BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KASUS INCOMPATIBLE PADA PEMERIKSAAN UJI SILANG SERASI (CROSSMATCHING) PADA LEBIH DARI SATU DONOR DENGAN METODE GELL TEST

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

autologous control yang positif mengindikasikan adanya keabnormalan pada pasien itu sendiri yang disebabkan adanya alloantibody di lapisan sel darah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Waktu penelitian adalah Desember April 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitis.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan dan pemeriksaan sampel dilakukan di RS PKU. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2007.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

b. Serum grouping ( Back Typing)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba

BAB III METODE PENELITIAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

MATERI DAN METODA. Kandang dan Perlengkapannya Pada penelitian ini digunakan dua kandang litter sebesar 2x3 meter yang

PANDUAN PELAYANAN DARAH DI BANK DARAH RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CIBINONG BAB I

b) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriatri, Farmakologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

Meti Kusmiati, Danil Muharom Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Kebutuhan cairan dan elektrolit

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri.

Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PELAYANAN DARAH (UTD)

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

PENGAMBILAN SAMPLE DARAH M A R C H

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data pada sebuah penelitian (Mukhtar et al., 2011). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006.

GAMBARAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA ORANG YANG KURANG TIDUR DI USIA PRODUKTIF

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

2 sampai homogen dan diinkubasi 37o C dalam waterbath selama 1530 menit. Berikutnya tabungtabung dipusingkan 1000 RPM selama 10 menit, supernatan dibu

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

PEMERIKSAAN HEMATOLOGY ( SECARA OTOMATIS )

III. MATERI DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

Teknik Pewarnaan Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,

BEBERAPA KONDISI DI BAWAH INI DAPAT MENYEBABKAN PEMBENTUKKAN ANTIBODI DALAM TUBUH:

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 2.4

Beberapa kondisi di bawah ini dapat menyebabkan pembentukkan antibodi dalam tubuh:

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam. pemeriksaan metode pengendapan dengan sentrifugasi.

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mikrobiologi, dan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian

PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu pra eksperimental dengan tipe pre dan post

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang uji sitotoksisitas rebusan daun sirsak (Annona muricata L)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12-

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu pediatri dan ilmu Genetika Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kultur primer sel

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1234567Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Banyumas II,tempat pemeriksaan di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia Banyumas, dan waktu penelitian dilaksanakan bulan Februari sampai Maret 2011. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi penelitian adalah penderita thalassaemia yang melakukan rawat inap dan menjalankan tindakan transfusi darah berulang 10 kali dan 10 kali di Rumah Sakit Banyumas II, pada bulan Februari 2011 baik lakilaki maupun perempuan. 2. Sampel diambil sebanyak 69 penderita dari total populasi penderita thalassemia yang berasal dari RS Banyumas II dan melakukan prosedur permintaan darah di UTDC- PMI Banyumas. D. Variabel 1. Variabel bebas Transfusi darah berulang 20

21 2. Variabel terikat Hasil uji cocok serasi E. Alat dan Bahan 1234567Alat yang digunakan adalah tabung reaksi rak tabung, working table, serofuge/ sentrifuge sero ( DiaCent1-2 ), inkubator ( ID Incubator 37 S II ), liss Centrifuge ( ID Centrifuge 12 S II ), dispenser diluents, micropipette 5ul, 25 ul, 50 ul. Bahan yang digunakan adalah darah vena pasien dengan antikoagulan atau tanpa antikoagulan, darah donor dari kantong darah, liss/coombs card, diluents, anti sera golongan darah ( anti sera A, anti sera, B,anti sera D ), NaCl fisiologis, buvin albumin 6%, sel A, sel B, sel O. F. Prosedur Pemeriksaan 1. Cara pengambilan sampel darah pasien 1234567Pengambilan darah dilakukan pada vena fossa cubiti. Torniquet dipasang pada lengan atas pasien dan pasien diminta untuk mengepalkan tangan, vena yang akan diambil darahnya/ditusuk dibersihkan dahulu dengan alcohol 70% sampai kering. Kemudian kulit ditusuk dengan jarum dan spuit sampai ujung jarum masuk ke lumen vena. Perlahan-lahan spuit ditarik sampai didapatkan darah kurang lebih 3 ml. Setelah darah berhasil didapatkan, tourniquet dilepas, kapas diletakan di atas jarum, kemudian jarum dilepas.

22 Luka bekas tusukan jarum ditekan selama beberapa menit dengan kapas, kemudian ditutup dengan plester. Jarum dilepas dari spuit dan darah dialirkan ke dalam tabung melalui dinding tabung, atau darah dimasukkan ke dalam botol dengan menggunakan EDTA ( dihomogenkan ). 2. Pengambilan sampel donor Sampel untuk donor di ambil dari slang kantong dengan memotong selang kantong yang sudah diberi tanda yaitu ikatan pada selang untuk sampel uji cocok serasi. 3. Pemisahan Serum/ plasma Sampel pasien dan donor pada tabung diberi identitas pada masing-masing tabung. Kemudian disentrifuge pada sentrifuge sero dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. Serum yang terbentuk dipisahkan dari endapan sel-sel darah dengan menggunakan pipet Pasteur. 4. Pencucian Sel darah merah. a. Kedalam tabung dimasukan 8 tetes sel darah merah pekat. b. Kemudian ditambahkan saline 0,9% sebanyak ± 4 ml 5 ml, dan kocok-kocok dengan pipet Pasteur sampai homogen c. Tabung disentrifuge/diputar dengan kecepatan 3000 rpm selama 2 menit. d. Dengan menggunakan pipet Pasteur, supernatan dibuang hingga sel darah merah pekat menjadi 100%

23 e. Pencucian dilakukan sampai tiga kali. 5. Membuat suspensi sel darah merah 5 % (dalam NaCl Fisiologis ) 1234567Satu tetes sel darah merah pekat 100 % yang telah dicuci dimasukan ke dalam tabung, kemudian tambahkan NaCl Fisiologis 19 tetes, kemudian dihomogenkan. 6. Membuat suspensi sel darah merah 1 % (dalam diluent ) a. Dipipet diluents sebanyak 0,5 ml ke dalam tabung (dengan dispenser yang sudah ada ukurannya ) b. Kemudian ditambahkan 5 ul sel darah merah pekat 100% ( yang sudah dicuci ) pada diluent, dikocok-kocok hingga homogen. 7. Pemeriksaan Golongan Darah a. Disiapkan 8 tabung dan beri identitas, Anti A, Anti B, Sel A, Sel B, Sel O, Auto Control, Anti D( Rhesus ), buvin albumin 6% b. Diteteskan 1 tetes sel darah merah ( suspensi 5% ), pada tabung Anti A, anti B, Auto Control, Anti D ( Rhesus ), buvin albumin 6% c. Diteteskan 2 tetes serum/plasma pada tabung sel A, sel B, sel O,dan Auto Control d. Diteteskan 1 tetes Anti A pada tabung Anti A, Anti B pada tabung Anti B, 1 tetes Anti D pada tabung Anti D, dan 1 tetes buvin albumin 6% pada tabung buvin albumin

24 e. Diteteskan 1 tetes sel A pada tabung Sel A, Sel B pada tabung Sel B, Sel O pada tabung Sel O. f. Semua tabung ( 8 tabung ) dicentrifuge dengan kecepatan 3000 Rpm selama 15 detik g. Hasil dibaca terhadap aglutinasi 8. Pemeriksaan Uji Cocok Serasi a. Liss/ coombs card diberi identitas pasien dan donor ( Mayor, minor, auto control dan atau auto pool sesuai kebutuhan ), penutup aluminium dibuka. b. Suspensi 50 ul sel darah merah 1 % donor dan 25 ul plasma pasien dimasuka pada Mayor c. Suspensi 50 ul sel darah merah 1 % pasien dan 25 ul plasma donor dimasukan pada Minor d. Suspensi 50 ul sel darah merah 1 % pasien dan 25 ul plasma pasien pada Auto control e. Liss/ coombs card diinkubasi pada incubator 37 S II selama 15 menit pada suhu 37 C, ( dengan menekan tombol time 1/2/3 sesuai letak liss/coombs card pada rak ) f. Liss/coombs card dicentrifuge pada centrifuge liss S II d selama 10 menit dengan kecepatan 1000 rpm ( dengan menekan tombol start ) Hasil reaksi dibaca secara makroskopis

25 9. Pemeriksaan Direct coombs test a. Diambil liss/ coombs card, diberi identitas. b. Dimasukan suspensi 50 ul sel darah merah 1 % pasien pada liss/coombs card. c. Diputar pada centrifuge liss/coombs card dengan kecepatan 1000 rpm selama 10 menit ( dengan menekan tombol start). d. Hasil reaksi dibaca secara makroskopis G. Pengumpulan Data 1. Data primer didapatkan dari : Unit Tranfusi Darah Cabang PMI Banyumas mengenai hasil pemeriksaan uji cocok serasi penderita dan donor 2. Data sekunder didapatkan dari : Register Laboratorium rawat inap Rumah Sakit Banyumas II, mengenai nama, umur, jenis kelamin dan transfusi darah berulang H. Pengolahan dan analisa data 1234567Data berupa hasil pemeriksaan uji cocok serasi yang diperoleh, disajikan secara deskriptif. 1234567Untuk melihat hubungan varibel transfusi darah berulang dilakukan uji hipotesis Fisher Exact.

26 I. Definisi Operasional 1. Transfusi darah berulang adalah seringnya pasien mendapatkan transfusi darah yang dikategorikan menjadi : a. Kurang dari atau sama dengan 10 kali b. Lebih dari 10 kali Skala data nominal 2. Thalassaemia adalah salah satu jenis anemia hemolitik yang diturunkan secara autosomal oleh kedua orang tuanya. 3. Penderita thalassaemia adalah orang yang dinyatakan menderita thalassaemia dan menjalankan transfusi darah di Rumah Sakit Banyumas II. 4. Hasil uji cocok serasi adalah hasil pemeriksaan mereaksikan antara darah penderita dengan darah donor yang dilakukan sebelum darah ditransfusikan sehingga mendapatkan darah untuk ditransfusikan, dengan metode gel test, dengan kategori hasil : a. Kompatibel ( cocok ) b. Inkompatibel ( tidak cocok secara minor ) 5. Skala data nominal