PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen

dokumen-dokumen yang mirip
PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO TBK

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

PT EVERGREEN CAPITAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2013 DAN 30 JUNI 2012 (MATA UANG INDONESIA)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2014 DAN 30 JUNI 2013 (MATA UANG RUPIAH)

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT VICTORIA INSURANCE

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014 (MATA UANG RUPIAH)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

Jumlah aset lancar

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

PT NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Aset Pajak Tangguhan 3t, 21d Aset Lain-lain JUMLAH ASET

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

P.T. VICTORIA INSURANCE DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

- 0 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT VICTORIA INSURANCE Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Beserta Laporan Auditor Independen

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT VICTORIA INSURANCE LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan...

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT VICTORIA INSURANCE Tbk

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan Laporan Posisi Keuangan 3

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK


PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

Transkripsi:

PT. EVERGREEN CAPITAL Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta Laporan Auditor Independen

Daftar Isi Halaman I II II Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan - Laporan Posisi Keuangan 1 - Laporan Laba-Rugi 2 - Laporan Laba-Rugi Komprehensif 3 - Laporan Perubahan Ekuitas 4 - Laporan Arus Kas 5 - Catatan Atas Laporan Keuangan 6-32

Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2012 dan 2011 Catatan Aset Kas dan setara kas 2a,3 40.873.132.043 31.582.142.512 Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan 2a,4 1.887.257.148 1.805.050.768 Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 2e,5 13.318.650.000 172.437.500 Aset keuangan tersedia untuk dijual 2e,6 60.878.972.760 114.884.680.560 Piutang lembaga kliring dan penjaminan 7 31.228.983.500 16.469.549.000 Piutang nasabah 8 25.026.211.103 17.044.436.628 Rekening nasabah 9 1.268.789.244 1.248.211.678 Beban dibayar dimuka 10 239.679.209 261.405.847 Piutang lain-lain 11 Pihak berelasi 1.170.958.384 750.380.390 Pihak ketiga 15.260.489 375.533.879 Penyertaan saham 2i,12 135.000.000 135.000.000 Aset pajak tangguhan 2k,20 2.013.172.995 1.679.259.519 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 4.407.391.725 dan Rp 3.427.527.126 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 2j,13 2.019.555.715 2.948.370.316 Aset lain-lain 14 9.690.000 9.690.000 Jumlah aset 180.085.312.590 189.366.148.597 Liabilitas dan ekuitas Liabilitas Hutang lembaga kliring dan penjaminan 15 22.497.504.000 17.017.640.500 Hutang nasabah 16 33.628.969.047 16.427.545.975 Rekening nasabah 17-2.764.005.782 Biaya masih harus dibayar 19 1.026.685.432 1.053.136.991 Hutang pajak 2k,20 325.636.833 3.639.790.480 Hutang sewa pembiayaan 18 341.025.896 601.993.889 Kewajiban imbalan pasca kerja 2l,21 8.284.059.482 7.141.153.039 Jumlah liabilitas 66.103.880.690 48.645.266.656 Ekuitas Modal saham - nominal Rp.1.000 per saham pada tahun 2012 dan 2011 Modal dasar - 100.000.000 saham pada tahun 2012 dan 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 55.000.000 saham pada tahun 2012 dan 2011 22 55.000.000.000 55.000.000.000 Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual 2e 25.386.399.300 68.614.066.755 Saldo laba 33.595.032.600 17.106.815.186 Jumlah ekuitas 113.981.431.900 140.720.881.941 Jumlah liabilitas dan ekuitas 180.085.312.590 189.366.148.597 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 1

Laporan Laba Rugi Catatan Pendapatan usaha Komisi dari transaksi perantara pedagang efek 2g,23 9.039.204.765 10.007.996.123 Pendapatan sub agen penjualan efek 2g,28 4.803.588.875 2.045.525.939 Pendapatan dari pembiayaan nasabah 2g,27 269.394.813 435.696.181 Keuntungan (kerugian) atas perdagangan efek yang telah direalisasi 2g,24 18.626.864.554 304.444.531 Keuntungan (kerugian) atas perdagangan efek yang belum direalisasi 2g (2.287.787.500) (41.608.400) Jasa penasehat keuangan 2g,26 4.362.500.000 21.715.690.709 Jasa penjaminan emisi 2g,25 403.677.750 7.295.320.663 Lain-lain 229.511.700 226.909.158 Jumlah pendapatan usaha 35.446.954.957 41.989.974.904 Beban usaha 2g,29 Gaji dan tunjangan 4.828.854.564 3.762.626.799 Beban pemasaran 11.168.471.624 30.258.782.283 Umum dan administrasi 5.060.469.044 5.130.364.190 Jumlah beban usaha 21.057.795.232 39.151.773.272 Laba usaha 14.389.159.725 2.838.201.632 Pendapatan (beban) lain-lain 2g Pendapatan bunga deposito dan jasa giro 2.225.094.736 1.407.683.734 Pendapatan bunga obligasi 15.500.000 13.606.251 Laba penjualan aset tetap - 203.333.333 Rugi atas selisih kurs 26.672.132 11.071.361 Beban administrasi bank (365.034.774) (200.352.817) Beban bunga (62.886.305) (61.352.488) Beban pajak (40.565.578) (49.450.781) Lain-lain 304.221.832 428.012.526 Jumlah beban lain-lain 2.103.002.043 1.752.551.119 Laba sebelum pajak penghasilan 16.492.161.768 4.590.752.751 Manfaat (beban) pajak penghasilan 2k,20 Pajak kini (337.857.829) (1.166.635.148) Tangguhan 333.913.475 287.318.053 Jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan (3.944.354) (879.317.095) Laba bersih tahun berjalan 16.488.217.414 3.711.435.656 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 2

Laporan Laba Rugi Komprehensif Catatan Laba bersih tahun berjalan 16.488.217.414 3.711.435.656 Pendapatan komprehensif lainnya: Aset keuangan tersedia untuk dijual 2e (43.227.667.455) (53.023.698.720) Pendapatan komprehensif lainnya tahun berjalan - Bersih (43.227.667.455) (53.023.698.720) Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan (26.739.450.041) (49.312.263.064) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 3

Laporan Perubahan Ekuitas Modal saham Keuntungan (kerugian) Saldo Jumlah ditempatkan dan yang belum direalisasi Laba ekuitas disetor penuh dari aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo 1 Januari 2011 55.000.000.000 121.637.765.475 13.395.379.530 190.033.145.005 Laba bersih tahun berjalan - - 3.711.435.656 3.711.435.656 Pendapatan komprehensif lainnya - (53.023.698.720) - (53.023.698.720) Total laba komprehensif tahun berjalan - (53.023.698.720) 3.711.435.656 (49.312.263.064) Saldo 31 Desember 2011 55.000.000.000 68.614.066.755 17.106.815.186 140.720.881.941 Laba bersih tahun berjalan - - 16.488.217.414 16.488.217.414 Pendapatan komprehensif lainnya - (43.227.667.455) - (43.227.667.455) Total laba komprehensif tahun berjalan - (43.227.667.455) 16.488.217.414 (26.739.450.041) Saldo 31 Desember 2012 55.000.000.000 25.386.399.300 33.595.032.600 113.981.431.900 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 4

Laporan Arus Kas Arus kas dari aktivitas operasi : Penerimaan komisi perantara perdagangan efek 9.039.204.765 10.007.996.123 Penjualan (pembelian) aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan tersedia untuk dijual 13.970.904.899 90.398.631 Penerimaan sub agen penjualan efek 4.803.588.875 2.045.525.939 Penerimaan jasa penjaminan emisi 403.677.750 7.295.320.663 Penerimaan jasa penasehat keuangan 4.362.500.000 21.715.690.709 Penerimaan (pembayaran) kepada nasabah 6.577.411.049 (5.622.249.205) Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (28.219.320.110) (25.180.714.812) Penerimaan bunga 2.509.989.549 1.856.986.165 Pembayaran pajak (3.794.357.277) (783.380.353) Penerimaan (pembayaran) lainnya (50.591.976) 841.650.613 Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 9.603.007.524 12.267.224.474 Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap (51.050.000) (2.271.121.837) Hasil penjualan aset tetap - 46.666.665 Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (51.050.000) (2.224.455.172) Arus kas dari aktivitas pendanaan Sewa pembiayaan (260.967.993) 520.961.666 Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (260.967.993) 520.961.666 Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas dan setara kas 9.290.989.531 10.563.730.968 Saldo kas dan setara kas awal tahun 31.582.142.512 21.018.411.544 Saldo kas dan setara kas akhir tahun 40.873.132.043 31.582.142.512 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 5

