BAB I PENDAHULUAN. sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga pada pemilihan kata-kata dan kalimat-kalimat yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. umum dari komunikasi adalah percakapan. Percakapan menurut Levinson

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KOMUNIKASIANTARGURUDI SMK NEGERI 1 MARTAPURA(LINGUISTIC POLITENESS IN TEACHERS COMMUNICATIONS IN SMK NEGERI 1 MARTAPURA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan akumulasi data dasar. Metode penelitian deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. (Chaer, 2010: 22). Sehingga dalam bertutur tentu menggunakan bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kekuasaan. Bahasa-bahasa para politisi tersebut yang. pesan yang disampaikan dapat sampai pada sasaran.

ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku yang relevan dengan kajian

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

SEMINAR NASIONAL PRASASTI (Pragmatik: Sastra dan Linguistik)

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip

BAB IV PENUTUP. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. saling memahami apa yang mereka bicarakan. Fenomena ini terjadi di

Prinsip Kerjasama Dan Kesantunan Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pendekatan Saintifik

BAB II LANDASAN TEORI

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik

PERGESERAN TINDAK KESANTUAN DIREKTIF MEMOHON DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA. Naskah Publikasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat

III. METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan dipaparkan rancangan penelitian, sumber data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN.. ABSTRAK... ABSTRACT. KATA PENGANTAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa menunjukkan cerminan pribadi seseorang. Karakter, watak, atau

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM MEDIA JEJARING SOSIAL (FACEBOOK) GRUP COMDEV AND OUTREACHING UNIVERSITAS TANJUNGPURA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

WUJUD KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TINGKAT RENDAH KARANGAN MUHAMMAD JARUKI

ANALISIS PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DAN IMPLIKATUR DALAM KEGIATAN DISKUSI SISWA SMA NEGERI 1 SUMBAWA BESAR. Oleh. Sri Astiani 1) Sri Sugiarto 2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, di dalam dirinya

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN PADA TEKS PENGUMUMAN KARYA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/2016:TINJAUAN PRAGMATIK

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

ANALISIS PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KEGIATAN DISKUSI KELAS SISWA KELAS XI SMA N 1 SLEMAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR BERBAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI DI PASAR MINGGU TAMANAGUNG BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

terima kasih. Tuturan tiga mengandung maksud, penutur mngucapkan terima kasihnya kepada lawa tutur. Sebab, lawan tutur telah melakukan suatu hal yang

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan dan berbagai. Partai politik dalam pemilihan umum (pemilu) melakukan kampanye

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam KBBI edisi ketiga (1990) dijelaskan yang dimaksud dengan

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR

BAB II KAJIAN TEORI. pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI SISWAKELAS XI SMK DINAMIKA LAMPUNG UTARA. Oleh

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Austin (dalam Nadar, 2009: 11) pada dasarnya pada saat seseorang

Persyaratan. Oleh: A FAKULTA

ANALISIS PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KEGIATAN DISKUSI KELAS SISWA KELAS XI SMA N 1 SLEMAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi. Berbahasa berkaitan dengan pemilihan jenis kata, lawan bicara, waktu (situasi) dan tempat (kondisi) diperkuat dengan cara pengungkapan yang menggambarkan nilai-nilai budaya masyarakat. Dewasa ini, masyarakat sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan masyarakat melahirkan konsekuensi-konsekuensi tertentu yang berkaitan dengan nilai dan moral, termasuk pergeseran bahasa dari bahasa santun menuju kepada bahasa yang tidak santun (Puspa, 2010: 1). Sistem bahasa mempunyai fungsi sebagai sarana berlangsungnya suatu interaksi manusia di dalam masyarakat. Interaksi yang terjadi di sekolah merupakan salah satu contoh berfungsinya sistem bahasa agar kegiatan pembelajaran dan kegiatan lainnya yang mendukung program di sekolah dapat berlangsung. Interaksi yang terjadi di sekolah antara lain interaksi antara guru dengan guru lainnya, dalam hal ini termasuk kepala sekolah, antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa lainnya, antara guru dengan pegawai tata usaha, dan antara pegawai tata usaha dengan siswa. Tindakan bahasa harus sesuai dengan etika yang berlaku di dalam budaya itu (Marny, 2012: 233). Prinsip kesantunan merupakan salah satu prinsip dalam telaah retorik interpersonal. Prinsip kesantunan saling berkaitan dengan prinsip- 1

2 prinsip lainnya. Misalnya, kaitan prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan. Prinsip kesantunan tidak akan terjadi jika tidak ada kerja sama dalam komunikasi. Tetapi penerapan prinsip kerja sama belum tentu membuat prinsip kesantunan serta merta terlaksana. Penelitian ini menggunakan prinsip kesantunan Leech dalam menganalisis tuturan karena skala kesantunan pada prinsip kesantunan Leech lebih mudah kompleks dan diterapkan dalam analisis. Prinsip kesantunan yang dikembangkan Leech dijabarkan dalam beberapa aturan (maksim). Prinsip kesantunan disebut juga maksim prinsip sopan santun. Prinsip sopan santun terdiri dari maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Maksim kearifan menggariskan bahwa setiap peserta tutur harus meminimalkan kerugian orang lain, atau memaksimalkan keuntungan bagi orang lain. Maksim kedermawanan menghendaki setiap peserta pertuturan untuk memaksimalkan kerugian bagi diri sendiri dan meminimalkan keuntungan diri sendiri. Maksim kerendahan hati menuntut setiap peserta pertuturan untuk memaksimalkan ketidakhormatan pada diri sendiri, dan meminimalkan rasa hormat pada diri sendiri. Maksim kesepakatan menghendaki agar setiap penutur dan lawan tutur memaksimalkan kesetujuan di antara mereka, dan meminimalkan ketidaksetujuan di antara mereka. Maksim kesimpatian mengharuskan semua peserta memaksimalkan rasa simpati, dan meminimalkan rasa antipati kepada lawan tuturnya. Di dalam model kesantunan Leech, setiap maksim interpersonal itu dapat dimanfaatkan untuk menentukan peringkat kesantunan sebuah tuturan.

3 Berikut skala kesantunan yang disampaikan Leech (Chaer, 2010: 66-69) selengkapnya adalah sebagai berikut: a) Cost-benefit scale atau skala kerugian dan keuntungan, menunjuk kepada besar kecilnya kerugian dan keuntungan yang diakibatkan oleh sebuah tindak tutur pada sebuah pertuturan; b) Optionality scale atau skala pilihan, menunjuk kepada banyak atau sedikitnya pilihan yang disampaikan si penutur kepada mitra tutur di dalam kegiatan bertutur; c) Indirectness scale atau skala ketidaklangsungan menunjuk kepada peringkat langsung atau tidak langsungnya maksud sebuah tuturan; d) Authority scale atau skala keotoritasan menunjuk kepada hubungan status social antar penutur dan mitra tutur yang terlibat dalam pertuturan. Semakin jauh jarak peringkat social antara penutur dan mitra tutur, tuturan yang digunakan akan cenderung menjadi semakin santun. Sebaliknya, semakin dekat jarak peringkat status social di antara keduanya, akan cenderung berkuranglah peringkat kesantunan tuturan yang digunakan dalam bertutur itu; e) Social distance scale atau skala jarak sosial menunjuk kepada peringkat hubungan sosial antara penutur dan mitra tutur yang terlibat dalam sebuah pertuturan. Hal-hal penting tentang pelaksanaan kesantunan yang disampaikan Chaer tersebut merupakan penjabaran dari skala kesantunan yang di sampaikan Leech. Fungsi kesantunan dapat dilihat dari pihak penutur dan pihak mitra tutur. Dari pihak penutur adalah fungsi menyatakan (deklaratif), fungsi menanyakan (interogatif), fungsi menyuruh (imperatif) termasuk fungsi melarang, meminta maaf, dan mengkritik. Dari pihak mitra tutur adalah fungsi komentar, fungsi menjawab, fungsi menyetujui termasuk fungsi menolak,

4 fungsi menerima atau menolak maaf dan fungsi menerima atau menolak kritik (Chaer, 2010:79). Seiring berkembangnya waktu banyak buku-buku diterbitkan yang dikarang dari berbagai kalangan. Kebebasan berekspresi terkadang terlalu kebablasan sehingga mengesampingkan kesantunan berbahasa. Masih maraknya buku pelajaran liar bermasalah yang patut diduga ada sisipan agenda untuk menghancurkan moral dan mental masih sangat meresahkan para masyarakat khususnya para orang tua, yang terbaru adalah buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMA/MA/SMK kelas XI semester 1 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memuat materi "Gaya Pacaran yang Sehat". Buku dengan muatan seperti itu tidak memiliki perspektif pendidikan, tidak ada sensitivitas pendidikannya. Berdasarkan beberapa kasus di atas, maka perlu adanya kajian lebih mendalam terhadap buku-buku yang diterbitkan untuk pendidikan di Indonesia. Buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI karangan Sri Sutarni dan Sukardi merupakan salah satu buku bahasa Indonesia yang telah memenuhi kelengkapan standar yang ditetapkan pemerintah. Materi disajikan secara lengkap dan faktual. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Kesantunan Berbahasa pada Buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI Penerbit Quadra Karangan Sri Sutarmi dan Sukardi.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah ditemukan di atas, berikut permasalahan yang akan dicari jawabannya. 1. Bagaimana bentuk kesantunan berbahasa dalam Buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI Penerbit Quadra Karangan Sri Sutarmi dan Sukardi? 2. Bagaimana bentuk penyimpangan kesantunan berbahasa dalam Buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI Penerbit Quadra Karangan Sri Sutarmi dan Sukardi? C. Tujuan Penelitian Ada 2 tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. 1. Menganalisis kesantunan berbahasa dalam Buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI Penerbit Quadra Karangan Sri Sutarmi dan Sukardi. 2. Mengidentifikasi penyimpangan kesantunan berbahasa dalam Buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI Penerbit Quadra Karangan Sri Sutarmi dan Sukardi. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memberi jawaban atas masalah yang pokok dalam penyusunan penelitian, serta diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini secara teoritis bermanfaat untuk mengembangkan ilmu bahasa (pragmatik) khususnya pada penelitian kesantunan berbahasa.

6 Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman penelitian yang akan datang, tentunya dengan penelitian yang relevan dengan penelitian ini. 2. Manfaat Praktis Manfaat secara praktis dari hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran terhadap penelitian-penelitian yang sudah ada mengenai kesantunan berbahasa sehingga dapat dijadikan referensi dan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang tertarik atau berkecimpung di dunia linguistik.