ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KONSULTAN HUKUM PASAR MODAL BAB 1 KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

2 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

A N G G A R A N D A S A R

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM


YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan

K O M I S I I N F O R M A S I

Rp ,- (seratus juta rupiah

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR YAYASAN GEDHE NUSANTARA

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

YAYASAN Contoh akta Yayasan yang didirikan sebelum berlakunya Undang-undang nomor 16

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan sebelum

KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA (ASLI)

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN GOLF

---Berhadapan dengan saya, YASEER ARAFAT, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kabupaten Bogor, dengan

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO. KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO NOMOR: 01/Kep.BPD/2002 TENTANG: TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1957 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DAERAH *) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FINTECH INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

Versi Final 1. RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

YANG DIWAJIBKAN. 1. Pembayaran wajib kepada Perkumpulan terdiri dari :

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA atau dikenal dengan ASOSIASI MANAJER INVESTASI INDONESIA (AMII) 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA atau dikenal dengan ASOSIASI MANAJER INVESTASI INDONESIA (AMII) BAB I DEFINISI Pasal 1 Dalam Anggaran Rumah Tangga ini yang dimaksud dengan: 1. Asosiasi adalah Perkumpulan Manajer Investasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Asosiasi Manajer Investasi Indonesia, suatu perkumpulan berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan peraturan perundangundangan Republik Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian Perkumpulan Manajer Investasi Indonesia No.34 tanggal 18 Maret 2015, dibuat dihadapan Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta. 2. Pengawas adalah organ Asosiasi yang bertugas memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Asosiasi. 3. Pengurus adalah organ Asosiasi yang bertugas untuk mengurus Perkumpulan yang terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) orang, yang paling tidak terdiri dari Ketua, Sekretaris Umum dan Bendahara. 4. Rapat Umum Anggota Asosiasi adalah baik Rapat Umum Anggota Tahunan maupun Rapat Umum Anggota Luar Biasa yang ketentuan dan tata caranya sesuai dengan sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Dasar Asosiasi. BAB II KEANGGOTAAN Pasal 2 Anggota Anggota Asosiasi adalah badan hukum Manajer Investasi dan Penasihat Investasi yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 9 Anggaran Dasar Asosiasi dan diterima oleh Pengurus sebagai anggota dan berkewajiban membayar uang pangkal serta uang iuran tahunan Anggota yang besarnya ditetapkan oleh Pengurus. 2

Pasal 3 Hak Anggota Setiap Anggota berhak untuk menunjuk sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang wakil untuk: a. ikut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi; b. hadir dalam setiap Rapat Umum Anggota Asosiasi; c. memilih dan dipilih sebagai anggota Pengurus; d. atas nama Anggota mengeluarkan 1 (satu) suara dalam Rapat Umum Anggota Asosiasi. Wakil yang ditunjuk oleh Anggota harus mendapat persetujuan dari Pengurus. Tiap-tiap Anggota berkewajiban untuk: Pasal 4 Kewajiban Anggota a. menjunjung tinggi nama baik Asosiasi dan memahami, mentaati serta tunduk pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik serta peraturanperaturan lain dari Asosiasi. b. Apabila diperlukan oleh Asosiasi, melalui wakil yang ditunjuk, turut menyumbangkan tenaga, pikiran dan keahliannya demi kemajuan dan perkembangan Asosiasi. c. mengundurkan diri dari perkumpulan lain yang sejenis dengan Asosiasi, dalam hal Anggota dengan cara apapun ternyata terdaftar menjadi anggota perkumpulan lain yang sejenis. d. Membayar iuran tahunan Anggota. Pasal 5 Penerimaan Sebagai Anggota Asosiasi Badan hukum Manajer Investasi dan Penasihat Investasi yang ingin menjadi Anggota Asosiasi (calon anggota) mengajukan permohonan dan rekomendasi kepada Pengurus dengan: a. melampirkan bukti tertulis sebagai Manajer Investasi atau Penasihat Investasi yang perijinannya telah diperoleh dari otoritas Pasar Modal Indonesia; b. membayar uang pangkal yang besarnya ditetapkan oleh Pengurus; 3

1. Keanggotaan Asosiasi berakhir karena: Pasal 6 Berakhirnya Keanggotaan Asosiasi a. pengunduran diri atas permintaan resmi dari badan hukum tersebut; b. badan hukum dibubarkan; c. izin sebagai Manajer Investasi atau Penasihat Investasi dibatalkan oleh otoritas Pasar Modal atau oleh Instansi Pemerintah yang berwenang lainnya; d. selama dua (2) tahun berturut-turut tidak membayar iuran tahunan Anggota yang ditetapkan oleh Pengurus; e. selama dua belas (12) bulan berturut-turut tidak lagi menjalankan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengelola investasi atau penasihat investasi; f. Anggota Asosiasi masih menjadi anggota dalam perkumpulan lain yang sejenis dengan Asosiasi lebih dari 3 (tiga) bulan sejak pemberitahuan dari Pengurus atas dualisme keanggotaan Anggota tersebut; g. keputusan Pengurus dengan masukan dari Pengawas, apabila diperlukan oleh Pengurus. 2. Anggota Asosiasi yang keanggotaannya berakhir oleh sebab-sebab dimaksud dalam ayat 1.d. Pasal ini, dapat mendaftarkan kembali keanggotaanya dengan mengajukan permohonan untuk itu kepada Pengurus setelah membayar iuran tahunan Anggota yang terhutang berserta dendanya (bila ada) yang besarnya ditetapkan oleh Pengurus. 3. Anggota Asosiasi yang keanggotaannya berakhir oleh sebab-sebab dimaksud dalam ayat 1.e. Pasal ini, setelah kembali melakukan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengelola investasi, dapat mendaftarkan kembali keanggotaanya dengan mengajukan permohonan untuk itu kepada Pengurus dengan membayar biaya dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Pengurus. 4. Anggota Asosiasi yang keanggotaannya berakhir oleh sebab-sebab dimaksud dalam ayat 1.f. Pasal ini, setelah mengundurkan diri dari keanggotaan perkumpulan lain yang sejenis dengan Asosiasi, dapat mendaftarkan kembali keanggotaanya dengan mengajukan permohonan untuk itu kepada Pengurus dengan membayar biaya dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Pengurus. BAB III RAPAT UMUM ANGGOTA ASOSIASI Pasal 7 1. Rapat Umum Anggota Asosiasi mempunyai kekuasaan dan wewenang tertinggi dalam Asosiasi. 4

2. Rapat Umum Anggota Asosiasi hanya dapat mengambil keputusan yang sah mengenai pokok yang termuat dalam agenda dan acara rapat atau agenda dan acara rapat yang ditentukan dalam Rapat Umum Anggota Asosiasi yang bersangkutan, sepanjang disetujui oleh Anggota yang hadir dalam Rapat Umum Anggota yang bersangkutan dengan memperhatikan ketentuan mengenai kuorum berdasarkan Anggaran Dasar Asosiasi. 3. Anggota Asosiasi yang berhalangan untuk mengirimkan wakilnya untuk hadir dalam Rapat Umum Anggota Asosiasi dapat dan berhak untuk memberikan kuasa untuk mewakilinya kepada salah satu Anggota Asosiasi lainnya, dengan suatu Surat Kuasa tertulis, dengan ketentuan satu Anggota Asosiasi hanya dapat mewakili sebanyak-banyaknya tiga (3) Anggota lainnya. BAB IV PEMILIHAN ANGGOTA PENGURUS Pasal 8 1. Sesuai dengan ketentuan Pasal 16 Anggaran Dasar, pemilihan dan pengangkatan para anggota Pengurus diadakan 3 (tiga) tahun sekali oleh dan dalam Rapat Umum Anggota Asosiasi tanpa mengurangi ketentuan bahwa apabila terjadi suatu lowongan dalam keanggotaan Pengurus yang menurut Pengurus perlu segera diisi dan tidak dapat ditangguhkan sampai diadakan Rapat Umum Anggota Asosiasi yang dimaksud, maka Pengurus berhak dan berwenang untuk mengisi lowongan itu dan pengisian tersebut harus dimintakan pengesahannya oleh Rapat Umum Anggota Asosiasi yang diadakan berikutnya. 2. Anggota Pengurus yang berhenti dan/atau berakhir masa jabatannya dapat mengajukan daftar calon-calon anggota Pengurus baru kepada Rapat Umum Anggota Asosiasi. 3. Cara dan prosedur pemilihan anggota Pengurus adalah sebagai berikut: a. Rapat Umum Anggota Asosiasi memilih suatu panitia pemilihan yang personilnya diusulkan oleh Pengurus dan bertugas untuk menyaring calon anggota Pengurus; b. Panitia pemilihan kemudian menyaring dan memilih 3 (tiga) orang calon anggota Pengurus. c. Rapat Umum Anggota Asosiasi kemudian memilih Ketua Pengurus dari 3 (tiga) orang calon anggota Pengurus yang telah berhasil dipilih oleh panitia pemilihan, berdasarkan suara terbanyak; d. Pemungutan suara dilakukan dengan rahasia dan tertulis, kecuali apabila rapat memutuskan lain. e. Apabila terdapat jumlah suara yang sama dalam pemungutan suara tersebut di antara calon Pengurus, maka terhadap calon Pengurus yang memperoleh suara yang sama tersebut diadakan pemungutan suara ulang. 5

f. Calon Pengurus yang mendapat suara terbanyak, dipilih sebagai Ketua Pengurus dan mengajukan usulan calon Sekretaris Umum dan calon Bendahara, untuk diangkat oleh Rapat Umum Anggota Asosiasi. g. Pengurus yang terpilih secara bersama-sama atas dasar musyawarah untuk mufakat di antara mereka menetapkan personalia Pengurus yang bila mana dipandang perlu, Pengurus dibantu oleh departemen-departemen demi kelancaran mekanisme dan kegiatan Asosiasi. BAB V HAK-HAK DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 9 Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar, hak-hak dan kewajiban-kewajiban anggota Pengurus adalah sebagai berikut: 1. Hak dan Kewajiban Ketua: a. Mewakili Asosiasi baik di dalam maupun di luar Pengadilan dan berhak mengikat Asosiasi dalam tindakan mengenai pengurusan maupun tindakantindakan yang melibatkan harta kekayaan Asosiasi, dengan batasan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Asosiasi; b. memimpin Rapat-Rapat Umum Anggota Asosiasi; c. mengadakan dan memimpin rapat-rapat Pengurus; d. membuat laporan tahunan dari semua kegiatan Asosiasi yang akan disampaikan dalam Rapat Umum Anggota Tahunan; e. hal-hal dan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan oleh Rapat Umum Anggota Asosiasi dan rapat Pengurus. f. Berhak untuk mengangkat dan memberikan wewenang kepada, serta memberhentikan seorang atau lebih Petugas Pelaksana Administrasi Harian yang bukan Anggota Asosiasi untuk bekerja secara penuh pada Asosiasi dengan mendapatkan imbalan yang besarannya ditetapkan oleh Pengurus. 2. Hak dan Kewajiban Sekretaris Umum: a. membuat berita acara risalah-risalah Rapat Pengurus, Rapat Umum Anggota Asosiasi ; b. mengurus administrasi Asosiasi, antara lain menyelenggarakan suratmenyurat, termasuk semua pemberitahuan tentang rapat-rapat/keputusankeputusan Pengurus; c. membuat laporan tahunan yang disampaikan pada Rapat Umum Anggota Tahunan; dan d. hal-hal lain yang ditetapkan dalam Rapat Umum Anggota Asosiasi dan/atau oleh Pengurus e. Dalam hal Ketua tidak hadir atau berhalangan karena alasan apapun, Sekretaris Umum bertindak untuk melaksanakan tugas-tugas Ketua. 6

3. Hak dan Kewajiban Bendahara: a. menagih dan menerima semua iuran dan pembayaran-pembayaran (termasuk benda-benda) lainnya yang harus dibayar kepada Asosiasi; b. menerima semua sumbangan yang ditujukan kepada Asosiasi; c. membayar dari kas Asosiasi semua pengeluaran yang disetujui oleh Pengurus dan Rapat Umum Anggota Asosiasi; d. melakukan pembukuan/pencatatan dari semua penerimaan dan pengeluaran uang Asosiasi; e. memperlihatkan buku-buku tentang keuangan kepada auditor yang ditunjuk, disertai penjelasan-penjelasan yang diperlukan; f. menyiapkan dan menyerahkan laporan bulanan tentang keuangan Asosiasi pada umumnya kepada Pengurus; g. menyiapkan dan menyerahkan laporan tahunan tentang seluruh aktiva dan pasiva (termasuk mengenai penerimaan dan pengeluaran uang) untuk dan atas nama Asosiasi, yang akan dibicarakan dalam Rapat Umum Anggota Tahunan; dan h. hal-hal lain yang ditetapkan oleh Rapat Umum Anggota Asosiasi dan/atau Pengurus. BAB VI KEUANGAN Pasal 10 1. Keuangan Asosiasi diperoleh dari uang pangkal, uang iuran tahunan Anggota, uang sokongan, hibah dan/atau penerimaan lainnya yang sah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan tidak bertentangan dengan peraturan serta tujuan Asosiasi. 2. Pembayaran wajib kepada Asosiasi terdiri dari: a. uang pangkal dan iuran tahunan Anggota yang dipungut dari para Anggota Asosiasi; dan b. uang pembayaran-pembayaran lainnya. 3. Besarnya uang pangkal dan uang iuran tahunan Anggota ditetapkan oleh Pengurus. 4. Apabila Anggota Asosiasi tidak membayar iuran tahunan Anggota selama dua (2) tahun berturut-turut, maka keanggotaan yang bersangkutan dalam Asosiasi dengan sendirinya berhenti. 5. Pembayaran yang dilakukan oleh Anggota Asosiasi baik uang pangkal maupun uang iuran tahunan Anggota tidak dapat diminta kembali dan menjadi milik Asosiasi. 7

BAB VII HAL-HAL LAIN Pasal 11 1. Para Anggota Asosiasi harus mentaati segala ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Asosiasi serta peraturan Asosiasi lainnya. 2. Semua keberatan, pengaduan dan usul harus disampaikan secara tertulis ke Pengurus dengan ketentuan bahwa mereka yang mengajukan keberatankeberatan, pengaduan-pengaduan itu harus bertanggung jawab atas kebenaran dari apa yang mereka ajukan itu. 3. Pengurus mempunyai wewenang untuk mengambil tindakan disiplin terhadap Anggota Asosiasi yang tidak mengindahkan peraturan-peraturan yang berlaku dalam Asosiasi. 4. Tindakan-tindakan disiplin yang dapat dilakukan oleh Pengurus terhadap pelanggaran-pelanggaran tersebut dalam ayat 3 Pasal ini ialah: a. Teguran secara tertulis. b. Peringatan keras dengan surat. c. Pemberhentian sementara dari keanggotaan selama 3 (tiga) bulan sampai 6 (enam) bulan. d. Pemberhentian sebagai Anggota Asosiasi. 5. Sebelum tindakan-tindakan tersebut dalam ayat 4 Pasal ini diambil, Anggota Asosiasi yang bersangkutan harus didengar keterangannya oleh Pengurus dan Pengawas. BAB VIII PENUTUP Pasal 12 1. Anggaran Rumah Tangga ini, demikian pula tiap-tiap perubahannya berlaku segera setelah diputuskan oleh Rapat Umum Anggota Asosiasi. 2. Syarat-syarat berkenaan dengan perubahan Anggaran Dasar berlaku mutatis mutandis dalam perubahan Anggaran Rumah Tangga ini. Anggaran Rumah Tangga ini disahkan dalam Rapat Umum Anggota Asosiasi bertempat di Jakarta pada tanggal 7 Juni 2017 dan dinyatakan berlaku mulai tanggal ditetapkan. 8