ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh : SRI ARFINA YULIA NENGSIH ERA1D010025 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015
HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh : Sri Arfina Yulia Nengsih Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi Atmosfer kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan siswa atau hubungan antar siswa yang menjadi ciri khusus dari kelas yang mempengaruhi proses belajar dan mengajar dengan menggunakan sumber informasi dalam aktifitas belajar serta penerimaan penghargaan antara guru dengan siswa. Lingkungan fisik kelas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Lingkungan kelas yang kondusif, nyaman, menyenangkan, dan bersih berperan penting dalam menunjang keefektifan belajar. Penelitian ini dibatasi kepada siswa kelas X IIS SMA Negeri 8 Kota Jambi tahun pelajaran 2014/2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan apakah terdapat hubungan antara atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa melalui penelitian korelasional. Dengan jumlah sampel sebanyak 192 orang siswa kelas X IIS di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Dengan menggunakan total sampling kemudian diolah dengan rumus pearson product moment. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan yang diisi siswa sebagai subjek penelitian yang merupakan penelitian korelasi. Berdasarkan hasil pengolahan korelasi, maka nilai korelasi sebesar 0,23 memiliki arti bahwa atmosfer kelas memiliki korelasi rendah dengan hubungan jelas tapi kecil motivasi belajar siswa. Hal tersebut menyatakan bahwa atmosfer kelas memiliki hubungan yang jelas tapi kecil dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan bahwa secara umun khususnya kepada pihak sekolah hendaknya dapat memberikan dukungan dan perhatian terhadap atmosfer kelas. Kepada guru pembimbing, hendaknya guru pembimbing memantau keadaan diri siswa agar dapat membantu siswa meningkatkan motivasi belajarnya. Kata Kunci : I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA III. METODE PENELITIAN IV. HASIL PEMBAHASAN V. KESIMPULAN DAN SARAN VI. DAFTAR PUSTAKA
HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh : Sri Arfina Yulia Nengsih Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi RINGKASAN Menurut Adelman dan Taylor (Lee,2005 : WWW://psychologymania.com) atmosfer kelas merupakan kualitas lingkungan yang dirasakan, yang muncul dari adanya interaksi dari berbagai faktor seperti aspek fisik, materi, organisasi, operasional dan sosial. Sedangkan menurut Wilson (Khine & Chiew, 2001: WWW://psychologymania.com) atmosfer kelas adalah tempat dimana siswa dan guru saling berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan beberapa sumber infomasi dalam usaha pencarian ilmu dalam aktifitas belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006 : 80) mengatakan bahwa siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Penelitian ini dibatasi kepada siswa kelas X IIS SMA Negeri 8 Kota Jambi tahun pelajaran 2014/2015. Komponen Atmosfer kelas yang diteliti pada penelitian ini adalah niat/keyakinan, rasa simpati dan saling pengertian, membangun kegembiraan, membangun rasa saling memiliki, dan keteladanan. Motivasi belajar siswa yang diteliti pada penelitian ini adalah motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 192 responden. Adapun penarikan sampel menggunakan tehknik total sampling. Hasil penelitian mengungkapkan pengolahan korelasi, maka nilai korelasi sebesar 0,23 memiliki arti bahwa atmosfer kelas memiliki korelasi rendah dengan hubungan jelas tapi kecil motivasi belajar siswa. Hal tersebut menyatakan bahwa atmosfer kelas memiliki hubungan yang jelas tapi kecil dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji hipotesis hubungan atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa kelas X IIS di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Besarnya nilai koofisien korelasi (rxy) 5% dengan menggunakan uji-t secara persial dengan tingkat kepercayaan 95%. Maka diperoleh T tabel sebesar 2,576 sedangkan T hitung 3,252.
I. PENDAHULUAN Pendidikan di sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh warga Negara Indonesia, untuk itu pemerintah telah mencanangkan Wajib Belajar 9 Tahun. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi individu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah sering dijadikan tumpuan utama masyarakat dalam menilai berhasil tidaknya pendidikan. Keberhasilan siswa hanya sering dilihat sebagai kesuksesan dan keunggulan pihak sekolah sedangkan kegagalan siswa sering dilihat sebagai ketidakmampuan pihak sekolah menyelenggarakan proses pendidikan. Dengan kata lain masyarakat banyak beranggapan bahwa sekolah adalah landasan dasar kualitas pendidikan. sekolah sebagai tempat belajar bagi siswa juga harus dapat menciptakan suatu atmosfir yang baik khususnya di dalam kelas. Penciptaan atmosfir itu dilakukan oleh masing-masing guru di dalam kelas, dari kebijakan yang telah dibuat oleh pihak sekolah. Guna menciptakan atmosfir kelas yang kondusif itu guru-guru telah diberikan bekal dalam memanajemen kelas pada saat jam pelajaran. Siswa juga harus berpartisipasi dalam kegiatan itu, lingkungan kelas juga sangat berpengaruh sebagai contoh seorang siswa merasa senang datang ke sekolahnya, dikarenakan pada pikirannya tergambar sebuah ruangan kelas yang nyaman, pengajar-pengajar yang baik, dan berkompeten, teman-teman yang baik, fasilitas-fasilitas pengajaran yang lengkap dan mendukung, sehingga dia mampu berpikir produktif, bekerja sama dengan teman-temannya, mampu menyerap informasi yang disampaikan. Inilah sebuah gambaran di mana sebuah lingkungan belajar mampu mendorong siswa untuk datang ke sekolah. Setiap siswa mempunyai keinginan yang ingin dicapainya. Untuk mencapat keinginannya itu seseorang harus memiliki motivasi. Motivasi yang terdapat di dalam diri manusia menyebabkan ia berusaha dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Motivasi siswa dalam belajar tidak hanya mendorong siswa tersebut mencapai hasil yang baik tetapi mengandung usaha
untuk mencapai tujuan belajar, dimana siswa tidak hanya mengetahui tetapi juga memahami hasil pelajaran tersebut. Motivasi belajar di antaranya dipengaruhi oleh lingkungan tempat dimana pelajar itu melakukan proses pembelajaran, lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggalnya, dan lingkungan sekolah tempat siswa belajar. Dalam hal ini penulis ingin melihat atmosfer kelas terhadap motivasi belajar siswa. Dalam hubungan pembelajaran apakah atmosfer kelas dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah. M. Busril ( Eristyan, 2004 : 17 ) pernah melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa SMP Bogor, Jawa Barat dan menunjukkan bahwa atmosfer kelas tidak sepenuhnya berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Atmosfer kelas mengarah kepada berbagai dimensi psikologis dan social di dalam kelas. Pada atmosfer yang positif siswa akan merasa nyaman ketika memasuki ruang kelas, mereka mengetahui bahwa akan ada yang mempedulikan dan menghargai mereka, dan mereka percaya bahwa akan mempelajari sesuatu yang berharga. Namun sebaliknya pada atmosfer / iklim kelas yang negatif, siswa akan merasa takut apabila berada di dalam kelas dan ragu apakah mereka akan mendapat pengalaman yang berharga. SMA Negeri 8 Kota Jambi merupakan lembaga pendidikan menengah atas yang berfungsi sebagai lembaga pengembangan individu melalui kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan ditemui banyak siswa yang kurang motivasi dalam belajar hal ini dapat dilihat dengan adanya siswa datang terlambat kesekolah, serta membolos sekolah hal tersebut diatas merupakan indikasi kurangnya motivasi belajar siswa dalam belajar. Gambaran di atas menunjukkan bahwa salah satu faktor penting yang menentukan hasil belajar adalah atmosfer belajar. Dalam lingkungan yang menyenangkan, siswa akan senang belajar, dan secara langsung akan meningkatkan hasil belajar. Sebaliknya jika lingkungan belajar tidak nyaman maka tidak akan mendukung hasil belajar yang maksimal. Atmosfer belajar merupakan keadaan psikologis dan hubungan sosial yang terbentuk di dalam kelas sebagai hasil interaksi siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa lainnya. Berdasarkan uraian sebagaimana yang telah disebutkan di atas maka penulis tertarik meneliti tentang : Hubungan Atmosfer Kelas Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 8 Kota Jambi.
II. TINJAUAN PUSTAKA a. Atmosfer Kelas Menurut Adelman dan Taylor (Lee,2005 : WWW://psychologymania.com) atmosfer kelas merupakan kualitas lingkungan yang dirasakan, yang muncul dari adanya interaksi dari berbagai faktor seperti aspek fisik, materi, organisasi, operasional dan sosial. Sedangkan menurut Wilson (Khine & Chiew, 2001: WWW://psychologymania.com) atmosfer kelas adalah tempat dimana siswa dan guru saling berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan beberapa sumber infomasi dalam usaha pencarian ilmu dalam aktifitas belajar. b. Motivasi Belajar Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006 : 80) mengatakan bahwa siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Selain itu motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald (sardiman, 2014 : 74) mengandung tiga elemen penting. 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. 2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa seseorang. 3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Dengan ke tiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia. c. Hubungan Atmosfer Kelas dengan Motivasi Belajar Atmosfer kelas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Atmosfer kelas tidak hanya berupa fisik saja tapi juga non fisik. Sarana dan fasilitas sekolah mempunyai arti penting di dalam proses belajar mengajar. Menurut Djamarah ( 2011 : 183) suatu sekolah yang kekurangan kelas sementara jumlah anak didik yang dimiliki dalam jumlah yang banyak
melebihi daya tampung kelas akan mempengaruhi proses belajar mengajar. III. METODE PENELITIAN Berdasarkan pertanyaan dan tujuan penelitian maka penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis penelitian korelasional. Sebagaimana yang dikemukakan oleh sutja (20014 : 86 ) bahwa penelitian korelasional adalah mencari hubungan atau saling ketergantungan di antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mencari hubungan antara atmosfer kelas dan motivasi belajar siswa di SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan uji hipotesis hubungan atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa kelas X IIS di SMAN Negeri 8 Kota Jambi. Besarnya nilai koofisien korelasi (rxy) 5% dengan menggunakan uji-t secara persial dengan tingkat kepercayaan 95% atau level signifikan ( a = 0,005 ) maka diperoleh T- tabel sebesar 2,576 sedangkan T-hitung sebesar 3,252 artinya lebih kecil dari T- tabel 2,576 yang berarti ditolak Ho dan Ha diterima pada tingkat keyakinan 95% hal ini menunjukan bahwa terdapat korelasi rendah hubungan jelas tetapi kecil antara atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 8 Kota Jambi. V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil pengolahan data dengan menggunakan uji statistic pearson product moment memberikan hasil korelasi 0,23 dan membuktikan bahwa terdapat korelasi rendah dengan hubungan jelas tetapi kecil antara atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa di SMA N 8 Kota Jambi. Hasil ini memberikan arti bahwa atmosfer kelas di SMA N 8 Kota Jambi memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar siswa di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian menciptakan atmosfer kelas yang kondusif diperlukan kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru mata pelajaran dan juga siswa.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta : Bumi Akasara. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Eristiyan, Aga. 2004. Hubungan antara Persepsi Iklim Kelas Dengan Motivasi Belajar Siswa. Repository. UINJKT. Ac.od/dspace/bitstream. Hartono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Ormrod. 2004. Psikologi Pendidikan : Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Erlangga Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sutja, A. dkk. 2014. Panduan Penulisan Skripsi. Jambi : Program Ekstensi Bimbingan Konseling. Uno, H.B. 2011. Perencanaan Pembelajaran.. Jakarta: Bumi Aksara. ---------. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Widiasari, Desi. 2011/05/menciptakan-atmosfer-kelas. blogspot.com/ www://psychologymania.com