Perancangan Alat Latihan Keakuratan Tendangan Taekwondo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN MESIN PENGERING ALAT MUSIK CAJON

PERANCANGAN ALAT BANTU PENYANGGA KAKI PORTABEL UNTUK PROSES MELAHIRKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN MESIN PENGERING CENGKEH

Seminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT

BAB III PROSES PERANCANGAN TRIBOMETER

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE

Bab 6 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting

Bab 3 Metodologi Penelitian

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN STAND WELDING SEBAGAI ALAT BANTU TRAINING PENGELASAN DENGAN METODE HOUSE OF QUALITY (STUDI KASUS: ART WELDING SCHOOL BATAM)

PERANCANGAN RUBBER GRIP TOOLS SEBAGAI ALAT BANTU MESIN UJI TARIK DI LABORATORIUM PENGETAHUAN BAHAN FTI-UAJY

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

Karakteristik dan Proses Perancangan Karakteristik Perancangan Model Perancangan Produk

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

DESAIN PRE-CAST PROFIL BERBASIS CUSTOMER NEEDS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB I SPESIFIKASI PRODUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMBUATAN MOTIF KERAJINAN PERAK DI ANGGRA SILVER

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi

BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

PERANCANGAN SEPEDA MOTOR RODA TIGA UNTUK KAUM DIFABEL DAKSA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III DISAIN PRODUK

Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN Purwokerto, 20 Desember2014

PERANCANGAN ANGLE GRINDING JIG UNTUK MEMBANTU PROSES PERBAIKAN WEDGEBLOCK MOLD DI MESIN SURFACE GRINDING

MANUFACTURING MACHINE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penelitian otomasi pada industri batik pernah dilakukan oleh Wibisono,et al (2010), berupa perancangan dan pengembangan prototipe mesin cap batik

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN VDI 2222

MEKANISASI PROSES PENGGILINGAN DI INDUSTRI RUMAHAN KELANTING GISTING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)

PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN BUBUT PADA MATA KULIAH PRAKTEK PRODUKSI TINGKAT II AKADEMI TEHNIK MESIN INDUSTRI (ATMI) CIKARANG

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

PENGEMBANGAN PRODUK TEMPAT KARTU NAMA BERCIRI KHAS YOGYAKARTA (STUDI KASUS DI CV TINS ART)

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PEMBUAT GETHUK UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN METODE RASIONAL

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro semarang. INTISARI

7.1. Pembentukan House of Quality Elemen Desain Kursi Rotan

PERANCANGAN ALAT BANTU PENYIMPANAN MATERIAL AUTOMATIC BEAM CABINET

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

Journal of Sport Sciences and Fitness

PERANCANGAN LEMARI UNTUK PESERTA DIDIK DI TK KANISIUS PINGITAN YOGYAKARTA

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sarung tangan karet banyak digunakan untuk keperluan medis, kimia,

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pembangunan di bidang-bidang lain, seperti gedung pusat olahraga

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk

REDESAIN MOTOR UNTUK KAUM DIFABEL DAKSA

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga

Transkripsi:

Perancangan Timotius Dimas Satriyo Indriyono *1), Teguh Siswantoro 2) 1,2) Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44, Yogyakarta, 55281, Indonesia Email: timotius.dimass@yahoo.co.id, tesis@mail.uajy.ac.id ABSTRAK merupakan jenis olahraga beladiri dari Korea Selatan yang telah diakui di dunia. Pengaturan jarak tendang dan serangan tiba tiba yang akurat merupakan kunci dalam mendapatkan poin dalam pertandingan. Terdapat 5 aspek yang harus dikuasai oleh in, salah satunya ialah keakuratan tendangan (Irianto D.P., 2002). Latihan keakuratan tendangan sampai saat ini masih mengandalkan alat Kick-Target-Focus. Penggunaan alat tersebut bergantung kepada peran partner dalam memeganginya. Berangkat dari permasalahan tersebut, dilakukanlah perancangan menggunakan metode rasional untuk merancang alat latihan keakuratan tendangan. Didapatkan tiga rancangan alternatif yang kemudian dianalisa menggunakan perhitungan mekanika dan simulasi software, sehingga diperolehlah rancangan yang terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu: Holder, Stand, dan Stage. Hasil rancangan ini memiliki karakteristik dapat dikombinasikan dengan Kick-Target-Focus yang beredar di pasaran, ketinggian serta sudut tendang adjustable, knock-down, kuat, dan harga terjangkau. Dengan demikian diharapkan latihan keakuratan tendangan kini juga dapat dilakukan secara mandiri, sehingga berdampak pada bertambahnya jam terbang dan meningkatnya tingkat akurasi tendangan in. Kata kunci: adjustable, keakuratan, Kick-Target-Focus, knock-down, mandiri. 1. Pendahuluan adalah seni bela diri yang telah menjadi olahraga resmi Olimpiade sejak tahun 2000. Saling serang menggunakan tendangan yang kompleks dan atraktif merupakan hal yang mendominasi pada pertandingan. Salah satu penentu keberhasilan serangan tendangan pada saat kompetisi ialah mampu tidaknya menyesuaikan jarak tendangan terhadap lawan (Kim and friends, 2008). Kemenangan dalam pertandingan ditentukan pada keunggulan poin yang kebanyakan diperoleh dari teknik serangan tiba tiba yang akurat (Lee and Huang, 2006). Terdapat 5 aspek yang harus dikuasai dalam dunia, yaitu timing, kekuatan, kecepatan, keakuratan dan daya tahan (Irianto D.P., 2002). Adapun alat yang memiliki fungsi spesifik dan masih menjadi andalan alat latihan keakuratan tendangan sampai saat ini ialah Kick-Target-Focus. Dalam penggunaanya, Kick-Target-Focus masih bergantung kepada peran partner dalam memeganginya, sehingga hal ini menyebabkan latihan keakuratan tendangan tidak dapat dilakukan secara mandiri. Namun berbeda dengan latihan kecepatan dan daya tahan yang dapat menggunakan alat bantu latihan berupa sandsack dalam rangka latihan mandiri. Tentunya hal ini menyebabkan porsi latihan keakuratan tendangan menjadi yang paling kurang, sehingga berujung pada lemahnya tingkat akurasi tendangan in. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Dojang Universitas Atma Jaya Yogyakarta, sering didapati sulitnya mencari poin pada saat melakukan sparing partner baik saat latihan bersama maupun dalam pertandingan diluar Dojang. Berangkat dari permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah alat latihan keakuratan tendangan yang dapat menggantikan fungsi partner. Dengan adanya alat tersebut, latihan keakuratan tendangan dapat dilakukan secara mandiri. Hal ini diharapkan dapat menambah jam terbang latihan keakuratan tendangan yang berujung pada meningkatnya tingkat akurasi tendangan in. 118

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di Dojang Universitas Atma Jaya Yogyakarta, karakteristik yang perlu dimiliki oleh alat latihan keakuratan tendangan tersebut ialah dapat dikombinasikan dengan Kick-Target-Fokus yang beredar di pasaran, dapat diatur ketinggian serta sudut tendangnya (adjustable), tidak memakan banyak tempat, mudah dalam knock-down, tahan lama, dan memiliki harga yang terjangkau. 2. Metode Metode yang digunakan pada perancangan alat latihan keakuratan tendangan ini ialah metode rasional. Metode rasional merupakan metode perancangan yang sistematis, tujuannya memperbaiki kualitas keputusan perancangan dan hasil akhir dari suatu produk (Cross, 1994). Proses perancangan mengunakan meode rasioanal pada perancangan ini diuraikan sebagai berikut : 2.1. Klarifikasi Tujuan Tool yang digunakan dalam tahap klarifikasi tujuan ini adalah pohon tujuan (Objectives Tree). Pohon tujuan menunjukkan tujuan utama dan cara pencapaian tujuan tersebut. Metode ini ditunjukkan dalam suatu bentuk diagram dimana tujuan-tujuan yang berbeda dihubungkan satu sama lain dengan pola hirarki tujuan dan sub tujuan. Alat Latihan Mandiri Kuat Efektif Menghemat Tempat Murah Stabil Ergonomis Terhadap Pemakai Konstruksi Alat Latihan Dengan Kemampuan Knock-Down Pemilihan Konstruksi Alat Latihan Tepat Ketinggian Alat dan Posisi Kick-Target-Focus dapat diatur Dikombinasikan Dengan Kick-Target-Focus di Pasaran Menggunakan Material Yang Mudah Didapat Dipasaran Gambar 1. Diagram Objectives Tree 2.2. Penetapan Fungsi Penetapan fungsi merupakan suatu analisis yang membantu dalam menemukan dan membatasi tingkatan permasalahan supaya penyelesaian dapat dipecahkan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan serta batasan sistem dari rancangan yang baru. 119

