( RAHASIA ) Di kala aku merenungkan tentang arti debu, betapa debu itu begitu asik mengendarai udara, dan aku tidak tahu. Setiap aku melihat waktu, yang aku harap kan hanya angka 17:23, dan itu benar-benar terjadi. Sampai sekarang aku masih tidak mengerti, yang aku tahu 23 adalah tanggal kelahiran wanita yang mengisi hati ku, sedang 17 adalah tanggal kemerdekaan Negara ku. Kadang aku begitu sangat yakin dan kemudian sangat terpuruk, itu membuat ku benar-benar hampa dan kemudian banyak perasaan yang mengalir di hati ku, ada banyak ke inginan yang terbayang di otak ku, serasa aku yang telah memanggil mereka. Dari banyak nya wajah manusia, aku merasakan perasaan yang tercampur aduk di dalam otak ku dan kemudian aku mulai ber imajinasi untuk mencoba memperbaiki nasibnya. Suara hati mereka seperti ratapan doa akan kebahagiaan dan kesedihan tentang sebuah pencarian dan pertanyaan yang
terlampau banyak dan entah mengapa aku bisa menjawab nya, sesuai kehendaknya, itu pun jika mereka ingin mendengarnya. Kadang aku bertemu dengan manusia yang mempunyai pemikiran seperti aku, tapi mereka hanya memiliki satu sisi saja sedang aku memiliki banyak sisi yang aku sendiri tidak mampu mengingatnya dengan jelas, aku hanya merasa semua kepribadian ku adalah cerminan dari semua manusia yang ada, dan aku bisa merasakan nya dengan jelas sekali, bahkan aku mampu mendengar suara mereka yang menggema di dalam indera pendengaran ku padahal mereka tidak mengucapkan sepatah kata pun. Apakah aku aneh atau tidak itu terserah mereka yang ingin melihat ku dari sudut pandang yang mana, aku benar-benar manusia biasa. Mungkin dari beberapa sudut aku bisa menjadi yang paling bisa menjawab semua pertanyaan manusia, namun kemampuan itu juga tidak berguna, toh meskipun aku berada di tengah keramaian manusia dan hingar bingar tahun yang berganti aku masih saja
tetap hampa, aku hanya bisa menikmatinya dengan menulis dan mendengarkan mereka menghitung mundur. Suara petasan sangat terasa menyakiti ubunubun ku. Baik hari ini aku memulainya dengan tahun yang baru, 2015. Aku duduk bersila sendiri di tengah jalan raya yang ramai, sedang sekelilingku ku adalah kaki manusia, suara terompet juga silih berbunyi dan semakin nyaring. Aku berada di taman bungkul, ada suara manusia yang berbicara dan kepala ku benarbenar sakit. Yang ada di angan ku hanya lah lida, ini keramaian yang amat sangat, mungkin dia sedang berdoa. Ada tepuk tangan. sepertinya bagi mu cerita ku begitu menjemukan dan begitu lah adanya. Aku memulai tahun ini dengan cahaya lampu di antara lalu lalang. Sedikit pun aku tidak mengenal wajah-wajah mereka, hanya saja seluruh perasaan mereka singgah di setiap bulu yang ada di tubuh ku. Ada yang mengiba untuk bahagia, ada yang memaksa untuk
tertawa, ada yang mengumbar nafsu dan aku sungguh buta disini. Kemudian aku kembali membunuh perasaan ku, aku benar-benar tak berguna. Beberapa menit yang lalu aku membuka Facebook ku, aku bergabung dengan komunitas indigo, disana aku merasa berada dalam keluarga yang saling tidak membutuhkan, tempat bagi manusia yang normal bagi ku untuk berkumpul, atau kah kata normal bagi ku telah terbalik makna nya, sekitar ku kembali hampa. Sudah tidak ada kaki yang diam, mereka berlalu lalang. Aku rasa sudah selesai semua cerita yang menghantui tubuh ku dan kemudian aku tidak bisa memberikan keputusan apapun, aku bahagia maupun susuah sudah tidak ber arti apa-apa, entah apa yang bisa aku perbuat jika aku sendiri menyembunyikan semangat ku, dan aku hanya bisa mendengar kata hati kembali.
