III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014, bertempat di Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di Peternakan Itik Eko Jaya dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Maret--02 April 2014 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September--09 Oktober 2013 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2014 di Peternakan Eko Jaya dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 di CV. Varia Agung Jaya, Desa

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Desember Januari 2015 di kandang

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN MATERI. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu pada Desember 2014 Januari 2015,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

PENURUNAN KUALITAS TELUR AYAM RAS DENGAN INTENSITAS WARNA COKLAT KERABANG BERBEDA SELAMA PENYIMPANAN SKRIPSI. Oleh NAYLUL JAZIL

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

Gambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu, pada 12 Febuari--29 Maret 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Indeks Bentuk Telur terhadap Daya Tetas dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada 1 Maret--5 April 2013

PERBANDINGAN KUALITAS EKSTERNAL TELUR AYAM RAS STRAIN ISA BROWN DAN LOHMANN BROWN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

PENURUNAN KUALITAS TELUR AYAM RAS DENGAN INTENSITAS WARNA COKLAT KERABANG BERBEDA SELAMA PENYIMPANAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Kabupaten

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan

MATERI DAN METODE. Materi

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada1 Maret--12 April 2013 bertempat di Peternakan

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

MATERI DAN METODE. Riau, pada bulan Maret sampai dengan Mei dalam penelitian ini adalah kandang batere sebanyak 30 set, tempat ransum dan

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PETELUR FASE AWAL GROWER

Pengaruh Penambahan Zeolit dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Lohmann Brown Fase Produksi II

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu, 1 kelompok perlakuan dengan

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU).

MATERI DAN METODE. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur karena

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk

PERFORMA PRODUKSI DAN KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) PADA KEPADATAN KANDANG YANG BERBEDA SKRIPSI PAINGAT PARDAMEAN SIPAYUNG

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. puyuh turunan hasil persilangan warna bulu coklat dengan hitam. Jumlah telur

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

Transkripsi:

24 III. BAHAN DAN METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 10--24 April 2014, bertempat di Laboratorium Produksi dan Reproduksi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. B. Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan Telur yang digunakan pada penelitian ini adalah telur ayam ras petelur dari strain Isa Brown berumur 30 minggu dengan rata-rata berat telur 57,31±1,08 g (KK=1,89%) dan telur dipilih dengan bentuk yang relatif sama (oval), dengan jumlah telur 60 butir (Tabel 31). Telur tersebut mempunyai karakteristik umur simpan satu hari serta warna kerabang cokelat tua dan cokelat muda. Telur berasal dari peternakan ayam ras petelur PT. Sumber Proteina, Desa Gedung Agung, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Ayam ras dipelihara secara intensif menggunakan kandang battery dengan bahan yang terbuat dari kawat. Kepadatan kandang setiap satu sekat berisi 2 ayam. Ransum yang digunakan adalah b-ii produksi PT. Sumber Proteina. Kandungan nutrisi dalam ransum b-ii disajikan pada Tabel 4.

25 Tabel 5. Kandungan nutrisi ransum Nutrisi Kandungan Nutrisi Protein (%) 17--18 Calcium (%) 3,7 Phospor (%) 0,6 Energi metabolisme (kcal/kg) 2.650--2.750 Sumber: PT. Sumber Proteina 2. Alat Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain egg tray digunakan sebagai tempat meletakkan telur pada saat penyimpanan; timbangan elektrik kapasitas 210 g dengan ketelitian 0,001 g digunakan untuk menimbang telur sebelum dan sesudah penyimpanan; termometer dan higrometer untuk mengukur suhu dan kelembapan lingkungan tempat penyimpanan telur; ph meter digunakan untuk mengukur ph telur; meja kaca digunakan sebagai alas untuk meletakkan pecahan telur yang diukur; pisau untuk memecahkan telur; jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter albumen dan yolk; kain lap untuk membersihkan telur; gelas piala untuk menempatkan telur; tisu untuk mengelap peralatan yang akan digunakan; spatula untuk mengaduk antara albumen dan yolk; label untuk menandai telur; ember plastik untuk menampung telur yang sudah dipecah; tripod mikrometer untuk mengukur tinggi albumen dan yolk; dan alat tulis untuk menulis data.

26 C. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola tersarang 2 2. Faktor lama penyimpanan telur (P 1 : 7 hari dan P 2 : 14 hari) sebagai petak utama dan faktor warna kerabang (W 1 : muda, W 2 : tua) sebagai anak petak. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan yaitu: P 1 W 1 P 1 W 2 Lama penyimpanan 7 hari, warna kerabang cokelat muda. Lama penyimpanan 7 hari, warna kerabang cokelat tua. P 2 W 1 : Lama penyimpanan 14 hari, warna kerabang cokelat muda. P 2 W 2 : Lama penyimpanan 14 hari, warna kerabang cokelat tua. Perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Setiap satuan percobaan menggunakan 3 butir telur, sehingga jumlah telur yang digunakan 60 butir. Suhu yang digunakan pada saat penyimpanan adalah suhu ruang dengan kisaran suhu 27--30 o C dan kelembaban 60--80%. 2. Analisis Data Analisis data dilakukan sesuai dengan asumsi analisis ragam (uji normalitas, uji aditivitas dan uji homogenitas). Jika ada peubah yang nyata dilanjutkan dengan uji Duncan untuk lama pada taraf nyata 5% (Steel dan Torrie, 1995). Pengamatan yang dilakukan meliputi nilai indeks albumen, indeks yolk, dan ph telur.

27 D. Prosedur Penelitian a. Pengumpulan telur dilakukan selama 1 hari, yaitu dari kandang telur ayam ras, dengan jumlah telur yang digunakan 66 butir (6 butir sebagai kontrol dan 60 butir sebagai perlakuan), masing-masing satuan percobaan terdiri dari 3 butir. b. Memberi tanda setiap perlakuan sesuai lay out penelitian dan menimbang bobot awal telur. c. Memindahkan telur ke dalam egg tray dengan posisi ujung telur yang tumpul berada di bawah. d. Membawa telur penelitian ke ruang penyimpanan. e. Menyimpan telur pada suhu ruang berkisar 27--30 o C dan kelembapan 60--80% di ruang penyimpanan selama 7 dan 14 hari. f. Menimbang dan memecahkan telur sesuai perlakuan dan memeriksa kualitas internal telur (indeks albumen, indeks yolk, dan ph telur). g. Mencatat data yang diperoleh. E. Peubah yang Diamati 1. Nilai Indeks Albumen Pengukuran indeks albumen dilakukan dengan cara memecah telur di atas meja kaca datar. Tinggi albumen kental diukur menggunakan alat tripod mikrometer. Diameter albumen diukur menggunakan jangka sorong. Nilai indeks albumen dihitung dengan cara membandingkan tinggi albumen kental (mm) dengan ratarata diameter terpanjang dan terpendek dari albumen kental (mm). Indeks albumen = tinggi albumen (mm ) rata rata diameter terpanjang dan terpendek albumen kental (mm )

28 (Kurtini et al., 2011). Gambar 2. Cara pengukuran lebar albumen 2. Nilai Indeks Yolk Pengukuran indeks yolk diukur dengan cara memecah telur di atas meja kaca datar. Tinggi yolk diukur menggunakan tripod mikrometer. Lebar yolk diukur menggunakan jangka sorong. Nilai indeks yolk dihitung dengan cara membandingkan tinggi dengan lebar yolk (mm). Indeks Yolk = (Kurtini et al., 2011) tinggi yolk (mm ) lebar yolk (mm ) Gambar 3. Pengukuran tinggi dan lebar yolk serta tinggi albumen Keterangan: t = tinggi yolk (mm) l = lebar yolk (mm) h = tinggi albumen (mm)

29 3. Derajat Keasaman (ph) Telur Pengukuran ph telur dapat diukur dengan menggunakan ph meter. Albumen dan yolk dimasukkan ke dalam gelas piala kecil dan diaduk sampai rata, lalu dilakukan pengukuran dengan menggunakan ph meter. Pengukuran dilakukan 3 kali kemudian hasil diambil rata-rata (Kurtini et al., 2011).