Poin utama dari tahap ini adalah konsentrasi pada hal yang akan dicapai dari desain yang hendak dirancang, bukan bagaimana cara untuk mencapainya. Cara sederhana yang dilakukan untuk mengekspresikan hal ini adalah dengan menggunakan black box yang mana mengubah input menjadi output yang diinginkan. Latihan Tergantung Partner Black Box Latihan Mandiri Kick-Target-Focus Gambar 2. Black Box Transparent Box Latihan Tergantung Partner Merangkai Holder, Stand, Stage Memasang Kick- Target-Focus pada Holder Mengatur Ketinggian Kick-Target- Focus Mengatur Sudut Pada Engsel Holder Latihan Membongkar dan Melipat Holder, Stand, Stage Menyimpan Alat Latihan Latihan Mandiri Kick-Target-Focus Gambar 3. Transparent Box 2.3. Penetapan Spesifikasi Tahap penetapan spesifikasi bertujuan untuk membuat spesifikasi akurat dari kebutuhan pelaksanaan suatu penyelesaian perancangan. Penetapan spesifikasi pada perancangan ini didasarkan pada permintaan dari narasumber yang kompeten di bidang. Spesifikasi-spesifikasi dari para narasumber tersebut ialah sebagai berikut: 1. Kick-Target-Focus pada alat latihan keakuratan tendangan dapat diatur ketinggian dan posisinya. 2. Alat latihan keakuratan tendangan tidak memakan tempat baik dalam penggunaan maupun penyimpanan. 3. Alat latihan keakuratan tendangan dapat diaplikasikan pada Kick-Target-Focus yang mudah ditemui di pasaran. 4. Harga alat latihan keakuratan tendangan maksimal Rp 2.000.000,-. 2.4. Penentuan Karakteristik Penentuan karakteristik produk seringkali mengalami konflik dan kesalahpahaman dalam suatu perancangan. Hal ini disebabkan karena terlalu berfokus dalam perbedaan penafsiran pada apa yang harus dispesifikasikan. Metode yang komperhensif yang digunakan untuk mencocokan permintaan konsumen dengan engineering characteristics adalah metode Quality Function Deployment (QFD) yang merupakan inti dalam proses disain. QFD adalah suatu metode untuk perencanaan dan pengembangan produk yang terstruktur yang memungkinkan team pengembangan untuk menentukan keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan jelas, dan kemudian mengevaluasi produk atau melayani dengan kemampuan yang secara sistematik dalam pemenuhan keinginan pelanggan tersebut (Lou, 1995). 120

Target Value Pemberian beban pada kaki penyangga Posisi dan ketinggian Target sasaran dapat diatur Voice Of Customer Memiliki sistem knock-down Pemakaian material yang mudah didapat dipasaran Kick-Target-Focus yang mudah ditemui dipasaran sebagai target sasaran Engineering Characteristics Konstruksi Stabil Desain Ergonomis Desain mudah disimpan Pemilihan Material Pemilihan komponen pendukung Kuat Efektif Hemat Tempat Murah Gambar 4. Quality Function Deployment (QFD) 2.5. Pembangkitan Alternatif Tujuan utama tahap ini adalah perluasan pencarian kemungkinan penyelesaian baru. Morfologi berarti studi tentang bentuk atau ukuran. Sehingga analisis morfologi adalah suatu usaha sistematis untuk menganalisa bentuk yang dapat diambil oleh suatu produk atau mesin. Sedangkan peta morfologi adalah suatu rangkuman dari analisis ini. 121

Tabel 1. Pembangkitan Alternatif Nama Bagian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Holder 1) Terdapat 3 sendi untuk mengatur sudut tendangan 2) Penguncian terhadap stand menggunakan sistem tuas eksentris 1) Penguncian Holder dengan stand dengan pengelasan 1) Penguncian Holder dengan stand dengan pembautan Stand 1) Menggunakan besi pipa profil persegi 2) Terdapat sistem ekstension untuk mengatur ketinggian stand 1) Menggunakan besi pejal profil persegi 1) Menggunakan besi pipa profil lingkaran Stage 1) Stage berbentuk V 2) Menggunakan pemberat untuk menjaga kestabilan 3) memiliki sistem knock-down 1) Menggunakan sistem tanam kelantai dengan baut untuk menjaga kestabilan 2) Menggunakan pemberat galon yang diisi air untuk menjaga kestabilan 2.6. Evaluasi Alternatif Alternatif-alternatif perancangan sudah dibuat dan permasalahan yang kemudian muncul adalah pemilihan alternatif yang terbaik. Metode yang digunakan adalah weigted objectives (pembobotan objektif). Metode weigted objectives menyediakan peralatan untuk memperkirakan dan membandingkan alternatif perancangan menggunakan perbedaan pembobotan yang objektif. Tujuan metode ini untuk mengambil suatu keputusan alternatif dalam pengembangan alternatif-alternatif yang sudah ada. Pemilihan dilakukan berdasarkan jumlah dari skor dikalikan bobot yang menghasilkan angka terbesar. 122

Evaluasi dan pembahasan alternatif pada perancangan ini ialah sebagai berikut: 1. Holder pada alternatif 1 memiliki keunggulan dibandingkan alternatif lainnya. Hal ini dikarenakan pada alternatif 1 terdapat sendi untuk mengatur sudut yang mendukung kriteria dari spesifikasi rancangan yang sudah ditetapkan. Alternatif 1 juga memiliki penguncian yang memungkinkan dan mudah untuk membantu mengatur ketinggian posisi Kick-Target-Focus. 2. Stand alternatif 1 memiliki keunggulan dibandingkan alterlatif lainnya. Pada alternatif 1 menggunakan besi pipa persegi yang lebih ringan dan memiliki kontur yang membantu dalam ketahanan pencekaman terhadap tendangan dari samping. 3. Stage pada masing-masing alternatif memiliki keunggulannya sendiri, akan tetapi pada alternatif 1 lebih mendukung pada spesifikasi rancangan yang sudah ditetapkan yaitu tidak memakan tempat serta dapat disimpan setelah pemakaian. 3. Hasil dan Pembahasan Setelah dilakukan serangkaian tahap pada perancangan ini, maka didapatkan sebuah rancangan yang terdiri dari 3 bagian pokok sebagai berikut : a. Holder Holder dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian yang mencekam stand dan bagian yang mencekam Kick-Target-Focus. Bagian yang mencekam stand dibuat dengan sistem penguncian tuas eksentrik, sehingga diharapkan memberi kemudahan pada pengguna dalam mengatur tinggi rendahnya Kick-Target-Focus. Hal ini merupakan salah satu perwujudan dari karakteristik adjustable. Sedangkan bagian yang memegang Kick- Target-Focus terdapat beberapa bagian, yaitu holder yang langsung bersentuhan dengan Kick-Target-Focus yang mana memiliki lapisan busa supaya tidak melukai Kick-Target- Focus dalam penggunaan jangka lama, sendi untuk mengatur sudut tendang Kick-Target- Focus, dan bagian yang menyatukan antara holder pencekam stand dengan holder pemegang Kick-Target-Focus. b. Stand Stand terbuat dari besi pipa dengan profil persegi. Profil besi pipa disini berbentuk persegi supaya tidak hanya berfungsi sebagai tiang saja, melainkan juga menjadi tempat menempelnya holder Kick-Target-Focus. Pemilihan besi pipa sebagai material pembuatan stand dikarenakan besi pipa memiliki volume berat yang lebih ringan jika bandingkan dengan besi pejal pada umumnya, namun memiliki ketahanan tekuk yang mencukupi terhadap gaya yang diterima di daerah memanjangnya, sehingga desainnya lebih ringan tetapi tetap kuat. c. Stage Bagian akhir yang akan menerima gaya tendang pada sistem stand holder Kick-Target- Focus ini ialah pada kaki penyangga yang disebut stage dengan sistem landasan bentuk V. 4. Simpulan Penelitian ini menghasilkan rancangan alat latihan keakuratan tendangan yang memiliki karakteristik dapat dikombinasikan dengan Kick-Target-Focus yang beredar di pasaran, ketinggian serta sudut tendang adjustable, knock-down, kuat, dan harga terjangkau. Dengan demikian diharapkan kini latihan keakuratan tendangan dapat dilakukan secara mandiri, sehingga berdampak pada bertambahnya jam terbang dan meningkatnya tingkat akurasi tendangan in. 123

Daftar Pustaka Cross, N. (1994). Engineering design methods. Chicester: John Wiley & Sons. Irianto, D.P. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY Kim, J.W., Yenuga, S.S., Kwon, Y.H. (2008). The effect of target distance on trunk pelvis, and kicking leg kinematics in round house kick. Seoul: Proceedings of the 26th International Symposium on Biomechanics in Sport. Lee, C.L., Huang, C. (2006). Biomechanical analysis of back kicks attack movement in. Salzburg: Proceedings of the 24th International Symposium on Biomechanics in Sport. Lou, C. (1995). Quality function deployment: How to make QFD work for you. 124