Be Smart! Rachmat K, Ph.D
Media Baru & Era Baru Transformasi teknologi yang membuat eskalasi komunikasi semakin tinggi dan meluas tanpa batas Kombinasi (konvergensi) teknologi informasi dan komputer, jaringan komunikasi, dan digitalisasi isi media. Internet Muncul era baru: - Masyarakat Informasi - Ubiquity - Global Village
Konvergensi Media Comm Networks Computing /Information Technology Mobile telephony INTERNET & WWW CD-ROM, DVD Cable TV, interactive TV Media Content
Pengguna Internet Negara Cina AS India Jepang Brasil Rusia Jerman Indonesia Pengguna 538 juta 245 juta 137 juta 101 juta 87 juta 68 juta 67 juta 55 juta Sumber: www.interstairstat.com per September 2012
BUDAYA INTERNET Aspek medianya: - The medium is the message: interactivity, demassifikasi, & asinkronitas - Memiliki artefak budaya dan simbol-simbol khas
Budaya Internet Budaya interaksi dan komunikasi virtual Jarak fisik dan sosial semakin menyempit; Interaksi face to face langsung tereduksi sehingga munculnya isolasi sosial; Komunitas dunia maya & social network yang lebih menonjolkan realitas simbolik. Eskalasi bisnis meningkat, adanya virtual marketing yang one to one marketing; Budaya pencitraan meningkat Dilakukan individu atau kelompok & organisasi: partai politik; public relations, dan komunikasi pemasaran. Dikenal, misalnya, konsep Public Relations on the Net (Kriyantono, 2012).
Budaya Internet Perubahan pola perilaku diakibatkan monitor slave Menambah jam kerja (workaholic): mengganggu kesehatan, perhatian pada keluarga rendah. Perubahan jadwal tidur karena terhalangnya hormon melatonin. Kecanduan (Behavioral addict). Ada fenomena kecanduan perilaku tertentu yang dialami pengguna internet, yaitu selalu terdorong rasa ingin untuk memencet atau men-touching layar. Social disclosure meningkat: lebih mudah buka rahasia pribadi; pengaruh pada pergaulan bebas semakin meningkat. Deteritorialisasi budaya: bordeless cultural shared meaning.
Waktu kuliah pun tetap Nge-net... Rachmat Kriyantono, Ph.D - Dosen
Determinasi Internet: Penjelasan Teoritis Ontologi Ilmu Komunikasi: sejauh mana manusia memiliki pilihan nyata? Determinisme Pragmatisme - Pasif & reaktif - aktif, mengambil keputusan - Sangat terpengaruh - stubborn Peluang besar, krn: Ubiquity behavioral addict heavy-users Tingkat imitating/modelling
Isu Etis & Hukum Eskalasi & determinasi internet memunculkan gesekangesekan/konflik dan memicu persoalan etis Sanksi etis sudah bisa dibawa ke ranah hukum UU no 11/2008 (ITE) UU no 44/2008 (Pornografi) UU no 40/1999 (Pers) UU no 32/2002 (Penyiaran) KUHP
Rachmat Kriyant ono, Ph.D - Dosen & Penulis Buku, FISIP UB Malang- Be Smart Key-word: Self-Control : a. Tidak hanyut menjadi kecanduan b. Kurangi kemudahan akses internet c. Prinsip etis: Qaulan sadidan, yaitu prinsip kejujuran untuk mengatakan kebenaran sesuai fakta, akurasi, objektif, tidak manipulatif yang membohongi orang (Q.S. 4:9;33;70). Qaulan balighan, yaitu prinsip kesesuaian pesan dengan kebutuhan orang dan dapat menyentuh kalbu/berbekas pada jiwa untuk mendekatkan diri kepadanya (Q.S. 4:63). Qaulan maysuran, yaitu menyajikan pesan yang sesuai/pantas dengan aqidah Islam (Q.S.17:28). Qaulan layyinan, yaitu prinsip berkata-kata yang lemah lembut, tidak provokatif, tidak menjatuhkan martabat orang lain (Q.S.20:44). Qaulan kariman, yaitu prinsip menjalin relasi yang baik dan membangun tata krama (Q.S. 17:23). Qaulan ma rufan, yaitu prinsip mensosialisasikan dan mengajak kepada kebaikan Positive Thinking thd Orang lain
Posisi Nge-net... Rachmat Kriyantono, Ph.D - Dosen
Posisi Nge-net... Rachmat Kriyantono, Ph.D - Dosen
TERIMA KASIH Rachmat Kriyantono, Ph.D