BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 BIDANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

P E N U T U P P E N U T U P

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

BAB III AKUNTABILITAS KERJA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

RAPAT EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA JALAN LINTAS SUMATERA KM. 07 KOTABARU MARTAPURA TELP. (0735)

2016, No Rakyat tentang Kriteria Tipologi Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelaksanaan Jalan Nasional di Direktorat Jenderal Bina Marga; Menging

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

Pembangunan daerah tahun 2013 pada urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan dalam rangka mencapai beberapa sasaran yang telah ditetapkan, yaitu:

PENDAHULUAN USULAN PERUBAHAN NOMENKLATUR DAN TUPOKSI DINAS DAN UPT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN

PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN DAN ESTIMASI BIAYA JALAN RAYA LAWEAN SUKAPURA ( PROBOLINGGO )

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

Kata Pengantar. Malang, Februari 2015 Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Ir. MOCHAMAD ANWAR Pembina Utama Muda NIP

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN KONSTRUKSI

LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

3 AKUNTABILITAS KINERJA

KABUPATEN BULELENG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN 2017 DINAS STATISTIK KABUPATEN BULELENG

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

ANALISIS PEMENUHAN DAN PEMANFAATAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN JALAN

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 53,833,824, BELANJA LANGSUNG 668,877,348,000.00

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 11 /KPTS/013/2011 TENTANG

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

Transkripsi:

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Kinerja Pengukuran Kinerja merupakan ukuran keberhasilan, prestasi (performance) dari kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016.Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (peformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement). Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) mempunyai makna progres positif kategori sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016 Skor Rentang Capaian Kategori Capaian 4 Lebih dari 100 % Sangat baik 3 75 % sampai 100 % Baik 2 55 % sampai 75 % Cukup 1 Kurang dari 55 % Kurang 3.2 Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja disusun berdasarkan hasil pengujuran kinerja, yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap pencapaian kelompok indikator kinerja sasaran untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut mengenai keberhasilan dan kegagalan rencana strategis tahun 2016 serta pencapaian sasaran dari suatu program. Pencapaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur tahun 2016 dalam penyelenggaraan jalan provinsi dapat dilihat dari 3 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 17

(tiga) sasaran strategis dan 4 (empat) indikator kinerja utama yang penjelasannya sebagai berikut: 3.2.1 Tujuan Meningkatkan Daya Dukung, Kapasitas, Dan Kualitas Jalan Provinsi Tujuan Meningkatkan Daya Dukung, Kapasitas, dan Kualitas Jalan Provinsi dijabarkan kedalam 2 (dua) sasaran prioritas pembangunan, yaitu: a. Meningkatnyajalan provinsi yang dapat dilalui kendaraan dengan cepat, aman, dan nyaman. b. Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat. 3.2.1.1 Sasaran Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. Sasaran prioritas pembangunan meningkatkan jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman sebanyak 1 (satu) indikator yaitu : (1) Persentase jalan provinsi dalam kondisi baik mantap fungsional. Tabel 3.2 Tujuan 1 Sasaran 1 TUJUAN 1 SASARAN 1 Meningkatkan Daya Dukung, Kapasitas, Meningkatknya jalan provinsi yang dapat dan Kualitas Jalan Provinsi dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. Tabel 3.3 Realisasi Tujuan 1 Sasaran 1 Tahun 2016 NO SASARAN INDIKATOR SASARAN REALISASI (%) 1 Meningkatnya Persentase jalan provinsi dalam kondisi baik mantap 88,87 jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. fungsional Kriterianya adalah jalan provinsi memiliki kerataan permukaan jalan yang memadai bagi kendaraan untuk dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. Nilai kondisi jalannya diukur menggunakan alat ukur kerataan jalan (menghasilkan nilai IRI) atau diukur secara visual (menghasilkan nilai RCI). Nilai maksimum IRI adalah 8 atau RCI minimum nilainya sedang DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 18

Sasaran 1: Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman, dan nyaman, dan sasaran 2: Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat, didukung oleh 2 (dua) program yaitu: a.1. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dengan anggaran sebesar Rp 550.420.973.804,00 realisasi Rp 535.963.792.804,00 atau 97,37% dengan target indikator kinerja: a. Panjang jalan dalam kondisi mantap (Km) sepanjang 1.286,00 Km (90,50%) dan terealisasi panjang jalan dalam kondisi mantap (Km) sepanjang 1.262,83 Km. b. Panjang jembatan dalam kondisi baik sepanjang 10.758,00 m dan terealisasi panjang jembatan dalam kondisi baik sepanjang 10.018,94m. a.2. Program Dukungan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dengan anggaran sebesar Rp 56.313.487.000,00 realisasi Rp 54.132.124.408,00 atau 96,13% dengan target indikator kinerja: a. Persentase ketersediaan alat berat dalam kondisi layak pakai dan memadai sebesar 80 % dan terealisasi persentase ketersediaan alat berat dalam kondisi layak pakai dan memadai sebesar 81,42 %. b. Persentase Kantor dalam kondisi layak pakai dan memadai sebesar 90%dan terealisasipersentase Kantor dalam kondisi layak pakai dan memadai sebesar 90%. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 19

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalamtabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 3.4 Capaian Tujuan 1 Sasaran 1 Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5 = 4/3 X 100% 88,60 88,87 100,30 1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap fungsional. Persentase Jalan Provinsi dalam kondisi mantap sebesar 88,87%.Pada Tabel 3.5 diuraikan kondisi jalan baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat. Tabel 3.5 Kondisi Jalan Provinsi Tahun 2016 NO URAIAN KONDISI JALAN 2016 Km % I Mantap 1.262,830 88,870 a. Baik 699,265 49,209 b. Sedang 563,565 39,660 II Tidak Mantap 158,170 11,130 a. Rusak Ringan 141,845 9,982 b. Rusak Berat 16,325 1,149 PANJANG JALAN SESUAI KONDISI 141,85 Km 16,32 Km 699,27 Km 563,57 Km Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Gambar 3.1 Panjang Jalan Sesuai Kondisi, Tahun 2016. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 20

Berdasarkan Hasil Pengukuran Sasaran 1 pada Tabel 3.4, dapat disimpulkan bahwa pencapaian Kinerja Kemantapan Jalan Provinsi di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 mencapai angka 100,30 % dan tergolong Sangat Baik. Hal ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang terus dan senantiasa dilakukan, yaitu: 1. Pemeliharaan rutin jalan dengan menambal setiap ada lubang dengan segera agar tidak memperparah kerusakan dan pemeliharaan berkala jalan di seluruh ruas jalan provinsi terutama jalan strategis sehingga layak untuk kepentingan mobilitas barang dan jasa. 2. Pemeliharaan rutin dan berkala jembatan sehingga layak digunakan untuk kepentingan mobilitas barang dan jasa serta masyarakat. Indikator Kinerja Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap dari tahun 2010 sampai tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut:77,38% pada tahun 2010, meningkat menjadi 78,16% pada tahun 2011, meningkat menjadi 85,73% pada tahun 2012,meningkat menjadi 88,40% padatahun 2013, meningkat menjadi 89,27% pada tahun 2014, meningkat menjadi 89,43 % pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 sebesar 88,87 % seperti dalamtabel 3.6. Tabel 3.6 Kemantapan Jalan Provinsi Tujuh Tahun Terakhir (2010 2016) NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI 2016 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 CAPAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 13 1. Meningkatkan DayaDukung, Kapasitas dan Kualitas Jalan Provinsi 88,60 77,38 78,16 85,73 88,40 89,27 89,43 88,87 100,3 Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap fungsional DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 21

KONDISI JALAN (KM) KEMANTAPAN JALAN (%) 100,0 95,0 92,00 92,00 90,0 88,40 89,27 89,43 88,87 85,0 85,73 84,30 86,09 80,0 75,0 79,73 78,44 77,38 78,16 80,13 70,0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 TAHUN Target Realisasi Gambar 3.2 Target dan Realisasi Persentase Jalan Provinsi dalam Kondisi Mantap Tahun 2010 2016 Persentase Jalan dalam kondisi mantap jalan provinsi di Jawa Timur dari tahun 2010 2016 diuraikan dalam kondisi baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat adalah seperti pada Gambar 3.3. 1400,00 1200,00 1000,00 800,00 600,00 400,00 200,00 0,00 1236,42 1037,75 983,52 859,79 839,07 847,68 649,85 717,55 727,14 699,27 588,42 563,57 391,87 312,00 338,00 335,808 211,574 180,49 181,79 135,99 141,845 60,69 48,83 39,7 22,5 10,5 50,1 16,32 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 TAHUN Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Gambar 3.3 Panjang Jalan Sesuai Kondisi Tahun 2010 2016 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 22

PENINGKATAN JALAN (KM) Dilihat nilai kemantapan jalan tahun 2016 sebesar 88,87% dan tahun 2015 sebesar 89,43 % ini berarti terjadi penurunan kemantapan sebesar 0,56% dari target peningkatan kemantapan di renstra sebesar 2,00%. Kemantapan ini berupa kerataan permukaan perkerasan sehingga nyaman untuk berkendara. Kemantapan ini diperoleh dari pelaksanaan pemeliharaan rutin tambal sulam dan pemeliharaan berkala serta peningkatan jalan. Pemeliharaan rutin dan berkala hanya untuk lapisan permukaan perkerasan saja sehingga tidak menambah nilai struktural jalan, sedangkan peningkatan jalan untuk menambah nilai struktural jalan. Sehingga kemantapan jalan yang didapat dari pelaksanaan pemeliharaan rutin dan berkala berupa kemantapan marjinal dan kemantapan struktural jalan didapat dari pelaksanaan peningkatan dan pemeliharaan berkala jalan. 200,00 180,00 160,00 140,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 179,07 179,07 179,07 179,07 179,07 73,14 74,23 81,65 63,46 56,74 38,85 46,45 50,46 28,45 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 TAHUN Target Realisasi Gambar 3.4 Panjang Peningkatan Jalan Tahun 2010 2016. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 23

PEMELIHARAAN RUTIN (KM) PEMELIHARAAN BERKALA (KM) 300 250 239,516 200 150 100 50 140,06 140,06 140,06 140,06 140,06 136,95 57,698 73,45 66,39 32,002 128,03 110,618 0 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 TAHUN Target Realisasi Gambar 3.5 Panjang Pemeliharaan Berkala Jalan Tahun 2010 2016. 2100 2000 2.000,98 2000,98 1900 1800 1700 1600 1500 1400 1300 1200 1.760,912 1.760,912 1.760,912 1.760,912 1.760,912 1.760,912 1.760,912 1.760,912 1.760,912 1.760,912 1.421,00 1.421,00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 TAHUN Target Realisasi Gambar 3.6 Panjang Pemeliharaan Rutin Jalan Tahun 2010 2016. Panjang jalan yang ditingkatkan strukturnya mengalami peningkatan meskipun belum memenuhi target renstra, sedangkan pemeliharaan berkala naik turun dan belum memenuhi renstra, sehingga pemeliharaan rutin (yang DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 24

dilaksanakan sebagai bentuk penyelenggaraan jalan minimal) seluruh ruas jalan provinsi. 1. Perbaikan pemeliharaan rutin jalan antara lain meliputi: a. Meningkatkan peran Satuan Tugas (Satgas) UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur sebagai ujung tombak penanganan pemeliharaan jalan. b. Ketersediaan jumlah dan kualitas peralatan. Pada tahun 2016 terdapat alat unit pemeliharaan rutin sebanyak 312unit yang tersebar di 12 UPT se-jawa Timur dalam kondisi baik, yang berupa: Alat Pemeliharaan Rutin lengkap di setiap UPT dan Depo Peralatan: Cold Milling, 4 roda: 2 unit, Cold Milling, 3 roda: 13 unit, Asphalt Finisher: 12 unit, Tandem Roller: 22 unit, Tire Roller: 12 unit, Vibrator Soil Compactor: 1 unit, Vibrator Roller Hand Guide: 22 unit, Pick Up: 27 unit, Flat Bed Truck With Crane: 18 unit, Flat Bed Truck Trailler Mini: 13 unit, Flat Bed Truck With Crane: 2 unit, Dump Truck: 38 unit, Self Loader Truck: 3 unit, Asphalt Compressor: 17 unit, dan Asphat Spayer: 13 unit. Alat Konstruksi terdiri atas: Bulldozer: 6 unit, Motor Grader 4 unit, Whell Loader 10 unit, Mobil Crane 1 unit, Excavator On Track 2 unit, Excavator 1 unit, Breaker 1 unit, Excavator mini 9 unit, Breaker 5 unit. Alat Penunjang terdiri atas: Plate Compactor 25 unit, Concreate Cutter 21 unit, Core Drill 1 unit, Genset 3 unit, Chain Saw 35 unit, Grass Cutter 14 unit. Peralatan tersebut di atas didistribusikan di setiap Kantor UPT dan Kantor Pembantu bahkan di Kantor Pengamat untuk menunjang pelaksanaan pemeliharaan jalan yang cepat, tepat dan akurat. c. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM dimaksudkan untuk mewujudkan tenaga yang memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan jalan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan tentang kebinamargaan antara lain: diklat pembekalan pengamat jalan dan juru jalan, diklat pembekalan pengawas jalan dan jembatan, diklat tata cara hukum kontrak, diklat teknis perencanaan jalan, diklat perencanaan drainase, diklat teknis pengawasan pekerjaan jalan dan jembatan yang diselenggarakan oleh DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 25

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, Balai Pendidikan dan Pelatihan IX Kementerian Pekerjaan Umum maupun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur sendiri. 3.2.1.2 Sasaran Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat. Sasaran prioritas pembangunan Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat sebanyak 1 (satu) indikator yaitu : (1) Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer. Tabel 3.7 Tujuan 1 Sasaran 2 TUJUAN 1 SASARAN 2 Meningkatkan Daya Dukung, Kapasitas, dan Meningkatnya jalan provinsi yang Kualitas Jalan Provinsi menjamin pengguna berkendara dengan selamat. Tabel 3.8. Realisasi Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2016 NO SASARAN INDIKATOR SASARAN REALISASI 2 Meningkatnya Persentase Jalan Provinsi yang jalan provinsi memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer. yang menjamin CAPAIAN BOBOT CAPAIAN Kriterianya adalah jalan provinsi yang X BOBOT pengguna menjamin pengguna jalan berkendara berkendara dengan selamat, dengan parameter: dengan selamat. a. Spesifikasi Penyediaan Prasarana 100,00 0,00 - b. LHRT (SMP/Hari) 100,00 0,00 - c. Lebar Jalur Lalu Lintas Minimum 40,852 60,00 24,51 d. Lebar Bahu Minimum 73,65 20,00 14.73 e. Tipe Perkerasan Jalan Minimum 100,00 0,00 0,00 f. Kelandaian Maksimum 96,68 5,00 4,83 g.kondisi Bangunan Pelengkap Jalan (Jembatan, Gorong-gorong, dll) 92,17 15,00 13,83 57,90 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 26

Jika dilihat dari parameter c lebar jalur lalu lintas minimum, yang baru memenuhi mencapai 38,89% atau sepanjang 684,81 Km, yang belum memenuhi sebanyak 61,11% atau sepanjang 1.076,09 Km. Dari 1.076,09 Km tersebut, sepanjang 222,83Km dengan tingkat pelayanannya sudah mencapai D (Tingkat Pelayanan Sangat Rendah) dan E (Tingkat Pelayanan Sangat Sangat Rendah) atau dengan nilai VCR (Volume Capacity Ratio: perbandingan antara volume kendaraan yang melintas dengan kapasitas pada suatu ruas jalan tertentu) 0,85, sisanya sepanjang 853,26Km dengan tingkat pelayanan A(Tingkat Pelayanan Sangat Tinggi), B (Tingkat Pelayanan Tinggi)dan C (Tingkat Pelayanan Sedang) atau dengan nilai VCR < 0,85. Untuk itu ditengah keterbatasan alokasi anggaran penyelenggaraan jalan setiap tahunnya dari pemerintah provinsi Jawa Timur, maka strategi untuk pemenuhan lebar jalur lalu lintas minimum yang dilakukan terlebih dahulu adalah kegiatan peningkatan struktur dan kapasitas (pelebaran) ruas-ruas yang tingkat pelayanannya sudah mencapai D dan E atau nilai VCR 0,85 dan lebarnya belum memenuhi persyaratan lebar jalur lalu lintas minimum tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mencapai Sasaran Prioritas Pembangunan Meningkatkan jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat dengan indikator yaitu: Persentase Jalan Provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer, dilaksanakan dengan: a. Peningkatan jalan dan penggantian jembatan; Peningkatan jalan provinsi dan penggantian jembatan tahun 2016 dilaksanakan oleh 2 (dua) kegiatan yaitu 1. Pelaksanaan fisik peningkatan jalan yang berupa pelebaran jalur lalu lintas sekaligus meningkatkan daya dukung struktur jalan melalui kegiatan Peningkatan Jalan Provinsi sepanjang 50,46 km yang pengawasan mutu dan kualitas pekerjaan kegiatan tersebut agar sesuai dengan Spesifikasi dilaksanakan kegiatan Supervisi Peningkatan Jalan di 12 lokasi sesuai dengan pelaksanaan fisik yang ada. Peningkatan jalan sepanjang 50,46 Km tersebut tidak seluruhnya menaikkan realisasi capaian sasaran DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 27

strategis, dikarenakan adanya peningkatan jalan yang belum memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer yang disebabkan ketersediaan lahan yang terbatas sehingga tidak memungkinkan dilakukan peningkatan jalan yang sesuai persyaratan teknis jalan tersebut. Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.9 sebagai berikut : Tabel 3.9 Capaian Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5 = 4/3 X 100% 1 Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer 57,90 57,90 100,00 Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 100,00 Berdasarkan Hasil Pengukuran Sasaran 2 pada Tabel 3.10, dapat disimpulkan bahwa pencapaian Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat pada tahun 2016mencapai angka100,00% dan tergolong Baik. Realisasi Indikator Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer sebesar 57,90%, dari target pada tahun 2016 yang ditetapkan sebesar 57,90%.Realisasi ini didapat dari rata-rata realisasi parameter-parameter persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer yaitu: a. Lebar Jalur Lalu Lintas Minimum, b. Lebar Bahu Minimum, c. Kelandaian Maksimum, d. Kondisi Bangunan Pelengkap Jalan (Jembatan, Gorong-gorong, dll). Dari keempat parameter tersebut diatas, kebijakan yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur ditengah keterbatasan alokasi anggaran adalah memfokuskan pada lebar jalur lalu lintas minimum pada ruas-ruas jalan yang lebarnya belum memenuhi persyaratan dan nilai VCRnya > 0,85. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 28

Realisasi indikator Persentase Jalan Provinsi Yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer dari tahun 2010 sampai dengan 2016 dapat digambarkan selalu terjadi kenaikan realisasi setiap tahunnya. Pada tahun 2010 mencapai 51,563% naik menjadi 52,998% tahun 2011, tahun 2012 menjadi 53,035%, tahun 2013 menjadi 54,147%, tahun 2014 menjadi 55,009%, tahun 2015 menjadi 44,02% serta pada tahun 2016 menjadi 57,90 %seperti dalam Tabel 3.10. Tabel 3.10 Realisasi Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2010 2016 NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI 2016 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 CAPAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. Meningkatkan daya dukung, kapasitas dan 57,90 51,563 52,998 53,035 54,147 55,009 44,02 57,90 100,00 kualitas provinsi jalan Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer 3.2.2 Tujuan Meningkatkan Aksesibilitas Menuju Kawasan Potensial dan Wilayah Selatan Jawa Timur Tujuan Meningkatkan Aksesibilitas Menuju Kawasan Potensial danwilayah Selatan Jawa Timur dijabarkan kedalam 1 (satu) Sasaran Prioritas Pembangunan dengan 2 (dua) indikator. Sasaran Prioritas Pembangunan berupa Penyelesaian Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan diukur melalui 2 (dua) indikator yaitu (1) Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan, (2) Persentase penyelesaian pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jembatan lintas selatan. Tabel 3.11 Tujuan 2 Sasaran 1 TUJUAN 2 SASARAN 1 Meningkatkan Aksesibilitas Menuju Kawasan Potensial dan Wilayah Selatan Jawa Timur Meningkatnya Penyelesaian Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan JalanLintas Selatan DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 29

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikandalam Tabel 3.12. Tabel 3.12 Capaian Tujuan 2 Sasaran 1 Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN 1 2 1 2 3 4 5 = 4/3 X 100% Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan - 47,36 Persentase penyelesaian - 43,50 pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jembatan lintas selatan Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran - Hasil Pengukuran sasaran 1 pada Tabel 3.12 tidak terukur dikarenakan pada tahun 2016 Pencapaian sasaran tersebut melalui APBN. Panjang rencana Jalan Lintas Selatan pada tahun 2015 adalah 673,872 km karena mengalami perubahan trase jalan sehingga menjadi 676,815 km, demikian juga untuk panjang jembatan dari 7.742 m menjadi 8.404 m. Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan. Tabel 3.13. Rencana Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Strategis dan Jalan Lintas Selatan NO URAIAN JALAN (KM) A Jalan menuju kawasan potensial 1. Jalan Tembus Lawang Batu (Sukorejo Malang 33,907 Batu) 2. Panjang Jalan Akses PIMPA 3,300 3. Jalan Alternatif Kediri Nganjuk Madiun 64,000 Jumlah A 101,207 B Jalan Lintas Selatan 1. Pacitan 87,435 2. Trenggalek 81,475 3. Tulungagung 51,180 4. Blitar 64,200 5. Malang 137,325 6. Lumajang 65,600 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 30

7. Jember 83,500 8. Banyuwangi 106,100 Jumlah B 676,815 T o t a l 778,022 Kerjasama Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan 8 Pemerintah Kabupaten dalam Pembangunan Jalan Lintas Selatan sampai dengan akhir 2016 telah mencapai kemajuan seperti dalam tabel berikut: Tabel 3.14. Realisasi Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan s/d 2016 NO URAIAN JALAN (KM)* KETERANGAN A Jalan menuju kawasan potensial 1. Jalan Tembus Lawang Batu (Sukorejo Malang Batu) - s/d 2016 masih dalam tahap pra konstruksi (DED). Direncanakan 2017 dimulai pembebasan lahan. 2. Panjang Jalan Akses - PIMPA 3. Jalan Alternatif Kediri - Nganjuk Madiun Jumlah A - B Jalan Lintas Selatan 1. Pacitan 83,785 Tahun 2016 didanai APBN 2. Trenggalek 24,024 3. Tulungagung 9,430 4. Blitar - 5. Malang 105,612 6. Lumajang 59,830 7. Jember 4,000 8. Banyuwangi 82,100 Jumlah B 368,481 T o t a l 368,481 Keterangan: *) Jalan Aspal/ Beton DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 31

Tabel 3.15. Rekapitulasi Realisasi Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan s/d 2016 NO URAIAN RENCANA REALISASI S/D 2016 KM % A Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan 1 Jalan (KM) 778,022 368,481 47,36 Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan pada tahun 2015 adalah sebesar 44,50 % dan pada tahun 2016 adalah sebesar 47,36 % mengalami peningkatan sebesar 2,86 %. Peningkatan capaian sasaran 3 tersebut dikarenakan ada pembangunan Jalan Lintas Selatan di ruas Bts. Kab. Lumajang Mayangan (3,2 Km) dan ruas Mayangan Puger (2,8 Km) yang didanai oleh APBN. Pemerintah provinsi pada tahun 2016 ini melaksanakan kegiatan pra konstruksi pembangunan jalan alternatif Sukorejo Batu, yaitu penyusunan DED dan direncanakan pada tahun 2017 dimulai pembebasan lahannya. Persentase penyelesaian pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan. Tabel 3.16. Rencana Pembangunan Jembatan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan JEMBATAN (M) NO URAIAN PANJANG (M) A Jembatan pada jalan menuju kawasan potensial 1. Jalan Tembus Lawang Batu (Sukorejo Malang Batu) JUMLAH (BUAH) 385 29 2. Panjang Jalan Akses PIMPA - - 3. Jalan Alternatif Kediri Nganjuk 45 1 Madiun Jumlah A 430 30 B Jembatan pada Jalan Lintas Selatan 1. Pacitan 1.837 12 2. Trenggalek 559 10 3. Tulungagung 828 23 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 32

4. Blitar 1.122 22 5. Malang 985 18 6. Lumajang 796 19 7. Jember 1.536 33 8. Banyuwangi 741 16 Jumlah B 8.404 153 T o t a l 8.834 183 Kerjasama Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan 8 Pemerintah Kabupaten dalam Pembangunan Jalan Lintas Selatan sampai dengan akhir 2016 telah mencapai kemajuan seperti dalam tabel berikut: Tabel 3.17. Realisasi Pembangunan Jembatan pada Jalan Menuju Kawasan Strategis dan Jalan Lintas Selatan s/d 2016 JEMBATAN (M) NO URAIAN PANJANG (M) JUMLAH (BUAH) KETERANGAN A Jalan menuju kawasan potensial 1. Jalan Tembus - - Lawang Batu (Sukorejo Malang Batu) 2. Panjang Jalan - - Akses PIMPA 3. Jalan Alternatif - - Kediri Nganjuk Madiun Jumlah A - - B Jalan Lintas Selatan 1. Pacitan 860 10 2 buah jembatan 2. Trenggalek 399 8 3. Tulungagung 183 4 4. Blitar 302 6 5. Malang 605 12 6. Lumajang 796 19 7. Jember 521 17 8. Banyuwangi 176 7 Jumlah B 3.842 83 T o t a l 3.842 83 (Grindulu dan Sirnoboyo) sedang dalam proses pembangunan yang direncanakan akhir 2017 selesai. Tahun 2016 didanai oleh APBN. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 33

Tabel 3.18. Rekapitulasi Realisasi Pembangunan Jembatan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan s/d 2016 NO URAIAN RENCANA REALISASI S/D 2016 M % A Pembangunan Jembatan Menuju Kawasan Strategis dan Jalan Lintas Selatan 1 Jembatan (M) 8.834 3.842 43,50 Banyak manfaat dengan adanya jalur lintas selatan, namun saat ini efek tersebut belum banyak dirasakan karena pembangunannya masih sepenggalsepengal belum menghubungkan secara keseluruhan dari Pacitan Banyuwangi meskipun pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2002, karena dalam pelaksanaan banyak ditemui adanya kendala-kendala, yaitu: 1. Alokasi anggaran APBN maupun APBD yang terbatas sehingga lebih mengutamakan Penyelenggaraan Jalan Provinsi daripada Pembangunan Jalan Lintas Selatan. 2. Topografi yang sulit untuk mencapai lokasi pembangunan karena harus melewati jalan kabupaten yang rusak dan Jalan Lintas Selatan yang belum sempurna sehingga pekerjaan di lapangan menjadi mahal dan keamanan kurang optimal. 3. Permasalahan proses izin pinjam pakai kawasan hutan dengan pihak Perhutani sampai saat ini baru sampai pada tahap pemenuhan kewajiban pembayaran ganti rugi tegakan dan pengukuran tata batas oleh masingmasing kabupaten. Kenyataannya persentase penyelesaian jalan dan jembatan mengalami fluktuasi (seperti terlihat dalam tabel dibawah) seiring dengan kesiapan lahan dan besaran anggaran yang tersedia tiap tahunnya. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 34

ALOKASI ANGGARAN (Rp. Milyar) 3.3 Akuntabilitas Keuangan Dalam rangka penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur tahun 2016, dijabarkan juga terhadap penggunaan dana Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna menggerakkan program program kegiatan pada tahun anggaran 2015 serta dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan peraturan pelaksanaan pengelolaan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Provinsi Jawa Timur Tahun 2015. Dibandingkan dengan kebutuhan alokasi anggaran sesuai dengan Renstra sebesar Rp. 1.316.859.240.000,00 untuk tahun 2016 ini tingkat capaiannya sebesar Rp 627.763.225.385,00 atau sebesar 47,67%. 1.400,00 1.200,00 1.200.000 1.316,86 1.000,00 800,00 600,00 400,00 779,54 804,11 850,00 790,85 714,16 557,36 407,22 440,59 480,68 278,51 879.933 627,76 200,00-2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 TAHUN Target Realisasi Gambar 3.7 Target dan Realisasi Anggaran 2010 2016 Alokasi anggaran belanja langsung yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada tahun 2016 Rp 627.763.225.385,- terealisasi sebesar Rp 609.894.117.610,- atau 97,15% dengan rincian seperti pada Tabel 3.19. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 35

Tabel 3.19 Realisasi Anggaran 2016 NO URAIAN PAGU REALISASI KEUANGAN FISIK Rp % % BELANJA LANGSUNG 627.763.225.385,00 609.894.117.610,00 97,15 100,00 I Program Pelayanan 4.027.133.000,00 3.798.276.697,00 94,32 100,00 Administrasi Perkantoran 1 Pelaksanaan Administrasi 4.027.133.000,00 3.798.276.697,00 94,32 100,00 Perkantoran II Program Peningkatan Sarana 10.538.722.400,00 9.948.327.292,00 94,40 100,00 dan Prasarana Aparatur 1 Penyediaan Peralatan dan 4.706.721.200,00 4.196.826.412,00 89,17 100,00 Kelengkapan Sarana dan Prasarana 2 Pemeliharaan Peralatan dan 5.832.001.200,00 5.751.500.880,00 98,62 100,00 Kelengkapan Sarana dan Prasarana III Program Peningkatan Kapasitas 3.030.685.000,00 2.724.784.160,00 89,91 100,00 Kelembagaan Pemerintah Daerah 1 Koordinasi dan Konsultasi 988.230.000,00 971.186.360,00 98,28 100,00 Kelembagaan Pemerintah Daerah 2 Peningkatan Kapasitas Sumber 2.042.455.000,00 1.753.597.800,00 85,86 100,00 Daya Aparatur IV Program Penyusunan, 2.327.904.600,00 2.222.852.249,00 95,49 100,00 Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan 1 Penyusunan Dokumen 1.638.461.600,00 1.556.391.300,00 94,99 100,00 Perencanaan 2 Penyusunan Laporan Hasil 204.445.000,00 199.310.650,00 97,49 100,00 Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran 3 Penyusunan, Pengembangan, 484.998.000,00 467.150.299,00 96,32 100,00 Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data V Program Pembangunan Jalan 1.103.960.000,00 1.103.960.000,00 100,00 100,00 dan Jembatan 1 Perencanaan pembangunan jalan 1.103.960.000,00 1.103.960.000,00 100,00 100,00 VI Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 1 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Surabaya 2 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Surabaya 3 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Mojokerto 4 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Mojokerto 5 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Bojonegoro 6 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Bojonegoro 550.420.973.385,00 535.963.792.804,00 97,37 100,00 20.148.725.000,00 20.110.926.195,00 99,81 100,00 1.247.000.000,00 1.226.045.520,00 98,32 100,00 28.674.864.000,00 28.673.497.047,00 100,00 100,00 1.000.000.000,00 998.916.338,00 99,89 100,00 41.612.618.000,00 41.611.799.700,00 100,00 100,00 1.050.000.000,00 1.049.675.350,00 99,97 100,00 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 36

7 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Madiun 8 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Madiun 9 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Pacitan 10 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Pacitan 11 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Kediri 12 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Kediri 13 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Malang 14 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Malang 15 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Probolinggo 16 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Probolinggo 17 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Jember 18 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jember 19 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Banyuwangi 20 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Banyuwangi 21 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Pamekasan 22 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Pamekasan 23 Mobilisasi Alat Berat untuk Kegiatan Pemeliharaan Jalan 15.991.069.000,00 15.970.537.250,00 99,87 100,00 399.242.000,00 398.688.000,00 99,86 100,00 15.307.152.000,00 15.123.311.481,00 98,80 100,00 1.110.255.000,00 1.107.046.000,00 99,71 100,00 16.424.671.000,00 15.296.875.765,00 93,13 100,00 500.000.000,00 484.827.581,00 96,97 100,00 21.512.004.000,00 21.496.688.755,00 99,93 100,00 2.800.500.000,00 2.800.489.220,00 100,00 100,00 18.906.654.000,00 18.812.462.860,00 99,50 100,00 351.994.000,00 347.134.298,00 98,62 100,00 29.152.596.000,00 29.113.023.103,00 99,86 100,00 300.000.000,00 299.482.008,00 99,83 100,00 21.570.800.000,00 21.213.747.589,00 98,34 100,00 700.000.000,00 673.399.900,00 96,20 100,00 19.803.688.000,00 19.795.973.826,00 99,96 100,00 1.332.151.385,00 1.301.240.628,00 97,68 100,00 173.100.000,00 153.034.100,00 88,41 100,00 24 Peningkatan jalan 168.259.612.300,00 167.033.744.328,00 99,27 100,00 25 Perencanaan Peningkatan Jalan 1.969.787.500,00 1.969.787.500,00 100,00 100,00 26 Supervisi Peningkatan Jalan 5.252.233.000,00 5.185.222.900,00 98,72 100,00 27 Kajian pengembangan jaringan jalan 28 Pengadaan alat-alat laboratorium kebinamargaan 29 Pengembangan Database Jalan dan Jembatan 30 Penelitian Teknologi Bahan Perkerasan Jalan 31 Rehabilitasi/Pemeliharaan Alatalat Laboratorium Kebinamargaan 32 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Bangkalan 33 Rehabilitasi/ Pemeliharaan 1.843.128.500,00 1.842.188.500,00 99,95 100,00 300.000.000,00 298.127.500,00 99,38 100,00 2.813.892.800,00 2.133.541.477,00 75,82 100,00 456.700.000,00 436.681.650,00 95,62 100,00 150.000.000,00 141.956.000,00 94,64 100,00 18.621.626.000,00 18.621.604.146,00 100,00 100,00 1.087.000.000,00 1.086.979.441,00 100,00 100,00 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 37

Bangkalan 34 Pembinaan, Pengendalian, Pengawasan, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan 35 Pembinaan, Pengendalian, Pengawasan, dan Evaluasi, Pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan 36 Pembinaan dan Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan 37 Pengendalian dan Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan 38 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Surabaya 39 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Mojokerto 40 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Bojonegoro 41 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Madiun 42 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Pacitan 43 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Kediri 44 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Malang 45 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Probolinggo 46 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Jember 47 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Bangkalan 48 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Banyuwangi 49 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Pamekasan 1.130.000.000,00 987.467.027,00 87,39 100,00 2.604.419.400,00 2.461.651.948,00 94,52 100,00 1.513.875.800,00 1.254.213.961,00 82,85 100,00 2.971.428.000,00 2.893.235.980,00 97,37 100,00 2.510.396.000,00 2.228.017.462,00 88,75 100,00 2.014.106.000,00 1.973.237.524,00 97,97 100,00 2.016.965.000,00 1.921.925.048,00 95,29 100,00 2.242.995.600,00 2.200.695.183,00 98,11 100,00 1.783.035.000,00 1.704.627.526,00 95,60 100,00 2.207.825.000,00 2.027.046.224,00 91,81 100,00 2.173.892.300,00 2.128.442.587,00 97,91 100,00 1.582.614.000,00 1.485.695.965,00 93,88 100,00 1.959.793.800,00 1.807.267.859,00 92,22 100,00 2.125.888.000,00 1.854.978.195,00 87,26 100,00 1.709.856.000,00 1.578.417.026,00 92,31 100,00 1.884.996.000,00 1.776.718.384,00 94,26 100,00 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 38

50 Peningkatan Jalan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 51 Rehabilitasi Jalan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) VII Program Dukungan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan 10.340.242.000,00 10.340.242.000,00 100,00 100,00 46.825.582.000,00 38.531.256.949,00 82,29 100,00 56.313.847.000,00 54.132.124.408,00 96,13 100,00 1 Pengadaan alat-alat berat 49.650.000.000,00 48.073.405.500,00 96,82 100,00 2 Rehabilitasi/ pemeliharaan alatalat berat 3 Rehabilitasi Gedung Kantor dan Aset Lainnya 3.792.972.000,00 3.345.711.600,00 88,21 100,00 2.870.875.000,00 2.713.007.308,00 94,50 100,00 3.4 Cost Per Outcome Cost per outcome menunjukkan capaian kinerja terhadap penggunaan anggaran suatu program sehingga dapat menggambarkan tingkat efisiensi yang dicapai. Hasil capaian kinerjanya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 3.20 Alokasi Per Sasaran Pembangunan Tahun 2016 NO SASARAN INDIKATOR % ANGGARAN STRATEGIS KINERJA ANGGARAN 1. Meningkatnya jalan Persentase jalan 416.811.517.585 67,70 provinsi yang dapat dilaui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. provinsi dalam kondisi mantap fungsional 2. Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengendara berkendara dengan selamat. Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan 189.923.302.800 31,30 Total Belanja Langsung 606.734.820.385 100,00 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 39

Tabel 3.21 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 TUJUAN/ SASARAN/ NO PROGRAM I Tujuan 1 (T1): Meningkatkan daya dukung, kapasitas dan kualitas jalan provinsi. I.1 Sasaran 1 (T1S1): Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilaui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. I.1. Program 1 (T1S1P1): A Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan I.1. B Program 2 (T1S1P2): Dukungan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan I.2 Sasaran 1 (T1S2): Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengendara berkendara dengan selamat. INDIKATOR Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap fungsional (%) Panjang jalan dalam kondisi mantap fungsional (Km) Panjang jembatan dalam kondisi baik (M) Persentase Kantor dalam Kondisi Layak Pakai dan Memadai (%) Persentase Ketersediaan alat berat dalam kondisi layak pakai dan memadai (%) Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan (%) KINERJA ANGGARAN TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN 88,60 88,87 100,30 416.811.517.585 401.686.217.477 96,37 1.286,00 1.262,83 98,20 360.497.670.585 347.554.093.069 96,41 10.758,00 10.018,94 93,13 80,00 81,42 101,78 56.313.847.000 54.132.124.408 96,13 90,00 90,00 100,00 57,90 57,90 100,00 189.923.302.800 188.409.699.735 99,20 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 40

I.2. A II II.1 II.1.A Program 1 (T1S2P1): Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Tujuan 2 (T2): Meningkatkan Aksesibilitas Menuju Kawasan Potensial dan Wilayah Selatan JawaTimur Sasaran 1 (T2S1): Meningkatnya Penyelesaian Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan Program1 (T2S1P1): Pembangunan Jalan dan Jembatan Panjang jalan dalam kondisi mantap fungsional (Km) Panjang jembatan dalam kondisi baik (m) Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan Persentase penyelesaian pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan Panjang jalan yang terbangun Panjang jembatan yang terbangun 1.286,00 1.262,83 98,20 189.923.302.800 188.409.699.735 99,20 10.758,00 10.018,94 93,13 1.103.960.000 1.103.960.000 100,00-47,36-1.103.960.000 1.103.960.000 100,00-43,50 - - - - 1.103.960.000 1.103.960.000 100,00 - - - DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 41

Tabel 3.22 Efisiensi Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 NO KINERJA UTAMA I.1 Sasaran 1 (T1S1): Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilaui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. I.2 Sasaran 2 (T1S2): Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengendara berkendara dengan selamat. II.1 Sasaran 1 (T2S1): Meningkatnya Penyelesaian Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap fungsional Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan Persentase penyelesaian pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan % CAPAIAN KINERJA % CAPAIAN ANGGARAN TINGKAT EFISIENSI 100,30 96,37 3,93 100,00 99,20 0,80 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 42