I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan pasien merupakan konsep multidimensi. Dimensi kepuasan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lain dan diperkirakan pada dua dekade abad 21 mengalami aged population boom,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. sehingga apabila kehilangan gigi akan memilih menggunakan gigi tiruan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memberikan estetik wajah yang kurang baik (Wong, dkk., 2008). Prevalensi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 6 Evaluasi pasca perawatan penting untuk mendeteksi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) di dunia diprediksi akan meningkat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum sebagaimana yang diamanatkan di dalam pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pada saluran pencernaan disamping fungsi psikis dan sosial (Tampubolon,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehilangan gigi menyebabkan pengaruh psikologis, resorpsi tulang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB I PENDAHULUAN. bagi tubuh. Fungsi gigi berupa fungsi fonetik, mastikasi dan. ataupun yang hilang bisa berdampak pada kesehatan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Hal tersebut menyebabkan kemungkinan penurunan kondisi tidak

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai masalah karies dan gingivitis dengan skor DMF-T sebesar

TINGKAT KEPUASAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nasution (2004) berpendapat bahwa mutu mencakup suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Penilaian pasien terhadap mutu pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rumit pada tubuh manusia. Sendi ini dapat melakukan 2 gerakan, yaitu gerakan

1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. sekitar 3,86 sehingga dapat dideskripsikan bahwa rata-rata orang Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. menumbuhkan kepercayaan diri seseorang. Gigi dengan susunan yang rapi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak pendapat tentang mutu, pendapat yang dikemukakan agaknya

HUBUNGAN PENILAIAN KLINIS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PEMAKAI GIGI TIRUAN PENUH DI RSGMP FKG USU

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam strategi World Trade Organization (WTO) pada tahun 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta memberikan kepuasan bagi pasien selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki permasalahan pada gigi dan mulut sebesar 25,9%,

BAB I PENDAHULUAN. akan melanjutkan pada tingkat pendidikan profesi dokter gigi. Dalam tahap

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gigi merupakan salah satu komponen penting dalam rongga mulut. Gigi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi geligi dan struktur yang menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan. kepuasan bagi konsumen selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi mempunyai banyak fungsi antara lain fonetik, mastikasi, estetis dan

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan tempat pemenuhan kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan masalah global yang sering dihadapi di dunia baik di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen memegang kendali, (2) persaingan sangat tajam, (3) perubahan telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan yang dirancang oleh Pemerintah RI melalui Sistem Kesehatan Nasional

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

I. PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional. Kesehatan merupakan hak asasi manusia, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan. Undang-Undang No.36 tahun 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. Mulut yang merupakan pusat rujukan, pendidikan dan penelitian (Peraturan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. adalah anak yang mengalami gangguan fisik atau biasa disebut tuna daksa.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Semakin terbukanya akses informasi termasuk di bidang kesehatan dan kedokteran

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan yang harus dikuasai untuk menentukan keberhasilan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam perawatan prostodontik khususnya bagi pasien yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang di lintasi

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan generasi bangsa yang kuat. Selain itu, kesehatan juga bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan pasien merupakan konsep multidimensi. Dimensi kepuasan perawatan gigi termasuk manajemen nyeri, kualitas perawatan gigi, biaya, ketersediaan dan aksesibilitas. Faktor yang memiliki implikasi potensial untuk pemanfaatan masa depan perawatan kesehatan dan hasil kesehatan. Oleh karena itu memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pelayanan kesehatan penting untuk pemanfaatan dan perawatan gigi (Priya dkk., 2011). Masyarakat menuntut adanya peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dari segi kualitas pelayanan. Pemberian pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus dapat ditingkatkan kualitasnya dengan berbagai upaya, menyangkut biaya yang dapat dipertanggungjawabkan, pelayanan yang ramah, efisien, dan menyenangkan, serta kehandalan petugas pelayanan kesehatan. Dalam beberapa penelitian, tingkat kepuasan pasien menyangkut berbagai komponen, seperti perasaan nyaman pada saat perawatan, komunikasi yang baik antar tenaga medis dan pasien, perasaan senang pasien terhadap perawatan yang diberikan padanya, serta perasaan puas pasien. Pasien akan merasa puas jika harapan mereka dapat dipenuhi dan ketidakpuasan pasien akan terjadi jika ada kesenjangan antara harapan pasien dengan kenyataan yang diterimanya (Azhari, 2000). Kepuasan merupakan perspektif pengalaman seseorang setelah menggunakan atau mendapatkan pelayanan kesehatan. Meskipun kepuasan bersifat individual, namun kepuasan harus diperhatikan bagi semua pemberi pelayanan jasa maupun barang termasuk pelayanan kesehatan (Naomi, 2005). 1

