TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR RD

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Interior Hotel New Ramayana Di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura

Literature Study Studi Pustaka

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

LATAR BELAKANG MASALAH

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir ini membahas tentang perancangan interior Intimate Marriage

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

Kata kunci: Sarang burung, Natural, Homy, Informil

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii

Keyword : Tourist, Center, Backpackers, Unity, Bandung.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III: DATA DAN ANALISA

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

Desain Interior Hotel Resort Kusuma dengan Konsep Neo Vernakular Budaya Jawa Bernuansa Pedesaan dan Kerajaan Majapahit.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Kebutuhan Ruang Ruang Aktifitas

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan

DENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat

BAB VI HASIL RANCANGAN

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012

BAB I PENDAHULUAN. kearah pemenuhan kebutuhan lainnya seperti makan, minum, rekreasi, olahraga,

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

ABSTRAKSI. SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR SPA AND FITNESS CENTRE (LIFESPA FITNESS)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

Desain Interior Little Bee Baby Spa di Surabaya dengan TEMA Lebah

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR BEAUTY AND SPA "MARTHA TILAAR"

BAB I PENDAHULUAN. diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan. 1. Resort : adalah sebuah tempat untuk menginap dimana

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN [AUTHOR NAME] I-1

Lampiran Karakteristik Hotel Bintang tiga sebagai batasan fasilitas pada proyek Karya

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI KENYAMANAN RUANG TIDUR PENUMPANG DI KM. DOBONSOLO PT. PELNI DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMI SKRIPSI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

BOUTIQUE HOSTEL DI SOLO

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA

BAB II URAIAN TEORITIS. lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP CITY HOTEL. City Hotel di Denpasar

Tahap terminasi: penghentian pelayanan dan rehabilitasi setelah residen di pandang mampu mandiri secara sosial ekonomi.

DAFTAR LAMPIRAN. Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building)

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR RD 091481 Desain Interior Hotel New Ramayana di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura Kania Deri Widiani 3410 100 176 Dosen Pembimbing Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds NIP. 19708192001122001 JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

INTERIOR DESIGN FINAL PROJECT RD 091481 Interior Design of New Ramaya Hotel in Pamekasan, Madura Island as Ecoturism Hotel of Madura Culture Kania Deri Widiani 3410 100 176 Academic Advisor Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds NIP. 19708192001122001 DEPARTMENT OF INTERIOR DESIGN FACULTY OF CIVIL ENGINEERING AND PLANNING SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY SURABAYA 2014

Desain Interior Hotel New Ramayana di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura Nama Mahasiswa : Kania Deri Widiani NRP : 3410100176 Jurusan : Jurusan Desain Interior, FTSP- ITS Dosen Pembimbing : Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds ABSTRAKSI Kabupaten Pamekasan adalah ibu kota Pulau Madura. Wisata Kabupaten Pamekasan memilki pesona yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk dikunjungi. Obyek wisata dengan corak budaya masyarakat yang beraneka ragam merupakan aset potensial untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah. Obyek wisata yang beraneka ragam dan menarik serta ditunjang oleh masyarakat dengan ciri khas budayanya, merupakan daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah ekowisata. Ekowisata merupakan suatu kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap pelestarian alam, adat dan budaya yang berlaku di daerah tersebut. Guna menunjang sarana dan prasarana pariwisata yang merupakan potensi daerah, secara tidak langsung menuntut pengadaan jasa khususnya penginapan dan rumah makan. Hotel New Ramayana merupakan hotel keluarga dan wisata yang terletak di Kabupaten Pamekasan memiliki potensi sebagai sarana program ekowisata. Dalam perencanaannya Hotel New Ramayana dikembangkan menjadi hotel bisnis bintang 3 dan sebagai hotel ekowisata. Dimana pengembangan hotel ekowisata masuk dalam penambahan fasilitas spa yang menggunakan ramuan herbal tradisional khas Madura. Dalam tiap perancanaan interior hotel ditampilkan pengembangan budaya Madura dalam desainnya. Budaya Madura yang ditampilkan antara lain, Pecut dan Batik Junjung Drajat. Kata Kunci : Hotel, Ekowisata, Budaya, Pecut, Batik, Pamekasan, Madura iv

Interior Design of New Ramaya Hotel in Pamekasan, Madura Island as Ecoturism Hotel of Madura Culture Name : Kania Deri Widiani NRP : 3410100176 Subject : Department of Interior Design, FTSP ITS Lecturer Mentor : Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds ABSTRACT Pamekasan is the capital of the Madura island. Tourism has the charm of Pamekasan was able to attract both domestic and foreign tourists to visit. Tourism object with pattern of multiform society culture is an asset to be developed into a potential source of income for the region. Tourism object that is multi-faceted and interesting as well as supported by the community with cultural characteristics, is an are that could potentially be developed into areas for ecotourism. Ecotourism is an activity that is responsible for the preservation of nature, customs and culture that prevails in the area. To support facility for tourism is a potential region,wich is indirectly demanding procurement services especially lodging and restaurants. New Ramayana Hotel is a tourist and family hotel located in Pamekasan have potential as a means of ecotourism program. In planning New Ramayana Hotel developed into a 3-star business hotel and ecotourism as a hotel. Where the development of ecotourism in the addition of the hotel spa facilities which use traditional herbal concoction of Madura. In each of the hotel s interior plans appears the development of a culture of Madura in the design. The culture island is shown among other things, whip and Junjung Drajat Batik. Keywords : Hotel, Ecotourism, Culture, Whip, Batik, Pamekasan, Madura v

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir Desain Interior ini dengan judul Desain Interior Hotel New Ramayana di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura. Dalam laporan Tugas Akhir Desain Interior ini penulis secara runtut dari latar belakang,kajian pustaka yang mendukung judul,metodologi penelitian dan konsep yang diterapkan pada Desain Interior Lobby, Suite Room, dan Spa Hotel New Ramayana. Laporan ini disusun berdasarkan literature dan survey langsung ke objek-objek yang berhubungan dengan objek desain. Penulis Menyadari penyususnan laporan Tugas Akhir Desain Interior ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapakan. Semoga laporan Tugas Akhir Desain Interior ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumber pengetahuan serta bahan evaluasi untuk pelaksanaan Tugas Akhir Desain Interior kedepannya. Amin. Surabaya, Juli 2014 Penulis vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN iii ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR vi UCAPAN TERIMAKSIH vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR TABEL..xviii DAFTAR SKEMA xix BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang..1 1.2. Definisi Judul Tugas AKhir Desain Interior.3 1.3. Permasalahan.4 1.3.1 Identifikasi Masalah..4 1.3.2 Batasan Masalah 5 1.3.3 Rumusan Masalah.5 1.4. Tujuan dan Manfaat...6 1.4.1 Tujuan 6 1.4.2 Manfaat..6 1.5. Ruang Lingkup Desain..6 ix

1.6. Metodelogi Desain 6 1.6.1 Pengumpulan Data 6 1.6.2 Tahap Analisa Data...8 1.7. Sistematika Penyusunan Laporan 10 BAB 2 STUDI PUSTAKA.13 2.1. Studi Hotel...13 2.1.1 Studi Hotel Bintang Tiga (***)...13 2.1.1.1 Kriteria Fasilitas Hotel Bintang Tiga (***).13 2.1.1.2 Jenis dan Fasilitas Standar Kamar Tidur.16 2.1.1.3 Organisasi Fungsional Hotel Bintang Tiga (***) 17 2.1.1.4 Karakter Pengunjung Hotel.22 2.1.2 Studi Tentang Hotel Bisnis..23 2.2. Studi Ergonomi 25 2.2.1 Ergonomi Area Kamar Tidur..25 2.2.2 Ergonomi Area Kamar Mandi Hotel...27 2.3. Studi Tentang Spa...30 2.3.1 Klasifikasi Spa.30 2.3.2 Ramuan Tradisinioanl Khas Madura...31 2.4. Studi Tentang Ekowisata.33 2.4.1 Definisi Ekowisata..33 2.4.2 Ekowisata di Indonesia 34 2.4.2.1 Visi Ekowisata Indonesia 34 x

2.4.2.2 Tujuan Ekowisata Indonesia...35 2.4.3 Prinsip dan Kriteria Ekowisata 35 2.4.4 Hotel Ekowisata..38 2.5. Studi Tentang Pariwisata dan Budaya Pamekasan..38 2.5.1 Kabupaten Pamekasan.38 2.5.2 Pariwisata Kabupaten..42 2.5.3 Seni dan Budaya Kabupaten Pamekasan...46 2.5.4 Arsitektur Madura...52 2.3.4.1 Rumah Adat.52 2.3.4.2 Ciri Khas Furnitur...52 2.6. Studi Eksisting.54 2.6.1 Tentang Hotel New Ramayana 54 2.6.2 Lokasi Hotel 54 2.6.3 Visi dan Misi Hotel.55 2.6.4 Fasilitas Hotel..55 2.6.5 Pelayanan Hotel...56 2.6.6 Dokumentasi Area Hotel.56 BAB 3 METODELOGI DESAIN.63 3.1. Tahap Pengumpulan Data...63 3.1.1 Observasi Lapangan 64 3.1.2 Wawancara..65 3.1.3 Studi Literatur..65 xi

3.2. Tahap Analisa Data.66 3.2.1 Analisa pengguna dan Kebutuhan Fasilitas 66 3.2.2 Analisa Kebutuhan Ruang...66 3.2.3 Analisa Hubungan Ruang 66 3.2.4 Analisa Sirkulasi Ruang..67 3.2.5 Analisa Bentukan interior 67 3.2.6 Analisa Warna.67 3.2.7 Analisa Material...67 3.2.8 Analisa Pencahayaan...67 3.2.9 Analisa Penghawaan 67 3.2.10 Analisa Furnitur Ruang...67 3.2.11 Analisa elemen Estetis.67 3.2.12 Analisa Utilitas Ruang.68 3.3. Diagram Alur Metode Riset 68 3.3.1 Diagram Alur Pendahuluan.69 3.3.2 Diagram Alur Pencarian Data.70 BAB 4 KONSEP DESAIN.71 4.1. Objek Desain...73 4.2. Konsep Rancangan..74 4.2.1. Zoning Area.75 4.2.2. Analisa Hubungan Ruang...76 4.2.3. Bubble Diagram..76 xii

4.2.4. Analisa Kebutuhan Ruang...76 4.2.5. Alternatif Denah..77 4.2.6. Konsep Warna.79 4.2.7. Konsep Lantai..80 4.2.8. Konsep Dinding...80 4.2.9. Konsep Plafon.81 4.2.10. Konsep Pencahyaan.81 4.2.11. Konsep Furnitur...82 4.2.12. Konsep Elemen Estetis 82 4.2.13. Konsep Keleluasan Bukaan Ruang.83 BAB 5 DESAIN AKHIR 85 5.1. LayOut Denah Terpilih...85 5.2. Ruang Terpilih 1 (Saghara Lobby)..87 5.3. Ruang Terpilih 2 (Kapottren Suite Room)..89 5.4. Ruang Terpilih 3 (Raddhin Spa Room)...92 BAB 6 PENUTUP.95 6.1. Kesimpulan 95 6.2. Saran..96 DAFTAR PUSTAKA..97 BIODATA PENULIS..99 xiii

LAMPIRAN 101 Lampiran 1 : Wawancara Lampiran 2 : Gambar Teknik Lampiran 3 : Rencana Anggaran Biaya (RAB) xiv

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 - Dimensi Tempat Tidur Satu dan Dua Orang 25 Gambar 2.2 - Dimensi Area Dressing Table dan Desk... 26 Gambar 2.3 - Dimensi Closet...... 27 Gambar 2.4 - Dimensi Area Wastafel. 28 Gambar 2.5 - Dimensi Area Toilet.. 28 Gambar 2.6 - Dimensi area Shower 29 Gambar 2.7 - Dimensi Area Bath-Up. 29 Gambar 2.8 - Lambang Kabupaten Pamekasan.. 39 Gambar 2.9 - Wisata Api Tak Kunjung Padam... 43 Gambar 2.10 - Karapan Sapi 44 Gambar 2.11 - Sapi Sonok... 45 Gambar 2.12 - Monumen Arek Lancor... 46 Gambar 2.13 - Tari Topeng Getak.. 47 Gambar 2.14 - Orkes Sronen... 48 Gambar 2.15 Pecut dan Pecut Bolpoin. 49 Gambar 2.16 - Celurit Hias. 49 Gambar 2.17 - Pebatik Tulis di Kecamatan Proppo 49 Gambar 2.18 - Batik Tulis Pamekasan 49 Gambar 2.19 - Sapi Sonok.. 50 Gambar 2.20 - Upacara Petik Laut.. 51 Gambar 2.21 - Perspektif Tanean Lanjang.. 51 Gambar 2.22 - Tanean lanjang, Rumah Adat Madura... 52 Gambar 2.23 - Lemari Motif Ukiran Madura. 52 Gambar 2.24 - Kurungan Ayam Motif Ukiran Madura..53 Gamabar 2.25 - Logo Hotel New Ramayana..53 xv

Gambar 2.26 - Peta Lokasi..54 Gambar 2.27 - Tampak Luar hotel..55 Gambar 2.28 - Area Lobby Hotel...56 Gambar 2.29 Receptionist 57 Gambar 2.30 - Rumah Makan.57 Gambar 2.31 - Area Dapur..58 Gambar 2.32 - Kamar Hotel VVIP (Double Bed)...58 Gambar 2.33 - Toilet Kamar Hotel VVIP...58 Gambar 2.34 - Kamar Hotel VIP 1 (Double Bed)...59 Gambar 2.35 - Kamar Hotel VIP I (Single Bed).59 Gambar 2.36 - Kamar Hotel VIP II (Double Bed)..60 Gambar 2.37 - Tampak Depan Aula...60 Gambar 2.38 - Aula Hotel...60 Gambar 2.39 - Area Parkir Hotel 61 Gambar 2.40 - Gazebo Taman Hotel...61 Gambar 2.41 - Gazebo Security Hotel.62 Gambar 4.1 Zoning Denah Eksisting Lantai 1.74 Gambar 4.2 Zoning Denah Eksisting Lantai 2.75 Gambar 4.3 Diagram Matrix 75 Gambar 4.4 Bubble Diagram 76 Gambar 4.5 Denah Alternatif 1 77 Gambar 4.6 Denah Alternatif 2 77 Gambar 4.7 Denah Alternatif 3 78 Gambar 4.8 Skema Konsep Warna..79 Gambar 4.9 Konsep Lantai...80 Gambar 4.10 Konsep Dinding..80 xvi

Gambar 4.11 Konsep Plafon 81 Gambar 4.12 Konsep Pencahayaan..81 Gambar 4.13 Konsep Funitur...82 Gambar 4.14 Konsep Elemen Estetis...82 Gambar 4.15 Konsep Keleluasan Bukaan Ruang 83 Gambar 5.1 Layout Denah Terpilih.85 Gambar 5.2 Layout Denah Keseluruhan..86 Gambar 5.3 Denah Ruang Terpilih 1 (Saghara Lobby)...87 Gambar 5.4 View Receptionist Saghara Lobby...88 Gambar 5.5 View Lounge Saghara Lobby...88 Gambar 5.6 Denah Ruang Terpilih 2 (Kapottren Suite Room) 89 Gambar 5.7 View Teras Kapottren Suite Room...90 Gambar 5.8 View Kamar Kapottren Suite Room.90 Gambar 5.9 View Living Room Kapottren Room...91 Gambar 5.10 View Bath Room Kapottren Suite Room...91 Gambar 5.11 Denah Keseluruhan Raddhin Spa Room 92 Gambar 5.12 Denah Raddhin Spa Room.92 Gambar 5.13 View 1 Raddhin Spa Room 93 Gambar 5.14 View 2 Raddhin Spa Room..94 Gambar 5.15 - View 3 Raddhin Spa Room..94 xvii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 - Karakter Pengunjung Hotel. 22 Tabel 2.2 - Jamu Ramuan Madura Kabupaten Pamekasan 31 Tabel 2.3 - Prinsip dan Kriteria Ekowisata 35 Tabel 2.4 - Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Pamekasan.. 39 Tabel 2.5 - Perkembangan Penduduk Miskin Kabupaten Pamekasan... 40 Tabel 2.6 - Potensi Obyek wisata Kabupaten Pamekasan. 42 Tabel 2.7 - Kesenian Kabupaten Pamekasan. 46 Tabel 2.8 - Kerajinan Kabupaten Pamekasan 47 Tabel 2.9 - Galeri Batik Kabupaten Pamekasan 50 Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Analisa... 72 Tabel 4.2 Konsep Rancangan.. 73 Tabel 4.3 Analisa Kebutuhan Ruang 76 Tabel 4.4 Weighted Method. 78 xviii

DAFTAR SKEMA Bagan 2.1 - Penzoningan Area Privat, Publik dan Semi Publik pada Hotel 21 Bagan 2.2 - Penzoningan Area Servis pada Hotel 21 Skema 3.1 - Diagram Alur Metode Riset.. 68 Skema 3.2 - Diagram Alur Pendahuluan 69 Skema 3.3 - Diagram Metode Pencarian Data 70 Bagan 4.1 Objek Desain.. 72 xix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa Negara. Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata Indonesia. Alam Indonesia sangat indah sehingga indonesia menjadi tujuan wisata alam. Tempat wisata alam di Indonesia didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk yang paling banyak. Namun, provinsi ini memiliki pesona wisata yang unik dan menarik. Daya tarik tujuan wisata yang ada diantaranya : wisata alam, wisata bahari, wisata seni dan budaya, wisata rohani dan wisata kuliner. Salah satu daerah yang paling menarik dikunjungi adalah Pulau Madura. Pulau Madura terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura terdiri dari 4 kabupaten, yaitu kabupaten Bangkalan, kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Di setiap kabupaten memiliki obyek wisata yang menarik. Seperti obyek wisata alam, wisata bahari, wisata seni dan budaya dan wisata rohani. Salah satu budaya Madura yang memiliki ciri khas kuat adalah kerjinan batik Madura. Dengan keunggulan tersebut, batik Madura merupakan hasil kerajinan local yang menjadi komoditi unggulan pariwisata Pulau Madura. Kabupaten Pamekasan adalah ibu kota Pulau Madura. Wisata Kabupaten Pamekasan memilki pesona yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk dikunjungi. Obyek-obyek wisata yang dimilki Kabupaten Pamekasan ialaha wisata alam, seni dan budaya dan bahari. Obyek wisata dengan corak budaya masyarakat yang beraneka ragam merupakan aset potensial untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah. Guna 1

menunjang sarana dan prasarana pariwisata yang merupakan potensi daerah, secara tidak langsung menuntut pengadaan jasa khususnya penginapan dan rumah makan. Obyek wisata yang beraneka ragam dan menarik serta ditunjang oleh masyarakat dengan ciri khas budayanya, merupakan daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah ekowisata. Ekowisata merupakan suatu kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap pelestarian alam, adat dan budaya yang berlaku di daerah tersebut. Bentuk dari tanggung jawab tersebut adalah upaya pelestarian lingkungan (alam dan kebudayaan) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemberdayaan industri rumah tangga. Beberapa contoh upaya ekowisata yang sudah diterapkan dibeberapa Negara berkembang ialah pelestarian lingkungan (alam dan budaya), peningkatan partisipasi masyarakat, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal. Pengembangan ini selalu sejalan dengan dua prinsip dasar ekowisata, yaitu memberi keuntungan ekonomi langsung kepada masyarakat lokal serta turut andil dalam pelestarian alam. Hotel New Ramayana merupakan hotel keluarga dan wisata yang terletak di Kabupaten Pamekasan memiliki potensi sebagai sarana program ekowisata. Hotel New Ramayana terletak ditengah kota Kabupaten Pamekasan. Lingkungan hotel dekat dengan obyek wisata maupun rumah usaha para penduduk. Hotel New Ramayana menyediakan kamar hotel sebanyak 36 kamar, yang ditunjang oleh sarana rumah makan, aula dan parkir yang cukup luas. Hotel New Ramayan merupakan salah satu hotel terbaik di pamekasan. 1.2. Definisi Judul Tugas Akhir Desain Interior Desain Interior Hotel New Ramayana di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura. Pengertian dari judul tersebut adalah : - Desain Terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya. (Agus Sachari, Paradigma Desain Indonesia, 1986:69) - Interior (1) Bagian dalam gedung (ruang,dsb) (2) tatanan perbot (hiasan, dsb.) di dalam ruang dalam 2

(2) gedung dsb. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) - Hotel New Ramayana Tempat perisitirahatan keluarga dan wisata yang berdiri pada tahun 2004 ini terletak di jalan P. Trunojoyo 88, Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Indonesia. Luas area hotel 2075 m 2 dengan jumlah kamar 36 kamar. Fasilitas penunjang hotel adalah rumah makan, aula, lahan parkir yang cukup luas dan koneksi WIFI gratis bagi pengunjung hotel. (Company Profile Hotel new Ramayana) - Kabupaten Pamekasan Sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Madura di selatan, Kabupaten Sampang di barat, dan Kabupaten Sumenep di timur. Kabupaten Pamekasan terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi atas 178 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahannya ada di Kecamatan Pamekasan. (http://id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_pamekasan) - Pulau Madura Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km 2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa. Jembatan Nasional Suramadu merupakan pintu masuk utama menuju Madura, selain itu untuk menuju pulau ini bisa dilalui dari jalur laut ataupun melalui jalur udara. Pulau Madura bentuknya seakan mirip badan Sapi, terdiri dari empat Kabupaten, yaitu : Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Pulau Madura didiami oleh suku Madura yang merupakan salah satu etnis suku dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. (http://id.wikipedia.org/wiki/pulau_madura) - Sebagai Kata depan untuk menyatakan jadi (menjadi). (Kamus Besar Bahasa Indonesia) - Hotel Bangunan berkamar banyak yg disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan; bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 3

- Ekowisata Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat. (The International Ecotourism Society, 1990) - Budaya Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok dari generasi ke generasi. Budaya adalah pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak dan luas. (http://id.wikipedia.org/wiki/budaya) - Madura Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km 2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa. (http://infomadura.wordpress.com/tentangmadura/) Sehingga dapat disimpulkan judul Desain Interior Hotel New Ramayana di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura adalah perencanaan untuk mendapatkan konsep rancangan baru pada elemen-elemen bagian dalam ruang Hotel New Ramayana yang terletak di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura yang ditujukan sebagai tempat peristirahatan penunjang wisata yang berupaya melestarikan seni, adat dan budaya serta lingkungan dan meningkatankan kesejahteraan masyarakat sekitar. 1.3. Permasalahan 1.3.1. Identifikasi Masalah Pulau Madura memilki budaya dan obyek wisata sangat menarik. Khususnya Kabupaten Pamekasan sebagai ibu kota Pulau Madura. Sarana berupa Jembatan Suramadu telah dibangun untuk mempermudah akses wisatawan maupun investor datang ke Madura. Namun sampai saat ini pertumbuhan ekonomi maupun pariwisata belum mengalami perubahan yang signifikan. Walau obyek wisata dan budaya Madura memilki nilai keindahan dan keunikan yang tinggi. Salah satu faktor yang menghambat pengembangan program wisata di Kabupaten Pamekasan adalah sikap dan pola pikir masyarakat setempat. Dimana mereka masih 4

menjunjung harga diri yang tinggi dan sulit untuk menerima masukan atau perubahan dilingkungannya. Upaya dalam mengubah pola pikir tersebut adalah dengan program ekowisata. Sarana untuk menunjang pariwisata Kabupaten Pamekasan juga belum maksimal. Seperti halnya Hotel New Ramayana. Hotel New Ramayana merupakan hotel keluarga dan wisata. Hotel ini merupakan hotel terbaik di Kabupaten Pamekasan. Hotel ini berusaha mengangkat budaya Madura dalam desain dan arsitektur, namun penerapan unsur budaya Madura belum terlihat jelas. Sirkulasi area hotel belum cukup efektif dan efisien. Hal tersebut dapat terlihat dari penataan dan pembagian ruang yang kurang terencana. Begitupula dengan fasilitas penunjangnya. Desain furniture kurang selaras dengan konsep desain hotel secara keseluruhan sehingga mengurangi kesatuan konsep desain hotel. 1.3.2. Batasan Masalah Menghadirkan unsur-unsur budaya Madura yang dikembangkan dan diterapkan dalam desain interior. Memperhatikan standard desain pada hotel bintang 3. Desain Hotel menunjang program ekowisata. Hotel New Ramayana sebagai corporate identity dalam tugas akhir desain interior. 1.3.3. Rumusan Masalah Hotel sebagai sarana bagi para wisatawan dan nilai tambah pariwisata daerah memilki peranan yang penting. Dalam tugas akhir desain interior ini diharapkan memahami dan memecahkan permasalahan. Adapun rumusan masalahnya sebgai berikut : 1. Bagaimana merancang interior hotel sehingga memilki standard interior hotel bintang 3? 2. Bagaimana menjadikan interior Hotel New Ramayana sebagai media promosi Kabupaten Pamekasan bagi para wisatawan? 3. Bagaimana upaya sirkulasi dan pembagian area sehingga dapat menunjang efektifitas dan kenyamanan bagi pengunjung Hotel New Ramayana? 4. Bagaimana merancang interior hotel yang tidak hanya memberikan kepuasan bagi pengunjungnya namun juga bagi masyarakat sekitar hotel? 5

1.4. Tujuan dan Manfaat 1.4.1. Tujuan 1. Menghadirkan elemen interior dengan sentuhan budaya Madura. 2. Merencanakan sirkulasi dan pembagian area yang optimal sehingga menunjang efektifitas dan kenyamanan pengunjung Hotel New Ramayan. 3. Merencanakan fasilitas penunjang Hotel New Ramayana berdasarkan kebutuhan pengunjung dengan sentuhan interior budaya Madura. 4. Merencakan Hotel New Ramayana sebagai hotel penunjang promosi program ekowisata di Pamekasan. 1.4.2. Manfaat 1. Membantu mengenalkan budaya Madura dengan mengaplikasikannya pada interior hotel 2. Meningkatkan perekonomian daerah Kabupaten Pamekasan dengan menjadikan Hotel New Ramayana sarana akomodasi ekowisata. 3. Menghadirkan suatu konsep hotel yang dapat menjadi alternatif konsep desain hotel yang baru dengan menampilkan budaya Madura pada desain interior hotel. 4. Membantu program pemerintah dalam mempromosikan budaya Madura dan program ekowisata. 1.5. Ruang Lingkup Desain Tugas akhir desain interior ini melingkupi interior Hotel New Ramayana dan fasilitas penunjangnya, dengan memeperhatikan : 1. Penataan ruang-ruang yang dibutuhkan. 2. Pengaplikasian elemen-elemen desain (bentuk, warna, tekstur). 3. Pengaplikasian elemen-elemen interior (dinding, lantai, atap, penghawaan, pencahayaan). 4. Pengaplikasian elemen-elemen pendukung interior (furniture dan elemen estetis) 1.6. Metodelogi Desain 1.6.1. Pengumpulan Data a. Observasi Lapangan Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya lingkungan Hotel New Ramayana sehingga dapat memperoleh gambaran tentang kondisi dan 6

kebutuhan yang ideal. Serta meganalisa obyek wisata dan kerajinan rumah tangga daerah sekitar hotel sebagai penunjang program ekowisata. Observasi ke beberapa hotel yang menerapkan budaya pada desain interiornya juga penting untuk menganalisa serta mencari perbandingan sehingga mampu merumuskan keunggulan-keunggulan yang akan diterapkan pada desain interior Hotel New Ramayana. Observasi pada daerah ekowisata yang terdapat penginapannya sebagai salah satu obyek pembanding dilakukan untuk menganalisa serta mencari keunggulannya sehingga dapat memperoleh gambaran tentang kebutuhan fasilitas pada hotel ekowisata. b. Wawancara Pemilik Hotel New Ramayana Untuk mengetahui tentang visi misi, padangan kedepan dan sejarah berdirinya Hotel New Ramayana serta menganalisa tentang standar yang dimilki Hotel New Ramayana sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain. Karyawan Hotel New Ramayana Untuk mengetahui harapan dan tanggapan tentang Hotel New Ramayana Pengguna Untuk mengetahui harapan dan tanggapan tentang Hotel New Ramayana c. Survey Survey berupa wawancara secara langsung dalam penelitian lapangan kepada para pengunjung dan pengelola atau karyawan Hotel New Ramayana, dalam hal untuk mengetahui harapan dan tanggapan tentang Hotel New Ramayana. d. Dokumentasi Dokumentasi hotel dilakukan untuk memanfaatkan dokumen tertulis, gambar, foto, video atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan hotel untuk penganalisaan lebih lanjut. 7

e. Studi Literatur Studi literatur ini merupakan studi kasus yang diperoleh dari data sekunder yakni data dari perusahaan, literature, internet, buku dan majalah berkenaan tentang : 1. Hotel bintang 3 2. Ekowisata 3. Pariwisata Pulau Madura khususnya kabupaten Pamekasan 4. Karakter budaya Madura 5. Anthropometri dan Ergonomi Data sekunder ini dijadikan landasan atau dasar dalam membuat konsep rancangan desain interior Hotel New Ramayana. 1.6.2. Tahap Analisa Data Pada bab ini membuat judul-judul sub bahasan sesuai hal-hal yang akan didesain,dimana masing-masing sub bahasan berupa : a. Analisa Pengguna dan Kebutuhan Fasilitas Analisa sifat pengguna dan kebutuhan fasilitas yang diperlukan bagi pengguna tiap ruang agar dapat secara optimal melakukan aktivitasnya. Hal ini berkaitan tentang siapa saja pengguna ruang dan aktifitas apa saja yang dilakukan. b. Analisa Kebutuhan dan Sifat Ruang Analisa tentang kebutuhan ruangan yang berbeda dalam Hotel New Ramayana dan disesuaikan dengan sifat, aktifitas dan pengguna ruang. c. Analisa Hubungan Antar Ruang Analisa tentang hubungan antar ruang satu dengan ruang lainnya, mengenalisa kedektan ruang satu dengan ruang lainnya sesuai dengan runtutan aktifitas yang terjadi didalam hotel agar terciptanya desain yang optimal. d. Analisa Sirkulasi Ruang Analisa tentang sirkulasi yang akan diterapkan dan disesuaikan dengan aktifitas yang terjadi di dalam Hotel New Ramayana. 8

e. Analisa Bentukan Interior Analisa tentang bentukan interior yang sesuai dengan standar hotel bintang 3 yang dipadukan dengan budaya Madura. f. Analisa Warna Menganalisa warna-warna yang sesuai dengan corporate image perusahaan dan disesuaikan dengan budaya Madura. g. Analisa Material Analisa tentang material yang sesuai dengan interior hotel bintang 3 yang dipadukan dengan budaya Madura namun tetap ramah lingkungan. h. Analisa pencahayaan Analisa tentang pencahayaan yang sesuai dengan standar dalam setiap ruangan yang ada di dalam Hotel New Ramayana. i. Analisa Penghawaan Anlaisa tentang penghawaan yang sesuai dengan standar dalam setiap ruangan yang ada di dalam Hotel New Ramayana. j. Analisa Furnitur Ruang Analisa tentang bentukan, warna dan material furnitur yang menjadi pengisi interior maupun fasilitas pendukung Hotel New Ramayana yang disesuaikan dengan budaya Madura. k. Analisa Elemen Estetis Analisa elemen estetis yang sesuai dengan interior hotel dengan budaya Madura. l. Analisa Utilitas Ruang Analisa tentang utilitas yang dibutuhkan Hotel New Ramayana untuk menunjang fungsi-fungsi pendukung di dalam hotel. 9

