KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN TOGEAN SULAWESI TENGAH Oleh: Livson C64102004 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN LIVSON. Kondisi Ekosistem Terumbu Karang di Kepulauan Togean Sulawesi Tengah. Dibimbing oleh NEVIATY PUTRI ZAMANI dan UNGGUL AKTANI. Terumbu karang memiliki peranan penting di laut, selain sebagai pelindung pantai dari abrasi akibat gempuran arus dan ombak, ekosistem terumbu karang juga memiliki fungsi-fungsi ekologi. Kerusakan terumbu karang dapat mengakibatkan dampak buruk bagi ekosistem terumbu karang itu sendiri. Informasi mengenai bagaimana kondisi ekosistem terumbu karang saat ini, dapat berguna untuk pengelolaan bagi kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang di Kepulauan Togean Sulawesi Tengah dengan menggunakan metode line intercept transect dan metode sensus visual. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24-29 April 2007 pada 9 titik stasiun pengamatan yang menyebar di sekitar Kepulauan Togean. Suhu perairan berkisar antara 30,0-31,5 C, salinitas berkisar antara 31-37, ph atau derajat keasaman perairan relatif sama yakni 8, tingkat kecerahan pada semua stasiun yang diamati adalah 100%, kecepatan arus berkisar dari 0,07-0,30 m/det. Parameter oseanografi yang diukur rata-rata dalam kisaran optimal dalam mendukung kelangsungan hidup terumbu karang. Persentase penutupan karang keras berkisar dari 32,78% sampai dengan 74,74%, persentase terendah terletak di stasiun Mini Canyon dan tertinggi di stasiun Coral Garden. Kondisi terumbu karang di kepulauan Togean dalam kriteria kondisi sedang sampai dengan bagus. Indeks mortalitas karang berkisar dari 0,141 sampai dengan 0,551. Kelimpahan genera karang di kepulauan ini ditemukan sebanyak 38 genus dari 15 famili. Sepanjang pengamatan ditemukan ikan karang sebanyak 307 spesies dari 42 famili yang telah dikelompokkan. Kelimpahan tertinggi ditemukan pada stasiun Coral Garden dan stasiun Atoll. Indeks keanekaragaman dan keseragaman tinggi, dan indeks dominansi yang rendah menunjukkan bahwa kondisi ikan karang relatif stabil dan tidak terjadinya tekanan ekologis terhadap spesies lainnya.
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul: KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN TOGEAN SULAWESI TENGAH adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, April 2008 Livson C64102004
KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN TOGEAN SULAWESI TENGAH Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor Oleh: Livson C64102004 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Nama Nrp : KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN TOGEAN SULAWESI TENGAH : Livson : C64102004 Disetujui, Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ir. Neviaty P. Zamani, M.Sc Dr. Unggul Aktani NIP. 131 788 592 NIP. 131 956 707 Mengetahui, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Dr. Ir. Indra Jaya,, M.Sc NIP. 131 578 799 Tanggal lulus: 28 Februari 2008
KATA PENGANTAR Sebuah kebahagiaan dan kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh penulis karena telah menuliskan sebuah karya dari salah satu pesona dari sekian juta pesona yang ada di bawah air. Penulis bersyukur sekali kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan untuk merasakan keunikan dalam menjelajahi keajaiban bawah air sehingga mampu menuangkan menjadi sebuah tulisan yang harapannya bermanfaat bagi semua kalangan yang membacanya. Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Neviaty P. Zamani, M.Sc dan Dr. Unggul Aktani yang telah berkenan membimbing penulis dalam upaya melakukan penelitian ini sehingga menjadikannya dalam bentuk tulisan yang bermanfaat. Terima kasih juga kepada Conservation International Indonesia (CII) yang telah mensponsori kegiatan penelitian ini dan penggunaan datanya untuk dijadikan skripsi. Terima kasih yang tak terhingga juga kepada dosendosen, teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan sumbang sarannya terhadap penelitian ini. Bogor, April 2008 L i v s o n vi
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... DAFTAR AR LAMPIRAN... x xi 1. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar belakang... 1 1.2. Tujuan... 3 2. TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1. Definisi terumbu karang... 4 2.2. Biologi karang... 4 2.3. Persyaratan hidup terumbu karang... 5 2.4. Formasi terumbu karang... 7 2.5. Kerusakan ekosistem terumbu karang... 9 3. METODOLOGI... 13 3.1. Waktu dan tempat... 13 3.2. Peralatan penelitian... 15 3.3. Metode penelitian... 15 3.3.1. Pengukuran parameter oseanografi perairan... 15 3.3.2. Pengambilan data habitat dasar... 16 3.3.3. Pengambilan data ikan karang... 18 3.4. Analisis data... 19 3.4.1. Persentase penutupan karang hidup... 19 3.4.2. Indeks mortalitas karang... 20 3.4.3. Indeks keanekaragaman (H ), indeks keseragaman (E), dan indeks dominansi (C) ikan karang... 20 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 22 4.1. Gambaran umum lokasi penelitian... 22 4.2. Kondisi oseanografi perairan... 23 4.3. Persen penutupan komponen penyusun habitat dasar beserta komposisi ikan karangnya... 25 4.3.1. Pulau Togean... 25 4.3.2. Pulau Una una... 29 4.3.3. Atoll, utara Pulau Malenge... 32 4.3.3. Barat Pulau Batudaka... 34 4.4. Indeks mortalitas karang... 36 4.5. Kelimpahan genera karang... 37 4.6. Struktur komunitas ikan karang... 37 4.7. Persentase kelompok ikan... 38 5. KESIMPULAN DAN SARAN... 42 5.1. Kesimpulan... 42 5.2. Saran... 43 DAFTAR PUSTAKA... 44 vii
LAMPIRAN... 46 RIWAYAT HIDUP... 60 viii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Koordinat lokasi penelitian... 13 Tabel 2. Peralatan-peralatan penelitian... 15 Tabel 3. Parameter oseanografi perairan yang diukur... 16 Halaman Tabel 4. Pengelompokan bentuk pertumbuhan (lifeform) beserta kodenya... 17 Tabel 5. Kriteria penilaian kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan persentase penutupan karang... 19 Tabel 6. Hasil pengukuran parameter oseanografi pada stasiun pengamatan... 23 ix
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Struktur hewan karang... 5 Gambar 2. Peta lokasi penelitian... 14 Gambar 3. Metode pengambilan data biota habitat dasar... 16 Gambar 4. Metode visual sensus... 18 Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Persentase penutupan penyusun habitat dasar Pulau Togean... 27 Karang meja (Acropora tabulate) yang ditemukan terbalik pada saat pengamatan... 28 Persentase penutupan penyusun habitat dasar Pulau Una-Una... 30 Gambar 8. Karang massive Platygyra sp.... 31 Gambar 9. Persentase penutupan penyusun habitat dasar stasiun Atoll, utara Pulau Malenge... 33 Gambar 10. Persentase penutupan penyusun habitat dasar Pulau Batudaka... 35 Gambar 11. Indeks mortalitas karang... 36 Gambar 12. Kelimpahan genera karang pada setiap stasiun... 37 Gambar 13. Indeks keanekaragaman (H ), indeks keseragaman (E) dan indeks dominansi (C) ikan karang... 38 Gambar 14. Persentase kelompok ikan target, ikan mayor dan ikan indikator... 39 Gambar 15. Persentase tipe pemangsaan ikan karang... 40 x