BAB I PENDAHULUAN. Dalam melancaran suatu proses produksi, perusahaan perlu melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menekan biaya yang paling minimal. Produksi banyak tidak selalu menjamin

PENERAPAN KOMBINASI PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA CIWAWA CAKE AND BAKERY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk

BAB I PENDAHULUAN. haruslah mampu menghasilkan produk dengan mutu yang baik dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepuasan konsumennya. Tercatat dalam majalah SWA, pada 1 Januari

BAB I PENDAHULUAN. menekan biaya yang paling minimal. Produksi banyak tidak selalu menjamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kue nusantara sebagai wujud warisan nenek moyang sangatlah bervariasi,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang terjadi di pasar menjadi semakin ketat, terlebih lagi pada

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam industri manufaktur terdapat persaingan yang kuat terutama di era

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan secara kontinu karena mesin memiliki batas umur dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya

POLITEKNIK KEDIRI MANAJEMEN PERAWATAN NO: 4973/E3.SP4/2013 SEMESTER 6 BAB I BAB VII BAB II PROSEDUR DAN STRAREGI PERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman di era globalisasi yang kian pesat dengan ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. peluang usaha oleh berbagai macam perusahaan dengan cara menjalankan bisnis

PROSES PEMBUATAN PAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VIII No. 1 Tahun 2009 Hal MANAJEMEN PEMELIHARAAN UNTUK OPTIMALISASI LABA PERUSAHAAN

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IX SANITASI PABRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang besar dan menuntut usaha usaha peningkatan dalam berbagai bidang.

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan produk yang tidak baik pula. Maintenance berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin secara terus - menerus, maka dibutuhkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Situasi ini menuntut setiap sektor jasa maupun sektor industri untuk

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

SKRIPSI. Disusun Oleh : VIDIANTORO NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebijakan Perawatan. Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. R.S. Bridger dalam bukunya yang berjudul Introducton to Ergonomics,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa akan lebih baik jika terdapat perbedaan tersendiri (diferensiasi)

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. inilah yang menciptakan persaingan menjadi semakin tajam, baik persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN. Produktifitas suatu perusahaan sangat ditekankan kususnya pada. kelancaran proses produksi. Karena kelancaran proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB III LANDASAN TEORI. Maintenance Menurut Sisjono dan Iwan Koswara, Perawatan (Mainteance) ditetapkan (Sisjono dan Iwan Koswara, 2004).

Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma. Disusun Oleh : Fazri Akbar ( )

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FASILITAS PRODUKSI OVEN PADA PERUSAHAAN ROTI SINAR SEMARANG

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Manajemen Persediaan. Manajemen Pembelian. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II SISTEM PENCETAK KUE LIDAH KUCING

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN MESIN PADA PT. FASTFOOD INDONESIA Tbk CABANG MULAWARMAN SAMARINDA. Devi Indriani.S, Titin Ruliana, Herianto

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

PREVENTIVE MAINTENANCE

BAB IV METODE PENELITIAN

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA TOKO KAROMA CAKE

BAB IV PERAWATAN YANG DIRENCANAKAN

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

BAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning

BAB III JENIS JENIS PERAWATAN

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

Proses pembuatan roti lebih didominasi oleh pekerjaan manual seperti membuat adonan

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus tetap menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan tersebut. Setiap orang

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO ROTI GREEN BAKERY AND CAKE. Islammiati

