BAB III: DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara


BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

BAB III: DATA DAN ANALISA

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

Bab VI Simulasi Rancangan Kawasan TOD Dukuh Atas

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB II DATA AWAL PROYEK

BAB III: DATA DAN ANALISA

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAGIAN LIMA KONSEP PERENCANAAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2013

BAB III: DATA DAN ANALISA

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA

STASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA

STASIUN BESAR CIKARANG dengan KONSEP PARK and RIDE BAB I PENDAHULUAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

LAMPIRAN V KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN. Kualitas yang diharapkan

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PENGEMBANGAN KAWASAN STASIUN TERPADU PASAR SENEN

Transkripsi:

BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik Dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik/ Kondisi Tapak Area Stasiun Manggarai Menurut PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah, data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya. Stasiun manggarai terletak di KotamadyaJakarta Pusat, tepatnya di jalan ManggaraiUtara 1, Stasiun manggarai adalah salah satustasiun kereta api besar di Jakarta yang terletak di Manggarai, Jakarta Pusat.Stasiun ini mulai dibangu sekitar tahun 1910. Memiliki jalur hampir sebanyak stasiun JakartaKota. Stasiun ini kebanyakan hanya melayanikereta ekonomi komuter tujuan Bogor, TanahAbang, dan Bekasi. Penumpang tujuan Bogorkebanyakan buruh. Sore hari ada keretatujuan Nambo dan kereta Tanah AbangEkspres koridor Bogor-Tanah Abang parkir disini sebelum masuk dipo Bukit Duri. 3.1.1.1. Ukuran, bentuk & luas tapak Berikut adalah gambaran tapak Manggarai dan tapak Stasiun Manggarai lama: Gambar 23. Marking Tapak PJKA Manggarai Sumber gambar: Cad Persil Stasiun Manggarai Dinas Tata Kota Provinsi DKI Jakarta Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 44

Letak Geografis: 106º22 42 BT sampai 106º58 18 BT,-5º19 12 LS sampai - 6º23 54 LS. (jakarta.go.id). Luas Tapak milik PJKA/ PT. KAI: sekitar 33HA (Hasil ukur area CAD persil Stasiun Manggarai Dinas Tata Kota Provinsi DKI Jakarta). Luas Bangunan Stasiun + Platform saja: sekitar 14.000M2 (Hasil ukur area CAD persil Stasiun Manggarai Dinas Tata Kota Provinsi DKI Jakarta). 3.1.1.2. Batas-batas tapak Manggarai masuk dalam cakupan Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Daerahdaerah cakupan Kecamatan Tebet diantaranya Tebet Barat, Tebet Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Manggarai, Manggarai Selatan dan Menteng Dalam. Batas Tapak yang ada adalah: 1. Batas sisi utara : Jl Manggarai Utara. 2. Batas sisi timur : Permukiman warga dan Jl. menara air. 3. Batas sisi selatan : Permukiman warga. 4. Batas sisi Barat : Sungai Ciliwung dan Jl. Sultan Agung. 3.1.1.3. Kondisi geologis. Seluruh dataran terdiri dari endapan Pleistosein terdapat ±50M dibawah permukaan tanah. Bagian selatan terdiri dari lapisan alluvial, sedangkan dataran rendah pantai merentang kebagian pedalaman sekitar 10 KM. Dibawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah karena tertimbun seluruhnya oleh endapan alluvium. Diwilayah bagian utara baru terdapat pada kedalaman 10-25M, makin ke selatan permukaan keras semakin dangkal 8-15M. Pada bagian kota tetentu terdapat juga lapisan tanah yang keras dengan kedalaman 40M.(jakarta.go.id). 3.1.1.4. Keberadaan eksisting pada tapak Keberadaan fasilitas-fasilitas stasiun dan bangunan-bangunan yang masuk dalam dokumentasi survey diantaranya: Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 45

Gambar 24.Keberadaan eksisting pada tapak Sumber gambar: Google map Keterangan: 1. Kantor Polisi 2. Taman Stasiun 3. Pasaraya Manggarai Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 46

4. Halte Busway 5. Fasilitas dalam Stasiun (ATM Center, Mushola, Biro pengiriman, Mesin tiket, toko swalayan, Resto cepat saji dan lain-lain). 6. Jalan terowongan 7. Depo Kereta api/ KRL 8. Mesin tiket/ Area Entrance stasiun 9. Ruang kontrol informasi 10. Mushola stasiun 11. Biro tiket dan pengiriman barang 12. Area platform stasiun 13. Kursi tunggu calon penumpang kereta. 3.1.2. Data non-fisikarea Stasiun Manggarai Stasiun ini kebanyakan hanya melayanikereta ekonomi komuter tujuan Bogor, TanahAbang, dan Bekasi. Penumpang tujuan Bogorkebanyakan buruh. Sore hari ada keretatujuan Nambo dan kereta Tanah AbangEkspres koridor Bogor-Tanah Abang parkir disini sebelum masuk dipo Bukit Duri. Jalan-jalan disekitar stasiun dipenuhi oleh angkot, ojek sepeda motor dan lalu lintas warga sehari-hari. Kondisi ini membuat bangunan stasiun Manggarai tampak usang dan tidak teratur dalam sirkulasi masyarakat dan pengguna stasiun. 3.1.2.1. Iklim Jakarta beriklim tropis, dengan suhu tahunan rata-rata 27º dengan kelembaban 80-90%. Karena terletak didekat garis katulistiwa, arah angin dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim barat bertiup antara Novemberdan April. Sedangkan angin musim timur antara Mei dan Oktober. Suhu sehari-hari kota Jakarta dipengaruhi angin laut yang nyaman disepanjang pantai. Curah hujan rata-rata 2.000 mm, curah hujan paling besar sekitar bulan Januari dan paling kecil pada bulan September. (jakarta.go.id). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 47

3.1.2.2. Aspek Sosial Ekonomi Kecamatan Setiabudi, Kecamatan Tebet dan sebagian Kecamatan Mampang Prapatan merupakan bagian wilayah Jakarta Selatan yang berkembang sangat pesat sebagai pusat kegiatan perekonomian seperti perdagangan jasa dan perkantoran. Khusus di kecamatan Jagakarsa terdapat Situ Babakan dan Situ Mangga Bolong (±31Ha) yang dikembangkan sebagai suatu kawasan objek wisata agro, wisata budaya (perkampungan budaya Betawi asli). Sementara itu, di wilayah Kodya Jakarta Selatan juga terdapat fasilitas pendukung sektor pariwisata maupun perdagangan seperti hotel berbintang lima sedikitnya ada 10 buah, hotel melati 8 buah, biro perjalanan wisata 274 tempat, balai pertemuan 30 buah, dan tempat hiburan 385 tempat. (jakarta.go.id). 3.1.2.3. Aturan Membangun / advice planning (KDB, KLB, GSB, dsb) Beberapa aturan yang mengikat pada tapak perencanaan Manggarai berdasarkan Peraturan daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 1 tahun 2014 Tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi adalah: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 0,40 atau 40% 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 5 3. Tinggi Maksimum Bangunan : 40 (TOR: max 16-17) 4. Koefisien Dasar Hijau (KDH) : 0,3 atau 30% 5. KTB : 55% 6. Garis Sepadan Bangunan (GSB) : 3 meter (dari Jl. Manggarai Utara 1) 3.2. Analisa Non Fisik Berikut adalah analisa non-fisik Kawasan stasiun Manggarai: 1. Terdapatnya banyak bangunan pariwisata dan perdagangan tak lepas dari letak geografisnya yang dekat dengan kawasan terpadu Kuningan. Kawasan Niaga Sudirman dan Kuningan sudah lebih dulu berkembang karena pertumbuhan area perniagaan dan bisnisnya. Kawasan Manggarai bisa menyusul berkembang apabila sudah terkoordinir rapi kawasan dan transportasinya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 48

2. Kemacetan Jakarta bisa saja diurai atau dijaga persentase pertumbuhannya apabila masyarakat pengguna jalan kawasan ini lebih nyaman menggunakan moda angkutan umum yang mampu terhubung dengan moda transportasi lainnya dengan mudah dan cepat. 3. Cuaca Jakarta adalah cuaca panas dan hujan. Sebagian besar kawasan Jakarta termasuk Jakarta Selatan sering terjadi banjir saat cuaca hujan dengan intensitas lebat. Selain itu kebiasaan pengguna kendaraan bermotor saathujan adalah meneduh di tepi jalan maupun dibawah jembatan ataupun terowongan. Terdapatnya kebiasaan ini harus diantisipasi dengan solusi pencegah macet panjang saat hujan. 4. Koefisien lantai bangunan stasiun mungkin bisa diubah menjadi 3 apabila disetujui Pemda Jakarta. Mengingat area ini cukup layak dijadikan sektor pemicu pertumbuhan kota. Dengan dukungan infrastruktur dan fasilitas bangunan yang terpadu menjadi satu kesatuan wilayah TOD, diharapan Kawasan Manggarai berkembang cepat menjadi lebih baik dan terkoordinir dengan rapi. 5. Manggarai dan sebagian wilayah Tebet merupakan masyarakat dengan penduduk asli Betawi beserta komunitas dan kebudayaannya. Mungkin pada beberapa view bisa dihadirkan suasana bercorak Betawi, walaupun pada tema bangunan stasiun nanti lebih terkesan maju bila di kaitkan dengan tema modern dan hi-tech. 3.3. Analisa Fisik Berikut adalah analisa fisik yang terdapat dikawasan Stasiun Manggarai: 1. Fasade depan Stasiun Manggarai Fasade depan stasiun berada di Jl. Manggarai Utara 1, Jakarta Selatan. Fasade depan kurang efektif, sebab area pintu masuk atau entrance gate berada pada jauh sisi kiri bangunan. Selain itu pada sisi sebelah kanan bangunan terlihat fasade berjendela yang cenderung terlihat tanpa fungsi. Pada perancangan desain hal ini harus mendapat perhatian khusus. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 49

Gambar 25. Fasad depan Stasiun Manggarai Dengan luas tapak 6,4 HA yang dimiliki PT. KAI, entrance utama haruslah tampak megah dan sesuai dengan keseluruhan bangunan stasiun setelah digabung. Namun demikian dinding fasad eksisting harus tetap dapat dipertahankan secara baik karena merupakan bangunan konservasi/ heritage. 2. Mushola luar dan Kantor Polisi. Bangunan ini terdapat didepan stasiun. Lokasinya sangat strategis namun terlalu dekat dengan jalan raya. Mushola dan fasilitas keamanan nantinya akan ditempatkan menyatu dengan bangunan utama agar menjadi satu kesatuan fungsi bangunan publik. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 50

KEAMANAN MUSHOLA LUAR Gambar 26. Kantor polisi dan mushola luar 3. Taman Stasiun Taman kecil terdapat di samping Mushola dan Kantor Polisi. Taman ini lokasinya sedikit menutupi fasade depan stasiun. Pada studi desain ukuran dan lokasinya bisa dirubah lebih baik agar mendukung suasana Stasiun menjadi asri. EKSISTING EKSISTING Gambar 27. Taman stasiun Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 51

Taman baru ini nantinya akan difungsikan juga sebagai inner court dari stasiun dan bangunan lot komersial. 4. Pasaraya Manggarai Bangunan ini adalah salah satu tempat belanja dan makan terkenal di Manggarai. Kesulitan pengunjung tempat ini apabila selepas keluar dari stasiun adalah harus berjalan memutar dahulu menyeberangi jalan raya yang padat. Pasaraya Manggarai letaknya dekat dengan Terminal Manggarai. Pada perancangan, bisa dikelola sirkulasinya yang terhubung juga dengan halte busway dan stasiun karena lokasinya saling berdekatan. Gambar 28. Pasaraya Manggarai dan jembatan busway 5. Halte Busway Halte Busway terletak disamping terminal Manggarai. Tempatnya cukup bersih dengan jembatan penghubung yang baik karena menjembatani segala arah. Pada penerapannya, halte ini akan diperbesar daya tampungnya dan ditempatkan pada lokasi yang cukup dekat dengan bangunan stasiun agar cepat dan efektif dalam menunjang fungsi TOD. Gambar 29. Halte busway Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 52

6. Fasilitas dalam Stasiun (ATM Center, Mushola, R. Kepala Stasiun, Biro perjalanan dan pengiriman, Mesin tiket, toko swalayan, Resto cepat saji dan lainlain). Saat kita memasuki area Entrance stasiun kita akan langsung menemui fasilitasfasilitas stasiun dengan mudah. Namun dengan koridor yang kurang lebar. RESTO SIAP SAJI RESTO SIAP SAJI RESTO SIAP SAJI Gambar 30. Hall dan fasilitas MUSHOLA DALAM BIRO EKSPEDISI TICKETING DAN HALL Gambar 31. Fasilitas penunjang stasiun paid area LANTAI EKSISTING LANTAI 2 LANTAI 2 LANTAI 2 Gambar 32. Rencana penempatan Food court dan office PT. KAI Pada aplikasinya, semua fungsi komersial akan ditempatkan di lantai 1 eksisting dan lantai 2 bangunan baru. Penempatan ini bertujuan untuk membuat suasana bangunan lama terkesan hidup namun tidak menghilangkan unsur heritage nya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 53

Penempatan area komersial berupa resto siap saji, food court, ATM dan toko buku di lantai 2 dan bukan di lantai platform bertujuan agar lingkungan platform terkesan selalu bersih dan tidak merusak tema yang platform yang ingin diciptakan. 7. Jalan terowongan dan Pintu Air Manggarai Gambar 33. Terowongan dan Pintu Air Manggarai 8. Depo Kereta api/ KRL Pada konsep perancangan stasiun TOD Manggarai, depo akan dihilangkan dan pengelolaan MRT atau kereta apa yang rusak akan ditempatkan sementara di jalur rel yang jarang dilintasi (alih fungsi sementara). Gambar 34. Depo Manggarai Sumber: Google 9. Ticket Gate/ Area Entrance stasiun Terdapat 9 ticket Gate pada entrance.referensi untuk perancangan stasiun baru Manggarai. Pada perencanaan bangunan baru disediakan 12 ticket gate KA Luar Kota dan 12 ticket gate KA Dalam Kota. Total keseluruhan berjumlah 20 ticket gate penumpang biasa dan 4 untuk penyandang difable. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 54

TICKET GATE DI LANTAI 2 BIRO PERJALANAN BIRO PERJALANAN Gambar 35. Ticket gate area dan Biro perjalanan 10. Ruang kontrol informasi Ruang kontrol informasi atau ruang pengawas peron berukuran kecil (2X4M). Letaknya agak menghalangi jalan koridor. Pada pelaksanaannya fungsi ini akan ada di lantai 3 platform agar dapat lebih efektif. R. INFORMASI, R. PANTAU DAN KEAMANAN Gambar 36. Ruang kontrol informasi 11. Mushola stasiun Mushola ini hanya sementara namun cukup luas. Sirkulasi ruang ibadah dan tempat bersuci cukup baik. Diluar bangunan stasiun juga terdapat mushola yang cukup luas dan bersih untuk penunjang fasilitas ibadah para pengunjung stasiun. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 55

MUSHOLA DALAM EKSISTING MUSHOLA LUAR EKSISTING PENERAPAN Gambar 37. Mushola Pada perencanaannya, mushola dibagi menjadi 3 area. Area tersebut ada di bangunan eksisting, lantai 2 arah platform dalam kota dan juga arah luar kota. 12. Biro pengiriman barang. Kantor biro ini kurang besar ukuran ruangannya. Hal ini tentu mengganggu koridor apabila jumlah barang pengiriman melebihi batas. BIRO PENGIRIMAN BARANG TANGGA SIRKULASI OFFICE DAN GUDANG BIRO Gambar 38. Biro pengiriman barang Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 56

Perlu ada ruang khusus untuk biro pengiriman. Ruangan ini harus ditempatkan pada area yang tidak mengganggu arus lalu lalang pengunjung stasiun, dan juga akses sirkulasi keluar masuk barang harus mudah menjangkau ke sirkulasi kendaraan pengangkut. 13. Area platform stasiun Area platform atau peron cukup luas dan nyaman. Hal ini disebabkan konsep terbuka yang diaplikasikan pada ruang tunggu peron ini. Namun demikian, apabila terjadi kedatangan kereta,platform terkesan terlalu sesak. Pada area ini terdapat ramp yang tidak terlalu curam, hal ini memudahkan pengguna difable dan pembawa barang membawa barang berat. Jalan sirkulasi penyeberangan pejalan kaki dan tempat duduk tunggu cukup luas. AKSES HORISONTAL LINTASAN TAK TERPAKAI AKSES HORISONTAL PLATFORM RAMP DIFABLE DAN BARANG PLATFORM UJUNG PLATFORM LT.3 + AKSES PENYEBERANGAN PLATFORM LT.1 TERKESAN LUAS DAN BERTEMA Gambar 39. Peron ramp dan lalu lintasnya. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menyesuaikan luas platform dengan menyediakan juga fasilitas penunjang sirkulasi vertikal dan horisontalnya. Kemudian pada tiap-tiap platform dapat ditempatkan fasilitas komersial. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 57

14. Kursi tunggu calon penumpang kereta. Bila cuaca siang hari cerah area ini cukup terlindung dari sinar matahari. Demikian juga bila cuaca hujan atap peron cukup melindungi pengunjung dari air hujan. Pada fungsi ini diperlukan desain ruang tunggu dan kursi yang mendukung desain keseluruhan. Gambar 40. Kursi duduk peron 15. Ruang Trafo/ Listrik Ruang travo cukup tersembunyi di samping entrance. Sehingga bila terjadi masalah listrik, pihak pengelola dapat dengan leluasa dan mudah dalam menanganinya. Ruang trafo ini pada perencanaan tetap ditempatkan di luar bangunan utama agar lebih bebas dalam pengelolaannya. Gambar 41. Ruang trafo/ genset/ gas engine 3.4. Konsep Zoning Eksisting Rumusan analisa bentuk zoningnya dapat digambarkan: 1. Zoning Vertikal Tidak terdapat gambaran zoning vertikal pada stasiun eksisting Manggarai. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 58

Pada perencanaan stasiun TOD ini diperlukan fasilitas pendukung sirkulasi vertikal karena jumlah lantai pada bangunan baru direncanakan ada 3. 2. Zoning Horisontal Zoning horisontal pada stasiun eksisting Manggarai ini dijabarkan kedalam 2 zoning. Zoning Ruang Seluruh ruang fasilitas stasiun terdapat pada zona privat, kecuali pada resto cepat saji dan biro pengiriman barang. Kedua ruang fasilitas tersebut masuk kedalam zona semi publik. Pada kedua ruang tersebut, pengunjung bisa saja bertransaksi tanpa harus membeli tiket masuk. Depo kereta berjarak jauh dari platform dan hanya akses pengelola stasiun saja. Diagram terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar 42. Zoning Ruang (Eksisting) Sumber gambar: Hasil analisa penyusun Zoning Kegiatan atau arus pengunjung stasiun Pengunjung biro pengiriman barang dan pengunjung resto siap saji boleh langsung bertransaksi dan berkegitan ke tempat tujuan tanpa harus membeli tiket masuk/ peron dahulu. Pada calon penumpang diwajibkan membeli tiket dahulu pada loket pembelian, kemudian mendapatkan kartu akses dan tiket untuk masuk Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 59

kedalam koridor dan platform stasiun. Pihak pengelola mendapatkan akses penuh kesegala ruang. Untuk kegiatan sholat, pengunjung bisa saja sholat di Mushola luar stasiun tanpa ada hubungannya dengan peraturan stasiun. Diagram dapat dilihat dibawah ini. Gambar 43. Zoning Kegiatan (Eksisting) Sumber gambar: Hasil analisa penyusun Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 60