KONTRIBUSI METODE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

Unnes Science Education Journal PENERAPAN MINDSCAPING BERVISI SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI LARUTAN PENYANGGA

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING BERBASIS ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

*Keperluan korespondensi, HP : ,

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

PENGARUH PEMBELAJARAN CREATESEM BERVISI SETS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI BUFFER DAN HIDROLISIS GARAM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Chemistry in Education

ABSTRAK

EFEKTIVITAS METODE STUDENT CENTERED LEARNING YANG BERBASIS FUN CHEMISTRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

PEMBELAJARAN SOMATIK AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) DENGAN MEDIA COMPACT DISC INTERAKTIF

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Unnes Physics Education Journal

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP MENGGUNAKAN FLASH SEBAGAI MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak. Abstract. , S Hadisaputro, Soeprodjo

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

Automotive Science and Education Journal

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR

PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGARUH PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP KOMPETENSI KIMIA SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

KEEFEKTIFAN STRATEGI METAKOGNITIF BERBANTU ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DIDUKUNG PENGGUNAAN CHEMDIARY BOOK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERMODIFIKASI DAN THINK-PAIR-SHARE

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oktaviza Sri Anggraini, Ardi, Diana Susanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

Key Words: Question Student Have (QSH), Learning achievement, Solubility and solubility product.

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN MEDIA SMART AND INTERESTING CARD (SIC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Pancasakti Science Education Journal

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

ABSTRACT. Keyword : Students Learning Outcome, Cooperative Learning Two Stay Two Stray, Numbered Heads

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Unnes Physics Education Journal

Pengaruh Penerapan Metode Predict-Observe-Explain dengan Pendekatan Creative Problem Solving

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kewajiban sebagai warga negara yang baik. Untuk mengetahui

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Chemistry in Education

PENGARUH MEDIA VISUAL DI RUANG KELAS TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

Unnes Journal of Mathematics Education PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI LINGKARAN

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Transkripsi:

Idha Zuly Astutik, dkk., Kontribusi Metode Two Stay Two Stray Terhadap Hasil. 1893 KONTRIBUSI METODE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Idha Zuly Astutik*, Saptorini dan Ersanghono Kusumo Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, 50229, Telp. (024)8508035 Email: idhazuly@gmail.com ABSTRAK Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi metode Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Desain penelitian yang digunakan yaitu posttest-only control design. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi, tes dan angket. Hasil penelitian berupa hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Teknik analisis data menggunakan uji t dan uji ketuntasan belajar. Hasil uji t menujukkan t hitung (4,22) lebih dari t kritis (1,99). Hasil uji ketuntasan belajar kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebesar 86 dan 46 %. Hasil psikomotorik skor total 18,08 dan 17,51, sedangkan untuk hasil afektif skor total 24,08 dan 23,32 sehingga hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Simpulan dari penelitian ini adalah metode TS-TS mempunyai kontribusi sebesar 37,89 % terhadap hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Kata Kunci: hasil belajar, kontribusi, two stay two stray ABSTRACT This experimental reseach aimed to determine the contribution method Two Stay Two Stray (TS-TS) on student learning outcomes in material solubility and solubility product. The research design used is the posttest-only control design. Sampling using cluster random sampling. Collecting data using the methods of documentation, observation, tests and questionnaires. Results of research in the form of the cognitive learning, affective and psychomotor. Data were analyzed using t-test and test mastery learning. T test results showed t count (4.22) more than t critical (1.99). The result of the experimental group learning completeness and control respectively by 86 and 46 %. Results psychomotor total score of 18.08 and 17.51, while the total score for affective outcomes 24.08 and 23.32 so that the experimental group students learn better than the control group. The conclusions of this research is the method of TS-TS has a contributions 0f 37,89% to the students learning outcomes in material solubility and solubility product. Keywords: learning outcomes, contributions, two stay two stray PENDAHULUAN Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit karena mempelajari konsep dan hitungan matematis. Penggunaan metode dan model pembelajaran yang kurang cocok dengan materi mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran kimia. Hasil belajar yang rendah merupakan salah satu indikasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Adanya hasil belajar yang rendah dapat dipengaruhi dari metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran agar siswa terhindar dari kebosanan, dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien sehingga tujuan belajar dapat tercapai (Wijayati, et al., 2008).

