MATERI DAN METODE. Materi
|
|
- Suparman Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei Persiapan telur tetas dan penetasan dilaksanakan di Laboratorium Penetasan Telur, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pengamatan perkembangan somite dan embrio ayam dilakukan di Laboratorium Embriologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Pengujian kualitas nutrien telur dilakukan di Laboratorium Industri dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pengujian kualitas pakan dilakukan di Laboratorium Pusat Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Materi Telur Tetas Ayam Arab Materi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 99 telur tetas ayam Arab Hibrid berumur 0 hari. Telur tetas ayam Arab diperoleh dari breeder ayam Arab Trias Farm, Leuwiliang, Bogor. Telur berasal dari induk yang berbeda, yaitu induk berumur 36, 42, dan 54 minggu masing-masing sebanyak 30 telur untuk pengamatan kualitas telur dan somite serta tiga butir telur untuk pengujian kualitas nutrien dalam telur pada masing-masing umur induk. Alat dan Bahan Penelitian ini menggunakan mesin tetas manual. Peralatan yang digunakan adalah termometer bola kering bola basah, mesin tetas manual Lyon Rural Electric, timbangan digital model BL-1500, jangka sorong, candler, mikrometer Mitutoyo 0,01 mm, kamera digital, pemanas, alat bedah (pinset, gunting bengkok, dan lurus), pipet, cawan petri kaca (diameter 9 cm), cawan petri plastik (diameter 5 dan 3,5 cm), gelas piala 30 ml, kertas saring, object glass, cover glass 22 mm, dan mikroskop Olympus model CH20. Bahan yang digunakan pada pengamatan somite adalah embrio ayam (24, 33 dan 48 jam inkubasi), NaCl 0,72% (123 mm), larutan Bouin (asam pikrat jenuh : 18
2 formalin 37% : asam asetat glacial= 15 : 5 : 1), ethanol 70%, alkohol 96%, alkohol absolute, xylol, entellan, dan pewarna carmin. Prosedur Persiapan Mesin Tetas dan Telur Tetas Persiapan mesin tetas diantaranya adalah fumigasi mesin tetas. Fumigasi bertujuan meminimalkan jumlah mikroorganisme patogen penyebab kematian embrio. Fumigasi mesin tetas dilakukan sehari sebelum inkubasi. Bahan yang digunakan untuk fumigasi mesin tetas adalah formalin dan kalium permanganat. Fumigasi mesin tetas menggunakan tiga kali kekuatan yaitu dengan dosis 120 ml formalin 40%, kalium permanganat (KMnO 4 ) 60 gram untuk setiap volume ruang sebesar 2,83 m 3. Sampel telur tetas yang digunakan segera dikoleksi setelah ditelurkan oleh ayam. Telur tetas kemudian diseleksi berdasarkan kebersihan dan bentuk telur tetas menurut Robert (2008). Telur tetas diamati karakteristik eksteriornya seperti: indeks bentuk telur, kedalaman kantung udara dan berat telur. Telur kemudian disanitasi. Sanitasi telur tetas menggunakan fumigasi telur tetas dengan satu kali kekuatan. Dosis satu kali kekuatan adalah 40 ml formalin 40%, kalium permanganat (KMnO 4 ) 20 gram untuk setiap volume ruang sebesar 2,83 m 3. Koleksi Embrio Ayam Embrio dipanen pada jam ke jam untuk embrio tahap 24 jam, jam untuk embrio tahap 33 jam, dan jam untuk embrio tahap 48 jam. NaCl 0,72% dipanaskan pada suhu C. Telur kemudian diletakkan di atas gelas piala dengan posisi ujung tumpul diatas. Kerabang telur dikupas setengahnya secara perlahan dengan mengetuk secara perlahan ujung atas telur dengan ujung pinset, kemudian putih telur dibuang, lalu kuning telur dituangkan ke cawan petri besar. Kuning telur digulingkan hingga posisi embrio tepat di atas. Embrio diambil dengan cara menempelkan kertas saring berbentuk raket pada permukaan embrio, selaput vitelin kemudian digunting pada daerah di sekeliling kertas saring, lalu kertas saring diangkat sehingga embrio menempel pada kertas saring. Kuning telur yang melekat pada embrio dibersihkan dengan NaCl hangat di dalam cawan petri kecil, setelah itu embrio dipindahkan ke cawan petri bersih yang 19
3 berisi NaCl hangat. Selaput vitelin dipisahkan dari embrio dengan menggoyanggoyangkan kertas saring sampai embrio (blastoderm) terlepas. Embrio dicuci beberapa kali dengan NaCl hangat dengan cara memipet NaCl dari cawan petri lalu NaCl baru ditambahkan tanpa memindahkan embrio. Setelah embrio bersih, NaCl yang tersisa dipipet sambil diatur posisi embrio agar terentang sempurna (tidak terdapat lipatan). Fiksasi embrio menggunakan larutan Bouin (Bellairs, 1963). Larutan ini diteteskan secara perlahan hingga embrio terendam dengan cukup (2/3 tinggi cawan petri). Larutan Bouin diganti setelah 24 jam dengan ethanol 70%, kemudian diganti 2-3 kali dengan selang 24 jam dengan ethanol 70% sampai warna kuning dari pikrat hilang. Embrio dapat disimpan sampai proses pembuatan preparat selanjutnya selama larutan ethanol 70% dijaga agar tidak habis menguap. Pembuatan Preparat Whole Mount Embrio yang telah difiksasi dan dicuci dengan ethanol 70%, diwarnai dengan pewarna carmin selama jam (Nurunnabi et al., 2010). Embrio kemudian dicuci sebanyak 3-6 kali dalam larutan ethanol 70% dengan selang menit hingga intensitas warna sesuai kebutuhan. Embrio dibandingkan dengan preparat yang telah jadi untuk perbandingan warna. Pemucatan dapat dilakukan dengan penambahan 0,5% HCl dalam ethanol 70%. Embrio kemudian diganti berturut-turut ke dalam ethanol 96% sebanyak dua kali, ethanol absolute sebanyak dua kali dan xylol sebanyak tiga kali dengan selang masing-masing menit. Perekat entellan digunakan pada mounting embrio dengan meneteskan pada gelas obyek dan ditutup dengan kaca penutup berukuran 18x18 mm (untuk embrio jam) dan gelas obyek cekung untuk embrio jam. Pembuatan preparat ini dijaga agar jangan sampai terbentuk gelembung udara. Setelah satu minggu, preparat diperiksa kembali untuk melihat ada atau tidaknya gelembung udara pada preparat. Embrio dapat di-mounting ulang dengan merendam ke dalam xylol hingga embrio terlepas dan mengulangi kembali tahap mounting embrio. Preparat dapat diamati pada mikroskop. 20
4 Peubah yang diamati pada penelitian ini antara lain: 1) Kualitas Telur Tetas a) Kualitas Eksterior i) Bentuk telur diamati secara visual disesuaikan dengan bentuk telur menurut Robert (2008) (Gambar 3). Telur diseleksi berdasarkan bentuknya. ii) Indeks bentuk telur diperoleh dari perhitungan lebar dan panjang telur. Rumus perhitungan indeks telur adalah sebagai berikut: Indeks Bentuk Telur = Lebar Telur / Panjang Telur iii) Besarnya rongga udara dilihat dengan cara peneropongan atau candling. Rongga udara diukur dengan memberi tanda menggunakan pensil, kemudian diukur kedalaman atau tinggi menggunakan official egg air cell gauge. Besar rongga 1/8 inchi masuk dalam kriteria AA, 3/16 inchi masuk ke dalam kriteria A, dan 3/8 inchi ataulebih besar masuk ke dalam kriteria B (United States Department of Agriculture, 2002). iv) Berat telur diperoleh dengan cara menimbang telur dengan timbangan digital. b) Kualitas Interior i) Berat kerabang diperoleh dengan cara menimbang kerabang yang telah dikeringkan dengan timbangan digital. ii) Tebal kerabang telur diukur menggunakan mikrometer setelah selaput putih dalam kerabang dilepas. iii) Komposisi kimia telur ayam Arab seperti kandungan abu, protein kasar, lemak kasar dianalisis menggunakan metode Association of Official Analytical Chemistis (2005). Kandungan Ca dan P kerabang dianalisis dengan Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS) dan fotometri. 2) Kualitas Pakan Pakan ayam Arab dianalisis komposisi kimianya (kandungan abu, protein kasar, lemak kasar, serat kasar) menggunakan metode Association of Official Analytical Chemistis/AOAC (2005). Kandungan Ca dan P pakan dianalisis 21
5 dengan Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS) dan fotometri. Kandungan Energi Bruto dianalisis dengan metode Bomb Calorimetry. 3) Suhu dan Kelembaban Suhu dan kelembaban dicatat pada pukul 07.00, 13.00, dan WIB selama dua hari inkubasi. Data suhu diambil dari suhu bola kering termometer. Data kelembaban didapat dari tabel pada termometer bola kering dan bola basah. Data suhu dan kelembaban disajikan dalam bentuk kisaran. 4) Somite Pengamatan somite dilakukan dengan mengamati preparat embrio pada tahap 24, 33, dan 48 jam. Perkembangan somite disesuaikan dengan Radbound University Nijmegan (2011) dan Nurunnabi et al. (2010). 5) Perkembangan Awal Embrio Pengamatan perkembangan embrio pada setiap tahap diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 4 x 10. Rancangan dan Analisis Data Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (Gasperz, 2001). Setiap perlakuan terdiri atas tiga ulangan dengan menggunakan sepuluh butir telur per ulangan (n=10) Model matematikanya sebagai berikut: Y ij = µ + P i + ij Keterangan: Y ijk = hasil pengamatankualitas eksterior dan interior telur ayam Arab pada umurinduk ke-i dan ulangan ke-j µ = rataan umum kualitas eksterior dan interior telur ayam Arab P i = pengaruh perbedaan umur induk ke-i (36, 42, dan 54 minggu) ij = pengaruh galat pada umur induk ayam ke-i dan ulangan ke-j 22
6 Hipotesisnya sebagai berikut: H0 : Umur induk yang berbeda (36, 42, dan 54 minggu) tidak berpengaruh terhadap kualitas eksterior, dan kualitas interior telur ayam Arab. H1 : Umur induk yang berbeda (36, 42, dan 54 minggu) berpengaruh terhadap kualitas eksterior, dan kualitas interior telur ayam Arab. Data indeks bentuk telur, berat telur, tebal kerabang, dan berat kerabang) dianalisis ragam menggunakan ANOVA (Minitab 16), jika hasil menunjukkan berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Tukey menggunakan program Statistix 8. Data perkembangan somite dan perkembangan awal embrio dianalisis secara deskriptif. 23
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2012. Pengamatan berat telur, indeks bentuk telur, kedalaman kantung udara, ketebalan kerabang, berat kerabang
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian produksi telur ayam Arab dilaksanakan di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (Blok B), sedangkan penelitian kualitas internal
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pengujian kualitas fisik telur dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pengujian kualitas kimia telur dilakukan
Lebih terperinciPembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam
Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam Epy Muhammad Luqman Bagian Anatomi Veteriner (Anatomi Perkembangan) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Tujuan : mempelajari keadaan morfologi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pemeliharaan ayam dan penampungan semen dilakukan di Kandang B, Laboratorium Lapang, Bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 hingga Februari 2012. Pemeliharaan puyuh dilakukan di Laboratorium Lapang Blok B, Unit Unggas, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan kegiatan secara eksploratif yaitu observasi dengan mengambil sampel secara langsung.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu (uji kimia dan mikrobiologi) dan di bagian Teknologi Hasil Ternak (uji organoleptik), Departemen Ilmu Produksi dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bangunan Penetasan Bangunan penetasan adalah suatu tempat yang dibangun dengan konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan penetasan harus terpisah.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Metabolisme Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor mulai bulan Oktober sampai dengan Nopember 2011. Tahapan meliputi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Desember 2011-Mei 2012. Penanaman hijauan bertempat di kebun MT. Farm, Desa Tegal Waru. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA. B.
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017.
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang kadar kimia kuning telur itik dengan penggunaan ampas kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017. Penelitian dilaksanakan di
Lebih terperinciMATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2011. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Kandang C, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
MATERI DAN METODE PENELITIAN Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksakan di Bagian Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Perlakuan
Lebih terperinciTATALAKSANA PENETASAN TELUR ITIK
TATALAKSANA PENETASAN TELUR ITIK SUGENG WIDODO Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, BOGOR 16002 RINGKASAN Dengan melaksanakan tatalaksana penetasan telur itik secara baik akan didapatkan hasil yang maksimal.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Kabupaten
30 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan pada April--Mei 2015. B. Alat dan Bahan 1) Alat yang digunakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase grower berumur 4 bulan dengan simpangan baku bobot badan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Hewan Percobaan Bahan dan Peralatan
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kandang Blok C Laboratorium Lapang Bagian Produksi Satwa Harapan, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, pada bulan Maret 2013 sampai dengan April 2013.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium pengolahan limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan di Laboratorium
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian Materi penelitian berupa benih ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) berumur 1, 2, 3, dan 4 bulan hasil kejut panas pada menit ke 25, 27 atau 29 setelah
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pemeliharaan puyuh dilaksanakan di Kandang C, Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas dan pengambilan data dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas, Departemen
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Pemeliharaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang Fapet Farm dan analisis proksimat bahan pakan dan pemeriksaan darah dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Peternakan
Lebih terperinciI. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri
I. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 17 Maret sampai dengan 17 April 2013 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Penelitian Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mesin tetas tipe elektronik digital kapasitas 600 butir sebanyak 1 buah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
17 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2011, bertempat di kandang pemuliaan ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia dan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Institut Pertanian Bogor, Dramaga Bogor, pada bulan November
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014, bertempat di Laboratorium
24 III. BAHAN DAN METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 10--24 April 2014, bertempat di Laboratorium Produksi dan Reproduksi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Penelitian Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang berumur 2 minggu. Puyuh diberi 5 perlakuan dan 5 ulangan dengan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.
26 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013. Sampel daun nenas diperoleh dari PT. Great Giant Pineapple,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 di kandang percobaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Produksi Tanaman, dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
8 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2008 sampai dengan bulan Juli 2009 di Kolam Percobaan Babakan, Laboratorium Pengembangbiakkan dan Genetika Ikan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Telur itik Pajajaran sebanyak 600 butir. Berasal dari itik berumur 25 35
26 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 1. Telur itik Pajajaran sebanyak 600 butir. Berasal dari itik berumur 25 35 minggu, 36 55 minggu dan 56 65 minggu yang diambil dari Peternakan Itik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
11 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Desember 2011 di Laboratorium Agromikrobiologi, Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan;
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pelaksanaan penelitian mulai bulan Februari 2012 sampai dengan bulan April 2012. Pembuatan pakan dilaksanakan di CV. Indofeed. Analisis Laboratorium dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada pellet calf starter dengan penambahan bakteri asam laktat dari limbah kubis terfermentasi telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas daging ayam kampung super dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2015 sampai dengan 3 Maret 2016
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi dan Kandungan Nutrien Fodder Jagung
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Produksi dan Kandungan Nutrien Fodder Jagung Hidroponik dengan Media Perendaman dan Penggunaan Dosis Pupuk yang Berbeda sebagai Pakan Alternatif Ruminansia
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin
II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Rancangan perlakuan yang diberikan pada larva ikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan
16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan pengamatan. Proses
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang evaluasi komposisi nutrisi kulit ubi kayu dengan perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Mei
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan (UP3) Jonggol, Laboratorium Biologi Hewan Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati
Lebih terperinciMATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DA METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2008 di Desa Pamijahan, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, menggunakan kandang panggung peternak komersil. Analisis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Peralatan Persiapan Kandang Penelitian
14 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai November 2011. Kegiatan pemeliharaan dan perlakuan hewan coba bertempat di fasilitas kandang hewan percobaan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli sampai Oktober 2011, dan dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang untuk proses pembuatan silase daun singkong,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i
13 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lab. KESDA provinsi DKI Jakarta (analisis kandungan senyawa aktif, Pimpinella alpina), Lab. Percobaan Babakan FPIK (pemeliharaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Dutohe Barat Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Lama penelitian berlangsung selama 3 bulan dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kandang percobaan Fapet Farm Universitas Jambi bertempat di desa Mendalo Darat, selama 10 minggu yang dimulai dari
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April 26. Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang yaitu Pasar Projo Ambarawa, Pasar Sumowono, Pasar Babadan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Limba B Kecamatan Kota selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan November
Lebih terperinciMetode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:
15 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di lapang pada bulan Februari hingga Desember 2006 di Desa Senyawan, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Gambar 3). Analisis
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor
29 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Telur Tetas Itik Rambon Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor dengan jumlah itik betina 42 ekor dan itik jantan 6 ekor. Sex ratio
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Bagian Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai dalam ransum terhadap persentase karkas, kadar lemak daging,
Lebih terperinciBAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dimulai
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lapangan dan di laboratoirum. Pengambilan sampel ikan bertempat di DAS Citarum bagian hulu dengan 4 stasiun yang telah ditentukan.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai pada bulan April 2010 sampai bulan Maret 2011 yang dilakukan di University Farm Cikabayan, Institut Pertanian Bogor untuk kegiatan pengomposan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga menetas, yang bertujuan untuk mendapatkan individu baru. Cara penetasan
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penetasan Penetasan merupakan suatu proses perkembangan embrio di dalam telur hingga menetas, yang bertujuan untuk mendapatkan individu baru. Cara penetasan terbagi dua yaitu
Lebih terperinciLampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media
LAMPIRAN 27 Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media Keterangan : V 1 = Volume air media ke-1 V 2 = Volume air media ke-2 M 1 = Konsentrasi ph media ke-1 = Konsentrasi ph media ke-2 M 2 HCl yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium Basah Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Lebih terperinciWaktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember Juni 2002.
MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2001 - Juni 2002. Pemeliharaan dan pengamatan pertumbuhan ternak dilakukan di kandang Unggas Fakultas Petemakan
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Ikan nila yang digunakan adalah ikan nila strain BEST yang berasal dari Instalasi Riset Plasma Nutfah, Cijeruk dengan ukuran panjang 4,52±3,9 cm dan bobot 1,35±0,3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di rumah kaca Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Pengujian secara
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Materi Alat dan Bahan Rancangan percobaan Perlakuan Model
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrostologi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor pada bulan Maret sampai Juni
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium Kesehatan Medan. 3.2 Alat dan Bahan Alat alat yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb
16 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb 398 mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan di kelompokkan menjadi 4 kelompok dengan ulangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Laboratorium Instrumentasi Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari 2017. Lokasi pemeliharaan ayam broiler di Peternakan milik Bapak Hadi Desa Sodong Kecamatan Mijen Kota Semarang. Analisis
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan Reproduksi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi
LAMPIRAN 38 Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Pembuatan preparat histologi terdiri dari beberapa proses yaitu dehidrasi (penarikan air dalam jaringan) dengan alkohol konsentrasi bertingkat,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Domba Indocement Citeureup, Bogor selama 10 minggu. Penelitian dilakukan pada awal bulan Agustus sampai pertengahan bulan Oktober
Lebih terperinciMETODE. Lokasi dan Waktu. Materi
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2005 sampai dengan Januari 2006. Penanaman dan pemeliharaan bertempat di rumah kaca Laboratorium Lapang Agrostologi, Departemen Ilmu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari,
19 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, di Peternakan Ayam Petelur
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu
28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengaruh penambahan level protein dan probiotik pada ransum itik magelang jantan periode grower terhadap kecernaan lemak kasar dan energi metabolis dilakukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan tanah untuk penelitian berupa tanah podsolik yang diambil dari Jasinga, Kabupaten Bogor. Pengambilan bahan tanah podsolik dilakukan pada minggu ke-3 bulan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di Kandang Digesti Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, dan di Laboratorium Teknologi dan Rekayasa Pangan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan ini dilaksanakan di rumah plastik, dan Laboratorium Produksi
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di rumah plastik, dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Bandar Lampung,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian
III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai dengan Februari 2010 di Stasiun Lapangan Laboratorium Reproduksi dan Genetika Organisme Akuatik, Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009 di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas
27 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Lampung pada September 2014 sampai Januari 2015. Identifikasi jumlah spora
Lebih terperinci