BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Status Hasil analisis data mengenai status ektomikoriza terhadap respon pertumbuhan spp. dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Status ektomikoriza pada spp. Infeksi Akar (%) Sumber selanica + Riyanto (2003) mesisopterik Inokulum tanah + Riniarti (2002) seminis + Turjaman et al. (2006) balangeran Boletus sp. + Turjaman et al.(2011) javanica td td Prameswari (2004) leprosula Campuran Amanita sp., Russula sp. dan + Omon (2007) pinanga Pisolithus arhizus + Turjaman et al.(2005) ovalis Amanita umbronata + Omon (2007) johorensis Thelephora terrestris dan Inocybe sp. + Noor (2009) crysophylla td td Komarayati et al. (2010)
4.1.2 Efektifitas Hasil analisis data mengenai efektifitas ektomikoriza terhadap respon pertumbuhan spp. dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Efektifitas ektomikoriza terhadap respon pertumbuhan spp. Respon Pertumbuhan (%) (cm) (mm) (gr) Sumber selanica + + + Riyanto (2003) mesisopterik Inokulum tanah + td + Riniarti (2002) seminis + td + Turjaman et al(2006) balangeran Boletus sp. + + + Turjaman et al(2011) javanica td td td td Prameswari (2004) leprosula pinanga ovalis Campuran Amanita sp., Russula sp. dan Pisolithus arhizus Amanita umbronata + td td Omon (2007) + + + Turjaman et al.(2005) + td td Omon (2007) johorensis td td td td Noor (2009) crysophylla Inokulum tablet + + td Komarayati et al. (2010) 4.1.3 Teknik Inokulasi Hasil analisis data mengenai teknik inokulasi yang digunakan terhadap respon pertumbuhan spp. dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Teknik inokulasi ektomikoriza pada spp. spp. Teknik Inokulasi Respon Pertumbuhan (%) Sumber
Infeksi akar (gr) selanica Suspensi + + Riyanto (2003) mesisopterik Inokulum Tanah + + Riniarti (2002) seminis Tablet + + Turjaman et al.(2006) balangeran Boletus sp. Suspensi + + Turjaman et al.(2011) javanica td td td td Prameswari (2004) leprosula pinanga Campuran Amanita sp., Russula sp. dan Pisolithus arhizus Tablet + td Omon (2007) Tablet + + Turjaman et al (2005) ovalis Amanita umbronata Kelereng alginat + td Omon (2007) johorensis Thelephora terrestris dan Inocybe sp. Tanah + td Noor (2009) crysophylla td td td td Komarayati et al.(2010) 4.1.4 Pengaruh Media tumbuh Hasil analisis data mengenai pengaruh media tumbuh yang diberikan terhadap respon pertumbuhan spp. dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Pengaruh media tumbuh terhadap respon pertumbuhan spp. Media Tumbuh Respon pertumbuhan (%) (cm) (mm) (gr) Sumber selanica Tailing:pupuk kandang (1:1) + + td Irawan (2005) Rhizopogon luteolus Tailing:pupuk kandang (3:1) + + td
javanica Tanah:kompos sekam padi (2:1) + + + Prameswari (2004) Lanjutan Tabel 4 leprosula dictyosporum Laccaria laccata Inokulum tanah Media Tumbuh Tanah:kompos sekam padi (3:1) Tanah:kompos sekam padi (3:1) Tanah:kompos sekam padi (3:1) Tanah podsolik merah kuning Kotoran cacing Respon pertumbuhan (%) Sumber (cm) (mm) (gr) + + + + + + + + + + td td Nurvana (1997) + td td 4.1.5 Pengaruh Interaksi Perlakuan Hasil analisis data mengenai pengaruh interaksi perlakuan yang diberikan terhadap respon pertumbuhan spp dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Pengaruh interaksi perlakuan terhadap respon pertumbuhan spp. Respon Interaksi Perlakuan pertumbuhan (%) Sumber (cm) (mm) (gr) selanica 10% asam humat 5000 ppm + - + Riyanto (2003) mesisopterik 10 ml ssam oksalat 1800 ppm + td + Riniarti (2002) seminis Isolat tanah 10 ml Asam oksalat 1800 + td + Riniarti (2002)
