BAB I PENDAHULUAN. secara berencana dan bertahap untuk segala bidang diperlukan usaha-usaha untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan

BAB I PENDAHULUAN. atau kegiatan fisik. Kebutuhan akan zat gizi mutlak bagi tubuh agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga secara otomatis menjadi ukuran ketertinggalan prestasi olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam konsep pembinaan atlet berbakat untuk mencetak

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini, gerakan-gerakan yang terkandung didalam olehraga atletik adalah gerakan yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah bangsa dapat berdiri tegak diantara bangsa-bangsa lain di dunia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua cabang olahraga yang dipertandingkan ataupun diperlombakan.

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sebuah

BAB I. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of

BAB I PENDAHULUAN. membuat progam latihan untuk pembinaan kondisi fisik seorang atlet. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pencapaian prestasi lompat jauh, dibutuhkan pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan menerangkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang. dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menghadapi era globalisasi dan perkembangan zaman yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan prestasi olahraga dengan berbagai cara telah dilakukan sejak zaman olimpiade

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang identik dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditunjang oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lari (sprint) adalah nomor lari dengan kecepatan penuh sepanjang

Journal of Physical Education, Health and Sport

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Yunani athon yang berarti kontes. Atletik merupakan cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. olahraga merupakan hal mutlak yang esensial untuk. perkembanngan dan kemajuan hidup suatu bangsa. Betapa tidak Olahraga mampu

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melakukan aktifitas fisik, mengembangkan fungsional, yang berupa olahraga salah satunya adalah olahraga renang.

BAB I PENDAHULUAN. antusias masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. manusia untuk melakukan aktifitas fisik. Mengembangkan fungsional,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka kesimpulan penelitian ini sebagai berikut : 1. Pola Pembinaan Klub Bola Voli Bank Sumut Medan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah berkembang menjadi suatu fenomena yang meliputi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan hasil kerja dengan kadar tertentu, dan untuk menampilkan hasil

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

EVALUASI PEMBINAAN CABANG OLAHRAGA ATLETIK DI PPLP KOTA KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mental, manusia juga dapat saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pengalaman zaman Orde Baru yang sarat akan penyelewengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Olahraga berkembang

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

18. URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

beberapa peraturan yang pada intinya penyelenggaraan pertandingan olahraga

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu sarana dalam pembangunan bangsa, khususnya pembangunan dalam bidang jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

I. PENDAHULUAN. terutama nomor lari jarak pendek 200 meter, maka dari itu peneliti mencoba

kisah sejarah baru. Lauryn Williams, Muna Lee, dan Torri Edwards, trio pelari AS, diharapkan bisa membuat prestasi baru.

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 12,651,246, BELANJA LANGSUNG 180,608,648,739.00

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI CABANG ATLETIK USIA DINI. Oleh: Cukup Pahalawidi (Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan watak dan kepribadian yaitu sikap sportivitas dan disiplin. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan memiliki pulau yang

Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.3, Oktober 2014, hal ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani (penjas) sebagai bagian integral dari proses

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

A. Latar Belakang Masalah

2014 HUBUNGAN KEMAMPUAN LARI KECEPATAN MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN CADENCEPADA ATLET SPRINT

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha pencapaian tujuan Pemabangunan Nasional yang dilaksanakan secara berencana dan bertahap untuk segala bidang diperlukan usaha-usaha untuk lebih mengupayakan dan mendayagunakan sumber-sumber yang ada. Sumber daya menusia merupakan salah satu sumber daya yang penting diperhatikan dan ditingkatkan kualitasnya. Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia adalah melalui usaha pendidikan, termasuk pendidikan keolahragaan. Pembinaan terhadap prestasi olahraga dengan berbagai cara telah dilakukan. Sejak zaman olimpiade modern hinggga sekarang. Pembinaan tersebut tidak hanya terpaku pada cabang olahraga saja, akan tetapi mencakup keseluruhan cabang olahraga yang dipertandingkan. Hal ini membawa dampak bagi kemajuan dunia olahraga. Dengan berolahraga dapat menciptakan rasa nasionalisme dan menumbuhkan rasa keimanan, selain itu dengan berolahraga dapat meningkatkan serta menyehatkan system kerja organ-organ tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat. Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani athon yang berarti berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata penthatlon yang terdiri atas kata pentha berarti lima atau panca dan kata athlon berarti lomba. Arti selengkapnya adalah panca lomba atau perlombaan yang terdiri atas lima nomor.

2 Cabang atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. Berlari, melompat dan melempar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah penjang kehidupan manusia. Untuk dapat memahami pengertian tentang atletik, tidaklah lengkap kalau tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai suatu cabang olahraga mulai jaman purbakala sampai jaman modern. Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalan membina prestasi olahraga adalah dengan mendirikan pusat-pusat pembinaan olahraga seperti PPLP (Pusat Pembinaan dan Latihan Olahrga Pelajar) yang saat ini telah berada di berbagai Provinsi di Indonesia. Salah satu PPLP tersebut ada di Medan dengan lokasi kompleks SMA Negeri 15 Medan Sunggal. Salah satu cabang olahraga yang menjadi fokus pembinaan pada PPLP tersebut adalah Atletik. Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera Utara berdiri sejak tahun 1984 yang dilaksanakan oleh Direktirat Keolahragaan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan, yang berorientasi kepada pembinaan olahragawan pelajar berbakat untuk pembinaan dibidang olahraga dan dapat menyelesaikan studi secara baik. Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) merupakan wadah pembinaan olahraga pelajar berbakat dan berpotensi, yang berorientasi terhadap prestasi baik dibidang akademis maupun di bidang olahraga secara optimal. Dalam rangka peningkatan prestasi olahraga di Tanah Air peranan wadah PPLP

menjadi sangat di butuhkan untuk menjamin kelangsungan pendidikan maupun olahraga pelajar. Sebagai cabang prestasi yang difavoritkan dalam perolehan medali di kejuaraan POPNAS maupun antar PPLP. Walaupun dalam bentuk hasil yang konkrit berupa prestasi yang dicapai belum memperoleh hasil yang maksimal. Sehubungan dengan hal itu, maka perlu terus diadakan pembinaan yang lebih intensif. Sedikitnya ada beberapa aspek yang harus diberikan kepada atlet pada waktu latihan untuk memungkin kan mereka mencapai prestasi yang maksimal, yaitu: Aspek Fisik dan Aspek Mental. Selain itu aspek gizi juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi atlit dan dana juga menentukan keberhasilan seorang atlit paada setiap pembinaan yang dilakukan. Stamina merupakan salah satu faktor penting yang sangat menunjang prestasi atlet. Stamina atlet yang baik hanya dapat diperoleh apabila atlet mengkonsumsi gizi sesuai dengan kebutuhan baik pada waktu latihan maupun pada saat bertanding. Kebutuhan gizi bagi para atlet mempunyai kekhususan kerena tergantung pada cabang olahraga yang dilakukan. Oleh karena itu untuk mendapat kan atlet yang berprestasi, faktor gizi sangat perlu diperhatikan sejak saat pembinaan di tempat pelatihan sampai pada saat pertandingan (Dadang A. Prima, 2000). PPLP SUMUT dilatih oleh tiga pelatih yaitu Lilik Heriyanto, Nur Hasyim,dan Mardi Lestari. Masing masing pelatih merupakan bersertifikat Level 1 IAAF. Bapak Lilik Haryanto telah melatih sejak tahun 1998 dan berprofesi sebagai guru di SMP N.28 Medan,beliau juga mantan atlet jalan cepat SUMUT yang sudah menorehkan prestasi ditingkat daerah maupun di nasional. Sementara nomor lempat dipegang oleh bapak Nur Hasyim yang juga bersertifikat level 1 IAAF juga berprofesi sebagai tenaga pendidik di SMA N. 1 Medan mulai 3

4 melatih di PPLP sejak tahun 2003. Untuk nomor sprint dipegang oleh mantan atlet nasional yaitu bapak Mardi Lestari yang merupakan mantan pemegang rekornas yang baru baru ini dipecahkan oleh pelari jawa tengah Suryo Agung. Selain itu beliau juga memiliki segudang prestasi yang saai ini belum terpecahkan diantaranya memegang rekor lari 100 Meter kategori umur remaja dan sampai saat ini measih memegang rekor PON ( Pekan Olahraga Nasional ). Pelari asal Sumut ini melatih PPLP sejak tahun 2007 dan bekerja di PT.Bank Sumut. Untuk prestasi, atlet PPLP banyak juga melahirkan atlet atlet berbakat dan memiliki segudang prestasi seperti Zulkarnaen Purba, Evi Wulandari, Edi Haryanto, Nyai Prima, Erly Kasna, Aminuddin Syahputra, Nur Ainun, Elvi Alfriani. Bahkan diantara mereka banyak juga yang dipanggil dan berlatih di Pelatnas. Namun dua tahun terakhir prestasi PPLP dapat dikatakan menurun karena pada saat kejurnas antar PPLP mereka defisit medali, bahkan PPLP Sumut tidak ada lagi yang terpantau untuk berlatih di pelatnas. Ini dapat dilihat dari hasil kejurnas antar PPLP yang baru baru ini di NTB. Untuk pertama kalinya PPLP Sumut tidak ada yang menyabet medali di kejurnas antar PPLP, jika dilihat dari hasil tahun sebelumnya mereka mendapatkan 1 medali emas dan 2 medali perunggu. Sebagai salah satu cabang yang diharapkan dalam perolehan medali dikejuaraan antar PPLP maupun POPNAS. Atlet PPLP selalu ikut atau menyumbangkan atletnya dalam kejuaraan POPNAS. Akan tetapi, PPLP SUMUT tidak selalu menyumbangkan seluruh atletnya di event POPNAS ( Pekan Olahraga Pelajar Nasional ), ini dikarenakan terkadang diantara mereka ada yang kalah

5 pada saat kejuaraan POPDA( Pekan Olahraga Pelajar Daerah ) dengan atlet daerah sehingga pada saat pemanggilan tim POPNAS mereka tidak ikut. Namun untuk kejuaraan antar PPLP dapat dikatakan bahwa seluruh atlet akan ikut karena tidak melalui test. Profil kondisi fisik dapat diartikan sebagai gambaran, potensi atau keadaan kondisi fisik pada diri seseorang, misalnya atlet. Dengan mengetahui kondisi fisik seseorang, maka akan dapat diprediksikan kira-kira bagaimana prestasi seseorang itu misalnya dalam belajar atau berolahraga. Kondisi fisik yang baik merupakan salah satu syarat yang diperlukan bagi seorang atlet dalam melaksanakan kegiatan latihan maupun dalam melaksannakan pertandingan. Persiapan kondisi fisik merupakan salah satu unsure yang diperlukan dalam melakukan latihan dan pertandingan guna mencapai prestasi tertinggi. Motovasi merupakan salah satu dorongan atau sebuah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dorongan-dorongan itu lah yang memacu seorang manusia atau seorang atlet untuk malakukan sesuatu sehingga terciptalah tujuan yang diinginkannya. Dorongan-dorongan yang terdapan dalan diri manusia atau atlet itu dapat berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik) dan dating dari luar (eksterinsik). Motivasi yang berasal dari dalam diri, seperti seorang atlet yang giat belajar karena dia ingin lebih maju dalam kehidupan, ingin meningkatkan prestasi dan lain-lain. Motovasi yang berasal dari luar diri, seperti seorang atlet yang giat belajar karena diberitahu seseorang akan ada ujian, seorang atlet yang mau belajar

6 karena terdorong oleh adanya perhatian, saran serta masukan-masukan dari pelatih. Dari uraian diatas penulis merasa perlu untuk mengetahui Profil Kondisi Fisik Dan Motovasi Berprestasi Atlet Atletik Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas pada latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa masalah : Apa saja yang termasuk dalam profil kondisi fisik atlet? Apa yang dimaksud dengan motovasi berprestasi bagi seorang atlet? Bagaimana Kondisi Fisik Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013? Bagaimana Motovasi Berprestasi Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013? Bagaimana Profil Kondisi Fisik Dan Motovasi Berprestasi Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013? C. Pembatasan Masalah Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi pada Profil Kondisi Fisik dan Motovasi Berprestasi Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013.

7 D. Rumusan Masalah Permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Profil Kondisi Fisik Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013? 2. Bagaimana Motovasi Berprestasi Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Profil Kondisi Fisik Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013. 2. Untuk mengetahui Motovasi Berprestasi Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang akan diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Memberi informasi tentang Profil Kondisi Atlet dan Motovasi Berprestasi Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013. 2. Sebagai bahan evaluasi pelatih san juga untuk pengembangan kualitas Atlet Atletik Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara Tahun 2013.

8 3. Penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan olahraga khususnya mengenai Profil Kondisi Atlet dan Motivasi Berprestasi Atlet. 4. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian karya ilmiah, terutama dalam peningkatan kondisi fisik dan motovasi berprestasi bagi siswa dan atlet. 5. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.