BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Al-Mushlih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm.90.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

Pengantar SISTEM EKONOMI ISLAM

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang berinteraksi dengan masyarakat. Menurut Ahmad Azhar

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. antar sesama manusia yang memiliki tujuan untuk menjaga hak-hak manusia,

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara satu manusia dengan manusia yang lain. Didalam

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan masing-masing manusia untuk bermuamalah kepada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti saling. memenuhinya sendiri, sehingga memerlukan orang lain.

SPEED DIESEL DI SUMBER KURNIA MANDIRI KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

SISTEM PENGAMBILAN KEUNTUNGAN AKAD JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia secara keseluruhan, baik akidah, ibadah, akhlak maupun

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang berkodrat hidup dalam masyarakat. Sebagai makhluk sosial,

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. (hablum minallah) dan kedua adalah hubungan sesama mahluk ( hablum

JUAL BELI TANAMAN HIAS MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Toko Eny s Green Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari mempunyai keperluan yang bermacam-macam untuk mempertahankan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENJUALAN HASIL PANEN TANAMAN HORTIKULTURA DI DESA SIMAN KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi sekarang ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan tersebut, manusia dalam kehidupan sehari-hari dapat. perjanjian sewa-menyewa dan bentuk hubungan hukum yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang beraneka ragam kebutuhannya. misalnya: makan, minum, sandang dan sebagainya.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI LAMONGAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar menukar keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik dengan jalan jual-beli, sewa-menyewa, bercocok tanam, atau perusahaan dan lainlain. Islam mendorong setiap manusia untuk bekerja dan berusaha sebagai upaya pencapaian rezeki.allah telah menetapkan rezeki masing-masing makhluk yang diciptakan dengan berusaha dan bekerja. Dengan demikian, apapun aktifitas manusia di dunia senantiasa mengabadikan dirinya kepada Allah SWT.SebagaimanafirmannyadalamsuratAż- DżariyātAyat 56 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku. 1 Dalam aktivitas sehari-hari, kitabanyakmelakukanbanyakaktivitasmuamalah yang 1 Departemen Agama RI, Al-Qur an danterjemahan, (Bandung: CV Diponogoro, 2010)

2 terkadangjarangkitaperhatikankesyar iannyalantaransudahmenjadikebiasaanumu m di tengah-tengah masyarakat. Ketika kebiasaan itu memang dibenarkan oleh syara maka tidak akan menjadi masalah. Beda halnya ketika kebiasaan tersebut bertentangan dengan syara tapi karena dikenal umum di tengah-tengah masyarakat sehingga di anggap tidak melanggar syara.contohnyasajadalamsistempenjualancabedengansistemuangmuka, masyarakatsekitarmenghalalkannyakarenaaktivitasnyamiripdenganjualbeli. Sekalipun ada ayat yang menjelaskan tentang perbedaan keduanya. Penjualancabe di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo.Mayoritas masyarakat setempat banyak menggunakan sistem uang muka dalam praktek jual beli hasil pertanian yang berupa tanaman cabe. Di sinipetanitidakharusbersusahpayahuntukmenjualhasilcabeketempatpenjualanakant etapiparapetanilangsung didatangi oleh pedagang atau tengkulak. Tengkulaktersebutmenimbanghasilpanencabedi rumah, ataudisawahuntukdiperlihatkankepadapetaniuntukmengetahui berat cabe mereka, selanjutnya Tengkulak tersebut memberikan uang muka kepada petani sebagai jaminan bahwa cabe tersebut telah laku terjual dengan tengkulak tersebut, uang muka yang diberikan oleh tengkulak dapat menjadi sebuah ikatanatauperjanjianantaratengkulakdenganpetani tidakmenjualhasilpanencabenyakepadapedagang Tengkulakmemberikanuangmukaataupanjarkepadapetanisebeser agar lain. Rp.100.000,-