Apakah semua kata-kata awal ku itu cukup menggambarkan kekecewaan ku pada diri ku, ini semua tentang keniatan ku untuk mendamaikan hati manusia, perasaan ini telah membuat aku tidak memiliki arti sama sekali, sedang aku sendiri telah memiliki segala hal yang aku butuhkan untuk hidup di dunia. Betapa aku telah menjadi tidak adil bagi manusia lain karena aku tidak membagi dan menjelaskan semua rahasia ilahi yang telah di ajar kan oleh hati ku, jikalau pun tidak ada seorang pun yang akan mempercayai atau pun malah mengakui maka semua hasil jerih payah ku adalah bentuk ke adilan Tuhan yang akan aku terima dengan ke ikhlasan dan kesabaran diri yang ingin memegang teguh keyakinan ummat manusia bahwasan nya semua kebenaran adalah milik hati manusia yang ber iman pada Tuhan nya. Semua penjelasan ini bukan lah sebuah keyakinan tanpa dasar, karena untuk menjadi Khalifah atau pemimpin, maka saya sendiri harus
memimpin Tubuh saya sendiri dan berserah diri ketika akan mempertanggung jawabkan semua amal perbuatan yang baik maupun yang buruk, karena itu adalah kebanggan bagi saya yang telah di beri nikmat kehidupan dan impian kematian, apapun proses nya akan saya jalani dengan lapang dada.
A. SANGKALLAH Bagian Pertama Aku memulainya dari peperangan dengan diri ku sendiri, dengan semua dzat yang ada di dalam tubuhku, semua partikel, elemen dan sel di dalam tubuhku, aku merasakan panasnya ketika mereka berebutan mencerna makanan yang aku makan, aku mendinginkannya dengan air yang menyegarkan, tapi setelah itu mereka kembali berperang. Di dalam otak, aku mencari cara mendamaikan mereka dengan mengatur seluruh rangkaian tubuhku yang mikro kecil, aku memberikan izin ototku untuk bergerak sesuai perintahnya meskipun aku dalam ke adaan tidak sadar, aku memulainya dengan mengontrol tubuhku yang berjasad fisik di luarnya, agar aku terlihat seperti makhluk organik yang ber akal, setiap manusia, itu lah Aku. Aku membagi kedua bentuk tubuhku dalam wujud Jasmani dan Rohani, setiap partikelnya telah aku susun rapi untuk bekerja sendiri-sendiri, tidak ada mata yang mampu
melihatnya, kecuali bagi kalian yang mampu membiaskan gambar dari mata yang putih tanpa menggunakan kornea, setiap sel tubuhku akan berkembang, hidup dan mati, mereka kemudian akan beregenerasi dengan sendiri nya karena di suplai nutrisi, nutrisi yang baik dan nutrisi yang buruk akan menentukan kehidupan bagi tubuh inangnya, dari setiap organ memiliki fungsi masing-masing, mereka akan bekerja secara sistemis tanpa memperdulikan fungsi otak, karena yang mengontrolnya adalah hati. Darah adalah pengikat setiap sel tersebut, tanpa darah mereka semua akan lumpuh dan tidak berfungsi, kadang ada virus dari luar, dimana dia sangat menghancurkan, tapi bagi orang yang berfikir, virus tersebut di jadikan sebuah kedok untuk meraup keuntungan, bagi jasad yang luar, karena pada dasarnya kita hidup melalui udara, air dan makanan. Ketika dzat yang lain ikut andil dalam proses nya, mereka akan mengelabui hati kita, karena ketika di makan enak rasanya, tapi sebelumnya jangan berfikir
buruk tentang bahan kimia tersebut, karena mereka juga di ciptakan dan memang ada di dalam tubuh kita, tapi persentase mereka sangat sedikit di bandingkan seluruh alam semesta. Ketika mereka terlanjur banyak di dalam tubuh, mereka akan berkuasa melebihi sebuah virus dan memaksa otak kita berpikir, hanya dari bahan tersebut kita di sembuhkan dari seluruh mara bahaya dunia. Semilyar kali di teliti pun mereka akan membiaskan pada mata hitam kalian bahwa mereka akan menjadi sangat berguna bagi kalian yang mencoba bertahan hidup di dunia, kalian akan sangat di buat kelabakan jika mereka hilang di dunia kalian yang modern, karena sifat konsumsi yang kalian pikirkan adalah sebuah kepuasan bersama, kebahagiaan yang di tawarkan melalui barang-barang yang memuaskan rasa jenuh dari aktifitas dan terlihat sangat keren ketika di lihat oleh mata telanjang. Dari setiap sudut ada beberapa kemungkinan bahwa kalian sudah terhipnotis tentang wujud fisik,
hidup yang lebih berwarna lebih mengasikkan untuk di jalani daripada hidup yang lebih memahami tentang alam sekitar, dari setiap inchi gambar yang di tawarkan dunia, pemandangan yang ada di depan mata lebih berharga dari pada memandang dari mata yang lebar, karena aktifitas fisik yang di timbulkan akan memberi efek yang melelahkan, sedang kalian menikmati hal yang lebih mudah seperti menggambar sendiri semua hal yang kalian inginkan dalam bentuk virtual.