BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air karena dapat menghasilkan. Rawa adalah sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Waduk Cengklik merupakan salah satu waduk di Kabupaten Boyolali yang

Bab V Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adakalanya turun, bahkan suatu ketika dapat pula mengering. Rawa terbentuk

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

I. PENDAHULUAN. Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan

TINJAUAN PUSTAKA. kesatuan. Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

I. PENDAHULUAN. Ekosistem air tawar merupakan ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHLUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENDAHULUAN. di darat maupun di laut. Kandungan bahan organik di darat mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Sumber oksigen terlarut dalam perairan

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Hidup PP no 82 tahun 2001 yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran

I. PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas budidaya. Air yang digunakan untuk keperluan budidaya

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA. adanya aliran yang cukup kuat, sehingga digolongkan ke dalam perairan mengalir

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang pesat khususnya di kota-kota besar,

BAB I PENDAHULUAN. sumber irigasi, sumber air minum, sarana rekreasi, dsb. Telaga Jongge ini

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah. untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem Rawa Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponenkomponen

1. ENERGI DALAM EKOSISTEM 2. KONSEP PRODUKTIVITAS 3. RANTAI PANGAN 4. STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI

I. PENDAHULUAN. bidang preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif maupun

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

YUDI MIFTAHUL ROHMANI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perairan merupakan perpaduan antara komponen fisika, kimia dan biologi

PARAMETER KUALITAS AIR

I. PENDAHULUAN. besar di perairan. Plankton merupakan organisme renik yang melayang-layang dalam

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya proses terjadinya danau dapat dikelompokkan menjadi dua

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya, tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk secara alami

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2.2. Parameter Fisika dan Kimia Tempat Hidup Kualitas air terdiri dari keseluruhan faktor fisika, kimia, dan biologi yang mempengaruhi pemanfaatan

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

EKOSISTEM. Yuni wibowo

DAUR BIOGEOKIMIA 1. DAUR/SIKLUS KARBON (C)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Plankton. Ima Yudha Perwira, SPi, Mp

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. keseimbangan ekologi dan tata air. Dari sudut ekologi, waduk dan danau

BAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

BAB I PENDAHULUAN. memonitor kualitas perairan (Leitão, 2012), melalui pemahaman terhadap siklus

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Perairan 2.2. Ekosistem Mengalir

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. dibicarakan karena mengancam masa depan dari kehidupan di bumi

Aliran energi dalam ekosistem

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut (DO; Dissolved Oxygen Sumber DO di perairan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

n, TINJAUAN PUSTAKA Menurut Odum (1993) produktivitas primer adalah laju penyimpanan

BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN

PENDAHULUAN. yang sering diamati antara lain suhu, kecerahan, ph, DO, CO 2, alkalinitas, kesadahan,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

Kata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat dan adanya hubungan timbal balik terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan penduduk dikarenakan tempat tinggal mereka telah tercemar. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengakibatkan bertambahnya limbah yang masuk ke lingkungan. Limbah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

Berdasarkan kemampuan menyusun bahan organik, organisme penyusun ekosistem dibedakan menjadi organisme autotrof dan heterotrof.

BAB I PENDAHULUAN. manusia terhadap lingkungan adalah adanya sampah. yang dianggap sudah tidak berguna sehingga diperlakukan sebagai barang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

TINJAUAN PUSTAKA. Laut Belawan merupakan pelabuhan terbesar di bagian barat Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Rawa merupakan sebutan untuk semua daerah yang tergenang air yang. mencapai kedalaman > 50 cm dari permukaan tanah (Noor, 2004).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL JURNAL KAJIAN HUBUNGAN ANTARA KUALITAS AIR DAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA IKAN NILA DI DANAU LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mengalami perkembangan

EKOSISTEM KOLAM. Di susun oleh : Ayu Nur Indah Sari ( )

TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hidroponik yang ada yaitu sistem air mengalir (Nutrient Film Technique). Konsep

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan

TINJAUAN PUSTAKA Muara Sungai

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Zonasi pada perairan tergenang (Sumber: Goldman dan Horne 1983)

PENENTUAN KUALITAS AIR

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di ekosistem perairan rawa. Perairan rawa merupakan perairan tawar yang menggenang (lentik) yaitu suatu bentuk ekosistem perairan dengan aliran atau arus air tidak memegang peranan penting. Pengertian rawa menurut Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2013 adalah wadah air beserta air dan daya air yang terkandung di dalamnya, tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk secara alami di lahan yang relatif datar atau cekung dengan endapan mineral atau gambut dan ditumbuhi vegetasi, yang merupakan suatu ekosistem. Rawa berfungsi sebagai penampungan air hujan, irigasi persawahan dan sebagai budidaya ikan. Beberapa rawa yang terbentuk secara buatan digunakan untuk tempat wisata yang dilengkapi dengan warung apung yang didirikan di tengah-tengah perairan guna menarik pengunjung. Permasalahan yang muncul dari kegiatan ini adalah terjadinya pencemaran perairan rawa akibat masuknya bahan pencemar yang dapat berupa gas, bahan-bahan terlarut dan partikulat (padatan). Sumber pencemar dapat berasal dari rawa itu sendiri, seperti limbah dari warung apung terutama limbah air sabun atau deterjen dan sisa makanan maupun dari luar rawa, limpasan pertanian dan limbah domestik. Pada umumnya, bahan pencemar masuk ke perairan melalui limpasan pertanian dan limbah domestik yaitu masuk bersama aliran air yang mengalir masuk ke dalam perairan, yang kemudian akan mengendap di dasar 1

2 perairan. Hal ini mengakibatkan terjadinya sedimentasi (pendangkalan) pada perairan tersebut. Material yang ditransportasikan dalam peristiwa sedimentasi disebut dengan sedimen. Sedimen perairan mengandung unsur hara atau nutrien yang tinggi dan sangat dibutuhkan oleh tumbuhan, yang berasal dari endapan limbah organik dan anorganik yang masuk ke perairan. Hal ini mengakibatkan perairan tersebut menjadi perairan yang subur, sehingga di perairan tersebut banyak dijumpai tanaman yang tumbuh subur seperti enceng gondok, bayam duri, kangkung, padi, teratai dan tanaman air lainnya. Selain itu, perairan yang subur juga menyebabkan terjadinya algae bloom. Algae bloom merupakan suatu peristiwa meledaknya populasi alga pada suatu ekosistem air dan kebanyakan terjadi di ekosistem air tawar. Peristiwa ini diakibatkan oleh salah satu atau beberapa jenis fitoplankton yang memiliki pigmen warna misalkan biru, hijau atau merah. Hal ini jika dibiarkan secara terus-menerus atau tidak segera ditangani akan menyebabkan ikan atau organisme lainnya yang berada di perairan tersebut mengalami kematian. Kematian ini disebabkan oleh kekurangan zat makanan, oksigen dan cahaya matahari, karena alga yang hidup di permukaan air akan menghalangi sinar matahari yang masuk ke dasar perairan dan meskipun alga memiliki klorofil dan menghasilkan oksigen, namun alga tidak menginjeksikan oksigen ke dalam air, tetapi melepaskannya ke udara karena posisinya yang mengambang di permukaan perairan. Algae bloom terjadi karena kandungan nitrat dan fosfat yang tinggi di perairan. Nitrat merupakan bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan

3 nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Selain itu, limbah domestik dan limbah dari pertanian seperti penggunaan pupuk, juga menyebakan kandungan nitrat di perairan tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya eutrofikasi (kesuburan) perairan. Menurut Mason (1993) eutrofikasi merupakan pengayaan (enrichment) air dengan adanya nutrien (nitrogen dan fosfor) yang berupa bahan anorganik dan sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dan dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan produktivitas primer perairan. Selain itu, terdapatnya nitrat di perairan yang tinggi juga menyebabkan kualitas air menurun, menurunkan oksigen terlarut, penurunan populasi ikan dan bau busuk. Sedimen mengandung populasi mikroorganisme yang melimpah dengan keanekaragaman yang tinggi (Bisset et al., 2007). Sedimen dan tanah mewakili habitat mikroorganisme yang paling komplek di bumi. Beberapa kelompok fisiologi mikroorganisme sedimen antara lain kelompok mikroorganisme aerob, aerob fakultatif, metanogen, homoasetonogen, pereduksi sulfat, denitrifikasi, pereduksi besi dan fermentatif (Madigan et al., 2006). Pada danau atau kolam dangkal, seringkali juga ditemukan bakteri fotosintetik di permukaan sedimen (Atlas and Bartha, 1993). Diperkirakan, bakteri denitrifikasi dapat diisolasi dari sedimen perairan. Bakteri denitrifikasi merupakan bakteri pereduksi nitrat yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi nitrat yang terdapat di sedimen perairan, sehingga kadar nitrat dapat berkurang dan sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Bakteri ini mereduksi nitrat dalam keadaan anaerob (tidak ada oksigen). Untuk mengetahui

4 suatu bakteri itu merupakan bakteri denitrifikasi, dapat dilakukan melalui uji biokimia yaitu uji reduksi nitrat dan uji oksidatif/fermentatif. Karakterisasi bakteri dapat dilakukan melalui identifikasi dengan 16S rrna, karena gen 16S rrna terdapat hampir di semua prokariot. Fungsi dari gen 16S rrna ini relatif konstan dan tidak berubah dalam jangka waktu yang sangat lama atau dengan kata lain laju mutasinya sangat kecil sehingga relevan bila digunakan sebagai objek penelitian (Janda and Abbott, 2007). Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi, mengkarakterisasi dan mengidentifikasi bakteri denitrifikasi di sedimen perairan Rawa Jombor, yang sedang mengalami permasalahan karena sedimentasi dan eutrofikasi. Ditemukan dan diketahuinya jenis-jenis bakteri denitrifikasi sangat dibutuhkan untuk mendukung perbaikan kualitas perairan tersebut. Hal ini dikarenakan, bakteri tersebut diharapkan dapat mengurangi kandungan nitrat yang tinggi atau berlebihan pada perairan, sehingga dapat mencegah terjadinya eutrofikasi pada perairan tersebut. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Spesies bakteri denitrifikasi apa sajakah yang ditemukan di sedimen perairan Rawa Jombor berdasarkan karakterisasi dan analisis sekuen gen 16S rrna? 2. Bagaimanakah status trofik perairan Rawa Jombor berdasarkan parameter lingkungan nitrogen total, fosfor total dan kecerahan?

5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Mengetahui spesies bakteri denitrifikan pada sedimen perairan Rawa Jombor berdasarkan karakterisasi dan analisis sekuen gen 16S rrna. 2. Mengetahui status trofik perairan Rawa Jombor berdasarkan parameter lingkungan nitrogen, fosfor dan kecerahan. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Menambah informasi ilmiah, pengetahuan serta gambaran kepada penulis dan masyarakat luas terutama mengenai jenis bakteri denitrifikasi yang terdapat pada sedimen serta karakteristik dan peranannya dalam mereduksi nitrat di perairan, serta memberikan informasi mengenai jenis-jenis bakteri denitrifikasi pada sedimen Perairan Rawa Jombor. Hal ini penting terkait adanya upaya pencegahan terjadinya eutrofikasi dan sedimentasi pada perairan tawar khususnya perairan yang menggenang (perairan lentik). 2. Memberikan informasi mengenai status trofik perairan Rawa Jombor Klaten. Hal ini penting terkait dengan upaya menjaga dan memperbaiki kualitas air di perairan tersebut.