Lampiran 1. Summary. Nama : Defiyanti Pratiwi Nim :

dokumen-dokumen yang mirip
HYGIENE SANITASI PADA PEDAGANG MAKANAN JAJANAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan. makanan dan minuman (UU RI No.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN PERAN PETUGAS TERHADAP KONDISI HYGIENE

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Eschericia coli PADA JAJANAN ES KELAPA MUDA (SUATU PENELITIAN DI KOTA GORONTALO TAHUN 2013)

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

STUDI HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DI KECAMATAN KOTA TIMUR DAN KECAMATAN DUMBO RAYA KOTA GORONTALO 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

ASPEK HYGIENE SANITASI MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI TERMINAL 42 ANDALAS KOTA GORONTALO 2012 ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi baik secara bakteriologis, kimiawi maupun fisik, agar

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

JIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 2/NO.5/ Januari 2017; ISSN X,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

DAFTAR PUSTAKA. Almatsier, S Prinsip dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan sebagainya (Depkes RI, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (food borne diseases) dan kejadiankejadian

Kata Kunci: Perilaku, Penjamah Makanan, Mie Basah, Bakteri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu

KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh enzim, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan

Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat Faklutas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo Liliyani Makalew (Nim.

BAB I PENDAHULUAN. bisa melaksanakan rutinitasnya setiap hari(depkesri,2004).

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

STUDI IDENTIFIKASI KEBERADAAN Escherichia coli PADA AIR CUCIAN DAN MAKANAN KETOPRAK DI KAWASAN KAMPUS UNDIP TEMBALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari luar Provinsi Gorontalo maupun mahasiswa yang berasal dari luar Kota Gorontalo.

UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 48 telah. kesehatan keluarga, perbaikan gizi, pengawasan makanan dan minuman,

IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO. Sriyanti Dunggio, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman

Unnes Journal of Public Health

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

I. PENDAHULUAN. Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang

BAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia.

GAMBARAN ANGKA KUMAN DAN BAKTERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN DAN MINUMAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

ANALISIS KUALITAS AIR PADA SUMBER MATA AIR DI DESA KARYA BARU KECAMATAN DENGILO KABUPATEN POHUWATO. Nelpidin Nusi, Dian Saraswati, Ramly Abudi 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media untuk dapat berkembang biaknya mikroba atau kuman.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi keadaan gizi masyarakat yang baik menjadi salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan, makanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. bersih. 4 Penyakit yang menonjol terkait dengan penyediaan makanan yang tidak

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Keadaan higiene dan sanitasi rumah makan yang memenuhi syarat adalah merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang

BAB V PENUTUP. dalam status terkontaminasi Escherichia coli. Air sumur gali tersebut tidak. dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di beberapa

BAB 1 : PENDAHULUAN. bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang Undang

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Rancangan sistem..., Putih Sujatmiko, FKM UI, 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Propinsi Gorontalo terdiri dari 1 Kota dan 5 Kabupaten dalam luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai

Ririh Citra Kumalasari 1. Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip *)Penulis korespondensi:

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah melakukan pembangunan berwawasan kesehatan untuk

DAFTAR PUSTAKA. Anonimous Minimnya Akses Air Minum dan Sanitasi Dasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

Lampiran 6 SUMMARY HUBUNGAN PERILAKU DENGAN HYGIENE PERORANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

RENCANA TINDAK LANJUT

PENDAPAT SUPERVISOR TENTANG PENERAPAN SANITASI HIGIENE OLEH MAHASISWA PADA PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. kimia fisika dan radio aktif (Menteri Kesehatan RI, 2010). Air di dalam tubuh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk manusia melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri ini merupakan indikator kualitas air karena keberadaannya menunjukan bahwa

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, PERSONAL HIGIENE DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA DAMIU DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTEMBALANG

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

Transkripsi:

Lampiran 1 Summary Hygiene Sanitasi Pedagang Kue Dan Keberadaan Escherichia coli Pada Makanan Jajanan Kue Cucur Di Wilayah Pasar Tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Tahun 2012 Nama : Defiyanti Pratiwi Nim : 811408014 ABSTRAK Defiyanti Pratiwi. 2012. Hygiene Sanitasi Pedagang Kue dan Keberadaan Escherichia coli pada Makanan Jajanan Kue Cucur di Wilayah Pasar Tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dian Saraswati S.Pd, M.Kes dan Pembimbing II Ekawaty Prasetya S.Si, M.Kes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan melihat gambaran hygiene sanitasi dan analisa laboratorium terhadap kandungan Escherichia coli dalam makanan jajanan kue cucur. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pedagang kue sebanyak 14 pedagang dan sampel yaitu 6 kue cucur dari 6 pedagang. Analisa data secara deskriptif, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan di narasikan dengan kepustakaan yang relevan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua (100%) pedagang yang keadaan lokasi tempat jualannya tidak memenuhi syarat, terdapat 4 (67%) yang kondisi pedagangnya sudah memenuhi syarat, terdapat 3 (50%) pedagang yang cara penyajiannya sudah memenuhi syarat, serta terdapat 4 (67%) pedagang tingkat pengetahuannya tentang hygiene sanitasi sudah cukup baik. Sementara itu dari 6 sampel makanan jajanan cucur yang diperiksa menunjukan 4 (67%) sampel makanan jajanan kue cucur tidak mengandung Escherichia coli dan 2 (33%) sampel makanan jajanan kue mengandung Escherichia coli. Saran yaitu perlu di adakan pengawasan dan penyuluhan oleh instansi terkait tentang pentingnya hygiene sanitasi makanan jajanan, sehingga makanan jajanan yang dipasarkan memenuhi syarat kesehatan. Kata kunci : Hygiene Sanitasi, Pedagang, Escherichia coli, Makanan Jajanan Kue

BAB I PENDAHULUAN Makanan jajanan adalah makanan yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk di jual bagi umum selain yang disajikan oleh jasa boga, rumah makan/restorant dan hotel (Depkes, 2003). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, terdapat beberapa aspek yang diatur dalam penanganan makanan jajanan, yaitu penjamah makanan, peralatan, air, bahan makanan, penyajian, sarana penjaja dan lokasi penjualan. Beberapa aspek tersebut sangat mempengaruhi kualitas makanan. Makanan jajanan sebagai salah satu jasa pelayanan masyarakat dibidang makanan, yang keberadaan sering kali masih jauh dari memenuhi persyaratan kesehatan sehingga menimbulkan dampak penyakit kepada masyarakat. Dengan melihat potensi makanan jajanan yang demikian besar dan tingkat kerawanan yang cukup tinggi perlu diupayakan pengawasan kualitas pengelolaan makanan jajanan dengan memperhatikan kaidah-kaidah kebersihan hygiene dan sanitasi serta persyaratan kesehatan. Sekitar 80% penyakit yang tertular melalui makanan disebabkan oleh bakteri pathogen. Beberapa jenis bakteri yang sering menimbulkan penyakit antara lain : Salmonella, Staphylocokkus, Escherichia coli, Vibrio, Clostridium, Shigella dan Psedomonas Cocovenenous. Bakteri Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Bakteri ini merupakan flora normal saluran pencernaan manusia dan hewan. Pada umumnya bakteri ini hidup pada tinja, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti diare, muntaber, dan masalah pencernaan lainnya. BAB II METODE PENELITIAN Penelitian survei ini bersifat Deskriptif yaitu mengetahui gambaran hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur yang dijual oleh pedagang kue di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua pedagang kue yang menjual makanan jajanan kue di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo, sebanyak 14 pedagang kue. Dalam penelitian ini yang menjadi analisis sampel adalah pedagang kue yang menjual makanan jajanan kue cucur di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo sebanyak 6 pedagang kue. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling dan untuk pengambilan sample makananya diambil 6 sampel kue cucur dari masing-masing pedagang.

Variabel bebas dalam penulisan penelitian ini adalah hygiene sanitasi yang meliputi keadaan lokasi tempat jualan, kondisi pedagang makanan jajanan, cara penyajian makanan jajanan, tingkat pengetahuan pedagang terhadap hygiene sanitasi makanan jajanan. Sedangkan variabel terikat, atau yang merupakan dampak ataupun akibat yang ditimbulkan adalah keberadaan bakteriologis Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Peneliti melakukan observasi terhadap 6 pedagang kue yang berjualan dipasar tradisional Desa Kaliyoso untuk melihat gambaran hygene sanitasi pada pedagang kue tersebut. Serta pemeriksaan E. coli pada kue cucur yang dijual oleh pedagang-pedagang tersebut. 1. Karakteristik Pedagang Makanan Jajanan Kue Karakteristik pedagang kue dipasar tradisional Desa Kaliyoso berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 1: Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Pasar Tradisional Desa Kaliyoso Tahun 2012 No Umur (Tahun) Jumlah % 1. 31-40 3 50 2. 41-50 2 33 3 51-60 1 17 Total 6 100 Berdasakan tabel diatas, di ketahui bahwa pedagang dengan golongan umur 31-40 berjumlah 3 pedagang (50%), golongan umur 41-50 berjumlah 2 pedagang (33%), dan pedagang dengan golongan umur 51-60 berjumlah 1 pedagang (17%). 2. Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Kue Cucur Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada pedagang kue yang berjualan dipasar tradisional Desa Kalioso, diketahui bahwa hygiene sanitasi yang telah dilakukan oleh pedagang kue dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi.

Tabel 2 Distribusi Responden Tentang Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan Kue Cucur Di Wilayah Pasar Tradisional Desa Kaliyoso Tahun 2012 (Sumber : Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003) No Kriteria Penilaian Jumlah Ya % Tidak % 1. Keadaan Lokasi Tempat Jualan 0 0 6 100 2. Kondisi Pedagang Makanan 3 50 3 50 3. Cara Penyajian Makanan 3 50 3 50 4. Tingkat Pengetahuan Pedagang 4 67 2 33 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa penilaian dalam prinsip hygiene sanitasi makanan jajanan dilihat dari segi lokasi tempat jualan pedagang kue di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso semua pedagang (100%) yang lokasi tempat jualannya tidak memenuhi syarat, dari segi kondisi pedagang makanan jajanan kue terdapat 3 (50%) pedagang yang kondisi pedagangnya tidak memenuhi syarat, dilihat dari segi cara penyajian makanan jajanan yang di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso terdapat 3 (50%) pedagang yang cara penyajian makanannya belum memenuhi syarat, dilihat dari segi dari tingkat pengetahuan pedagang di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso tentang hygiene sanitasi makanan sudah cukup baik karena terdapat 4 pedagang (67%) yang megetahui hygiene sanitasi beserta penerapannya. 3. Hasil Pemeriksaan Bakteri Escherichia coli Berdasarkan hasil analisa yang peneliti lakukan terhadap 6 sampel makanan jajanan kue di Laboratorium Jurusan Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Gorontalo, maka dapat di sajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3 Hasil Pemeriksaan Keberadaan Escherichia coli Dalam 6 Sampel Makanan Jajanan Kue Cucur Yang Dijual Oleh Pedagang Kue Di Wilayah Pasar Tradisional Desa Kaliyoso Tahun 2012 No Kode Sampel MPN E. coli per Keterangan 100ml sampel 1. I Tidak ada Memenuhi Syarat Kesehatan 2. II Tidak ada Memenuhi Syarat Kesehatan 3. III Tidak ada Memenuhi Syarat Kesehatan 4. IV Ada Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan 5. V Tidak ada Memenuhi Syarat Kesehatan 6. VI Ada Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan

Dari 6 sampel makanan jajanan kue yang diperiksa, terdapat 4 (67%) sampel yang memenuhi syarat kesehatan yaitu mengandung 0 bakteri E. coli dalam 100 ml sampel makanan jajanan kue, dan dari 6 sampel makanan jajanan kue yang diperiksa terdapat 2 (33%) sampel yang tidak memenuhi syarat kesehatan. B. PEMBAHASAN Hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan kue di pasar tradisional Desa Kaliyoso secara umum tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003. Karena semua pedagang kue tidak menerapkan prinsip hygiene sanitasi makanan secara keseluruhan mulai dari keadaan lokasi penjualan, kondisi pedagang makanan jajanan, cara penyajian makanan jajanan, serta tingkat pengetahuan pedagang tentang hygiene sanitasi makanan dan penerapannya. Prinsip hygiene sanitasi makanan ini sangat penting diterapkan oleh semua pedagang makanan agar makanan yang dihasilkan berkualitas baik yang ditinjau dari aspek kelezatan, zat gizi pada makanan dan aspek kesehatan masyarakat. Sehingga makanan tersebut menjadi lebih bermanfaat bagi konsumennya. BAB IV SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil observasi hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan kue dan analisa kandungan bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso Tahun 2012 maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Keadaan lokasi tempat jualan makanan jajanan kue di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso tidak memenuhi syarat kesehatan karena tidak sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003. 2. Kondisi pedagang makanan jajanan kue di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso sudah memenuhi syarat kesehatan karena sudah sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003. 3. Cara penyajian makanan jajanan kue pada pedagang di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso tidak memenuhi syarat kesehatan karena tidak sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003. 4. Tingkat pengetahuan pedagang tentang hygiene sanitasi makanan jajanan di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso sudah cukup baik karena sudah sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003. 5. Kandungan E.coli dalam makanan jajanan kue cucur yang dijual oleh pedagang di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso sebanyak 67% telah memenuhi syarat kesehatan setelah dibandingkan dengan Kepmenkes RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 yaitu 0 dalam 100 ml sampel. Sedangkan sebanyak 33% belum memenuhi syarat kesehatan sebab makanan jajanan

kue cucur pada pedagang di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso terdapat Escherichia coli. B. SARAN Bagi pedagang makanan jajanan kue di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso harus lebih menjaga kebersihan tempat penjualan makanan jajanan kue, menggunakan APD (celemek, tutup kepala, sarung tangan dan penutup mulut) pada saat menyajikan makanan, menjaga kebersihan peralatan yang digunakan untuk menyajikan makanan, dan menerapkan prinsip hygiene sanitasi makanan dalam proses penyajian makanan jajanan. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo agar mengadakan pengawasan dan penyuluhan tentang hygiene sanitasi makanan jajanan sehingga makanan jajanan yang dipasarkan memenuhi syarat kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Adi S, Suwoyo, 2002. Teknologi Kesehatan. Jakarta : PT. Balai Pustaka Agustina, Febria, 2009. Higiene Dan Sanitasi Pada Pedagang Makanan Jajanan Tradisional Di Lingkungan Sekolah Dasar Di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang. Amrin, Totok, 1998, Mengemas Camilan Untuk Wiraswasta. Surabaya : PT. Tribus Agrisarana Astawan, Made, 2004. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. Solo : PT. Tiga Serangkai B.A, Susmayati dan Asnidar, 2002. Aneka Masakan Kue. Jakarta : PT. Rineka Cipta Daud Anwar, 2010. Analisis Kualitas Lingkungan. Yogyakarta : PT. Ombak. Fathonah, Siti. 2005, Higiene dan Sanitasi Makanan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Semarang. Hanum, Misbah, 2008. Hygiene Sanitasi dan Kualitas Bakteriologis Minuman Jagung Pada Tempat Pembuatan di Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2008. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Sumatera Utara. Medan Hariyadi, Ratih Dewanti, 2010. Escherichia Coli. http:// doktersehat.com /e-coli enterohemoragikbakteri penyebab-diare-mematikan/ixzz1ooool72w, diakses 6 Maret 2012

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VI/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 tentang hygiene Sanitasi Jasa Boga, Depkes RI. Kusdwiratri, Johan, dan Anna, 1998. Manusia, Kesehatan, dan Lingkungan. Bandung : PT. Alumni Maryati, Sri, 2000. Tata LaksanaMakanan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Moehyi, Sjahmien, 2002. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Boga. Jakarta: PT. Bhratara. Mulia, Ricki M, 2005. Kesehatan Lingkungan. Yokyakarta: PT. Graha Ilmu. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta Nuraini Santi, Devi, 2007. Hand Out Mata Kuliah Manajemen Penyehatan Makanan dan Minuman. Medan Saraswati, Dian, 2009. Bahan Ajar Manajemen Penyehatan Makanan dan Minuman. Gorontalo. Sedionoto, Blego, 2005. Kualitas Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan (Kue) Dengan Keberadaan Escherichia Coli Pada Pedagang Kaki Lima Di Wilayah Pasar Tradisional Kota Samarinda Simorangkir, A. 2008. Menu Sehat Untuk Keluarga. Publishing House Bandung : Indonesia Sirait, Efvi Ulhina, 2009. Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Dikota

Medan. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Slamet, Juli S. 2002. Kesehatan lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Sulistijani, Agoes Dina, 2002, Sehat dengan Menu Berserat. Jakarta : PT. Trubus Agriwidjaya Suprihatin dan Partinah, 2003. Camilan Kering dari Ladang dan Kebun. Yogyakarta : PT. Sasmita Utama Supardi, Imam dan Sukamto, 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan Pangan. Bandung: PT. Alumni. Sutidja, Trim, 2004. Makanan dan Kesehatan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Tersiawan, Magyartoto, 1996. Penyehatan dan Pembangunan Lingkungan Berlanjut. Jakarta : PT. Balai Pustaka Untung, Onny, 2002. Menjernihkan Air Kotor. Jakarta : PT. Puspa Swara Widyati R, Yuliarsih, 2002. Higiene dan Sanitasi Umum dan perhotelan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.