BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena terdapat suatu

Ulangan I II III K1W1 1,13 1,2 1 3,33 1,11 K1W2 1,54 1,54 1,47 4,55 1,52 K1W3 1,4 1,54 1,4 4,34 1,45 K1W4 1,27 1,27 1,2 3,74 1,25

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada bulan Juli 2009 Oktober 2010.

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian ekperimental. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan data dianalisis secara kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang. b) Proses Destilasi di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang. c) Proses Analisis Kadar Gula Reduksi di Laboratorium UV-Vis & FTIR Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang. 3.2. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimental laboratoris. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu konsentrasi ragi tape dan waktu fermentasi, dengan 3 kali ulangan. Faktor I : Konsentrasi ragi tape (K) K1 = Konsentrasi ragi tape 3 gr/100 gr (3 %) K2 = Konsentrasi ragi tape 4 gr/100 gr (4 %) K3 = Konsentrasi ragi tape 5 gr/100 gr (5 %) 39

40 Faktor II : Waktu fermentasi (W) W1 = waktu fermentasi 2 hari W2 = waktu fermentasi 4 hari W3 = waktu fermentasi 6 hari W4 = waktu fermentasi 8 hari Dari kedua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan sebagai berikut: K W W1 W2 W3 W4 K1 K1W1 K1W2 K1W3 K1W4 K2 K2W1 K2W2 K2W3 K2W4 K3 K3W1 K3W2 K3W3 K3W4 Keterangan: K1W1 = Konsentrasi ragi tape 3 %, waktu fermentasi 2 hari K1W2 = Konsentrasi ragi tape 3 %, waktu fermentasi 4 hari K1W3 = Konsentrasi ragi tape 3 %, waktu fermentasi 6 hari K1W4 = Konsentrasi ragi tape 3 %, waktu fermentasi 8 hari K2W1 = Konsentrasi ragi tape 4 %, waktu fermentasi 2 hari K2W2 = Konsentrasi ragi tape 4 %, waktu fermentasi 4 hari K2W3 = Konsentrasi ragi tape 4 %, waktu fermentasi 6 hari K2W4 = Konsentrasi ragi tape 4 %, waktu fermentasi 8 hari K3W1 = Konsentrasi ragi tape 5 %, waktu fermentasi 2 hari K3W2 = Konsentrasi ragi tape 5 %, waktu fermentasi 4 hari K3W3 = Konsentrasi ragi tape 5 %, waktu fermentasi 6 hari K3W4 = Konsentrasi ragi tape 5 %, waktu fermentasi 8 hari

41 3.3. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi ragi tape dan waktu fermentasi yang berbeda. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar bioetanol dan kadar gula reduksi dan ph. 3. Variabel Kendali Variabel yang diusahakan sama untuk penelitian ini yaitu kulit kentang dan pemberian enzim α-amilase saat hidrolisis. 3.4. Alat dan Bahan 3.4.1. Alat-Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1). Peralatan gelas seperti beaker glass 50, 1000 ml; erlenmeyer 50, 100, 250 ml; gelas ukur 10, 50, 100 ml; labu ukur 100 ml; tabung reaksi; corong kaca; pipet tetes; pipet ukur; pengaduk; botol fermentor. 2). Alat penunjang seperti autoklaf, destilator skala laboratorium, spektrofotometer UV-Vis, piknometer, ph meter, termometer, timbangan analitik, hotplat, kompor listrik, blender, panci penangas, bola hisap, rak tabung, mortar, tissue, kapas, aluminium foil, kain saring, kertas saring, ember, karet gelang, plastik, dan kertas label.

