BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Menurut SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2007 angka kematian bayi di Indonesia 35 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 9,7 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu program pemerintah dalam menurunkan angka kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu melalui Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Seperti halnya pada tujuan keempat Millenium Development Goal (MDG s) yaitu menurunkan angka kematian anak atau bayi, salah satunya ditandai dengan peningkatan cakupan imunisasi termasuk imunisasi Hepatitis B harus mencapai 80%. Baik di tingkat nasional, propinsi dan kabupaten bahkan di setiap desa (Depkes RI, 2007). Imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar dari segi preventif yang memegang peranan dalam menurunkan angka kematian bayi. Hepatitis B adalah infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus hepatitis B, hepatitis B merupakan masalah kesehatan global utama dan jenis yang paling serius dari hepatitis virus (WHO, 2008). Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 350 juta orang di dunia terinfeksi virus Hepatitis B. Untuk menurunkan angka 1
2 kesakitan dan kematian akibat penyakit Hepatitis B sejak dini, maka WHO telah merekomendasikan program imunisasi Hepatitis B untuk semua bayi (Universal Childhood Immunization Againts Hepatitis B). Sebagian besar infeksi virus Hepatitis B yang menetap timbul sebagai akibat infeksi pada waktu bayi dan anak-anak. Infeksi pada anak umumnya asimtomatis tetapi 80-95% akan menjadi kronis dan dalam 10-20 tahun akan menjadi sirosis dan atau karsinoma hepatoseluler (KHS). Di negara endemis, 80% KHS disebabkan oleh VHB. Risiko KHS ini sangat tinggi bila infeksi terjadi pada usia dini. Di lain pihak, terapi antivirus belum memuaskan terlebih pada pengidap yang terinfeksi secara vertikal atau pada usia dini. Di kawasan yang prevalens infeksi VHBnya tinggi, infeksi terjadi pada awal masa kanak-kanak baik secara vertikal maupun horisontal. Oleh karena itu, kebijakan utama tata laksana VHB adalah memotong jalur transmisi sedini mungkin. Vaksinasi universal bayi baru lahir merupakan upaya yang paling efektif dalam menurunkan prevalens VHB dan KHS (Ranuh, 2008). Tingkat pencapaian cakupan imunisasi Hepatitis B-0 propinsi Jawa Tengah tahun 2008 adalah 80,7%, di mana target imunisasi Hepatitis B-0 sampai dengan tahun 2010 adalah 90%, sehingga masih kurang dari target. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang sampai dengan bulan Desember tahun 2010 cakupan imunisasi Hepatitis B-0 112,5% dengan jumlah sasaran sebanyak 28955 bayi. Sedangkan sampai dengan bulan Februari tahun 2011 cakupan imunisasi Hepatitis B-0 18,7% dengan jumlah sasaran sebanyak 4813 bayi.
3 Puskesmas Tlogosari Kulon mempunyai cakupan imunisasi Hepatitis B-0 sampai dengan bulan Februari tahun 2011 yaitu 9,3% dengan jumlah sasaran sebanyak 139 bayi. Dari 37 Puskesmas yang ada di kota Semarang, Puskesmas Tlogosari Kulon termasuk terendah kelima. Walaupun pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia di masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap. Melakukan imunisasi pada bayi merupakan bagian tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Namun masih ada mitos yang mengatakan anakku tidak perlu imunisasi asalkan dia sehat, aktif dan makan cukup banyak dan bergizi (Proverawati, 2010). Masyarakat beranggapan bahwa pemberian imunisasi tidaklah terlalu penting bagi anaknya, karena hanya dengan gizi yang baik, mereka percaya bahwa anaknya akan tetap sehat. Masyarakat juga masih banyak yang belum mengetahui tentang manfaat imunisasi dan takut untuk melakukan imunisasi pada anaknya. Masyarakat beranggapan setelah diimunisasi anaknya akan menjadi sakit, bukan bertambah sehat dan dengan diimunisasi anaknya menjadi bodoh karena telah disuntik kuman-kuman (Suyani, 2003). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat khususnya ibu tentang imunisasi masih kurang. Hasil wawancara pada penelitian pendahuluan dengan 10 ibu yang memiliki bayi usia 0 sampai 12 bulan menunjukkan bahwa 4 ibu (40%) mengerti dan paham tentang imunisasi Hepatitis B, 6 ibu (60%) mengatakan
4 kurang mengetahui tentang imunisasi Hepatitis B namun ibu tetap mengimunisasikan anaknya. Dengan demikian dari data yang diperoleh, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengetahuan ibu tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Hepatitis B pada Bayi di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang. C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan umum : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang. 2. Tujuan khusus : a. Mendeskripsikan karakteristik ibu yang mempunyai bayi di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang. b. Mendeskripsikan pengetahuan ibu tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang. c. Mendeskripsikan pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B pada bayi di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang berdasarkan tingkat pendidikan ibu.
5 D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi dinas kesehatan Memberikan informasi tambahan untuk meningkatkan pengelolaan program imunisasi HB-0 dan pencegahan penyakit Hepatitis B. 2. Bagi institusi pendidikan Untuk melengkapi sumber bacaan di perpustakaan terutama mengenai pengetahuan ibu tentang imunisasi Hepatitis B. 3. Bagi penulis Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah serta mengamalkan secara nyata dalam bentuk karya tulis. 4. Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi untuk penelitian yang sejenis selanjutnya.
E. KEASLIAN PENELITIAN Tabel 1.1 Keaslian penelitian No Judul, nama, tahun Sasaran Variasi yang diteliti Metode Hasil 1 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar pada Bayinya di Desa Payaman Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, Rina Farisiani, 2010. 2 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Balita Usia 1-2 tahun di BPS Ny. Syarifah Sriyasmo Jl. Raya Bandung Rejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Richa Kurniawati, 2009. Semua ibu yang sampai bulan Mei tahun 2010 mempunyai bayi di Wilayah Desa Payaman Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Variabel bebas (Independent): tingkat pendidikan ibu. Variabel terikat (Dependent) : pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar. Sampel total atau sampel Variabel bebas: jenuh yakni besarnya pengetahuan dan sikap ibu sampel sesuai atau sama tentang imunisasi. Variabel dengan besarnya terikat: kelengkapan populasi sebanyak 51 imunisasi dasar pada balita. balita. Cross Sectional Cross Sectional Penelitian yang diperoleh adalah sebagian besar responden berpengetahuan cukup (54,9%). Responden yang berpengetahuan baik mayoritas tingkat pendidikannya adalah tamat SMA dan PT. Sedangkan yang berpengetahuan kurang mayoritas pendidikannya tamat SD yaitu sebanyak (7,8%) Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi. Tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi. 3 Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi di Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan Semarang. Tri Rahmawati, 2009. Seluruh poplulasi yaitu Variabel bebas: semua ibu yang pengetahuan ibu tentang mempunyai bayi berumur imunisasi dasar. Variabel 10-12 bulan berjumlah 43 terikat: kelengkapan orang. imunisasi dasar pada bayi. Cross Sectional Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. 6 6
7 Dari penelitian yang dilakukan sebelumnya, terdapat perbedaan antara lain: penelitian pertama variabel bebasnya tingkat pendidikan ibu. Penelitian kedua variabel bebasnya pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi. Penelitian ketiga variabel bebasnya pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar. Sedangkan dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu pengetahuan ibu tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi.