MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel :

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Aisyatir Rodiah Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING

Lamhot Munthe. menawarkan persoalan-persoalan yang sulit, ditambah dengan kurangnya kerjasama antar siswa

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Niasni Sinaga Guru SMP Negeri 3 Berastagi

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

PERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 BATAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PUJI DADI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DI KELAS V-B SD NEGERI NO

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

Karolina Br Karo Guru SD Negeri Tigaserangkai Surel:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJAS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V-B SD NEGERI MULIOREJO

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

BUDIMAN SIHOMBING Guru SMP Negeri 15 Medan

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS IX G SMP NEGERI 3 CIAMIS. Oleh: TETI MARYATI Guru SMP Negeri 3 Ciamis

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel:

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Kata kunci: motivasi,prestasi,model pembelajaran talking stick, LKS

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Sinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur ABSTRAK

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VI SDN 181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN EVOLUSI DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 2 JEMBER

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo Email : mdsitumorang@yahoo.co.id ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Script pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V-B semester Ganjil SD Negeri 106146 Muliorejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini diambil di kelas V-B SD Negeri 106146 Muliorejo dengan jumlah siswa 40 siswa. Model Pembelajaran Cooperative Script memiliki dampak positif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (52,5%), siklus II (92,5%) dan aktivitas siswa yang semakin meningkat. Pada siklus I, menulis/membaca (38%), menyimak bacaan (31%), bertanya sesama teman (14%), bertanya kepada guru (12%), dan yang tidak relevan dengan KBM (6%). Pada siklus II, menulis (25%), membaca puisi (46%), bertanya sesama teman (18%), bertanya kepada guru (9%), dan yang tidak relevan dengan KBM (3%). Peneliti memberikan tes hasil belajar sebagai Pretes dengan hasil rata-rata 44,3 dengan nilai tertinggi 55 dan nilai terendah 25. Peningkatan hasil belajar siswa dari Formatif I dan II menunjukkan rata-rata dari 70,5 menjadi 79,3. Dengan nilai terendah Formatif I yaitu 40 yang naik pada Formatif II menjadi 67, dan nilai tertinggi 100 pada setiap siklusnya. Dengan ketuntasan klasikal pada Siklus I sebesar 52,5% dan pada Siklus II sebesar 92,5%. Dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa semakin meningkat pada setiap siklus. Kata Kunci : Bahasa Indonesia, Aktivitas Belajar, dan Model Pembelajaran Cooperative Script PENDAHULUAN Bahasa merupakan satusatunya alat komunikasi verbal yang dimiliki oleh manusia karenanya manusia atau individu berkomunikasi dengan manusia atau individu lain melalui bahasa. Agar komunikasi mudah dimengerti diperlukan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dalam hal ini meliputi: ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menyimak dan membaca merupakan keterampilan yang bersifat reseptif atau bersifat menerima sebuah informasi yang diberikan oleh orang lain, sedangkan ketrampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif atau bersifat mampu menghasilkan sesuatu dari apa yang diucapkan dan yang ditulis. Pembelajaran menjadi wadah tempat bertemunya komunikasi guru dan siswa. Pembelajaran yang menarik dengan model yang disesuaikan dengan materi pelajaran. Apabila hal itu terlaksana kecil kemungkinan siswa akan merasa jenuh dan bosan ketika pembelajaran berlangsung. Membaca merupakan sarana yang paling utama untuk menyerap informasi dari bahan ajar. Oleh karena itu membaca merupakan komponen penting yang harus dikuasai peserta didik. Peserta didik akan selalu dihadapi pelajaran 17

dengan bahasa sebagai media utama dalam penyampaian informasi. Bagaimana mungkin siswa mampu menguasai pelajaran jika kemampuan membaca siswa itu rendah. Siswa sekolah dasar SD 106146 Muliorejo umumnya berlatar belakang dari keluarga yang sederhana. kelas V-B merupakan kelas yang memiliki kesulitan belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Alokasi waktu yang sangat terbatas yang disediakan lembaga pendidikan perlu dicukupi siswa dengan belajar di rumah. Secara sederhana belajar di rumah dapat dilakukan cukup dengan membaca buku pelajaran yang ada. Namun minat siswa untuk membaca tidak begitu mencolok di SD 106146 Muliorejo, hal ini mempengaruhi kemampuan membaca siswa yang lambat dan rendah. Data kemampuan membaca siswa terserap di saat pretes dilakukan. Merangsang siswa agar menyenangi kegiatan membaca harus segera dilakukan. Peneliti akan menerapkan media pembelajaran berupa teks, teks tersebut akan dibagikan pada tiap kelompok yang di dalam kelompok itu siswa telah menentukan pasangan membacanya. Masalah yang peneliti hadapi dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah kurang aktivitas belajar siswa, siswa sering ribut di dalam kelas dan siswa mengantuk di dalam kelas. Suasana yang tidak kondusif seperti ini menurunkan aktivitas positif siswa pada saat belajar. Aktivitas adalah melakukan suatu kegiatan tertentu secara aktif. Aktivitas menunjukkan adanya kebutuhan untuk aktif bekerja atau melakukan kegiatan tertentu. Untuk meminimalkan permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa bekerja secara gotong royong yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Slavin (dalam Sanjaya, 2008) mengemukakan dua alasan: pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemapuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri; kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Salah satu faktor untuk menciptakan kinerja siswa dengan menggunakan pendekatan cooperative script yakni metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian materi yang dipelajari. Langkahlangkah cooperative script : Guru membagi siswa untuk berpasangan, guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan, guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar, pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar: Menyimak, mengoreksi, menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap, membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi 18

sebelumnya atau dengan materi lainnya. Setelah kelompok pertama siswa selesai maka siswa bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Simpulan pelajaran dibuat oleh guru dan siswa secara bekerja sama. Melalui model pembelajran cooperative script tersebut peneliti berharap dapat meningkatkan daya menyimak dan meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga terjadi peningkatan pembelajaran. Dengan demikian peneliti mengadakan sebuah penelitian tindakan kelas berjudul: Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Bahasa Indonesia Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Script Di Kelas V SD Negeri 106146 Muliorejo. Berdasarkan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah adalah : 1) Apakah Aktivitas belajar Bahasa Indonesia siswa dengan materi pokok Membaca Teks Percakapan, Membaca Cepat 75 Kata/Menit dan Membaca Puisi dapat meningkat pada saat Cooperative Script di kelas V-B SD Negeri 106140? 2) Apakah hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dengan materi pokok Membaca Teks Percakapan, Membaca Cepat 75 Kata/Menit dan Membaca Puisi dapat meningkat pada saat Cooperative Script di kelas V-B SD Negeri 106140? Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar Bahasa Indonesia siswa dengan materi pokok Membaca Teks Percakapan, Membaca Cepat 75 Kata/Menit dan Membaca Puisi siswa dapat meningkat atau tidak dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Script selama kegiatan belajar mengajar di kelas V-B Sd Negeri 106146 Muliorejo. 2) Untuk mengetahui apakah hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dengan materi pokok Membaca Teks Percakapan, Membaca Cepat 75 Kata/Menit dan Membaca Puisi siswa dapat meningkat atau tidak dengan Cooperative Script selama kegiatan belajar mengajar di kelas V-B Sd Negeri 106146 Muliorejo. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri 106146 Muliorejo di Jalan Setia Binjai Km 13,5. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September sampai dengan Desember Tahun 2013. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini sebanyak I (satu) kelas yaitu siswa kelas V-B sebanyak 40 orang. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan (Observasi), dan tahap refleksi ( Arikunto dkk, 2007: 74 ). 19

Teknik Analisis Data Metode analisis data pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa setelah tindakan. Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut: 1. Merekapitulasi nilai pretes sebelum tindakan dan nilai tes akhir siklus I dan siklus II. 2. Menghitung nilai rata-rata atau persentase hasil belajar siswa untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar. 3. Penilaian a. Data nilai hasil belajar (kognitif) diperoleh dengan menggunakan rumus: Nilai Jumlah jawaban Siswa Jumlah seluruh benar 100 soal (Slameto,2001:189) b. Nilai rata-rata siswa dicari dengan rumus sebagai berikut: X X N (Subino,1987:80) Keterangan : X = Nilai rata-rata Σ = Jumlah nilai X N = Jumlah peserta tes c. Untuk penilaian aktivitas digunakan rumus sebagai berikut: % Proporsi Aktivitas = jumlahskoryangdiperoleh x 100% jumlahskor ideal (Majid, 2009:268) d. Ketentuan persentase ketuntasan belajar kelas Ketuntasan S K b 100% belajar kelas ΣSb =Jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ΣK = Jumlah siswa dalam sampel Yang menjadi indikator keberhasilan guru mengajar digunakan KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dengan nilai 70 secara individual dan 85% secara klasikal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar maka dilakukan tes hasil belajar atau disebut Pretes. Análisis data menunjukan hasil pretes siswa rata-rata adalah 44,3, hal ini menunjukan bahwa rata-rata siswa belum ada persiapan sebelum belajar di sekolah. Data Siklus I Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada pertemuan 1 hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013 dan pertemuan 2 hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013. Tahap Observasi Data aktivitas belajar siswa Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan berlangsung dengan bantuan dua orang guru untuk mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktifitas siswa. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa diperoleh data aktivitas yang disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Aktivitas Siswa Siklus I Siklus I No Aktivitas Jumlah Skor Proporsi 1 Menulis,membaca 75 18,75 38% 2 Menyimak bacaan 61 15,25 31% 3 Bertanya pada teman 28 7 14% 20

4 Bertanya pada guru 24 6 12% 5 Yang tidak relevan 12 3 6% Jumlah 200 50 100% Data aktivitas belajar siswa dijajikan dalam grafik berikut. Grafik 1 Aktivitas Siswa Siklus 1 Data Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus I dilakukan tes hasil belajar atau disebut Formatif I, dengan data dapat dilihat Pada Tabel 2 berikut: Tabel 2 Distribusi Hasil Formatif I Nilai Frekuensi Tuntas Tuntas Individu Kelas 40 3 - - 60 16 - - 80 18 15 37,5% 100 3 6 15% Jumlah 40 21 52,5% Nilai rata-rata 70,5 Distribusi Hasil Formatif I disajikan dalam grafik berikut: 10 8 6 4 2 0 40 35 30 25 20 15 10 5 0 FORMATIF 1 50 57 64 71 79 86 93 100 Grafik 2 Data Hasil Formatif 1 Siklus I Pada Tabel 2, nilai terendah Formatif I adalah 40 sebanyak 3 orang dan nilai tertinggi adalah 100 sebanyak 3 orang, dengan 19 orang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan atau ketuntasan klasikal adalah sebesar 52,5%. Dengan nilai KMM sebesar 70. Nilai ini berada sedikit di bawah kriteria keberhasilan klasikal sehingga dapat dikatakan KBM Siklus I kurang berhasil memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Walaupun Nilai rata-rata kelas siswa tuntas menurut KKM Bahasa Indonesia yaitu 70. Refleksi Pada proses pembelajaran masih ditemukan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan penelitian tindakan kelas yaitu : 1. Siswa kurang termotivasi untuk menjadikan tujuan pembelajaran sebagai target penguasaan disetiap KBM bagi dirinya sendiri. 2. Pembelajaran belum berjalan lancar sesuai rencana dengan penggunaan waktu tidak efektif dikarenakan siswa bertindak diluar KBM 3. Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung siswa tersebut hanya berdiam diri, seolah-olah tidak mau tahu dan hanya melakukan kegiatan menulis dan membaca, meskipun ada beberapa siswa yang aktif dalam berargumen. 4. Jumlah teks yang digunakan siswa kurang mencukupi, dengan satu teks untuk setiap pasangan masih dirasa kurang. 5. Guru menggunakan media belajar yang belum memadai untuk menjelaskan teknik membaca cepat. 21

Revisi Siklus I Perbaikan pembelajaran dilakukan antara lain: 1. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. 2. Guru akan memberikan tindakan terhadap siswa yang bertindak tidak sesuai dengan KBM untuk mencegah efek buruk bagi suasana pembelajaran 3. Mengintensifkan bimbingan secara langsung pada setiap kelompok untuk mendorong siswa menjalankan langkah model Cooperative Script dengan teks secra benar, 4. Model pembelajaran Cooperative Script yang menekankan pada tugas kelompok dengan pembagian masing-masing tugas anggota dalam mendeskripsikan teks. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasiinformasi yang dirasa perlu dan memberi catatan 5. Memperbaiki media pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi yang akan dipelajari selanjutnya. Data Siklus II Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pertemuan 3 pada Jumat tanggal 18 Oktober 2013 dan pertemuan keempat hari Rabu tanggal 23 Oktober 2013. Tahap Observasi Data aktivitas belajar siswa Dari hasil pengamatan aktivitas siswa Siklus II diperoleh data aktivitas siswa Tabel 3 Aktivitas Siswa Siklus II Siklus II No Aktivitas Jumlah Skor Proporsi 1 Menulis 50 12,5 25% 2 Baca puisi 91 22,75 46% 3 Bertanya pada teman 35 8,75 18% 4 Bertanya pada guru 18 4,5 9% 5 Yang tidak relevan 6 1,5 3% Jumlah 200 50 100% Data aktivitas belajar siswa Siklus 2 disajikan dalam grafik berikut. 50 40 30 20 10 0 Grafik 3 Aktivitas Siswa Siklus 2 Data Hasil Belajar Siswa Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II datanya sebagai berikut. Tabel 4 Distribusi Hasil Formatif I Tuntas Tuntas Nilai Frekuensi Individu Kelas 67 3 - - 73 12 12 30% 80 17 17 42,5% 87 4 4 10%% 93 2 2 5% Ratarata 79,3 22

100 2 2 5% Jumlah 40 37 92,5% Data Hasil Formatif II disajikan dalam grafik berikut. 20 15 10 5 0 67 73 80 87 93 100 Grafik 4 Hasil Formatif 2 Merujuk pada Tabel 4, nilai terendah adalah 67 sebanyak 3 orang dan tertinggi adalah 100 sebanyak 2 orang. Dengan 3 orang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan atau ketuntasan klasikal adalah sebesar 92,5%. Nilai ini berada di atas kriteria keberhasilan sehingga dapat dikatakan KBM Siklus II berhasil memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Nilai rata-rata kelas adalah 79,3. Refleksi Beberapa hal yang dapat dicatat dalam refleksi pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut 1. Siswa mulai aktif dalam diskusi dengan ditunjukkan oleh hasil observasi aktivitas belajarnya yang sedikit lebih baik dari pada Siklus I. 2. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari 56,7 % atau gagal menjadi 92,5% atau dalam kategori berhasil. Dari data-data yang telah diperoleh dapat dturaikan sebagai berikut: 1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. Ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan bekerja secara kelompok. 3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 4) Hasil belajar siswsa pada siklus II mencapai ketuntasan. Revisi Siklus II Pada siklus II guru telah Coovertive Script dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran Coovertive Script dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Pembahasan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan Coovertive Script, setelah berakhirnya siklus I, peneliti 23

memberikan tes hasil belajar yang disebut dengan Formatif I. Hasil formatif I, nilai rata-rata siswa 70,5 dengan ketuntasan klasikal 52,5% dengan demikian pembelajaran siklus I belum berhasil memberikan ketuntasan secara klasikal. Kemudian dilakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya dengan memperbaiki kelemahan pada siklus I. Setelah dilakukan refleksi dilaksanakan Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan setelah berakhirnya Siklus II, peneliti memberikan tes hasil belajar pada siswa sebagai Formatif II. Hasil belajar Formatif II, nilai rata-rata siswa adalah 79,3 dengan ketuntasan klasikal 92,5% dengan demikian pembelajaran Siklus II telah berhasil memberi ketuntasan secara klasikal. Keaktifan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Indikator keaktifan siswa dalam proses pembelajaran meliputi keaktifan siswa dalam bekerja kelompok, bertanya dengan sesama teman, tidak melakukan kegiatan individual dalam diskusi, dan tidak melakukan aktivitas yang tidak relevan dalam pembelajaraan. Hasil penilaian aktivitas dan dokumentasi penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II lebih baik dari pada siklus I. Pada siklus I kondisi pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Siswa kurang termotivasi untuk menjadikan tujuan pembelajaran sebagai target penguasaan disetiap KBM bagi dirinya sendiri. 2. Pembelajaran belum berjalan lancar sesuai rencana dengan penggunaan waktu tidak efektif dikarenakan siswa bertindak diluar KBM 3. Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung siswa tersebut hanya berdiam diri, seolah-olah tidak mau tahu dan hanya melakukan kegiatan menulis dan membaca, meskipun ada beberapa siswa yang aktif dalam berargumen. 4. Jumlah teks yang digunakan siswa kurang mencukupi, dengan satu teks untuk setiap pasangan masih dirasa kurang. 5. Guru menggunakan media belajar yang belum memadai untuk menjelaskan teknik membaca cepat. Pada saat melakukan kegiatan observasi, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dan duduk di kursi paling belakang, sesekali peneliti berada di samping kelas untuk mengambil gambar. Peneliti mengamati tindakan siswa ketika memperaktekan tugas. Seluruh siswa memperhatikan pembelajaran. Suasana kelas cukup kondusif, mereka merasa nyaman dan pembelajaran pun tampak menyenangkan. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dan guru saling mendukung dan bekerjasama dalam kegiatan pembelajaran. PENUTUP Kesimpulan Adapun kesimpulan dari peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Cooverative Script pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V-B semester ganjil SD Negeri 106146 Muliorejo tahun pelajaran 2013/2014 dijabarkan sebagai berikut: 1. Data aktivitas siswa menurut pengamatan pengamat pada siklus I antara lain 24

menulis/membaca (38%), menyimak bacaan (31% ), bertanya sesama teman (14%), bertanya kepada guru (12%), dan yang tidak relevan dengan KBM (6%). Pada siklus II antara lain menulis (25%), membaca puisi (46%), bertanya sesama teman (18%), bertanya kepada guru (9%), dan yang tidak relevan dengan KBM (3%). 2. Dengan menggunakan model pembelajaran Cooverative Script hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa dengan Cooverative Script pada formatif I dan formatif II menunjukkan 21 orang tuntas individu dan tuntas kelas sebesar 52,5% dan 37 orang tuntas individu dan 92,5% tuntas kelas, dengan rata-rata siklus I dan II masing-masing 70,5 dan 79,3. Berarti siklus I dan siklus II tuntas sesuai dengan KKM Bahasa Indonesia yaitu 70. Saran Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka ada beberapa saran yang diajukan, yaitu : 1. Melalui penerapan model pembelajaran Cooverative Script hasil belajar dan aktivitas belajar siswa makin baik. Atas dasar ini, disarankan bagi guru-guru SD Negeri 106146 Muliorejo umumnya, dan khususnya bagi guru-guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran alternatif untuk mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya materi pokok Membaca Teks Percakapan, Membaca Cepat 75 Kata/Menit dan Membaca Puisi. 2. Tingkatkanlah partisifasi siswa dalam Proses Belajar Mengajar melalui proses motivasi guru kepada siswa secara selektif. 3. Selama kerja kelompok perlu aturan-aturan di informasikan kepada siswa sesuai dengan tujuan berkelompok, agar tujuan berkelompok dapat tercapai dan dapat dilihat pada tes hasil belajar secara indivdu. 4. Perlu motivasi diberikan pada awal pertemuan agar selama bekerja dalam kelompok aktivitas siswa sangat baik. 5. Sikap siswa perlu diperhatikan dan direkap selama KBM dan direfleksikan baik hasil kelompok belajar, aktivitas siswa selama bekerja dan sikapnya selama bekerja. 6. Perlu pengembangan dan tindak lanjut penelitian tindakan kelas. RUJUKAN Aqib, Z., (2006), Peneltian Tindakan Kelas. Penerbit, Yrama Widya, Bandung Dimyati., dan Mudjiono., (2006), Belajar dan pembelajaran, Rineka cipta, Jakarta. Ibrahim, M., dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya. Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang- Ruang Kelas, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Mindamora, S., (2013), Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Bahasa Indonesia Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Script Di Kelas 25

V Sd Negeri 106146 Muliorejo, Medan Mulyasa., (2002), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung Sagala, S., (2009), Konsep dan makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung. Sudjana, N.,(2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, Penerbit PT Rosdakarya, Bandung. Usman, Uzer., (2004), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung. 26