BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya perusahaan sebagai lapangan pekerjaan. Dengan demikian maka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya. yang tidak mampu untuk memelihara kesehatannya maka pemerintah mengambil

1 BAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memiliki aktivitas yang berupaya untuk memelihara kesejahteraan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya sehari-hari. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

2016 GAMBARAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TALAGA BODAS PADA ERA JKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan penyediaan sarana pelayanan kesehatan.di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesejahteraan sosial di Indonesia mengacu pada sila kelima

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN ASKESKIN, ASKES PNS, UMUM PADA PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, Bab VI pasal 46 dan 47 bahwa untuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS KETENAGAKERJAAN. Pengaduan Peserta. Penanganan. Unit Pengendali Mutu Pelayanan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

Marita Ahdiyana, M. Si

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

Evaluasi Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Puskesmas Klender III. Nama : Anggun Dita M NPM :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan

SOSIALISASI PERPRES NO 19 & 28 TAHUN 2016

BAB IV PENUTUP. A. KESIMPULAN 1. Perubahan PT ASKES ke BPJS Kesehatan meliputi perubahan badan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat diperhatikan bagi tiap-tiap stake holder di berbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1992 pasal 3 ayat 2, dan pasal 4 ayat 1 dan 2 tentang Program

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan. kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Timbal baliknya setiap

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Transformasi BPJS 2. September 2011

LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kesehatan bukan menjadi hal baru bagi negara berkembang, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Plus-Minus Perusahaan Bergabung dg JKN Sejak Awal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Undang-Undang No.25 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesehatan. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun (2009), kesehatan adalah

BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan. Oleh: Novijan Janis. Kepala Subbidang Analisis Risiko Ekonomi, Keuangan, dan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. itu dari segi kebutuhan sandang, kebutuhan pangan, maupun kebutuhan papan

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan kesehatan merupakan hak Konstitusional setiap warga negara. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik (good governance). Menurut Thoha dalam Jurnal Pendayagunaan Aparatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

panduan praktis Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes Penuhi Syarat

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan menggunakan

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Tgl 31 Des 2013, Bogor Selasa, 31 Desember 2013

Yoga Erlangga. Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro

Hubungan Industrial Mengenal BPJS Tujuan dan Manfaat BPJS Mekanisme BPJS Fakultas Psikologi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia yang diakui oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program. Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh warga Negara termasuk fakir miskin dan orang tidak mampu.

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengorbankan harta yang dimiliki hanya untuk mendapatkan kesehatan, sehingga. memunculkan ungkapan bahwa sehat itu mahal.

DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

CARA MEMBUAT KARTU BPJS TAMBAHAN ANAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PT ASKES (PERSERO) MENUJU BPJS KESEHATAN TAHUN OCTOVIANUS RAMBA Kepala PT. Askes (Persero) Cabang Pontianak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI JKN DAN MEKANISME PENGAWASANNYA DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL. dr. Mohammad Edison Ka.Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN. Pembukaan Majenas II SPN

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Sumber daya manusia merupakan partner strategis untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset paling berharga yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling membutuhkan, karena tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak akan bisa berjalan, begitu juga karyawan, tidak dapat menunjang kesejahteraan hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai lapangan pekerjaan. Dengan demikian maka perusahaan hendaknya memperhatikan kesejahteraan karyawan yang dimiliki, tidak hanya dituntut kewajibannya dengan berbagai macam beban pekerjaan. Bagi karyawan tidak hanya menuntut hak kesejahteraan mereka sebagai karyawan tetapi harus melakukan pekerjaan dan tanggung jawab. Pemerintah membuat peraturan mengenai pemenuhan hak-hak karyawan oleh perusahaan yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.Salah satu pasal yang diatur dalam peraturan tersebut yaitu pasal 86 yang mengatur tentang hak karyawan yaitu memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu suatu perusahaan akan berupaya untuk memenuhi kesejahteraan karyawan sesuai dengan kemampuan dari perusahaan tersebut, sehingga kinerja karyawan dapat terjaga dengan baik dan memberikan pengaruh positif terhadap perusahaan.

Salah satu cara untuk meningkat kinerja karyawan, perusahaan memberikan sebuah kompensasi dengan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan dalam bekerja. Kompensasi diharapkan dapat memotivasi dan memacu karyawan untuk dapat meningkatkan kinerjanya, yang akan menguntungkan kedua belah pihak. Menurut Siagian (2007:287) hal ini sesuai dengan Teori Hirarki Kebutuhan oleh Abraham Maslow.Teori tersebut menyatakan bahwa manusia memiliki 5 prinsip dalam kebutuhan.salah satunya adalah kebutuhan fisiologis, yaitu prinsip untuk memenuhi kebutuhan primer. Selain kompensasi dalam bentuk gaji perusahaan juga akan memberikan kompensasi lainnya yang mendukung kinerja karyawan. Salah satu perusahaan yang menerapkan sistem kompensasi dengan memberikan bantuan biaya pengobatan bagi karyawan adalah PT Taspen (Persero). PT Taspen (Persero) atau Tabungan dan Asuransi Pegawai merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang tabungan asuransi hari tua dan dana pensiun PNS. Perusahaan ini mempunyai kantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor cabang di berbagai daerah di seluruh Indonesia. PT Taspen merupakan perusahaan BUMN yang memperhatikan kesejahteraan karyawannya dilihat dari berbagai kompensasi yang diberikan kepada karyawan, dimana untuk perusahaan BUMN PT Taspen merupakan perusahaan yang memberikan kompensasi besar, dan memiliki kebijakan/aturan mengenai pemenuhan hak-hak karyawan salah satunya fasilitas yang diberikan adalah bantuan biaya kesehatan yang tercantum dalam Keputusan Direksi Nomor: SK-13/DIR/2009 berupa penggantian biaya 2

kesehatan karyawan. Bantuan biaya pengobatan karyawan ini akan diganti secara tunai oleh perusahaan setiap kali melakukan pengobatan, dimana pada perusahan lain bantuan biaya pengobatan hanya diberikan satu kali dalam satu bulan, dengan nominal yang sama untuk setiap bulannya. Sesuai dengan keputusan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2013 dimana setiap pegawai Pegawai Pemerintah Non PNS maupun PNS harus tercatat sebagai peserta Jaminan Kesehatan. Berdasarakan peraturan tersebut tahun 2015 PT Taspen baru akan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam pemberian bantuan biaya kesehatan bagi karyawan. Pengalihan yang diatur oleh pemerintah ini menimbulkan berbagi pro dan kontra dari karyawan BUMN itu sendiri dimana berdasarkan pelayanan yang telah diberikan oleh BPJS selama ini menimbulkan ketidakpuasa bagi peserta BPJS Kesehatan. Hasil observasi ICW menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan bagi peserta Askes belum baik jika di lihat berdasarkan panjangnya antrian berobat, sempitnya ruang tunggu dan lamanya peserta dalam menunggu waktu operasi. Beberapa peserta Askes mengeluhkan kekecewaan yang berkaitan dengan rumitnya proses administrasi untuk mengurus persyaratan, sikap perawat dan dokter yang tak ramah, lamanya waktu menunggu tindakan-tindakan medis atau operasi dan fasilitas ruang rawat yang terbatas, bahkan berita penolakan terhadap pasien jamkesmas sering terdengar (Tempo, 2009). Ketidakpuasan peserta Askes dapat dijelaskan dalam gambar 1.1. 3

Gambar 1. 1Persentase Kepuasan Peserta Askes Petugas Kesehatan Pelayanan Perawat Pelayanan Dokter 4,7% 4,7% 5,0% Series1 Pelayanan Kesehatan 83,2% 0,0% 20,0%40,0%60,0%80,0%100,0% Sumber : Indonesia Corruption Watch:2009 BJPS adalah lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarkan program jaminan sosial di Indonesia 1. BPJS memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali dengan syarat sudah tercatat sebagai peserta dari BPJS dan membayar iuran setiap bulannya untuk mendukung biaya pengobatan bagi peserta.kepesertaan BPJS Kesehatan saat ini juga terus berkembang dengan baik.berdasarkan informasi yang didapat dari website resmi BPJS Kesehatan sampai pada tanggal 05 Juni 2015 jumlah peserta sebanyak 145.428.914 jiwa. Pada tahun 2014 sendiri jumlah peserta 116.122.065 jiwa yang terdiri dari peserta pengalihan sebanyak 112.592.141jiwa dan peserta mandiri sebanyak 3.529.924 jiwa dengan perincian dapat dilihat dalam gambar 1.2. 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 4

Gambar 1. 2Data Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Tahun 2014 (dalam jiwa) Jumlah Peserta 3.529.924 8.446.856 16.142.615 743.454 8.640.000 859.216 Sumber: www.bpjs-kesehatan.go.id Askes Jamkesmas TNI Polri Jamsostek. PT Taspen memperhatikan benar bagaimana kesejahteraan karyawan dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh karyawan dan memberikan kompensasi yang diharapkan dapat mencukupi semua kebutuhan karyawan. Pengalihan jaminan kesehatan ke BPJS Kesehatan merupakan salah satu upaya untuk tetap mensejahterakan karyawan, namun pegalihan tersebut menimbulkan tanda tanya mengenai bagaimana tanggapan karyawan tentang pengalihan tersebut, mengigat ada berbagia peraturan yang berbeda antara bantuan biaya pengobatan yang diberikan oleh PT Taspen dengan jaminan kesehatan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. PT Taspen Kantor Cabang Yogyakarta merupakan kantor cabang dimana sebagian besar karyawan menyatakan tidak setuju dengan pengalihan bantuan biaya pengobatan kepada BPJS Kesehatan. Besaran tanggapan karyawan yang menyatakan tidak setuju dengan mengalihan tesebut cukup signifikan disamping itu pemahaman karyawan PT Taspen Kantor Cabang Yogyakarta mengenai BPJS Kesehatan dirasa sangat kurang. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mempelajari bantuan biaya 5

pengobatan karyawan di PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta dengan judul ANALISIS TANGGAPAN KARYAWAN MENGENAIPENGALIHAN BANTUAN BIAYA PENGOBATAN DARI PERUSAHAAN KEPADA BPJS KESEHATAN (STUDI PADA PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG YOGYAKARTA). 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka merumuskan permasalahan yang akan menjadi pokok pembahasan, yaitu: 1. Apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari bantuan biaya pengobatan yang diberikan oleh PT Taspen (Persero) KC Yogyakarta dan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan? 2. Bagaimana tanggapan karyawan PT Taspen (Persero) KC Yogyakarta mengenai pengalihan jaminan kesehatan kepada BPJS Kesehatan? 3. Bagaimana hubungan antara pelayanan, faskes, dan plafon pengobatan dengan tanggapan pengalihan bantuan pengobatan kepada BPJS Kesehatan? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem kompensasi karyawan PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta. Secara khusus, kajian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan bantuan biaya pengobatan yang diberikan oleh PT Taspen (Persero) KC Yogyakarta dengan jaminan Kesehatan dari BPJS Kesehatan. 6

2. Mengetahui bagaimana tanggapan karyawan PT Taspen (Persero) KC Yogyakarta mengenai pengalihan jaminan kesehatan kepada BPJS Kesehatan 3. Mengetahui hubungan antara pelayanan, faskes, dan plafon pengobatan dengan tanggapan pengalihan bantuan pengobatan kepada BPJS Kesehatan. 7

1.4 Kerangka Penulisan Kerangka penulisan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: LATAR BELAKANG 1. Kompensasi sebagai bentuk pemenuhan kesejahteraan karyawan, kompensasi ini dapat berupa bantuan pengobatan yang diberikan kepada karyawan. 2. PT Taspen (Persero) merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan, dibuktikan dengan bantuan pengobatan yang diberikan dengan palafon yang meringankan pengobatan karyawan. 3. Pengalihan bantuan pengobatan perusahaan BUMN kepada BPJS Kesehatan yang diatur oleh pemerintah menimbulkan pro dan kontara dari karyawan BUMN. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari bantuan biaya pengobatan yang diberikan oleh PT Taspen (Persero) KC Yogyakarta dan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan? 2. Bagaimana tanggapan karyawan PT Taspen (Persero) KC Yogyakarta mengenai pengalihan jaminan kesehatan kepada BPJS Kesehatan? 3. Bagaimana hubungan antara pelayanan, faskes, dan plafon pengobatan dengan tanggapan pengalihan bantuan pengobatan kepada BPJS Kesehatan? TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan bantuan biaya pengobatan yang diberikan oleh PT Taspen (Persero) KC Yogyakarta dengan jaminan Kesehatan dari BPJS Kesehatan. 2. Mengetahui bagaimana tanggapan karyawan PT Taspen (Persero) KC Yogyakarta mengenai pengalihan jaminan kesehatan kepada BPJS Kesehatan 3. Mengetahui hubungan antara pelayanan, faskes, dan plafon pengobatan dengan tanggapan pengalihan bantuan pengobatan kepada BPJS Kesehatan. ALAT ANALISIS 1.Deskriptif Kualitatif 2. Korelasi Coefisien Contingensi Hasil 8