BAGANSTRUKTUR 8.1. UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
SADT adalah akronim dari Structured Analysis and Design Te~hnique (Teknik Disain dan Analisis Terstruktur) yang dikembangkan oleh D.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bagian Assembly Chart

Simbol Nama Penjelasan. Data Couple. Control. Couple

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Data Flow Diagram (DFD) 1

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

DEFINISI SIMBOL FLOWCHART

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR by: Budiyono, S. Kom

Data Flow Diagram (DFD) Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

UsecaseDiagram. Pertemuan 4

PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III LANDASAN TEORI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI

PERANCANGAN SISTEM TERINCI II

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI

: Entitas/Entity. : Aliran data. : Proses. : Penyimpanan data (data store)

Suwadi Widyaiswara Madya Pusdiklat Pajak

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DATA FLOW DIAGRAM (untuk perancangan sistem informasi) e-book ver 1.0

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. DUTA HITA JAYA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2435 / AJ.409 / DRJD / 2007 TENTANG

BAB III PERANCANGAN ALAT

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERANCANGAN SISTEM TERINCI

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB II LANDASAN TEORI

Jenis-jenis/Tipe-tipe Data

BAB IX LINKED LIST (SENARAI BERANTAI)

BAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 PERANCANGAN PROSES GDFGDGG A. BAGAN TERSTRUKTUR

HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output)

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BUPATI BULULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN

TOOLS PEMODELAN SISTEM DIAGRAM ALIR. Tools. Bagan Alir. Diagram Alir

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 52 TAHUN 2012

Sebab-sebab terjadinya retur:

Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA)

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

Pendahuluan, Definisi, dan Simbolsimbol. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI

EVALUASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian,

Gusi Ayu Surya Rosita Dewi FEB/Akuntansi

Modul : Antarmuka. 2.1 Pelajaran : Pengenalan Singkat Bagaimana menggunakan tutorial ini BAB 2

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

Sistem akuntansi penjualan, terdiri dari kegiatan-kegiatan transaksi penjualan: kredit dan tunai

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

TRANSAKSI PENJUALAN. Pembuatan Sales Order (Template)

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.03/2013 TENTANG TATA C ARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.603/AJ 401/DRJD/2007 TENTANG

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL

smsi BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

ENTRI JURNAL PENYESUAIAN

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

Bab 7 : Penjualan. Bab 7 Penjualan

Prosedur registrasi terhadap layanan perijinan perdagangan secara online via web INATRADE.

TATA CARA PENELITIAN DAN PENERIMAAN SPT MASA PPN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab 5. Sistem Akuntansi. Transi 1

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD

Transkripsi:

BAGANSTRUKTUR 8.1. UMUM.. Seperti sebuah gambar organisasi dengan susunan bertingkat, sebuah susunan gambar kedua-duanya itu mengatur susunan dari sebuah sistem (misal, menjadi pemisah aturan) dan organisasi dengan susunaiibertingkat itu menjadi pengaturyang me-nyelesaikan. mereka. Penambahan sebuahsusiman gambar rupa-rupanya juga data itu, dan kontrol pengatur di antara antar muka. Tidak ada, walaupun demikian, memperlihatkan putusan susunan dari sebuah sistem mengecualikan putusan-putusan terbesar itu. Masing-masing. pengatur di sebuah susunan gambar - digambarkan oleh sebuah peneliti bujur sangkar, oleh sebuah nama pengatur fungsi. Pengatur nama itu terdiri sebuah gambaran kata kerja dan sendiri, bukan benda jamak (gambar 8.la). Sambungan dan sepasang-sepasang mereka itu dua bagian dasar lain-lain dari susunangambar.. Sebuah sambungan digambarkan oleh sebuah pengaturan dua penyam-bungan vector, dan menunjuk perintah yang manapun juga dari satu aturan pada sesuatu pembatasan di aturan yang lain. Biasanyaitu pemakaian pada aturan-aturan panggilan yang lain dari sebuah pengaturan. Sepasang penggambaran oleh sebuah anak panah pendek dengan sebuah perputaran. Sepasang pemakaian menunjukkan pada bagian 77

sebuah data atau sebuah kontrol bagian bahwa berpindah-pindah dari satu aturan ke yang lain. Data komunikasi dibentuk oleh sebuah anak panah dengan sebuah lingkaran terbuka, dan kontrol komunikasi oleh sebuah anak panah dengan lingkaran om~i (yumbupx.lbonn~). Di penambahan sampai ke bagian di atas, sebuah setengah lingkaran dan sebuah bentuk intan pemakaian mereka sampai ke gambaran sebuah keluk dan sebuah putusan lebih besar di sebuah aturan, masing-masing. Pemakaian lambang-iambang itu pada menggambarkannya hanya paling banyak pengulangan kritis itu dan putusan sistem itu sampai memperkecil kerancuan dari susunan gambar. (gambar 8.ld dan e). D 1 I I (a) Bagan (b) Sambungan (c) Mempersatukan (d) Pengulangan (e) Putusan Gambar 8.1. Simbol-simbol susunan gambar. 8.2. LAMBANG-LAMBANG SUSUNAN GAMBAR DAN SEBUAH CONTOH Bagian-bagian dari sebuah susunan gambar - yaitu, mengatur, hubungan, dan keluk-keluk dan masing-masing lambang-iambang kepunyaan mereka disimpulkan seperti gambar 8.2. 78

Menyediakan daftar A r B A p! 11:embuat tanda I Aturan A penamaan "Menyediakan daftar " Aturan A memanggil-manggil aturan B. Walaupun anak panah itu satu arah, bahwa memakai panggilan itu mengembalikan aturan konter sampai ke aturan pemanggilan. Sambungan anak panah-anak panah menarik dari sisi itu ke satu aturan dari bujur sangkar sampai ke lain dari itu. Aturan A memanggil aturan B dan data unsur P kejadian dari A ke B; unsur data Q kejadian dari B ke A. Unsur kontrol "membuat tanda" mengirim dari B ke A. B / B <>A c Aturan A memanggil aturan B berdasarkan sebuah putusan lebih besardi sebuah aturan A. Aturan A juga memanggil aturan C di sebuah loop lebih besar dari aturan A. Gambar 8.2 Ringkasan lambang-iambang dari susunan gambar. Gambar 8.3 memperlihatkan sebuah contoh dari sebuah fungsi persiapan PayRoll dimana pegawai record membayar pegawai dapat diperoleh, perhitungan kotor, perhitungan pendapatan bersih, dan mencetak memeriksa mereka kelak menimbang aturan-aturan paling penting. 79

Menyediakan daftar membayar Mengambil record pegawai Menghitung kotor Menghitung bersih Cetak periksa Bagian pengurangan. (Pajak, ketentuan pengurangan sosial, jaminan kesehatan) Perhitungan pengurangan Gambar 8.3 Contoh susunan gambar. 80

8.3. MENYATAKAN PENDAPATTERAKHIR TENTANG SUSU- NAN GAMBAR - GAMBAR. Susunan gambar-gambar tidak hanya urutan dengan menghiasi gambar-gambar mengatur susunan-susunan tetapi juga menunjukkan fungsi-fungsi aturan itu, data dan kontrol komunikasi di antara aturan-aturan. Mereka juga menunjukkan bahwa kenyataan ketinggian level akan aturan-aturan sebelummya memanggil satu-satu level yang lebih rendah sebelumnya. Seperti yang telah ditulis oleh Peters, walaupun susunan gambar-gambar tidak mengijinkan dokumentasi dari pembagian putusan pemberitahuan, perhubungan dari hal melakukan membaca tercantum dati kiri ke kanan. RINGKASAN Sebuah susunan gambar mempertunjukkan pengatur susunan itu dari sebuah sistem. Bersatu padu punya pengertian dari mengatur susunan sebagian itu dati sebuah sistem ke dalam aturan-aturan atau bagian-bagian, urutan itu ke dalam yang mana menyelesaikan aturan-aturan mereka, dan antara menghubungkan dua alat mereka. Dasar lambang-iambang dari sebuah susunan peta mereka empat persegi panjang pada aturan-aturan nama; anak panah-anak panah sampai ke gambaran di antara aturan-aturan sambungan, dan demikian sepasang anak panah pendek dengan melingkar sampai ke menunjukkan data dan kontrol bagian-bagian di antara aturanaturan pengkomunikasian. Jarang beberapa tambahan lambang-iambang, seperti setengah lingkaran begitu atau bentuk intan,juga pemakaian mereka sampai ke mempertunjukkan keluk-keluk yang besar dan putusan yang lebih besar masing-masing. LA TIHAN 1. alasan apakah sehingga kita memakai struktur gambar (Chart)? 2. Apakah pebedaannya jika sesuatu, diantara mengatur susunan-susunan yang berikut? 81

I B I I c I (a) (b) 3. Mereka memberikan gambar yang berikut : Yang mana pun juga perbedaan di sanajika kamu menerima gambar ini sebuah alir gambar diatas terhadap lawan susunan gambar? 4. Bagaimana pemakaian sebuah bentuk intan di sebuah susunan gambar? 5. Apakah dasar perbedaan itu di antara sebuah susunan gambar dan sebuah susunan gambar bertingkat? 6. Perhatikan pertanian kecil bahwa pendapatan gandum dan jagung demikian dua kali lipat lebih besar bagian tentara. Tiap-tiap tahun setelah panen, ladang gandum itu dan ladang-ladang jagung penentuan mereka untuk tahun yang berikut selalu sampai ke berpengharapan baik berfaedah dari pertanian di bersahabatan dari takaran-takaran gandum dari hasil dan harga penjual dari masing-masing dari bagian tentara. Menyiapkan sebuah susunan gambar untuk bagian pembuat rencana untuk penanian ini dan oleh bagian pendapat record itu, meniperhitungkan gandum itu dan ladang-ladang jagung, dan hasil cetak-mencetak. 7. Menimbang pembelian sistem kredit itu dari sebuah perseroan, dan diatas sebuah susunan gambar bagaimana mempertunjukkan sampai ke memperhitung-kan dan cetak daftar bulanan itu dari penghasilan - dari sebuah pembelian kredit, telah diberi sejumlah dari pembelian kredit dan dari nomor perencanaan bulanan itu. 82

8. Menyiapkan sebuah susunan gambar untuk sebuah operasi update inventory dari sebuah perseroan di bersahabatan-bersahabatan dari kejadian yang berikut : Memperoleh inventory, kejadian transaksi, menulis kembali inventory, dan menulis order kembali. 9. Di sebuah kantor pemerintah, kejadiannya data kelahiran sampai ke meremajakan (update) file statistik-statistik kelahiran. Tiga operasi-operasi lebih besar selama kejadian memperolehrecord kelahiran,jenis pemeriksaan kelahiran dan meremajakan sebuah' file statistik.dapatjenis kelahiran biasa, atau anak mereka mendaftarkan hanya sampai ke ibu atau hanya sampai ke bapak, atau seperti seorang anak yatim piatu. Menyiapkan sebuah susunan gambar sampai ke melukiskan operasi-operasi lebih besar dari sebuah kantor demikian. 10. Suatu rancangan aliran dari sebuah pembawa perseroan biasa menerbitkan dari tiket itu dari sebuah telex sistem komunikasi. Kejadiannya lebih besar itu dari operasi menerbitkan tiket cetak-mencetak judul-judul halaman/memperoleh record tiket itu; Membutuhkan pemeriksaan lapangan demikian sepeni memanggil nomor, nomor negara, urutan nomor, tanggal dan waktu; mempersediakan pemeriksaan dengan teliti record-record tiket; dan cetak-mencetak sebuah kesalahan laporan. Menyiapkan sebuah susunan gambar demikian untuk sebuah sistem penerbitan. 83