I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan pasien merupakan konsep multidimensi. Dimensi kepuasan perawatan gigi termasuk manajemen nyeri, kualitas perawatan gigi, biaya, ketersediaan dan aksesibilitas. Faktor yang memiliki implikasi potensial untuk pemanfaatan masa depan perawatan kesehatan dan hasil kesehatan. Oleh karena itu memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pelayanan kesehatan penting untuk pemanfaatan dan perawatan gigi (Priya dkk., 2011). Masyarakat menuntut adanya peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dari segi kualitas pelayanan. Pemberian pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus dapat ditingkatkan kualitasnya dengan berbagai upaya, menyangkut biaya yang dapat dipertanggungjawabkan, pelayanan yang ramah, efisien, dan menyenangkan, serta kehandalan petugas pelayanan kesehatan. Dalam beberapa penelitian, tingkat kepuasan pasien menyangkut berbagai komponen, seperti perasaan nyaman pada saat perawatan, komunikasi yang baik antar tenaga medis dan pasien, perasaan senang pasien terhadap perawatan yang diberikan padanya, serta perasaan puas pasien. Pasien akan merasa puas jika harapan mereka dapat dipenuhi dan ketidakpuasan pasien akan terjadi jika ada kesenjangan antara harapan pasien dengan kenyataan yang diterimanya (Azhari, 2000). Kepuasan merupakan perspektif pengalaman seseorang setelah menggunakan atau mendapatkan pelayanan kesehatan. Meskipun kepuasan bersifat individual, namun kepuasan harus diperhatikan bagi semua pemberi pelayanan jasa maupun barang termasuk pelayanan kesehatan (Naomi, 2005). 1
2 Menurut Sitomorang dan Hutagalung (2006) dalam lingkup kesehatan, kepuasan pasien merupakan tujuan pemberian pelayanan kesehatan dimana kepuasan pasien tersebut juga merupakan salah satu tanda baiknya mutu pelayanan yang diberikan. Kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, dan dapat menimbulkan kepuasan pada pasien. Kualitas pelayanan bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan adalah terkait pada dimensi ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, serta keramahtamahan petugas dalam melayani pasien dan kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh pasien (Azwar, 1996). Kualitas pelayanan dalam pemberian pelayanan kesehatan merupakan faktor yang sangat penting karena mempunyai pengaruh langsung terhadap kepuasan pasien, dan selanjutnya akan memberi pengaruh terhadap perilaku balik kepada instansi pelayanan kesehatannya (Azahari, 2000). Dengan memperhatikan tingkat kepuasan masyarakat dan tuntutan yang makin besar terhadap jasa pelayanan kesehatan serta adanya usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan, maka diharapkan akan terjadi hubungan yang lebih berkualitas antara pemberi pelayanan kesehatan dengan penerima pelayanan kesehatan. Dalam meningkatkan pelayanan dapat dilakukan melalui program pelatihan, untuk membangun kemampuan pelayanan petugas kesehatan serta meningkatkan komitmen mereka terhadap pasien (Azhari, 2000). Kesehatan gigi dan mulut adalah kondisi rongga mulut, termasuk gigi geligi, dan struktur serta jaringan pendukungnya terbebas dari penyakit dan rasa sakit, sehingga dapat
3 berfungsi secara optimal (Sriyono, 2011). Gigi mempunyai banyak fungsi diantaranya untuk mengunyah, keindahan atau estetika, dan agar dapat berbicara dengan jelas atau fungsi fonetik (Muhammad, 2008). Kehilangan satu gigi atau lebih merupakan hal yang sangat mengganggu. Akibat dari kehilangan gigi yang tidak segera diganti antara lain migrasi dan rotasi gigi, erupsi berlebih, gangguan temporo mandibula, terganggunya kebersihan mulut, dan atrisi (Gunadi dkk., 1991). Gigi tiruan sebagian lepasan adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi dan jaringan sekitarnya, didukung oleh gigi dan jaringan dibawahnya, dapat dikeluar masukkan kedalam mulut oleh penggunanya (Nuning dkk., 2011). Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi estetik, fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta melindungi jaringan pendukung dibawahnya (Barners dan Walls, 2006). Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo berfungsi sebagai salah satu institusi pendidikan. Dalam organisasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo salah satu klinik perawatan pelayanan yang tersedia adalah klinik Prostodonsia. Secara umum, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo memberi pelayanan umum yang ditangani oleh dokter gigi spesialis, dokter gigi umum, dokter gigi yang sedang mmengambil program spesialis (residen), dan mahasiswa profesi (co-ass) atau mahasiswa kepaniteraan yang telah lulus Sarjana Kedokteran Gigi. Mahasiswa kepaniteraan Prostodonsia mampu melakukan pembuatan gigi tiruan sebagian lapasan sebagai syarat untuk kelulusan (Anonim, 2014).
4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana kepuasan pasien terhadap pelayanan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta? C. Keaslian Penelitian Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Priya dkk., (2011) dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Perawatan Gigi pada Mahasiswa Kepaniteraan di India. Hasil dari penelitian sebelumnya adalah faktor kualitas perawatan gigi merupakan faktor yang lebih menunjang kepuasan pasien dibandingkan dengan manajemen nyeri. Perbedaan pada penelitian ini adalah variabel penelitian yang digunakan, yaitu kepuasan pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan. Selain itu, tempat penelitian yang digunakan adalah Indonesia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta. D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta.
5 E. Manfaat Penelitian 1. Memberi tambahan informasi di bidang Prostodonsia mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta. 2. Memotivasi mahasiswa kepaniteraan Prostodonsia agar lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan terhadap perawatan gigi tiruan sebagian lepasan dan meningkatkan kepuasan pasien yang menggunakannya.