1 S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL : WAJIB STATUS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 PRASYARAT : SEMESTER SAJIAN : SEMESTER 7 B. DESKRIPSI MATA KULIAH Merupakan mata kuliah hukum internasional di bidang penyelesaian sengketa internasional dengan materi sajian meliputi : pendahuluan, prinsip-prinsip penyelesaian sengketa secara damai, penyelesaian sengketa internasional yang bersifat nonlitigasi, penyelesaian sengketa internasional yang bersifat litigasi, penyelesaian sengketa internasional berdasarkan Bab VII Piagam PBB, penyelesaian sengketa dengan menggunakan kekerasan, penyelesaian sengketa di organisasi internasional. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan, aturan-aturan di bidang penyelesaian sengketa internasional; prinsip2nya serta metode penyelesaian sengketa yang kerapkali digunakan, baik melalui metode litigasi maupun non-litigasi atau yang biasa disebut alternative dispute resolutions. Sengketa yang menjadi fokus pembahasan mata kuliah ini adalah sengketa antar negara sebagai subyek hukum internasional. D. LEVEL KOMPETENSI I. LEVEL KOMPETENSI I : PENDAHULUAN a. Pengertian Sengketa Internasional b. Penyebab Munculnya Sengketa Internasional c. Jenis Metode Penyelesaian Sengketa Internasional d. Aturan Dasar Penyelesaian Sengketa dalam Piagam PBB II. LEVEL KOMPETENSI II : PRINSIP-PRINSIP PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL a. Prinsip Itikad Baik b. Prinsip Tidak Menggunakan Kekerasan dalam Penyelesaian Sengketa c. Prinsip Kebebasan Memilih Cara Penyelesaian Sengketa d. Prinsip Kebebasan Memilih Hukum yang akan Diterapkan Terhadap Pokok Sengketa e. Prinsip Kesepakatan Para Pihak yang Bersengketa f. Prinsip Exhaustion of Local Remedies
2 g. Prinsip Hukum Internasional tentang Kedaulatan, Kemerdekaan dan Integritas Wilayah Negara III. LEVEL KOMPETENSI III : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI YANG BERSIFAT NON LITIGASI a. Negosiasi (negotiation) b. Pencarian Fakta (inquiry/fact-finding) c. Jasa baik (good offices) d. Mediasi (mediation) e. Konsiliasi (conciliation) IV. LEVEL KOMPETENSI IV : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI YANG BERSIFAT LITIGASI a. Arbitrase 1. Sejarah Arbitrase 2. Penunjukan Arbitrase 3. Prosedur Arbitrase 4. Keputusan Arbitrase 5. Permanent Court of Arbitration b. Mahkamah Internasional 1. Sejarah MI 2. Pihak yang dapat berpekara di MI 3. Hukum yang dipergunakan di MI 4. Kekuatan Hukum Keputusan MI 5. Kewenangan MI dalam Memberikan Pendapat Hukum (advisory opinion) V. LEVEL KOMPETENSI V : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL BERDASARKAN BAB VII PIAGAM PBB a. Dewan Keamanan b. Penerapan Bab VII Piagam PBB (dalam praktik) c. Peran Majelis Umum d. Wewenang Sekretaris Jenderal PBB dalam Perdamaian dan Keamanan Internasional e. Pasukan Pemelihara Perdamaian (peacekeeping forces) VI. LEVEL KOMPETENSI VI : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN KEKERASAN a. Retorsi b. Tindakan Pembalasan (reprisals) c. Blokade secara Damai d. Intervensi e. Perang dan Tindakan Bersenjata Non Perang
3 VII. LEVEL KOMPETENSI VII : PENYELESAIAN SENGKETA DI ORGANISASI INTERNASIONAL a. Penyelesaian Sengketa di ASEAN b. Penyelesaian Sengketa di Uni Eropa c. Penyelesaian Sengketa di Liga Arab d. Penyelesaian Sengketa Menurut Organisasi Negara-Negara Amerika
4 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL : WAJIB STATUS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 PRASYARAT : SEMESTER SAJIAN : SEMESTER 7 B. DESKRIPSI MATA KULIAH Merupakan mata kuliah hukum internasional di bidang penyelesaian sengketa internasional dengan materi sajian meliputi : pendahuluan, prinsip-prinsip penyelesaian sengketa secara damai, penyelesaian sengketa internasional yang bersifat nonlitigasi, penyelesaian sengketa internasional yang bersifat litigasi, penyelesaian sengketa internasional berdasarkan Bab VII Piagam PBB, penyelesaian sengketa dengan menggunakan kekerasan, penyelesaian sengketa di organisasi internasional. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan, aturan-aturan di bidang penyelesaian sengketa internasional; prinsip2nya serta metode penyelesaian sengketa yang kerapkali digunakan, baik melalui metode litigasi maupun non-litigasi atau yang biasa disebut alternative dispute resolutions. Sengketa yang menjadi fokus pembahasan mata kuliah ini adalah sengketa antar negara sebagai subyek hukum internasional. D. LEVEL KOMPETENSI I. LEVEL KOMPETENSI I : PENDAHULUAN a. Pengertian Sengketa Internasional b. Penyebab Munculnya Sengketa Internasional c. Jenis Metode Penyelesaian Sengketa Internasional d. Aturan Dasar Penyelesaian Sengketa dalam Piagam PBB II. LEVEL KOMPETENSI II : PRINSIP-PRINSIP PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL a. Prinsip Itikad Baik b. Prinsip Tidak Menggunakan Kekerasan dalam Penyelesaian Sengketa c. Prinsip Kebebasan Memilih Cara Penyelesaian Sengketa d. Prinsip Kebebasan Memilih Hukum yang akan Diterapkan Terhadap Pokok Sengketa e. Prinsip Kesepakatan Para Pihak yang Bersengketa
5 f. Prinsip Exhaustion of Local Remedies g.prinsip Hukum Internasional tentang Kedaulatan, Kemerdekaan dan Integritas Wilayah Negara III. LEVEL KOMPETENSI III : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI YANG BERSIFAT NON LITIGASI a. Negosiasi (negotiation) b. Pencarian Fakta (inquiry/fact-finding) c. Jasa baik (good offices) d. Mediasi (mediation) e. Konsiliasi (conciliation) IV. LEVEL KOMPETENSI IV : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI YANG BERSIFAT LITIGASI a. Arbitrase 1. Sejarah Arbitrase 2. Penunjukan Arbitrase 3. Prosedur Arbitrase 4. Keputusan Arbitrase 5. Permanent Court of Arbitration b. Mahkamah Internasional 1. Sejarah MI 2. Pihak yang dapat berpekara di MI 3. Hukum yang dipergunakan di MI 4. Kekuatan Hukum Keputusan MI 5. Kewenangan MI dalam Memberikan Pendapat Hukum (advisory opinion) V. LEVEL KOMPETENSI V : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL BERDASARKAN BAB VII PIAGAM PBB a. Dewan Keamanan b. Penerapan Bab VII Piagam PBB (dalam praktik) c. Peran Majelis Umum d. Wewenang Sekretaris Jenderal PBB dalam Perdamaian dan Keamanan Internasional e. Pasukan Pemelihara Perdamaian (peacekeeping forces) VI. LEVEL KOMPETENSI VI : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN KEKERASAN a. Retorsi b. Tindakan Pembalasan (reprisals) c. Blokade secara Damai d. Intervensi e. Perang dan Tindakan Bersenjata Non Perang
6 VII. LEVEL KOMPETENSI VII : PENYELESAIAN SENGKETA DI ORGANISASI INTERNASIONAL a. Penyelesaian Sengketa di ASEAN b. Penyelesaian Sengketa di Uni Eropa c. Penyelesaian Sengketa di Liga Arab d. Penyelesaian Sengketa Menurut Organisasi Negara-Negara Amerika E.1. Mata Kuliah : Penyelesaian Sengketa Internasional LEVEL KOMPETENSI I PENDAHULUAN Waktu : Minggu I/ Pertemuan ke-1 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Penjelasan Silabi, SAP dan Kontrak belajar b. Pengertian Sengketa Internasional c. Penyebab Munculnya Sengketa Internasional d. Jenis Metode Penyelesaian Sengketa Internasional e. Aturan Dasar Peneyelesaian Sengketa dalam Piagam PBB TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan ruang lingkup sengketa internasional b. Mahasiswa dapat memahami penyebab munculnya sengketa internasional c. Mahasiswa dapat memahami Jenis metode penyelesaian sengketa internasional d. Mahasiswa dapat memahami aturan dasar penyelesaian sengketa dalam Piagam PBB INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup sengketa internasional b. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab munculnya sengketa internasional c. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis metode penyelesaian sengketa internasional d. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar serta ketentuan-ketentuan dasar dalam penyelesaian sengketa sebagaimana dicantumkan dalam Piagam PBB METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Diskusi EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilain Tugas Terstruktur I (T1) BAHAN PUSTAKA : 1. Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Alumni, Bandung, 2005.
2. Brierly, J.L., Hukum Bangsa-Bangsa Suatu Pengantar Hukum Internasional, dterjemahkan oleh Moh. Radjab, Bhratara, Jakarta, 1996. 3. F. Sugeng Istanto, Hukum Internasional, Penerbitan Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1998. 4. Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Sinar Grafika, Jakarta 2006. 5. Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Bandung, 2006. 6. Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, 1998 7. Mochtar Kusumaatmadja & Etty R Agoes, Cases and Materials Hukum Internasional 8. McCaffrey, Stephen C., Understanding International Law, Lexis Nexis,San Francisco, 2006. 9. Merrills, J.G, Penyelesaian Sengketa InternasionalPenyadur : Achmad Fauzan, Tarsito, Bandung, 1986. 10. United Nation Charter 7
8 E.2. Mata Kuliah : Penyelesaian Sengketa Internasional LEVEL KOMPETENSI II PRINSIP-PRINSIP PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL Waktu : Minggu II-III/ Pertemuan ke-2 dan 3 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Prinsip Itikad Baik b. Prinsip tidak menggunakan kekerasan dalam penyelesaian sengketa c. Prinsip Kebebasan memilih cara penyelesaian sengketa d. Prinsip kebebasan memilih hukum yang akan diterapkan pada pokok sengketa e. Prinsip Kesepakatan para pihak yang bersengketa f. Prinsip Exhaustion of Local Remedies g. Prinsip HI tentang kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah negara TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip penyelesaian sengketa internasional INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa akan dapat menjelaskan prinsip-prinsip penyelesaian sengketa internasional METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Diskusi EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilain Tugas Terstruktur I (T1) BAHAN PUSTAKA : 1. Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Sinar Grafika, Jakarta 2006. 2. Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Bandung, 2006. 3. Merrills, J.G, Penyelesaian Sengketa InternasionalPenyadur : Achmad Fauzan, Tarsito, Bandung, 1986. 4. Merrils, JG, International Dispute Settlement, 1998 5. Sri SetianingsihSuwardi, Penyelesaian Sengketa Internasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 2006.
9 E.3. Mata Kuliah : Penyelesaian Sengketa Internasional LEVEL KOMPETENSI III PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI YANG BERSIFAT NON-LITIGASI Waktu : Minggu IV-V/ Pertemuan ke-4 dan 5 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Negosiasi (negitiation) b. Pencarian Facta (Inquiry/Fact Finding) c. Jasa Baik/Good Offices d. Mediasi (Mediation) e. Konsiliasi (Conciliation) TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip penyelesaian sengketa secara damai, non-litigasi, yaitu : 1. Negosiasi (negotiation) 2. Pencarian Fakta (Fact Finding/Inquiry) 3. Jasa Baik/Good Offices 4. Mediasi (Mediation) 5. Konsiliasi (Conciliation) INDIKATOR HASIL BELAJAR : Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip penyelesaian sengketa secara damai, non-litigasi METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Analisa dan bedah kasus c. Diskusi EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilain Tugas Terstruktur I (T1) BAHAN PUSTAKA : 1. Merrils, JG, International Dispute Settlement, 1998 2. United Nations Charter 3. Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Alumni, Bandung, 2005. 4. Brierly, J.L., Hukum Bangsa-Bangsa Suatu Pengantar Hukum Internasional, dterjemahkan oleh Moh. Radjab, Bhratara, Jakarta, 1996. 5. F. Sugeng Istanto, Hukum Internasional, Penerbitan Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1998. 6. Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Sinar Grafika, Jakarta 2006.
7. Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Bandung, 2006. 8. McCaffrey, Stephen C., Understanding International Law, Lexis Nexis,San Francisco, 2006. 9. Merrills, J.G, Penyelesaian Sengketa InternasionalPenyadur : Achmad Fauzan, Tarsito, Bandung, 1986. 10. Romli Atmasasmita, Pengadilan Pidana Internasional dan Rancangan Undang-Undang Pengadilan Hak Asasi Manusia, www.legalitas.org 11. Sri SetianingsihSuwardi, Penyelesaian Sengketa Internasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 2006. 10
11 E.4. Mata Kuliah : Penyelesaian Sengketa Internasional LEVEL KOMPETENSI IV PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI YANG BERSIFAT LITIGASI Waktu : Minggu VI dan VII/ Pertemuan ke-6 dan ke-7 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Arbitrase 1. Sejarah Arbitrase 2. Penunjukan Arbitrase 3. Prosedur Arbitrase 4. Keputusan Arbitrase 5. Permanent Court of Arbitration b. Mahkamah Internasional 1. Sejarah MI 2. Pihak yang dapat berperkara di MI 3. Hukum yang digunakan di MI 4. Kekuatan Hukum Keputusan MI 5. Kewenangan MI dalam memberikan pendpat (advisory opinion) TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa mampu memahami mengenai penyelesaian sengketa internasional secara damai yang bersifat litigasi b. Mahasiswa mampu memahami seluk-beluk lembaga arbitrase c. Mahasiswa mampu memahami Mahkamah Internasional dan kekuatan hukum putusan MI INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa mampu menjelaskan lebaga penyelesaian sengketa secara damai yang sifatnya litigasi b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang arbitrase c. Mahasiswa mampu menjelaskan kapasitas, kewenangan serta sifat putusan MI METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Diskusi EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilain Tugas Terstruktur I (T1) BAHAN PUSTAKA : 1. Merrils, JG, International Dispute Settlement, 1998 2. Statuta Mahkamah Internasional 3. New York Convention 4. Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam
Era Dinamika Global, Alumni, Bandung, 2005. 5. Brierly, J.L., Hukum Bangsa-Bangsa Suatu Pengantar Hukum Internasional, dterjemahkan oleh Moh. Radjab, Bhratara, Jakarta, 1996. 6. F. Sugeng Istanto, Hukum Internasional, Penerbitan Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1998. 7. Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Sinar Grafika, Jakarta 2006. 8. Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Bandung, 2006. 9. McCaffrey, Stephen C., Understanding International Law, Lexis Nexis,San Francisco, 2006. 10. Merrills, J.G, Penyelesaian Sengketa InternasionalPenyadur : Achmad Fauzan, Tarsito, Bandung, 1986. 11. Sri SetianingsihSuwardi, Penyelesaian Sengketa Internasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 2006. 12
13 E.5. Mata Kuliah : Penyelesaian Sengketa Internasional LEVEL KOMPETENSI V PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL BERDASARKAN BAB VII PIAGAM PBB Waktu : Minggu X-XI/ Pertemuan ke-10 dan 11 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Dewan Keamanan b. Penerapan Bab VII Piagam PBB (dalam praktik) c. Peran Majelis Umum d. Wewenang Sekretaris Jenderal PBB dalam Perdamaian dan Keamanan Internasional e. Pasukan Pemelihara Perdamaian (peacekeeping forces) TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa mampu memahami mengenai penyelesaian sengketa berdasarkan Bab VII Piagam PBB b. Mahasiswa mampu memahami penerapan Bab VII Piagam PBB pada kasuskasus yang relevan INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa mampu menjelaskan penyelesaian sengketa internasional berdasarkan Bab VII Piagam PBB b. Mahasiswa mampu menganalisa kasus-kasus yang ada dengan menerapkan Bab VII Piagam PBB METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Analisa dan bedah kasus c. Diskusi kelompok EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilain Tugas Terstruktur I (T1) BAHAN PUSTAKA : 1. Merrils, JG, International Dispute Settlement, 1998 2. United Nations Charter 3. Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Alumni, Bandung, 2005. 4. Brierly, J.L., Hukum Bangsa-Bangsa Suatu Pengantar Hukum Internasional, dterjemahkan oleh Moh. Radjab, Bhratara, Jakarta, 1996. 5. F. Sugeng Istanto, Hukum Internasional, Penerbitan Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1998.
6. Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Sinar Grafika, Jakarta 2006. 7. Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Bandung, 2006. 8. McCaffrey, Stephen C., Understanding International Law, Lexis Nexis,San Francisco, 2006. 9. Merrills, J.G, Penyelesaian Sengketa InternasionalPenyadur : Achmad Fauzan, Tarsito, Bandung, 1986. 10. Sri SetianingsihSuwardi, Penyelesaian Sengketa Internasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 2006. 14
15 E.6. Mata Kuliah : Penyelesaian Sengketa Internasional LEVEL KOMPETENSI VI PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN KEKERASAN Waktu : Minggu XII dan XIII/ Pertemuan ke-12 dan ke 13 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Retorsi b. Tindakan Pembalasan (reprisals) c. Blokade secara Damai d. Intervensi e. Perang dan Tindakan Bersenjata Non Perang TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa mampu menganalisis kasus konkrit/fiktif sengketa internasional yang diberikan. b. Mahasiswa mampu memahami macam-macam cara penyelesaian sengketa dengan menggunakan kekerasan INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat memberikan solusi/ pemecahan terhadap kasus konkrit/ fiktif sengketa internasional secara tepat. b. Mahasiswa dapat menerapkan cara penyelesaian sengketa dengan cara kekerasan pada kasus-kasus yang relevan dengan tepat METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Diskusi EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilain Tugas Terstruktur II (T2) BAHAN PUSTAKA : 1. Merrils, JG, International Dispute Settlement, 1998 2. Shaw, International Law, 1998 3. Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Alumni, Bandung, 2005. 4. Brierly, J.L., Hukum Bangsa-Bangsa Suatu Pengantar Hukum Internasional, dterjemahkan oleh Moh. Radjab, Bhratara, Jakarta, 1996. 5. F. Sugeng Istanto, Hukum Internasional, Penerbitan Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1998. 6. Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Sinar Grafika, Jakarta 2006.
7. Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Bandung, 2006. 8. McCaffrey, Stephen C., Understanding International Law, Lexis Nexis,San Francisco, 2006. 9. Merrills, J.G, Penyelesaian Sengketa InternasionalPenyadur : Achmad Fauzan, Tarsito, Bandung, 1986. 10. Sri SetianingsihSuwardi, Penyelesaian Sengketa Internasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 2006. 16
17 E.7. Mata Kuliah : Penyelesaian Sengketa Internasional LEVEL KOMPETENSI VII PENYELESAIAN SENGKETA DI ORGANISASI INTERNASIONAL Waktu : Minggu XIV-XV/ Pertemuan ke-14 dan 15 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Penyelesaian Sengketa di ASEAN b. Penyelesaian Sengketa di Uni Eropa c. Penyelesaian Sengketa di Liga Arab d. Penyelesaian Sengketa Menurut Organisasi Negara-Negara Amerika TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa mampu menganalisis contoh kasus konkrit/ fiktif sengketa internasional yang diberikan.. b. Mahasiswa mampu memahami macam-macam metode penyelesaian sengketa di berbagai organisasi internasional. INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa mampu memberikan solusi/ pemecahan terhadap kasus sengketa internasional di beberapa organisasi internasional secara tepat. b. Mahasiswa mampu menjelaskan penyelesaian sengketa di berbagai organisasi internasional METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Analisa dan bedah kasus c. diskusi EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilain Tugas Terstruktur II (T2) BAHAN PUSTAKA : 1. Merrils, JG, International Dispute Settlement, 1998 2. ASEAN Declaration 3. United Nations Charter 4. Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Alumni, Bandung, 2005. 5. Brierly, J.L., Hukum Bangsa-Bangsa Suatu Pengantar Hukum Internasional, dterjemahkan oleh Moh. Radjab, Bhratara, Jakarta, 1996. 6. F. Sugeng Istanto, Hukum Internasional, Penerbitan Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1998. 7. Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Sinar Grafika, Jakarta 2006.
8. Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Bandung, 2006. 9. McCaffrey, Stephen C., Understanding International Law, Lexis Nexis,San Francisco, 2006. 10. Merrills, J.G, Penyelesaian Sengketa InternasionalPenyadur : Achmad Fauzan, Tarsito, Bandung, 1986. 11. Sri SetianingsihSuwardi, Penyelesaian Sengketa Internasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 2006. 18