1. Umum a. Pendirian perusahaan PT. Evergreen Capital (Perusahaan) sebelumnya bernama PT. Agridhanasatya Permata, didirikan berdasarkan Akta Notaris Rachmat Santoso, SH., No. 57 tanggal 10 Juli 1989 di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-6893.HT.01.01.tahun 1989 tertanggal 31 Juli 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 25, tambahan No. 1161 tanggal 28 Maret 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan akta Notaris Ny. Wahyuni Souisa, SH., No. 44 tanggal 31 Maret 2009, para pemegang menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang perusahaan terbatas. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-21332.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 18 Mei 2009. Kemudian akta tersebut mengalami perubahan kembali terakhir dengan akta Notaris Ny. Wahyuni Souisa, SH., No. 80 tanggal 20 April 2010, mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di Panin Bank Centre Ground Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1, Senayan, Jakarta. b. Bidang usaha Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, maksud dan tujuan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang-bidang sebagai berikut : - - - - - Berusaha dalam bidang perdagangan efek baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain. Makelar, komisioner dan perdagangan efek. Menyimpan dan mengelola efek-efek yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan Surat Berharga pasar uang yang diterbitkan oleh perusahaan dan badan hukum lainnya di dalam negeri. Menjalankan segala tindakan baik untuk perusahaan maupun untuk dan atas nama pihak lain baik langsung maupun tidak langsung dalam perdagangan efek ataupun surat berharga. Menjalankan kegiatan usaha lainnya yang tidak menyimpang dari kegiatan dan peraturan pasar modal. Sebagai Broker Dealer dan Underwriter. 6

1. Umum - lanjutan c. Susunan dewan komisaris dan direktur Berdasarkan Akta No. 80 tanggal 20 April 2010 dibuat dihadapan Ny. Wahyuni Souisa, S.H., Notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris utama Komisaris Direksi Direktur Direktur Direktur : Mg. Sarisetyaningrum Conboy : Willijardi Halim : Rudy Utomo : Erwin Danurwindo : Nugroho Suryo 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. a. Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan dan surat edaran tentang pedoman penyajian laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. Laporan arus kas yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah (Rp). b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut: - PSAK No. 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing - PSAK No. 13: Properti Investasi - PSAK No. 16: Aset Tetap - PSAK No. 18: Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya - PSAK No. 24: Imbalan Kerja - PSAK No. 26: Biaya Pinjaman - PSAK No. 30: Sewa - PSAK No. 33: Akuntansi Untuk Pertambangan 7

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan - lanjutan - PSAK No. 34: Kontrak Konstruksi - PSAK No. 36: Akuntansi Asuransi Jiwa - PSAK No. 45: Laporan Keuangan Untuk Organisasi Nirlaba - PSAK No. 46: Pajak Penghasilan - PSAK No. 53: Pembayaran Berbasis Saham - PSAK No. 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran - PSAK No. 56: Laba Per Saham - PSAK No. 60: Instrumen Keuangan dan Pengungkapan - PSAK No. 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah - PSAK No. 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi - PSAK No. 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Alam - ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri - ISAK No. 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya - ISAK No. 19 : Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 - ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham - ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa - ISAK No. 25 : Hak atas Tanah - ISAK No. 26 : Penilaian Ulang Derivatif Melekat Perusahaan masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar, interpretasi baru atau revisi serta pencabutan standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan. c. Penjabaran mata uang asing (i) Mata uang pelaporan Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Perusahaan. (ii) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau penilaian ketika dilakukan pengukuran kembali. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang berasal dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dengan menggunakan nilai tukar pada akhir periode, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali ketika ditangguhkan di ekuitas sebagai transaksi yang memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai arus kas. Kurs utama yang digunakan, didasarkan pada kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): Dolar Amerika Serikat ("USD") 9.670 9.068 8

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan d. Transaksi pihak berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya. a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: 1. 2. 3. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan suku bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan. e. Aset keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur "pada nilai wajar melalui laporan laba rugi" (FVTPL), "investasi hingga jatuh tempo" (HTM), aset keuangan "tersedia untuk dijual" (AFS) dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal. 9

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan e. Aset keuangan - lanjutan e.1 Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok, diperdagangkan, jika: Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada pengakuan awal, jika: Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif rnelekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. e.2 Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount ) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. 10

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan e. Aset keuangan - lanjutan e.3 Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Efek hutang, saham dan reksadana milik Perusahaan yang diperdagangkan pada pasar aktif dan diklasifikasi sebagai AFS dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. e.4 Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambaha dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunga tidak material. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi deposito berjangka, piutang nasabah, piutang lain-lain dan wesel tagih. e.5 Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. e.6 Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. 11

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan e. Aset keuangan - lanjutan e.6 Penurunan nilai aset keuangan - lanjutan Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. e.7 Reklasifikasi aset keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. 12

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan e. Aset keuangan - lanjutan e.8 Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. f. Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas f.1 Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas. f.2 Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. f.3 Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan diklasifikasi sebagai kewajiban keuangan diukur pada FVTPL atau kewajiban keuangan lainnya. Kewajiban keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika: Diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau 13

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan f. Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas - lanjutan Kewajiban keuangan selain dari kewajiban keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau Kewajiban keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau f.4 Kewajiban keuangan lainnya Hutang pada lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah, hutang marjin, pinjaman diterima dan hutang lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif, kecuali hutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. f.5 Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur kewajiban keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. f.6 Penghentian pengakuan kewajiban keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. g. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan Pendapatan dari jasa manajemen investasi dan jasa penasehat investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Keuntungan (kerugian) dari perdagangan efek meliputi keuntungan (kerugian) yang timbul dari penjualan efek dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar portofolio efek. 14

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan g. Pengakuan pendapatan dan beban - lanjutan Pendapatan komisi perdagangan efek dan pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat perusahaan investee mengumumkan pembayaran dividen (ex-dividend dates ). Beban Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Beban yang terjadi sehubungan dengan perdagangan efek untuk nasabah reguler maupun marjin, manajemen investasi dan penasehat investasi diakui pada saat transaksi terjadi. Beban lainnya diakui atas dasar akrual. h. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atas pinjaman atau digunakan sebagai jaminan dikeluarkan dari akun kas dan setara kas dan disajikan terpisah. i. Penyertaan saham Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik. Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persenatase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penyertaan saham di bawah 20% diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Lihat catatan 2e untuk kebijakan akuntansi yang penting atas aset keuangan tersedia untuk dijual. 15

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan j. Aset tetap Aset tetap dinilai berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan, sedangkan penyusutan aset tetap dilakukan dengan metode garis lurus (straight line method), dengan persentase sebagai berikut: Peralatan kantor : 25 % per tahun Perabot kantor : 25 % per tahun Komputer : 25 % per tahun Kendaraan : 25 % per tahun Instalasi dan partisi : 25 % per tahun Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada perhitungan laba rugi pada saat terjadinya, beban keuangan selama masa pembangunan yang memenuhi kriteria tertentu dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang bersangkutan diperhitungkan ke dalam perhitungan laba rugi tahun yang bersangkutan. k. Perpajakan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak ( SKP ) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. l. Imbalan pasca kerja Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUTK). Biaya imbalan kerja menurut UUTK ditentukan dengan metode penilaian aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Bagian dari keuntungan dan kerugian diakui secara garis lurus sepanjang perkiraan sisa rata-rata masa kerja dari para pekerja. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat perkenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja. 16

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi - lanjutan m. Sewa operasi Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Perusahaan sebagai lessee mengakui pembayaran sewa operasi sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. n. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, kewajiban, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi sehingga dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. 3. Kas dan setara kas Akun ini terdiri dari : Kas Rupiah 6.000.000 5.999.989 Bank Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 43.788.630 4.829.501.598 PT. Bank Central Asia Tbk 171.299.990 72.627.311 PT. Bank Pan Indonesia Tbk 144.624.683 3.978.785.102 PT. Bank CIMB Niaga Tbk 8.275.030 90.944.896 PT. Bank Victoria International Tbk 349.860.723 147.791.517 PT. Bank Permata Tbk 9.136.433.414 2.055.830.622 PT. Bank Multikor - 2.084.318.600 PT. Bank Mayapada - 17.748.642 PT. Bank Windu Kencana Tbk 100.546.793 - Dolar Amerika Serikat PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (1.229,90 dan 1.296,60 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011) 11.883.463 13.019.019 PT. Bank Panin, Tbk (41.408,41 dan 41.164,11 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011) 400.419.317 285.575.216 Jumlah bank 10.367.132.043 13.576.142.523 17

3. Kas dan setara kas - lanjutan Deposito berjangka dan on call Rupiah PT. Bank Victoria International Tbk 20.500.000.000 18.000.000.000 PT. Bank Permata Tbk 5.000.000.000 - PT. CIMB Niaga Tbk 5.000.000.000 - Jumlah deposito berjangka dan on call 30.500.000.000 18.000.000.000 Jumlah kas dan setara kas 40.873.132.043 31.582.142.512 Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka dan on call berkisar antara 5,50% - 8,25% dan 5,00% - 6,75% masingmasing pada tahun 2012 dan 2011. 4. Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan Merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang ditentukan oleh PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia sebagai jaminan untuk transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan pada tahun 2012 dan 2011 dengan tingkat bunga per tahun masing-masing sebesar 5,25% dan 7,00%. 5. Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Akun ini terdiri dari efek ekuitas dan efek hutang untuk diperdagangkan dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi dengan rincian sebagai berikut : Efek ekuitas Pihak ketiga 13.218.650.000 72.437.500 Sub jumlah - Bersih 13.218.650.000 72.437.500 Efek hutang Pihak ketiga 100.000.000 100.000.000 Sub jumlah - Bersih 100.000.000 100.000.000 Jumlah 13.318.650.000 172.437.500 18

5. Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi - lanjutan Efek ekuitas Rincian biaya perolehan, nilai wajar, laba (rugi) yang belum direalisasi masing-masing efek ekuitas yang diterbitkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Nama Efek Jumlah Biaya Nilai Laba (rugi) yang (Saham) Perolehan Wajar belum direalisasi Pihak ketiga PT. Adaro Energy Tbk 200.000 394.000.000 318.000.000 (76.000.000) PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 64.000.000 15.040.000.000 12.800.000.000 (2.240.000.000) PT. Garuda Indonesia Tbk 152.500 114.375.000 100.650.000 (13.725.000) Jumlah 15.548.375.000 13.218.650.000 (2.329.725.000) Nama Efek 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Jumlah Biaya Nilai Laba (rugi) yang (Saham) Perolehan Wajar belum direalisasi Pihak ketiga PT. Garuda Indonesia Tbk 152.500 114.375.000 72.437.500 (41.937.500) Jumlah 114.375.000 72.437.500 (41.937.500) Efek hutang Rincian biaya perolehan, nilai wajar, laba (rugi) yang belum direalisasi dan peringkat masing-masing efek hutang yang diterbitkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Nama Efek Biaya Nilai Laba (rugi) yang Perolehan Wajar belum direalisasi Pihak ketiga Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 (Peringkat AA-) 99.670.900 100.000.000 329.100 Jumlah 99.670.900 100.000.000 329.100 31 Desember 2011 Nama Efek Biaya Nilai Laba (rugi) yang Perolehan Wajar belum direalisasi Pihak ketiga Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 (Peringkat AA-) 99.670.900 100.000.000 329.100 Jumlah 99.670.900 100.000.000 329.100 19

6. Aset keuangan tersedia untuk dijual Akun ini terdiri dari efek ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut : Efek ekuitas Pihak ketiga 60.878.972.760 114.884.680.560 Jumlah 60.878.972.760 114.884.680.560 Efek ekuitas Rincian biaya perolehan, nilai wajar, laba (rugi) yang belum direalisasi masing-masing efek ekuitas yang diterbitkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Pihak ketiga Nama Efek 31 Desember 2012 Jumlah Biaya Nilai Laba (rugi) yang (Saham) Perolehan Wajar belum direalisasi PT. Bank Pan Indonesia Tbk 90.538.052 28.442.573.460 57.038.972.760 28.596.399.300 PT. Aneka Tambang Tbk 3.000.000 7.050.000.000 3.840.000.000 (3.210.000.000) Jumlah 35.492.573.460 60.878.972.760 25.386.399.300 31 Desember 2011 Nama Efek Jumlah Biaya Nilai Laba (rugi) yang (Saham) Perolehan Wajar belum direalisasi Pihak ketiga PT. Bank Pan Indonesia Tbk 147.288.052 46.270.613.805 114.884.680.560 68.614.066.755 Jumlah 147.288.052 46.270.613.805 114.884.680.560 68.614.066.755 7. Piutang lembaga kliring dan penjaminan Merupakan tagihan bersih perusahaan kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek penyelesaian (settlement) transaksi jual efek yang dilakukan oleh Perusahaan. Indonesia akibat perhitungan 8. Piutang nasabah Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dengan nasabah, dengan rincian sebagai berikut: Pihak ketiga Saldo masing-masing Lebih atau sama dengan 5 % 21.811.618.825 11.731.331.967 Kurang dari 5% 3.214.592.278 5.313.104.661 Jumlah 25.026.211.103 17.044.436.628 20

9. Rekening nasabah Akun ini merupakan saldo kurang dari dana nasabah sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut : Pihak ketiga Saldo masing-masing Lebih atau sama dengan 5 % 1.245.288.947 1.177.411.072 Kurang dari 5% 23.500.297 70.800.606 Jumlah 1.268.789.244 1.248.211.678 10. Beban dibayar dimuka Akun ini terdiri dari : Sewa gedung 36.117.150 36.117.150 Administrasi kredit 83.333.336 66.666.670 Perangkat lunak 91.666.667 98.500.002 Asuransi 28.562.055 60.122.026 Jumlah 239.679.209 261.405.847 11. Piutang lain-lain Akun ini terdiri dari : Pihak hubungan istimewa : Pinjaman karyawan 1.170.958.384 750.380.390 Pihak ketiga : Lain-lain 15.260.489 375.533.879 Jumlah 1.186.218.873 1.125.914.269 Pinjaman karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan pinjaman sementara yang tidak dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pengembalian. 12. Penyertaan saham Penyertaan saham pada PT. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu persyaratan sebagai anggota bursa, penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebanyak 1 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 135.000.000 per saham. 21

13. Aset tetap 31 Desember 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai perolehan Pemilikan langsung Peralatan kantor 898.597.360 3.200.000-901.797.360 Perabot kantor 881.900.000 - - 881.900.000 Komputer 1.085.940.990 47.850.000-1.133.790.990 Kendaraan 2.506.559.090 - - 2.506.559.090 Sewa pembiayaan Kendaraan 1.002.900.000 - - 1.002.900.000 Jumlah 6.375.897.440 51.050.000-6.426.947.440 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Peralatan kantor 838.108.444 38.378.000-876.486.443 Perabot kantor 852.225.002 7.550.000-859.775.002 Komputer 945.025.030 56.571.827-1.001.596.857 Kendaraan 636.328.026 626.639.773-1.262.967.798 Sewa pembiayaan Kendaraan 155.840.625 250.725.000-406.565.625 Jumlah 3.427.527.126 979.864.600-4.407.391.725 Nilai buku 2.948.370.315 2.019.555.715 31 Desember 2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai perolehan Pemilikan langsung Peralatan kantor 833.117.360 65.480.000-898.597.360 Perabot kantor 881.900.000 - - 881.900.000 Komputer 1.044.708.245 41.232.746-1.085.940.991 Kendaraan 1.883.100.000 1.306.559.091 683.100.000 2.506.559.091 Sewa pembiayaan Kendaraan 145.050.000 857.850.000-1.002.900.000 Jumlah 4.787.875.605 2.271.121.837 683.100.000 6.375.897.442 22

13. Aset tetap - lanjutan 31 Desember 2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Peralatan kantor 822.801.488 15.306.956-838.108.444 Perabot kantor 850.437.502 1.787.500-852.225.002 Komputer 839.885.333 105.139.697-945.025.030 Kendaraan 716.986.455 555.774.905 636.433.335 636.328.026 Sewa pembiayaan Kendaraan 30.218.750 125.621.875-155.840.625 Jumlah 3.260.329.528 803.630.933 636.433.335 3.427.527.126 Nilai buku 1.527.546.077 2.948.370.316 Beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 979.864.600 dan Rp. 803.630.933. 14. Aset lain-lain Akun ini merupakan jaminan telepon dan save doposit box sehubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan. 15. Hutang lembaga kliring dan penjaminan Merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek penyelesaian (settlement) transaksi beli efek yang dilakukan oleh perusahaan. Indonesia akibat perhitungan 16. Hutang nasabah Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan dengan nasabah, dengan rincian sebagai berikut : perusahaan Pihak ketiga Saldo masing-masing Lebih atau sama dengan 5 % 25.997.170.658 11.715.579.056 Kurang dari 5% 7.631.798.389 4.711.966.919 Jumlah 33.628.969.047 16.427.545.975 23

17. Rekening nasabah Akun ini merupakan saldo lebih dari dana nasabah sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut: Pihak ketiga Saldo masing-masing Lebih atau sama dengan 5 % - 2.469.583.989 Kurang dari 5% - 294.421.793 Jumlah - 2.764.005.782 18. Hutang sewa pembiayaan Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT. Clipan Finance Indonesia untuk pembelian kendaraan dengan masa sewa pembiayaan masing-masing selama 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada berbagai periode. Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun 2012-319.883.964 2013 278.354.675 278.354.675 2014 91.537.992 91.537.992 369.892.667 689.776.631 Bagian bunga yang belum jatuh tempo (28.866.771) (87.782.742) Hutang pokok sewa pembiayaan 341.025.896 601.993.889 19. Biaya masih harus dibayar Akun ini terdiri dari : Rebate ekuitas-net 175.901.562 357.955.383 Profesional 30.000.000 23.240.000 Gaji dan tunjangan 2.656.250 3.138.204 IDX Mobile 2.750.000 2.062.500 Rebate FI-net 192.843.125 112.156.364 Telepon dan internet 8.270.390 8.818.284 Kustodian 740.877 605.021 Sewa 2.160.000 1.023.900 C-Best 20.820.855 20.108.950 CTP 5.500.000 5.500.000 Service & maintenance 109.620.000 2.970.000 Listrik dan air 5.699.334 4.738.880 Beban transaksi 459.114.599 282.986.005 Perjalanan dinas - 227.833.500 Lain-lain 10.608.440 - Jumlah 1.026.685.432 1.053.136.991 24

20. Perpajakan Hutang pajak Akun ini terdiri dari : Pajak penghasilan pasal 21 47.138.038 36.637.226 Pajak penghasilan pasal 29 80.143.861 117.234.372 Pajak penghasilan pasal 23 56.009.133 400.779.540 Pajak penghasilan pasal 25-18.329.639 Pajak penghasilan pasal 26-337.900.000 Pajak penghasilan transaksi jual saham - 381.685.966 Pajak pertambahan nilai 142.345.801 2.347.223.737 Jumlah 325.636.833 3.639.790.480 Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum beban pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Laba sebelum pajak penghasilan 16.492.161.768 4.590.752.751 Koreksi fiskal: Beda waktu : Beban imbalan pasca kerja 1.153.346.443 1.203.562.655 Penyusutan aset tetap 313.319.886 122.747.893 Angsuran sewa pembiayaan (131.012.428) (177.038.334) Sub jumlah 1.335.653.902 1.149.272.214 Beda tetap Beban sumbangan dan perjamuan 43.232.846 35.198.913 Beban lain-lain 301.772.608 8.479.746 Beban transportasi dan perjalanan dinas 3.285.500 81.541.208 Beban pajak 40.565.578 49.450.781 Pajak penghasilan pasal 21 517.941.221 319.341.408 Beban asuransi karyawan 82.734.374 88.279.347 Beban pemeliharaan kendaraan 25.094.052 40.746.811 Penghasilan dari transaksi obligasi (18.626.864.554) (304.444.531) Penyusutan aset tetap 407.384.943 245.495.786 Kerugian perdagangan efek - bersih 2.287.787.500 41.608.400 Beban atas pendapatan yang bersifat final (Joint cost ) 779.422.580 25.000.003 Penghasilan yang pajaknya bersifat final (2.240.594.736) (1.421.289.985) Sub jumlah (16.378.238.088) (790.592.112) Jumlah koreksi fiskal (15.042.584.186) 358.680.102 Laba kena pajak 1.449.577.581 4.949.432.852 25

20. Perpajakan - lanjutan Laba kena pajak - lanjutan 1.449.577.581 4.949.432.852 Beban pajak penghasilan: 12,5% X Rp. 196.292.528 24.536.566 25% X Rp. 1.253.285.053 313.321.263 12,5% X Rp. 565.784.518 70.723.065 25% X Rp. 4.383.648.335 1.095.912.084 Jumlah taksiran pajak penghasilan 337.857.829 1.166.635.148 Dikurangi : Pajak dibayar dimuka Pajak penghasilan pasal 25 109.977.000 409.977.000 Pajak penghasilan pasal 23 147.736.968 639.423.776 Jumlah pajak dibayar dimuka 257.713.968 1.049.400.776 Pajak penghasilan kurang bayar 80.143.861 117.234.372 Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban pajak tangguhan perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan Imbalan pasca kerja 288.336.611 300.890.664 Hutang sewa pembiayaan (32.753.107) (44.259.584) Penyusutan aset tetap 78.329.972 30.686.973 Jumlah taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan 333.913.475 287.318.053 Aset (kewajiban) pajak tangguhan: Imbalan pasca kerja 2.218.111.606 1.929.774.995 Hutang sewa pembiayaan (313.955.557) (281.202.450) Penyusutan aset tetap 109.016.945 30.686.973 Saldo aset (kewajiban ) pajak tangguhan 2.013.172.995 1.679.259.518 26

21. Kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja sebesar Rp. 8.284.059.482 dan Rp. 7.141.153.038 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Beban terkait dibebankan pada laporan laba-rugi dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp. 1.153.346.443 dan Rp.1.203.562.655. Beban diestimasi atas imbalan kerja per 31 Desember 2012 dihitung oleh aktuaris PT. Lastika Dipa, aktuaris independen berdasarkan laporannya nomor 23/LAP/LD/II/13 tanggal 20 Februari 2013. Sedangkan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja per 31 Desember 2011 dihitung oleh aktuaris PT. Konsultan Aktuaria Mizan, aktuaris independen berdasarkan laporannya nomor 210/LAPIPK/PTKAM/JKT/02/2012 tertanggal 13 Februari 2012, metode penilaian aktuarial pada tahun tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 menggunakan metode" Projected Unit Credit". Asumsi aktuaria yang digunakan adalah sebagai berikut : Tingkat diskonto :6% per tahun (2011 :10 % per tahun) Tingkat kenaikan gaji setahun :10% per tahun (2011 :14 % per tahun) Usia pensiun :55 tahun Kekayaan dan Kewajiban atas manfaat pensiun karyawan adalah sebagai berikut : Nilai kini manfaat pensiun karyawan 6.376.213.679 5.171.815.710 Keuntungan/(Kerugian) yang belum diakui 1.907.845.803 1.969.337.329 (Kewajiban) Kekayaan yang belum diakui dalam neraca 8.284.059.482 7.141.153.039 Komponen Beban Beban jasa kini 622.058.872 571.005.092 Biaya bunga 516.659.571 623.446.990 Amortisasi (keuntungan)/ kerugian aktuaria 14.628.000 9.110.573 Beban (Pendapatan) yang diakui dalam laporan laba rugi 1.153.346.443 1.203.562.655 22. Modal saham Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan yang diaktakan melalui Akta No.21 dengan notaris Ny. Wahyuni Souisa,S.H., notaris di Jakarta tertanggal 23 Desember 2004, para pemegang saham Perusahaan telah memutuskan untuk melakukan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp. 50.000.000.000 menjadi Rp. 100.000.000.000 masing-masing dengan nilai nominal Rp. 1.000 per saham, perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-01060 HT.01.04.TH.2005 tanggal 13 Januari 2005. Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Jumlah Persentase Nilai nominal Pemegang saham saham kepemilikan (Rp) PT. Efata Citra Lestari 54.450.000 99% 54.450.000.000 Rudy Utomo 550.000 1% 550.000.000 Jumlah 55.000.000 100% 55.000.000.000 27