BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat dapat dilihat dari tingginya jumlah kendaraan seiring dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam aktivitas sehari-hari kendaraan bermotor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

DAMPAK AKTIVITAS TRANSPORTASI TERHADAP KANDUNGAN Pb (Timbal) DIDALAM RAMBUT POLISI LALU LINTAS KOTA BESAR SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan oleh Timah Hitam (Pb) yang ditimbulkan dari asap kendaraan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pencemaran udara telah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan pemulihan (Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang. membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. dua fungsi yaitu fungsi reproduksi dan fungsi hormonal. 1, 2 Fungsi reproduksi lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan di dunia ini ( Arya, 2004: 27).

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Timbal telah diakui sebagai racun selama ribuan. tahun dan telah menjadi fokus dari regulasi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan injuri otot (Evans, 2000) serta menimbulkan respon yang berbeda pada jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahaya dari logam berat tersebut ditunjukan oleh sifat fisik dan kimia.

BAB 1 : PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi yang

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang obstetri, karena merupakan penyulit 2% sampai 20% dari semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan dalam jumlah kecil karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. sering ditemukan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. The Anxiety and

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembangunan yang dilakukan manusia semakin meningkat yang akan

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berlebihnya asupan nutrisi dibandingkan dengan kebutuhan tubuh sehingga

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. vulgaris disertai dengan suatu variasi pleomorfik dari lesi, yang terdiri dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Pemberian Kitosan terhadap Kadar Besi (Fe) pada Darah Puyuh yang Terpapar Pb

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, yang mengakibatkan kelainan signifikan dan gangguan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Umumnya prevalensi abortus sekitar % dari semua. prevalensi masih bervariasi dari yang terendah 2-3% sampai yang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. tetap terjadi perubahan dalam morfologi, biokimia, dan metabolik yang disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. mengalami peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan industri adalah limbah bahan berbahaya dan beracun. Penanganan dan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOBLOBIN (Hb) DALAM DARAH PADA TUKANG BECAK DI PASAR MRANGGEN DEMAK.

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saat ini umur harapan hidup di Indonesia sekitar 72 tahun dengan rerata perempuan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya stres oksidatif pada tikus (Senturk et al., 2001) dan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam berat seperti timbal, merkuri dan cadmium memiliki efek berbahaya pada kesehatan manusia sebagai akibat dari penyebaran di lingkungan dan kemampuan untuk terakumulasi di dalam tubuh manusia (Adnan, 2014). Timbal merupakan salah satu jenis logam berat yang secara alamiah bisa diperoleh di alam. Keberadaanya di alam meningkat seiring aktivitas manusia, seperti pertambangan, peleburan, penggunaan dalam bahan bakar minyak dan pemakaian timbal untuk kebutuhan komersial (Lubis et al.,2013 ). Timbal atau timah hitam merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi manusia. Daftar Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ARTS ) menempatkan timbal (Pb) urutan kedua setelah arsen sebagai salah satu logam berat yang paling beracun dilihat dari kombinasi frekuensi keberadaannya di lingkungan, toksisitas, dan potensi terpapar manusia. Karaketristik timbal yang memiliki titik lebur yang rendah, mudah dibentuk dan memiliki sifat kimia yang aktif memungkinkan untuk digunakan dalam berbagai industri (Jina et al., 2014). Perkembangan dunia industri saat ini berdampak pada pencemaran udara di kota besar. Industri transportasi khususnya menambah jumlah kendaraan bermotor di jalanan semakin tinggi. Pembakaran bensin dalam kendaraan bermotor merupakan lebih dari separuh penyebab polusi udara kota (Hasan,2012). Polusi udara akibat timbal dari gas emisi kendaraan bermotor telah menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang, seperti di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang masih menggunakan timbal dalam bahan bakar kendaraannya. Di Indonesia 85% pencemaran udara di perkotaan berasal dari gas emisi kendaraan bermotor. Gas emisi kendaraan bermotor menjadi faktor utama karena pertumbuhan kepemilikan kendaraan 1

2 bermotor, penggunaan bahan bakar dengan kualitas rendah dan kondisi perawatan kendaraan yang kurang diperhatikan. Pencemaran udara dari gas emisi kendaraan bermotor sangat bengaruh terhadap kadar timbal dalam darah seseorang yang beraktivitas tinggi di jalanan. Kelompok pekerja yang berisiko tinggi terhadap paparan polutan timbal di udara seperti polisi lalu lintas, pedagang kaki lima, pengemis, dan petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) (Ati,2014 ; Deasy, 2012). Timbal organik Tetra Ethyl Lead (TEL) dan Tetra Methyl Lead (TML) merupakan zat aditif yang ditambahkan ke dalam bensin untuk meningkatkan angka oktan dalam bahan bakar (Sururi, 2008). Dalam proses pembakaran mesin, timbal dalam bensin tidak ikut bereaksi sehingga setelah pembakaran sekitar 25% timbal (Pb) tetap berada dalam mesin dan 75% lainnya akan mencemari udara sebagai gas buangan. Logam timbal (Pb) yang terhirup oleh manusia setiap hari akan terakumulasi dalam tubuh. Di dalam tubuh manusia timbal merupakan oksidan yang sangat kuat. Paparan polusi timbal dalam dosis rendah sekalipun ternyata dapat menimbulkan gangguan pada tubuh tanpa menunjukkan gejala klinik. Paparan timbal kronis akan menimbulkan berbagai dampak negatif pada kesehatan seperti pada sistem reproduksi, sistem saraf dan kecerdasan, efek sistemik gastrointestinal, sistem kardiovaskuler, dan ginjal. (Laila,2013; Mukono,2015). Penelitian ini mengukur kadar timbal pada pekerja Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebagai salah satu kelompok yang mempunyai risiko tinggi untuk terpapar timbal secara langsung. Paparan timbal dapat berasal dari emisi kendaraan yang datang maupun uap yang berasal dari bensin pada saat pengisian (Kawatu,2009). Kandungan timbal dalam tubuh dapat dideteksi melalui darah, rambut dan urine. Beberapa penelitian melaporkan kadar timbal pada pekerja SPBU, salah satunya penelitian Tayrab (2014), membandingkan kadar timbal dalam darah 50 petugas SPBU dengan 42 kelompok kontrol. Hasilnya kadar timbal dalam darah petugas SPBU rata rata 10.5 μg/dl lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol 5.0 μg/dl. Sejalan dengan penelitian

3 Rosyidah (2010), menggambarkan hubungan kadar timbal dalam darah dengan kejadian hipertensi. Hasilnya rata rata kadar timbal dalam darah petugas SPBU 24,97 μg/dl dan ada hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi. Penelitian Laila (2013) untuk mengetahui kadar timbal dalam darah serta keluhan kesehatan pada petugas SPBU wanita menunjukkan tingginya kadar timbal dalam darah serta timbulnya berbagai macam keluhan kesehatan seperti rasa mual, kelelahan, susah bernapas, dan gusi berdarah. Hal ini benar menunjukkan bahwa petugas SPBU merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terhadap paparan timbal dan timbulnya gangguan kesehatan akibat paparan tersebut. Timbal tetra etil dan timbal tetra metil yang berasal dari bahan bakar setelah melalui proses pembakaran didalam mesin akan mencemari udara berupa partikel partikel timbal. Partikel timbal yang terhirup akan masuk melalui saluran pernafasan. Di dalam saluran pernafasan,absorsi timbal dipengaruhi tiga proses yakni deposisi, pembersihan muskosiliar, dan pembersihan alveolar. Paparan timbal yang masuk melalui udara sekitar 30-40% akan diabsorbsi kedalam darah. Tergantung pada ukuran partikel, daya larut, saluran pernafasan, dan faal seseorang. (Ardyanto,2005). Di dalam darah efek timbal akan menghambat sintesis heme melalui pengikatan gugus thiol pada enzim Aminoluvucinic Acid Dehydrase. Timbal juga akan menghambat enzim enzim antioksidan seperti Superoxide dismutase (SOD), Catalase (CAT), dan Gluthation Peroxidase (GPOD) yang mengakibatkan pembentukan senyawa radikal bebas berupa Reactive Oxygen Species (ROS) tidak terkontrol. Peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS) akan menyebabkan stres oksidatif yang dapat menimbulkan respon inflamasi yang manifestasinya berbeda beda pada setiap individu. Stres oksidatif yang meningkat dapat menyebabkan kerusakan struktur sel dan berpotensi merusak jaringan( Farmand,2004; Polsjak, 2012).

4 Bahan Bakar : Timbal Tetra Etil dan Timbal tetra metil Di udara : Partikel timbal dietil, timbal monoetil, timbal trietil Saluran pernafasan Deposisi Pembersihan muskosiliar Pembersihan alveolar Darah Merusak sistem pertahanan enzim antioksidan: Superokside dismutase (SOD), Katalase, Glutation Peroksidase. SOD O 2 - = H 2O 2 Katalasae H 2O 2 = H 2O 2 GPx H 2O 2 = O 2 Mengikat gugus thiol enzim Aminolevucinic Acid Dehydrase (ALAD) Aminolevucinic Acid (ALA) meningkat Sintesis Heme menurun Peningkatan Reaktif Oksigen Spesies: Radikal Hidroksil (OH-), Radikal Superoksida (O 2 -) Anion Peroksinitrit (ONNO-) Lipid Peroksidasi Lipid Reduksi H OH- = L* L* + O 2 OO- Malondialdehid Gambar 1. Induksi MDA oleh timbal

5 Malondialdehid (MDA) sering digunakan di banyak laboratorium sebagai indikator untuk mengetahui tingkat kerusakan akibat stres oksidatif. Malondialdehid adalah salah satu aldehida utama berasal dari peroksidasi lipid berkarbon tiga yang reaktif di dalam membran sel dan membentuk ikatan kompleks dengan unsur lainnya di dalam jaringan. Semakin tinggi stres oksidatif yang terjadi di dalam sel sel tubuh memberikan dampak yang sama dengan meningkatnya nilai MDA. Malondialdehid (MDA) merupakan indikator yang baik untuk melihat kecepatan peroksidasi lipid karena diproduksi secara konstan sesuai dengan proporsi peroksidasi lipid yang terbentuk (Miyamoto,2012 ; Valko,2006). Penelitian Polat (2013) membandingkan kadar MDA dalam darah 24 pekerja pabrik pembuatan rak besi yang terindikasi terpapar logam berat (nikel, besi, merkuri) selama pekerjaannya dengan 17 orang yang berasal dari luar pabrik sebagai kontrol. Hasilnya kadar MDA dalam darah para pekerja rata rata 0.28 (nmol/ml) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol 0.16 (nmol/ml). Penelitian lain dari Sciskalska ( 2014 ) di Polandia terhadap para pekerja di bagian smelter (fasilitas pengolahan/peleburan hasil tambang), menunjukkan paparan logam berat (Cu, Zn, Cd, Pb, As) menyebabkan peningkatan kadar peningkatan MDA. Berdasarkan data dari kantor Samsat Sleman dalam Dinas Hubkominfo (2012) jumlah kendaraan di Kabupaten Sleman terus naik dimana pada tahun 2009 terdapat 429.201 dengan presentse kenaikan 5 % dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2010 terdapat 455.362 dengan presentase kenaikan 6 % (Anonymous, 2012). Angka kendaraan yang terus naik tiap tahunnya akan diikuti oleh meningkatnya pelayanan bahan bakar umum, sejalan dengan itu maka akan meningkatkan polusi udara yang mana salah satunya yakni timbal. Berdasarkan paparan di atas maka pada peneltian ini akan diteliti hubungan kadar timbal dengan stres oksidatif pada petugas SPBU melalui pengukuran kadar MDA.

6 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kadar timbal dalam darah petugas pengisian bahan bakar umum di beberapa SPBU di daerah Sleman? 2. Bagaimana kadar MDA dalam darah petugaspengisian bahan bakar umum di beberapa SPBU di daerah Sleman? 3. Apakah kadar timbal mempengaruhi kadar MDA dalam darah petugas pengisian bahan bakar umum di beberapa SPBU di daerah Sleman? C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus : 1. Tujuan Umum Mengkaji pengaruh paparan timbal terhadap kadar MDA sebagai indikator risiko stres oksidatif pada petugas pengisian bahan bakar umum di beberapa SPBU di daerah Sleman. 2. Tujuan Khusus a. Mengkaji kadar timbal dalam darah petugas pengisian bahan bakar umum di beberapa SPBU di daerah Sleman. b. Mengkaji kadar MDA dalam darah sebagai salah satu indikator terjadinya stres oksidatif pada petugas pengisian bahan bakar di beberapa SPBU di daerah Sleman. c. Mengetahui pengaruh kadar timbal terhadap kadar MDA petugas pengisisan bahan bakar umum di beberapa SPBU di daerah Sleman.

7 D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu : 1. Manfaat klinis : Memberikan bukti bahwa paparan timbal dapat mempengaruhi kadar MDA dalam darah yang merupakan parameter stres oksidatif pada petugas SPBU. 2. Manfaat ilmiah : Menambah data penelitian terkait bahaya paparan logam berat bagi kesehatan khususnya bagi para petugas SPBU. 3. Manfaat bagi masyarakat : Menambah informasi tentang bahaya paparan logam berat khususnya timbal bagi petugas SPBU sehingga dapat dilakukan upaya proteksi selama melakukan pekerjaan untuk menurunkan tingkat bahaya akibat paparan tersebut. E. Keaslian Penelitian Laila & Shofwti (2013) Blood Lead Level and Health Symptoms of Gas Station s Female Operator Rata rata kadar timbal pekerja masih dibawah ambang batas. Keluhan kesehatan yang dirasakan pada sistem pencernaan adalah rasa mual (47.1%), kelelahan (85.3%), dan keluhan lainnya adalah gusi berdarah, susah bernafas (35.3%) dan diketahui 25% dari pekerja yang sudah menikah mengalami penurunan gairah seks Aflanie (2015) Effect of Heavy Metal on Malondialdehyde and Advanced Oxidation Protein Produtcs Concentration: A Focus on Arsenic, Cadmium, Paparan arsenik, kadmium dan merkuri dapat menyebabkan stres oksidatif terlihat dari peningktan kadar MDA.

8 Suciani (2007) Polat et al (2013) Rosyidah (2010) and Mercury Kadar Timbal Dalam Darah Polisi Lalu Lintas Dan Hubungannya Dengan Kadar Hemoglobin Oxidative Stres Parameters In Blood And Urine Of Metal-Shelf Factory Workers Hubungan Antara Kadar Pb Dalam Darah Dengan Kejadian Hipertensi Pada Operator SPBU Di Kota Yogyakarta 6,7 % responden kadar timbal melebihi normal (>25 μg/dl). Tetapi Tidak ada hubungan antara kadar timbal dalam darah dengan kadar hemoglobin pada polisi lalu lintas di kota Semarang. Parameter stres oksidatif termasuk kadar MDA dalam urin, MDA dalam darah, enzim SOD, GSH-peroxidase, pekerja pabrik rak besi lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, Rata-rata kadar Pb dalam darah 24,97 μg/dl dan ada hubungan dengan kejadian hipertensi. Meskipun penelitian mengenai kadar timbal dalam darah pada petugas SPBU telah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, namun penelitian ini berfokus pada dampak kadar timbal dalam darah terhadap kadar malondialdehid darah sebagai salah satu indikator terjadinya stres oksidatif pada petugas pengisian bahan bakar umum di beberapa SPBU Daerah Sleman, yang sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan.