ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

Fitri Rezeki Amalia 1

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ( Studi pada PT. Semen Indonesia ( Persero), Tbk periode )

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

R.Dadue., I.S.Saerang., V.N.Untu., Analisis Kinerja Keuangan Industri ANALISIS KINERJA KEUANGAN INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP LABA PADA PT. FAJAR INDAH ANINDYA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

METADATA INFORMASI DASAR

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

RASIO KEUANGAN SEBAGAI INDIKATOR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEMEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Pahlawan Seribu Tangerang Periode penelitian dari tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

: Fernando Saroinsong NPM : : Bambang Darmadi, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil produksinya baik dalam bentuk barang dan jasa yang besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

Transkripsi:

ejournal Administrasi Bisnis, 07, 5 (): 97-93 ISSN 355-508, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 07 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nurul Istikomah Ringkasan Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode rasio keuangan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas masing-masing perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, PT. Semen Baturaja (Persero) T bk, PT. Holcim Indonesia, PT. Semen Indonesia (Persero), dan PT. Wijaya Karya Beton. likuiditas pada rasio lancar (current ratio), rasio sangat lancar (quick ratio), dan rasio kas (cash ratio), PT. Semen Baturaja (Persero) merupakan p erusahaan yang memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. solvabilitas pada rasio utang terhadap aset (Debt to Asset Ratio) dan rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio), PT. Holcim Indonesia memiliki hasil rasio yang lebih baik karena memiliki manajemen penggunaan hutang jangka panjang yang lebih baik. aktivitas pada perputaran piutang usaha (Receivable Turnover) PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki kemampuan mengelola piutangnya yang lebih baik, Kemudian perputaran persediaan (Inventory Turnover) PT. Holcim Indonesia merupakan perusahaan yang menggunakan sumberdaya yang dimiliki secara efektif. Profitabilitas pada tingkat pengembalian aset (Return on Asset) dan tingkat pengembalian ek uitas (Return on Equity), PT. Indocement Tunggal Prakarsa merupakan perusahaan yang lebih baik dibandingkan perusahaan Karena kemampuan meperoleh pengembalian atas aset dan modal sendiri PT. Indocement Tunggal Prakarsa lebih baik. Kata kunci: Keuangan,Kinerja Keuangan Pendahuluan Perusahaan didirikan sebagai suatu usaha yang bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal, supaya tujuan tersebut dapat tercapai maka perusahaan harus dikelola dengan baik. Salah satu aspek yang berperan dalam kemajuan sebuah perusahaan yaitu kinerja keuangan perusahaan. Baik atau Mahasiswa Program S Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: istikomahn@gmail.com

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor, 07: 97-93 tidaknya suatu perusahaan dilihat dari kinerja keuangan perusahaan yang digambarkan dalam sebuah laporan keuangan. Pertumbuhan ekonomi indonesia yang cukup tinggi mendorong pertumbuhan pembangunan di Indonesia, termasuk pembangunan disektor property dan infrastruktur. Pembangunan sektor properti juga infrastruktur fisik berupa bangunan, jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan lain-lain membutuhkan semen sebagai salah satu bahan baku yang utama. Hal ini menyebabkan kebutuhan semen semakin meningkat oleh karena itu industri semen Indonesia harus semakin bertumbuh dan berkembang untuk memenuhi permintaan yang semakin tinggi. Dari data penjualan semen di Indonesia tahun 008-06 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari data penjualan perusahaan sub sektor semen tahun 0 sampai dengan tahun 06 mengalami fluktuatif sedangkan pada laba rugi perusahaan semen mengalami penurunan setiap tahunnya. Dan dapat dilihat pula perusahaan sub sektor semen yang memiliki penjualan dan laba rugi tertinggi dari tahun 0 hingga tahun 06 ialah perusahaan Semen Indonesia (Persero) dan perusahaan yang memiliki penjualan terendah ialah perusahaan Semen Baturaja (Persero). sedangkan perusahaan yang memili ki laba rugi terendah ialah perusahaan Wijaya Karya Beton. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul Analisis Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sub Sektor Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perumusan dari penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia jika ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas tahun 0-06? Tujuan dari penelitian ini antara lain ntuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan perusahaan sub sektor semen jika ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas tahun 0-06. Kerangka Dasar Teori Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajiban jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi dari aktiva, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai, dan beban-beban tetap yang harus dibayar. Menurut Sutrisno (007:9), Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan rugi-laba Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Hery (05:3), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya dan menelaah 98

Analisis Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Semen (Nurul) masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Kuangan Menurut Hery (05:33) tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan yaitu: a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, baik aset, ekuitas maupun hasil usaha yang telah dicapai selama beberapa periode. b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan perusahaan. c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang menjadi keunggulan perusahaan. d. Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan di masa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen. f. Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis, terutama mengenai hasil yang telah dicapai. Pengertian Analisis Keuangan Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis laporan keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering digunakan adalah rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Menurut Hery (06:5), Analisis Keuangan merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan diantara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi. Jenis-jenis Keuangan Likuiditas Menurut Hery (06:7), likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendek. Likuiditas terdiri dari: a. Lancar (Current Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia. b. Sangat Lancar (Quick Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset sangat lancar (kas + sekuritas jangka pendek + piutang), tidak termasuk persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya. c. kas (Cash Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas 99

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor, 07: 97-93 atau setara kas yang tersedia untuk membayar utang jangka pendek. Solvabilitas Menurut Hery (06:70), Solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. solvabilitas terdiri dari: a. Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. b. Utang Terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Aktivitas Menurut Hery (06:88), Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk untuk mengukur tingkat efesiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. aktivitas terdiri dari: a. Perputaran Piutang Usaha ( Accounts Receivable Turn Over) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam satu periode. b. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) Perputaran persediaan merupakan yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar dalam satu periode. Profitabilitas Menurut Hery (06:0), Profitabilitas adalah merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. profitabilitas terdiri dari: a. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Asset) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. b. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi Ekuitas dalam menciptakan laba bersih Kinerja Keuangan Menurut Fahmi (0:) Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kuantitatif, menurut Kasiram (008) dalam Sujarweni (05:39) penelitian kuantitatif adalah suatu 90

Analisis Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Semen (Nurul) proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Alat Ukur Data Likuiditas Rumus Likuiditas menurut Hery (06:5) adalah sebagai berikut: a. Lancar (Current Ratio) Lancar= Aset Lancar x 00% Kewajiban Lancar b. Sangat Lancar (Quick Ratio) Sangat Lancar= Kas+Sekuritas jk Pendek+Piutang x 00% Kewajiban Lancar c. Kas (Cash Ratio) Kas= Kas dan Setara kas x 00% Kewajiban Lancar Solvabilitas Rumus Solvabilitas menurut Hery (06:76) adalah sebagai berikut: a. Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) Utang= Total Utang x 00% Total Aset b. Utang Terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) Utang= Total Utang x 00% Total Ekuitas Aktivitas Rumus Aktivitas menurut Hery (06:9) adalah sebagai berikut: a. Perputaran Perputaran Piutang Usaha ( Accounts Receivable Turn Over) Perputaran Perputaran Piutang Usaha= Penjualan Kredit (Piutang usaha awal thn:piutang usaha akhir thn): b. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) Perputaran Persediaan= Penjualan (Persediaan awal thn:persediaan akhir thn): Profitabilitas Rumus Profitabilitas menurut Hery (06:06) adalah sebagai berikut: a. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Asset) Hasil Pengembalian atas Aset= Laba Bersih x00% Total Aset b. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity) Hasil Pengembalian atas Ekuitas= Laba Bersih x00% Total Ekuitas Teknik Analisis Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Langkah-langkah analisis data kuantitatif terhadap penelitian ini adalah: 9

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor, 07: 97-93 a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan sehingga laporan keuangan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam hal ini penulis mendapatkan data dari situs website Bursa Efek Indonesia dari tahun 0 hingga tahun 06. b. Melakukan perhitungan terhadap rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas pada perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dtahun 0-06. c. Membandingkan perhitungan rasio keuangan antar perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 0-06. Hasil Penelitian dan Pembahasan Likuiditas a. Lancar (Current Ratio) Perkembangan Lancar (Current Ratio) perusahaan sampel tahun 0-06 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Lancar (Current Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 0-06 Likuiditas: (CR) Rata-rata Tahun 0 05 06 0-06 Prakarsa 93,37% 88,66% 5,50% 78,8% PT. Semen Baturaja (Persero) 99,6% 757,7% 86,83% 78,9% 3 PT. Holcim Indonesia 60,7% 65,% 5,9% 57,% PT. Semen Indonesia (Persero) 0,90% 59,70% 7,5% 69,8% 5 PT. Wijaya Karya Beton 0,9% 36,88% 30,9% 36,3% Rata-rata,96% 3,55% 08,69% 3,0% b. Sangat Lancar (Quick Ratio) Perkembangan Sangat Lancar ( Quick Ratio) perusahaan sampel tahun 0-06 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Sangat Lancar (Quick Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 0-06 Likuiditas: (QR) Rata-rata 0 05 06 Tahun 0-9

Analisis Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Semen (Nurul) 06 Prakarsa 7,% 6,3% 385,% 09,56% PT. Semen Baturaja (Persero) 87,7% 50,% 88,% 66,60% 3 PT. Holcim Indonesia 3,83% 3,6% 5,69% 33,89% PT. Semen Indonesia (Persero) 58,5% 5,05% 8,07% 9,% 5 PT. Wijaya Karya Beton 00,77% 80,% 53,9% 78,37% Rata-rata 38,3% 3,8% 7,0% 53,53% c. Kas (Cash Ratio) Perkembangan Kas ( Cash Ratio)perusahaan sampel tahun 0-06 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Kas (Cash Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 0-06 Likuiditas: (CsR) Rata-rata Tahun 0 05 06 0-06 PT.Indocement Tunggal Prakarsa 35,% 3,0% 303,8% 33,58% PT. Semen Baturaja (Persero),66% 88,8% 5,3% 58,6% 3 PT. Holcim Indonesia 5,6% 6,3% 6,0% 9,9% PT. Semen Indonesia (Persero) 93,% 60,07% 3,77% 6,75% 5 PT. Wijaya Karya Beton 68,79% 5,9% 8,36%,36% Rata-rata 33,% 86,60% 95,60% 0,5% Solvabilitas a. Utang Terhadap Total Aset (Debt to Asset Ratio) Perkembangan Utang Terhadap Total Aset ( Debt to Asset Ratio) perusahaan sampel tahun 0-06 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Utang Terhadap Total Aset (Debt to Asset Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 0-06 Solvabilitas: (DTAR) Rata-rata 0 05 06 Tahun 93

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor, 07: 97-93 0-06 Prakarsa,9% 3,65% 3,3% 3,7% PT. Semen Baturaja (Persero) 7,5% 9,77% 8,57% 5,6% 3 PT. Holcim Indonesia 9,06% 5,% 59,% 53,6% PT. Semen Indonesia (Persero) 7,% 8,08% 30,87% 8,70% 5 PT. Wijaya Karya Beton,6% 9,% 6,58% 5,75% Rata-rata 7,80% 30,39% 35,7% 3,30% b. Utang Terhadap Total Ekuitas (Debt to Equity Ratio) Perkembangan Utang Terhadap Total Ekuitas (Debt to Equity Ratio) perusahaan sampel tahun 0-06 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Utang Terhadap Total Ekuitas (Debt to Equity Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 0-06 Solvabilitas: (DTER) Rata-rata 0 05 06 Tahun 0-06 Prakarsa 6,5% 5,8% 5,35% 5,90% PT. Semen Baturaja (Persero) 7,70% 0,83% 39,99% 9,5% 3 PT. Holcim Indonesia 96,33% 0,99% 5,8% 5,50% PT. Semen Indonesia (Persero) 37,5% 39,0%,65% 0,3% 5 PT. Wijaya Karya Beton 70,83% 96,87% 87,% 8,97% Rata-rata 5,73% 53,5% 66,8% 55,% Aktivitas a. Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turnover) Perkembangan Perputaran Piutang Usaha ( Accounts Receivable Turnover) perusahaan sampel tahun 0-06 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turnover)Perusahaan Sampel Tahun 0-06 Aktivitas: (RT) Rata-rata 9

Analisis Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Semen (Nurul) 0 05 06 Tahun 0-06 Prakarsa 7,7 6,8 5,98 6,8 PT. Semen Baturaja (Persero) 0,89,36,08 9, 3 PT. Holcim Indonesia 0,56 8,78 8,78 9,37 PT. Semen Indonesia (Persero) 8,8 7,87 6,96 7,88 5 PT. Wijaya Karya Beton 7,30,90 5,69 5,96 Rata-rata,05 0,55 7,90 9,83 b. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Perkembangan Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) perusahaan sampel tahun 0-06 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Perusahaan Sampel Tahun 0-06 Aktivitas: (IT) Rata-rata Tahun 0 05 06 0-06 Prakarsa 6,95 6, 5,33 6,6 PT. Semen Baturaja (Persero) 5,7 5,8 6, 5,5 3 PT. Holcim Indonesia,30,0 3,57,9 PT. Semen Indonesia (Persero) 5,6 6,5 6, 6,0 5 PT. Wijaya Karya Beton,8,30,5,37 Rata-rata 6,69 6,79 7,9 6,89 Profitabilitas a. Hasil Pengembalian atas aset (Return on Asset) Perkembangan Hasil Pengembalian atas aset ( Return on Asset) perusahaan sampel tahun 0-06 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Hasil Pengembalian atas aset (Return on Asset) Perusahaan Sampel Tahun 0-06 95

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor, 07: 97-93 Profitabilitas: (ROA) Rata-rata Tahun 0 05 06 0-06 Prakarsa 8,6% 5,76%,8% 5,6% PT. Semen Baturaja (Persero),% 0,8% 5,93% 9,33% 3 PT. Holcim Indonesia 3,89%,0% -,%,5% PT. Semen Indonesia (Persero) 6,%,86% 0,5%,78% 5 PT. Wijaya Karya Beton 8,8% 3,86% 6,0% 6,3% Rata-rata,6% 8,67% 6,7% 9,00% b. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity) Perkembangan Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity) perusahaan sampel tahun 0-06 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perkembangan Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)Perusahaan Sampel Tahun 0-06 Profitabilitas: (ROE) Rata-rata Tahun 0 05 06 0-06 Prakarsa,8% 8,5%,8% 8,% PT. Semen Baturaja (Persero),08%,0% 8,30% 0,80% 3 PT. Holcim Indonesia 7,6%,07% -3,53%,06% PT. Semen Indonesia (Persero),9% 6,9%,83% 7,87% 5 PT. Wijaya Karya Beton,8% 7,59%,3%,3% Rata-rata 5,55%,8% 9,%,99% Analisis Dan Pembahasan Perkembangan rasio likuiditas perusahaan sampel tahun 0 sampai dengan tahun 06 pada rasio lancar (current ratio) dengan rata-rata rasio sebesar 3,0%. Dari perkembangan rasio masing-masing perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan setiap tahunnya dan memiliki ratarata rasio sebesar 78,8%, PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami 96

Analisis Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Semen (Nurul) penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 78,9%, PT. Holcim Indonesia mengalami fluktuatif dan memiliki rata-rata rasio sebesar 57,%, PT. Semen Indonesia (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata -rata rasio 69,8%, PT. Wijaya Karya Beton mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 36,3%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata likuiditas tertinggi ditunjukkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero), dan nilai rata-rata likuiditas terendah adalah PT. Holcim Indonesia. Perkembangan rasio likuiditas perusahaan sampel tahun 0 sampai dengan tahun 06 pada rasio sangat lancar ( quick ratio) dengan rata-rata rasio sebesar 53,53%. Dari perkembangan rasio masing-masing perusahaan yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan setiap tahunnya dan memiliki rata-rata rasio sebesar 09,56%, PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 66,60%, PT. Holcim Indonesia mengalami fluktuatif dan memiliki rata-rata rasio sebesar 33,89%, PT. Semen Indonesia (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 9,%, dan PT. Wijaya Karya Beton mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 78,37%. Dari 5 perusahaan sampel nilai ratarata likuiditas tertinggi ditunjukkan pada PT. Semen Baturaja (Persero), dan nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada PT. Holcim Indonesia. Perkembangan rasio likuiditas perusahaan sampel tahun 0 sampai dengan tahun 06 pada rasio kas ( cash ratio) dengan rata-rata rasio sebesar 0,5%. Dari perkembangan rasio masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan setiap tahunnya dan memiliki rata-rata rasio sebesar 33,58%, PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 58,6%, PT. Holcim Indonesia mengalami fluktuatif dan memiliki rata-rata rasio sebesar 9,9%, PT. Semen Indonesia (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 6,75%, PT. Wijaya Karya Beton mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar,36%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata likuiditas tertinggi ditunjukkan pada PT. Semen Baturaja (Persero), dan nilai terendah ditunjukkan pada PT. Holcim Indonesia. Perkembangan rasio solvabilitas perusahaan sampel tahun 0 sampai dengan tahun 06 pada rasio utang terhadap aset ( debt to asset ratio) dengan rata-rata rasio sebesar 3,30%. Dari perkembangan rasio masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan setiap tahunnya dan memiliki rata-rata rasio sebesar 3,7%, PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami peningkatan dan memiliki rata -rata rasio sebesar 5,6%, PT. Holcim Indonesia mengalami peningkatan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 53,6%, PT. Semen Indonesia (Persero) mengalami peningkatan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 8,70%, PT. Wijaya Karya Beton mengalami fluktuatif dan memiliki rata-rata rasio sebesar 5,75%. Dan dari 5 perusahaan sampel nilai diatas rata-rata solvabilitas 97

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor, 07: 97-93 ditunjukkan pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, dan nilai dibawah ratarata ditunjukkan pada PT. Holcim Indonesia. Perkembangan rasio solvabilitas perusahaan sampel tahun 0 sampai dengan tahun 06 pada rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) dengan rata-rata rasio sebesar 55,%. Dari perkembangan rasio masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan setiap tahunnya dan memiliki rata-rata rasio sebesar 5,90%, PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami peningkatan dan memiliki rata -rata rasio sebesar 9,5%, PT. Holcim Indonesia mengalami peningkatan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 5,50%, PT. Semen Indonesia (Persero) mengalami peningkatan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 0,3%, PT. Wijaya Karya Beton mengalami fluktuatif dan memiliki rata-rata rasio sebesar 8,97%. Dan dari 5 perusahaan sampel nilai diatas rata-rata solvabilitas ditunjukkan pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, dan nilai dibawah ratarata ditunjukkan pada PT. Holcim Indonesia. Perkembangan rasio aktivitas perusahaan sampel tahun 0 sampai dengan tahun 06 yaitu pada rasio perputaran piutang usaha ( receivable turnover) dengan rata-rata rasio sebesar 9,83 kali. Dari perkembangan rasio masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan setiap tahunnya dan memiliki rata-rata rasio sebesar 6,8 kali, PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami fluktuatif dan memiliki ratarata rasio sebesar 9, kali, PT. Holcim Indonesia mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 9,37 kali, PT. Semen Indonesia (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 7,88 kali, PT. Wijaya Karya Beton mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 5,96 kali. Dan dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata rasio tertinggi ditunjukkan pada PT. Semen Baturaja (Persero),dan rata-rata rasio terendah ditunjukkan pada PT. Wijaya Karya Beton. Perkembangan rasio aktivitas perusahaan sampel tahun 0 sampai dengan tahun 06 yaitu pada rasio perputaran persediaan ( inventory turnover) dengan rata-rata rasio sebesar 6,89 kali. Dari perkembangan rasio masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan setiap tahunnya dan memiliki rata-rata rasio sebesar 6,6 kali, PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami fluktuatif dan memiliki rata-rata rasio sebesar 5,5 kali, PT. Holcim Indonesia mengalami peningkatan dan memiliki rata-rata rasio sebesar,9 kali, PT. Semen Indonesia (Persero) mengalami peningkatan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 6,0 kali, PT. Wijaya Karya Beton mengalami peningkatan dan memiliki rata-rata rasio sebesar,37 kali. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata rasio tertinggi yang ditunjukkan pada PT. Holcim Indonesia, dan rata-rata rasio terendah ditunjukkan pada PT. Wijaya Karya Beton. Perkembangan rasio profitablitas perusahaan sampel tahun 0 sampai dengan tahun 06 yaitu pada rasio hasil pengembalian atas aset ( return on 98

Analisis Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Semen (Nurul) assets) dengan rata-rata rasio sebesar 9,6%. Dari perkembangan rasio masingmasing perusahaan sampel yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan setiap tahunnya dan memiliki rata-rata rasio sebesar 5,6%, PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 9,33%, PT. Holcim Indonesia mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar,5%, PT. Semen Indonesia (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio,78%, PT. Wijaya Karya Beton mengalami fluktuatif dan memiliki rata-rata rasio sebesar 6,3%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata rasio tertinggi yang ditunjukkan pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, dan rata-rata rasio terendah ditunjukkan pada PT. Holcim Indonesia. Perkembangan rasio profitablitas perusahaan sampel tahun 0 sampai dengan tahun 06 yaitu pada rasio hasil pengembalian atas ekuitas ( return on equity) dengan rata-rata rasio sebesar,99%. Dari perkembangan rasio masingmasing perusahaan sampel yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 8,%, PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar 0,80%, PT. Holcim Indonesia mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio sebesar,06%, PT. Semen Indonesia (Persero) mengalami penurunan dan memiliki rata-rata rasio 7,87%, PT. Wijaya Karya Beton mengalami fluktuatif dan memiliki rata-rata rasio sebesar,3%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata rasio tertinggi yang ditunjukkan pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, dan rata-rata rasio terendah ditunjukkan pada PT. Holcim Indonesia. Kinerja perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 0-06. Dari hasil analisis perusahaan yang memiliki kinerja keuangan lebih baik yaitu yang pertama adalah PT. Indocement Tunggal Prakarsa, yang kedua adalah PT. Semen Baturaja (Persero), yang ketiga adalah PT. Semen Indonesia (Persero), yang keempat adalah PT. Holcim Indonesia, dan yang kelima adalah PT. Wijaya Karya Beton, memiliki kinerja dengan rasio keuangan paling baik, maka diprediksi akan lebih mampu bertahan dan bersaing dalam perkembangan industri semen yang sedang tumbuh pesat saat ini. Penutup Berdasarkan penelitian, dilihat dari perhitungan rasio likuiditas pada rasio lancar (current ratio), PT. Semen Baturaja (Persero) merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo yang paling baik dibandingkan perusahaan lainnya. Perhitungan rasio sangat lancar ( quick ratio), PT. Semen Baturaja (Persero) perusahaan yang memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Kemudian dari hasil perhitungan rasio kas ( cash ratio), PT. Baturaja (Persero) merupakan 99

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor, 07: 97-93 perusahaan yang memiliki uang kas yang tersedia untuk membayar hutang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya. Jika dilihat dari perhitungan solvabilitas pada rasio utang terhadap aset (Debt to Asset Ratio) dan rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio), PT. Indocement Tunggal Prakarsa memiliki hasil rasio yang lebih baik dibandingkan perushaan lainnya. Karena PT. Indocement Tunggal Prakarsa memiliki manajemen penggunaan hutang jangka panjang yang lebih baik. Jika dilihat dari perhitungan aktivitas pada perputaran piutang usaha (Receivable Turnover) PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki kemampuan mengelola piutangnya yang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya. Kemudian jika dilihat dari perhitungan perputaran persediaan ( Inventory Turnover) PT. Holcim Indonesia merupakan perusahaan yang menggunakan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dibandingkan perusahaan lainnya. Jika dilihat dari perhitungan rasio Profitabilitas pada tingkat pengembalian aset (Return on Asset) dan tingkat pengembalian ekuitas (Return on Equity), PT. Indocement Tunggal Prakarsa merupakan perusahaan yang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya. Karena kemampuan meperoleh pengembalian atas aset dan modal sendiri PT. Indocement Tunggal Prakarsa lebih baik. Bagi Perusahaan Sebaiknya perusahaan-perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia meningkatkan kinerja maupun produktivitas perusahaan. Pengelolaan hutang, beban hutang dan beban usaha harus dapat dimaksimalkan lagi. Selain itu produktivitas dan penjualan juga perlu mendapat perhatian dari pihak manajemen perusahaan agar dapat memaksimalkan dan mengembangkan strategi-strategi baru agar dapat lebih bisa bertahan dalam persaingan yang kompetitif. Perusahaan yang memiliki nilai rasio keuangan yang tinggi diharapkan dapat mempertahankan kinerjanya dan perusahaan yang memiliki nilai rasio yang rendah diharapkan berupaya untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang. Bagi peneliti Disarankan untuk peneliti selanjutnya, dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan rentang waktu penelitian dan dapat menggunakan rasio keuangan yang lebih bervariatif dalam meneliti kinerja keuangan perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena masih banyak rasio yang bisa digunakan di luar penelitian ini. Daftar Pustaka Sumber Buku: Fahmi, Irham. 0. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta., 03. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta., 0. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta., 0. Manajemen Keuangan, Alfabeta, Bandung. 930

Analisis Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Semen (Nurul) Hery. 05. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service)., 06. Financial Ratio for Business. Jakarta: Grasindo. Kasmir. 0. Analisis Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Munawir, S. 00. Analisis Keuangan. Bandung: Liberty. Najib, Mohammad. 05. Manajemen Keuangan. CV. Pustaka Setia, Bandung. Sugiono. 06. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sunyoto, Danang. 03. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). Sujarweni, V.Wiratna. 05. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta: Pustakabarupress. Sutrisno. 007. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia. Syamsuddin, Lukman. 0, Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumber Skripsi: Galib, Rahmi Kurnia. 05. Analisis Manfaat Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Kelompok Industri Logam Mineral lainnya. Makassar: Falkutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Sumber Jurnal: Amelia. 06. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 03-05. ejurnal Ilmu Administrasi, (online), ( http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id, diakses tanggal 3 Desember 06). Junita, Silvi dan Siti Khairani. 0. Analisis kinerja perusahaan dengan menggunakan analisa rasio keuangan pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (Online) Hal. (http://eprints.mdp.ac.id/78//jurnal%00090003%0silvi_juni TA.pdf, diakses 3 Desember 06) Sumber Internet: http://www.kompasiana.com/irenegracesitompul/semen-indonesia-dari-indonesiaoleh-indonesia-untuk-indonesia_5f77d9a333c78b590 (diakses tanggal 7 November 06) http://economy.okezone.com/read/0/05/3/79/98/kontribusi-industrisemen-bagi-pembangunan (diakses tanggal 3 Desember 06) https://www.indonesia-investments.com/id/business/industriessectors/cement/item679 (diakses tanggal 3 Mei 07) www.idx.co.id. Laporan Keuangan Sub Sektor Semen Tahun 03-05 (diakses 7 Desember 06). 93