BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Industri Real Estate beberapa tahun terakhir mengalami

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar modal, keduanya adalah lembaga-lembaga yang bahu membahu.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Sebelum melakukan suatu investasi, para

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Untuk mencapai tujuan itu maka sumber

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham di pasar modal (go public). Pasar modal mempertemukan calon

BAB I PENDAHULUAN. memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan, hal ini dilihat dari

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik menjadi suatu kebutuhan pokok bagi sebagian orang. terutama kaum wanita. Kecantikan semakin berkembang dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Pasar modal ini berfungsi untuk menghubungkan para investor, perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin berkembang banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi suatu Negara termasuk Indonesia. Melalui Pasar Modal, perusahaan dapat memperoleh dana tambahan dari investor atau pihak yang memiliki kelebihan dana. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia, guna menjual saham kepada investor (Zuliarni, 2012). Pasar Modal (capital market) juga dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi (Tandelilin, 2010: 13). Semakin berkembangnya kegiatan suatu perusahaan tentunya membutuhkan dana yang semakin besar. Pasar Modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar. Investor selalu mengharapkan keuntungan dari saham yang dimilikinya, sedangkan harga saham terus berubah-ubah dan berfluktuatif, sehingga harga saham menjadi faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam memilih saham yang akan di investasikan sejumlah dananya, karena pergerakan harga saham searah dengan kinerja perusahaan (emiten). Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor akan beranggapan bahwa kinerja perusahaan tersebut baik, karena perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang 1

2 percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat meningkatkan harga sahamnya. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan secara terus-menerus, maka nilai emiten di mata investor dan calon investor juga akan turun. Maka dari itu dibutuhkan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja dan harga saham di masa yang akan datang, Alat ukur yang paling sering digunakan oleh investor dan perusahaan adalah analisis laporan keuangan perusahaannya. Laporan keuangan merupakan suatu kebutuhan bagi para pengusaha, investor, bank, manajemen, pemerintah maupun pelaku pasar modal dalam proses pengambilan keputusan (Harahap, 2001: 7). Setiap tahun perusahaan go public wajib mempublikasikan laporan tahunan perusahaan mereka kepada Bursa Efek dan para Investor. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan. Rasio keuntungan menurut Sutrisno (2001) dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu: Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Investment (ROI), dan Earning Per Share (EPS). Namun demikian, untuk membatasi masalah dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menganalisa melalui empat variabel saja yakni Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS). Menurut Zuliarni (2012), Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan

3 tingkat aset tertentu. Bagi investor, profitabilitas perusahaan merupakan salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Rasio ini penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang dilakukan investor disuatu perusahaan mampu memberikan keuntungan (return) yang sesuai dengan tingkat yang diinginkan oleh investor. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan suatu perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Hal ini akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor dan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati investor, karena tingkat kembalian (return) akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat Menurut Lestari dan Sugiharto (2007), Return on Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. Rasio ini menunjukkan daya perusahaan untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham yang sering kali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang investasi yang lebih baik dan manajemen biaya yang lebih efektif. Angka Return on Equity (ROE) yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi semakin tinggi. Net Profit Margin (NPM) rasio untuk menunjukkan keuntungan bersih dengan total penjualan yang dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan (Suwahyono dan Oetomo, 2003). Menurut Bastian dan Suhardjono (2006: 299)

4 Net Profit Margin (NPM) adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan bersih. Semakin besar NPM menunjukkan kinerja perusahaan yang produktif untuk memperoleh laba yang tinggi melalui tingkat penjualan tertentu serta kemampuan perusahaan yang baik dalam menekan biaya-biaya operasionalnya. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga permintaan akan saham perusahaan tersebut meningkat yang otomatis diikuti dengan naiknya harga saham. Earning Per Share (EPS) atau pendapatan per lembar saham merupakan rasio untuk mengukur keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham (Darmadji dan Fakhrudin, 2001: 139). Peningkatan rasio ini menandakan perusahaan berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Rasio ini sangat membantu investor, karena informasinya bisa menggambarkan prospek earning suatu perusahaan di masa yang akan datang, maka semakin besar rasio ini akan menarik investor untuk melakukan investasi diperusahaan tersebut. Hal tersebut akan mengakibatkan permintaan akan saham meningkat dan harga saham juga akan meningkat (Wahyuni, dkk, 2014). Sebelumnya Hanum (2009) telah melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-

5 2011. Return on Equity (ROE) secara parsial berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Febriyanto dan Nurwiyanta (2014) juga melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham pada sektor Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham pada sektor Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Sedangkan secara parsial hanya Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap Harga Saham pada sektor Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011, Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Harga Saham pada sektor Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Watung dan Ilat (2016) juga melakukan penelitian tentang Pengaruh Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Hasilnya baik secara simultan maupun parsial, Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.

6 Penelitian ini bermaksud mereplikasi penelitian Hanum (2009) dengan menambahkan variabel serta sampel dan tahun yang berbeda. Persamaan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Perbedaan pertama adalah variabel yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) sedangkan penelitian ini menambahkan satu variabel baru yaitu Net Profit Margin (NPM), karena pada hasil penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Kedua, penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2008-2011 sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2011-2015 dengan pertimbangan laporan keuangan terkini dapat mencerminkan kondisi pasar saat ini. Perbedaan yang ketiga adalah pada penelitian sebelumnya menggunakan Sub-sektor industri Otomotif, sedangkan penelitian ini menggunakan sub-sektor industri Food & Beverages dengan alasan industri Food & Beverages merupakan salah satu sektor usaha yang terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan perbedaan hasil penelitian sebelumnya dan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham dengan menggunakan sampel Perusahaan Manufaktur Sub-sektor Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (tahun 2011-2015).

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti sebelumnya, penelitian ingin mencoba untuk menjawab rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah Return on Assets (ROA) berpengaruh terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sub-sektor Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sub-sektor Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sub-sektor Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sub-sektor Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 5. Apakah Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) secara simultan berpengaruh terhadap

8 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap 5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) secara simultan terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sub-sektor Food & Beverages yang

9 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan, antara lain: 1. Manfaat bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaannya dengan melihat rasio-rasio yang mempengaruhi harga saham perusahaannya. 2. Manfaat bagi Investor Dapat berguna sebagai bahan masukan bagi investor dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan berkaitan dengan penanaman modal dalam saham di Bursa Efek Indonesia, khususnya pada Perusahaan Manufaktur Sub-sektor Food & Beverages. 3. Manfaat bagi Akademik Dapat menambah Ilmu Pengetahuan di bidang ekonomi khususnya tentang investasi saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dan dapat memberikan informasi bagi kemungkinan adanya penelitian lebih lanjut.