BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya terhadap jasa akuntansi koperasi juga membutuhkan jasa akuntansi baik untuk mengolah data-data keuangan guna menghasilkan informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi, maupun untuk meningkatkan mutu pengawasan terhadap praktik pengelolaan usahanya. Adapun pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi koperasi meliputi baik anggota kopersi itu sendiri beserta pejabat koperasi, Bank, Kreditur, maupun instansi-instansi pemerintah yang berkepentingan dengan koperasi. Dan proses akuntansi perkoperasian mempunyai tahapan yang sama dengan akuntansi perusahaaan pada umumnya, yakni dimulai dengan pencatatan,pengakumulasian dan pemrosesaan data dan pada akhirnya menghasilkan laporan keuangan.
1. Pengertian, Tujuan, Azas, dan Peran Koperasi a. Pengertian koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum. Terdapat berbagai penafsiran tentang koperasi. Ada baiknya terlebih dahulu dipahami hal-hal yang tersurat dan tersirat dalam pengertian umum koperasi berikut ini : Menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 koperasi merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya. Menurut Undang-Undang koperasi Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok perkoperasian pasal 3, koperasi indonesia didefinisikan sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang, badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Menurut Hendar (2010:2) koperasi adalah : Organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara demokratis b. Tujuan dan Azas Koperasi Tujuan utama dari koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasiona 7
Koperasi berazaskan kekeluargaan dalam menjalankan usaha berlaku ketentuan seperti yang terdapat pada kehidupan keluarga. Segala sesuatu dikerjakan bersama untuk kepentingan bersama. Usaha bersama artinya usaha dalam koperasi didasarkan atas kesadaran dan kesukarelaan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggotannya. Azas kekeluargaan artinya berdasarkan kepentingan bersama atas dasar untuk semua dan semua untuk satu. Azas gotong royong berarti bersama-sama, secara bersamasama bekerja sama untuk memajukan dan mengembangkan koperasi c. Peran Koperasi Pada pelaksanaannya koperasi mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi sosial. Fungsi ekonomi adalah memperjuangkan kemakmuran bersama secara merata bagi para anggota kopersi. Sedangkan fungsi sosial koperasi adalah memupuk persaudaraan dan kekeluargaan secara gotong royong, yang pada akhirnya diharapkan dapat terbina persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kegiatan usaha koperasi mempunyai peranan sebagai berikut : - Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khusunya dan masyarakat pada 8
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosilanya - Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. - Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. - Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. - Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa. 2. Keanggotaan Koperasi Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka, sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi tidak boleh ada paksaan oleh siapapun. Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi, sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan/diskriminasi dalam bentuk apapun. 9
3. Modal Koperasi Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari : 1. Modal yang berasal dari penyetoran anggota yang berbentuk simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. 2. Dana Cadangan. 3. Hibah Modal pinjaman dapat berasal dari : 1. Anggota dan calon anggota 2. Koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari dengan prjanjian kerjasama antar koperasi 3. Bank dan lembaga keuangan bukan bank yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Sumber Lain yang sah. 4. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Menurut UU No.25 tahun 1992 Pasal 5 Ayat 1 bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha kepada anggota dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Prinsip-prinsip pembagian SHU koperasi adalah : a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota. b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri. 10
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan. d. SHU anggota dibayar secara tunai. B. Laporan Keuangan Koperasi Laporan keuangan koperasi adalah laporan keuangan yang disusun untuk dapat menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas koperasi secara keseluruhan sebagai pertanggungjawaban pengurus atas pengelolaan keuangan koperasi yang terutama ditujukan kepada anggota. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan produk akhir dari sistem akuntansi keuangan yang dimulai dari pencatatan, pengelompokkan, dan pemrosesan data dan pada akhirnya menghasilkan laporan keuangan. Pada badan usaha koperasi pemakai utama dari laporan keuangan adalah para anggota koperasi itu sendiri beserta pejabat koperasi. sedangkan pemakai lainnya yang mempunyai kepentingan terhadap koperasi diantaranya adalah calon anggota, bank, kreditur dan kantor pajak. Laporan keuangan koperasi dapat menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya seperti : 1. Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi. 11
2. Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama suatu periode dengan sisa hasil usaha dan manfaat koperasi sebagai ukuran. 3. Mengetahui sember daya ekonomis yang dimiliki koperasi, kewajiban dan kekeayaan bersih dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota dan bukan anggota. 4. Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih, dalam suatu periode, dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota dan bukan anggota. 5. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi. Oleh karena itu, laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus kepada para anggota tahunan. Didalam PSAK No.27 (Revisi 1998) dijelaskan bahwa laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan. Berikut ini adalah penjabaran dari laporan keuangan koperasi : a. Neraca Neraca menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada wakru tertentu. Neraca Koperasi memiliki perbedaan dengan neraca pada perusahaan biasa, dimana ekuitas dalam neraca pada 12
perusahaan biasa merupakan akun modal dari pemegang saham, sementara ekuitas dalam neraca koperasi mencakup akun simpanan wajib, simpanan pokok, modal penyertaan partisipasi anggota, modal sumbangan, modal cadangan dan SHU yang belum dibagi. Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada satu waktu tertentu. b. Perhitungan Hasil Usaha Perhitungan Hasil Usaha (PHU), menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak sematamata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota. c. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas, menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode tertentu. d. Laporan Promosi Ekonomi Anggota Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dalam hal sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari 13
pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang akan dibagi untuk anggota. Laporan promosi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tententu. Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu : 1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama. 2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama. 3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi. 4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha. Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk angota dan manfaat yang diperoleh pada akhit tahun buku dari pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi anggota ini disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankannya. Sisa hasil usaha tahun berjalan harus dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. Bagian sisa hasil usaha untuk anggota merupakan manfaat ekonomi yang diterima anggota pada akhir tahun buku. Dalam hal pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi karena tidak diatur secara tegas pembagiannya dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga dan harus menunggu keputusan rapat anggota, maka manfaat ekonomi yang diterima dari pembagian sisa 14
hasil usaha dapat dicatat atas dasar taksiran jumlah bagian sisa hasil usaha yang akan diterima oleh anggota. e. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan merupakan media untuk pengungkapan yang diharuskan dalam standar akuntansi dan yang tidak dapat disajikan dalam neraca, laporan sisa hasil usaha, atau laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan, menyajikan pengungkapan (disclosures) yang memuat : Perlakuan akuntansi antara lain mengenai : 1. Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota. 2. Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan, piutang, dan sebagainya. 3. Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non anggota. Pengungkapan informasi lain antara lain : 1. Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun dalam praktik, atau yang telah dicapai oleh koperasi. 2. Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan 15
pelatihan perkoperasian, usaha, manajemen yang diselenggarakan untuk anggota dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota. 3. Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dan transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota. 4. Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota. 5. Pembatasan penggunaan dan risiko atas aktiva tetap yang diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan. 6. Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi. 7. Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan saham dari perusahaan swasta. 8. Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan. 9. Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan. 10. Penyelenggaraan rapat anggota, dan kepututsan-keputusan penting yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan. Koperasi dapat melakukan usaha-usaha sebagaimana badan usaha lain seperti perdagangan, jasa keuangan dan pembiayaan, jasa asuransi, jasa transportasi, dan lainnya. Koperasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis misalnya koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi simpan pinjam 16
dan koperasi pemasaran, maka dalam penyajian laporan keuangannya dapat menunjukkan kekhususan masing-masing C. Perangkat Organisasi Koperasi 1. Rapat anggota Rapat anggota adalah wadah sspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas. 2. Pengurus Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi, namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota. 17
3. Pengawas Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi dirapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. D. Perlakuan Akuntansi Perkoperasian 1. Perlakuan Pendapatan dan Beban. Kinerja koperasi dari suatu periode dinyatakan atau dilaporkan dalam perhitungan hasil usaha. Pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan anggota diakui sebesar penjualan barang atau jasa kepada anggota. Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan non anggota diakui sebagai pendapatan (penjualan) dan dilaporkan terpisah dari patrisipasi anggota dalam laporan perhitungan hasil usaha sebesar nilai transaksi. Selisih antara pendapatan dan beban pokok transaksi dengan non anggota diakui sebagai laba/rugi kotor dengan non anggota Beban usaha dan beban-beban perkoperasian harus disajikan terpisah dalam laporan perhitungan hasil usaha. Dalam meningkatkan kesejahteraan anggota, koperasi tidak hanya berfungsi menjalankan 18
usaha-usaha bisnis yang memberikan manfaat atau keuntungan ekonomi kepada anggota, tetapi juga harus menjalankan fungsi lain untuk meningkatkan kemampuan sumber daya anggota, baik secara khusus maupun sumber daya koperasi secara nasional. Kegiatan ini tidak dilakukan oleh badan usaha lain. Beban-beban yang dikeluarkan untuk kegiatan ini disebut dengan beban perkoperasian. Termasuk dalam beban ini antara lain adalah beban pelatihan anggota, beban pengembanganusaha anggota, dan beban iuran untuk gerakan koperasi (Dewan Koperasi Indonesia). Sehubungan dengan pendapatan dan beban adalah laporan promosi keuangan anggota. Laporan ini merupakan laporan mengenai manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan. Lebih lanjut menyatakan bahwa sisa hasil usaha tahun berjalan harus dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. Bagian sisa hasil usaha untuk anggota merupakan manfaat ekonomi yang diterima anggota pada akhir tahun buku. Dalam hal pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi karena tidak diatur secara tegas pembagiannya dalam anggaran 19
dasar atau anggaran rumah tangga dan harus menunggu keputusan rapat anggota, maka manfaat ekonomi yang diterima dari pembagian sisa hasil usaha dapat dicatat atas dasar taksiran jumlah bagian sisa hasil usaha yang akan diterima oleh anggota. 2. Ekuitas Kekayaan bersih koperasi berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 27 terdiri dari simpanan pokok,simpanan wajib, modal sumbangan, cadangan koperasi dan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang belum dibagi. Simpanan pokok dan simpanan wajib disajikan dineraca sesuai dengan jumlah uang yang telah menjadi kewajiban untuk disetorkan. Selain itu simpanan yang belum disetor disajikan sebagai pengurang terhadap simpanan yang bersangkutan. Untuk setiap balas jasa atas simpanan-simpanan ini yang diberikan oleh koperasi kepada anggota diberlakukan sebagai pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota. Disamping simpanan pokok dan simpanan wajib, dari cadangan yang berasal dari pembagian sisa hasil usaha (SHU) periode-periode lalu, dan cadangan yang berasal dari penyisihan dan dalam rangka program khusus disajikan sejumlah hak yang menjadi hak koperasi. Berdasarkan Penyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 27 (Revisi 1998) Reformat 2007, Ekuitas terdiri dari : 20
- Modal anggota Simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpapan pokok atau simpanan wajib diakui sebagai ekuitas koperasi dan dicatat sebesar nilai nominalnya. Penyajian nilai simpanan pokok dan simpanan wajib di neraca adalah dengan menyajikan nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib. Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum diterima dari anggota disajikan sebagai piutang simpanan pokok dan simpanan wajib. Kelebihan setoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota baru di atas nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pendiri diakui sebagai modal penyetaraan partisipasi anggota. - Modal penyertaan Modal penyertaan diakui sebagai ekuitas dan dicatat sebesar jumlah nominal setoran. Dalam hal modal penyertaan yang diterima selain uang tunai, maka modal penyertaan tersebut dinilai sebasar harga pasar yang berlaku pada saat diterima. Apabila nilai pasar tidak tersedia, dapat digunakan nilai taksiran. Modal penyertaan ikut menutup risiko kerugian dan memiliki sifat relatif permanen, dan imbalan atas pemodal 21
didasarkan atas hasil usaha yang diperoleh. Oleh karena itu, modal penyertaan tersebut diakui sebagai ekuitas. - Modal sumbangan Modal sumbangan disini yang termasuk ekuitas adalah modal sumbangan yang diterima koperasi yang dapat menutup resiko kerugian, sedangkan modal sumbangan yang substansinya merupakan pinjaman diakui sebagai kewajiban jangka panjang dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Modal sumbangan yang diterima koperasi dari pahak luar sifatnya tidak boleh mengikat karena hakikat sumbangan tersebuat adalah pinjaman. - Cadangan Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha yang disishkan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Pembayaran tambahan kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi di atas julah simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain-lain dibebankan pada cadangan. Cadangan yang dibentuk dari sisa hasil usaha yang diperoleh setiap tahun buku yang dimaksudkan untuk pemupukan modal untuk pengembangan usaha dan untuk menutup risiko kerugian merupakan bagian dari ekuitas. Sebagai bagian dari ekuitas, cadangan berpengaruh terhadap 22
total nilai kekayaan bersih koperasi yang mencerminkan nilai pemilikan anggota dalam koperasi. Oleh karena itu, anggota yang keluar dalam tahun berjalan, selain menerima pengembalian simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain sebesar nilai nominalnya, koperasi dapat menetapkan pembayaran tambahan dalam jumlah yang proporsional dengan nilai kekayaan bersih koperasi atau jumlah tertentu yang ditetapkan rapat aggota. Pembayaran tambahan tersebut dibebankan pada cadangan koperasi. - Sisa Hasil Usaha Sisa hasil usaha tahun berjalan dibagi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada koperasi. Dalam hal jenis dan jumlah pembagian sisa hasil telah diatur secara jelas, maka bagian yang tidak menjadi hak koperasi diakui sebagai kewajiban. Apabila jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan laporan keuangan. Sisa hasil usaha yang diperoleh dalam tahun berjalan dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga. Keharusan pembagian sisa hasil usaha tersebut juga dinyatakan dalam undang-undang perkoperasian. 23
Penggunaan sisa hasil usaha yang dibagikan tersebut diantaranya adalah untuk anggota, dana pendidikan, dan untuk koperasi sendiri. E. Format laporan keuangan koperasi berdasarkan PSAK No.27 (Revisi 1998) Lampiran ini hanya ilustrasi dan bukan bagian dari pernyataan.tujuan lampiran ini adalah untuk mengilustrasikan penerapan pernyataan dalam rangka membantu memahami artinya.urutan penyajian dan deskripsi,bila perlu dapat diubah sesuai dengan kondisi masing masing koperasi agar tercapai penyajian laporan keuangan secara wajar. KOPERASI XXX PERHITUNGAN HASIL USAHA Untuk Tahun Yang berakhir Pada tanggal 31 Desember 20X1 dan 20X0 (Dalam Rupiah) Tahun 20X1 Tahun 20X0 Partisipasi Anggota Patisipasi bruto anggota Beban pokok () () Partisipasi netto anggota Pendapatandari nonanggota Penjualan Harga pokok () () Laba(rugi) kotor dengan non anggota Sisa hasil usah kotor 24
Baban Operasi Beban usaha Sisa Hasil Usaha Koperasi Beban perkoperasian SHU setelah beban perkoperasian Pendapatan dan Beban lain-lain SHU sebelum pos-pos luar biasa Pendapatan dan beban luar biasa SHU sebelum pajak Pajak penghasilan Sisa hasil usaha setelah pajak () () () () () () KOPERASI XXX NERACA Per 31 Desember 20X1 dan 20X0 Tahun 20X1 Tahun 20X0 Aset Aset Lancar Kas dan Bank Investasi jangka pendek Rp Rp Piutang usaha Piutang pinjaman anggota Piutang pinjaman nonanggota Piutang lain-lain Penyisihan piutang tak tertagih () () Persediaan Xxxxxxxxxx Pendapatan akan diterima Jumlah Aset Lancar Investasi jangka panjang Penyertaan pada koperasi Xxxxxxxxxx 25
Penyertaan pada non koperasi Jumlah investasi jangka panjang Aset Tetap Tanah/hak atas tanah Bangunan Mesin Inventaris Akumulasi Penyusutan () () Jumlah Aset Tetap Aset lain-lain Aktiva tetap dalam konstruksi Beban ditangguhkan Jumlah Aset lain-lain Total Aktiva KOPERASI XXX NERACA (lanjutan) Per31 Desember 20X1 dan 20X0 Tahun 20X1 Tahun 20X0 Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Jangka Pendek Utang usaha Utang bank Utang pajak Utang simpanan anggota Utang dana bagian SHU Utang jangka panjang akan jatuh tempo Biaya masih harus dibayar Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang Utang bank 26
Utang jangka panjang lainnya Jumlah kewajiban jangka panjang Ekuitas Simpanan wajib Simpanan pokok Modal penyertaan partisipasi anggota Modal penyertaan Modal sumbangan Cadangan umum Sisa hasil usaha belum dibagi Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas KOPERASI XXX LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA Untuk Tahun Yang berakhir 31 Desember 20X1 dan 20X0 (Koperasi konsumen) Promosi Ekonomi Selama Tahun Berjalan Tahun 20X1 Tahun 20X0 Manfaat ekonomi dari pemasaran produk anggota Pemasaran produk anggota atas dasar harga koperasi Pemasaran produk anggota atas dasar harga pasar Jumlah Promosi ekonomi dari transaksi pemasaran produk anggota () () Manfaat ekonomi dari pengadaan barang 27
untuk anggota Pengadaan barang atas dasar harga pasar Pengadaan barang atas dasar harga () () koperasi Jumlah Promosi ekonomi dari transaksi pengadaan barang untuk anggota Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi Penghematan beban pinjaman anggota Kelebihan balas jasa simpanan anggota Jumlah promosi ekonomi dari transaksi penyediaan jasa untuk anggota Jumlah promosi ekonomi anggota selama tahun berjalan Promosi ekonomi pada akhir tahun Pembagian SHU tahun berjalan untuk anggota Jumlah promosi ekonomi anggota () () KOPERASI XXX LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA Untuk Tahun Yang berakhir 31 Desember 20X1 dan 20X0 (Koperasi produsen) Promosi Ekonomi Selama Tahun Berjalan Tahun 20X1 Tahun 20X0 Manfaat ekonomi dari pemasaran produk anggota Pemasaran produk anggota atas dasar harga pasar Pemasaran produk anggota atas dasar harga koperasi Jumlah Promosi ekonomi dari transaksi () () 28
pemasaran produk anggota Manfaat ekonomi dari pengadaan barang untuk anggota Pengadaan barang atas dasar harga pasar Pengadaan barang atas dasar harga () () koperasi Jumlah Promosi ekonomi dari transaksi pengadaan barang untuk anggota Manfaat ekonomi dari penyediaan jasa untuk anggota Penyediaan jasa atas dasar harga pasar Penyediaan jasa atas dasar harga koperasi Jumlah promosi ekonomi dari transaksi penyediaan jasa untuk anggota Jumlah promosi ekonomi anggota selama tahun berjalan Promosi ekonomi pada akhir tahun Pembagian SHU tahun berjalan untuk anggota Jumlah promosi ekonomi anggota () () 29