PENGGUNAAN MOL KEONG MURBAY SEBAGAI BIOSTARTER AKTIF PADA KOMPOS JERAMI UNTUK BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK Evita, Asrul Anwar dan Miranti Sari Fitriani Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstract This activity aims to increase knowledge and skills of the farmer groups through education, demonstration and training on the use of MOL snail biostarter murbay as active on straw compost for organic vegetable production.in general targets are achieved outcomes will have an impact on farmers' groups as well as the surrounding community. Positive impact expected to be achieved through this activity which usually runs harvest rice straw is burned, it can already be used rice straw into compost with active biostater murbay mole snail. So here are the expected outcomes Getting rice straw composting method and obtain organic farming by using rice straw compost and snails mol murbay as active biastarter.. Besides, another target is to seek independence of farmer groups, especially in the case of procurement of moles snail murbey as organic fertilizer biostarter made from rice straw. This service activities carried out in the village of Koto Court District of Roving lake with 2 (two) groups are kelimpok peasant farmer farmer groups D'Peppers and Eggplant. The results showed that the activities of the two groups of farmers' participation rate in this service activities as well as the level of understanding of a given technology is quite high, where the rice straw in the fields already be processed into compost and snails murbay that is widely available around the paddy fields usually as pests can already be used as a mole that is used as biostarter for composting. so that the resulting organic compost can be used to plant vegetables and other crops. Keywords: straw compost, MOL snail murbay PENDAHULUAN Desa Koto Agung merupakan salah satu desa di Kecamatan Keliling Danau. Desa Koto Agung mempunyai luas wilayah 1.395 Ha, jumlah rumah tangga 244 KK dengan jumlah penduduk 719 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin penduduk dari laki-laki 379 jiwa dan perempuan 340 jiwa. Desa Koto Agung mempunyai 15 (lima belas) kelompok tani salah satunya adalah kelompok tani Paprika dan kelompok tani D Terong masingmasingnya beranggota 15 orang. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dengan komoditas andalan padi sawah dan perkebunan. Jarak Desa ini ke Ibu Kota Kecamatan adalah sekitar 1 Km dan jarak ke Ibu Kota Kabupaten sekitar 21 km Dalam kehidupan masyarakat petani di Kabupaten Kerinci khususnya petani yang berdomisili dibagian tengah Kabupaten Kerinci ini dominan mengusahakan lahannya dengan tanaman padi sawah. Petani padi ini memiliki kebiasaan dimana, jerami padi sisa panen ditumpuk disawah kemudian dibakar. Keadaan ini sangat mengganggu lingkungan dan menyebabkan terjadinya polusi udara. Sementara itu petani yang mengelola tanaman sayur-sayuran masih menggunakan pupuk anorganik untuk memupuk tanamannya, keadaan ini dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Selain itu pupuk kimia cukup mahal sehingga mempengaruhi pendapatan petani akibat biaya produksi yang cukup tinggi. Salah satu bahan organik yang sangat populer sebagai pupuk adalah kompos. Kompos adalah bahan organik, seperti dun-daunan, jerami, alang-alang, dedak serta kotoran hewan yang telah mengalami pelapukan. Bahan organik yang sudah terkompos dengan baik tidak saja menyediakan unsur hara bagi tanaman, tetapi dapat pula berperan memperbaiki Organik 1
sifat-sifat fisik, kimia dan biologis tanah sehingga menciptakan lingkungan tumbuh yang baik bagi tanaman. Jerami padi yang selama ini belum diolah menjadi kompos dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bahan baku kompos. Proses pengomposan dapat dipercepat dengan penambahan biostarter berupa mikroorganisme yang dapat mempercepat proses dekomposisi sampah organik. Biostarter ini dapat berasal dari Mikro Organisme Lokal (MOL). Mol merupakan cairan hasil fermentasi yang menggunakan sumber daya setempat yang mudah diperoleh yang berasal dari bahanbahan yang ada disekitar kita tanpa mengeluarkan banyak biaya, sehingga petani bias menambah penghasilan dan bermanfaat meningkatkan unsur hara kompos. Salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan MOL adalah daging keong murbay. MOL keong murbey ini selain sebagai biostarter untuk kompos, juga bisa dipakai sebagai pupuk cair organik. Kompos organic yang dihasilkan dapat digunakan pada usaha tani sayur-sayuran sebagai pengganti pupuk anorganik sehingga dapat menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan petani pada setiap musim tanam. Selain itu juga pengomposan akan mencegah pencemaran lingkungan akibat pembakaran jerami yang dilakukan petani padi sawah selama ini. Disamping itu penggunaan kompos organic relatif aman bagi manusia dan ternak serta tanaman akan terbebas dari residu pestisida, sehingga hasil tanaman yang kita peroleh adalah tanaman yang sehat dan bebas dari bahan kimia atau merupakan sayuran organik. Oleh karena itu Tim Pengabdian pada Masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi mencoba untuk menerapkan teknologi yang telah didapat yaitu penggunaan MOL keong murbay sebagai biostarter aktif pada pembuatan kompos jerami sebagai pengganti pupuk anorganik pada budidaya sayur-sayuran, sehingga dapat menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan petani untuk pupuk. Kelompok tani paprika dan Kelompok tani d terong diharapkan juga dapat membantu memberikan teknikteknik budidaya yang sudah mereka dapatkan untuk kelompok-kelompok tani dan masyarakat yang lainnya baik di Kecamatan Keliling Danau khususnya ataupun di Kabupaten Kerinci umumnya METODA PELAKSANAAN Metode yang digunakan adalah pendidikan pada masyarakat yang diawali dengan participatory Rural Apraisal (PRA), kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan demplot. Metode ini dipilih karena PRA memiliki kelebihan diantaranya keterlibatan aktif masyarakat (sebagai subjek), sedangkan Perguruan Tinggi sebagai Fasilitator. Pelatihan yang diberikan dalam bentuk partisipatif. Materi yang diberikan dalam penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam bentuk pembelajaran orang dewasa (Andragogi) dengan ratio 30 persen teori dan 70 persen praktek.bentuk pembelajaran orang dewasa (Andragogi) dengan ratio 30 persen teori dan 70 persen praktek.pelatihan partisipatif. Materi yang diberikan dalam penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam bentuk pembelajaran orang dewasa (Andragogi) dengan ratio 30 persen teori dan 70 persen praktek. Oleh karena proses pendampingan ini mengikuti pembelajaran orang dewasa maka dalam pendampingan lebih menitik beratkan pada peningkatan ketrampilan, keahlian dan kemampuan dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan kelompok tani Paprika dan Kelompok Tani D terong. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu : Pengenalan program, Kegiatan demontrasi dan pembinaan serta tahap Layanan Jasa dan konsultasi 1. Pengenalan Program Pada tahap ini tim pengabdian pada masyarakat memperkenalkan rencana kegiatan pengabdian pada kelompok tani Paprika dan Kelompok Tani D terong Desa Koto Agung, menjelaskan detail kegiatan yang akan dilakukan yang telah Organik 2
disepakati bersama. Pada tahap ini dibuat kesepakatan pengaturan waktu dan jadwal pelaksanaan penyampaian materi (penyuluhan) dan demonstrasi pelaksanaan pembuatan MOL dari keong murbay sebagai biostarter untuk pembuatan kompos dari jerami padi sisa panen kelompok tani Paprika dan kelompok tani D Terong. Kedua kelompok ini akan mengolah jerami padi menjadi kompos dengan bantuan mol keong murbey sebagai biostarter aktifnya, dimana kompos organik sebagai pengganti pupuk anorganik yang diusahakan oleh kelompok tani Hal ini dilakukan agar seluruh anggota kelompok tani dapat berpartisipasi dalam seluruh program yang direncanakan, menjamin pemerataan dan penyebaran ilmu pengetahuan dan ketrampilan pada masyarakat. 2. Program Demontrasi dan Pembinaan Kegiatan ini adalah kegiatan inti dari kegiatan yang dilaksanakan oleh tim pengabdian pada masyarakat karena pada kegiatan ini nantinya anggota kelompok tani dan masyarakat akan dapat mempraktekkan dan melihat langsung semua kegiatan yang akan ditertapkan nantinya. Kegiatan demontrasi dan pembinaan ini dibagi atas: a. Mengadakan penyuluhan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi tentang cara memanfaatkan Jerami sisa panen padi yang diusahakan kelompok tani paprika dan kelompok tani d terong, yang akan diolah menjadi kompos organik dengan biostarter mol keong murbey. b. Penyuluhan dan demonstrasi tentang cara membuat mol dari keong murbey sebagai biostarter untuk pembuatan kompos organik. c. Penyuluhan dan demontrasi pembuatan kompos organik dengan bahan baku jerami padi sebagai pengganti pupuk anorganik. d. Penerapan pertanian organik dengan memakai kompos organik berbahan baku jerami padi untuk budidaya sayur- sayuran yang diusahakan oleh kelompok tani Paprika dan kelompok tani D Terong Selain itu juga memilih tanaman sayur yang cocok untuk diusahakan oleh kelompok tani, serta memperhatikan teknik budidaya, agar diperole hasil yang maksim. Teknik Pembuatan MOL Keong Murbey dan kompos jerami Proses pembuatan MOL keong murbay dapat dilakukan dengan cara keong murbey ditumbuk sampai halus, tambahkan gula jawa dan air kelapa hingga tercampur merata. Masukkan ke dalam ember atau drum dan tutup rapat. Larutan ini dibiarkan selama kurang lebih 1-2 minggu. Mol Keong murbey bisa digunakan untuk penyemprotan tanaman atau digunakan untuk pembuatan kompos. Tahapan Pembuatan Kompos Mol 1 liter ditambahkan air hingga 5 liter dan masukkan 100 gr gula aduk sampai tercampur merata. Jerami dicacah sampai halus, ditumpuk 1 m 3 dibagi atas 4 lapisan. Pada lapisan jerami pertama (1/4 bagian jerami) ditambah dengan pupuk kandang kemudian disiramkan biostarter yang telah disiapkan merata dipermukaan jerami, tambahkan lagi satu lapis jerami sampai habis. Tutup tumpukan jerami tersebut dengan plastik hitam, lakukan pembalikkan tumpukan jerami setiap minggu, kompos siap digunakan setelah 3 4 minggu HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah adanya penyuluhan, masyarakat mulai punya perhatian untuk memanfaatkan jerami padi menjadi kompos dengan biostarter mol keong murbay yang mudah didapat, selama ini jerami padi sesudah panen dibakar disawah sehingga mencemari lingkungan, sedangkan keong murbay banyak di sawah-sawah sebagai hama. Program pengabdian ini berupaya memberi solusi untuk memanfaatkan jerami padi bagi kelompok tani, sehingga dilakukan penyuluhan, pelatihan dan demontrasi bagaimana membuat kompos dari jerami padi dengan memakai mol keong murbay sebagai biostarter dan kompos ini dipakai sebagai pengganti Organik 3
pupuk kimia pada budidaya sayuran organik. Kedua kelompok tani telah mempraktekkan cara pembuatan kompos, MOL keong murbay dan bercocok tanam secara organik, dengan harapan kedua kelompok tani ini dapat menularkan ilmu ya pada kelompok tani lainnya atau masyarakat disekitarnya. Kelompok tani sangat antusias dalam menerima semua pelatihan yang diberikan. Pertemuan dengan Kepala Desa Peryuluhan Demontrasi Pembuatan Kompos Pengolahan Lahan dan Penanaman Organik 4
Pembibitan KESIMPULAN 1. Kelompok tani Paprika dan kelompok tani D Teong sudah mampu dan terampil membuat kompos dari jerami padi dengan memakai biostarter MOL keong murbay dan akan diperkenalkan pada masyarakat sekitarnya. 2. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman serta skill kelompok tani dalam budidaya tanaman sayuran organik. Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Desa Jembatan Merah Pulau Tengah, Desa Limok Manaih Pulau Tengah, Desa Pasar Jujun, Desa Pancuran Bangko, Desa Sumur Jauh, Desa Koto Tengah, Desa Bukit Pulai Dan Desa Serumpun Pauh Di Kecamatan Keliling Danau. DAFTAR PUSTAKA Jambi dalam angka. 2010 BPS Provinsi jambi Kabupaten Kerinci. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/kabupatenker inci Profil daerah Kabupaten Kerinci, 2013. http://regionalinvestment.bkpm.go.i d/newsipid/id/area.php?ia=1505 Organik 5