BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis


BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Populasi awal diperoleh 40

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdampak langsung pada lingkungan. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

Transkripsi:

54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Semua data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan Laporan Keuangan Perusahaan. Sebagian besar data-data tersebut diperoleh dari situs resmi BEI htpp://www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 38 perusahaan. Jumlah tersebut merupakan perusahaan sektor pertambangan yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2013. Penarikan sampel dari populasi tersebut diperoleh melalui beberapa kriteria tertentu. Tabel 4.1 menunjukkan rincian kriteria seleksi penarikan sampel. Dari jumlah tersebut terdapat 10 perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini atau tidak mengungkapkan secara lengkap informasi dalam laporan keuangan. Dan terdapat 12 perusahaan yang tidak menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional. Berdasarkan kriteria sampel tersebut jumlah sampel sebelum pengeluaran outlier adalah 64 data dari 16 perusahaan untuk periode pengamatan selama 4 tahun. 54

55 Tabel 4.1 Seleksi Sampel No Kriteria penelitian Jumlah perusahaan Jumlah Data a. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 38 152 b. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunannya periode 2010-2013 (10) (40) Perusahaan pertambangan yang menerbitkan (12) (48) c. annual report dalam satuan selain rupiah Jumlah perusahaan sampel penelitian 16 64 Data Outlier 7 (28) o Total Data yg digunakan dalam penelitian 9 36 B. Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 36 data observasi yang berasal dari hasil perkalian antara periode penelitian yaitu selama 4 tahun dari tahun 2010 sampai 2013. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah 9 perusahaan sektor pertambangan, perusahaan tersebut dipilih dengan menggunkan metode purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan.

56 Tabel 4.2 NAMA PERUSAHAAN YANG MENJADI SAMPEL PENELITIAN No Nama Kode Emiten 1 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 2 PT. Citatah Tbk CTTH 3 PT. Elnusa Tbk ELSA 4 PT. Golden Energy Mines Tbk GEMS 5 PT. Garda Tujuh Buana, Tbk GTBO 6 PT. Mitra Investindo Tbk MITI 7 PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk PTBA 8 PT. Radiant Utama Interinsco RUIS 9 PT. Timah (Persero) Tbk TINS Sumber : www.idx.co.id Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Min Max Mean Std. Deviation KEPEMILIKAN MANAJERIAL 36,0173 1,0131,409617,3301027 KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL 36,2016 1,0000,531983,2617919 PROFITABILITAS 36,0495 4,5909,939750 1,1045869 LEVERAGE 36,0283 3,9226,859281 1,0127843 CSR (Y) 36,1310,9881,547961,3088267 Valid N (listwise) 36 Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20

57 Berdasarkan tabel 4.3 dari hasil Statistik Deskriptif dapat di jelaskan bahwa : a. Variabel Kepemilikan Manajerial memiliki nilai minimum 0,0173 dan nilai maksimum 1,0131 dengan rata rata sebesar 0,409617 dan standar deviasi 0,3301027 dengan jumlah sampel sebanyak 36. Hal ini berarti nilai minimum kepemilikan manajerial perusahaan sektor pertambangan yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2010 sampai 2013 adalah 0,0173 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk pada tahun 2010 dan nilai maksimum sebesar 1,0131 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Mitra Investindo pada tahun 2010. b. Variabel Kepemilikan Institusional memiliki nilai minimum 0,2016 dan nilai maksimum 1,0000 dengan rata-rata sebesar 0,531983 dan standar deviasi 0,2617919 dengan jumlah sampel sebanyak 36. Hal ini berarti nilai minimum kepemilikan institusional perusahaan sektor pertambangan yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2010 sampai 2013 adalah 0,2016 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Radiant Utama Interinsco pada tahun 2010 sampai dengan 2012 dan nilai maksimum sebesar 1,0000 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Timah (Persero) Tbk pada tahun 2010 sampai dengan 2012 dan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk pada tahun 2013. c. Variabel Profitabilitas (ROA) memiliki nilai minimum 0,0495 dan nilai maksimum 4,5909 dengan rata-rata sebesar 0,939750 dan standar deviasi 1,1045869 dengan jumlah sampel sebanyak 36. Hal ini berarti nilai

58 minimum profitabilitas perusahaan sektor pertambangan yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2010 sampai 2013 adalah 0,0495 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Golden Energy Mines Tbk pada tahun 2013 dan nilai maksimum sebesar 4,5909 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Citatah Tbk pada tahun 2011. d. Variabel Leverage (DER) memiliki nilai minimum 0,0283 dan nilai maksimum 3,9226 dengan rata-rata sebesar 0,859281 dan standar deviasi 1,0127843 dengan jumlah sampel sebanyak 36. Hal ini berarti nilai minimum leverage perusahaan sektor pertambangan yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2010 sampai 2013 adalah 0,0283 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2010 dan nilai maksimum sebesar 3,9226 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Radiant Utama Interinsco Tbk pada tahun 2012. e. Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki nilai minimum 0,1310 dan nilai maksimum 0,9881 dengan rata-rata sebesar 0,547961 dan standar deviasi 0,3088267 dengan jumlah sampel sebanyak 36. Hal ini berarti nilai minimum CSR perusahaan sektor pertambangan yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2010 sampai 2013 adalah PT. Mitra Investindo Tbk dan nilai maksimum sebesar 0,9881 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk.

59 C. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan uji One-Sample Kolmogorov- Smirnov. Hasil pengujian dengan menggunakan analisis grafik histogram dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini : Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test b. Calculated from data. Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20 Unstandardized Residual N 36 Normal Parameters a,b Mean,000000 Std. Deviation,2266966 Most Extreme Differences Absolute,103 Positive,057 Negative -,103 Kolmogorov-Smirnov Z,617 Asymp. Sig. (2-tailed),841 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel 4.4 besarnya Asym. Sig. (2-tailed) adalah 0,841 yang lebih besar dari α (0,05) maka dapat di simpulkan data tersebut berdistribusi normal.

60 Gambar 4.1 Uji Normalitas PP.Plot Hasil pengujian dengan analisis grafik histogram dan analisis grafik plot menunjukkan bahwa model regresi terdistribusi dengan normal, karena titik-titik menyebar di sekitar diagonal serta penyebarannya mengikuti arah doagonal. Namun untuk memperkuat pengujian normalitas dengan menggunakan Uji One- Sample Kolmogorov-Smirnov. 2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui apakah terjadi multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen dijelaskan variabel independen lainnya. Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance diatas 0,10 dan VIF dibawah 10.

61 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant),539,148 3,649,001 KEPEMILIKAN MANAJERIAL KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL -,471,145 -,504-3,241,003,719 1,390,433,177,367 2,449,020,774 1,292 PROFITABILITAS -,068,039 -,243-1,762,088,913 1,095 LEVERAGE,041,045,135,903,374,783 1,277 a. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20 Dari hasil pengujian nilai tolerance pada tabel 4.5 di atas, nilai VIF terendah dimiliki oleh variabel profitabilitas (ROA) sebesar 1,095, sedangkan nilai VIF terbesar dimiliki oleh variabel kepemilikan manajerial yaitu sebesar 1,390, maka nilai VIF untuk setiap variabel bebas < 10, dengan angka tolerance berkisar antara 0,719 sampai 0,913. Hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.5 terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi yang diajukan bebas dari multikolonieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik scatterplot apabila titiktitik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

62 Uji regresi pada penelitian ini menunjukkan grafik scatterplot pada model penelitian menggambarkan titik-titik yang menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil penelitian sebagai berikut: Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplot yang ditampilkan pada Gambar 4.2, terlihat titik yang menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini memenuhi asumsi bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 4. Uji Autokorelasi Hasil analisis Durbin-Watson (DW) dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dalam suatu regresi.

63 Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,679 a,461,392,2408786 1,245 a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL b. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20 Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terjadi gejala autokorelasi, karena angka yang dihasilkan dalam kolom Durbin-Watson menunjukkan angka 1,245. Nilai penelitian ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikasi 5%, jumlah pengamatan ( n ) sebanyak 36 dan jumlah variabel independen 4 (k = 4). Oleh karena itu, berdasarkan tabel Durbin-Watson diketahui nilai batas atas (du) sebesar 1,7245, nilai (d) sebesar 1,245 dan nilai batas bawah (dl) sebesar 1,2358 sehingga 1,2358 1,245 1,7245, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi tidak ada autokorelasi positif. D. Hasil Uji Kesesuaian Model (Goodness Of Fit) 1. Uji Koefisien Determinasi (R ² ) Koefisien determinasi (R ² ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R <1). Semakin besar koefisien determinasinya maka semakin besar variabel independennya mempengaruhi variabel dependennya.

64 Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,679 a,461,392,2408786 a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL b. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20 Berdasarkan tabel 4.7 di atas pada kolom Adjusted R Square, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,392 yang berarti 39,2 % perubahan variabel tanggung jawab sosial perusahaan yang diproksikan corporate social responsibility dapat dijelaskan oleh perubahan variabel perubahan kepemilikan manajerial, perubahan kepemilikan institusional, perubahan profitabilitas, perubahan leverage, dan secara bersama-sama. Sedangkan sisanya yaitu (100 % - 39,2% = 60,8 %) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat atau dependen.

65 Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (F-Tes) ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 1,539 4,385 6,633,001 b 1 Residual 1,799 31,058 Total 3,338 35 a. Dependent Variable: CSR (Y) b. Predictors: (Constant), LEVERAGE, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20 Berdasarkan hasil dari uji ANOVA (Analysis of Variance) dapat dilihat hasil uji serempak ( Uji F). Hal ini dapat terlihat dari nilai Sig sebesar 0,001 jadi α < 0,05 di mana nilai 0,001 lebih kecil dari α 0,05. Maka Ha dapat diterima dan Ho ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas, dan leverage secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E. Uji Hipotesis (Uji Test) 1. Uji-t (Uji Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap corporate social responsibility. Adapun hasil uji statistik adalah sebagai berikut :

66 Tabel 4.9 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant),539,148 3,649,001 1 KEPEMILIKAN MANAJERIAL KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL -,471,145 -,504-3,241,003,433,177,367 2,449,020 PROFITABILITAS -,068,039 -,243-1,762,088 LEVERAGE,041,045,135,903,374 a. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20 Berdasarkan hasil pengujian dalam tabel di atas dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut : a. Ha1 : Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansinya 0,003 ( sig < 0,05 ini berarti menunjukkan kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar -0,471. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1 di terima dan H0 di tolak. b. Ha2 : Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansinya 0,020 (sig <0,05 ini berarti menunjukkan kepemilikan institusional berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi

67 positif sebesar 0,433. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha2 di terima dan H0 di tolak. c. Ha3 : Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansinya 0,088 (sig>0,05 ini berarti menunjukkan profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi negatif -0,068. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha3 di tolak dan H0 di terima. d. Ha4 : Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansinya 0,374 (sig > 0,05 ini berarti menunjukkan bahwa nilai leverage tidak berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi positif 0,041. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha4 di tolak dan H0 di terima. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Hasil pengujian analisis linear regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.10 Hasil Analisis Linear Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant).532.148 KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.467.147 -.494 1 KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL.452.176.383 PROFITABILITAS -.070.039 -.250 LEVERAGE.041.046.134 a. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20

68 Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : CSR = 0,532 + -0,467 Kep Manajerial + 0,452 Kep Institusional + -0,070 Profitabilitas (ROA) + 0,041 Leverage (DER) + ε Dari hasil regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa : a. Konstanta α = Sebesar positif 0,532 artinya jika kepemilikan manajerial (X 1 ), kepemilikan institusional (X 2 ), profitabilitas (X 3 ), dan leverage (X 4 ) lebih besar dari pada nol, maka CSR perusahaan sektor pertambangan (Y) sebesar 0,532. b. Koefisien regresi kepemilikan manajerial (X 1 ) sebesar negatif 0,467, artinya jika kepemilikan manajerial turun sebesar 1, sedangkan variabel lain diasumsikan tetap, maka CSR perusahaan sektor pertambangan akan mengalami penurunan sebesar -0,467, begitupun sebaliknya jika kepemilikan manajerial (X 1 ) naik sebesar 1, sedangkan variabel lain diasumsikan tetap, maka CSR perusahaan sektor pertambangan akan mengalamin sebesar -0,467. c. Koefisien regresi kepemilikan institusional (X 2 ) sebesar positif 0,452, artinya jika kepemilikan institusional turun sebesar 1, sedangkan variabel lain diasumsikan tetap, maka CSR perusahaan sektor pertambangan akan mengalami penurunan sebesar 0,452, begitupun sebaliknya jika kepemilikan institusional (X 2 ) naik sebesar 1, sedangkan variabel lain di asumsikan tetap, maka CSR perusahaan sektor pertambangan akan mengalamin sebesar 0,452.

69 d. Koefisien regresi profitabilitas (ROA) (X 3 ) sebesar negatif 0,070, artinya jika profitabilitas turun sebesar 1, sedangkan variabel lain diasumsikan tetap, maka CSR perusahaan sektor pertambangan akan mengalami penurunan sebesar -0,070, begitupun sebaliknya jika profitabilitas (X 3 ) naik sebesar 1, sedangkan variabel lain di asumsikan tetap, maka CSR perusahaan sektor pertambangan akan mengalamin sebesar -0,070. e. Koefisien regresi leverage (DER) (X 4 ) sebesar positif 0,041, artinya jika leverage turun sebesar 1, sedangkan variabel lain di asumsikan tetap, maka CSR perusahaan sektor pertambangan akan mengalami penurunan sebesar 0,041, begitupun sebaliknya jika DER (X 4 ) naik sebesar 1, sedangkan variabel lain di asumsikan tetap, maka CSR perusahaan sektor pertambangan akan mengalamin sebesar 0,041. F. Pembahasan Hasil pengujian yang dilakukan sebelumnya dapat dibuat pembahasan sebagai berikut : 1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap variabel corporate social responsibility yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,003. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap corporate social responsibility, dan dapat disimpulkan

70 Ha1 diterima. Hal ini sesuai dengan teori keganenan, dimana semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Adanya pengaruh yang signifikan dari variabel kepemilikan manajerial terhadap corporate social responsibility menunjukkan bahwa presentase saham yang dimiliki oleh pihak manajer mempengaruhi luas pengungkapan corporate social responsibility. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bangun & Krisnawati (2012), Barnea dan Rubin (2006) yang menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap corporate social responsibility. 2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap variabel corporate social responsibility yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,020. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh secara signifikan terhadap corporate social responsibility, dan dapat disimpulkan Ha2 diterima. Hal ini berarti semakin besar kepemilikan institusional maka akan semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan. Dengan demikian kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen. Dalam hal ini adanya pengaruh kepemilikan institusional terhadap corporate social responsibility menunjukkan bahwa pemilik saham institusional semakin

71 menyadari pentingnya CSR sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Fridagustina (2013), Anggraini (2011) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap corporate social responsibility. 3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap variabel corporate social responsibility yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,088. Nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility, dan dapat disimpulkan Ha3 ditolak. Hal ini berarti bahwa profitabilitas yang cenderung fluktuasi tidak akan mempengaruhi tingkat pengungkapan corporate social responsibility perusahaan. Semakin tinggi nilai profitabilitas perusahaan maka semkin sedikit pengungkapan informasi sosial. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pebriana (2012); Amsyari (2013); Andriani et al.(2011) serta Kurniawansyah (2013) yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. 4. Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel leverage (DER) tidak berpengaruh terhadap variabel corporate social responsibility yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,374. Nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05

72 sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility, dan dapat disimpulkan Ha4 ditolak. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat leverage semakin besar peluang perusahaan untuk melaporkan laba yang lebih tinggi. Sehingga akan mengurangi biaya yang lain termasuk untuk pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Linda & Chandra (2012), Novrianto (2012) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility.