BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang perkebunan dan berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya keberadaan perkebunan ini adalah milik maskapai Belanda yang dinasionalisasikan sekitar tahun 1959 dan selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero). Secara kronologis riwayat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, dapat disajikan sebagai berikut: 1. Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA (Handels Vereeninging Amsterdam) dan RCMA (Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam) dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1959.
2. Tahun 1967, Tahap Regrouping I Pada tahun 1967-1968 selanjutnya pemerintah melakukan regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN Serat. 3. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) Dengan Kepres No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang ada di Sumatera Utara dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP (Perusahaan Negara Perkebunan) I s.d IX. 4. Tahun 1997, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan Dengan dasar Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1971, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d IX (Persero). 5. Tahun 1996, Tahap Peleburan PTPN Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, semua PTP yang ada di Indonesia di regrouping kembali menjadi dan dilebur menjadi PTPN I s.d. XIV. PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga) perusahaan, yaitu PTP IV, PTP VII, dan PTP VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Akta No. 37 Notaris Harun Kamil, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01.Th 96 tanggal 08 Agustus 1996, Tambahan No. 8675 / 1996.
Dimana, mulanya PTP Nusantara IV berkedudukan di Bah Jambi, Kab. Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Namun untuk membangun tata hubungan antara satuan organisasi serta mendukng kecepatan, dan kemudahan komunikasi maupun informasi dalam proses kegiatan bisnis, maka sesuai Akte Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No. 18 Tanggal 26 September 2002, Kantor Pusat PTP Nusantara IV dipindahkan ke Medan. Dengan pindahnya Kantor Pusat PTP Nusantara 14 ke Medan, maka untuk kegiatan pengelolaan semua bagian ditetapkan di Medan. 2.2. Visi, Misi, Tujuan dan Budaya Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV ( Persero ) mempunyai visi Menjadi Pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan. Misi PT. Perkebunan Nusantara IV ( Persero) adalah sebagai berikut: 1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif. 2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan. 4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). 5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/daerah. Untuk mencapai sasaran yang jelas dalam koridor visi dan misi tersebut, diperlukan suatu corporate plan atau perencanaan strategis jangka panjang yang akan menjadi acuan/ pedoman manajemen dalam menjalankan keputusan strategis. Penyusunan rencana jangka panjang adalah bagian dari upaya yang konsisten dalam pelaksanaan dan pencapaian good corporate governance (GCG). Maksud dan tujuan Perusahaan menurut anggaran Dasar perusahaan, antara lain : a. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. b. Melaksanakan kegiatan usaha antara lain : 1. Mengusahakan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan budidaya tanaman tersebut. 2. Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. 3. Perdagangan, meliputi penyelengaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.
4. Pengembangan usaha di bisang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis. c. Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya, sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.3. Budaya Perusahaan Budaya perusahaan yang diterapkan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) yaitu memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu: 1. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang. 2. Proaktif dalam mengahsilkan inovasi dan prestasi. 3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan. 4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan. 5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan. 2.4. Strategi Perusahaan Corporate value adalah nilai nilai yang dianut oleh suatu perusahaan yang mengakar dan menjadi patokan yang dipegang oleh seluruh pekerja untuk menjalankan aktivitasnya serta internalisasi diri.
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) memiliki Corporate value yang terdiri dari 5 (lima) nilai, yaitu : P : Profitability (mengutamakan profit) R : Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder) I : Integrity (integritas) M : Market ahead (selalu terdepan) A : Accountability (terpercaya) Adapaun strategi yang dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah sebagai berikut: 1. Strategi Corporate Strategi utama yang ditempuh untuk mencapai sasaran perusahaan adalah Strategi Kombinasi, yaitu penggabungan antara Strategi Stabilitas, Pertumbuhan (Ekspansi) dan penciutan yang dilaksanakan secara simultan. Berikut adalah strategi-strategi yang diterapkan: a. Strategi Pertumbuhan (Ekspansi) adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang dengan pengembangan (perluasan) areal kelapa sawit (strategi pertumbuhan konsentrasi horizontal) dan pengembangan industri hilir (strategi pertumbuhan konsentrasi vertikal). b. Strategi Stabilitas adalah untuk meningkatkan kemampulabaan dari jenis usaha dan areal yang ada yaitu kelapa sawit. c. Strategi penciutan adalah untuk mengurangi resiko dari usaha perkebunan teh dengan mengurangi areal tanaman yang ada.
2. Strategi Bisnis Strategi Kepemimpinan Biaya (Overall Cost Leadership), dengan memberikan perhatian pada aspek skala usaha (ekonomi), biaya input, teknologi produksi, pemanfaatan kapasitas, dan efektifitas organisasi serta manajemen. Fokus kepada Core Bisnis dan melakukan diferensiasi pada produk industri hilir teh. 3. Strategi Operasional Strategi-strategi yang diterapkan adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan nilai perusahaan dengan perluasan areal dan pengembangan industri hilir. b. Menerapkan SOP (Standard Operations Procedure) pemeliharaan, panen, pengolahan, dan perawatan pabrik secara konsisten. c. Mengadakan peremajaan / replanting tanam secara teratur setiap tahun. d. Mengurangi/meniadakan kerugian dari usaha perkebunan teh. e. Mengintensifkan lahan produktif. f. Meningkatkan produktifitas dan efisiensi melalui penerapan praktekpraktek bisnis terbaik mencakup baku teknis, manajemen dan sistem kerja. g. Meningkatkan kemampulabaan dengan efisiensi di segala bidang. h. Membangun dan mengembangkan sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, pengembangan karir dan renumerasi yang objektif, rasional, adil, serta mendorong motivasi. i. Meningkatkan kesadaran biaya (cost consciousness) semua personil perusahaan.
j. Melaksanakan proses bisnis dengan berdasar pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). k. Mengembangkan inovasi penciptaan jenis produk-produk baru untuk lebih diterima pasar. l. Membangun Sistem Informasi Manajemen yang integratif dan berbasis komputer. 2.5. Ruang Lingkup Bidang Usaha PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV dilengkapi 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 560 ton Tandan Buah Segar (TBS) perjam, 3
unit Pabrik The dengan kapasitas total 226 ton Daun Teh Basah (DTB) perhari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 400 ton perhari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Perakitan / Erection Pabrik (Perbengkelan) yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. 2.6. Manajemen dan Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PTPN IV sebagai perusahaan agrobinis dan agroindustri yang tangguh dan mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun regional yang didukung tidak hanya oleh profesional dan inovasi para karyawannya, tetapi juga oleh komitmen yang kuat dari manajemen dan seluruh karyawan untuk menerapkan standar yang tinggi di bidang tata kelola perusahaan yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) secara berkelanjutan. Dalam menerapkan prinsipprinsip GCG tersebut, Perusahaan memfokuskan pada pelaksanaan kegiatan untuk menjadikan GCG sebagai budaya yang melekat pada diri setiap karyawan di seluruh tingkatan organisasi. Akan sulit untuk mempertahankan prinsip-prinsip GCG jika hanya mengandalkan aturan semata, karena yang lebih penting adalah tercipta dan terpeliharanya budaya etika yang kuat. Prinsip-prinsip GCG yang baik merupakan sarana untuk menjaga asset perusahaan, memelihara nilai jangka panjang pemangku kepentingan, meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik. Dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola sesuai dengan standar umum, yaitu Transparansi, Kemandirian,
Akuntabilitas, Pertanggungjawaban dan Kewajaran. Pelaksanaan tata kelola ini juga mengacu kepada Keputusan Menteri Negara BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN. PTPN IV menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya dan untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah memiliki pedoman pelaksanaan tata kelola antara lain : 1. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja 2. Pedoman Mutu Perusahaan 3. Perjanjian Kerja Bersama 4. Pedoman Pelaksanaan Direksi 5. Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan 6. Pedoman Komite Audit Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Atruktur organisasi juga dapat memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat dalam organisasi dengan jelas. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 156/KMK. 016/1994, Direktur dibantu oleh 4 orang yaitu: Drektur Keuangan, Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha. Dimana, Dewan Direksi bertanggung jawab kepada Komisaris yang merupakan wakil dari Departemen Keuangan sebagai pemegang saham. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk jamgka waktu 5 tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11 dan 16 dari Anggaran Dasar Perseran. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04.11/Kpts/80/XII/2007 susunan organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Struktur Organisasi
2.7. Sumber Daya Manusia PTPN IV menyadari bahwa kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki sangat penting dalam mendukung visi dan misi perseroan untuk mencapai kinerja terbaik. Pencapaian prestasi PTPN IV hingga saat ini tidak lepas dari dukungan seluruh jajaran manajemen yang memilki pengalaman, keahlian dan dedikasi tinggi. Hal inilah yang mendorong PTPN IV secara konsisten mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui upaya upaya pengelolaan sumber daya manusia yang salah satunya penyelenggaraan Competency Based Human Resources Management (CBHRM) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. CBHRM adalah suatu pola pendekatan di dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang handal dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya, sehingga perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi kebijakan seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, dan manajemen kinerja. 2.7.1. Jumlah Tenaga Kerja Sampai dengan akhir tahun 2010, PTPN IV mempekerjakan karyawan tetap dengan jumlah sebanyak 28.693 karyawan. Dibanding tahun 2009 berkurang sebanyak 1.471 karyawan atau sebesar 4,88%. Penurunan jumlah karyawan disebabkan oleh proses alamiah yaitu karena menjalani masa pensiun dan mengundurkan diri atas kemauan sendiri.
Secara umum gambaran komposisi dan jumlah karyawan yang berkarya di PTPN IV dapat terlihat sebagai berikut : Tabel 2.1. Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan Uraian Tahun 2009 2010 Dewan Komisaris 6 6 Direksi 5 5 Kepala Bagian 15 15 Manajer Grup 5 5 Manajer unit dan Setingkat manajer 41 46 Karyawan Gol. III s.d. IV 552 551 Karyawan Gol. I s.d. II 29.374 27.892 Honor 166 173 Jumlah 30.164 28.693 Jumlah karyawan berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 2.2. Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan Uraian S3 S2 S1 Diploma SLTA Lainlain Jumla h Dewan Komisaris 1-5 - - - 6 Direksi - 4 1 - - - 5 Kepala Bagian - 5 10 - - - 15 Manajer Grup - 2 3 - - - 5 Manajer unit dan - 5 36 3 2-46 Setingkat manajer Karyawan Gol. III - 36 394 57 64-551 s.d. IV Karyawan Gol. I s.d. II - - 343 264 8.324 18.961 27.892 Honorer - - - - 173-173 Jumlah 1 52 782 324 8.563 18.961 28.693 Persentase (%) 0,003 0,181 2,780 1,129 29,844 66,082 Dari komposisi yang tergambarkan di atas dapat terlihat bahwa tingkat pendidikan karyawan PTPN IV masih didominasi oleh lulusan setingkat SLTA, SLTP dan lulusan setingkat SD. Karyawan pada tingkat ini dipekerjakan sebagai
karyawan pelaksana yang bekerja di berbagai bidang, baik di lapangan/pemanen maupun di kantor. 2.7.2. Stuktur Imbalan Struktur imbalan karyawan di PTPN IV mengacu kepada peraturan perundangan tentang tenaga kerja yang disesuaikan dengan upah minimum propinsi yang berlaku. Khusus untuk Komisaris dan Direksi Struktur Imbalan ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Rumusan struktur imbalan adalah sebagai berikut : Pejabat Struktural THP = GP + Tj.Khusus + Tj.Struktural + Tj.Jabatan + Tj.Operasional Karyawan lainnya THP = GP + Tj. Khusus + Nilai Catu Keterangan THP : Take home pay, yakni total penerimaan karyawan GP : Gaji Pokok Khusus untuk Karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Medan, diberi tunjangan sewa rumah, listrik dan transportasi. Untuk Karyawan di masingmasing unit, tunjangan sewa rumah, listrik dan air diberi dalam bentuk natura. Selain tunjangan dalam bentuk uang (tunai) perusahaan juga memberikan tunjangan sosial dalam bentuk natura seperti; pakaian kerja, alat keselamatan dan kesehatan kerja, jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), jaminan kesehatan dan iuran pensiun atau pesangon sesuai perhitungan aktuaria.