2 Menurut Sitomorang dan Hutagalung (2006) dalam lingkup kesehatan, kepuasan pasien merupakan tujuan pemberian pelayanan kesehatan dimana kepuasan pasien tersebut juga merupakan salah satu tanda baiknya mutu pelayanan yang diberikan. Kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, dan dapat menimbulkan kepuasan pada pasien. Kualitas pelayanan bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan adalah terkait pada dimensi ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, serta keramahtamahan petugas dalam melayani pasien dan kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh pasien (Azwar, 1996). Kualitas pelayanan dalam pemberian pelayanan kesehatan merupakan faktor yang sangat penting karena mempunyai pengaruh langsung terhadap kepuasan pasien, dan selanjutnya akan memberi pengaruh terhadap perilaku balik kepada instansi pelayanan kesehatannya (Azahari, 2000). Dengan memperhatikan tingkat kepuasan masyarakat dan tuntutan yang makin besar terhadap jasa pelayanan kesehatan serta adanya usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan, maka diharapkan akan terjadi hubungan yang lebih berkualitas antara pemberi pelayanan kesehatan dengan penerima pelayanan kesehatan. Dalam meningkatkan pelayanan dapat dilakukan melalui program pelatihan, untuk membangun kemampuan pelayanan petugas kesehatan serta meningkatkan komitmen mereka terhadap pasien (Azhari, 2000). Kesehatan gigi dan mulut adalah kondisi rongga mulut, termasuk gigi geligi, dan struktur serta jaringan pendukungnya terbebas dari penyakit dan rasa sakit, sehingga dapat

3 berfungsi secara optimal (Sriyono, 2011). Gigi mempunyai banyak fungsi diantaranya untuk mengunyah, keindahan atau estetika, dan agar dapat berbicara dengan jelas atau fungsi fonetik (Muhammad, 2008). Kehilangan satu gigi atau lebih merupakan hal yang sangat mengganggu. Akibat dari kehilangan gigi yang tidak segera diganti antara lain migrasi dan rotasi gigi, erupsi berlebih, gangguan temporo mandibula, terganggunya kebersihan mulut, dan atrisi (Gunadi dkk., 1991). Gigi tiruan sebagian lepasan adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi dan jaringan sekitarnya, didukung oleh gigi dan jaringan dibawahnya, dapat dikeluar masukkan kedalam mulut oleh penggunanya (Nuning dkk., 2011). Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi estetik, fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta melindungi jaringan pendukung dibawahnya (Barners dan Walls, 2006). Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo berfungsi sebagai salah satu institusi pendidikan. Dalam organisasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo salah satu klinik perawatan pelayanan yang tersedia adalah klinik Prostodonsia. Secara umum, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo memberi pelayanan umum yang ditangani oleh dokter gigi spesialis, dokter gigi umum, dokter gigi yang sedang mmengambil program spesialis (residen), dan mahasiswa profesi (co-ass) atau mahasiswa kepaniteraan yang telah lulus Sarjana Kedokteran Gigi. Mahasiswa kepaniteraan Prostodonsia mampu melakukan pembuatan gigi tiruan sebagian lapasan sebagai syarat untuk kelulusan (Anonim, 2014).

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana kepuasan pasien terhadap pelayanan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta? C. Keaslian Penelitian Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Priya dkk., (2011) dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Perawatan Gigi pada Mahasiswa Kepaniteraan di India. Hasil dari penelitian sebelumnya adalah faktor kualitas perawatan gigi merupakan faktor yang lebih menunjang kepuasan pasien dibandingkan dengan manajemen nyeri. Perbedaan pada penelitian ini adalah variabel penelitian yang digunakan, yaitu kepuasan pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan. Selain itu, tempat penelitian yang digunakan adalah Indonesia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta. D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta.

5 E. Manfaat Penelitian 1. Memberi tambahan informasi di bidang Prostodonsia mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta. 2. Memotivasi mahasiswa kepaniteraan Prostodonsia agar lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan terhadap perawatan gigi tiruan sebagian lepasan dan meningkatkan kepuasan pasien yang menggunakannya.