1.7. Sistematika Penyusunan Laporan Untuk mengetahui gambaran ringkas mengenai isi laporan tugas akhir Desain Interior ini, dan mempermudah pemahamannya, maka dalam pembahasan laporan tugas akhir desain interior ini dibagi dalam beberapa bab yang dirinci sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini tercantum latar belakang permasalahan tentang kondisi Hotel New Ramayana. Terdapat gambaran umum penelitian, perumusan masalah yang menjelaskan pokok dari masalah yang dihadapi, tujuan penelitian, manfaat dan metode desain. BAB 2 : Tinjauan Pustaka, Studi Eksisting dan Obyek Pembanding Bab ini berisi teori-teori pendukung yang di pakai sebagai landasan atau acuan yang menunjang dalam mengumpulkan data, mengolah data, menganalisa data yang diperoleh dan dipakai untuk mencari alternatif pemecahan masalah. Bab ini berisikan pengumpulan data-data dari Hotel New Ramayana dan obyek pembandingnya. Baik hasil pengamatan pribadi, observasi, literature maupun hasil wawancara dan kuisioner. BAB 3 : Metodelogi Desain Dalam bab ini berisi metode desain yakni pengumpulan data-data, baik data primer maupun data sekunder yang ada. Data tersebut berupa hasil pengamatan pribadi, dokumentasi, literature maupun hasil wawancara serta kuisinoer. BAB 4 : Konsep Desain Setelah data-data yang diperlukan sudah terkumpul, maka selanjjtnya data diolah dan dianalisa. Analisa data dilakukan untuk mencari konsep desain interior Hotel New Ramayana yang sesuai dan diharapkan mampu mengatasi masalah dan menciptakan suatu hal yang baru dan dapat dijadikan daya tarik bagi Hotel New Ramayana. BAB 5 : Desain Akhir Pengembangan desain dilakukan untuk mencapai hasil akhir sebuah desain atau final design. 10

BAB 6 : Penutup Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan tersebut merupakan gambaran umum seluruh rancangan dalam tugas akhir desain interior Hotel New Ramayana di Pamekasan, Pulau Madura sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura beseta saransaran yang mendukung rancangan Hotel New Ramayana. Lampiran Lampiran adalah bagian akhir dari buku laporan tugas akhir. Lampiran berisi lembarlembar gambar kerja, RAB (Rencana Anggaran Biaya),dll. 11

- Halaman Ini Senagaja Dikosongkan - 12

BAB 2 STUDI PUSTAKA Kajian Umum Pemahaman terhadap riset desain interior Hotel New Ramayana dapat dicapai melalui tinjauan dari berbagai pustaka yang merupakan acuan dalam proses riset desain interior. 2.1. Studi Hotel Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan; bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum. Pengertian hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM34/HK 103/MPPT1987 : Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan dan minuman, serta jasa lainnya untuk umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah. Pengertian hotel dapat disimpulkan dari beberapa definisi diatas yaitu, hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersil. 2.1.1 Studi Hotel Bintang Tiga (***) Di Indonesia, klasifikasi hotel dilakukan dengan sistem bintang. Dimulai dari bintang satu sampai bintang lima. Menurut surat Keputusan Menteri Perhubungan Indonesia No. PM 10/PW 301/PHB-17 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu: 13

a. Persyaratan umum, antara lain kondisi bangunan dan kelengkapan fasilitas. b. Bentuk pelayanan yang diberikan. c. Jumlah kamar yang tersedia. d. Letak atau keadaan lokasi. 2.1.1.1 Kriteria Fasilitas Hotel Bintang Tiga (***) Hotel kelas bintang tiga mempunyai kondisi sebagai berikut: 1. Umum Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur dan function room. 2. Bedroom a. Terdapat minimum 20 kamar standar dengan luas 22 m/kamar b. Terdapat minimim 2 kamar suite dengan luas 44 m/kamar c. Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai 3. Dining room Bila tidak berdampingan dengan lobby, maka harus dilengkapi dengan kamar mandi/wc sendiri. 4. Bar a. Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi AC dengan suhu 24 C. b. Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m. 5. Ruang fungsional a. Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar. b. Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby. c. Terdapat pre function room. 14

6. Lobby a. Mempunyai luasan minimum 30 m² b. Dilengkapi dengan lounge. c. Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan d. Lebar koridor minimum 1,6 m. 7. Drug store a. Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan. b. Airline agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon. c. Tersedia poliklinik. d. Tersedia paramedis. 8. Sarana rekreasi dan olah raga a. Minimum 1 buah dengan pilihan tenis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak. b. Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak. 9. Utilitas penunjang a. Terdapat transportasi vertikal mekanis. b. Ketersediaan air bersih minimum 500 liter/ orang/ hari. c. Dilengkapi dengan instalasi air panas/ dingin. d. Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal. e. Tersedia PABX (Private Automatic Branch Exchange) f. Dilengkapi sentral video/tv, radio, paging, carcall. 15

2.1.1.2 Jenis dan fasilitas Standar Kamar Tidur Pada hotel, ruang tidur merupakan ruang privat yang perlu diperhatikan untuk memenuhi tuntutan kenyamanan dan privatisasi tamu. Aspek efisiensi juga harus diperhatikan sehingga tamu merasa betah menginap di hotel tersebut. Adapun klasifikasi kelas kamar pada sebuah hotel adalah : 1. Standard room Jenis kamar yang tersedia untuk dua orang penghuni dengan kondisi, berisi satu tempat tidur double (double bed) atau dua tempat tidur dan fasilitas yang tersedia di dalam kamar tersebut berlaku umum di semua hotel. 2. Deluxe room Jenis kamar dengan fasilitas yang lebih baik dari kamar standar, misalnya dengan ukuran kamar lebih besar dan tambahan fasilitas, seperti televisi, lemari es, dll. 3. President suite room Jenis kamar paling mahal dalam suatu hotel, tersedia untuk 2-3 atau lebih penghuni dengan kondisi berisi dua atau tiga kamar lebih dengan ukuran kamar lebih besar, luas, mewah dan lebih lengkap dengan fasilitas tambahan seperti ruang tamu, makan dan dapur kecil (kitchenette) serta mini bar. Tempat tidurnya terdapat double bed, twin bed atau bahkan single bed. Adapun fasilitas standar yang terdapat pada masing masing jenis kamar tersebut adalah sebagai berikut : a. Kamar mandi private (bathroom) dan perlengkapannya. b. Tempat tidur (jumlah dan ukurannya sesuai dengan jenis). c. Lemari pakaian (cupboard). d. Rak untuk menyimpan koper (luggage rack). e. Telepon, lampu, AC. f. Radio dan Televisi. g. Meja rias / tulis (dressing table) dan kursi. 16

h. Meja lampu. i. Asbak, korek api, handuk, alat tulis (stationeries), dll. 2.1.1.3 Organisasi Fungsional Hotel Bintang Tiga (***) Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 4 area aktivitas, antara lain : 1. Private area Area ini merupakan area untuk kegiatan pribadi pengunjung, seperti kamar pada hotel. 2. Public area Area ini merupakan area pertemuan antara yang melayani, yaitu karyawan dengan yang dilayani, yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu lainnya. 3. Semi Public area Area ini merupakan area untuk kegiatan para karyawan terutama karyawan administrasi, ruang rapat, zona di mana hanya orang-orang tertentu yang dapat memasukinya. 4. Service area Area ini merupakan area khusus untuk karyawan, di sini segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung. Secara fungsional, hotel mempunyai 2 bagian utama, antara lain: 1. Front of the house (sektor depan hotel) Terdiri dari private area dan public area. Yang termasuk dalam area front of the house yaitu : a. Guest Room Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap. b. Public Space Area Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya. 17

1) Lobby Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang berkaitan dengan penyewaan kamar. Ruang-ruang yang termasuk dalam lobby : a) Entrance hall Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar atau main entrance dengan ruang-ruang dalam hotel. Bersifat terbuka dengan besaran ruang yang cukup luas. b) Front desk / Reception desk Terdiri atas ruang-ruang personil front desk yang berfungsi untuk memproses dan mengelola administrasi pengunjung. c) Guest elevator Sebagai sarana sirkulasi vertikal untuk para tamu dari lobby atau publik area menuju guest room atau fungsi lainnya di atas. 2) Sirkulasi Merupakan hal penting dalam publik area yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya untuk kegunaan pengunjung. 3) Seating Area Menyediakan wadah bagi tamu untuk beristirahat atau sekedar berbincang-bincang. Sarana ini sangat berguna untuk terjadinya kontak sosial di antara pengunjung. 4) Retail Area Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari 5) Bell man Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang baru datang atau hendak meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa membawakan koper-koper pengunjung. 6) Support function Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si publik area, antara lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM dan lain-lain. 18

7) Consession space Pada dasarnya ruang-ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk hotel berbintang, ruang-ruang konsesi ini terpisah sendiri dan merupakan bagian dari publik area, yang antara lain terdiri dari: a) Travel agent room b) Perawatan kecantikan / salon c) Toko buku dan majalah d) Money changer e) Souvenir shop f) Toko-toko khusus 8) Food and Beverages outlets Yaitu area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman berupa: a) Restoran b) Coffee shop c) Lounge d) Bar e) Ruang Serbaguna Yaitu ruangan yang disediakan untuk berbagai macam pertemuan antara lain : 1. Pameran 2. Seminar 3. Pertemuan / pernikahan 9) Area rekreasi Daerah yang dipergunakan oleh para pengunjung untuk berekreasi, berolahraga, santai dan lain-lain, yang antara lain: a) Swimming pool b) Food court 19

c) Retail area d) Kolam dan kanal buatan e) Amphitheatre dan Dancing Fountain f) Taman g) Sarana olahraga h) Fitness i) Spa dan Sauna 2. Back of the house (sektor belakang hotel) Terdiri dari area servis. Yang termasuk back of the house yaitu: a. Daerah dapur dan gudang (food and storages area) Area ini merupakan gudang penyimpanan makanan dan minuman. Terdapat gudang kering dan gudang basah, disesuaikan dengan kebutuhan makanan dan minuman yang dimasukkan. b. Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (receiving, trash and general storage area) Area ini merupakan tempat turun naiknya barang dari dan ke dalam mobil pengangkut. c. Daerah pegawai / staff hotel (employees area) Area ini merupakan ruang karyawan yang berisi loker untuk karyawan, gudang, dll. d. Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping) Untuk hotel berbintang, laundry berukuran cukup luas dan berfungsi sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika dan mesin press yang digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan. Pada area housekeeping, terdapat ruang kepala dan asisten departemen, gudang, tempat menjahit kain, sarung bantal, gorden, dll. Yang disiapkan untuk melayani tamu hotel. e. Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Engineering Area) 20

Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tangki dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal secara keseluruhan. Yang harus diperhatikan adalah bahwa ruang publik juga harus berhubungan dengan ruang pelayanan dan mempunyai batas yang jelas, sehingga bagian publik tidak terganggu dengan aktivitas servis. Untuk itulah, penzoningan berdasarkan jenis area sangat penting. (Bagan 2.1 dan 2.2) Bagan 2.1 Penzoningan Area Privat, Publik dan Semi Publik pada Hotel Sumber : http://library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01129- AR%20Bab2001.pdf Bagan 2.2 Penzoningan Area Servis pada Hotel Sumber : http://library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01129- AR%20Bab2001.pdf 21

2.1.1.4 Karakter Pengunjung Hotel Menurut tujuan kedatangannya, pengunjung hotel terbagi dua, yaitu untuk tujuan bisnis dan wisata. Karakteristik pengunjung hotel dapat dibagi atas : Tabel 2.1 Karakter Pengunjung Hotel 22

2.1.2 Studi Tentang Hotel Bisnis 1. Pengertian Hotel BIsnis Hotel bisnis didefinisikan sebagai hotel yang banyak digunakan para usahawan, dimana hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk para pebisnis. Biasanya terletak dipusat kota ataupun area bisnis dan berfungsi menyediakan fasilitas, layanan dan kemudahan akomodasi yang disesuaikan dengan karakter para pelaku bisnis. 2. Perkembangan Hotel Bisnis secara Umum Dulunya, hotel hanya berfungsi sebagai tempat untuk menginap, tapi kini hotel telah memiliki fungsi ganda, dari tempat menginap, hingga sarana bisnis. Tidak sedikit hotel yang menyediakan sarana bisnis, terutama hotel - hotel berbintang. Hotel jenis ini dinamakan hotel bisnis. Pada hotel ini tersedia tempat yang dapat digunakan sebagai ruang pertemuan, ruang rapat, maupun ruang seminar. Para pebisnis bisa memanfaatkan hotel bisnis sebagai sarana untuk mempromosikan produk perusahaan, rapat kerja maupun seminar. Beberapa pertimbangan dalam memilih hotel sebagai tempat pertemuan atau rapat, yaitu: 1. Budget Menentukan biaya yang akan diperlukan untuk menyewa ruang di hotel. 2. Fasilitas Mengetahui kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel. 3. Kapasitas Memperkirakan jumlah peserta dan menyesuaikan terhadap kapasitas ruang hotel. 4. Lokasi Mempertimbangkan kemudahan akses dan pencapaian. 3. Karakteristik Hotel Bisnis Hotel bisnis memiliki berbagai karakteristik, di antaranya: 1. Memiliki fasilitas yang mendukung kegiatan bisnis seperti ballroom dan banquet hall. 2. Berada di pusat kota dan berdekatan dengan pusat bisnis dan perbelanjaan. 3. Keberadaannya dapat menaikkan prestise dan citra kota. 23

4. Karakteristik Tamu Hotel Bisnis Usaha di bidang perhotelan mempunyai sasaran pelayanan jasa akomodasi bagi para pebisnis baik dari dalam maupun luar kota hotel tersebut, yang terdiri dari: 1. Pedagang 2. Pengusaha 3. Peserta konvensi / konferensi 4. Pejabat pemerintah, dll. Karakteristik tamu hotel bisnis yaitu: 1. Bepergian seorang diri atau berkelompok 2. Menginap dalam jangka waktu relatif singkat 3. Ingin cepat menyelesaikan tugasnya, sehingga pertimbangan terhadap jarak pencapaian ke objek tujuan harus sedekat mungkin 4. Pertimbangan ekonomi dan fasilitas 5. Dalam hal ini, rekreasi tidak diprioritaskan Secara umum, kaum pebisnis mempunyai karakter yang sangat efisien. Kualitas interaksi bisnis merupakan perhatian utama. Mereka berusaha menjalin interaksi sesingkat mungkin dan mencapai relasi seerat mungkin. Interaksi bisnis dapat dilakukan di dalam dan luar hotel. Interaksi yang dilakukan di luar hotel menuntut tamu beraktivitas di luar dan memanfaatkan fasilitas hotel dalam waktu yang singkat, misalnya beristirahat. Interaksi yang dilakukan dalam lingkungan hotel menuntut disediakannya ruang yang nyaman, mempunyai privatisasi tinggi dan dapat mendukung proses relasi bisnis yang diinginkan. Kegiatan bisnis juga dapat dilakukan sambil makan, minum kopi, olahraga dan kegiatan santai lainnya. Untuk itu, hotel bisnis memerlukan fasilitas olahraga, bersantai, makan, minum dan tentunya fasilitas standar ruang pertemuan juga diperlukan. (sumber : www.scribd.com/kriteria-fasilitas-hotel-bintang-3) 24

2.2. Studi Ergonomi Fasilitas hotel tentu harus dapat mengakomodasi kebutuhan para tamunya, namun tidak hanya sekedar mengakomodasi tapi juga harus nyaman secara fisik dan psikologi sehingga dapat memuaskan tamu hotel yang sudah membayar mahal untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Kenyamanan secara fisik dapat ditempuh dengan ergonomi. 2.2.1 Ergonomi Area Kamar Tidur Hotel Berikut adalah gambar dimensi minimal tempat tidur untuk mendapatkan kenyamanan secara ergonomi. Gambar 2.1 Dimensi Tempat Tidur Satu dan Dua Orang Sumber : Human Dimension For Interior Space Berikut adalah dimensi minimal area dressing table dan desk pada kamar hotel untuk mendapatkan kenyamanan pada kamar hotel. 25

Gambar 2.2 Dimensi Area Dressing Table dan Desk Sumber : Human Dimension For Interior Space Berikut adalah dimensi minimal closet pada kamar hotel untuk mendapatkan kenyamanan secara ergonomi. 26

Gambar 2.3 Dimensi Closet Sumber : Human Dimension For Interior Space 2.5.2 Ergonomi Area Kamar Mandi Hotel ergonomi. Berikut adalah dimensi minumal area wastafel agar mendapatkan kenyamanan secara 27

Gambar 2.4 Dimensi Area Wastafel Sumber : Human Dimension For Interior Space Berikut adalah dimensi minimal area toilet agar mencapai kenyamanan secara ergonomi. Gambar 2.5 Dimensi Area Toilet Sumber : Human Dimension For Interior Space 28

Berikut adalah dimensi minimal area shower agar mencapai kenyamanan secara ergonomi. Gambar 2.6 Dimensi area Shower Sumber : Human Dimension For Interior Space Berikut adalah dimensi minimal area bath-up agar mencapai kenyamanan secara ergonomi. Gambar 2.7 Dimensi Area Bath-Up Sumber : Human Dimension For Interior Space 29

2.3. Studi Tentang Spa Spa merupakan singkatan dari Solus Per Aqua (Solus = pengobatan atau perawatan, per = dengan, aqua = air). Menurut Amrullah H. SInegar, spa adalah perawatan kesehatan dengan menggunakan sarana air. Perawatan spa pada dasarnya adalah perawatan yang menggunakan air, baik itu berupa rendaman air, air mengalir, pancuran disertai ramuan rempah-rempah atau memanfaatkan sumber air panas alami yang mengandung mineral tertentu yang dapat memberikan dampak memelihara atau memulihkan kesehatan. 2.3.1 Klasifikasi Spa Berdasarkan Permenkes 1205/X/2004, spa dikategorikan berdasarkan jenis perawatan dan lokasinya. Kategori spa dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Health Spa Spa yang tergolong dalam kategori ini adalah spa yang memberikan pelayanan yang bersifat promotif dan preventif. Yang termasuk dalam health spa adalah: - Day spa : merupakan spa untuk pemulihan kesegaran tubuh dan pikiran yang dilakukan berkisar antara 1-4 jam atau 1 hari. - Resort spa : merupakan pelayanan spa yang termasuk bagian dari pelayanan hotel yang berlokasi di kawasan wisata. - Mineral spring spa : perawatan spa kategori ini terletak di sumber air mineral panas/dingin dengan melakukan proses berenda di air panas alami, lalu dilanjutkan dengan perawatan pijat dll. - Destination spa : perawatan spa ini dilakukan dalam beberapa hari melalui serangkaian program latihan kebugaran dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Spa ini bertujuan untuk mengubah pola hidup sehat dan meningkatkan kualitas hidup. - Cruise Ship spa : perawatan spa profesional, fitness, wellness yang dinikmati diatas kapal pesiar. - Club spa : perawatan spa yang terdapat di fasilitas pusat kebugaran dan dilengkapi dengan alat-alat untuk kegiatan fitness. - Home spa : perawatan sapa ini bisa dinikmati di rumah. Kegiatan spa dirumah ini antara lain berendam di bathtub menggunakan essential oil, garam mandi dan lulur. 30

- Connoisseur spa : perawatan spa yang dilakukan disini adalah perawatan total. Selain ini tamu juga dapat memesan makanan dan minuman yang tidak tertera di daftar menu. Perawatan seperti ini banyak di temui di Amerika, Meksiko dan Eropa. - Resident spa : spa ini hampir sama dengan connoisseur spa, hanya saja tamu dapat melakukan kegiatan perawatan spa lengkap ini di dalam kamar penginapan. Perawatan dapat dinikmati jika menginap di resort yang memiliki fasilitas resident spa. 2. Medical Spa Jenis pelayanan ini adalah spa yang mencoba menggabungkan perawatan spa tradisional dengan teknologi perawatan kecantikan. Medical spa ini menyediakan perawatan fasilitas spa yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dengan penekanan pada konsep rehabilitatif, spa jenis ini biasanya ditangani oleh dokter, fisioterapis, perawat dan terapis yang memiliki ilmu fisioterapi. Perawatannya terdiri dari facial diamond, microdermabration, detoksifikasi tubuh, chemical peeling, laser rejuvenation, laser hair removal, botox, cosmetic treatment, mesotheraphy slimming treatment. 2.3.2 Ramuan Tradisional Khas Madura Ramuan tradisional khas Madura memang sudah terkenal khasiatnya. Ramuan diracik dari bahan herbal dan ramuan ini terdiri dari jamu dan lulur. Jamur sendiri terbagi dua jenis, yaitu jamu dalam bentuk pil dan jamu dalam bentuk serbuk untuk diminum. Banyak berbagai jenis jamu tradisional khas Madura dan khasiatnya. Biasanya jamu sering digunakan oleh para wanita Madura untuk menjaga kesehatan badannya atau biasa digunakan bagi wanita yang ingin menikah dan setelah melahirkan. Berikut adalah daftar penjual jamu di Pamekasan, Madura : NO. NAMA PENGUSAHA NAMA IKOT A L A M A T TELEPON 1. Fachruzan, SH Mahkota Madura Jl. Kabupaten/ 71 2. Sumiyati BRB Grup Jl. Mesjid Bagandan 31

NO. NAMA PENGUSAHA NAMA IKOT A L A M A T TELEPON 3. R. Ayu. Marwiyah Ibu Kasim Jl. Mesigit 4. Hj, Musrifatul Jannah Janor Koneng Jl, Pintu Gerbang 5. Hj. Nurhayati Pusaka Warisan Madura Jl. Wahid Hasyim No. 17 6. Abdullah Sa id K I A Jl. Cokroatmojo No. 99 7. Firdaus Mustika Madura Jl. Jokotole No. 20 A 8. Alwi Achmad Setia Jaya Jl. Balai Kambang 9. Mulyono Sekar Arum Jl. Ghazali 10. M. Hasan Basri Sekar Madu Jl. Stadion Gg. VI/26 11. Siti Sholehah Ika Satria Jl. Raya Pegantenan Tabel 2.2 Jamu Ramuan Madura Kabupaten Pamekasan Sumber Data : Bagian Adm. Perekonomian Setda Kabupaten Pamekasan Perawatan yang paling digemari wanita Madura adalah luluran. Rutinitas ini dilakukan untuk memanjakan tubuh dan untuk relaksasi. Biasanya dilakukan sebelum mandi dengan air kembang yang diberi campuran jeruk purut. Luluran itu sendiri merupakan cara wanita Madura melepas dan mengangkat kulit mati dan membersihkan kulit dari berbagai kotoran yang menempel, baik debu maupun kotoran lain. Dengan luluran, pori-pori yang ada dikulit tubuh akan terbuka lebar hingga leluasa bernafas. Biasanya dilakukan sebulan sekali atau dua minggu sekali. 32

Luluran biasanya memakan waktu dua jam bahkan bisa lebih. Pasalnya, luluran tidak sekedar memborehkan ramuan ke sekujur tubuh kemudian menggosoknya, tetapi dibarengi dengan pemijatan ringan mulai dari jari-jari kaki hingga kepala. Tak heran jika banyak yang tertidur saking nikmatnya merasakan pijatan. Bahan yang dipergunakan untuk luluran adalah: beras digiling dengan campuran daun pandan wangi, temu lawak, temu lathi, kunir putih, minyak zaitun dan madu. Temu lathi dan daun pandan wangi berfungsi memberikan sentuhan aroma wangi, minyak zaitun memberikan kelembaban pada kulit. Temu lawak dan kunir putih berfungsi membersihkan dan mengangkat sel-sel kulit mati. Sedangkan madu membantu menggantikan kulit yang mati dengan yang baru. Untuk lebih membersihkan tubuh usai dilulur, tubuh yang telah direndam dengan bunga, juga dibersihkan dengan sabun. Sabun tradisional yang dibuat khusus itu terdiri dari campuran daun-daunan, rempah-rempah serta minyak zaitun. Tujuannya, selain agar tubuh bersih, kulit juga menjadi lembut dan bercahaya. 2.4 Studi Tentang Ekowisata 2.4.1 Definisi Ekowisata Rumusan 'ecotourism' sebenarnya sudah ada sejak 1987 yang dikemukakan oleh Hector Ceballos-Lascurain yaitu sebagai berikut : "Wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari) dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan satwa liar, serta bentukbentuk manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini." Rumusan di atas hanyalah penggambaran tentang kegiatan wisata alam biasa. Rumusan ini kemudian disempurnakan oleh The International Ecotourism Society (TIES) pada awal tahun 1990 yaitu sebagai berikut : "Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat. 33

Definisi ini sebenarnya hampir sama dengan yang diberikan oleh Hector Ceballos- Lascurain yaitu sama-sama menggambarkan kegiatan wisata di alam terbuka, hanya saja menurut TIES dalam kegiatan ekowisata terkandung unsur-unsur kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahtraan penduduk setempat. Ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan. 2.4.2 Ekowisata di Indonesia Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan peninggalan sejarah, seni dan budaya yang sangat besar sebagai daya tarik pariwisata dunia. Ahli biokonservasi memprediksi bahwa Indonesia yang tergolong negara Megadiversity dalam hal keaneka ragaman hayati akan mampu menggeser Brasil sebagai negara tertinggi akan keaneka jenis, jika para ahli biokonservasi terus giat melakukan pengkajian ilmiah terhadap kawasan yang belum tersentuh. Namun Demikian sampai saat ini Indonesia harus menanggung beban berat sebagai negara terkaya keaneka ragaman hayati di kawasan yang sangat sensitif, karena biota Indonesia tersebar di lebih dari 17,000 pulau. Oleh karena itu bukan saja jumlah populasi setiap individu tidak besar tetapi juga distribusinya sangat terbatas. Ini harus disadari oleh pemerintah, sehingga Indonesia harus merumuskan suatu kebijakan dan membuat pendekatan yang berbeda di dalam pengembangan sistem pemanfaatan keaneka ragaman hayatinya, terutama kebijakan dalam pengembangan pariwisata yang secara langsung memanfaatkan sumber daya alam sebagai aset. Pengembangan sumber daya alam yang non-ekstraktif, nonkonsumtif dan berkelanjutan perlu diprioritaskan dan dalam bidang Pariwisata pengembangan seperti ekowisata harus menjadi pilihan utama. 2.4.2.1 Visi Ekowisata Indonesia Melihat potensi yang dimiliki Indonesia, maka Visi Ekowisata Indonesia adalah untuk menciptakan pengembangan pariwisata melalui penyelenggaraan yang mendukung upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya), melibatkan dan menguntungkan masyarakat setempat, serta menguntungkan secara komersial. Dengan visi ini Ekowisata memberikan 34

peluang yang sangat besar, untuk mempromosikan pelestarian keaneka-ragaman hayati Indonesia di tingkat internasional, nasional, regional maupun lokal. 2.4.2.2 Tujuan Ekowisata Indonesia Tujuan Ekowisata Indonesia sebagai berikut : (1) Mewujudkan penyelenggaraan wisata yang bertanggung jawab, yang mendukung upayaupaya pelestarian lingkungan alam, peninggalan sejarah dan budaya. (2) Meningkatkan partisipasi masyararakat dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat. (3) Menjadi model bagi pengembangan pariwisata lainnya, melalui penerapan kaidah-kaidah ekowisata. 2.4.3 Prinsip dan Kriteria Ekowisata Adapun prinsip dan kriteria ekowisata dijabarkan dalam table 2.9 PRINSIP EKOWISATA 1. Memiliki kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan alam dan budaya, melaksanakan kaidahkaidah usaha yang bertanggung jawab dan ekonomi berkelanjutan. KRITERIA EKOWISATA Memperhatikan kualitas daya dukung lingkungan kawasan tujuan, melalui pelaksanaan sistem pemintakatan (zonasi). Mengelola jumlah pengunjung, sarana dan fasilitas sesuai dengan daya dukung lingkungan daerah tujuan. Meningkatkan kesadaran dan apresiasi para pelaku terhadap lingkungan alam dan budaya. Memanfaatkan sumber daya lokal secara lestari dalam penyelenggaraan kegiatan ekowisata. Meminimumkan dampak negatif yang ditimbulkan, dan bersifat ramah lingkungan. Mengelola usaha secara sehat. Menekan tingkat kebocoran pendapatan (leakage) serendah-rendahnya. 35

Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. 2. Pengembangan harus mengikuti kaidah-kaidah ekologis dan atas dasar musyawarah dan pemufakatan masyarakat setempat. Melakukan penelitian dan perencanaan terpadu dalam pengembangan ekowisata. Membangun hubungan kemitraan dengan masyarakat setempat dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata. Menggugah prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat untuk pengembangan ekowisata. Memberi kebebasan kepada masyarakat untuk bisa menerima atau menolak pengembangan ekowisata. Menginformasikan secara jelas dan benar konsep dan tujuan pengembangan kawasan tersebut kepada masyarakat setempat. Membuka kesempatan untuk melakukan dialog dengan seluruh pihak yang terlibat (multistakeholders) dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata. 3. Memberikan manfaat kepada masyarakat setempat. Membuka kesempatan keapda masyarakat setempat untuk membuka usaha ekowisata dan menjadi pelaku-pelaku ekonomi kegiatan ekowisata baik secara aktif maupun pasif. Memberdayakan masyarakat dalam upaya peningkatan usaha ekowisata untuk meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat. Meningkatkan ketrampilan masyarakat setempat dalam bidang-bidang yang berkaitan dan menunjang pengembangan ekowisata. Menekan tingkat kebocoran pendapatan (leakage) serendah-rendahnya. 4. Peka dan menghormati nilai- Menetapkan kode etik ekowisata bagi 36

nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan masyarakat setempat. wisatawan, pengelola dan pelaku usaha ekowisata. Melibatkan masyarakat setempat dan pihakpihak lainya (multi-stakeholders) dalam penyusunan kode etik wisatawan, pengelola dan pelaku usaha ekowisata. Melakukan pendekatan, meminta saran-saran dan mencari masukan dari tokoh/pemuka masyarakat setempat pada tingkat paling awal sebelum memulai langkah-langkah dalam proses pengembangan ekowisata. Melakukan penelitian dan pengenalan aspekaspek sosial budaya masyarakat setempat sebagai bagian terpadu dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata. 5. Memperhatikan perjanjian, peraturan, perundang-undangan baik ditingkat nasional maupun internasional. Memperhatikan dan melaksanakan secara konsisten: Dokumen-dokumen Internasional yang mengikat (Agenda 21, Habitat Agenda, Sustainable Tourism, Bali Declaration dsb.). GBHN Pariwisata Berkelanjutan, Undangundang dan peraturan-peraturan yang berlaku. Menyusun peraturan-peraturan baru yang diperlukan dan memperbaiki dan menyempurnakan peraturan-peraturan lainnya yang telah ada sehingga secara keseluruhan membentuk sistem per-uu-an dan sistem hukum yang konsisten. Memberlakukan peraturan yang berlaku dan memberikan sangsi atas pelanggarannya secara konsekuen sesuai dengan ketentuan yang berlaku (law enforcement). Membentuk kerja sama dengan masyarakat 37

setempat untuk melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap dilanggarnya peraturan yang berlaku. Tabel 2.3 Prinsip dan Kriteria Ekowisata Sumber : http://www.ekowisata.info/pedoman_ekowisata.html 2.4.4 Hotel Ekowisata Dalam studi tentang hotel, hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersil. Dan dalam studi tentang ekowisata, ekowisata merupakan kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap pelestarian alam, adat dan budaya yang berlaku di daerah tersebut. Dari pengertian hotel dan ekowisata dapat disimpulkan bahwa hotel ekowisata adalah tempat penyediaan jasa penginapan serta fasilitas lainnya yang bertanggung jawab terhadap pelestarian alam, adat dan budaya yang berlaku di daerah tersebut dan diperuntukkan bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersil. Hotel ekowisata diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman berbeda namun juga pengetahuan tambahan tentang alam, adat dan budaya yang berlaku disuatu daerah. 2.5. Studi Tentang Pariwisata dan Budaya Pamekasan 2.5.1 Kabupaten Pamekasan Kabupaten Pamekasan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pamekasan. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Madura di selatan, Kabupaten Sampang di barat, dan Kabupaten Sumenep di timur. Kabupaten Pamekasan terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi atas 178 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Pamekasan. 38

Gambar 2.8 Lambang Kabupaten Pamekasan Sumber : www.kemdagri.go.id Kabupaten Pamekasan secara Demografis memiliki penduduk 695.505 jiwa. Dengan kepadatan penduduk per Km2 cukup bervariatif. Secara Administratif Kabupaten Pamekasan terdiri dari 13 Kecamatan dan 189 Desa/Kelurahan. Sehingga Keberhasilan pembangunan tidak bisa dilepaskan dari permasalahan kependudukan mengingat penduduk merupakan subyek maupun obyek pembangunan itu sendiri. Guna mendukung tercapainya hasil-hasil pembangunan yang optimal, data kependudukan merupakan hal yang mutlak diperlukan meliputi jumlah, laju pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, penyebaran penduduk serta hal-hal terkait lain. Perkembangan Jumlah Penduduk URAIAN SATUAN 2006 2007 2008 Jumlah Penduduk Jiwa 688.380 795.801 835.101 - Laki-laki Jiwa 335.828 393.306 405.345 - Perempuan Jiwa 352.552 402.495 429.756 Kepadatan Penduduk Jiwa/Km2 869 1.004 1.054 Sumber data : Kantor Statistik Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Pamekasan Sumber : www.pamekasan.go.id 39

Perkembangan Penduduk Miskin U R A I A N SATUAN 2006 2007 2008 Jumlah Penduduk Miskin Jiwa 68.103 81.916 364.271 Sumber data : Kantor BKKBN Tabel 2.5 Perkembangan Penduduk Miskin Kabupaten Pamekasan Sumber : www.pamekasan.go.id Pemerintah kabupaten Pamekasan memilki visi dan misi sebagai berikut : VISI Terwujudnya Pamekasan yang Agamis, Tentram, Maju, Mandiri dan Berkeadilan menuju Ridho Allah SWT, dengan penjelasan sebagai berikut: Agamis Perilaku kehidupan yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius dan budi pekerti. Tentram Kondisi yang aman, tenang dan damai. Maju kearah yang lebih baik secara teratur dan terukur. Mandiri Mampu mengambil keputusan, menetapkan tujuan dan sekaligus menjalankan atau mencapainya. Berkeadilan Berpegang pada kebenaran. MISI Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah, merupakan deskripsi dari tujuan utama serta sasaran yang ingin dicapai, yang dirumuskan sebagai: Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan masyarakat dengan kewajiban menjalankan keyakinan atau syariat agama bagi pemeluk-pemeluknya. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 40

Meningkatkan pemperdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan potensi daerah. Menegakkan supremasi hukum dan hak asasi manusia. Mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan yang mengutamakan pelayanan masyarakat, profesional dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perekonomian maju, mandiri, dan berkelanjutan pemerintah Kabupaten Pamekasan memperioritaskan kegiatan pembangunan dibidang ekonomi sebagai berikut: 1. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan peningkatan kualitas produk pendidikan. 2. Percepatan pemulihan ekonomi melalui peningkatan produktifitas dengan cara pengembangan ekonomin kerakyatan, penguatan unit-unit usaha dan kelembagaan perekonomian. 3. Pengendalian eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA), pelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, penataan kawasan permukiman, serta penataan ruang. 4. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan untuk pemantapan otonomi daerah, kemudahan pelayanan publik, serta perluasan informasi dan komunikasi. 5. Peningkatan kapasitas perlindungan konsumen. Dalam mencapai keberhasilan pembangunan di Kabupaten Pamekasan tujuan dan sasaran dilakukan : 1. Hubungan kemitraan antara Pemerintah Kabupaten dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). 2. Tersedianya Aparatur Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam jumlah yang cukup memadai. 3. Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana pendukung pengelolaan Sumber Daya Potensi Daerah. 4. Tersedianya sumber daya potensial yang dapat digali guna menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah. 41

5. Adanya dukungan dari pemerintah informal atau tokoh masyarakat atau ulama, organisasi non pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Perguruan Tinggi Swasta. 6. Adanya sikap masyarakat yang terbuka, kritis, dinamis dan partisipasi terhadap pembahasan sistem pemerintahan dan pembangunan. 7. Adanya terobosan baru dalam rangka penggalian dan pengelolaan sumber pendapatan deaerah, potensi daerah secara optimal, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2.5.2 Pariwisata Kabupaten Pamekasan Wisata Kabupaten Pamekasan memiliki pesona yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung. Obyek-obyek wisata yang dimiliki Kabupaten Pamekasan selain Wisata Alam, Budaya, Bahari, kerajinan dan belanja. Obyek wisata merupakan aset yang sangat potensial dengan keragaman corak budaya masyarakat untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah. Selain itu, keragaman corak budaya masyarakat juga perlu dipelihara karena merupakan salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Pamekasan. Potensi Obyek Wisata Jenis Wisata Obyek Wisata Keterangan Wisata Pantai Pantai Talang Siring 10 Km kearah Timur dari Kota Pamekasan Pantai Jumiang Mudah dijangkau kendaraan roda dua dan 4 dengan jarak 15 Km dari pusat kota Pantai Batu Kerbuy Terletak di Kecamatan Pasean dengan luas 5 Ha dengan keindahan alam pantainya yang menarik. Nama Batu Kerbuy diambil dari sebuah batu yang berbentuk seperti kerbau yang terletak 8 Km dari pantai Wisata Alam Api tak Kunjung Padam Biasa disebut dengan Jangka, terletak di Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan yang berjarak 4 Km dari pusat 42

kota dengan prasarana jalan yangcukup baik. Juga telah tersedia kios dan warung souvenir. Gambar 2.9 Wisata Api Tak Kunjung Padam Sumber : www.igosok.com Wisata Ziarah Makam Keramat Pasarean Batuampar Vihara Alokitesvara Situs Pangeran Ronggo Sukowati Makam para ulama yang memiliki Karomatullah yang besar setara dengan para Waliyulloh atau Wali Songo. Terletak di Desa Pangbatok Kecamatan Proppo sekitar 15 Km dari pusat kota. Berada di Kampung Candi Desa Monto' Kecamatan Galis (14 Km dari Kota Pamekasan), berdekatan dengan Pantai Talangsiring. Vihara terbesar kedua di Pulau Jawa. Salah satu keunikannya, yaitu di dalam komplek terdapat Musholla, Gereja dan Pura yang melambangkan kerukunan beragama. Terletak di Kelurahan Kolpajung Kabupaten Pamekasan kira-kira 1 Km sebelah utara alun-alun Kota Pamekasan. Situs ini merupakan komplek makam Pangeran Ronggo Sukowati dan Keluarganya, merupakan raja Islam pertama dan pendiri Kabupaten Pamekasan. Situs Pangeran Ronggo 43

Sukowati merupakan komplek pemakaman Islam tertua di pamekasan termauk juga di wilayah Madura. Tradisi budaya masyarakat Madura yang biasanya digelar sehabis panen raya sebagai wujud rasa gembira atas keberhasilan yang diraih. Kerapan Sapi Wisata Budaya Sapi Sonok Gambar 2.10 Karapan Sapi Sumber : www.hydar.student.umm.ac.id Merupakan kontes pasangan sapi betina yang terdiri dari jenis ras Madura, dengan kriteria penilaian : kecantikan, penampilan, dan kekompakan dalam berlaga di arena kontes. di Kabupaten Pamekasan, lokasi kontes sapi sonok terletak di Desa Waru Barat Kecamatan Waru ± 34 Km arah utara dari Kota Pamekasan, dengan kondisi jalan aspal dapat ditempuh dengan menggunakan sarana transportasi mobil angkutan umum. 44

Gambar 2.11 Sapi Sonok Sumber : www.griyawisata.com Wisata Penunjang Upacara Petik Laut Monumen Are' Lancor Merupakan pesta rakyat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas keberhasilannya dalam mengarungi lautan, dalam kegiatannya diawali dengan acara keagamaan dan diakhiri dengan pagelaran seni dan budaya setempat. Lokasi kegiatannya terletak di Desa Padelegan Kecamatan Pademawu ± 16 Km arah tenggara dari Kota Pamekasan, dapat ditempuh dengan sarana mobil angkutan umum/ojek dengan kondisi jalan aspal. Terletak di jantung Kota Pamekasan di depan Masjid Agung Asyuhada' dan dikelilingi jalan yang berbentuk melingkar lafadz Allah. Merupakan monumen perjuangan kepahlawanan Rakyat Madura dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Gambar 2.12 Monumen Arek Lancor Sumber : http://floatachinqs.blogspot.com/2011/01/sejarahpamekasan-dan-monumen-arek.html Tabel 2.6 Potensi Obyek wisata Kabupaten Pamekasan Sumber : www.pamekasan.go.id 45

Guna menunjang sarana dan prasana pariwisata yang merupakan potensi daerah secara tidak langsung menuntut pengadan jasa khususnya seperti penginapan, rumah makan yang tersebar di kabupaten pamekasan. Beberapa fasilitas tempat yang ada di dalam kota pamekasan meliputi rumah makan (Putri, Garuda, Mitra dan Telomoyo) dan penginapan Hotel (Ramayana, Garuda, Purnama, PKPN, Gatra, Trunojoyo, Madura Indah, dan Madinah). 2.5.3 Seni dan Budaya Kabupaten Pamekasan Madura merupakan pulau kecil yang kaya dengan kesenian dan budaya locak, Madura terdiri dari empat kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Pada masingmasing kabupaten tersebut mempunyai kekayaan dibidang seni yang berbeda-beda. Kesenian dan kebudayaan terus berkembang di kabupaten Pamekasan ini. Untuk melestarikan seni dan budaya Pamekasan pemerintah kabupaten Pamekasan menyelenggarakan event Pekan Seni Budaya Madura tiap tahunnya dan event Semalam di Madura untuk menarik wisatawan juga untuk meramaikan kabupaten Pamekasan. Seni dan budaya Pamekasan antara lain sebagai berikut : KESENIAN NO. KESENIAN JENIS 1. Seni Tari Tari Topeng Getak, Tari Ronding/Baris/Kencak, Tari Macan Macanan dan Tari Kreasi Gambar 2.13 Tari Topeng Getak Sumber : www.antarafoto.com 2. Seni Suara Macopat, Samman, Pojian, Danggak, Hadrah dan Samroh 3. Seni Musik Karawitan, Orkes Melayu, Orkes Gambus, Thuk- 46

NO. KESENIAN JENIS Thuk/Daul, Ngok-Ngok, Band dan Marcing Band Gambar 2.14 Orkes Sronen 4. Seni Bela Diri Pencak Silat, Karate dan Tenaga Dalam Sumber Data : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pamekasan Tabel 2.7 Kesenian Kabupaten Pamekasan KERAJINAN NO. JENIS SOUVENIR LOKASI PRODUKSI 1. Clurit Hias Desa Pamoroh Kec. Kadur 2. 3. 4. 5. Kerang Hias Batik Tulis Pecut Tas Kobal Desa Polagan Kec. Galis Desa Klampar dan Candi Burung Kec. Proppo Kelurahan Kowel Kec. Pamekasan Desa Larangan Badung Kec. Palengaan Lembaga Pemasyarakatan Pamekasan Desa Murtajih Kec. Pademawu Sumber Data : Bagian Adm. Perekonomian Setda Kabupaten Pamekasan Tabel 2.8 Kerajinan Kabupaten Pamekasan Salah satu kerajinan khas dari Madura yang terkenal ialah pecut. Pecut merupakan pelengkap dalam sebuah tradisi karapan sapi maupun tari pecut yang sudah mendunia. Pecut 47

melambangkan orang Madura yang teguh pendirian dan bermakna kesiapan manusia dalam menghadapi tantangan hidup. Pemakaian bahan baku alami untuk pebuatan pecut mempermudah pengrajin untuk membuat pecut. Bahan baku pembuatan pecut ialah pelepah pisang atau batang daun pohon aren, lidi dan benang wol. Namun seiring berkembangnya zaman pengrajin pecut mulai berinovasi dalam pembuatan pecut. Sekarang bahan untuk membut pecut ialah paralon yang didadalamnya diberi lidi hingga padat. Setelah itu, paralon dilapisi dengan plastik. Hal itu untuk mempermudah pemasangan benang. Pembuatan pecut sendiri tidak diketahui kapan mulanya. Pecut memilki beragam ukuran, mulai ukuran kecil hingga ukuran paling besar yaitu 2 meter. Sekarang pengrajin pecut sudah mulai berinvosai dalam produksi pecut. Inovasi terbaru ialah pecut bolpoin. Tetapi dengan masuknya berbagai produk pecut dari luar, membuat pengrajin pecut di Madura itu terancam gulung tikar. Gambar 2.15 Pecut dan Pecut Bolpoin Sumber : http://souvenirshoponline.blogspot.com/2013/11/souvenir-bolpoin.html 48

Gambar 2.16 Celurit Hias Sumber : www.al-dinata.blogspot.com Gambar 2.17 Pebatik Tulis di Kecamatan Proppo Sumber : www.abdaziz.org Gambar 2.18 Batik Tulis Pamekasan Sumber : www.batikmaduratulis.wordpress.com 49

GALERI BATIK NO. NAMA GALERI A L A M A T TELEPON/HP 1. Fiesta Madura Jl. Kabupaten (0324) 323606 2. Dua Belas Jl. P. Diponegoro (0324) 322586 3. Latansa Jl. Sersan Misrul 4. Soraya Batik Jl. Segara 5. Abi Batik Jl. Kabupaten 0818 0304 5543 6. Padi Farma Jl. P. Diponegoro 7. HB Jl. Jokotole 8. Ideal Batik Jl. Jokotole Permai (0324) 323 902 Sumber Data : Bagian Adm. Perekonomian Setda Kabupaten Pamekasan Tabel 2.9 Galeri Batik Kabupaten Pamekasan Wisata Budaya - Kerapan Sapi merupakan pariwisata andalan yang banyak mendatangkan Wisatawan Manca Negara dan Wisatawan Nusantara. Karapan Sapi ini dilaksanakan pada bulan September hingga bulan Nopember, yang puncaknya pada tingkat Pembantu Gubernur Madura yang memperebutkan Piala Presiden yang dikenal dengan sebutan Kerap Gubeng. Gambar 2.19 Karapan Sapi di Pamekasan 50

- Sapi Sonok adalah kontes pasangan sapi betina yang terdiri dari jenis ras Madura, dengan kriteria penilaian : kecantikan, penampilan, dan kekompakan dalam berlaga di arena kontes. di Kabupaten Pamekasan, lokasi kontes sapi sonok terletak di Desa Waru Barat Kecamatan Waru ± 34 Km arah utara dari Kota Pamekasan, dengan kondisi jalan aspal dapat ditempuh dengan menggunakan sarana transportasi mobil angkutan umum. Gambar 2.20 Sapi Sonok - Upacara Petik Laut merupakan pesta rakyat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas keberhasilannya dalam mengarungi lautan, dalam kegiatannya diawali dengan acara keagamaan dan diakhiri dengan pagelaran seni dan budaya setempat. Lokasi kegiatannya terletak di Desa Padelegan Kecamatan Pademawu ± 16 Km arah tenggara dari Kota Pamekasan, dapat ditempuh dengan sarana mobil angkutan umum/ojek dengan kondisi jalan aspal. Gambar 2.21 Upacara Petik Laut 51

2.5.4 Arsitektur Madura 2.5.4.1 Rumah Adat Masyarakat Madura di kenal sebagai masyarakat yang menjungjung tinggi tali kekerabatan. Simbol-simbol yang mendukung hal ini, bisa di lihat dari rumah adat yang sebagian besar masih terpelihara dengan rapi di berbagai pelosok di Madura. Halaman panjang atau yang terkenal dengan sebutan Tanean Lanjang adalah bukti kekerabatan masyarakat Madura. Tanean Lanjang terbentuk karena sejumlah rumah di tata berjejeran dengan rumah induk yang berada di tengah-tengah. Letaknya sangat berdekatan dengan lahan garapan, mata air atau sungai. Antara permukiman dengan lahan garapan hanya dibatasi tanaman hidup atau peninggian tanah yang disebut galengan atau tabun, sehingga masingmasing kelompok menjadi terpisah oleh lahan garapannya. Satu kelompok rumah terdiri atas 2 sampai 10 rumah, atau dihuni sepuluh keluarga yaitu keluarga batih yang terdiri dari orang tua, anak, cucu, cicit dan seterusnya. Jadi hubungan keluarga kandung merupakan ciri khas dari kelompok ini. Gambar 2.22 Perspektif Tanean Lanjang Gambar 2.23 Tanean lanjang, Rumah Adat Madura 52

2.5.4.2 Ciri Khas Furnitur Terletak pada bentuk, jenis kayu, jenis ukiran dan warnanya yang selalu cerah serta berwarna-warni. Pada furnitur Madura, pengaruh China terasa sangat kuat. Ini antara lain bisa dilihat dari kursi-kursi Madura yang berukuran relatif besar dan selalu menyertakan ukiran pada bagian tengahnya. Bahan material yang digunakan pada furnitur Madura biasanya adalah berbagai jenis kayu, seperti kayu jati, kayu akasia dan sawo kecik. Sedangkan pada proses penyelesaiannya (finishing) umumnya perajin furnitur Madura menggunakan dua cara, yakni dengan melamik atau dengan menggunakan cat warna pada ukiran. Kalau pada furnitur yang terbuat dari kayu, biasanya juga menonjolkan tekstur dari kayu tersebut. Maka, pada furnitur Madura warna coklat kayu aslinya seakan hilang dan diganti dengan dominasi warnawarna cerah, seperti hijau dan merah yang memilki lambing kesetian dan perjuangan. Gambar 2.24 Lemari Motif Ukiran Madura Gambar 2.25 Kurungan Ayam Motif Ukiran Madura 53

2.6 Studi Eksisting 2.6.1 Tentang Hotel New Ramayana Hotel New Ramayana merupakan salah satu perusahaan yang saat ini terus berupaya mempertahankan konsumen yang sudah menjadi pelanggannya dan berusaha memperoleh konsumen yang baru. Hotel New Ramayana berdiri pada tahun 2004 dengn kapasitas 36 kamar. Fasilitas penunjang Hotel New Ramayana adalah rumah makan, aula dan lahan parkir yang cukup luas. Hotel New Ramayana juga menyediakan fasilitas koneksi internet WIFI gratis bagi pengunjung hotel dan rumah makan. Gamabar 2.26 Logo Hotel New Ramayana Sumber : Dokumentasi Pribadi 2.6.2 Lokasi Hotel Hotel New Ramayana berdiri diareal seluas 2075 m 2 dengan luas bangunan mencapai 879 m 2. Lokasi Hotel di Jalan P. Trunojoyo 88, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Pulau Madura, Jawa timur, Indonesia. 54

Gambar 2.27 Peta Lokasi Sumber : maps.google.com 2.6.3 Visi dan Misi Hotel Visi Hotel New Ramayana adalah hotel keluarga dan wisata. Misi Hotel New Ramayana adalah sebagai berikut : 1. Menjadikan Hotel New Ramayana menjadi hotel tujuan untuk keluarga yang berkunjung ke Pamekasan dengan harga yang terjangkau. 2. Menjadikan Hotel New Ramayana menjadi hotel tujuan untuk pariwisata yang memilki pangsa pasar di Pamekasan dengan harga yang terjangkau. 3. Memberi kepuasan kepada pengunjung hotel dengan melakukan pelayanan terbaik. 2.6.4 Fasilitas Hotel Fasilitas Hotel New Ramayana ini antara lain : Kamar VVIP Jumlah kamar 12 kamar dengan rincian 11 kamar double bed dan 1 kamar single bed. Fasilitas AC, TV LCD Plat Cable dan Parabola, Water Heater, Breakfast, Welcome drink dan WIFI. Kamar VIP I 55

Jumlah kamar 12 kamar dengan rincian 10 kamar double bed dan 2 kamar single bed. Fasilitas AC, TV LCD Plat Cable, Water Heater, Breakfast dan Welcome drink. Kamar VIP II Jumlah kamar 12 kamar dengan rincian 10 kamar double bed dan 2 kamar single bed. Fasilitas AC, TV Cable, Water Heater dan Breakfast. Rumah Makan Taman Area Pakir 2.6.5 Pelayanan Hotel Pelayanan hotel di bagi menjadi dua, yaitu : - Pelayanan secara langsung Check in : Administrasi pendaftaran tamu dan keuangan pada bagian receptionist hotel. Room Boy : Penunjukan dan pengantaran tamu hotel oleh petugas hotel. - Pelayanan secara tidak langsung Pemesanan kamar bisa dilakukan dengan 2 (dua) metode, seperti pemesanan kamar hotel melalui telepon atau pemesanan kamar langsung mendatangi hotel. 2.6.6 Dokumentasi Area Hotel Gambar 2.28 Tampak Luar hotel 56

Gambar 2.29 Area Lobby Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2.30 Receptionist Sumber : Dokumentasi Pribadi 57

Gambar 2.31 Rumah Makan Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2.32 Area Dapur Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2.33 Kamar Hotel VVIP (Double Bed) Sumber : Dokumentasi Pribadi 58

Gambar 2.34 Toilet Kamar Hotel VVIP Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2.35 Kamar Hotel VIP 1 (Double Bed) Sumber : Dokumentasi Pribadi 59

Gambar 2.36 Kamar Hotel VIP I (Single Bed) Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2.37 Kamar Hotel VIP II (Double Bed) Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2.38 Tampak Depan Aula Sumber : Dokumentasi Pribadi 60

Gambar 2.39 Aula Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2.40 Area Parkir Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2.41 Gazebo Taman Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi 61

Gambar 2.42 Gazebo Security Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi 62

BAB 3 METODELOGI DESAIN 3.1. Tahap pengumpulan Data Dalam tahap pengumpulan data dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Data Primer Data Primer merupakan data yang didapat secara langsung di lapangan ( pihak yang bersangkutan ) dengan melakukan pengamatan dan pendokumentasian. Data ini dibutuhkan agar kita bias mengerti permasalahan dan kondisi lingkungan yang terjadi pada hal-hal yang sedang kita teliti. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak yang tidak berkaitan langsung dan didapatkan dengan jalan menghimpun data yang ada dan menjadi sumber perolehan data yang akan dianalisis. Dalam tahap pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode pengambilan data, yaitu : 1. Studi Lapangan / eksisting (survey langsung) Dilakukan dengan melakukan survey seperti melihat, mengamati, mencatat informasi yang diperlukan, serta melakukan dokumentasi sebagai eksistingnya untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya mengenai interior maupun aktifitas yang ada di Hotel New Ramayana. Observasi yang dilakukan dibagi menjadi 2 objek studi, yaitu : a. Observasi pada objek studi dalam kasus ini adlah Hotel New Ramayana. b. Pengamatan secara langsung pada objek pembanding yang akan dijadikan studi tentang kebutuhan ruang pada hotel. 2. Wawancara Wawancara yang dilakukan akan ditujukan pada : - Pemilik Hotel New Ramayana 63

- Staff Hotel New Ramayana - Pengunjung Hotel New Ramayana 3. Studi Literatur Diperoleh melalui literature, internet, majalah dan media informasi lain yang mendukung penelitian khususnya yang berhubungan dengan riset desain interior Hotel New Ramayana untuk memperkaya informasi yang telah diperoleh melalui studi lapangan dan wawancara. 3.1.1 Observasi Lapangan yaitu : Observasi dilakukan secara langsung ke tempat yang berkaitan dengan obyek riset, 1. Hotel New Ramayana Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai : a. Company Profile. b. Corporate Image. c. Karakteristik Hotel. d. Bentuk bangunan dan interior. e. Karakteristik pengunjung hotel. f. Karakteristik pemilik hotel. g. Karakteristik staff. h. Sistem kerja. i. Program ruang. j. Dokumentasi berupa foto. k. Kebutuhan fasilitas. l. Kelebihan dan kekurangan hotel. 2. Objek Pembanding Pengamatan secara langsung pada beberapa hotel yang menjadi penunjang kegiatan ekowisata dan akan dijadikan studi pembanding tentang standar hotel ekowisata. 64

3.1.2 Wawancara 1. Pemilik Hotel New Ramayana Wawancara dilakukan untuk mengetahui tentang : - Sejarah berdirinya Hotel New Ramayana. - Konsep didirikannya Hotel New Ramayana. - Karakteristik Pemilik. - Keinginan dan harapan pemilik terhadap Hotel New Ramayana. 2. Staff Hotel New Ramayana Wawancara dilakukan untuk mengetahui tentang : - Kelebihan dan kekurangan Hotel New Ramayana. - Permasalahan yang sering dihadapi di Hotel New Ramayana. - Kebutuhan dan kelengkapan fasilitas hotel. - Karakteristik staff. - Harapan dan keinginan untuk Hotel New Ramayana. 3. Pengunjung Hotel New Ramayana Wawancara dilakukan untuk mengetahui tentang : - Pendapat pengunjung mengenai Hotel New Ramayana. - Karakteristik pengunjung hotel. - Keinginan pengunjung mengenai kebutuhan fasilitas interior hotel. 3.1.3 Studi Literatur Studi literatur merupakan data sekunder yang didapatkan dari pihak yang tidak berkaitan langsung dan didapatkan dengan jalan menghimpun data yang ada dan kemudian dianalisa untuk mendapatkan sumber perolehan data. Pencarian data diperoleh dari Jurnal, buku peraturan, laporan penelitian, internet, koran dan majalah. Data dan informasi yang dicari adalah : 1. Studi tentang hotel bintang tiga (***). 2. Studi tentang spa. 3. Studi tentang pariwisata dan budaya Pamekasan. 4. Studi tentang ekowisata. 5. Studi tentang ergonomi hotel. 6. Studi eksisting Hotel New Ramayana. 65

3.2. Tahap Analisa Data Pada tahapan analisa data, approach reserch yang digunakan adalah deskriptif dengan membagi tahap pengolahan data kedalam tiga metode. Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode induktif, yaitu dengan cara mengumpulkan semua data yang ada kemudian dianalisis berdasarkan literatur dan kemudian diambil kesimpulannya. Selain itu analisis data juga dapat menggunakan metode deduktif dan komparatif. Metode deduktif merupakan metode mengolah dan menganalisa data-data yang bersifat umum, kemudian menganalisa kembali data-data tersebut menjadi bersifat lebih khusus yang sesuai dengan judul tugas akhir. Metode komparatif merupakan metode menggabungkan data untuk melakukan perbandingan data - data yang ada. Selanjutnya membentuk data-data tersebut sesuai judul tugas akhir. Metode yang digunakan adalah : 1. Mengumpulkan data secara keseluruhan. 2. Memilah berdasarkan tinjauan dan kepentingan tugas akhir. 3. Menentukan fasilitas yang akan menjadi obyek tugas akhir. 4. Membandingkan dan menyesuaikan data terhadap judul tugas akhir. 5. Menentukan data-data yang sesuai dengan proses tugas akhir. 3.2.1 Analisa Pengguna dan Kebutuhan Fasilitas Analisa sifat pengguna dan kebutuhan fasilitas yang diperlukan bagi pengguna tiap ruang agar dapat secara optimal melakukan aktivitasnya. Hal ini berkaitan tentang siapa saja pengguna ruang dan aktifitas apa saja yang dilakukan. 3.2.2 Analisa Kebutuhan dan Sifat Ruang Analisa tentang kebutuhan ruangan yang berbeda dalam Hotel New Ramayana dan disesuaikan dengan sifat, aktifitas dan pengguna ruang. 3.2.3 Analisa Hubungan Ruang 66

Analisa tentang hubungan antar ruang satu dengan ruang lainnya, mengenalisa kedektan ruang satu dengan ruang lainnya sesuai dengan runtutan aktifitas yang terjadi didalam hotel agar terciptanya desain yang optimal. 3.2.4 Analisa Sirkulasi Ruang Analisa tentang sirkulasi yang akan diterapkan dan disesuaikan dengan aktifitas yang terjadi di dalam Hotel New Ramayana. 3.2.5 Analisa Bentukan Interior Analisa tentang bentukan interior yang sesuai dengan standar hotel bintang 3 yang dipadukan dengan budaya Madura. 3.2.6 Analisa Warna Menganalisa warna-warna yang sesuai dengan corporate image perusahaan dan disesuaikan dengan budaya Madura. 3.2.7 Analisa Material Analisa tentang material yang sesuai dengan interior hotel bintang 3 yang dipadukan dengan budaya Madura namun tetap ramah lingkungan. 3.2.8 Analisa Pencahayaan Analisa tentang pencahayaan yang sesuai dengan standar dalam setiap ruangan yang ada di dalam Hotel New Ramayana. 3.2.9 Analisa Penghawaan Anlaisa tentang penghawaan yang sesuai dengan standar dalam setiap ruangan yang ada di dalam Hotel New Ramayana. 3.2.10 Analisa Furnitur Ruang Analisa tentang bentukan, warna dan material furnitur yang menjadi pengisi interior maupun fasilitas pendukung Hotel New Ramayana yang disesuaikan dengan budaya Madura. 3.2.11 Analisa Elemen Estetis Analisa elemen estetis yang sesuai dengan interior hotel dengan budaya Madura. 67

3.2.12 Analisa Utilitas Ruang Analisa tentang utilitas yang dibutuhkan Hotel New Ramayana untuk menunjang fungsi-fungsi pendukung di dalam hotel. 3.3. Diagram Alur Metode Desain Latar Belakang Tujuan Identifikasi Masalah Pendahuluan Observasi Langsung : Batasan Masalah Wawancara Survey Rumusan Masalah Observasi Tidak Langsung : Literatur Artikel Internet Buku Pengumpulan Data Analisa Data Konsep Desain Proses Desain Alternatif Desain Evaluasi Desain Akhir Out Put : Gambar Kerja Rendering 3D Animasi Maket RAB Skema 3.1 Diagram Alur Metode Riset Sumber : Dokumentasi Pribadi 68

3.3.1 Diagram Alur Pendahuluan Latar Belakang Pariwisata indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata Indonesia. Salah satu tujuan wisata di Indonesia adalah Jawa Timur. Karena Jawa Timur memilki pesona wisata yang unik dan menarik. Salah satu daerah di Jawa Timur yang memilki pesona wisata alam dan budaya yang berciri khas adalah Pulau Madura. Khususnya Kbupaten Pamekasan. Dengan Obyek Wisata yang menarik dan ditunjang oleh budaya masyarakat yang berciri khas, Pamekasan merupakan daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah ekowisata. Ekowisata merupakan kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, adat dan budaya di daerah setempat. bentuk tanggung jawab berupa upaya pelestarian lingkungan dan peningkata kesejah teraan masyarakat sekitar. Hotel New Ramayana bisa menjadi slah satu fasilitator dalam menunjang program ekowisata di Kbupaten Pamekasan. Tujuan Menghadirkan elemen interior dengan sentuhan budaya Madura. Merencanakan sirkulasi dan pembagian area yang optimal sehingga menunjang efektifitas dan kenyamanan pengunjung Hotel New Ramayan. Merencanakan fasilitas penunjang Hotel New Ramayana berdasarkan kebutuhan pengunjung dengan sentuhan interior budaya Madura. Merencakan Hotel New Ramayana sebagai hotel penunjang promosi program ekowisata di Pamekasan. Identifikasi Masalah Pertumbuhan ekonomi maupun pariwisata madura belum mengalami perubahan yang signifikan. Walaupun sarana berupa Jembatan Suramadu telah dibangun untuk mempermudah akses ke Madura. Sikap dan pola pikir masyarakat madura yang masi menjunjung harga diri yang tinggi dan sulit untuk menerima masukan dan perubahan dilingkungannya. Sarana untuk menunjang pariwisata Kabupaten Pamekasan belum maksmal. Batasan Masalah Rumusan Masalah Menghadirkan unsur-unsur budaya Madura yang dikembangkan dan diterapkan dalam desain interior. Memperhatikan standard desain pada hotel bintang 3. Desain Hotel menunjang program ekowisata. Hotel New Ramayana sebagai corporate identity dalam tugas riset desain interior. Bagaimana merancang interio hotel sehingga memilki standard interior hotel bintang 3? Bagaimana menjadikan interior Hotel New Ramayana sebagai media promosi Kabupaten Pamekasan bagi para wisatawan? Bagaimana upaya sirkulasi dan pembagian area sehingga dapat menunjang efektifitas dan kenyamanan bagi pengunjung Hotel New Ramayana? Bagaimana merancang interior hotel yang tidak hanya memberikan kepuasan bagi pengunjungnya namun juga bagi masyarakat sekitar hotel? Skema 3.2 Diagram Alur Pendahuluan Sumber : Dokumentasi Pribadi 69

3.3.2 Diagram Alur Metode Pencarian Data Studi Pustaka Observasi Wawancara Hotel Bintang 3 Spa Pariwisata dan Budaya Pamekasan Ergonomi Eksisting Pembanding Owner Staff Pengunjung Analisa Data Konsep Desain Skema 3.3 Diagram Metode Pencarian Data Sumber : Dokumentasi Pribadi 70

BAB 4 KONSEP DESAIN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengunjung yang datang ke Hotel New Ramayana untuk tujuan berlibur, namun rata-rata dengan tujuan untuk berbisnis maupun kunjungan dinas dengan lama waktu menginap 3-5 hari. Pamekasan dijadikan sebagai kota tujuan bisnis karena sebagai ibu kota Pulau Madura. Pertimbangan pengunjung Hotel New Ramayana dalam memilih hotel ini sebagai tempat bermalam selama di Pamekasan adalah karena Hotel ini merupakan salah satu hotel terbaik di Pamekasan dan Madura sendiri memilki daya pikat dalam obyek wisata, budaya dan seni. Dalam pandangan pengunjung tentang interior Hotel New Ramayana, Interior hotel menarik dengan ditampilkannya unsur budaya Madura yang berciri khas namun dalam pandangan mereka penataan belum tertata dengan baik. Berdasarkan dari hasil wawancara pula dapat disimpulkan bahwa pengunjung ingin adanya penambahan fasilitas penunjang seperti Spa, agar bisa relaksasi setelah melakukan kegiatan bisnis maupun pekerjaan Selama berada di Pamekasan. 4.1. Objek Desain Objek desain interior yang diambil adalah Hotel New Ramayan di Pamekasan, Pulau Madura. Hotel New Ramayana merupakan salah satu hotel terbaik di Pamekasan, namun penataan ruang serta fasilitasnya kurang baik. Oleh karenanya dibutuhkan pengembangan desain dalam Hotel New Ramayana. Untuk itu dilakukan pengumpulan data-data yang kemudian dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan yang menjadi dasar untuk menentukan konsep rancangan. 71

Wisata alam yang Berpotensi untuk dikembangkan Budaya dan masyarakat yang bercirikhas Kesenian, Kerajinan, dan Jamu Ekowista Hotel dan Fasilitas Redesain Hotel New Ramayana Konsep Desain Penerapan konsep ekowisata budaya Madura pada Hotel New Ramayana Desain Interior Hotel New Ramayana di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura Berikut table rangkuman hasil analisa: Bagan 4.1 Objek Desain No Variabel Penelitian Temuan (Pertanyaan) (Hasil Analisa) Suasana interior Hotel New Ramayana belum memilki ciri khas 1 Suasana Interior tertentu. Keinginan pengunjung adalah interior hotel yang menampilkan ciri khas budaya Madura 2 Tujuan kunjungan Bisnis dan Wisata 3 Durasi Kunjungan 1-2 Hari 4 Aktivitas yang Dilakukan Tugas dinas dan Berwisata 5 Fasilitas yang ada Aula dan Restaurant 6 Sirkulasi Ruang Belum tertata dengan baik sesuai standard hotel Pencahayaan dan 7 Utilitas penghawaan kurang nyaman bagi pengguna hotel Sebagian besar 8 Kebutuhan Pengunjung pengunjung hotel adalah pelaku bisnis, walaupun tujuan utama hotel ini Ide Konsep Rancangan Pengaplikasian salah satu budaya Madura yang bercirikhas pada elemen interior hotel serta penambahan fasilitas penunjang. Penambahan fasilitas berupa SPA untuk relaksasi bagi pengunjung hotel. Penambahan fasilitas SPA dilatar belakangi oleh penduduk sekitar yang memproduksi jamu tradisional khas Madura. 72

4.2. Konsep Rancangan ialah hotel wisata. Oleh karena itu dibutuhkan fasilitas penunjung untuk pengunjung yang sedang melakukan tugas dinas maupun yang sedang berwisata. Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Analisa Konsep rancangan merupakan hasil dari pertanyaan, tujuan dan hasil analisa. Dari poin tersebut muncul beberapa ide rancangan yang akan disimpulkan kembali menjadi konsep rancangan berupa gambaran aktivitas dan gambaran tema di objek yang dirancang, yaitu Hotel New Ramayana. Berikut table konsep rancangan : Konsep Rancangan Pengaplikasian salah satu budaya Madura yang berciri khas pada elemen interior hotel. Obyek : Hotel New Ramayana 1 2 Gambaran Aktivitas Pengunjung di hotel sebagian besar pelaku bisnis maupun yang sedang berwisata Pengunjung yang menginap mendapatkan fasilitas kamar yang nyaman Aktivitas Pengunjung 1 2 Gambaran Tema (Nuansa) Lobby dengan lounge yang santai dan banyaknya area untuk duduk untuk bertemu rekan bisnis serta pengaplikasian budaya Madura pada elemen interior lobby. Suasana interior hotel yang baru dengan pengaplikasian budaya Madura pada elemen interior kamar hotel. Banyaknya bukaan pada kamar serta pencahayaan yang hangat membuat suasana kamar menjadi lebih nyaman. Fasilitas tambahan berupa free Wi-fi pada area kamar dan Tv Cable. 3 Pengunjung yang sedang melakukan tugas dinas maupun yang berwisata ingin 3 Penambahan area spa dengan suasana seperti di alam terbuka. Suasana interior 73

Pengaplikasian salah satu budaya Madura yang berciri khas pada elemen interior hotel. Obyek : Hotel New Ramayana menghilangkan rasa jenuh maupun lelah setalah melakukan berbagai kegiatan Aktifitas Pemilik dan Pegawai 1 Pemilik melakukan pengecekan kondisi hotel secara langsung 2 Pegawai melakukan pekerjaan sesuai pekerjaan masing-masing 3 Pegawai memberikan informasi serta pelayanan kepada tamu hotel dibuat hangat dengan pencahayaan lighting warm white. Serta suasana interior dengan pengaplikasan budaya Madura pada elemen interior. Pengunjung juga dimanjakan dengan ramuan spa khas masyarakat Madura. 1 Sirkulasi dan penataan ruang yang sesuai dengan kebutuhan pemilik. 2 Sirkulasi dan fasilitas yang mempermudah kegiatan dan memberikan kenyamanan untuk meningkatkan kinerja pegawai. 3 Sirkulasi serta penataan furnitur yang nyaman sesuai dengan standard ergonomic membuat pelayanan kepada tamu menjadi lebih baik. Tabel 4.2 Konsep Rancangan 4.2.1. Zoning Area Gambar 4.1 Zoning Denah Eksisting Lantai 1 74

Gambar 4.2 Zoning Denah Eksisting Lantai 2 4.2.2. Analisa Hubungan Ruang Gambar 4.3 Diagram Matrix 75

4.2.3. Bubble Diagram Gambar 4.4 Bubble Diagram 4.2.4. Analisa Kebutuhan Ruang Analisa kebutuhan rung berdasarkan kegiatan dari pengguna ruang. Tabel 4.3 Analisa Kebutuhan Ruang 76

4.2.5. Alternatif Denah Alternatif Denah merupakan proses untuk mencapai desain akhir yang sesuai dengan tujuan dan sesuai dengan konsep yang ingindicapai. Beberapa alternatif desain dibuat agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengoreksi kelebihan dan kekurangan dalam perencanaan. Gambar 4.5 Denah Alternatif 1 Gambar 4.6 Denah Alternatif 2 77

Gambar 4.7 Denah Alternatif 3 Tabel 4.4 Weighted Method Berdasarkan table penilaian tersebut, dapat diketahui kriteria perbandingan alternatif layout yang terbaik. Dari hasil tersebut denah alternatif 1 yang lebih tinggi nilainya dibandingkan alternatif lainnya. 78

4.2.6. Konsep Warna Konsep warna yang diambil ialah warna-warna yang sesuai dengan budaya Madura. Warna-warna tersebut juga memilki makna bagi masyarakat Madura. Warna tersebut ialah : Hijau Hijau diadaptasi dari agama islam. Agama islam menjadi agama mayoritas di Madura. Hijau juga menjadi symbol kesuburan. Biru Biru dapat didefinisikan sebagai warna alami sebuah pulau. Pulau Madura merupakan pulau yang dikelilingi hamparan laut yang biru dan luas. Merah Merah bukan hanya melambanggkan keberanian namun melambangkan bahwa masyarakat Madura merupakan orang yang tegas dan kuat. Kuning Kuning berarti daerah Madura yang subur. Gambar 4.8 Skema Konsep Warna 79

4.2.7. Konsep Lantai Material lantai untuk area kamar hotel ialah parket untuk memperkuat kesan hangat dan tradisional. Untuk area lobby dan lounge menggunakan material granit untuk memperkuat kesan mewah hotel bintang 3. 4.2.8. Konsep Dinding Gambar 4.9 Konsep lantai Finishing pada dinding menggunakan cat dengan warna natural agar ruangan terkesan hangat. Finishing dinding juga menggunkan batu-batuan agar terkesan natural. Batuan yang dipilih ialah batu bata dan batu susun sirih. Gambar 4.10 Konsep Dinding 80

4.2.9. Konsep Plafon Pada desain plafon disesuaikan tiap ruangnya. Drop ceiling digunakan pada bagian lobby dan lounge. Decorative ceiling juga digunakan untuk memepercantik ruangan. Warna plafon didominasi warna putih untuk memberikan kesan luas dan tinggi. Gambar 4.11 Konsep Plafon 4.2.10. Konsep Pencahayaan Cahaya pada ruangan didominasi dengan lampu warna kekuning-kuningan agar dapat memberikan kesan mewah dan hangat pada ruangan. Namun pada area kamar hotel lampu juga dipadukan dengan lampu berwarna putih agar kesan hangat tidak terlalu berlebihan. Pada lobby hotel menggunakan warna kuning agar terkesan mewah. Sumber cahaya yang digunakan pada pagi dan siang hari adalah cahaya alami. Sedangkan pada malam hari menggunakan artificial light, seperti down light, spot light dan pendant light. Gambar 4.12 Konsep Pencahayaan 81

4.2.11. Konsep Furnitur Furnitur dibuat dari kayu dengan ukiran transformasi dari budaya Madura yang didesain sederhana dan modern. Furniture memeliki bentukan sederhana dan terkesan ringan. Furniture menggunkan warna dingin dan natural menyesuaikan dengan dinding agar selaras dengan ruangan. Beberapa furniture menggunakan warna khas batik pamekasan. Gambar 4.13 Konsep Furnitur 4.2.12.Konsep Elemen Estetis Hiasan pada ruangan merupakan pengembangan dari budaya dan ciri khas kabupaten Pamekasan, Madura. Gambar 4.14 Konsep Elemen Estetis 82

4.2.13. Konsep Keleluasan Bukaan Ruang Bukaan ruangan lebar dengan jendela agar dapat menikmati udara sejuk dan menikmati pemandangan sekitar hotel. Kamar juga dilengkapi oleh teras agar tamu dapat bersantai. Gambar 4.15 Konsep Keleluasaan Bukaan Ruang 83

- Halaman Ini Sengaja Dikosongkan 84

BAB 5 DESAIN AKHIR Desain akhir merupakan pengembangan desain dari beberapa alternatif yang telah mengalami perubahan dan pengembangan dari layout terpilih yang sesuai dengan konsep. Dalam layout perancangan Hotel New Ramayana dipilih 3 ruang terpilih sebgai obyek desain, diantaranya adalah area Saghara Lobby, area Kapottren Suite Room dan area Raddhin Spa Room. 5.1. Layout Denah Terpilih Gambar 5.1 LayOut Denah Terpilih 85

Gambar 5.2 LayOut Denah Keseluruhan Layout keseluruhan merupakan pengembangan desain dari beberapa alternatif yang mengalami perubahan sesuai dengan konsep dan analisa. Seperti dilihat pada gambar 5.1 dan gambar 5.2 terdapat perubahan seperti kamar suite room dengan luasan sesuai standard hotel bintang 3. Kemudian penambahan fasilitas ruang spa juga kolam renang yang disesuaikan oleh standard hotel bintang 3. Penambahan ruang merupakan hasil dari studi aktivitas dimana pengguna atau pengunjung sebagian besar adalah pelaku bisnis dan wisatawan. Mereka memiliki karakteristik dan aktvitas khusus, sehingga terdapat penabahan fasilitas pada tiap ruang hotel. Untuk meningkatkan kenyaman pengguna hotel, Hotel New Ramyana didesain sesuai standard hotel bintang 3. 86

5.2. Ruang Terpilih 1 (Saghara Lobby) Gambar 5.3 Denah Rung Terpilih 1 (Saghara Lobby) Lobby merupakan area terpilih utama yang memilki beragam aktivitas. Aktivitas yang dilakukan diantaranya kegiatan reservasi hotel, check in dan check out pengunjung hotel, sekedar bersantai di lounge maupun menerima tamu atau rekan bisnis tamu hotel. Lobby merupakan pusat aktivitas pengunjung hotel juga meupakan tempat pertama kali yang dikunjungi oleh tamu hotel ketika datang sehingga lobby menjadi pusat perhatian pengunjung. Oleh karena itu, desain interior lobby dirancang sesuai kebutuhan serta tema perancangan desain interior. Pada area Saghara Lobby pengaplikasian budaya Madura diolah lebih menonjol agar menjadi pusat perhatian pengunjung. 87

Gambar 5.4 View Receptionist Saghara Lobby Gambar 5.5 View Lounge Saghara Lobby 88

5.3. Ruang Terpilih 2 (Kapottren Suite Room) Gambar 5.6 Denah Ruang Terpilih 2 (Kapottren Suite Room) Suite Room merupakan area ruang terpilih 2 yang memilki fungsi utama sebagai tempat istirahat. Maka desain pada kamar dibuat senyaman mungkin untuk aktivitas pengunjung hotel. Susana Suite Room dirancang lebih hangat dan intim dengan penggunaan lantai parket serta pencahyaan dominasi warna warm white. Pengaplikasian budaya Madura yaitu pecut dan batik junjung drajat dapat dilihat pada furniture dan elemen estetis ruangan ini. Pengaplikasian pecut dan batik junjung drajat dibuat sederhana pada ruangan ini. 89

Gambar 5.7 View Teras Kapottren Suite Room Gambar 5.8 View Kamar Kpottren Suite Room 90

Gambar 5.9 View Living Room Kapottren Suite Room Gambar 5.10 View Bath Room Kapottren Living Room 91

5.4. Ruang Terpilih 3 (Raddhin Spa Room) Gambar 5.11 Denah Keselurahan Raddhin Spa Room Gambar 5.12 Denah Raddhin Spa Room Spa merupakan area penambahan fasilitas hotel sesuai hasil studi dan analisa kebutuhan pengunjung hotel. Raddhin Spa merupakan area penunjang program ekowisata 92

Hotel New Ramayana. Pada Raddhin Spa bahan-bahan untuk spa menggunakan ramuan tradisional Madura yang dibuat oleh masyrakat sekitar hotel. Desain interior ruang spa disesuaikan oleh tema hotel. Pengaplikasian budaya Madura pada elemen interior terlihat pada furniture dan elemen estetis. Pengulangan pengembangan bentukan pecut dan batik junjung drjat juga terlihat pada ruangan ini. Ruangan ini desain lebih natural agar pengunjung spa bisa lebih tenang dan santai. Pemilihan dinding menggunakan bata dan batu susun sirih juga warna yang hangat berkesan natural ditunjang pula dengan pencahyaan lampu dengan dominasi warna warm white. Terdapat kolam air ditengah-tengah ruangan membuat suasana lebih natural. Gambar 5.13 View 1 Raddhin Spa Room 93

Gambar 5.14 View 2 Raddhin Spa Room Gambar 5.15 View 3 Raddhin Spa Room 94

BAB 6 PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan kajian-kajian yang telah dilakukan, dalam tugas akhir desain interior Hotel New Ramayana di Pamekasan, Pulau Madura sebagai Hotel Ekowisata dapat ditarik kesimpulan sebgai berikut : 1. Hotel New Ramyana merupakan hotel yang terletak di Pamekasan, Pulau Madura yang menjadi kota bisnis di Madura. Hotel ini merupakan tempat singgah bagi orang yang berbisnis maupun urusan pekerjaan di Pamekasan. 2. Daya tarik hotel ini ialah letaknya yang berada di pusat kota dengan latar budaya Madura yang memilki ciri khas. 3. Dengan daya tariknya, hotel ini dikembangkan menjadi hotel ekowisata. Hotel ekowisata adalah tempat penyediaan jasa penginapan serta fasilitas lainnya yang bertanggung jawab terhadap pelestarian alam, adat dan budaya yang berlaku di daerah tersebut dan diperuntukkan bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersil. 4. Upaya mendukung Ekowisata dalam hotel ini ialah dengan menerapkan pengembangan budaya Madura kedalam elemen interior hotel. Kemudian menambahkan fasilitas Spa yang menggunakan ramuan herbal tradisional Madura. 5. Perencanaa Hotel New Ramayana sebagai Hotel Ekowisata merupakan salah satu media edukasi, promosi dan pelestarian alam, adat dan budaya Madura. Perencanaan ini juga bertujuan agar dapat memberikan pengalaman berlibur maupun kunjungan dinas yang baru kepada pengunjung hotel dan peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat sekitar, sehingga diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan pariwisata Pulau Madura khususnya Kabupaten Pamekasan. 95

6.2. Saran Beberapa saran yang menjadi pertimbangan tugas akhir desain interior Hotel New Ramayana di Pameksan, Pulau Madura sebagai Hotel Ekowisata adalah : 1. Perlunya satu visi dan misi untuk pengembangan hotel ekowisata oleh semua pihak yang berkaitan untuk memajukan pariwisata Kabupaten Pamekasan. 2. Adanya pencerdasan bagi masyarakat sekitar hotel tentang Hotel Ekowisata dan apa keuntungan yang mereka peroleh dalam keterlibatan pengembangan hotel ekowisata. 3. Peningkata promosi Hotel New Ramayana agar lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia. 96

DAFTAR PUSTAKA Panero,Julius.2003. Dimensi Manusia Dan Ruang Interior.Jakarta : Erlangga. Lawson, Fred. 1995. Hotel and Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil. Wiryoprawiro, Zein Medjijono. 2006. Arsitektur tradisional Madura, Sumenep: dengan pendekatan historis & deskriptif. Surabaya : Laboratorium Arsitektur Tradisional, FTSP, ITS http://id.wikipedia.org http://kamusbahasaindonesia.org/ http://www.pamekasan.go.id/ http://hotelnewramayana.blogspot.com/ http://www.ekowisata.info http://www.ekowisata.com/ http://www.indonesia.travel/ http://www.madurachannel.com/wisata/315-wisata-madura/10429-daftar-lokasi-wisata-diseluruh-madura.html http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/pengantar-perhotelan-definisi-hotel.html http://anditriplea.blogspot.com/2011/05/klasifikasi-hotel.html http://thesis.binus.ac.id/asli/bab2/2010-2-00094-ar%20bab%202.pdf http://www.astudioarchitect.com/2010/11/suramadu-potensi-daerah-dan-arsitektur.html http://ravikhayyu.blogspot.com/2012/07/perbedaan-klasifikasi-hotel-bintang.html 97

- Halaman Ini Sengaja Dikosongkan - 98

Draft Wawancara 1. Pertanyaan wawancara untuk pemilik Bagaimana asal mula didirikan Hotel New Ramayana? Bagaimana dengan konsep Hotel New Ramayana? Kenapa memilih Madura untuk bisnis hotel? Pangsa pasar sendiri untuk Hotel New Ramayana seperti apa? Bagaimana apabila kegiatan ekowisata menjadi salah satu program hotel? Apa keinginan dan harapan anda untuk Hotel New Ramayana kedepannya? 2. Pertanyaan Wawancara untuk Staff Sudah Berapa lama kerja di Hotel New Ramayana? Menurut anda apa kelebihan Hotel New Ramayana dengan hotel lain di Pamekasan? Adakah kekurangan Hotel New Ramayana? Baik dari segi layanan maupun fasilitas? Apa keinginan dan Harapan anda untuk Hotel New Ramayana kedepannya? 3. Pertanyaan Wawancara untuk pengunjung Bagaimana Pendapat anda mengenai Hotel New Ramayana? Apakah keadaan dan suasan hotel sudah nyaman? Adakah faktor lain yang perlu diperbaiki, ditingkatkan atau ditambahkan? Adakah keinginan dan harapan anda terhadap fasilitas dan pelayanan Hotel New Ramayana?

RENCANA ANGGARAN BIAYA HOTEL NEW RAMAYANA, PAMEKASAN, MADURA NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH I PEKERJAAN PONDASI I.1 PEKERJAAN PERSIAPAN I.1.1 Pembersihan lapangan 1 ls 1,500,000 1,500,000 I.1.2 Pemasangan bouwplank / pengukuran 29 m' 56,000 1,624,000 I.1.3 Pengadaan air kerja 1 ls 4,500,000 4,500,000 I.1.4 Pengurugan lahan 52 m3 150,000 7,800,000 total 15,424,000 I.2 PEKERJAAN GALIAN - I.2.1 Galian tanah biasa 1 meter 30.4 m3 17,500 532,000 I.2.2 Galian tanah pondasi plat beton 9.72 m3 22,500 218,700 I.2.3 Urugan kembali galian tanah 12 m3 8,000 96,000 I.2.4 Pemadatan kembali 1 ls 207,000 207,000 total 1,053,700 I.3 PEMASANGAN PONDASI BATU KALI - I.3.1 Urugan pasir bawah podasi ( lantai kerja ) 5.13 m3 108,000 554,040 I.3.2 Pasangan pondasi batu kosong 7.2 m3 254,000 1,828,800 I.3.3 Pasanganpondasi batu kali 27 m3 508,000 13,716,000 total 16,098,840 - II PEKERJAAN PLAT COR BRTON - - II.1 PEKERJAAN PEMBESIAN - II.1.2 Pembesian sloof 15 / 50 besi Φ 12 mm 504 kg 3,000 1,512,000 II.1.2 Pembesian plat pondasi ( 90 x 90 x 25 ) Φ 12mm 291 kg 3,000 873,000 II.1.3 Pembesian plat lantai t ; 12 cm, Φ 10 mm 744 kg 3,000 2,232,000 II.1.4 Pembesian kolom 15 / 15, Φ 12 mm 324 kg 3,000 972,000 total 5,589,000 II.2 PEKERJAAN BETON BERTULANG - II.2.2 Sloof 15 / 50 2.8 m3 1,500,000 4,200,000 II.2.3 Pekerjaan pondasi plat 1.6 m3 1,500,000 2,400,000 II.2.4 Kolom 15/15 1.8 m3 1,500,000 2,700,000 II.2.5 Pekerjaan balok 15 / 50 2.8 m3 1,500,000 4,200,000 II.2.6 Pekerjaan plat lantai 5.16 m3 1,500,000 7,740,000 total 21,240,000 II.3 PEKERJAAN RABAT BETON - II.3.1 Pekerjaan rabatan lantai tangga teras 0.12 m3 350,000 42,000 total 42,000 - III PEKERJAAN DINDING - - III.1 DINDING - III.1.1 Pekerjaan dinding bata ( 1 : 4 ) 129.12 m2 89,000 11,491,680 III.1.2 Pekerjaan dinding bata ( 1 : 2 ) 21 m2 89,000 1,869,000 total 13,360,680 - IV KUSEN - - IV.1 PINTU - IV.1.1 Kusen pintu 1 unit 2,600,000 2,600,000 IV.1.2 Daun pintu 2 unit 4,700,000 9,400,000 total 12,000,000 - IV.2 JENDELA - IV.2.1 Kusen jendela 1 antik ( 2 lubang daun jendela ) 1 unit 2,350,000 2,350,000 Daun jendela 1 antik ( 2 daun jendela ) 2 unit 3,500,000 7,000,000 pemasangan kusen dan daun jendela 1 unit 523,000 523,000 total 9,873,000 - IV.2.2 Kusen jendela 2 antik ( 2 lubang daun jendela ) 1 unit 2,500,000 2,500,000 Daun jendela 2 antik ( 2 daun jendela ) 2 unit 4,250,000 8,500,000 pemasangan kusen dan daun jendela 1 unit 523,000 523,000 total 11,523,000

- IV.2.3 Kusen jendela 3 antik ( 3 lubang daun jendela ) 1 unit 3,700,000 3,700,000 Daun jendela 3 antik ( 3 daun jendela ) 3 unit 4,750,000 14,250,000 pemasangan kusen dan daun jendela 1 unit 523,000 523,000 total 18,473,000 - V PEKERJAAN ATAP - - V.1 PEKERJAAN ATAP DAK BETON - V.1.2 Cor balok atap 15 / 50 cm 2.8 m3 1,500,000 4,200,000 V.1.2 Cor beton palat atap t ; 10 cm m3 1,500,000 - total 4,200,000 - V.2 PEKERJAAN PENUTUP ATAP & RANGKA ATAP GALVANIZE - V.2.1 Rangka atap galvanize 86.2 m2 186,000 16,033,200 V.2.2 Penutup atap genteng beton 86.2 m2 155,000 13,361,000 total 29,394,200 - VI PEKERJAAN PLAFON - - VI.1 PEKERJAAN BALOK PLAFON - VI.1.2 Rangka plafon hollow galvanize 4 / 4 cm, 1.3 mm 24 m2 42,000 1,008,000 VI.1.2 Rangka plafon kayu kaso 6 / 12 cm 12.4 m2 96,000 1,190,400 total 2,198,400 VI.2 PEKERJAAN PLAFON - V.2.1 Pemasangan plafon gypsum elephant 12 mm 25 m2 65,000 1,625,000 V.2.2 Pemasangan plafon anyam jerami 8.9 m2 52,000 462,800 V.2.3 Plafon panel kayu 8.5 m2 350,000 2,975,000 total 5,062,800 - VII PEKERJAAN PELAPIS DINDING BATA - - VII.1 PLESTER DINDING - VII.1.1 Plester dinding dapur 1 : 2 18.8 m2 26,500 498,200 VII.1.2 Pekerjaan acian 20.7 m2 4,900 101,430 total 599,630 VII.1 PELAPIS DINDING VII.1.1 Pelapis dinding ekspose bata natural 90.4 m2 96,000 8,678,400 VII.1.2 Pelapis dinding CAT DULUX pearl glo area dapur 18.8 m2 37,500 705,000 VII.1.3 Panel dinding kayu t ; 90 cm 1.9 m' 110,000 209,000 VII.1.4 Pelapis dinding kamar mandi granito tile 30 / 60 16.1 m2 185,000 2,978,500 total 12,570,900 - VIII PEKERJAAN LANTAI - - VIII.1 URUGAN BAWAH LANTAI - VIII.1.1 Urugan pasir bawah lantai t ; 5 cm 20 m3 108,000 2,160,000 total 2,160,000 VIII.2 PEKERJAAN LAPIS LANTAI - VIII.1.1 Pasang keramik lantai G bamboo carbonize 24.6 m2 185,000 4,551,000 100 x 13 x 1.7 - VIII.1.2 Pasang keramik lantai deck wood finish natural 9 m2 185,000 1,665,000 200 x 30 x 2.5 - VIII.1.3 Pasang keramik lantai Roman ceramic osaka 7.05 m2 128,500 905,925 300 x 300 - VIII.1.3 Pasang keramik lantai Roman ceramic adelite 1.8 m2 110,000 198,000 600 x 600 - VIII.1.5 Pekerjaan batu kolam keliling bud tube 2.2 ls 26,000 57,200 total 7,377,125 IX PEKERJAAN INSTALASI DAN SANITAIR - - IX.1 PEKERJAAN INSTALASI - IX.1.1 Instalasi titik lampu 10 titik 86,500 865,000 IX.1.2 Stop kontak 5 titik 86,500 432,500 IX.1.3 Saklar 5 titik 86,500 432,500 total 1,730,000 IX.2 PEKERJAAN SANITAIR -

IX.1.1 Pasang closet duduk toto cw823j 1 unit 4,500,000 4,500,000 IX.1.2 bathtube toto fb1700-80n 1 unit 6,500,000 6,500,000 IX.1.3 TOTO Lavatory lw526j 2 unit 2,750,000 5,500,000 IX.1.4 Floor draine 1 unit 350,000 350,000 IX.1.5 Jet washer 1 unit 450,000 450,000 IX.1.6 Shower 1 unit 350,000 350,000 IX.1.7 valve 1 unit 300,000 300,000 IX.1.8 Lavatory valve 2 unit 300,000 600,000 IX.1.9 Bathtube valve 1 unit 450,000 450,000 total 19,000,000 IX.3 PLUMBING - IX.2.1 Pipa air Φ 3'' 30 m' 108,300 3,249,000 IX.2.2 Pipa air Φ 3/4'' 42 m' 29,000 1,218,000 IX.2.3 Pipa air Φ 1/2 '' AW 46 m' 22,000 1,012,000 IX.2.4 Pipa untuk valve air 3/4'' atau 1/2'' 8 bh 47,500 380,000 total 5,859,000 - X FURNITURE - - XI.1 FURNITURE KAMAR TIDUR - XI.1.1 Tempat tidur finishing hpl 220 x 220 35 1 unit 5,300,000 5,300,000 XI.1.2 Café teable finishing hpl R 25 cm, t ; 45 cm 1 unit 750,000 750,000 XI.1.3 Credenza 285 x 50 x 60 1 unit 4,750,000 4,750,000 XI.1.4 TV LED LG 39'' 1 unit 6,700,000 6,700,000 XI.1.5 nakas 2 unit 550,000 1,100,000 XI.1.6 Credenza finishing duco putih 1 unit 5,700,000 5,700,000 XI.1.7 Meja washtafel 1 unit 3,700,000 3,700,000 XI.1.8 Almari pakaian finishing hpl dan cat duco - 205 x 70 x 180 1 unit 5,500,000 5,500,000 XI.1.9 Kursi kayu finishing plitur 3 unit 375,000 1,125,000 XI.1.10 Kursi kayu finishing plitur panjang 1 unit 400,000 400,000 XI.1.11 Cermin 140 x 120 1.68 m2 150,000 252,000 XI.1.12 Round table 1 unit 350,000 350,000 XI.1.13 Cuting motif junjung drajat alumunium 1 ls 275,000 275,000 XI.1.14 almari box penyimpanan AC 1 unit 375,000 375,000 XI.1.15 Pajangan topi petani 1 unit 150,000 150,000 total 36,427,000 TOTAL KESELURUHAN 251,256,275

BIODATA PENULIS Penulis yang bernama lengkap Kania Deri Widiani, lahir di Jakarta pada tanggal 31 Januari 1991. Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Al Azhar Kemang Pratama Bekasi, SDI Al Azhar Kemang Pratama Bekasi, SMPN 115 Jakarta, dan SMAN 3 Jakarta. Pada tahun 2010 penulis mengikuti UMDESAIN 2010 dan diterima di Jurusan Desain Produk Industri, program studi Desain Interior dengan NRP 3410100176. Penulis mengambil Tugas Akhir dengan judul Desain Interior Hotel New Ramayan di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura karena penulis merasa Hotel tersebut dapat dikembangkan menjadi hotel ekowisata ditunjang oleh Pulau Madura khususnya Kabupten Pamekasan yang memilki potensi objek wisata yang lengkap serta budaya masyarakatnya yang bercirikhas. Untuk berdiskusi dan bertukar pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul Tugas Akhir Desain Interior tersebut dapat menghubungi penulis di kania.widiani@gmail.com 99