3 ataulebih.dalammenentukanhargacabe per kilonya, tengkulakkadangtidakdapatmemberikepastianatau tidak sesuai dengan harga yang di tetapkan pertama. Misalnya, jika tengkulak memberikan harga Rp.50.000,- per kilo pada saat hasil panen cabe ditimbang, akan tetapi ketika tengkulak membayarkan hasil panen cabe tersebut kepada petani dengan harga Rp.45.000,- per kilo, hal ini tidak sesuai dengan akad sebelumnya. Tengkulak beralasan karena harga disesuaikan dengan harga pasar.para petani telah dirugikan oleh para tengkulak- tengkulak setempat, sehingga petani masih harusmenunggu untuk mendapatkan sisa pembayaran hasil penjualan cabe secara utuh, bahkan kadang harga yang mereka janjikan tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.dari hal tersebut, terlihat jelas bahwa petani hanya mendapatkan kemudahan dalam menjual akan tetapi sangat dirugikandenganhasilpenjualancabedengansistemuangmukaataupanjartersebut, karnatidaksesuaidenganjualbelidalam kajian hukum Islam. 2 Dalam memenuhi hajat hidupnya manusia dilarang merugikan pihak lain dengancara yang tidak wajar dan diserukan agar tetap memelihara Ukhuwah Islamiyah. Dalam aturan hukum Islam manusia telah dilarang memakan harta sesama atau memakan harta yang diperoleh dengan jalan batil seperti halnya yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surat An-Nisa' ayat: 29 2 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh Islam, (Jakarta, Kencana, 2003)

4 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.danjanganlahkamumembunuhdirimu; Sesungguhnya Allah adalahmahapenyayangkepadamu.. 3 Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf hidup adalah dengan cara melakukan transaksi jual beli adalah halal selama tidak melanggar syariat Islam, bahkan usaha jual beli dianggap mulia apabila dilakukan dengan jujur dan tidak ada unsur tipu menipu antara satu dengan yang lainnya dan benar-benar harus berdasarkan prinsip syariat Islam. Jualbelimerupakantransaksi yang disyariatkan dalam artitelahterdapathukumnya yang jelasdalam Islam, yang berkenaandenganhukumtaklifi,hukumnyabolehataukebolehannyadapatditemukand alamal-qur an dan as-sunnah. Sebagaimana dijelaskan dalam al-qur an suratal- Baqarah ayat: 275 3 Ibid

5 " orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. 4 Dari penjelasan di atas, bahwa Allah SWT telah mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli. Orang yang memakan atau mengambil riba jiwanya tidak tentram lantaran kemasukan syaitan, dan barang siapa yang mengulangi mengambil riba setelah mereka mengetahui bahwa riba itu haram, maka mereka akan menjadi penghuni neraka. 4 Ibid

6 Dalam melaksanakan transaksi jual beli, hal yang penting diperhatikan adalah mencari barang yang halal dan dengan jalan yang halal pula artinya carilah barang yang halal untuk diperjual belikan kepada orang lain atau diperdagangkan dengan cara sejujur-jujurnya, bersih dari segala sifat yang dapat merusak jual beli seperti halnya penipuan, pencurian, perampasan, riba dan lain-lain. Fakta ini membutuhkan pengkajian kembali kaitannya dengan muamalah yang ada di tengah-tengah masyarakat kita sehingga kita dapat meluruskan sistem penjualan yang salah dalam muamalah kita.khususnya mengenai jual beli karena setiap kita tidak ada yang terlepas dari jual-beli.ini merupakan aktivitas yang lazim kita lakukan. Dalam transaksi jual beli itu dikenal ada 2 macam pembayaran, yaitu pembayaran secara tunai dan pembayaran secara angsuran, pembayaran secara tunai yaitu seorang pembeli harus membayar secara keseluruhan dari harga yang dibelinya bersamaan dengan waktu terjadinya akad, dan tidak boleh mengambil barang sebelum melunasinya. Sedangkan yang dimaksud dengan pembayaran secara angsuran adalah dimana penjual melaksanakan penjualan barang dengan cara penerimaan pelunasan pembayaran yang dilakukan pembeli dalam beberapa kali angsuran atas harga atas harga barang yang telah disepakati bersama dan diikat dengan suatu perjanjian serta hak milik atas barang tersebut diserahkan penjual kepada pembeli. Dari latar belakang tersebut, penulis disini tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam tentang sistem jual-beli

7 cabedengansistemuangmukamelaluikajianhukum Islam di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo. B. Identifikasi dan Batasan Masalah Dari pembahasan latar belakang masalah di atas, agar permasalahannya lebih jelas, maka perlu adanya identifikasi masalah, yaitu: 1. Praktek jual beli cabe. 2. Praktek jual beli cabe dengan sistem uang muka. 3. Analisis terhadapperubahanhargadalamjualbelidengansistemuangmuka di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo. 4. Pandangan hukum Islam terhadapperubahanhargadalamjualbelidengansistemuangmuka didesasumberejokecamatanbanyuputihkabupatensitubondo. Agar masalah ini tidak terlalu luas dan tepat pada sasaran yang diharapkan, maka perlu adanya batasan-batasan masalah, yaitu: 1. Perubahanhargajualbelicabedengansistemuangmuka di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo. 2. Pandanganhukum Islam terhadapjualbelicabedengansistemuangmuka di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo.

8

9 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perubahanhargadalamjualbelicabedengansistemuangmuka di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo? 2. Bagaimana kajian hukum Islam terhadap perubahanhargadalamjualbelicabedengansistemuangmuka di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo? D. Kajian Pustaka Kajian pustaka ini intinya adalah untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan topik yang akan diteliti dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya sehingga tidak terjadi pengulangan. Sedangkandalampeneitianini, penulismemfokuskanpembahasanpadaperubahanhargajualbelicabedengansistemu angmukadi DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo yang ditinjau dari kajian hukum Islam. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah memberikan jawaban pada rumusan yang telah disebutkan di atas. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

10 1. Untuk mengetahui praktek dan perubahanhargadalamjualbelicabedengansistemuangmuka di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo 2. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam tentang perubahanhargadalamjualbelicabedengansistemuangmuka di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo F. Kegunaan Hasil Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat menjadisumbanganpemikiranbagisemua orang secaraumum, jugaberharapmampumempunyainilalnilaidanmaknasebagaiberikut : 1. Aspekteoritis, dapatmemberikansumbangsihpengetahuanterhadappengembangankhazanahhu kumislamkhusunyaperihalpraktekjualbelidengansistemuang muka. 2. Aspek praktis, dapat dijadikan bahan pedoman bagi penelitian selanjutnya bila kebetulan ada titik singgung dengan masalah yang dibahas kali ini dan semoga bisa berguna bagi penerapan suatu ilmu di lapangan atau di masyarakat. G. Definisi Operasional Untuk mempermudah penelitian dan memperjelas tentang PandanganHukum Islam Terhadap JualBeliCabedenganSistemUangMuka di desasumberejokecamatanbanyuputihkabupatensitubondo perluadanya penulis

11 mendefinisikanpermasalahan yang adapadaskripsiini agar tidakterjadikesalahpahamanpadapembahasan, sebagaiberikut : Hukum Islam : Peraturan dan ketentuan yang berkenaan dengan kehidupan berdasarkan Al-Qur an, Hadist dan Fiqh empat mazhab. Jual Beli : Jual-beli adalah suatuperjanjian, denganmanapihak yang satumengikatkandirinyauntukmenyerah kansuatusuatukebendaan, danpihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. 5 Uangmuka : Sejumlahuang yang dibayarkandimukaolehseseorangpembel ibarangkepadasipenjual. Bila transaksi itu mereka lanjutkan, maka uang panjar itu dimasukkan ke dalam harga pembayaran.kalau tidak jadi, maka menjadi milik si penjual. 5 SoesiloPramudjiR.,KitabUndang-undangHukumPerdata (BurgelijkWetboek), (Jakarta:Wipress, 2007), 321.

12 H. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitianinidilaksanakan di DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo. Berdasarkan rumusan masalah seperti yang dikemukakan diatas, maka data yang dihimpun meliputidata tentangpraktekjualbelicabedengansistemuangmukadi DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo. 2. Sumber data Data yang diperoleh dalam penulisan ini dikumpulkan dari sumbersumber data sebagai berikut : a. Sumber Data Primer Merupakan data yang bersifat utama dan penting memungkinkan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan penelitian 6, sumber data primer penelitian adalah : 1) Konsumenataupembelicabe 2) petani yang diberikanuangmuka 3) Petaniempat orang (P. Busadi, P. Eccung, P. Masrito, dan P. Kasir) 4) Tengkulak 116. 6 BambangSunggono,MetodologiPenelitianHukum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997),

13 b. Sumber Data Sekunder Yaitu bahan pustaka yang berisikan informasi yang mendukung data primer 7, antara lain : 1) Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat 2) Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam) 3) H.E. Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer 4) Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah 5) Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid 6) M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam 7) Faisal Abdul Aziz, Nailul Author 8) Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 12 3. Teknik pengumpulan data Teknik yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Teknik Observasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang obyektif yaitu petani pemilik buah cabe atau penjual dan tengkulak atau pembeli. 34. 7 SoerjonoSoekantodan Sri Mamudji, PenelitianHukumNormatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 1986),

14 b. Teknik Wawancara, yaitu suatu bentuk komunikasi verbal antara peneliti dengan petani buah cabe atau penjual dan tengkulak atau pembeli guna memperoleh data yang diperlukan dalam menyusun skripsi ini. 4. Teknik pengolahan data a) Editing b) Organizing c) Dll 5. Teknikanalisis data Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, menganalisis suatu kejadian agar diperoleh informasi yang lengkap dan jelas. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deduktif yaitu metode yang dipakai untuk mengetahui teoriteori tentang kasus di atas yang menjadi permulaan pembahasan dengan mengemukakan dalil-dalil/pendapat yang bersifat umum dalam perkara jual beli. Selanjutnya dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus dari hasil penelitian jual beli dengan sistem, kemudian ditarik menjadi kesimpulan.

15 I. Sistematika Pembahasan Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini dikelompokkan menjadi lima bab, terdiri dari sub-sub bab masing-masing mempunyai hubungan dengan yang lain dan merupakan rangkaian-rangkaian yang berkaitan. Adapun sistematikanya sebagai berikut: Bab pertama yaitu pendahuluan, bab ini memuat latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab kedua menjelaskan tentanglandasanteoridaripenelitianyaitutentangkonsepjualbelidalamempatmahz abdanjualbelisistemuangmukayang meliputi pengertian jual beli dalam hukum Islam, dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli, macam-macam jual beli, hikmah jual beli jual beli dengan sistem uang muka. Bab ketiga memuat data sebagai hasil penelitian yang berkenaan denganperubahanhargajualbelicabedengansistemuangmukadi DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo, yang berisi: gambarantentangdesasumberejokecamatanbanyuputihkabupatensitubondo, praktekjualbelicabedengansistemuangmuka didesasumberejokecamatanbanyuputihkabupatensitubondo, akibatdaripelaksanaanjualbelicabedengansistemuangmukadidesasumberejokeca matanbanyuputihkabupatensitubondo,

16 Bab keempat menjelaskan tentang Analisis Menurut Empat Mazhabterhadapperubahanhargajualbelicabedengansistemuangmukadi DesaSumberejoKecamatanBanyuputihKabupatenSitubondo. Bab kelima yaitu penutup, bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.