BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Menurut Muhammad (2004:4) perusahaan didirikan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjadi harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan dalam menjual saham yaitu untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan bisnis saat ini, didirikannya suatu perusahaan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fenomena yang banyak ditemui ketika perusahaan bertambah besar maka

BAB I PENDAHULUAN. atau kekayaan bagi para pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut perusahaan tidak bisa terus stagnan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham dengan cara menaikkan nilai perusahaan. Awalnya suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan perusahaan kepada tenaga profesional (agent) yang lebih mengerti

BAB I PENDAHULUAN. Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk meningkatkan. kemakmuran pemiliknya. Perkembangan perusahaan untuk menuju lebih besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut diikuti oleh naiknya harga saham. Peningkatan nilai perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. (shareholder) dengan jalan memaksimalkan kekayaan pemilik.

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik (shareholder)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dua kebijakan lainnya (Harmono, 2011). atau sebagai pihak agent dengan pemegang saham atau pihak principal.

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kesejahteraan mereka. Dengan wewenang yang dimiliki, manajer

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan perusahaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggap wajar apabila ditinjau dari segi kebutuhan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan. Dalam perusahaan sering kita dengar istilah principle dan agency.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder (Brigham. karena pemilik modal memiliki banyak keterbatasan.

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Free cash flow adalah bentuk lain ukuran arus kas. Pengertian free cash

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan memperoleh dana dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan tujuan utama perusahaan yaitu, meningkatkan. kemakmuran para pemegang saham perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

BABI PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sarana untuk mempertanggungjawabkan. apa yang dilakukan oleh manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kekayaan melalui penerimaan dividen maupun melalui capital gain

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik

yang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. ingin memakmurkan pemilik perusahaan. Ketiga tujuan perusahaan tersebut

Nurlaila

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan adalah mendapat keuntungan dari operasi return saham (capital gain)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. modal akan meningkat. Jika perusahaan mempunyai prospek yang baik di. harga saham akan menurun. (Mardiyati dkk., 2012).

BAB I PENDAHULUAN. laba akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai aliran kas bebas atau free cash flow. free cash flow didistribusikan untuk menjalankan proyek-proyek yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. perusahaan. Kinerja keuangan merupakan suatu hasil pelaporan yang menunjukkan kondisi serta

BAB I. globalisasi ini. Dengan semakin ketatnya persaingan, dapat membuat. perusahaan terancam kebangkrutan, tidak terkecuali PT. INDOSAT, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan dividen

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menggunakan dana yang bersumber dari pihak internal dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Mayangsari 2009 dalam Indahningrum dan Ratih 2009)

BAB I PENDAHULUAN. melalui kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Namun pihak. diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengenai struktur kepemilikan, struktur modal, corporate

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. offline hingga bisnis online. Dalam perkembangan bisnis offline Indonesia bisa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. maka para investor atau pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan

Shella Febri Priatama ABSTRAKSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap entitas bisnis (perusahaan) dalam operasinya tentu memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan kegiatan operasionalnya Astuti (2014). sendiri. Banyak perusahaan yang sukses dan berkembang akibat dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengelolaan pada manajer. Pengelolaan asset yang telah dipercayakan kapada

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

BAB II LANDASAN TEORI. lalu dan harus dibayar dengan kas, barang dan jasa di waktu yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Menurut Muhammad (2004:4) perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan pokok yaitu memperoleh laba, meningkatkan harga saham, meninggikan volume penjualan, dan mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Untuk mencapai tujuan pokok tersebut, para pemegang saham atau prinsipal menggunakan tenaga profesional atau pihak manajerial untuk mengelola perusahaan. Menurut Larasati (2011: 104), dalam perjalanannya pihak manajemen yang berfungsi melaksanakan pengelolaan perusahaan, memunculkan agency cost, karena perusahaan harus membayar tidak sedikit untuk keprofesionalan mereka mengelola perusahaan. Keputusan yang diambil pihak manajerial cenderung mementingkan mereka terlebih dahulu daripada kepentingan pemilik perusahaan. Agen atau pihak manajerial cenderung ingin memperoleh laba yang tinggi dengan biaya yang rendah. Ketika perusahaan dihadapkan pada keputusan pendanaan melalui hutang, pemegang saham cenderung untuk menghindari hal tersebut karena risiko yang akan ditanggung. Sedangkan pihak manajerial yang hanya bertugas sebagai profesional akan menyukai ini. Karena adanya ketersediaan dana dan pihak manajerial akan dapat menggunakan 1

2 dana tersebut untuk investasi yang menguntungkan manajerial, akan adanya insentif yang didapat tanpa memikirkan risiko yang pada dasarnya ditanggung perusahaan. Agency conflict merupakan hal yang merugikan bagi pencapaian tujuan dari masing-masing pihak. Menurut Kurniati (2007: 2) kondisi ini menuntut adanya suatu bentuk tindakan berupa suatu mekanisme yang dapat mensejajarkan kepentingankepentingan dari kedua pihak. Mekanisme ini akan menimbulkan adanya bentuk biaya baru yang disebut agency cost. Teori keagenan menyebutkan bahwa agency cost yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan struktural, administrasi, dan pelaksanaan kontrol (baik formal maupun non-formal), ditambah residual loss. (Wahyu, 2011: 3). Untuk mengurangi agency cost dapat dilakukan dengan meningkatkan kepemilikan manajerial dengan melibatkan dalam kepemilikan saham perusahaan dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja pihak manajerial. Dengan keterlibatan kepemilikan saham, manajer akan bertindak secara hati-hati karena mereka ikut menanggung konsekuensi atas keputusan yang diambilnya. Menurut Dewi (2008: 48) agency cost juga dapat dikurangi dengan kepemilikan institusional dengan cara mengaktifkan pengawasan melalui investor-investor institusional. Dengan kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan terhadap kinerja manajerial. Meningkatkan dividen yang dibayarkan juga akan mengurangi agency cost karena dengan dividen yang tinggi akan menyebabkan dana untuk aktifitas produksi semakin kecil sehingga memaksa manajer untuk menggunakan dana dari pihak luar. Penambahan dana dari pihak luar akan menyebabkan kinerja manajer dimonitor oleh penyedia dana. Dan

3 dengan cara meningkatkan hutang, dengan perusahaan menggunakan hutang mengakibatkan perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayar bunga. Perusahaan lebih memilih untuk berhutang karena dengan menggunakan hutang untuk operasional perusahaan maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari penghematan pajak atas laba yang didapat. Perusahaan yang menggunakan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena apabila perusahaan berani memutuskan untuk menggunakan hutang, perusahaan tersebut telah mampu membayar cicilan dan bunga dari hutang tersebut dengan menggunakan laba yang diperoleh. Namun demikian penggunaan hutang akan meningkatkan risiko, perusahaan yang menggunakan hutang dalam pendanaannya dan tidak mampu melunasi kembali hutang tersebut akan terancam likuiditasnya sehingga pada akhirnya akan mengancam posisi manajer. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan, masih terdapat hasil penelitian yang saling bertentangan, seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Gamatika (2013) yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. Akan tetapi, kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Larasati (2011), hasil menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan, kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif dan

4 signifikan terhadap kebijakan hutang, kebijakan deviden memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut, maka penulis berkeinginan mencoba untuk meneliti kembali adanya hubungan antara kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan hutang. Dari pemaparan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Kebijakan Dividen, Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan Non Keuangan Di LQ45. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apakah kebijakan deviden, struktur kepemilikan, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan? 2. Apakah kebijakan deviden, struktur kepemilikan, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan?

5 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah 1. Menunjukkan bukti empiris bahwa kebijakan deviden, struktur kepemilikan, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. 2. Menunjukkan bukti empiris bahwa kebijakan deviden, struktur kepemilikan, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Membantu manajer dalam memutuskan dan membuat kebijakan perusahaan terkait dengan hutang. 2. Memberikan informasi kepada investor dalam mempertimbangkan keputusan investasinya. 3. Menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.