ppm 10 ml asam oksalat 1800 ppm + td + ( - ) = tidak berpengaruh 4.2 Pembahasan spp. merupakan salah satu jenis Dipterocarpaceae yang memiliki hubungan simbiosis mutualistik dengan fungi ektomikoriza. Inokulasi fungi ektomikoriza pada anakan Dipterocarpaceae dapat meningkatkan penyerapan unsur hara makro dan mikro yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan. Selain itu juga dapat meningkatkan penyerapan air serta meningkatkan ketahanan terhadap patogen dan kekeringan.(santoso 1988 dalam Riyanto 2003).Fungi ektomikoriza memiliki peranan dan manfaat terhadap respon pertumbuhan spp. yang dapat diamati dari parameter tinggi, diameter dan berat kering total.oleh karena itu diperlukan adanya jenis fungi ektomikoriza yang sesuai berasosiasi dengan jenis spp. agar dapat menghasilkan tingkat pertumbuhan bibit yang berkualitas di persemaian. Karena dengan bibit yang berkualitas tersebut maka akan mendukung keberhasilan pertumbuhan di lapangan. Berdasarkan pengumpulan data dan informasi penelitian mengenai pengaruh inokulasi fungi ektomikoriza terhadap respon peningkatan pertumbuhan spp. di persemaian, maka didapatkan secara umum jenis spp. yang dapat berasoiasi dengan fungi ektomikoriza adalah selanica, mesisopterik, seminis, balangeran, javanica, leprosula,, ovalis, johorensis dan crysophylla. Aspek pengamatan yang dapat diamati dari hasil analisis data penelitian berupa Status ektomikoriza, efetifitas ektomikoriza, teknik inokulasi, pengaruh media tumbuh dan pengaruh interaksi perlakuan terhadap respon pertumbuhan spp. pada persemaian
4.2.1 Status Status ektomikoriza pada spp. dapat diamati dari infeksi akar yang terjadi karena infeksi akar merupakan indikasi awal terjadinya simbiosis mutualistik antara mikoriza dengan tanaman inangnya (Indriyanto 2008). Tingkat kolonisasi dan kompatibilitas fungi ektomikoriza terhadap tanaman inangnya diketahui memiliki sifat khusus yaitu fungi tertentu akan membentuk ektomikoriza lebih baik pada inang tertentu (Prameswari 2004). Berdasarkan jenis spp. maka dapat terlihat prosentase infeksi akar tertinggi pada selanica dan seminis diinokulasikan oleh fungi ektomikoriza jenis. Pada mesisopterik diinokulasikan oleh inokulum tanah yang berasal dari lantai hutan yang berektomikoriza dan jenis fungi ektomikorizanya tidak diidentifikasi, pada balangeran diinokulasikan oleh Boletus sp., Pada leprosula diinokulasikan oleh campuran antara Amanita sp., Russula sp. dan. Penggunaan campuran fungi ektomikoriza dapat mengantisipasi pada saat terjadi ketidakcocokan antara jenis spp. yang diinokulasikan dengan salah satu jenis fungi ektomikoriza tetapi masih berkesempatan untuk cocok pada jenis fungi ektomikoriza yang lainnya. Pada pinanga diinokulasikan oleh Pisolithus arhizus, pada ovalis diinokulasikan oleh Amanita umbronata dan pada johorensis diinokulasikan oleh Thelephora terrestris dan Inocybe sp. Pada javanica dan crysophylla tidak dicantumkan data mengenai infeksi akar yang terjadi. 4.2.2 Efektifitas Fungi ektomikoriza pada umumnya memiliki peranan penting terhadap peningkatan pertumbuhan spp. di persemaian. Hal tersebut dapat diamati dari respon peningkatan parameter pertumbuhan berupa tinggi, diameter dan berat kering total. spp. merupakan jenis yang komersial dengan hasil produksi kayunya. Oleh karena itu peningkatan tinggi dan diameter pada umumnya dijadikan indikator pertumbuhan tetapi tidak dapat dijadikan indikator keberhasilan dari kolonisasi fungi ektomikoriza. Peningkatan pertumbuhan tinggi
dan diameter bisa diakibatkan karena faktor lingkungan yang mendukung. Berat kering total merupakan penambahan dari berat kering akar dan berat kering pucuk, yang dapat digunakan untuk menggambarkan besarnya fotosintat atau hasil dari fotosintesis yang terkandung dalam suatu tanaman. Hal tersebut menjadi tolak ukur seberapa besar infeksi ektomikoriza pada akar bekerja secara optimal menyerap unsur hara dari dalam tanah. Efektifitas ektomikoriza dapat diamati dari prosentase peningkatannya yang memberikan respon positif terbaik terhadap pertumbuhan jika dibandingkan dengan kontrol. Pada selanica dan seminis diinokulasikan oleh fungi ektomikoriza jenis.pada mesisopterik diinokulasikan oleh inokulum tanah yang berasal dari lantai hutan yang berektomikoriza dan jenis fungi ektomikorizanya tidak diidentifikasi, pada balangeran diinokulasikan oleh Boletus sp. dan pada pinanga diinokulasikan oleh Pisolithus arhizus.pada javanica, leprosula, ovalis, johorensis dan crysophylla tidak dicantumkan data mengenai prosentase peningkatan berat kering total sehingga tidak dapat diamati tingkat keefektifannya. 4.2.3 Teknik Inokulasi Efektifitas dan efisiensi dari teknik inokulasi dipengaruhi oleh faktor tingkat kecocokan tanaman inang dengan mikoriza, kondisi lingkungan, jenis inokulan yang digunakan dan ketersediaan inokulan (Indriyanto 2008). Keefektifitasan dan efisiensi dari teknik inokulasi tersebut dapat diamati dari parameter infeksi akar yang terjadi dan peningkatan berat kering total. Karena respon terhadap peningkatan parameter berat kering total tidak akan terjadi jika tidak diawali dengan terjadinya infeksi akar. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, teknik inokulasi yang umumnya digunakan pada spp. adalah menggunakan tablet. Tablet tersebut terbuat dari spora kering dicampur dengan pembawa yang cocok kemudian ditekan dan dicetak dengan ukuran tertentu hingga akhirnya membentuk membentuk tablet (Supriyanto et al. 2003 dalam Omon 2007).
. Bentuk pengemasan ini sangat baik untuk fungi ektomikoriza karena hampir semua fungi ektomikoriza membentuk badan buah atau sporocarp.spora dalam jumlah besar yang terdapat di dalam badan buah atau sporocarp dapat dijadikan bahan inokulan. Telah banyak dicoba dan dibuktikan bahwa inokulasi dengan spora dapat efektif dalam membentuk struktur ektomikoriza bahkan di persemaian yang jauh dari tegakan asli (Setiadi 1988). 4.2.4 Pengaruh Media Kolonisasi fungi ektomikoriza juga dipengaruhi oleh jenis media.faktor media yang mempengaruhi perkembangan fungi ektomikoriza adalah aerasi media. Fungi ektomikoriza banyak membutuhkan oksigen (O 2 ) dengan sedikit bahan organik dan ph berkisar antara 4-6,5 (Julich 1988 & Smits 1922dalam Prameswari 2004). Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat diamati bahwa pada selanica pemberian media tumbuh berupa campuran antara tailing dan pupuk kandang hanya memberikan respon positif terhadap peningkatan tinggi dan diameter saja. Pada javanica pemberian media tumbuh berupa campuran antara tanah dan kompos sekam padi memberikan respon positif terhadap peningkatan berat kering total. Pada leprosula pemberian media tumbuh berupa tanah podsolik merah kuning dan kotoran cacing hanya memberikan respon positif terhadap peningkatan tinggi saja. 4.2.5 Pengaruh Interaksi Perlakuan Interaksi perlakuan yang diberikan pada umumnya dapat membantu meningkatkan respon pertumbuhan. Pada selanica yang diberikan 10% asam humat 5000 ppm, pada mesisopterik dan seminis yang diberikan 10 ml asam oksalat 1800 ppm memberikan respon positif terhadap peningkatan berat kering total.