42 3.4.2. Bahan-Bahan Bahan-bahan yang digunakan antara lain: kulit kentang (Solanum tuberosum), aquades, enzim α-amilase, ragi tape, gula pasir, HCl, NaOH, glukosa anhidrat, pereaksi nelson A dan B, arsenomolibdat, larutan buffer dan Aseton. 3.5. Prosedur Penelitian 3.5.1. Tahap-Tahap Pembuatan Bioetanol 1. Sterilisasi Alat Peralatan gelas disterilisasi di dalam autoklaf pada temperatur 121 C selama 15 menit. 2. Aktivasi ragi (Kusnadi dan Yusuf 2009) a) Ditimbang ragi tape masing-masing sebanyak 3, 4 dan 5 gram. b) Dimasukkan 1 gram gula putih kedalam 10 ml air hangat. c) Ditambahkan ragi kedalam larutan glukosa tersebut, dimasukkan kedalam masing-masing botol dalam kondisi anaerob. d) Diinkubasi ragi selama 24 jam, setelah itu ragi bisa dipakai untuk fermentasi kulit kentang. 3. Preparasi sampel (Arasyid, 2010) a) Ditimbang kulit kentang sebanyak 1200 gram. b) Dicuci sampel kemudian dipanaskan dengan menggunakan autoklaf.

43 c) Diblender sampel dengan menambahkan aquades, perbandingan 3 : 1 (1200 gr: 400 ml). 4. Proses Hidrolisis (Soeprijanto, 2009 dan Banati, 2007) a) Dimasukkan bubur kulit kentang ke dalam ember. b) Ditambahkan enzim α-amilase 0,4% (v/v). c) Diinkubasi pada suhu ruang selama 60 menit. d) Diukur kadar gula reduksi setelah proses hidrolisis. 5. Proses Fermentasi (Arapoglou,et al., 2010 dan Soeprijanto, 2009) a) Diatur ph hingga mencapai 5 dengan penambahan HCl 1 M. b) Dimasukkan sampel sebanyak 100 gr ke dalam masing-masing botol fermentor yang berisi ragi yang sudah di aktivasi sebelumnya. c) Di inkubasi dalam inkubator pada suhu 27 C. d) Diukur kadar gula reduksi dan ph pada hari ke-2, 4, 6, 8. 6. Poses destilasi (Kurniawati, 2009) a) Mengambil sampel (hasil fermentasi) kemudian memasukkan ke dalam alat destilasi alkohol. b) Proses destilasi dilakukan pada suhu 80 ºC, karena titik didih alkohol 78 ºC dan titik didih air 100 ºC. c) Mengembunkan uap hasil destilasi tersebut dan menampungnya ke dalam gelas penampungan (erlenmeyer).

44 d) Bila uap sudah tidak menetes lagi, diambil hasil destilasi tersebut dan menyimpannya ke dalam botol. e) Selanjutnya hasil destilasi dianalisa kadar alkoholnya dengan piknometer. f) Dilakukan pengukuran kadar bioetanol pada hari ke-2, 4, 6, 8. 3.5.2. Pengukuran kadar gula reduksi, ph dan bioetanol 1. Penentuan kadar glukosa menggunakan Metode Somogy-Nelson a) Penyiapan kurva standar (Sudarmadji, dkk, 1997) 1. Dibuat larutan glukosa standar (10 mg glukosa anhidrat/100 ml). 2. Dari larutan glukosa, dilakukan 5 kali pengenceran sehingga diperoleh larutan glukosa dengan konsentrasi masing-masing 2, 4, 6, 8 dan 10 mg/100 ml. 3. Disiapkan 6 tabung reaksi yang bersih, masing-masing diisi dengan 1 ml larutan glukosa standar tersebut diatas. Satu tabung diisi 1 ml air suling sebagai blanko. 4. Ditambahkan ke dalam masing-masing tabung diatas 1 ml pereaksi Nelson, dan dipanaskan semua tabung pada penangas air mendidih selama 20 menit. 5. Diambil semua tabung dan segera didinginkan bersama-sama dengan gelas piala yang berisi air dingin sehingga suhu tabung mencapai 25 C. 6. Setelah dingin, ditambahkan 1 ml pereksi Arsenomolybdat, dikocok sampai semua endapan Cu 2 O yang ada larut kembali. 7. Setelah semua endapan Cu 2 O larut sempurna, ditambahkan 7 ml air suling, homogenkan.