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melancaran suatu proses produksi, perusahaan perlu melakukan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi untuk mendukung kinerja perusahaan. Hal tersebut dapat diupayakan agar perusahaan tidak mengalami masalah yang diakibatkan oleh berhentinya suatu proses produksi. Suatu proses produksi bergantung kepada teknologi yang digunakan untuk menghasilkan suatu output atau hasil. Teknologi yang digunakan pada perusahaan manufaktur yaitu mesin yang dapat mempermudah dalam proses produksi. Sehingga Perusahaan dapat memanfaatkan waktu, biaya, dan tenaga kerja secara optimal. Perusahaan yang menggunakan teknologi mesin harus dapat menjaga kondisi mesin-mesin itu sendiri, seperti menjaga kebersihan, kestabilan, dan keefektifannya, sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas, menunjang proses produksi, kelancaran dalam proses produksi, sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, mesin-mesin harus dirawat dan dipelihara dengan baik agar dapat meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin yang dipakai. Gejala tersebut menyebabkan perusahaan mempunyai keinginan untuk menjaga agar mesin tersebut tetap berfungsi dengan baik, salah satunya dengan melakukan pemeliharaan. Permasalahan mengenai pemeliharaan seringkali terjadi didalam sebuah perusahaan yang melibatkan banyak mesin dan peralatan, misalnya terjadi 1

2 kerusakan kecil sampai kerusakan fatal, yang menyebabkan mesin mengalami kerusakaan atau konsleting pada bagian-bagian tertentu, sehingga akan mengganggu rencana produksi yang telah direncanakan. Kerusakaan yang terjadi pada mesin tentu sangat berpengaruh pada proses produksi, sehingga kapasitas produk, biaya tenaga kerja, biaya produksi meningkat. Oleh sebab itu maka pemeliharan (maintenance) pada mesin-mesin harus dilakukan secara rutin dan teratur agar dapat memaksimalkan kinerja dan usia mesin tersebut, selain itu juga dapat melancarkan proses produksi agar tetap terjamin kontinuitasnya. Jika perusahaan dapat menjaga kondisi mesin-mesin yang digunakan pada kegiatan proses produksinya, maka proses produksi dapat terus berlangsung tanpa kendala. Ada 2 kategori dalam pemeliharaan (maintenance) mesin yang digunakan oleh perusahaan, diantaranya pemeliharaan secara berkala (preventive) dan pemeliharaan bila ada kerusakan saja (corrective). Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemeliharaan (maintenance) mesin pada sebuah perusahaan biasanya dihitung berdasarkan total cost terkecil. Namun perusahaan menganggap bahwa biaya untuk pemeliharaan (maintenance) tersebut hanya akan menambah biaya produksinya saja, sehingga membuat perusahaan tidak ingin terlalu mengutamakan pemeliharaan (maintenance) pada mesin-mesinnya, maka efek yang akan muncul dalam jangka panjang, adalah kesulitan dalam proses produksinya karena mesin-mesin tidak dipelihara (maintenance) secara rutin dan teratur. Maka hal itu akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan perusahaan diantaranya yaitu mesin mengalami kerusakan pada bagian tertentu, bahkan mesin tidak dapat digunakan dan tidak dapat beroperasi sama sekali, sehingga pada akhirnya perusahaan harus mengeluarkan

3 biaya yang jauh lebih besar untuk memperbaiki mesin yang rusak. Bahkan perusahaan harus siap mengganti atau membeli mesin yang baru. Pemeliharaan (maintenance) yang dilaksanakan dengan baik pada mesin-mesin nantinya akan berdampak positif terhadap pencapaian target jumlah produksi. Oleh karena itu perusahaan harus mampu melakukan pemeliharaan (maintenance) terhadap mesinmesinnya dengan tepat, seperti melakukan pengecekan, perbaikan dan pergantian atas kerusakan kerusakan pada bagian spareparts yang terdapat pada mesin, agar perusahaan tersebut dapat mengefisienkan biaya perawatan yang harus dikeluarkan. Setiap perusahaan pasti akan melakukan hal yang satu ini yaitu mengefisienkan biaya yang dimaksudkan untuk adanya suatu cara agar biaya dapat diminimalisir sekecil mungkin tidak membengkak dan merugikan perusahaan karena tidak adanya perencanaan dan strategi yang matang untuk melakukan kegiatan produksi. Maka oleh sebab itu efisiensi biaya sangatlah berpengaruh pada sebuah kelangsungan hidup sebuah perusahaan, yang dilakukan dengan sebuah perhitungan yang matang dalam suatu kegiatan atau produksi dengan menghitung dari segala aspek maupun faktor dari sebuah produksi tersebut agar terdapat sebuah hitungan yang sangat jelas dan pasti agar perusahaan dapat melakukan kegiatan produksinya tidak terdapat kekeliruan ataupun menjadi sebuah kesalahan. Dengan adanya efesiensi biaya perusahaan dapat mengalihkan biaya yang tadinya akan dipakai untuk produksi bisa dialihkan ke departemen lain agar lebih membantu maupun menutup kerugian yang terdapat didepartemen lain. Adanya sebuah hubungan yang sangat berpengaruh antara maintenance mesin disebuah perusahaan dengan efisiensi biaya. Hal itu berhubungan positif karena

