ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI. Oleh : SRI ARFINA YULIA NENGSIH ERA1D010025

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMPN 4 KOTA JAMBI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

Sartika Tolingguhu NIM :

UPAYA GURU DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH. Rafika, Israwati, Bachtiar.

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk. salah satunya dengan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetensi yang baik maka seorang guru terutama guru TK dapat memenuhi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya

Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA N 1 Karangayar

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN MOTIVASI DIRI TERHADAP KELANJUTAN PENDIDIKAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII - C SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

A. Latar belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SUWAWA ARTIKEL.

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

KORELASI SIKAP PERCAYA DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR. Sukarman Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SIKLUS AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X SMKN 1 KOTA JAMBI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ferri Wiryawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Tuntutan

Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan menurut udang-undang No 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV-VI DI SDN 03 JATIPURWO TAHUN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL ILMIAH KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA DI RUMAH PADA SMP NEGERI 2 BAYUNG LENCIR TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh : SRI ARFINA YULIA NENGSIH ERA1D010025 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015

HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh : Sri Arfina Yulia Nengsih Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi Atmosfer kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan siswa atau hubungan antar siswa yang menjadi ciri khusus dari kelas yang mempengaruhi proses belajar dan mengajar dengan menggunakan sumber informasi dalam aktifitas belajar serta penerimaan penghargaan antara guru dengan siswa. Lingkungan fisik kelas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Lingkungan kelas yang kondusif, nyaman, menyenangkan, dan bersih berperan penting dalam menunjang keefektifan belajar. Penelitian ini dibatasi kepada siswa kelas X IIS SMA Negeri 8 Kota Jambi tahun pelajaran 2014/2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan apakah terdapat hubungan antara atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa melalui penelitian korelasional. Dengan jumlah sampel sebanyak 192 orang siswa kelas X IIS di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Dengan menggunakan total sampling kemudian diolah dengan rumus pearson product moment. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan yang diisi siswa sebagai subjek penelitian yang merupakan penelitian korelasi. Berdasarkan hasil pengolahan korelasi, maka nilai korelasi sebesar 0,23 memiliki arti bahwa atmosfer kelas memiliki korelasi rendah dengan hubungan jelas tapi kecil motivasi belajar siswa. Hal tersebut menyatakan bahwa atmosfer kelas memiliki hubungan yang jelas tapi kecil dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan bahwa secara umun khususnya kepada pihak sekolah hendaknya dapat memberikan dukungan dan perhatian terhadap atmosfer kelas. Kepada guru pembimbing, hendaknya guru pembimbing memantau keadaan diri siswa agar dapat membantu siswa meningkatkan motivasi belajarnya. Kata Kunci : I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA III. METODE PENELITIAN IV. HASIL PEMBAHASAN V. KESIMPULAN DAN SARAN VI. DAFTAR PUSTAKA

HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh : Sri Arfina Yulia Nengsih Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi RINGKASAN Menurut Adelman dan Taylor (Lee,2005 : WWW://psychologymania.com) atmosfer kelas merupakan kualitas lingkungan yang dirasakan, yang muncul dari adanya interaksi dari berbagai faktor seperti aspek fisik, materi, organisasi, operasional dan sosial. Sedangkan menurut Wilson (Khine & Chiew, 2001: WWW://psychologymania.com) atmosfer kelas adalah tempat dimana siswa dan guru saling berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan beberapa sumber infomasi dalam usaha pencarian ilmu dalam aktifitas belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006 : 80) mengatakan bahwa siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Penelitian ini dibatasi kepada siswa kelas X IIS SMA Negeri 8 Kota Jambi tahun pelajaran 2014/2015. Komponen Atmosfer kelas yang diteliti pada penelitian ini adalah niat/keyakinan, rasa simpati dan saling pengertian, membangun kegembiraan, membangun rasa saling memiliki, dan keteladanan. Motivasi belajar siswa yang diteliti pada penelitian ini adalah motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 192 responden. Adapun penarikan sampel menggunakan tehknik total sampling. Hasil penelitian mengungkapkan pengolahan korelasi, maka nilai korelasi sebesar 0,23 memiliki arti bahwa atmosfer kelas memiliki korelasi rendah dengan hubungan jelas tapi kecil motivasi belajar siswa. Hal tersebut menyatakan bahwa atmosfer kelas memiliki hubungan yang jelas tapi kecil dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji hipotesis hubungan atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa kelas X IIS di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Besarnya nilai koofisien korelasi (rxy) 5% dengan menggunakan uji-t secara persial dengan tingkat kepercayaan 95%. Maka diperoleh T tabel sebesar 2,576 sedangkan T hitung 3,252.

I. PENDAHULUAN Pendidikan di sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh warga Negara Indonesia, untuk itu pemerintah telah mencanangkan Wajib Belajar 9 Tahun. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi individu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah sering dijadikan tumpuan utama masyarakat dalam menilai berhasil tidaknya pendidikan. Keberhasilan siswa hanya sering dilihat sebagai kesuksesan dan keunggulan pihak sekolah sedangkan kegagalan siswa sering dilihat sebagai ketidakmampuan pihak sekolah menyelenggarakan proses pendidikan. Dengan kata lain masyarakat banyak beranggapan bahwa sekolah adalah landasan dasar kualitas pendidikan. sekolah sebagai tempat belajar bagi siswa juga harus dapat menciptakan suatu atmosfir yang baik khususnya di dalam kelas. Penciptaan atmosfir itu dilakukan oleh masing-masing guru di dalam kelas, dari kebijakan yang telah dibuat oleh pihak sekolah. Guna menciptakan atmosfir kelas yang kondusif itu guru-guru telah diberikan bekal dalam memanajemen kelas pada saat jam pelajaran. Siswa juga harus berpartisipasi dalam kegiatan itu, lingkungan kelas juga sangat berpengaruh sebagai contoh seorang siswa merasa senang datang ke sekolahnya, dikarenakan pada pikirannya tergambar sebuah ruangan kelas yang nyaman, pengajar-pengajar yang baik, dan berkompeten, teman-teman yang baik, fasilitas-fasilitas pengajaran yang lengkap dan mendukung, sehingga dia mampu berpikir produktif, bekerja sama dengan teman-temannya, mampu menyerap informasi yang disampaikan. Inilah sebuah gambaran di mana sebuah lingkungan belajar mampu mendorong siswa untuk datang ke sekolah. Setiap siswa mempunyai keinginan yang ingin dicapainya. Untuk mencapat keinginannya itu seseorang harus memiliki motivasi. Motivasi yang terdapat di dalam diri manusia menyebabkan ia berusaha dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Motivasi siswa dalam belajar tidak hanya mendorong siswa tersebut mencapai hasil yang baik tetapi mengandung usaha

untuk mencapai tujuan belajar, dimana siswa tidak hanya mengetahui tetapi juga memahami hasil pelajaran tersebut. Motivasi belajar di antaranya dipengaruhi oleh lingkungan tempat dimana pelajar itu melakukan proses pembelajaran, lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggalnya, dan lingkungan sekolah tempat siswa belajar. Dalam hal ini penulis ingin melihat atmosfer kelas terhadap motivasi belajar siswa. Dalam hubungan pembelajaran apakah atmosfer kelas dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah. M. Busril ( Eristyan, 2004 : 17 ) pernah melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa SMP Bogor, Jawa Barat dan menunjukkan bahwa atmosfer kelas tidak sepenuhnya berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Atmosfer kelas mengarah kepada berbagai dimensi psikologis dan social di dalam kelas. Pada atmosfer yang positif siswa akan merasa nyaman ketika memasuki ruang kelas, mereka mengetahui bahwa akan ada yang mempedulikan dan menghargai mereka, dan mereka percaya bahwa akan mempelajari sesuatu yang berharga. Namun sebaliknya pada atmosfer / iklim kelas yang negatif, siswa akan merasa takut apabila berada di dalam kelas dan ragu apakah mereka akan mendapat pengalaman yang berharga. SMA Negeri 8 Kota Jambi merupakan lembaga pendidikan menengah atas yang berfungsi sebagai lembaga pengembangan individu melalui kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan ditemui banyak siswa yang kurang motivasi dalam belajar hal ini dapat dilihat dengan adanya siswa datang terlambat kesekolah, serta membolos sekolah hal tersebut diatas merupakan indikasi kurangnya motivasi belajar siswa dalam belajar. Gambaran di atas menunjukkan bahwa salah satu faktor penting yang menentukan hasil belajar adalah atmosfer belajar. Dalam lingkungan yang menyenangkan, siswa akan senang belajar, dan secara langsung akan meningkatkan hasil belajar. Sebaliknya jika lingkungan belajar tidak nyaman maka tidak akan mendukung hasil belajar yang maksimal. Atmosfer belajar merupakan keadaan psikologis dan hubungan sosial yang terbentuk di dalam kelas sebagai hasil interaksi siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa lainnya. Berdasarkan uraian sebagaimana yang telah disebutkan di atas maka penulis tertarik meneliti tentang : Hubungan Atmosfer Kelas Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 8 Kota Jambi.

II. TINJAUAN PUSTAKA a. Atmosfer Kelas Menurut Adelman dan Taylor (Lee,2005 : WWW://psychologymania.com) atmosfer kelas merupakan kualitas lingkungan yang dirasakan, yang muncul dari adanya interaksi dari berbagai faktor seperti aspek fisik, materi, organisasi, operasional dan sosial. Sedangkan menurut Wilson (Khine & Chiew, 2001: WWW://psychologymania.com) atmosfer kelas adalah tempat dimana siswa dan guru saling berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan beberapa sumber infomasi dalam usaha pencarian ilmu dalam aktifitas belajar. b. Motivasi Belajar Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006 : 80) mengatakan bahwa siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Selain itu motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald (sardiman, 2014 : 74) mengandung tiga elemen penting. 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. 2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa seseorang. 3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Dengan ke tiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia. c. Hubungan Atmosfer Kelas dengan Motivasi Belajar Atmosfer kelas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Atmosfer kelas tidak hanya berupa fisik saja tapi juga non fisik. Sarana dan fasilitas sekolah mempunyai arti penting di dalam proses belajar mengajar. Menurut Djamarah ( 2011 : 183) suatu sekolah yang kekurangan kelas sementara jumlah anak didik yang dimiliki dalam jumlah yang banyak

melebihi daya tampung kelas akan mempengaruhi proses belajar mengajar. III. METODE PENELITIAN Berdasarkan pertanyaan dan tujuan penelitian maka penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis penelitian korelasional. Sebagaimana yang dikemukakan oleh sutja (20014 : 86 ) bahwa penelitian korelasional adalah mencari hubungan atau saling ketergantungan di antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mencari hubungan antara atmosfer kelas dan motivasi belajar siswa di SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan uji hipotesis hubungan atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa kelas X IIS di SMAN Negeri 8 Kota Jambi. Besarnya nilai koofisien korelasi (rxy) 5% dengan menggunakan uji-t secara persial dengan tingkat kepercayaan 95% atau level signifikan ( a = 0,005 ) maka diperoleh T- tabel sebesar 2,576 sedangkan T-hitung sebesar 3,252 artinya lebih kecil dari T- tabel 2,576 yang berarti ditolak Ho dan Ha diterima pada tingkat keyakinan 95% hal ini menunjukan bahwa terdapat korelasi rendah hubungan jelas tetapi kecil antara atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 8 Kota Jambi. V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil pengolahan data dengan menggunakan uji statistic pearson product moment memberikan hasil korelasi 0,23 dan membuktikan bahwa terdapat korelasi rendah dengan hubungan jelas tetapi kecil antara atmosfer kelas dengan motivasi belajar siswa di SMA N 8 Kota Jambi. Hasil ini memberikan arti bahwa atmosfer kelas di SMA N 8 Kota Jambi memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar siswa di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian menciptakan atmosfer kelas yang kondusif diperlukan kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru mata pelajaran dan juga siswa.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta : Bumi Akasara. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Eristiyan, Aga. 2004. Hubungan antara Persepsi Iklim Kelas Dengan Motivasi Belajar Siswa. Repository. UINJKT. Ac.od/dspace/bitstream. Hartono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Ormrod. 2004. Psikologi Pendidikan : Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Erlangga Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sutja, A. dkk. 2014. Panduan Penulisan Skripsi. Jambi : Program Ekstensi Bimbingan Konseling. Uno, H.B. 2011. Perencanaan Pembelajaran.. Jakarta: Bumi Aksara. ---------. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Widiasari, Desi. 2011/05/menciptakan-atmosfer-kelas. blogspot.com/ www://psychologymania.com