1894 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 1, 2017, halaman 1893 1900 Pada kegiatan pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa cenderung pasif dan kurang berminat saat mengikuti pembelajaran. Selain menggunakan metode ceramah guru juga menggunakan diskusi. Namun, saat diskusi berlangsung terlihat siswa masih pasif dan takut untuk mengemukakan pendapatnya, kerjasama dan tanggung jawab antar kelompok dalam mengerjakan tugas diskusi masih kurang. Maka dari itu perlu diterapkan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan berani mengemukakan pendapatnya. Selain itu, dapat mendorong siswa untuk bekerjasama dan bertanggung jawab, lebih mudah dalam mengingat dan memahami materi sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut adalah metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) karena pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk lebih mudah mengingat materi, meningkatkan kerjasama dan tanggung jawab siswa, serta membuat siswa lebih aktif. Metode pembelajaran Two Stay Two Stary (TS-TS) merupakan metode belajar mengajar dua tinggal dua tamu yang dikembangkan oleh Spencer Kagan. Metode pembelajaran ini dapat memberikan kesempatan kepada anggota kelompok yang berdiskusi untuk membagi hasil dan informasi kepada kelompok lain. Saat diskusi siswa diharapkan lebih aktif, baik sebagai penerima tamu yang menyampaikan hasil diskusi maupun sebagai tamu yang bertanya informasi kepada kelompok lain (Lie, 2004). Pada proses diskusi dilakukan pertukaran informasi dan hasil yang telah didapatkan dari kelompok asalnya (Kagan, 2013). Pembelajaran Two Stay Two Stary (TS-TS) dapat menuntut siswa untuk aktif mempelajari sebuah konsep melalui aktivitas pemecahan masalah, mengungkapkan ide, melakukan diskusi serta presentasi dalam sebuah kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga dalam kegiatan belajar pada masing-masing kelompok tidak ada siswa yang pasif dan tidak berkontribusi (Asna, et al., 2014). Masalah dalam penelitian ini, 1) adakah kontribusi metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan 2) berapa besarnya kontribusi metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui adanya kontribusi metode Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, 2) untuk mengetahui besarnya kontribusi metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) dengan terhadap hasil belajar siswa pada kelarutan dan hasil kali kelarutan. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 10 Semarang dengan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, pada tanggal 25 Maret sampai 5 Mei 2015. Desain yang digunakan adalah True Experimental Design dengan pola posttest-

Idha Zuly Astutik, dkk., Kontribusi Metode Two Stay Two Stray Terhadap Hasil. 1895 only control design. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) dengan sedangkan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah dan diskusi. Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa, sedangkan variabel kontrolnya adalah kurikulum, materi, guru, bahan ajar, dan jumlah jam pelajaran yang sama. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode dokumentasi, tes, observasi, dan angket. Metode dokumentasi, tes, observasi dan angket digunakan untuk mendapatkan data mengenai sekolah dan kondisi pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar, untuk mengetahui hasil belajar siswa (kogntif), untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik, serta untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan metode Two Stay Two Stray (TS-TS). Instrumen penelitian yang digunakan yaitu: 1) soal posttest, 2) lembar observasi afektif, 3) lembar observasi psikomotrik dan 4) angket tanggapan siswa. Teknik analisis data menggunakan uji parametrik yaitu: 1) uji t, 2) uji ketuntasan belajar, 3) uji pengaruh antar variabel, 4) uji koefisien determinasi, 5) analisis deskriptif nilai afektif, 6) analisis deskriptif nilai psikomotorik, dan 7) analisis deskriptif angket tanggapan siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil belajar dan angket tanggapan siswa merupakan hasil dari penelitian ini. Penilaian hasil belajar dilakukan pada tiga aspek yaitu: 1) Psikomotorik, 2) Afektif, dan 3) Kognitif. Penilaian psikomotorik dilakukan dengan menilai keterampilan siswa selama kegiatan praktikum di laboratorium. Penilaian psikomotorik terdiri dari lima aspek yaitu: a) Kesiapan siswa dalam melaksanakan praktikum, b) Keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan, c) Ketepatan dalam melakukan cara kerja dan pengamatan praktikum, d) Keterampilan dalam membuat laporan praktikum, dan e) Kebersihan alat dan tempat praktikum. Hasil yang diperoleh dari observasi penilaian psikomotorik disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Perbandingan rata-rata skor tiap aspek penilaian psikomotorik

1896 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 1, 2017, halaman 1893 1900 Berdasarkan analisis data psikomotorik, hasil perhitungan jumlah ratarata skor siswa kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebesar 18,08 dan 17,51. Pada Gambar 2 dapat dilihat pada aspek kesiapan siswa dalam melaksanakan praktikum, kedua kelas memiliki kesiapan yang hampir sama dikarenakan keduanya sudah mempelajari petunjuk praktikum yang telah diberikan. Pada aspek keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan, kebersihan alat serta tempat praktikum kedua kelas juga memiliki nilai yang hampir sama. Hal ini disebabkan karena siswa dari kedua kelas mampu dalam menggunakan alat dan pemakaian bahan sesuai kebutuhan. Kedua kelas juga melakukan kegiatan akhir praktikum yaitu membersihkan alat dan tempat kerja setelah praktikum selesai dilaksanakan. Aspek ketepatan dalam melakukan prosedur dan pengamatan praktikum, kelas eksperimen memperoleh nilai yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan kurang telitinya siswa kelas kontrol dalam mengamati endapan yang terbentuk. Pada aspek keterampilan dalam membuat laporan praktikum kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol, dikarenakan kelas eksperimen pada pembelajarannya menggunakan metode Two Stay Two Stray (TS-TS). Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) pada siswa kelas eksperimen mengakibatkan siswa lebih mudah dalam memahami dan mengingat konsep materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sehingga mereka mampu membuat pembahasan dan kesimpulan lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hasil analisis pembahasan dan kesimpulan diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen dan kontrol masing masing sebesar 85,73 dan 82,91. Pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray (TS-TS) siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya (Indriyani, 2011). Penilaian afektif dilakukan dengan menilai sikap siswa selama kegiatan belajar mengajar di kelas. Penilaian afektif dilakukan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Aspek yang dinilai pada penilaian afektif terdiri dari 7 aspek yaitu: a) Kehadiran di kelas, b) Kedisiplinan waktu, c) Kerjasama, d) Tanggung jawab, e) Perhatian mengikuti pelajaran, f) Keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan, dan g) Menghargai pendapat orang lain. Hasil yang diperoleh dari observasi penilaian afektif disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 memperlihatkan bahwa pada aspek pertama yaitu kehadiran di kelas, kedua kelas memiliki hasil yang sama karena pada setiap penelitian berlangsung siswa selalu berangkat. Pada aspek kedisiplinan waktu, perhatian mengikuti pelajaran dan menghargai pendapat orang lain menunjukkan angka yang hampir sama. Aspek kedisiplinan waktu dan perhatian mengikuti pelajaran kedua kelas sama-sama disipilin pada saat hadir di kelas dengan berada di kelas sebelum guru masuk dan siswa pada kedua kelas sama-sama memperhatikan guru pada saat menjelaskan, tidak berbicara sendiri maupun dengan teman. Aspek menghargai pendapat orang lain kedua kelas memiliki angka yang

Idha Zuly Astutik, dkk., Kontribusi Metode Two Stay Two Stray Terhadap Hasil. 1897 hampir sama karena pada kelas kontrol juga dilakukan diskusi sehingga siswa pada kelas kontrol juga menghargai pendapat orang lain. Gambar 2. Perbandingan rata-rata skor tiap aspek penilaian afektif Aspek tanggung jawab, kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Pada kedua kelas dilakukan diskusi dan tanya jawab, sehingga siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol mempunyai tanggung jawab masing-masing terhadap tugas yang diberikan. Namun untuk pengumpulan tugas, kelas eksperimen lebih tepat waktu dalam pengumpulannya, sedangkan kelas kontrol ada beberapa siswa yang telat dalam pengumpulan tugas. Pada aspek keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan, hasil kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Kurangnya keaktifan bertanya dan menjawab pada kelas kontrol dikarenakan siswa hanya menerima materi utuh dari guru, sedangkan pada kelas eksperimen dilakukan metode TS-TS yang dapat memacu siswa untuk bertanya sehingga pada saat pembelajaran muncul banyak pertanyaan untuk diajukan. Aspek kerjasama untuk kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol karena kegiatan diskusi, bertukar informasi, dan pembagian tugas yang merata pada kelas eksperimen sehingga membuat kerjasama siswa kelas eksperimen meningkat. Jumlah rata-rata skor kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebesar 24,08 dan 23,32, sehingga hasil afektif kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Perbedaan hasil yang diperoleh dikarenakan penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) pada kelas eksperimen. Adanya diskusi dan kegiatan bertukar informasi membuat siswa merasa tidak jenuh karena metode pembelajaran lebih bervariasi, sehingga siswa lebih dapat bekerja sama dan bertanggung jawab (Rahmawati, et al., 2014) Hasil penelitian selanjutnya adalah hasil penilaian kognitif, yaitu nilai posttest. Hasil posttest kedua kelas disajikan pada Tabel 1.

1898 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 1, 2017, halaman 1893 1900 Tabel 1. Data nilai posttest Kelompok Nilai Banyak Simpangan sampel Rata-rata Tertinggi Terendah Baku Eksperimen 37 85,73 10,31 100 56 Kontrol 37 76,49 8,42 88 56 Berdasarkan Tabel 1 diperoleh ratarata nilai posttest siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol yaitu masing-masing sebesar 85,73 dan 76,49. Hasil uji normalitas kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdistribusi normal dan memiliki homogenitas yang sama. Hasil uji t dilakukan dengan melihat satu pihak kanan menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hasil perhitungan diperoleh t hitung dan t kritis masingmasing sebesar 4,22 dan 1,99 dengan harga α sebesar 5%. Hal ini disebabkan karena kelas eksperimen diberikan metode yang inovatif, sehingga menyebabkan siswa merasa senang dan tidak bosan dalam pembelajaran (Setiawan, 2012). Sedangkan kelas kontrol hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi. Besarnya kontribusi metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) pada kelas eksperimen dan metode ceramah pada kelas kontrol dengan menggunakan rumus korelasi biserial, diperoleh harga r b sebesar 0,62 dengan kategori kuat. Selanjutnya dengan menggunakan koefisien determinasi diperoleh harga sebesar 37,89 %. Hal ini berarti metode Two Stay Two Stray (TS-TS) memberikan kontribusi sebesar 37,89 % terhadap hasil belajar siswa. Uji ketuntasan belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar kognitif siswa baik kelas ekperimen maupun kelas kontrol. Hasil ketuntasan belajar kedua kelas disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji ketuntasan belajar Kelompok Banyak Nilai Banyak Siswa sampel Rerata Tuntas Tidak tuntas Eksperimen 37 85,73 32 5 Kontrol 37 76,49 17 20 Ketuntasan 86% 46% Tabel 2 memperlihatkan bahwa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar kognitif, sedangkan kelas kontrol belum mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ketuntasan minimal sebesar 77. Nilai ketuntasan belajar untuk kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebesar 86 dan 46 %. Pada kelas eksperimen terdapat 32 siswa yang tuntas, sedangkan kelas kontrol hanya 17 siswa yang tuntas dari 37 siswa. Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran sendiri dan juga orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan tetapi juga harus dapat memberikan dan mengajarkan materi pada

Idha Zuly Astutik, dkk., Kontribusi Metode Two Stay Two Stray Terhadap Hasil. 1899 kelompok lain serta siap menerima penjelasan dari teman dalam kelompok lain. Selain itu pembelajaran ini juga dapat meningkatkan kerjasama dalam kelompok. Kerjasama dalam metode ini adalah kerjasama dalam diskusi untuk menyelesaikan soal dan masalah yang diberikan, dimana siswa dituntut aktif, saling berinteraksi dan berbagi hasil serta informasi. Dari diskusi tersebut siswa belajar untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi bersama dengan teman sebayanya. Siswa menjadi mudah dalam mengingat materi karena konsep yang mereka temukan bersama dari saling berbagi informasi dan mendiskusikan sebuah temuan untuk mengetahui kebenarannya menghasilkan jawaban yang akurat dan lebih lengkap dibanding hanya guru yang memberikan jawabannya (Boyanton, 2014). Siswa yang diberi metode pembelajaran Two Stay Two Stray lebih memiliki penguasaan materi, tanggung jawab dan kerjasama yang baik serta keaktifan tiap siswa dalam melakukan diskusi. Oleh sebab itu, hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih baik karena siswa terbiasa berperan aktif mengemukakan pendapat untuk menemukan suatu kesimpulan atau jawaban sehingga terjadi peningkatan pemahaman (Rakhmawati, et al., 2012). Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) membuat siswa dapat memahami materi dengan lebih jelas, sehingga hasil belajarnya lebih baik (Wahyuni, et al., 2011). Kerjasama dalam metode Two Stay Two Stray yang diterapkan pada kelas eksperimen dapat membangkitkan semangat untuk bekerja secara kelompok dan saling berbagi informasi, serta mempermudah siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya sehingga siswa lebih menguasai konsep yang sudah dipelajari. Penerapan metode Two Stay Two Stray akan mengarahkan siswa untuk aktif baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban bersama, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman sebaya (Huda, 2011). Hasil analisis yang diperoleh dari angket tanggapan siswa adalah siswa memberikan respon yang positif terhadap peneapa metode Two Stay Two Stray (TS- TS) pada saat pembelajaran dengan tanggapan sangat setuju dan setuju. Siswa merasa penerapan metode ini menyenangkan selama pembelajaran di kelas. Penerapan metode ini dapat membuat siswa lebih aktif dan berani berpendapat dikarenakan adanya pertukaran informasi pada saat diskusi. Selain itu dapat meningkatkan kerjasama dan tanggung jawab, serta siswa lebih termotivasi belajar. Karena termotivasi siswa menjadi mudah dalam memahami, mengingat dan menguasai materi serta mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan baik. Kelebihan dari metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) adalah 1) dapat diterapkan pada mata pelajaran lain, karena menuntut siswa bekerjasama, bertanggung jawab dalam kelompok. Setiap siswa mempunyai tugas

1900 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 1, 2017, halaman 1893 1900 dan tanggung jawab masing-masing. 2) membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah 1) membutuhkan waktu yang lama, 2) guru membutuhkan banyak persiapan. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapat kontribusi metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, 2) metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) mempunyai kontribusi sebesar 37,89 % terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 10 Semarang pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. DAFTAR PUSTAKA Asna, L.S., Sugiharto dan Susanti, E., 2014, Efektivitas metode pembelajaran two stay two stray (TSTS) menggunakan media LKS dilengkapi molymod terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok ikatan kimia kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mojolaban tahun ajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 3, No. 1, Hal.: 123-131. Boyanton, D., 2014, Redefine "good" dicussion in higher education. The International of Learning in Higher Education, Vol. 20, No. 4, Hal. 39-49. Huda, M., 2011, Cooperatif Learning : Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Belajar. Indriyani, C., 2011, Peningkatan kualitas pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay-two stray pada siswa kelas IV SD Tambakaji 05 kecamatan Ngaliyan kota Semarang. Jurnal Kependidikan Dasar, Vol. 1, No. 2, Hal. 180-93. Kagan, S., 2013, Activity base learning or joyfull learning in commerce education. Asia Pasific Journal of Marketing and Management Review, Vol. 2, No. 3, Hal: 79-81. Lie, A., 2004, Cooperatif Learning. Mempraktekkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo. Rahmawati, W., Rismen, S. dan Husna, 2014, Pengaruh penerapan teknik two stay two stray disertai kuis terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 15 Padang tahun pelajaran 2013-2014. Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 1, Hal. 1-5. Rakhmawati, Z., Saptorini dan Soeprodjo, 2012, Pengaruh model pembelajaran three stay two stray berbasis inquiry terhadap hasil belajar. Chemistry in Education, Vol. 2, No. 1, Hal. 154-59. Setiawan, A.T., 2012, Pengaruh pembelajaran kooperatif two stay two stray berpendekatan SETS terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 1 Comal. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 6, No.1, Hal. 845-51. Wahyuni, S., Widodo, A.T. dan Fahmi, S., 2011, Pengaruh pendekatan TSTS dengan perlakuan group investigation terhadap hasil belajar kimia materi hasil kali kelarutan kelas XI SMA N 1 Bandar, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 5, No. 2, Hal. 827-38. Wijayati, N., Kusumawati, I. dan Kushandayani, T., 2008, Penggunaan model pembelajaran numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, Hal. 281-286.