45 8. Selanjutnya, baca absorbansi masing-masing larutan pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm. 9. Dibuat kurva standar yang menunjukkan hubungan antara kadar glukosa dan absorbansi. b) Penentuan kadar glukosa pada sampel 1. Diambil 1 ml larutan sampel yang jernih kedalam tabung reaksi yang bersih. 2. Ditambahkan 1 ml pereaksi Nelson, dan selanjutnya diperlakukan seperti pada penyiapan kurva standar di atas. 3. Kadar gula reduksi dapat ditentukan berdasarkan OD larutan sampel dan kurva standar larutan glukosa 2. Pengukuran ph. 1. Dimasukkan ph meter ke dalam botol fermentor yang telah berisi sampel. 2. Dibaca dan dicatat ph pada skala ph meter. 3. Pengukuran kadar bioetanol (AOAC, 1990) 1. Piknometer diisi aquades dan ditutup. Kelebihan aquades pada puncak pipa kapiler dibersihkan kemudian ditimbang. 2. Piknometer dikosongkan, aquades yang tersisa diabsorbsi dengan aseton lalu dikeringkan dan ditimbang. 3. Piknometer kering diisi dengan destilat. Permukaan luar piknometer dikeringkan dan ditimbang.

46 4. Berat jenis dihitung dengan rumus berikut: Keterangan : ( ) ( ) (a + b) = berat piknometer berisi destilat (a + d) = berat piknometer berisi aquades c = berat piknometer kosong 5. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai berat jenis, kemudian kadar etanol diperoleh dari tabel konversi berat jenis. 3.6. Teknik Pengumpulan Data Data yang telah diperoleh dari penelitian ini yaitu berupa kadar gula reduksi, ph dan kadar bioetanol kulit kentang. Data tersebut dimasukkan dalam pada tabel seperti di bawah ini:

47 Tabel 3.6.1. Rancangan Data Kadar Gula Reduksi Sampel Kulit kentang sebelum dihrolisis oleh α-amilase Bubur kulit kentang setelah di hidrolisis oleh α-amilase Ulangan 1 2 3 Total (%) Rata-rata (%) Tabel 3.6.1. Rancangan Data Kadar Gula Reduksi Konsentrasi Ragi tape Waktu Fermentasi Kode Ulangan 1 2 3 Total (%) Ratarata(%) 2 hari K1W1 3 % 4 hari K1W2 6 hari K1W3 8 hari K1W4 2 hari K2W1 4 % 4 hari K2W2 6 hari K2W3 8 hari K2W4 2 hari K3W1 5 % 4 hari K3W2 6 hari K3W3 8 hari K3W4

48 Tabel 3.6.2. Rancangan Pengumpulan Data Kadar Etanol Konsentrasi Ragi tape Waktu Fermentasi Kode Ulangan 1 2 3 Total (%) Ratarata(%) 2 hari K1W1 3 % 4 hari K1W2 6 hari K1W3 8 hari K1W4 2 hari K2W1 4 % 4 hari K2W2 6 hari K2W3 8 hari K2W4 2 hari K3W1 5 % 4 hari K3W2 6 hari K3W3 8 hari K3W4 3.7. Analisa Data Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Two Way Anova untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ragi tape dan waktu fermentasi terhadap kadar bioetanol dari kulit kentang (Solanum tuberosum L.). Jika ada pengaruh yang signifikan, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan (UJD) dengan tingkat signifikansi 5% untuk mengetahui perlakuan yang berpengaruh atau beda nyata diantara perlakuan yang lain.

49 3.8. Bagan Alir Penelitian Pengumpulan sampel kulit kentang Pemanasan di autoklaf Uji kadar gula reduksi Penghalusan sampel dengan air perbandingan 3: 1 Proses hidrolisis menggunakan enzim α-amilase 0,4% Uji kadar gula reduksi Proses Fermentasi Konsentrasi ragi tape 3% Konsentrasi ragi tape 4% Konsentrasi ragi tape 5% Inkubasi selama 2, 4, 6, 8 hari Pengukuran ph dan uji kadar gula reduksi Destilasi Pengukuran kadar bioetanol pada hari ke-2, 4, 6, 8