BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. 100 orang responden konsumen batik Kampung Batik Kauman Kota

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek adalah lokasi atau bisa saja produk yang digunakan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun Berdasarkan hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembayaran pajak kendaraan bermotor di lima samsat yang ada di DIY

FITRI ANDRE INA EB19

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan hipotesis. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

KUESIONER. 1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden konsumen batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan yang pernah membeli batik dari Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan. Kuesioner dibagikan sendiri oleh peneliti dan pengisian dilakukan saat itu juga. Setelah kuesioner dikembalikan dilakukan pengecekan kelengkapannya sehingga terkumpul seluruhnya dan layak untuk dianalisis karena telah diisi secara lengkap. 2. Profil Responden Profil responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, status, umur, pendidikan, dan pekerjaan. Berikut disajikan profil responden yang digunakan dalam penelitian. 48

Tabel 5.1 Profil Responden Identitas Kategori Jumlah Persentase Jenis Kelamin Pria Wanita Status Menikah Belum menikah Umur 18-25 tahun 26-35 tahun 36-46 tahun Pendidikan Lulus SD Lulus SMP Lulus SMU Lulus Sarjana Pekerjaan Pelajar/mahasiswa Pegawai swasta Pegawai negeri Wiraswasta Pedagang Sumber : Data primer yang diolah 35 65 76 24 14 47 39 13 11 66 10 11 15 5 52 17 35,0 65,0 76,0 24,0 14,0 47,0 39,0 13,0 11,0 66,0 10,0 11,0 15,0 5,0 52,0 17,0 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa kebanyakan responden berjenis kelamin wanita sebesar 65%.Status responden sebagian besar adalah menikah sebesar 76%. Persentase terbesar umur responden berkisar 26-35 tahun sebesar 478%. Pendidikan sebagian besar responden adalah lulus SMU sebesar 66%.Pekerjaan responden kebanyakan wiraswasta sebesar 52%. B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Hasil uji normalitas menggunakan metode uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (KS) disajikan pada tabel berikut: 49

Tabel 5.2. Hasil Uji Normalitas Z Asymp-sig Keterangan One Sample KS 0,546 0,927 Data berdistribusi normal Sumber: Hasil olah data. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang diperoleh pada Tabel 5.2 sebesar 0,927 > 0,05, berarti data berdistribusinormal. 2. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas menggunakan metode variance inflation factor (VIF) disajikan pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Collinearity Statistics Kesimpulan bebas Tolerance VIF LnPx 0,855 1,169 Non multikolinearitas LnTpk 0,991 1,009 Non multikolinearitas LnHbs 0,860 1,163 Non multikolinearitas Sumber: Hasil olah data. Tabel 5.3 memperlihatkan tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1. Nilai variance inflation factor (VIF) pada masing-masing variabel bebas tidak ada yang lebih dari 10.Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Ringkasan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji Park disajikan pada tabel berikut: Tabel 5.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel terikat Variabel bebas Sig.t Keterangan Lne 2 LnPx 0,159 Non heteroskedastisitas LnTpk 0,903 Non heteroskedastisitas LnHbs 0,879 Non heteroskedastisitas Sumber: Hasil olah data. 50

Tabel 5.4 menunjukkan tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat (Lne 2 ). Hal ini terlihat dari nilai sig. t > 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak menunjukkan adanya heteroskedastisitas. C. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga batik (LnPx), pendapatan konsumen (LnTpk) dan harga barang substitusi (LnHbs) terhadap permintaan kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan (LnQd). Ringkasan hasil perhitungan regresi berganda sebagai berikut : Tabel 5.5. Ringkasan Hasil Perhitungan Regresi Variabel Penjelas Konstanta Harga batik (LnPx) Pendapatan konsumen (LnTpk) Harga barang substitusi (LnHbs) R-square F-stat Sig Keofisien 1,140 (1,617) -0,431*** (0,127) 0,486*** (0,056) -0,229*** (0,072) 0,553 39,622 0,000 Keterangan: Variabel dependen: permintaan kain batik Kampung Batik Pekalongan ( ) menunjukkan standard error * Signifikan pada level 10% ** Signifikan pada level 5% *** Signifikan pada level 1% 51

Hasil perhitungan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : a. Nilai konstanta sebesar 1,140 dapat diartikan bahwa apabila semua variabel independen (harga batik, pendapatan konsumen dan harga barang substitusi) dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka permintaan kain batik Kampung Kauman Kota Pekalonganakan sebesar 3,127 (anti Ln 1,140). b. Koefisien harga batik (LnPx) negatif sebesar -0,431, artinya harga batik mempunyai pengaruh negatif terhadap permintaan kain batik Kampung Kauman Kota Pekalongan. Hal ini berarti jika harga batik meningkat1% maka permintaan kain batik Kampung Kauman Kota Pekalonganakan mengalami penurunan sebesar 0,431%dengan asumsi pendapatan konsumen dan harga barang substitusi tetap. c. Koefisien pendapatan konsumen (LnTpk) positif sebesar 0,486, artinya pendapatan konsumen mempunyai pengaruh positif terhadap permintaankain batik Kampung Kauman Kota Pekalongan. Hal ini berarti jika pendapatan konsumen meningkat 1% maka permintaan kain batik Kampung Kauman Kota Pekalongan akan mengalami peningkatan sebesar 0,486% dengan asumsi harga batik dan harga barang substitusi tetap. d. Koefisien harga barang substitusi (LnHbs) positif sebesar -0,229, artinya harga barang substitusi mempunyai pengaruh positif terhadap permintaan kain batik Kampung Kauman Kota Pekalongan. Hal ini berarti jika harga barang substitusi meningkat 1% maka permintaan 52

kain batik Kampung Kauman Kota Pekalongan akan mengalami penurunan sebesar 0,229% dengan asumsi harga batik dan pendapatan konsumen tetap. 2. Uji F Uji F dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh harga batik, pendapatan konsumen dan harga barang substitusi secara simultan terhadap permintaan kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan. Hasil perhitungan pada Tabel 5.5 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, berarti variabel-variabel harga batik, pendapatan konsumen dan harga barang substitusi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap permintaan kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan. 3. Uji t Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabelvariabel harga batik, pendapatan konsumen dan harga barang substitusi secara parsial terhadap variabel dependen (permintaan kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan). a. Pengujian terhadap variabel harga batik Hasil pengujian pada Tabel 5.5 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001< 0,05, berarti harga batikberpengaruh signifikan terhadap 53

permintaan kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan. Hipotesis 1 terbukti/didukung. b. Pengujian terhadap variabel pendapatan konsumen Nilai signifikansi variable pendapatan konsumen sebesar 0,000< 0,05, berarti pendapatan konsumen berpengaruh signifikan terhadap permintaan kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan. Hipotesis 2 terbukti / didukung. c. Pengujian terhadap variabel harga barang substitusi Variabel harga barang substitusi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05, berarti harga barang substitusi berpengaruh signifikan terhadap permintaan kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan. Meskipun pengujian menunjukkan hasil yang signifikan namun koefisien regresi yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diprediksi, sehingga hipotesis 3 tidak terbukti/ditolak. 4. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R-square) berguna untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan pada Tabel 5.5 diperoleh nilai R-Square sebesar 0,553, berarti variabel harga batik, pendapatan konsumen dan harga barang substitusi mampu menjelaskan variasi permintaan kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan sebesar 55,3%. Sedangkan sisanya sebesar 44,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. 54

D. Pembahasan 1. Pengaruh harga terhadap permintaan batik di Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan batik di Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan. Konsumen mau membeli komoditas yang mereka perlukan apabila harga produk tersebut sesuai dengan keinginannya. Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu komoditas maka semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditas semakin sedikit komoditas tersebut diminta. Bila harga suatu komoditas turun, maka pembelian terhadap komoditas lain yang terkait akan menurun dan menambah pembelian terhadap komoditas yang mengalami penurunan harga tersebut. Penurunan harga suatu komoditas menyebabkan pendapatan riil para pembeli meningkat, sehingga mendorong untuk meningkatkan pembelian. Bila harga suatu komoditas naik, maka pembeli akan mencari komoditas lain yang dapat digunakan sebagai pengganti atas komoditas yang mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil pembeli berkurang, sehingga mendorong pembeli mengurangi pembeliannya. Konsumen dapat menentukan jumlah barang yang dikonsumsi tergantung pada harga barang tersebut.pada umumnya, semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah permintaan atas suatu barang tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, maka 55

semakin banyak jumlah permintaan keatas barang tersebut, apabila factor lain tidak berpengaruh (catteries paribus).hipotesis seperti itu disebut sebagai hukum permintaan.dengan demikian. Income effect adalah pengaruh harga yang menyebabkan konsumen mengurangi pembelian terhadap suatu barang oleh karena pendapatan menurun. Maksudnya apabila harga suatu barang naik, maka berarti secara rill pendapatan yang berupa uang yang digunakan untuk membeli barang tersebut akan turundengan kata lain keadaan seseorang semakin miskin daripada keadaan sebelumnya. Maka ia harus mengurangi jumlah pembelian barang tersebut. Sebaliknya apabila harga suatu barang turun, maka secara rill dapat berarti bahwa pendapatan berupa uang yang digunakan untuk membeli barang tersebut naik,dengan kata lain keadaan seseorang semakin kaya bila dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Maka ia harus dapat menambah jumlah pembeliannya, baik untuk jenis barang tersebut atau untuk membeli jenis barang lainnya (Billas, 1988). Hasil penelitian ini mendukung studi Lestariningsih (2006) yang menunjukkan tingkat harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan kain tenun. Demikian juga dengan penelitian Mardiyono (2013) yang menunjukkan harga kain berpengaruh negatif terhadap permintaan industry kecil pakaian jadi.hasil ini juga mendukung penelitian Mayesti (2013) yang menyimpulkan tingkat harga kain tenun berpengaruh negatif signifikan terhadap permintaan kain batik di Kota Jambi. 56

2. Pengaruh pendapatan konsumen terhadap permintaan batik di Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa pendapatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan batik di Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan. Makin tinggi pendapatan seseorang maka makin besar daya beli yang ia miliki, sehingga permintaan akan barang dan jasa pun meningkat, dan begitu sebaliknya jika orang berpenghasilan rendah maka pemintaan akan barang dan jasa pun akan menurun. Pendapatan per kapita menjadi indikator tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan bertambahnya pendapatan seseorang maka kemampuannya dalam membeli barang akan meningkat. Tingkat pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Jika pendapatan masyarakat meningkat, orang cenderung membeli lebih banyak, hampir segala hal. Dengan kata lain jika pendapatan seseorang meningkat maka permintaannya terhadap suatu barang akan lebih banyak dibanding sebelum pendapatannya meningkat (Samuelson, 1993). Tingkat pendapatan perkapita memcerminkan daya beli. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka kemampuan daya beli akan menguat, sehingga permintaan terhadap suatu barang akan meningkat pula dalam hal ini hanya ada satu pengecualian yaitu yang disebut dengan barang normal yaitu barang yang mempunyai ciri khas mengalami kenaikan permintaan sebagai akibat adanya kenaikan pendapatan. (Utami, 2006). 57

Hasil penelitian ini mendukung studi Lestariningsih (2006) yang menunjukkan pendapatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan kain tenun. Demikian juga dengan penelitian Mardiyono (2013) yang menunjukkan tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan industry kecil pakaian jadi.hasil ini juga mendukung penelitian Mayesti (2013) yang menyimpulkan tingkat pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan kain batik di Kota Jambi. 3. Pengaruh harga barang substitusi terhadap permintaan batik di Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan Barang substitusi adalah barang yang dapat menggantikan satu sama lain, sifat dua barang yang jika harga salah satunya meningkat, jumlah kuantitas barang lain yang diminta akan meningkat. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan barang substitusi adalah batik sutera Pekalongan. Harga batik sutera Pekalongan dapat mempengaruhi permintaan batik di Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan karena keduanya memiliki sifat keterkaitan yang bersifat pengganti (substitusi). Menurut Sukirno (2003), sesuatu barang dinamakan barang pengganti terhadap barang lain apabila barang tersebut dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut. Jika harga barang pengganti bertambah murah maka barang yang digantikannya akan mengalami penurunan permintaan. Konsumen dalam memutuskan untuk membeli batik tentu akan membandingkan tempat tersebut dengan tempat yang lain. 58

Hasil pengujian penelitian menunjukkan bahwa harga barang substitusi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan batik di Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan. Hal ini disebabkan kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan memiliki segmen konsumen yang berbeda dengan kain batik sutera Pekalongan. Segmen konsumen kain batik Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan adalah kelas menengah ke bawah, sedang konsumen kain batik sutera Pekalongan segmennya adalah menengah ke atas. Faktor lain yang menyebabkan pengaruh negatif harga barang substitusi terhadap permintaan batik di Kampung Batik Kauman Kota Pekalongan disebabkan karena tingginya tingkat selera konsumen terhadap batik Kampung Batik Kauman, sehingga walaupun harga batik sutera Pekalongan mengalami penurunan konsumen masih akan memilih batik Kampung Batik Kauman ini disebabkan selera konsumen akan batik Kampung Batik Kauman relatif tinggi. Hasil penelitian ini mendukung studi Aqmel (2013) yang menyimpulkan bahwa harga barang lain batik bukan motif besurek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan produk lokal batik besurek di Kota Bengkulu, 59