1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu pada saat hamil, bersalin maupun nifas dapat terjadi karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian yang berkaitan dengan kematian ibu di indonesia secara langsung meliputi perdarahan 28%, eklamsia 13%, partus macet 9%, komplikasi aborsi 11% (rata-rata global 13%) dan infeksi 10% (rata-rata global 15%). Risiko kematian ibu meningkat oleh adanya penyakit ataupun komplikasi lain yaitu adanya anemia dan penyakit menular seperti malaria, tuberkulosis (TB), hepatitis, kekurangan energi kronis(kek), HIV/AIDS dan lain-lain (Prawirahardjo, 2010;h. 61). Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kesehatan ibu juga merupakan salah satu terget yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi tiga perempat risiko jumlah kematian ibu.dari hasil survey yang dilakukan, AKI telah menunjukan penurunan dari waktu ke waktu. Namun, demikian, upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus (Depkes RI, 2008). Kasus kematian ibu perkarasidenan di Jawa Tengah 515 kasus,yang tertinggi adalah Brebes yaitu mencapai 46%, dan Banyumas merupakan angka kematian ibu ke tiga di Jawa Tengah sebesar 27%(Depkes Jawa 1
2 Tengah,2013).Berdasarkan data hasil survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka kematian Neonatal (AKN) di indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup dan angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 32 kematian/1000 kelahiran hidup dan angka kematian balita 40 kematian/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Pelaksana tugas BKKBN memungkinkan adanya peran dan keterlibatan berbagai pihak. Dalam tugas promosi, BKKBN melibatkan tokoh masyarakat dan pemerhati KB, sedangkan dalam pelayanan kontrasepsi BKKBN senantiasa bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan.Bidan sebagai tenaga profesional kesehatan dibawah kementrian kesehatan merupakan pihak terdekat dengan calon akseptor karena merupakan pelayanan pertama mulai dari KIE sampai dengan pemasangan KB (Sulistiawati, 2013). Berdasarkan data diatas penulis mengambil judul Asuhan Kebidanan Komprehensif dan Berkesinambungan Pada Ibu Hamil, Bersalin, Bayi Baru Lahir, Nifas dan KB. B. Rumusan Masalah Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif dan Berkesinambungan Pada Ibu Hamil, Bersalin, Bayi Baru Lahir, Nifas dan KB Pada Ny. S umur 33 tahun G3P2A0 C. Tujuan 1. Tujuan Umum Penulis mampu menerapkan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajeman varney secara komperhensif. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian pada ibu Kehamilan, Persalinan, Nifas,
3 Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas 1 Cilongok. b. Mampumenginterpretasikan data pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas 1 Cilongok. c. Mampu mengidentifikasikan diagnose yang dapat terjadi Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas 1 Cilongok. d. Mampu tindakan pada mengantisipasiseluruhmasalahpotensial yang mungkin terjadi pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas 1 Cilongok. e. Mampu menyusunrencanaasuhan yang akan diberikan pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas 1 Cilongok. f. Mampu melaksanakan penatalaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas 1 Cilongok. g. Mampu mengevaluasi hasil penatalaksanaan asuhan pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas 1 Cilongok Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas 1 Cilongok. h. Mampu melakukan dokumentasi asuhan kebidananpadadengan menggunakan metode SOAP. D. Ruang Lingkup 1. Sasaran Sasaran pada kasus ibu hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas 1 Cilongok.
4 2. Tempat Pengambilan kasus ini dilaksanakan di Puskesmas 1 Cilongok. 3. Waktu a. Penyusunan proposal dilakukan pada bulan Desember sampai Februari 2014. b. Penyusunan KTI dilakukan pada bulan Maret 2014. c. Pengambilan kasus dilakukan pada bulan maret sampai Juli2014. E. Manfaat 1. Manfaat praktis Diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayan tenaga kesehatan khususnya dalam memberikan asuhan pelayanan pada ibu bersalin dan pada umumnya dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian beserta komlikasi yang terjadi pada ibu dan bayi serta meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam mendeteksi,mengkaji pola persalinan abnormal dan adanya pertimbangan interaksi dari penyebab penyulit yang mempengaruhi terhadap Kehamilan,Persalinan,Nifas,Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana. 2. Manfaat teoritis Diharapkan dapat menambah kepustakaan sehingga dapat dijadikan tambahan referensi untuk bahan acuan dan bacaan para mahasiswa dan tenaga kesehatan agar lebih terampil dan dapat dijadikan proses pembelajaran dalam menyikapi dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama pembelajaran serta dapat menambah wawasan terkait dengan Kehamilan,Persalinan,Nifas,Bayi
5 Baru Lahir dan Keluarga Berencana. F. Metode memperoleh Data 1. Wawancara Metode yang dilakukan untuk pengmpulan data,dimana pengkaji mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari anamnesa atau bercakap-cakap atau bertatap muka langsung dengan orang tersebut (face to face) (Notoadmojo, 2010; h. 139). 2. Observasi Dengan melakukan pengamatan dan secara langsung memberikan manajemen kebidanan secara bertahap untuk memantau persalinan (Notoadmojo, 2010;h. 131). 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh dari catatan-catatan,dari dokumen medik penderita dengan mempelajari hasilhasil pemeriksaan untuk mendukung data-data lain (Notoadmojo, 2010;h. 139). 4. Pemeriksaan Pemeriksaan merupakan serangkaian dari kegiatan untuk mencari, mengumpulkan data dan atau keterangan lainnya (Notoadmojo, 2010;h. 131). G. Sistematika penulisan BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat, metode memperoleh data,dan sistematika penulisan.
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medis Tinjauan medis meliputi definisi, etiologi, faktor predisposisi, fisiologi/patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan medis. B. Tinjauan Asuhan Kebidanan Tinjauan asuhan kebidanan menggunakan kerangka berfikir Varney yang terdiri 7 langkah yaitu pengkajian, interpretasi data (diagnosa dan masalah) diagnosa potensial dan tindakan antisipasi segera untuk mencegahnya, penyusunan rencana pelaksanaan dan evaluasi. C. Aspek Hukum Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan sesuai kasus yang diambil. BAB III TINJAUAN KASUS Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini mulai pengkajian, interpretasi data, diagnosa masalah/potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera, merencanakan asuhan kebidanan, pelaksanaan dan evaluasi serta perkembangan dengan menggunakan SOAP. BAB IV PEMBAHASAN Terdiri dari pembahasan kasus meliputi pembahsan masalah kesenjangan teori dan kenyataan pada asuhan kebidanan yang diberikan pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana.
7 BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN