29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Hubungan Intertekstual antara Naskah Drama Ken Arok Karya Saini KM dengan Novel Arok Dedes Karya Pramoedya Ananta Toer. Hubungan intertekstual yang dimaksud adalah persamaan dan pertentangan terhadap kajian struktural, khususnya pada unsur intrinsik yang membangun cerita pada kedua karya sastra tersebut. B. Data dan Sumber Data 1. Data Adapun wujud data dalam penelitian ini, adalah persamaan dan pertentangan unsur intrinsik dalam naskah drama Ken Arok karya Saini KM dan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer. Persamaan dan pertentangan pada penokohan, pengaluran, dan pelataran. 2. Sumber Data Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu naskah drama dan novel. Pertama, naskah drama dengan judul Ken Arok (Sebuah Sandiwara dalam 14 Babak), karya Saini KM, yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1990 dengan tebal 102 halaman. Kedua, novel dengan judul Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, yang diterbitkan oleh Lentera Dipantara. Novel cetakan ke - 9 ini diterbitkan pada tahun 2009, dengan jumlah halaman 561. 29
30 C. Pendekatan Penelitian Kajian terhadap hubungan intertekstual antara naskah drama Ken Arok dengan novel Arok Dedes ini, peneliti menggunakan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan intertekstual dan pendekatan struktural. Pertama, pendekatan intertekstual. Noor (2007:106) mengungkapkan, bahwa pendekatan intertekstual pertama kali diilhami oleh gagasan pemikiran Mikhail Bakhtin, seorang filsuf Rusia yang mempunyai minat besar pada sastra. Menurut Bakhtin (dalam Noor, 2007:106) bahwa pendekatan intertekstual menekankan bahwa sebuah teks sastra dipandang sebagai tulisan sisipan atau cangkokan pada kerangka teks-teks sastra lain (tradisi, jenis sastra, parodi, acuan atau kutipan). Dalam kaitannya dengan memberi makna sebuah karya sastra dengan jalan mensejajarkannya dengan karya sastra sebelumnya yang menunjukkan adanya pertalian, adalah apa yang disebut dengan hubungan intertekstual, yaitu hubungan antarteks. Seperti yang diungkapkan oleh Julia Kristeva (dalam Pradopo, 2002:55) bahwa setiap teks itu merupakan penyerapan dan transformasi teks-teks lain. Setiap teks itu merupakan mozaik kutipan-kutipan dari teks lain. Hubungan ini dapat berupa persamaan atau pertentangan (Pradopo, 2002:55). Teks sastra tersebut dapat saja merupakan jawaban, pembenaran, penentangan, penyimpangan, pengembangan, penggeseran, pemecahan, peninjauan kembali atas teks-teks sastra lain yang ada sebelumnya (Noor, 2007:106). Kedua, pendekatan struktural. Pada dasarnya analisis dengan pendekatan struktural bertujuan untuk memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan
31 antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Dalam hal ini, analisis struktural dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik fiksi yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2002:37). Begitu pula pada naskah drama Ken Arok dan novel Arok Dedes, persamaan dan pertentangan antara keduanya lebih difokuskan pada unsur intrinsik; penokohan, pengaluran dan pelataran. Maka pendekatan struktural dalam penelitian interteks ini menjadi hal penting yang harus dilakukan, untuk menunjukkan bagaimana hubungan antar unsur tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini pendekatan yang paling tepat digunakan adalah pendekatan intertekstual dan pendekatan struktural. Karena terhadap kedua teks, yaitu; naskah drama Ken Arok karya Saini KM dengan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer ini, terdapat hubunganhubungan tertentu yaitu persamaan dan pertentangan (interteks) terhadap; penokohan, pengaluran, dan pelataran. D. Metode Penelitian Riffatere mengungkapkan bahwa di dalam prinsip intertekstual digunakan suatu metode perbandingan dengan membandingkan unsur-unsur struktur secara menyeluruh terhadap teks-teks sastra yang diteliti (Sangidu, 2004:153). Oleh karena itu, untuk mengungkapkan hubungan intertekstual antara naskah drama Ken Arok karya Saini KM dengan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, tentu juga diperlukan sebuah metode. Adapun metode yang digunakan
32 dalam penelitian ini adalah metode perbandingan, yaitu dengan membandingkan persamaan dan pertentangan, yang dikhususkan pada unsur intrinsik. E. Teknik Analisis data Adapun teknik yang digunakan dalam meneliti naskah drama Ken Arok karya Saini KM dengan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, yaitu dengan mensejajarkan unsur-unsur struktur, khususnya unsur intrinsik, yang terdapat dalam kedua teks yang diteliti, baik teks dalam naskah ataupun di dalam novel. Teeuw (dalam Pradopo, 2007:241) mengungkapkan bahwa untuk memberikan makna yang lebih penuh dalam pemaknaan sastra, sebuah karya sastra perlu dijajarkan dengan karya sastra lain yang menjadi hipogram atau latar belakang penciptanya. F. Langkah-langkah Penelitian Adapun langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam menganalisis hubungan intertekstual antara naskah drama Ken Arok karya Saini KM dengan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, yaitu: 1. Membaca naskah drama Ken Arok karya Saini KM, serta memperhatikan dengan teliti dialog para tokoh. 2. Membaca novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, serta memperhatikan dengan teliti terhadap teks di dalamnya. 3. Melakukan atas pencatatan atas perbedaan antara naskah drama Ken Arok karya Saini KM dengan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, dan mencatat dalam kartu data.
33 4. Mengklasifikasikan persamaan dan perbedaan (pertentangan) unsur intrinsik dalam naskah drama Ken Arok karya Saini KM dengan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer. 5. Menyajikan hasil penelitian. 6. Menyimpulkan hasil penelitian.