HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGELOLAAN GARAM DI DESA JONO KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR GAMBAR. Gambar 1. Kerangka konsep penelitian pemeriksaan kadar iodium pada garam. 18

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan setiap manusia atau masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN. namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis

BAB 1 PENDAHULUAN. Tetrajodotyronin (T4) yang terakhir disebut juga tiroksin (Sediaoetama,

LYDIA NURVITA RACHMAWANTI J

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan manusia saat ini menjadi hal yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. (Oktariana, 2009). Mutalazimah (2009) menambahkan bahwa GAKI merupakan

MENGAPA DAN BAGAIMANA IODISASI GARAM RAKYAT DI INDONESIA? Oleh Arif Rahman Hakim, S.St.Pi (Penyuluh Perikanan Pada Pusat Penyuluhan KP, BPSDMKP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wanita hamil mempunyai risiko terjadinya abortus, lahir mati, sampai cacat bawaan. menghambat pembangunan (Depkes RI, 2005 ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kecerdasan terutama pada anak-anak (Arisman, 2004). Gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang memiliki dampak yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENANGGULANGAN MASALAH GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

BAB I PENDAHULUAN. GAKY merupakan masalah kesehatan yang telah mendunia. Organisasi. Kesehatan Sedunia (2007), menyatakan GAKY merupakan masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI SEKOLAH UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. proses metabolisme di dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) masih merupakan. masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk di Indonesia. Faktor yang ditimbulkan akibat kurang

MODUL PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM UNTUK ANAK SD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Apa yang dimaksud dengan Yodium?

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN GARAM KONSUMSI BERIODIUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PRODUKSI, PEREDARAN GARAM DAN PENANGGULANGAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi menurunkan tingkat kecerdasan atau biasa disebut Intelligence Quotient

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM PADA RUMAH TANGGADI DESA JATIBARANG BARU KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu. masalah yang sering dialami oleh negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III (tiga) Kesehatan Bidang Gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebesar ppm dalam bentuk KIO 3 hal ini dikaitkan

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 23 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 15 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG GARAM KONSUMSI BERYODIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERKEMBANGANN SITUASI GAKI DAN GARAM BERIODIUM DI KABUPATEN TRENGGALEK SAMPAI DENGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. ancaman global untuk kesehatan dan perkembangan di seluruh dunia, karena

RENCANA AKSI NASIONAL KESINAMBUNGAN PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM DI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat Indonesia dan perlu mendapatkan perhatian

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

Gangguan Akibat kekurangan Yodium (GAKY)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG

Pengaruh Penggunaan Garam Beryodium Terhadap Status Gizi Balita Pendek Di Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGHENTIAN SUPLEMENTASI KAPSUL IODIUM DI KABUPATEN MAGELANG. Styawan Heriyanto

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI DEA SELO, KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 15 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN PRODUKSI DAN PEREDARAN GARAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM WALIKOTA SERANG,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. keadaan gizi : contohnya gizi baik, gizi buruk, gizi kurang ataupun gizi lebih. Untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. individu di seluruh dunia diperkirakan mengalami kekurangan yodium, dengan 285

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG GARAM KONSUMSI BERYODIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

Jurnal Care Vol.5, No 2,Tahun 2017 TINGKAT PENGETAHUAN, POLA KEBIASAAN LINGKUNGAN HIDUP BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMILIH KONDISI GARAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hormon thyroxin. Terdapat dua ikatan organik yang menunjukkan bioaktivitas hormon ini,

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Departemen Riset R nb Production

( ) ( Dinik Listyowati )

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PEMILIHAN, PENYIMPANAN DAN KUALITAS GARAM BERIODIUM PADA TINGKAT KELUARGA DI KELURAHAN TIMBULHARJO, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh TIWIK SUSILOWATI J

ANALISA KADAR IODIUM PADA TELUR ASIN

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak

Perda No. 9 / 2004 tentang Pelarangan Peredaran Garam Konsum Tida Beriodium di Kab Magelang. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2004

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KALIUM IODAT DALAM GARAM DAPUR YANG BEREDAR DI PASAR KOTA BITUNG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

KANDUNGAN IODIUM DALAM GARAM TAHUN 2003 DAN 2012 DI KABUPATEN BANYUMAS THE IODINE CONTENT IN SALT IN BANYUMAS DISTRICT ON 2003 AND 2012.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan penanggulangnya harus melibatkan berbagai sektor terkait.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak optimal dan penurunan perkembangan. berakibat tingginya angka kesakitan dan kematian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BERHASILKAH GARAM BERYODIUM SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENURUNAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) DI INDONESIA?

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG GAKY DENGAN KADAR YODIUM GARAM KONSUMSI PADA KELUARGA PETANI GARAM

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan seseorang hidup secara produktif dan harmonis.

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI TINGKAT MASYARAKAT

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGELOLAAN GARAM DI DESA JONO KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan masyarakat Disusun Oleh : DWI MURTONO J 410 05 0032 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan bangsa Indonesia diarahkan untuk peningkatan kecerdasan dan produktifitas kerja. Salah satu upaya yang memiliki dampak positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah peningkatan status gizi masyarakat. Di Indonesia GAKY merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius karena dampak yang ditimbulkan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Selain berupa pembesaran kelenjar gondok dan hipotiroidi, kekurangan yodium pada wanita hamil beresiko terjadinya abortus, lahir mati, cacat bawaan berupa gangguan perkembangan syaraf, mental dan fisik yang disebut kretin. Gangguan - ganggguan tersebut akan berakibat pada rendahnya prestasi belajar anak usia sekolah, rendahnya produktifitas kerja pada orang dewasa serta timbulnya berbagai permasalahan sosial ekonomi masyarakat yang dapat menghambat pembangunan. Diperkirakan dari 20 juta penduduk yang menderita gondok dapat kehilangan 140 juta angka kecerdasan atau IQ points (Depkes RI, 2005). Menurut guru besar neurologi FK UNDIP Semarang, Prof. Dr.dr. Bambang Hartono, Sp.S(K) mengatakan sampai sekarang sekitar 2,25 miliar penduduk di bumi ini masih berisiko terkena GAKY. Dilihat dari benua dan wilayahnya, populasi yang berisiko GAKY adalah 48% di Afrika, 25% di Amerika, 74% di Mediterania Timur, 32% di Pasifik Barat, dan 41% di Asia

Tenggara (Anonim, 2005). Berdasarkan hasil survei pemetaan GAKY pada tahun 1998 menunjukkan 87 juta penduduk Indonesia yang tinggal di daerah beresiko kekurangan yodium, 20 juta menderita gondok, dan 290 ribu orang menderita kretin (gangguan mental) dan diperkirakan 9000 bayi lahir kretin setiap tahun. Kondisi yang menyedihkan ini ditambah lagi dengan banyaknya pengusaha garam ilegal yang belum tentu kadar yodiumnya memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) beredar di Indonesia 60 berada di Jakarta dan sisanya berada di daerah (Anonim, 2001). Kekurangan yodium dalam tubuh manusia disebabkan karena keadaan tanah, air dan bahan pangan yang kurang mengandung yodium. Dengan demikian untuk menjamin kecukupan asupan yodium pada masyarakat yang tinggal di daerah endemis, diperlukan cara cara penambahan yodium baik jangka pendek maupaun jangka panjang. Upaya jangka pendek dapat dilakukan dengan mendistribusikan kapsul minyak beryodium pada kecamatan endemik GAKY berat dan sedang. Sedangkan upaya jangka panjang dapat dilakukan dengan peningkatan konsumsi garam beryodium dan peningkatan konsumsi aneka ragam bahan pangan yang bersumber dari laut. Upaya peningkatan konsumsi garam beryodium, menurut Sudarto (2003), perlu pemantauan kadar yodium garam mulai pada tingkat produksi, perdagangan dan masyarakat, di pasaran selalu dijumpai garam yang memenuhi syarat (kadar KIO3) yaitu lebih dari 30 ppm dan garam yang kurang memenuhi syarat yaitu < 30 ppm dan sama sekali tidak mengandung KIO3 (Kalium Yodat) baik garam yang bermerk dan ber-sni maupun

bermerk palsu dan belum ber-sni. Pada tingkat produksi, terutama industri rumah tangga sangat rentan terhadap produksi garam yang kadar yodium di bawah standar, karena kebanyakan industri rumah tangga masih menggunakan proses yang sangat sederhana dan belum menerapkan metode iodisasi. Berdasarkan Keputusan Presiden No 69 Tahun 1994 tentang pengadaan garam yodium. Ditegaskan bahwa garam yang dapat diperdagangkan bagi keperluan konsumsi manusia atau ternak, pengasinan ikan, atau bahan penolong industri pangan, adalah garam beryodium yang telah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII) dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Sebelum dikonsumsi masyarakat, garam wajib diolah melalui proses pencucian dan yodisasi. Yodisasi dapat dilakukan tanpa melalui proses pencucian. Garam beryodium diperdagangkan wajib dikemas dan berlabel (Anonim, 2001). Proses produksi garam rumah tangga pada beberapa desa di Kabupaten Grobogan, masih sangat sederhana dan jauh dari standar produksi garam nasional baik dari segi hieginitasi, teknologi dan proses yodisasi. Berdasarkan survei langsung pada masyarakat petani garam, diketahui bahwa dalam memproduksi garam, mereka sama sekali tidak melakukan proses yodisasi. Air yang berasa asin dari beberapa sumur galian di desa-desa di Kabupaten Grobogan langsung dialirkan ke bambu untuk dikeringkan hingga mengkristal, dan setelah mengkristal langsung dikonsumsi. Berdasarkan uji awal di laboratorium secara kualitatif dengan Iodina Test, sampel air yang langsung diambil di sumur galian petani garam yang belum mengalami

pengeringan, sampai garam yang sudah mengkristal ternyata tidak mengandung yodium sama sekali (kandungan iodium 0 ppm), karena setelah sampel ditetesi beberapa tetes larutan iodine sama sekali tidak mengalami perubahan warna menjadi warna ungu sebagai indikasi adanya kandungan yodium. Jika suatu produk garam kandungan yodiumnya kurang dari 30 ppm, maka garam tersebut tidak memenuhi SNI dan seharusnya tidak layak jual apalagi dikonsumsi. Hasil survei pendahuluan mengenai kandungan yodium pada garam industri rumah tangga di Kabupaten Grobogan menunjukkan bahwa dari 75 desa, hanya 4% desa yang masuk dalam kriteria produksi garam baik sisanya 96% masuk dalam kriteria produksi garam tidak baik. Cakupan konsumsi garam yodium di Kabupaten Grobogan hanya 44%. Hasil uji garam beryodium dengan menggunakan Iodina Test terhadap 1.575 sampel garam, diketahui bahwa 44% garam dengan kadar yodium cukup, 37% kurang, 19% tidak mengandung yodium (Dinkes Grobogan, 2006). Hal ini tentu saja belum memenuhi target USI (Universal Salt Iodization), bahwa ditargetkan konsumsi garam beryodium mencapai 90%. Penanggulangan GAKY bagi anggota keluarga tidak lepas dari pengetahuan dan sikap serta peranan ibu dalam pemilihan garam untuk konsumsi makanan sehari-hari dalam keluarga. Pemilihan berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan sikap mempunyai hubungan dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan dan sikap maka akan semakin mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif dan

berkesinambungan (Rostikawati dalam Pitaloka, 2008). Seperti penelitian yang telah dilaksanakan oleh Widyastuti (2005) yang meneliti hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan praktek pencegahan GAKY di Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman menunjukkan ada hubungan yang signifikan (p : 0,001 dan p : 0,001). B. Perumusan Masalah 1. Apakah ada hubungan pengetahuan ibu rumah tangga dengan pengelolaan garam di Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan? 2. Apakah ada hubungan sikap ibu rumah tangga dengan pengelolaan garam di Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga dengan pengelolaan garam di Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengetahuan ibu rumah tangga tentang garam di Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. b. Mengetahui sikap ibu rumah tangga tentang garam di Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan.

c. Mengetahui karakteristik pengelolaan garam yang meliputi pemilihan, penyimpanan dan pengolahan garam ibu rumah tangga di Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. d. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu rumah tangga dengan pengelolaan garam di Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. e. Mengetahui hubungan sikap ibu rumah tangga dengan pengelolaan garam di Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Sebagai pengalaman dalam melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga dengan pengelolaan garam. 2. Bagi Masyarakat Sebagai masukan dan informasi tentang pentingnya pemilihan, penyimpanan dan pengelolaan garam beryodium. 3. Bagi Instansi Terkait Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan berkaitan dengan upaya perbaikan gizi khususnya dapat menurunkan GAKY.

4. Bagi Penelitian Lebih Lanjut Sebagai referensi informasi untuk meneliti lebih mendalam tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga dengan pengelolaan garam beryodium. E. Ruang lingkup Ruang lingkup materi pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai pengelolaan garam berdasarkan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga di Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan.