KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR PAM OBVIT I. PENGAMANAN OBJEK VITAL a. Pengertian Pengamanan Objek vital adalah Sgla bentuk upya u/ mencegah terjadinya gangguan maupun kemungkinan terjadinya hal hal yg tdk diinginkan dgn objek vital Objek Vital adalah kwsan,tempat,bangunan dan usha yg menyangkut harkat hidup orng byk,kepentingan dn atau sumber pendapatan Negara yg memiliki potensi kerawanan dan dpt menggoyahkan stabilitas ekonomi,politik dan keamanan bila terjadi gangguan Kamtibmas b. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam PAM Objek Vital 1. Sasaran PAM Objek vital dapat dikategorikan sebagai berikut : Objek vital bidang gedung dan bangunan stategis Objek wisata pertambangan Objek Vital energy/pembangkit tenaga listrik Objek vital bidang tranportasi Objek vital bidang industry strategis Bank pemerintah / Swasta Tempat pariwisata 2. Pelaksanaan PAM agar mengedepankan metode free emtif dan preventif degan cara bertindak antara lain : Penjagaan pada pos - pos tetap maupun semetara Mengawasi keluar masuk orag dan barang pada objek objek vital Menyuruh berhenti dan memeriksa indentitas orang yang tidak dikenal dan dicurigai
2 II. Pengawalan atas peritah pimpinan obvit Melaksanakan prodesur giat pam yang teleh ditetapkan oleh pihak objek vital Pemeriksaan non justicia dapat dilakukan terhadap pekerja meupun mitra kerja objek vital berdasarkan peratutan objek vital. Apabila terjadinya tindak pidana/kriminalitas di lingkungan objek vital dalam betuk pencurian,pengrusakan penganiyaan menyerahkan ke kator polisi terdekat Apabila sikon kamtibmas di lingkungan objek vital terganggu sehingga menghambat jalanya operasional/kegiatan objekvital antara lain terjadinya aksi terror tehadap pekerja, mucul keresahan dilingkungan pekerja, timbul aksi mogok pekerja satuan pengamanan sudah tidak mampu lagi mengatasi gangguan keamanan yang terjadi agar mengambil langkah preventif dan represip antara lain : Penjagaan, pengawalan, dan patroli sesuai ketentuan yang berlaku. Melakukan tindakan Kepolisian ( TPTKP) menangkap Pelaku menyita barang bukti, periksa saksi. Dan meneruskan ke ktr Polisi terdekat. Meminta bantuan satuan/fungsi lain utk membantu mengatasi gangguan keamanan yang terjadi. PENGAMANAN OBYEK VITAL 1) Tahap persiapan : a) Setengah jam sebelum obyek Vital dibuka sudah tiba ditempat tugas b) menyiapkan kelengkapan perorangan sebelum melaksanakan tugas jaga Pam obvit c) mengecek kelengkapan anggota sebelum melaksanakan tugas d) berangkat dan pulang dari pam Abvit sesuai dengan aturan perusahan/ obvit 2) Tahap pelaksanaan a) Periksa kelengkapan senpi dan amunisi serta perlengkapan lainnya b) Periksa alat komunikasi yang ada
3 c) mengisi buku mutasi d) melakukan pengamanan e) melakukan pengawalan (3) Kelengkapan : (a) Surat Perintah Tugas (b) Kelengkapan Perorangan (c) Dokumentasi (d) Angkutan untuk personil c) Penjagaan dan pengamanan sesuai dengan eskalasi kegiatan dilapangan membutuhkan kehadiranpolri. d) setiap petugas Polri harus mengerti dan memahami prosedur Pam Obvit serta paham betul dengan karakteristik obyek yang dijaga. 4) Tugas penjagaan obvit meliputi : a) mencegah / menangkal segala bentuk tindak kejahatan / pelanggaran di daerah Obyek Vital. b) memberikan pelayanan, antara lain Pengamanan, Penjagaan, Pelayanan dan Pengawalan c) memonitor secara aktif segala bentuk gangguan kamtibmas yang terjadi di sekitar obyek vital d) melaporkan secara cepat dan tepat setiap segala bentuk kejadian / gangguan kamtibmas yang terjadi di wilayahnya pada satuan tingkat atas guna mendapatkan petunjuk lanjut. III. KOMANDO DAN PENGENDALIAN Dalam rangka pelaksanaan implementasi penyelenggaraan Naskah Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) Satuan Sabhara Polres Mataram tentang Tata Cara Bertindak Personil
yang dikendalikan secara langsung oleh Kasat Sabhara dibantu oleh Kaurbinops / Kanit / Panit / Kasubnit berikut para Operatornya dan kesemuanya berada dibawah pengawasan Kabag Ops Polres 4 Mataram sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada Kapolres Mataram dan/atau Waka Polres Mataram. IV. PENUTUP 1. Demikian penyusunan Naskah Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) Satuan Sabhara tentang Tata Cara Bertindak Personil ini dibuat, agar dapat dilaksanakan oleh Satuan Sabhara Polres dan Jajaran Polsek secara terarah, tertib dan mencapai sasaran yang telah ditentukan. 2. Sebagai pedoman, acuan dan kerangka kerja bagi para personil yang terlibat dalam Tata Cara Bertindak Personil Satuan Sabhara sehingga dapat dilaksanakan secara terpadu, optimal dan berhasil serta berdaya guna. 3. Naskah Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) Satuan Sabhara tentang Tata Cara Bertindak Personil ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman ini akan diatur kemudian sepanjang tidak bertentangan dengan Pedoman yang telah ada.
Mataram, Januari 2016 KEPALA KEPOLISIAN RESORT MATARAM HERI PRIHANTO, SIK AKBP NRP 72050481