BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. 2012), hlm.7. 1 Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Taviv Listin Kariani 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Keperluan korespondensi, HP : ,

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mella Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

: ICE DAHNIAR NIM A

BAB I PENDAHULUAN. hlm.4. dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm. 317

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI. IPA mempelajari tentang bagaimana cara mencari

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB. I PENDAHULUAN. pengajaran menargetkan tujuan tertentu, seperti tujuan yang bersifat kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Salah satu bidang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari sesuatu, kita akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang ini, pendidikan berbasis religius merupakan sebuah motivasi hidup sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Karya, 1989), hlm Asnawi dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. pada jenjang yang lebih sempurna yaitu keberhasilan guru atau pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas yang sangat komplek dan berat, karena sebagian besar guru,

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laharja Ridwan Mustofa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ranah kognitif yaitu tentang penyampaian teori, bagaimana agar siswa itu

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam Kamus

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 2008), hlm Winata Putra Udin S., dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas. Terbuka, 2001), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm. 417

Oleh: Tutut Trinarmi Guru SDN 2 Krandegan, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. 1 Suhito, (strategi Pembelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah(MI)), Modul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat urgen untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Pendidikan juga menjadi tolok ukur kemajuan suatu bangsa dan menjadi cermin kepribadian masyarakatnya. Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah, dengan guru sebagai pemegang peranan utama keberhasilan proses belajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. 1 Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Guru dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dalam bidang pengajaran dengan kemampuan metodologis secara professional. Tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah membantu dan membimbing siswa untuk mencapai kedewasaan seluruh ranah kejiwaan sesuai dengan kriteria yang telah 1 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002, hlm. 1 1

ditetapkan, baik kriteria institusional maupun konstitusional. Untuk dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya itu, guru berkewajiban merealisasikan segenap upaya yang mengarah pada pengertian membantu dan membimbing siswa dalam melapangkan jalan menuju perubahan positif seluruh ranah kejiwaannya. 2 Pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan, diperlukan suatu cara yang tepat untuk menyampaikan bahan bahan pelajaran yang terangkum dalam kurikulum yang biasa disebut metode mengajar. Kurikulum terbaik pun atau suatu silabus sempurna, tidak akan ada manfaatnya bila tidak dihadapi oleh metode mengajar yang tepat dan guru yang yakin akan tugasnya. Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran tergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Permasalahan mendasar yang dilakukan guru adalah bagaimana seorang guru dapat menyampaikan pelajaran dengan menarik, sehingga siswa mampu memahami secara tepat dan memperoleh hasil maksimal. Kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dengan berceramah. Siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006, hlm. 181 2

terhadap materi pelajaran sangat rendah. Agar tujuan pendidikan tercapai maka kegiatan belajar mengajar upayakan berlangsung secara efektif dan efisien. Cara untuk mencapai hasil belajar yang efektif yaitu murid murid harus dijadikan pedoman setiap kali membuat persiapan dalam mengajar. 3 Pembelajaran sangat ditentukan keberhasilannya oleh kiat masing-masing guru di kelas. Tenaga pengajar yang profesional akan terukur dari sejauh mana dia menguasai kelas yang diasuhnya, hingga mengantarkan peserta didiknya mencapai hasil belajar yang optimal. Dalam pandangan psikologi, keberhasilan belajar itu lebih banyak di tentukan oleh tenaga pengajarnya. Hal ini di sebabkan tenaga pengajar sebagai orang yang berperan dalam proses transformasi pengetahuan dan ketrampilan, juga sebagai pemandu segenap proses pembelajaran. Model dan metode pembelajaran yang ada dalam dunia pendidikan bermacam macam. Model dan metode ini diantaranya adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode demonstrasi dan eksperimen, metode kerja kelompok, metode sosiodrama dan bermain peran, metode karya wisata, metode latihan dan metode sistem regu. 3 Suryasubrata, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta, 1997, hlm. 9. 3

Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif. Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaktif antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal. Dalam memilih dan menerapkan metode guru harus mengutamakan untuk melakukan tindakan bagaimana caranya membelajarkan siswa supaya efektif dan maksimal. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar, Prinsip tersebut berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa, diantaranya : 4 1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran. 2. Memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni. 3. Memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah. 4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu. 2013, hlm. 5.5 4 Sri Anitah, Strategi Pembelajaran di SD, Tangerang Selatan : UT, 4

5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri ) 6. Independent study 7. Cooperative learning 8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya. Diantara metode pembelajaran itu terdapat kelemahankelemahan yang bisa mengakibatkan kurang maksimalnya proses pembelajaran, sehingga bisa berdampak pada hasil belajar siswa. Kelemahan tersebut misalnya pada metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mancatat. Tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri. Pendekatan dan metode yang di pilih guru dalam memberikan suatu materi pelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran, tidak pernah ada suatu pendekatan dan metode yang cocok untuk semua materi pelajaran. Kenyataan sehari-hari sering kita jumpai sejumlah guru yang menggunakan metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajaran. Akibatnya hasil tidak 5

memadai, bahkan mungkin merugikan semua pihak terutama pihak siswa dan keluarganya, walaupun kebanyakan mereka tidak menyadari hal itu. Agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Guru sebaiknya menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan sebelum melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi obyek pembelajaran. Metode demonstrasi dalam pembelajaran akan lebih bermakna, sebab dengan menggunakan metode demonstrasi siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Metode ini hampir sejenis dengan metode eksperimen. Demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang guru menunjukkan atau memperlihatkan suatu proses secara langsung sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut. Dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. 5 5 Noehi Nasution, M.A.,dkk, Pendidikan IPA di SD, Jakarta : UT, 2004, hlm. 6.28. 6

Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar, dan merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah yaitu penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan gagasan. Pembelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta fakta, konsep konsep, atau prinsip prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. 6 Pembelajaran IPA di MI lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktik untuk mengembangkan kompetensi, agar siswa mampu menjalani dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pengalaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Uraian tersebut cukup jelas bahwa pengetahuan saja belum cukup bagi siswa, mereka harus punya kemampuan dan ketrampilan yang didapat dari pengalaman langsung dan kegiatan praktik. Karena itu guru harus mampu melaksanakan pembelajaran yang melibatkan aktifitas siswa. Hal ini bisa 6 Modul PLPG Kelompok Guru Kelas MI LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Tahun 2013, hlm. 95. 7

ditempuh dengan cara guru memilih strategi pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan siswa. Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Wonoketingal kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak tempat peneliti bertugas menunjukkan adanya nilai nilai pelajaran yang tidak mencapai target / KKM. Salah satu diantaranya adalah mata pelajaran IPA. Hasil tes formatif mata pelajaran IPA dengan kompetensi dasar Memahami ciri ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal hal yang memengaruhi perubahan pada makhluk hidup, menunjukkan rendahnya penguasaan materi oleh siswa. Dari 28 siswa di kelas III hanya 10 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi 70 persen ke atas. Penyebabnya adalah kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran IPA. Peneliti berusaha melakukan upaya perbaikan pembelajaran, setelah mengetahui hasil dari tes formatif mata pelajaran IPA ternyata siswa belum mampu menguasai materi. Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas di MIN Wonoketingal Karanganyar Demak mata pelajaran IPA kelas III dengan memilih metode demonstrasi, karena melalui demonstrasi peserta didik dapat terlibat langsung dalam pembelajaran dan siswa akan lebih berkesan secara mendalam. 8

` Guru dalam pembelajaran IPA telah melaksanakan tugas dengan berpedoman pada kurikulum dan mengacu pada sumber dan media belajar serta metode yang relevan. Akan tetapi penguasaan siswa terhadap materi ini masih rendah. Selama pembelajaran IPA berlangsung siswa kurang antusias, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak mau bertanya jika belum paham, terkadang siswa berbicara dengan teman sebangku. Fakta mengenai rendahnya pemahaman siswa pada materi ciri ciri dan kebutuhan makhluk hidup, maka peneliti melakukan refleksi diri dengan mengidentifikasi beberapa masalah dalam pembelajaran, antara lain a. Sebagian besar peserta didik belum mampu bersikap berfikir mandiri. b. Siswa kurang aktif selama proses pembelajaran. c. Sebagian besar peserta didik tidak berani mengajukan pertanyaan. d. Siswa kurang memperhatikan ketika guru sedang menerangkan. e. Rendahnya minat belajar siswa. 9

Penulis mencoba mengupayakan atau mencari jalan keluar untuk perbaikan pembelajaran IPA yang di wujudkan dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Ciri Ciri Dan Kebutuhan Makhluk Hidup Pada Pembelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Siswa Kelas III Semester I Di MIN Wonoketingal Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2014 / 2015. B. Rumusan Masalah Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pelajaran IPA tentang ciri ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III semester I MIN Wonoketingal kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Tahun pelajaran 2014 / 2015? C. Tujuan Penelitian Peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan sebagai berikut : Untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi ciri ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III semester I Madrasah Ibtidaiyah Negeri Wonoketingal Karanganyar Demak 2014 / 2015. 10

D. Manfaat penelitian 1. Manfaat penelitian bagi siswa a. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ciri ciri dan kebutuhan makhluk hidup b. Memperoleh hasil pembelajaran yang lebih bermakna. c. Meningkatkan prestasi belajar siswa d. Meningkatkan minat, antusias, dan keaktifan siswa sehingga terjadi pembelajaran mandiri. 2. Manfaat penelitian bagi guru a. Mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi b. Dapat mengukur sejauh mana materi telah dikuasai siswa c. Memberikan bahan referensi bagi guru yang akan melaksanakan pembelajaran tentang ciri ciri dan kebutuhan makhluk hidup 3. Manfaat penelitian bagi Madrasah a. Hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran mata pelajaran IPA di MI. b. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 11