4 dengan melakukan efisiensi biaya pada maintenance perusahaan dapat berhemat dan memotong biaya dari yang seharusnya dikeluarkan. Ini dikarenakan adanya perhitungan pada kegiatan maintenance yang dilakukan dengan bertujuan memaksimalkan kerja mesin dengan biaya yang sekecil kecilnya. Itu bisa terjadi dengan melakukan perhitungan yang tepat didalam maintenance dengan memperhitungkan perbaikan mesin, jam kerja mesin, umur mesin, biaya mesin, perawatan berkala mesin, jumlah mesin, dan lain lain. Sehingga ketentuan standar mesin dapat berjalan terus sesuai dengan kinerja mesin tidak berkurang dengan dilakukannya maintenance agar dapat memaksimalkan kerja serta menghemat biaya perusahaan dari kerusakaan yang tidak perlu ataupun dapat mempersiapkan dari kerusakaan yang tiba tiba terjadi. Biaya pemeliharaan dapat dikatakan efisien, jika dalam melakukan kegiatan pemeliharaan dapat menekan jumlah biaya yang lebih rendah sehingga dapat menghasilkan sesuai yang direncanakan. Perusahaan biasanya menganggap bahwa biaya yang dikeluarkan hanya akan meningkatkan biaya produksi, akan tetapi dalam jangka panjang perusahaan akan mengalami kesulitan dalam proses produksinya karena mesin yang tidak mengalami pemeliharaan (maintenance) akan mengalami berbagai macam masalah seperti mesin yang mengalami kerusakan pada bagian tertentu, bahkan mesin yang tidak dapat digunakan dan tidak dapat beroperasi sama sekali sehingga pada akhirnya biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih besar untuk memperbaiki mesin yang rusak bahkan mengganti atau membeli mesin yang baru. Pemeliharaan yang dilaksanakan dengan baik, akan menghasilkan mesin-mesin dan fasilitas pabrik yang selalu siap dipergunakan sesuai rencana, kemungkinan

5 kerusakan mesin dan fasilitas dapat dikurangi seminimal mungkin serta dapat mengefisienkan biaya perawatan yang dikeluarkan. Ciwawa Cake and Bakery adalah home industry yang menghasilkan roti berdiri sejak tahun 1998 di kota Bandung dan merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan teknologi pada mesin produksi dengan sistem digital dan automatic. Ciwawa Cake and Bakery yang dimiliki oleh Ibu Wawa tersebut bergerak di bidang industri makanan berupa roti kering dan basah dengan berbagai macam pilihan rasa. Setiap jenis roti yang diproduksi oleh Ciwawa Cake and Bakery memiliki tingkat kesulitan masing-masing, dikarenakan oleh proses pembuatan yang berbeda beda tetapi bahan baku dan mesin-mesin yang digunakan tetap sama, sehingga biaya produksi dan keuntungan yang diperoleh untuk masing masing jenis rasa berbeda. Ciwawa Cake and Bakery setiap harinya melakukan banyak produksi (Mass Production), sehingga dalam menjalankan aktivitas produksinya Ciwawa Cake and Bakery melibatkan mesin, tenaga kerja, dan bahan baku yang sama dengan kapasitas yang terbatas. Selama ini perusahaan Ciwawa Cake and Bakery melakukan proses produksi dalam 1 minggu = 5 hari kerja, 1 bulan = 4 minggu, sehingga (5 hari x 4 minggu = 20 hari kerja/bulan), dan jam kerja mesin yang digunakan selama 1 bulan pada perusahaan tersebut dapat diuraikan melalui tabel 1.1 sebagai berikut ini: No. Tabel 1.1 Daftar Mesin yang digunakan di Ciwawa Cake & Bakery (2016) Nama Mesin Jumlah (unit) Harga (Rp) Jam Kerja 1 Oven Basah Besar 5 45.000.000/unit 20 jam/hari 2 Oven Basah Kecil 1 20.000.000/unit 20 jam/hari 3 Oven Kering 7 26.000.000/unit 20 jam/hari

6 4 Mixer Multi Fungsi 2 10.000.000/unit 6 jam/hari 5 Mixer Spiral 3 28.000.000/unit 6 jam/hari 6 Rounder 1 38.000.000/unit 6 jam/hari Total 19 Rp. 569.000.000,- 13 jam/hari Sumber: Ciwawa Cake & Bakery Berdasarkan data pada tabel 1.1 total jumlah mesin yaitu ada 19 unit dengan total harga mesin secara keseluruhan yaitu Rp. 569.000.000. Namun di samping itu 19 unit mesin yang berada pada perusahaan Ciwawa Cake and Bakery ini memiliki jenis, fungsi serta harga yang berbeda-beda diantaranya yaitu mesin oven basah berfungsi untuk memanggang adonan roti dengan teknologi otomatis. Mesin oven kering berfungsi untuk pembuatan roti kering dengan suhu mencapai tingkat panas yang tinggi dan dirancang khusus agar tahan panas. Mesin mixer multi fungsi berfungsi untuk mengaduk atau mencampurkan bahan adonan seperti roti, kue atau bolu. Sedangkan mesin mixer spiral berfungsi untuk menciptakan adonan roti dengan teksture yang sangat lembut dan khusus digunakan untuk membuat bahan adonan roti basah maupun kering. Mesin rounder berfungsi untuk mencetak adonan dengan berbagai bentuk dengan ukuran serta berat yang seragam dan seimbang. Adapun kerusakan yang selama ini dialami oleh mesin di Ciwawa Cake and Bakery dalam 3 tahun terakhir yaitu sebagai berikut: Tabel 1.2 Daftar Kerusakan Mesin Pada Ciwawa Cake & Bakery Daftar kerusakan mesin pada tahun (2014) No Jenis Mesin Jumlah Kerusakan 1 Mesin Oven Basah 9 2 Mesin Oven Kering 7 3 Mesin Mixer 8 4 Mesin Rounder 1 Jumlah 23

7 Daftar kerusakan mesin pada tahun (2015) No Jenis Mesin Jumlah Kerusakan 1 Mesin Oven Basah 7 2 Mesin Oven Kering 10 3 Mesin Mixer 7 4 Mesin Rounder 1 Jumlah 25 Daftar kerusakan mesin pada tahun (2016) No Jenis Mesin Jumlah Kerusakan 1 Mesin Oven Basah 6 2 Mesin Oven Kering 7 3 Mesin Mixer 6 4 Mesin Rounder 1 Jumlah 20 Sumber: Ciwawa Cake & Bakery *Kerusakan frekwensi pada 1 mesin dapat terjadi kerusakan antara 1 kali atau lebih Kebijakan pemeliharaan yang dilakukan oleh perusahaan Ciwawa Cake and Bakery ini termasuk ke dalam kategori pemeliharaan preventive dan corrective. Pemeliharan yang dilakukan selama ini membutuhkan total biaya yang dikeluarkan seperti pada table 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Pemeliharaan yang dilakukan Ciwawa Cake & Bakery Tahun 2016 Kebijakan Pemeliharaan (Maintenance) Ciwawa Cake and Bakery 2016 No 1 Nama Mesin Mesin Oven Basah Jenis Pemeliharaan Preventive Corrective Tindakan Pembersihan mesin secara rutin pada bagian dalam oven dari sisa roti, agar dapat tetap menjaga kualitas roti tetap bersih. Serta pembersihan secara periodic dengan cara memberikan pelumas pada bagian laher pintu agar mesin tidak rusak. Pembersihan mesin pada Kubah, Dynamo, Termostart dan Komponen lainnya. Salah satunya yaitu untuk menghindari kerusakan fatal pada mesin, karena komponen tersebut rawan akan kerusakan. Biaya Rp. 50.000 x 6 unit = Rp. 300.000,- dan termasuk untuk Stam Pad pelumas laher setiap 1 bulan sekali. 1. Rp. 1.000.000/set Laher. 2x 2. Rp. 1.500.000/unit Kubah. 3. Rp. 600.000/unit

8 2 3 4 Mesin Oven Kering Mesin Mixer Mesin Rounder Preventive : Rp. 300.000,- Preventive : Rp. 350.000,- Preventive : Rp. 250.000,- Jumlah Pengeluaran Mesin Oven Basah per Bulan Preventive Corrective Corrective : Rp. 5.050.000,- Pembersihan mesin pada bagian dalam dan luar mesin dari debu yang dapat mencemari roti. Serta secara periodik Penggantian pada bagian Dynamo, Termostart dan Komponen karena bagian tersebut sangat rawan mengalami kerusakan. Jumlah Pengeluaran Mesin Oven Kering per Bulan Preventive Corrective Preventive Corrective Corrective : Rp. 3.250.000,- Pembersihan mesin pada mangkok adonan dari sisa adonan yang tertinggal dan menempel agar adonan lama tidak tercampur dengan adonan baru dan terjamin kesehatannya. Serta secara periodik pemberian pelumas pada laher dan gear setiap 1 bulan sekali agar mesin tidak macet. Penggantian pada bagian Kawat, Spiral dan Inverter, karena bagian-bagian tersebut sering mengalami kerusakan. Jumlah Pengeluaran Mesin Mixer per Bulan Corrective : Rp. 13.000.000,- Pemberian pelumas pada berupa Stam Pad pada bagian laher setiap 1 bulan sekali untuk menghindari kerusakan dan macet pada mesin akibat mesin haus dan panas. Penggantian bagian Saklar, karena bagian tersebut sering mengalami kerusakan pada mesin rounder. Dynamo. 4. Rp. 150.000/unit Termostart. 5. Rp. 800.000/unit Komponen. Total Biaya : Rp. 5.350.000,- Rp. 50.000/unit x 7 unit = Rp. 350.000,- termasuk untuk pemberian Stam Pad 2 minggu sekali dalam 1 bulan. 1. Rp. 600.000/unit Dynamo. 2x 2. Rp. 150.000/unit Termostart. 3x 3. Rp. 800.000/unit Komponen. 2x Total Biaya : Rp. 3.600.000,- Rp. 50.000/unit x 5 unit = Rp. 250.000,- termasuk untuk pemberian Stam Pad setiap 1 bulan sekali. 1. Rp. 2.000.000/unit Kawat (baru). 2. Rp. 2.000.000/unit Spiral. 4x 3. Rp. 3.000.000/unit Inverter. Total Biaya : Rp. 13.250.000,- Rp. 50.000/unit x 1 unit = Rp. 50.000,- Rp. Saklar. 1.250.000/unit

9 Preventive : Rp.50.000,- Jumlah Pengeluaran Mesin Rounder per Bulan Corrective : Rp. 1.250.000,- Total Biaya : Rp. 1.300.000,- Total Biaya Pengeluaran Tahun 2016 Preventive Corrective Sumber: Ciwawa Cake & Bakery Rp. 11.400.000,-/tahun Rp. 22.550.000,-/tahun Berdasarkan tabel 1.3 di atas diketahui rata-rata total biaya pengeluaran untuk pemeliharaan (maintenance) mesin secara preventive maupun corrective pada Ciwawa Cake and Bakery setiap tahunnya. Biaya yang tertera belum termasuk biaya penggantian mesin baru apabila mesin tersebut sudah mengalami kerusakan yang fatal dan tidak bisa digunakan kembali dengan baik. Oleh karena itu pelaksanaan pemeliharaan mesin pembuat roti mempunyai arti penting bagi Ciwawa Cake and Bakery ini dalam menjalankan aktivitas produksinya karena beberapa kondisi mesin tersebut memiliki umur dan waktu pemakaian yang cukup lama. Tujuannya agar mesin pembuat roti dapat digunakan semaksimal mungkin. Berdasarkan data permasalahan di atas dan hasil observasi penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti kepada Ciwawa Cake and Bakery, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul ANALISIS PEMELIHARAAN MESIN (MAINTENANCE) DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PEMELIHARAAN PADA CIWAWA CAKE & BAKERY. yang diharapkan akan menjadi suatu alternatif untuk dapat membantu proses produksi mencapai hasil yang optimal.

10 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian 1.2.1 Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka permasalahan penelitian yang dapat diidentifikasikan yaitu sebagai berikut: 1. Terlalu banyak mesin yang mengalami kerusakan pada tahun 2014 sampai 2016. 2. Pemeliharaan mesin kurang maksimal. 3. Anggaran biaya pengeluaran untuk pemeliharaan masih sangat besar. 4. Perusahaan tidak menetapkan anggaran biaya pemeliharaan setiap tahunnya. 5. Tidak adanya program penggantian berkala terhadap suku cadang dari mesin, tetapi hanya melakukan penggantian jika mengalami kerusakan. 6. Perbaikan mesin yang kurang maksimal. 7. Tidak ada efisiensi penggunaan biaya pemeliharaan mesin. 1.2.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang penelitian dan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana kebijakan pemeliharaan (maintenance) mesin yang dilakukan oleh Ciwawa Cake and Bakery. 2. Bagaimana biaya pemeliharaan mesin yang dilakukan oleh penulis. 3. Seberapa besar perbedaan antara perhitungan biaya pemeliharaan yang dilakukan oleh penulis dengan perhitungan biaya pemeliharaan yang dilakukan oleh Ciwawa Cake and Bakery.

11 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Kebijakan pemeliharaan (maintenance) mesin yang dilakukan oleh Ciwawa Cake and Bakery. 2. biaya pemeliharaan mesin yang dilakukan oleh penulis. 3. Besarnya perbedaan antara perhitungan biaya pemeliharaan yang dilakukan oleh penulis dengan perhitungan biaya pemeliharaan yang dilakukan oleh Ciwawa Cake and Bakery. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dalam membangun ilmu pengetahuan tentang maintenance dan lebih mengenal konsep dari preventive maintenance dan corrective maintenance dalam suatu perusahaan terutama di Ciwawa Cake and Bakery dengan baik dan benar. 1.4.2. Kegunaan Praktis A. Bagi Peneliti 1. Menambah pengetahuan akan pemeliharaan pada suatu perusahaan. 2. Mengetahui akan cara proses pembuatan roti di Ciwawa Cake and Bakery. 3. Dapat menerapkan dan mengerti tentang pemeliharaan ketika bekerja.

12 B. Bagi Perusahaan 1. Dapat meningkatkan kemampuan dalam pemeliharaan pada mesin. 2. Dapat memberikan masukan maupun saran bagi pihak perusahaan untuk memperbaiki cara terhadap pemeliharaan mesin yang digunakan agar proses produksi bisa berjalan lancar. C. Bagi Pembaca dan Pihak Lain Dapat dijadikan referensi penulis lain untuk dapat memahami ilmu pengetahuan dari Maintenance dalam perusahaan, dan sebagai bahan referensi untuk penyusunan skripsi dan materi dalam perkuliahan.