BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Tingkat Profitabilitas (ROA) pada sektor perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009. a. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan periode 2005-2009 telah memenuhi criteria kecukupan modal minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dimana dapat terlihat bahwa rata-rata Capital Adequacy Ratio tertinggi diperoleh pada tahun 2006, dimana perusahaan yang memberikan kontribusi terbesar pada rata-rata tahun tersebut adalah PT. Bank Capital, Tbk. Sedangkan ratarata CAR yang terendah diperoleh pada tahun 2008. Dimana perusahaan yang memberikan kontribusi tertinggi pada rata-rata tahun 2008 adalah perusahaan PT. Bank Capital. Tbk. Jadi dapat disimpulkan bahwa sektor perbankan telah mampu untuk mempertahankan modal serta kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol resiko-resiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. b. Non Performing Loan (NPL), merupakan gambaran kredit bermasalah yang penyebabnya adalah ketidakmampuan nasabah membayar angsuran ponjaman dan bunga yang dibebankan sesuai yang diperjanjikan. Dimana pada sektor perbankan periode 2005-2009, memiliki tingkat Non Performing Loan (NPL) yang mendekati ketentuan Bank Indonesia dibawah 5%. Dimana dapat terlihat bahwa rata-rata NPL yang tertinggi diperoleh pada tahun 2005, dan perusahaan yang memberikan kontribusi terbesar pada rata-rata di tahun tersebut adalah PT. BNI, Tbk. Sedangkan 157
158 rata-rata NPL yang terendah terjadi pada tahun 2009, dimana perusahaan yang memberikan kontribusi tertinggi pada tahun 2009 adalah PT. Bank Bumi Putera, Tbk. Maka dapat disimpulkan, bahwa sektor perbankan telah mampu memenuhi tentang pengelolaan kredit bermasalah yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia maksimal 5%. c. Net Interest Margin (NIM) merupakan ukuran kemampuan bank dalam menghasilkan Net Interest Margin atas pengelolaan besar aktiva produktif. Semakin besar nilai NIM maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh dari pendapatan bunga. Dimana rata-rata NIM tertinggi terjadi pada tahum 2005, dan perusahaan yang memberikan kontribusi terbesar adalah PT. Bank Saudara, Tbk. Sedangkan rata-rata NIM terendah terjadi pada tahun 2009, dimana perusahaan yang memberikan kontribusi terbesar pada tahun 2009 adalah PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Jadi dapat disimpulkan bahwa sektor perbankan mampu dalam memaksimalkan pengelolaan terhadap aktiva yang bersifat produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih yang maksimal. d. Penyaluran atau pemberian kredit kepada pihak ketiga yang dilakukan oleh sektor perbankan memiliki Loan to Deposit Ratio (LDR) yang stabil. Dimana rata-rata LDR tertinggi terjadi pada tahun 2008, dan perusahaan yang memberikan kontribusi terbesar adalah PT. Bank Saudara, Tbk. Sedangkan rata-rata LDR terendah terjadi pada tahun 2005, dimana perusahaan yang memberikan kontribusi terbesar di tahun 2005 adalah PT. Bank Saudara, Tbk. Jadi dapat disimpulkan, bahwa sektor perbankan telah mampu dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. e. Return On Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Dalam periode tahun 2005-2009 diperoleh bahwa perusahaan yang memiliki kontribusi terbesar selama 5 periode berturut-turut adalah PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Sedangkan perusahaan yang memberikan kontribusi terendah selama 5 periode berturut-turut adalah PT. Bank Artha Graha, Tbk. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola asset yang dimiliki guna untuk menghasilkan laba bersih tergolong tinggi.
159 2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Tingkat Profitabilitas (ROA) pada sektor perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009 secara simultan. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap pengaruh simultan ternyata diperoleh H0 ditolak, dan dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Tingkat Profitabilitas (ROA) dengan tingkat signifikansi 0,000 < α = 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara simultan Terhadap Tingkat Profitabilitas (ROA). 3. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Tingkat Profitabilitas (ROA) pada sektor perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009 secara parsial. a. Hasil penelitian untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Tingkat Profitabilitas Return On Assets (ROA) diperoleh hasil H0 diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Tingkat Profitabilitas Return On Assets (ROA). b. Hasil penelitian untuk menguji pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Tingkat Profitabilitas Return On Assets (ROA) diperoleh hasil H0 diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Non Performing Loan (NPL) terhadap Tingkat Profitabilitas Return On Assets (ROA). c. Hasil penelitian untuk menguji pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Tingkat Profitabilitas Return On Assets (ROA) H0 ditolak, terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Interest Margin (NIM) terhadap Tingkat Profitabilitas Return On Assets (ROA). d. Hasil penelitian untuk menguji pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Tingkat Profitabilitas Return On Assets (ROA) H0 diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Tingkat Profitabilitas Return On Assets (ROA).
160 5.2 SARAN Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang berkepentingan, yaitu : 1. Sekor Perbankan Setelah mengamati dan menganalisis hasil penelitian, penulis melihat ada beberapa hal yang dapat dijadikan masukan dan untuk perkembangan operasional sektor perbankan selanjutnya, yaitu: a. Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) harus dengan memperkuat modal yang dimiliki dan peningkatan efisiensi terhadap pengelolaan aktiva sehingga akan meningkatkan profit perusahaan, agar menjadi salah satu prioritas atau dasar pertimbangan pengambilan keputusan bagi investor dalam berinvestasi yang akan berdampak pada naiknya tingkat profitabilitas perusahaan, sehingga rasio keuangan tersebut memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap tingkat profitabilitas bank. b. Untuk dapat meningkatkan fungsi intermediasi bank, maka sektor perbankan diharapkan dapat meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan. Dimana sektor riil di Indonesia yang sudah mulai pulih kembali menawarkan lahan untuk memberikan kredit yang semakin besar. Sebagai alternatif, sektor perbankan dapat meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan dengan mempermudah persyaratan pengajuan aplikasi kredit kepemilikan rumah atau modal, dan lainnnya. c. Untuk dapat mempertahankan tingkat profotabilitasnya, maka bank yang bersangkutan harus dapat membuat kebijakan operasi atau portofolio investasi yang baik, sehingga bank dapat terhindar dari kepemilikan idle money dengan jumlah besar. d. Selain itu, bank juga harus selalu meningkatkan pelaksanaan prudential banking. Pemilihan kebijakan investasi yang produktif secara optimal, peningkatan kinerja karyawan serta peningkatan pada early warning system terhadap rasio-rasio yang
161 dihasilkan bank, agar bank bisa meningkatkan kinerja secara keseluruhan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan tingkat kesehatan bank. e. Dengan meningkatnya tingkat kesehatan perbankan melalui analisis terhadap berbagai kondisi yang terjadi dan kebijakan yang tepat terkait dengan kecukupan modal. Pengelolaan kredit bermasalah, likuiditas dan kemampuan perbankan dalam meningkatkan laba sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap investor yang berimbas positif terhadap perubahan tingkat Profitabilitas perbankan. 2. Penelitian selanjutnya Bagi peneliti-peneliti selanjutnya, yang akan meneliti lebih dalam mengenai permasalahan ini, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: a. Periode penelitian sebaiknya bisa lebih lama, misalkan lebih dari 5 tahun. Karena dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil jangka waktu penelitian 5 tahun dari tahun 2005-2009. Dengan jangka waktu penelitian yang lebih lama, akan memberikan hasil penelitian yang lebih maksimal. b. Permasalahan penelitian serta judul bisa dikembangkan lagi, misalnya dengan meneliti menggunakan semua aspek dari CAMELS (Capital, Asset, Management, Equity, Liquidty, dan Sensitivity). c. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai factor-faktor lain yang berasal dari luar perusahaan (kondisi ekstern perusahaan) yang mempengaruhi timglat profitabilitas untuk menambah literature keakuratan informasi yang dibutuhkan, faktor-faktor tersebut seperti tingkat inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia, volume transaksi saham, dan nilai tukar rupiah. Maka dengan semakin banyak variabel, data dan jangka waktu penelitian yang lebih lama, maka hasil penelitian akan semakin akurat.