MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR TANGKAP DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN BOBO KECAMATAN PALOLO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

Pendidikan Olahraga FKIP Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Telp Pst Palu Sulawesi Tengah ABSTRAK

Asri Ikhwan Abduh. Pendidikan Olahraga FKIP Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Telp Pst Palu Sulawesi Tengah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELEMPAR DALAM BERMAIN KASTI MELALUI PENERAPAN BOLA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN BANYUSARI

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shooting adalah salah satu gerakan melempar atau menembak bola kearah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Abdul Walid, Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola Melalui Metode Bermain dalam Kelompok Kecil Siswa SD Guntarano Pada Permainan Sepak bola Mini

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB III METODE PENELITIAN

Stenly, penggunaan media visual untuk meningkatkan hasil belajar penjas tentang budaya hidup sehaat siswa SDN Wuasa Kab. Poso

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENURUNKAN KESULITAN BELAJAR ANAK KELAS V DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KHUSUSNYA PERKALIAN DI SDN GELAM 1 SIDOARJO

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kekuatan, kecepatan, kelenturan dan daya tahan. Oleh karena itu, tidaklah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

Ansar M. Tahir, Keterampilan Roll Depan, Kelentukan Togok Depan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Transkripsi:

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR TANGKAP DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN BOBO KECAMATAN PALOLO Pendidikan Olahraga FKIP Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Telp 429743 Pst. 246-247-248-249-250 Palu Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti melalui model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo. Berdasarkan tujuan di atas, maka diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi: (1) Sekolah :Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk mengetahui kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti melalui model pembelajaran inkuiri, (2)Siswa: Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh siswa agar mengetahui lempar tangkap dalam permainan bola kasti dengan baik.(3)peneliti: Dapat dijadikan bahan rujukan bagi para peneliti yang lain yang berkaitan dengan permainan bola kasti, (4)Perpustakaan Universitas Tadulako: Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan, serta dapat dijadikan wacana khusus pada program studi PJKR, agar pembaca memperoleh wawasan dalam pengembangan cabang olahraga bola kecil khususnya pada permainan bola kasti. Dari penelitian dan pembahasan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut, Pada siklus I mengalami ketuntasan sebesar 41.17% dan ketidak tuntasan 58.82%. Sedangkan pada siklus II mengalami ketuntasan sebesar 87.50% dan ketidak tuntasan sebesar 17.64%. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus 2 telah melewati batas ketuntasan yaitu sebesar 80% dengan ini tidak perlu lagi melakukan siklus berikutnya dan hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima jadi melalui model pembelajaran inkuiri kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti pada siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo meningkat. Kata kunci: Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti Email : fitriani1435@yahoo.co.id

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 2 PENDAHULUAN Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah adalah bertujuan untuk mengembangkan intelektual, emosional dan keterampilan motorik siswa. Kemampuan motorik ini diharapkan akan dapat mendukung kondisi fisiknya. Dengan kondisi fisik yang baik, akan dapat menunjang proses belajar mengajar setiap mata pelajaran. Pada kenyataannya masih ditemukan permasalahan berupa rendahnya efektifitas belajar mengajar dalam kelas di Sekolah Dasar. Hal ini berkaitan dengan masih ditemukannya keragaman masalah dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, yaitu tentang keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah, para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas, atau kurang paham, keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, dan kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.guru Pendidikan Jasmani yang masih kurang memiliki kreatifitas dalam mengajarkan pembelajaran Pendidikan Jasmani karena berbagai macam keterbatasan dalam menyediakan sarana yang menunjang dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, sehingga kadang-kadang pembelajaran Pendidikan Jasmani hanya dilaksanakan secara teori saja dan tidak seperti apa yang kita harapkan. Terkait dengan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani belum dapat dilaksanakan secara lengkap yakni teori dan praktek karena faktor sarana belajar yang terbatas. Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya mengenai hasil belajar lempar tangkap bola dalam permainan Bola kasti, guru Penjas masih mengajar dengan metode mengajar yang konvensional yang tidak melibatkan siswa untuk ikut berperan aktif. Guru memberikan penjelasan dan contoh-contoh gerakan cara melempar bola, siswa hanya mendengar, menerima dan melaksanakan apa-apa yang diperintahkan guru saja tanpa perlu berfikir dan beragumentasi, sehingga proses pembelajaran berlangsung satu arah dan terkesan monoton dan memberikan rasa bosan. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran lempar tangkap bola tersebut kreativitas seorang guru sangat dibutuhkan, sehingga proses pembelajarannya dapat memberi pengalaman belajar yang baik secara lengkap kepada anak didik. Fenomena ini merupakan sebuah masalah akibatnya kurangnya kemampuan sebagian guru Pendidikan Jasmani dalam memanfaatkan perannya sebagai guru yang memiliki potensi sesuai dengan tuntutan target kurikulum dan daya serap serta sebagai seorang pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan pembelajaran Pendidikan

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 3 Jasmani di sekolah khususnya materi lempar tangkap bola dalam permainan bola kasti. Permainan bola kasti merupakan olahraga permainan yang menarik dan menyenangkan. Setiap orang pasti menyukai permainan bola kasti karena mempunyai tantangan. Di dalam permainan bola kecil ini, bola kasti termasuk dalam kelompok bola pukul. Para pemain menggunakan kayu yang dilemparkan pelambung sesuai dengan peraturan. Hal ini tentu saja tidak mudah karena memerlukan penguasaan teknik, keterampilan dan peraturan dengan benar. Permainan ini dilakukan oleh dua regu yang berlawanan, setiap regu terdiri dari 12 (dua belas) dan cadangan terdiri dari 6 (enam) orang, permainan ini masing -masing regu harus memakai nomor dada dari 1 (satu) sampai dengan 12 (dua belas), sedangkan untuk para pemain cadangan dari nomor 13 (tiga belas) ke atas. Dalam permainan bola kasti, ada beberapa teknik yang perlu dan harus dikuasai yaitu teknik melempar, memukul, menangkap bola, dan berlari. Jadi dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tersebut tentu mudah sekali dilakukan tetapi dalam permainan bola kasti tentu saja berbeda. Karena harus mempunyai teknik dan keterampilan yang baik untuk memenangkan pertandingan tersebut. Berdasarkan hasil observasi di SDN Bobo Kecamatan Palolo Inpres. Kemampuan melempar tangkap bola masih rendah. Dari 24 orang siswa kelas IV, ternyata hanya 4 orang siswa (16,67%) yang memiliki nilai di atas nilai KKM sedangkan 20 orang siswa (83,33%) memiliki nilai di bawah nilai KKM dengan nilai rata-rata 62,07. Nilai KKM Penjas di SDN Bobo Kecamatan Palolo. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar lempar tangkap bola siswa masih rendah. Kelemahan dan kesalahan yang sering terjadi adalah pada saat melempar belum tepat pada sasaran, berjarak terlalu jauh serta terlalu tinggi sehingga sukar ditangkap. Hal ini disebabkan karena proses pembalajaran berlangsung tanpa adanya tahapan yang jelas serta dengan sarana/peralatan yang kurang lengkap. Sarana bola belum ada, sehingga guru penjas harus membawa sendiri bola dari rumah. Untuk dapat meningkatkan hasil lempar tangkap bola, maka para siswa bukan saja ditekankan pada latihan fisik tetapi juga pada pengusaan teknik dan taktik melempar dan menangkap bola serta peningkatan sarana dan prasarana permainan. Melempar yang cepat dan akurat kearah sasaran akan memperoleh hasil yang sangat maksimal dan tetapi tidak terlepas dari kerja sama tim. Berdasarkan hasil observasi tersebut Peneliti menyimpulkan bahwa proses pembelajaran lempar tangkap bola belum dapat dilakukan dengan baik dan perlu dilakukan perbaikan terhadap hasil belajar siswa

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 4 Dengan melakukan perbaikan pembelajaran lempar tangkap bola, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti melalui model pembelajaran inkuiri pada siswa kela IV SDN Bobo Kecamatan Palolo.Berdasarkan observasi tersebut, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Kemampuan Lempar tangkap Dalam Permainan Bola Kasti Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo. Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti pada siswa kelas IV yang ada di SDN Bobo Kecamatan Palolo? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti melalui model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo Berdasarkan tujuan di atas, maka diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sbagai berikut: (1) dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk mengetahui kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti melalui model pembelajaran inkuiri, (2)Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh siswa agar mengetahui lempar tangkap dalam permainan bola kasti dengan baik, (3)Dapat dijadikan bahan rujukan bagi para peneliti yang lain yang berkaitan dengan permainan bola kasti, (4) Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan, serta dapat dijadikan wacana khusus pada program studi PJKR, agar pembaca memperoleh wawasan dalam pengembangan cabang olahraga bola kecil khususnya pada permainan bola kasti. Menurut Imam Soejoedi (1979:134) cara melempar bola ada 3 macam, yaitu : melambung, mendatar dan menyusur tanah. Sedangkan menurut Tisnowati Tamat dan Moekarto Minnan (2005: 4.78) atas dasar tinggi rendahnya lambungan bola, lemparan dibagi menjadi dua, yaitu: Lemparan bola melambung tinggi, gunanya untuk operan jarak jauh. Lemparan bola datar gunanya untuk operan jarak pendek dan menembakkan bola kearah badan lawan Menurut Udin Syaefudin (2008: 169) mengemukakan bahwa metode inkuiri merupakan metode yang dipergunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Tindakan guru bukan memberikan materi pembelajaran untuk dihafalkan, melainkan merancang pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Belajar

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 5 merupakan proses mental seseorang menuju perkembangan intelektual, mental emosional, dan kemampuan individu yang utuh. Langkah-langkah sistematis dalam metode inkuiri adalah ( 1) merumuskan masalah, (2) mengajukan hipotesis, (3) mengumpulkan data, (4) menguji hipotesis berdasarkan data yang dikumpulkan, (5) membuat kesimpulan. Pendapat E.Mulyasa (2007: 108) inkuri berasal dari Inggris inquiri yang secara harfiah berarti penyelidikan. Metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawaban sendiri, serta menghubungkan serta membandingakan apa yang peserta didik temukan dengan penemuan lain Berdasarkan teori dan kerangka berfikir diatas maka dapat rumuskan hipotesis sebagai berikut ada peningkatan kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti melalui model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, terdiri dari dua siklus dan dalam setiap siklus ada empat tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi (Pengamatan) dan refleksi. Desain/Rancangan Penelitian Adapun model yang menjadi accuan Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Depdiknas. 2003:19). Secara garis besar terdapat empat tahapan yaitu: (1) perencanaan, ( 2) Pelaksanaan (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Keterangan : 0. Pra tindakan a. siklus I 1. Perencanaan 2. Pelaksaan tindakan I 3. Obserfasi 1 4. Refleksi 1 b. siklus II 5. Revisi perencanaan 1 6. Pelaksanaaan tindakan 2 7. Observasi 2 8. Refleksi 2 Gambar 1 Kemmis dan MC Taggart dalam Diagram alur desain penelitian Sumber (Arikunto. S. 2002 : 6)

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 6 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bobo Kecamatan Palolo. Direncanakan selama dua siklus, tiap siklus terdiri atas 4 tindakan yaitu perencanaan tindakan ( Planning), Pelaksanaan tindakan (Acting), Pengamatan tindakan (Observing) dan Refleksi (reflecting). Variabel Penelitian (Objek Penelitian) Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi dan menjadi obyek atau kajian penelitian. Adapaun variable yang menjadi kajian dalam penelitian ini meliputi 2 (dua) hal yaitu: a. Variabel Bebas adalah model pembelajaran inkuri b. Variabel terikat kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo yang berjumlah 17 siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 8 perempuan. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian survey ini adalah lembar observasi guru dan siswa, rubrik penilaian, bola kasti,pemukul,dll. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. jadi kedua jenis data tersebut digabungkan untuk mengolah hasil penelitian. Sumber data dapat diperoleh dengan cara mengobservasi dan melaksanakan kegiatan melempar bola kasti secara berpasangan dan mencatat berbagai temuan yang bermasalah sebagai bahan refleksi. Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Tahap Persiapan (Perencanaan) 1) Meminta izin kepada Kepala Sekolah 2) Melakukan observasi awal terhadap objek penelitian 3) Berkonsultasi dengan dosen pembimbing 4) Menetapkan waktu pelaksanaan 5) Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan kelas serta fasilitas lain. b. Tahap Tindakan (Pelaksanaan)

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 7 Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan secaa kaloboratif dengan guru bidang studi penjaskes. Pada tahap ini, dilaksanakan tindakan sebagai beikut: a) Tahap Persiapan Tindakan 1) Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan seperti mempersiapkan kegiatan harian, layanan dan alat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran 2) Menyusun prosedur pelaksanaan kegiatan yang dilakukan 3) Melaksanakan pemamtauan dan evaluasi 4) Memfasilitasi penunjang kegiatan penelitian yaitu alat olahraga dan dokumentasi b) Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Prosedur pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran yang sedang berlangsung c) Tahap Observasi Observasi dan evaluasi belangsung dalam setiap siklus, dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi atau pengamatan kegiatan guru dan siswa, yang hasilnya dibahas pada tahap analisis dan refleksi. Lembar pengamatan guru adalah alat bantu bagi peneliti untuk memantau kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan pembelajaran inkuiri dalam permainan bola kkasti. Sedangkan lembar pengamatan siswa digunakan untuk membantu kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan juga untuk mengukur peningkatan kemampuan melempar bola kasti. d) Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini dilakukan untuk mengalisis dan memperoleh gambaran apakah tinsakan dilaksanakan telah menghasilkan peningkatan kemampuan melempar bola kasti pada siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo. Hasil tersebut akan dilaksanakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. e) Rencana Tindakan 1) Peneliti menyiapkan intrumen penelitian berupa lembar observasi 2) Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP) 3) Menjelaskan Langkah-langkah pembelajaran permainan bola kasti 4) Menjelaskan aturan permainan boal kasti

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 8 Tehnik Analisis Data Indikator keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 80% dengan niai ketuntasan hasil belajar individu minimal 70. Hal ini sesuai dengan penadapat Nurgiatoro (2003:22) bahwa sesuatu kelas dapat dikatakan tuntas secara klasikal jika mendapat nilai ketuntasan belajar sebesar 80% atau lebih. Untuk mendapatkan ketuntasan individu dipergunakan rumus: Ketuntasan Individu = x 100% Untuk mendapatkan ketuntasan secara klasikal dipergunakan rumus: Keuntasan Klasikal = x 100 Sumber: Riyanto (1996:14) HASIL PENELITIAN Pra Tindakan (Observasi Awal) Tabel 1 Hasil Observasi Awal Kemampuan Lempar Tangkap Dalam Permainan Bola Kasti Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo No Nama Aspek Yang Diamati L/P Siswa A1 A2 A3 A4 Total Nilai Ketuntasan 1 Abd. Wahab L 1 3 1 2 7 43.75 TT 2 Afrial L 2 2 1 2 7 43.75 TT 3 Dinar.M P 2 1 1 3 7 43.75 TT 4 Andini P 2 1 3 1 7 43.75 TT 5 Aurel Faliza P 1 3 1 1 6 37.5 TT 6 Defran Saputra L 2 1 3 2 8 50 TT 7 Dinda P 3 3 3 4 13 81.25 T 8 Finka Nur Andini P 1 1 1 3 6 37.5 TT 9 Hendra L 3 3 4 4 14 87.5 T 10 Irham L 2 1 3 4 10 62.5 TT 11 Moh.Ril L 4 4 3 3 14 87.5 T 12 Moh.Rizki L 1 2 2 1 6 37.5 TT 13 Wirayuda L 2 1 2 1 6 37.5 TT 14 Moh.Rizal L 2 2 1 1 6 37.5 TT 15 Silfana P 3 4 4 2 13 81.25 T

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 9 Febrianti 16 Suci Ramadani P 1 2 4 4 11 68.75 TT 17 Taufik L 3 2 3 2 10 62.5 TT Jumlah 35 36 40 40 151 943.75 13 4 Rata-rata 2.059 2.118 2.353 2.353 8.88 55.51 Ketuntasan Klasikal 76.47% 23.40% Hasil Siklus I Tabel 2 Tabel Hasil Siklus I Kemampuan Lempar Tangkap Dalam Permainan Bola Kasti Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo No Nama Siswa L/P Aspek Yang Diamati A1 A2 A3 A4 Total Nilai Ketuntasan 1 Abd. Wahab L 1 2 3 4 10 62.5 TT 2 Afrial L 2 2 1 2 7 43.75 TT 3 Dinar.M P 3 2 4 3 12 75 T 4 Andini P 2 2 3 1 8 43.75 TT 5 Aurel Faliza P 1 3 2 3 9 37.5 TT 6 Defran TT L Saputra 2 1 3 2 8 50 7 Dinda P 3 4 3 4 14 87.5 T Finka Nur TT P 8 Andini 1 1 1 3 6 37.5 9 Hendra L 3 3 3 4 13 81.25 T 10 Irham L 2 1 3 4 10 62.5 TT 11 Moh.Ril L 4 4 3 3 14 87.5 T 12 Moh.Rizki L 1 2 2 1 6 37.5 TT 13 Wirayuda L 2 3 2 1 8 37.5 TT 14 Moh.Rizal L 2 2 2 3 9 37.5 TT Silfana P 15 Febrianti 3 4 4 2 13 81.25 T Suci P 16 Ramadani 2 3 4 4 13 81.25 T 17 Taufik L 3 2 4 3 12 75 T Jumlah 37 41 47 47 172 1018.8 10 7 Rata-rata 2.18 2.41 2.76 2.76 10.118 59.92 Ketuntasan Klasikal 58.82% 41.17%

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 10 Hasil siklus II Tabel 3 Tabel Siklus II Meningkatkan Kemampuan Lempar Tangkap Dalam Permainan Bola Kasti Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo No Nama Aspek Yang Diamati L/P Siswa A1 A2 A3 A4 Total Nilai Ketuntasan 1 Abd. Wahab L 4 2 3 4 13 81.25 T 2 Afrial L 3 3 4 2 12 75 T 3 Dinar.M P 3 2 4 3 12 75 T 4 Andini P 2 2 3 1 8 50 TT 5 Aurel Faliza P 4 4 3 3 14 87.5 T 6 Defran Saputra L 2 4 3 3 12 75 T 7 Dinda P 3 4 3 4 14 87.5 T 8 Finka Nur Andini P 1 1 1 3 6 37.5 TT 9 Hendra L 3 3 3 4 13 81.25 T 10 Irham L 2 3 3 4 12 75 T 11 Moh.Ril L 4 4 3 3 14 87.5 T 12 Moh.Rizki L 1 2 2 1 6 37.5 TT 13 Wirayuda L 4 3 4 2 13 81.25 T 14 Moh.Rizal L 4 3 2 3 12 75 T 15 Silfana Febrianti P 3 4 4 2 13 81.25 T 16 Suci Ramadani P 2 3 4 4 13 81.25 T 17 Taufik L 3 2 4 3 12 75 T Jumlah 48 49 53 49 199 1243.75 3 14 Rata-rata 2.82 2.88 3.12 2.88 11.70588 73.16 Ketuntasan Klasikal 17.64% 87.50% Data penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sudah baik dengan ketuntasan belajar secara klasikal 87.50% telah melebihi indicator ketuntasan belajar 80%, meskipun terdapat 3 orang siswa yang belum tuntas yang menurut pengamatan peneliti siswa tersebut terkendala dalam kemampuan psikologis karena siswa tersebut cenderung takut menangkap bola yang dianggap keras.

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 11 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta peningkatan penguasaan kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti melalui model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain: (1)Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan peneliti, (2) Siswa lebih aktif dalam melakukan tugas yang peneliti berikan, (3)Rasa ingin tahu dan keberanian siswa dalam bertanya lebih meningkat, (4)Kerja sama dengan temannya juga lebih meningkat. Hasil kegiatan observasi awal dan pemberian tindakan siklus I dan siklus II akan dijelaskan sebagai berikut: Refleksi Observasi Awal Pengambilan data dilakukan menggunakan lembar observasi atau pemantauan kegiatan dengan 4 aspek yang diamati dan 2 indikator utama yaitu fase pertama dan kedua dalam lempar tangkap pada permainan bola kasti yakni: 1. Fase pertama dan kedua dalam melempar dengan masing-masing 4 indikator penilaian 2. Fase pertama dan kedua dalam menangkap dengan masing-masing 4 indikator penilaian Mencermati pada table 4.1 pada hasil observasi awal menunjukkan bahwa hasil kemampuan lempar tangkap siswa dalam permainan bola kasti sebelum dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri pada observasi awal ini didapat jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan individu dengan nilai 70 sedangkan yang tuntas sebanyak 4 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan. Dengan demikian nilai ketuntasan klasikal pada observasi awal diperoleh nilai, 23.40% nilai ini jauh dari kriteria keuntasan belajar klasikal sebagaimana yang ditetapkan pada indikator penelitian ini sebesar 80% Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil pelaksanaan pengamatan guru dan hasil belajar yang data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan, telah menunjukkan perubahan baik pada aktivitas siswa. Sedangkan untuk materi lempar tangkap pada permainan bola kasti belum menunjukkan perubahan yang berarti atau belum sesuai dengan indicator ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yakni 80%. Hasil refleksi selengkapnya dapat diuraikan berdasarkan hasil

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 12 pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, dapat dilihat bahwa siswa cukup aktif dalam memperhatikan penjelasan guru dan aktif melakukan tugas dari peneliti. Siswa sungguhsungguh melakukan praktek yang telah dicontohkan oleh peneliti.mereka juga sangat tertarik dengan adanya bentuk-bentuk dan model pendekatan ingkuiri yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti mengajarkan cara melakukan lempar dan tangkap dalam permainan bola kasti. Memperhatikan hasil belajar pada (siklus I) menunjukkan bahwa rata -rata hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes lempar tangkap pada permainan bola kasti pada akhir siklus I, menunjukkan bahwa siswa secara rata-rata memperoleh nilai 59.92 dimana hasil tersebut belum memenuhi criteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu 80% dan hasil belajar secara individu sebesar 70. Hal tersebut diatas terjadi disebabkan adanya beberapa kendala seperti: suasana belajar masih gaduh karena para peserta didik sukar diatur dan tidak mau bersabar menunggu giliran untuk melakukan praktek lempar tangkap bola kasti, munculnya sikap egois peserta didik yang tidak mau bekerja sama dengan rekan-rekanya dan alokasi waktu dari setiap kegiatan latihan masih perlu diadakan perbaikan. Selain itu masih kurangnya pemahaman konsep gerak beberapa orang peserta didik terhadap teknik/tahapan-tahapan lempar tangkap pada permainan bola kasti, selain itu peserta didik masih cenderung merasa ragu melakukan gerakan lempar tangkap karena beranggapan bahwa bola yang digunakan akan dapat menyakiti tangan mereka sehingga kemapuan siswa belum terlalu maksimal dalam melakukan gerakan lempar tangkap dalam permainan bola kasti Refleksi Siklus II Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan, telah menunjukkan perubahan baik pada aktivitas siswa dan untuk materi teknik lempa tangkap siswa dalam permainan kasti sudah menunjukkan perubahan yang berarti sesuai indikator. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, dapat dilihat bahwa siswa cukup aktif dalam memperhatikan penjelasan guru dan aktif melakukan tugas dari peneliti. Siswa sungguh-sungguh melakukan praktek yang telah dicontohkan oleh peneliti.mereka juga sangat tertarik dengan bentuk latihan dan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti mengajarkan cara melakukan lempar tangkap yang sesuai dengan indicator penilaian yang telah disusun sebelumnya, selain itu siswa yang awalnya ragu melakukan gerakan

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 13 lempar tangkap sudah berani melakukan sehingga dapat membantu memahami teknik lempar tangkap dalam permainan bola kasti. Hasil analisis data dan didiskusikan kembali terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Peneliti dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kurang kontrol waktu. Namun, peneliti masih kurang dalam mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran. Sehingga, untuk ke depannya diharapkan peneliti bisa lebih mempersiapkan lagi segala sesuatunya dalam melaksanakan suatu kegiatan. Prosentase aktivitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Mereka lebih banyak memperhatikan dan mampu mempraktekan tugas, mengemukakan pertanyaan- pertanyaan saat siswa lain melakukan tugas. Demikian sebaliknya bagi siswa yang menyampaikan hasil praktek juga mampu memberikan tanggapan secara aktif. Data penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sudah baik dengan ketuntasan belajar secara klasikal 87.50% telah melebihi indicator ketuntasan belajar 80%, meskipun terdapat 3 orang siswa yang belum tuntas namun peneliti menganggap ketiga siswa tersebut tidak tuntas bukan karena penguasaan teknik namun sering tidak ikut dalam kegiatan pembelajaran karena izin maupun sakit. Sehingga tidak maksimal mengikuti pembelajaran, kurang focus menerima pelajaran dan masih terdapat siswa yang tidak termotivasi melakukan pembelajaran yang diberikan. Dengan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi lebih hidup dan menyenangkan yang pada akhirnya penguasaan lempar tangkap kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti melalui model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo meningkat. Berdasarkan peningkatan penguasaan materi yang telah dicapai siswa, maka pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dianggap cukup dan diakhiri pada siklus ini. Melihat tabel siklus II diatas menunjukkan bahwa hasil kemampuan rol depan memperlihatkan adanya peningkatan yang cukup berarti yakni hasil siklus I sebesar 41.17% naik menjadi 87.50% pada siklus II hasil tersebut telah memenuhi kriteria keuntasan belajar klasikal sebagaimana yang ditetapkan pada indikator penelitian ini sebesar 80% Dari hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai yang tuntas pada siklus I belum memuaskan, meskipun belum mencapai persentase ketuntasan yang diharapkan yang selanjutnya telah mengalami kenaikan pada siklus II. Pada siklus I mengalami ketuntasan sebesar 41.17%

Fitriani Lempar, Tangkap, Ingkuiri, Permainan Bola Kasti 14 dan ketidak tuntasan 58.82%. Sedangkan pada siklus II mengalami ketuntasan sebesar 87.50% dan ketidak tuntasan sebesar 17.64%. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus 2 telah melewati batas ketuntasan yaitu sebesar 80% dengan ini tidak perlu lagi melakukan siklus berikutnya Hal ini ditandai dengan rata-rata nilai yang dicapai yakni 73.16, dari hasil itu maka persentase ketuntasan individu sudah terpenuhi dari ketetapan yang telah di tentukan sebelumnya sebesar 70% maka penelitian ini tidak dilanjutkan lagi dan hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima jadi melalui model pembelajaran inkuiri kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti pada siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo meningkat. Model pembelajaran inkuiri sangat disenangi sebab siswa menikmati hal baru yang jarang mereka lakukan kegiatan yang menyenangkan yang dilakukan dengan sedikit permainan. PENUTUP Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat dsimpulkan sebagai berikut, Pada siklus I mengalami ketuntasan sebesar 41.17% dan ketidak tuntasan 58.82%. Sedangkan pada siklus II mengalami ketuntasan sebesar 87.50% dan ketidak tuntasan sebesar 17.64%. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus 2 telah melewati batas ketuntasan yaitu sebesar 80% dengan ini tidak perlu lagi melakukan siklus berikutnya dan hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima jadi melalui model pembelajaran inkuiri kemampuan lempar tangkap dalam permainan bola kasti pada siswa kelas IV SDN Bobo Kecamatan Palolo meningkat DAFTAR PUSTAKA Imam Soejeodi (1970). Pedoman Dan Metodik III. Dicetak PT. Firman Resuma Arikunto, S., (2002). Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : RinekaCipta. Nurgiantoro.2003.Metodologi Research.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada Riyatno.1996.Penilaian Ketuntasan di Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka