BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perusahaan PT. BPR Nguter Surakarta. mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
KINERJA AO (ACCOUNT OFFICER) DALAM MELAKUKAN ANALISA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA TUGAS AKHIR

BAB III PEMBAHASAN. keputusan nomor C HT Th 1994 tertanggal 8 November 1994

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MEKANISME TRANSAKSI DAN PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA (STUDI KASUS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA)

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

PENERAPAN PRINSIP 5 C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA (STUDI KASUS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. modal dasar pada saat itu berjumlah Rp ,- (dua ratus lima

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukan bank yang menawarkan berbagai jenis kredit kepada. Upaya masyarakat dalam meningkatkan taraf perekenomiannya

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi

BAB I PENDAHULUAN. pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS. Terbatas. Berdasarkan Undang-undang 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok

BAB II GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Bank Artha Margahayu terlahir dari pemikiran 3 (tiga) orang anak muda.

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PT BPR MITRA DAYA MANDIRI (BPR MDM)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri)

BAB III PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM

Sistem pemberian kredit pada PT BPR Rejeki Insani cabang Klaten. Oleh: Indri Praptono NIM. F BAB I GAMBARAN UMUM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Showroom Kardi Putera Motor pertama kali berdiri pada tahun 1997 dengan

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT DAN PENERAPAN PRINSIP 5C PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PROFIL PT. METRO MEDAN. pemasaran dan penjualan barang barang elektronik dan furniture dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bisnis utamanya adalah pembiayaan retail sepeda motor Honda baik baru maupun

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

Transkripsi:

BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan PT. BPR Nguter Surakarta PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggaran dasar awal yang dibuat oleh Notaris Nur Fariah Latif Sarjana Hukum, Notaris di Karanganyar, tanggal 2 Maret 1994 dengan akte No: 12, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana terdapat dalam Surat Keputusan no C2-16.782.HT.01.01.Th 1994 tertanggal 8 November 1994. Dengan berbagai pertimbangan antara lain sarana yang lebih memadai, dan lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah, maka sejak tanggal 15 April 2001 lokasi PT BPR Nguter dipindahkan ke Jl. Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi PT BPR Nguter Surakarta dipindahkan lagi ke Jl. Honggowongso No. 69 Surakarta, hal ini dimaksudkan agar lokasinya lebih strategis dan lebih dekat dengan nasabah potensial. Meskipun PT BPR Nguter Surakarta berlokasi di pusat kota Solo, namun BPR Nguter Surakarta tidak hanya mengandalkan wilayah kerja disekitar eks Karesidenan Surakarta, seperti Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Wonogiri dan Sragen namun meliputi 47

wilayah di luar karesidenan Surakarta PT BPR Nguter Surakarta terus melakukan pengembangan dan perluasan wilayah kerja sehingga pada tanggal 24 Januari 2011 telah membuka Kantor Cabang Magelang yang beralamat di Ruko Metro Square Blok C 5 Jl. Mayjen Bambang Soegeng, Mertoyudan, Magelang dengan wilayah kerja yang meliputi Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, dan sekitarnya. Serta kantor cabang di daerah Prambanan pada tanggal 02 Agustus 2013. Untuk mendukung kegiatan operasional di wilayah tersebut, bank telah mempersiapkan petugas lapangan, baik dalam perhimpunan dana masyarakat maupun penyaluran kredit dan penagihan kredit (sistem jemput bola). Sehingga dalam perhimpunan dana dan penyaluran kredit dapat merata dan meluas ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai wilayah karesidenan Surakarta. Perizinan dan legalitas usaha adalah sebagai berikut : a. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dengan nomor TDP 11 16 16500824 tertanggal 13 Juni 2001 yang berlaku s/d tanggal 13 Juni 2006 diperbarui dengan nomor TDP 11.16.1.65.00824 berlaku s/d tanggal 13-06-2011. Dan terakhir telah diperbarui dengan nomor TDP 11.16.1.65.00824 berlaku s/d tanggal 13-06-2016. 48

b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikeluarkan oleh kantor pelayanan pajak klaten dengan nomor NPWP 1.545.687.4-525.000 dengan nomor register 007703-5253. c. Keputusan menteri keuangan Republik Indonesia nomor Kep.100/KM.17/1996 tentang pemberian izin usaha PT. Bank Perkreditan Rakyat Nguter Sukoharjo yang di tetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Maret 1996. 2. Visi dan Misi a. PT. BPR Nguter mempunyai visi yaitu : Menjadi BPR Berkelas Nasional (National Class Finance Company) b. Misi PT. BPR Nguter adalah : Membantu mewujudkan sesuatu yang sangat didambakan dan diperlukan masyarakat agar kehidupannya menjadi lebih baik dan lebih sejahtera. Bertolak pada visi dan misi di atas yag merupakan pandangan strategis dalam menggapai jangka panjang dan global, maka strategi manajemen yang dapat dilakukan dalam merealisasikan rencana kerja tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1) Mengembangkan organisasi pemasaran yang berkaitan dengan pencapaian target funding maupun lending. 49

2) Memperluas penghimpunan dan pengumpulan dana bak melalui tabungan maupun deposito serta meningkatkan pangsa pasar kredit. 3) Meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik dari pesaing. 4) Memperbaiki dan mereview persyaratan kredit dan prosedur pemberian kredit yang dapat memperlambat pelayanan. 5) Mengadakan penyempurnaan kebijakan kebijakan sesuai dengan perkembangan ekonomi dan kebijaka pemerintah (Bank Indonesia) yang tertuang dalam API (Arsitektur Perbankan Indonesia). 6) Menyesuaikan tingkat bunga deposito maupun kredit pesaing. 7) Memberikan peluang kepada setiap karyawan untuk mengikuti pelatihan ketrampilan yang mendukung produktivitas kerja. 8) Memperingan persyaratan kredit dan mempercepat proses pemberian kredit namun tetap berpedoman pada prinsip kehati hatian. 3. Penghargaan Produk yang inovatif, SDM dan pelayanan yang berkualitas menjadi strategi PT.BPR Nguter Surakarta. Selama dua tahun berturutturut yaitu tahun 2010 dan 2011, PT. BPR Nguter Surakarta mendapatkan penghargaan karena kinerjanya yang sangat bagus. Penghargaan tersebut antara lain: 50

a. Infobank BPR Awards 2012, di Ambarukmo Hotel Yogyakarta, 12 juli 2012. Infobank memberikan penghargaan kepada PT. BPR Nguter Surakarta dengan predikat sangat bagus atas kinerja keuangan selama tahun 2011. b. The Inspiring Leader Choice Awards, Awarded to BPR Nguter Surakarta Category The Best in Innovation of The Year 2012(from Minister of Industry of Reublic Indonesia, Moh. S. Hidayat) Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta 15 juni 2012. 4. Kepemilikan/Pemegang Saham Pada tanggal 22 Juni 2000 terjadi perubahan kepemilikan (akusisi) dari pemilik lama kepada pemilik baru yaitu : a. Djoko Pong Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60% b. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 35% c. Dwi Esti Nastiti dengan komposisi saham sebesar 5% 5. Permodalan PT.BPR Nguter dalam memenuhi peraturan pemerintah tentang CAR minimal 8% telah melakukan perubahan modal dasar sebanyak 2 (dua) kali, dimana perubahan tersebut dilaksanakan sebagai berikut : a. Tahun 2005 terjadi perubahan modal dasar dari Rp 1.600.000.000,- menjadi Rp 6.400.000.000,-. Modal yang disetor juga mengalami 51

perubahan dari Rp 6.400.000.000,- menjadi sebesar Rp 2.820.000.000,-. b. Pada bulan Februari 2006 telah dilakukan perubahan modal dasar menjadi Rp 10.000.000.000,- yang terbagi atas 20.000 lembar saham, masing-masing saham bernilai sebesar Rp 500.000,-. Modal dasar tersebut ditempatkan dan disetor sejumlah 41% atau sejumlah 8.200 lembar saham dengan nominal seluruhnya sebesar Rp 4.100.000.000,-. Dari Modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pemegang saham yaitu : Tabel 3.1 Nama dan Jumlah Pemegang Saham Pemegang Saham Lembar Prosentase Jumlah Saham ( % ) Tn. Djoko Pong Sugoto 4.920 Rp2.460.000.000 60 Ny. Agustine Esther 2.870 Rp1.435.000.000 35 Ny. Dwi Esti Nastiti 410 Rp205.000.000 5 Jumlah 8200 Rp4.100.000.000 100 Sumber : PT. BPR NGUTER Surakarta, 2006 Hal ini merupakan wujud dari komitmen para pemegang saham untuk selalu memperkuat permodalan PT. BPR NGUTER Surakarta. 52

6. Perubahan Susunan Pengurus Setelah terjadi akuisisi, maka PT. BPR Nguter juga melakukan perubahan pengurus seluruhnya. Untuk memenuhi Undang-Undang Perseroan Terbatas tentang jumlah direksi harus 2 orang, maka RUPS memutuskan mengangkat 2 (dua) orang direktur yang telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia pada bulan mei 2004. Susunan pengurus yang baru sejak bulan Mei 2004 yaitu sebagai berikut : a. Komisaris Utama : Tn. Anta Winata b. Komisaris : Tn. Djoko Pong Sugoto SE,MBA c. Direktur Utama : Ny. Dwi Esti Nastiti SE d. Direktur : Tn. Hendrardi, SE Pada bulan Maret 2005 Direktur PT. BPR NGUTER Surakarta, Bapak Hendrarti, SE menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri tersebut mengakibatkan posisi sebagai direktur untuk sementara waktu belum ada yang menempati. Pada bulan Oktober 2005, diadakan engangkatan kembali direktur baru yang telah melalui fit and proper test di Bank Indonesia dan telah dinyatakan lulus test, maka dilakukan Rapat Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang bertujuan untuk mengangkat Lusiawati Oeyeng sebagai Direktur di PT. BPR Nguter Surakarta. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan Undang- Undang Perseroan Terbatas. 53

Susunan pengurus PT. BPR Nguter Surakarta yang baru sejak bulan November 2005 adalah sebagai berikut : a. Komisaris Utama : Tn. Anta Winata b. Komisaris : Tn. Djoko Pong Sugoto SE,MBA c. Direktur Utama : Ny. Dwi Esti Nastiti SE d. Direktur : Ny. Dra Lusiawati Oeyeng Kemudian pada tanggal 28 Juni 2007 melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa menunjukan bahwa telah disetujui pengunduran diri Direktur Utama Dwi Esti Nastiti dan Komisaris Djoko Pong Sugoto SE,MBA. Susunan pengurus PT. BPR NGUTER Surakarta yang baru pada tahun 2007 adalah sebagai berikut: a. Komisaris Utama : Tn. Anta Winata b. Direktur : Ny. Dra Lusiawati Oeyeng Berdasarkan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 42 tertanggal 29 Juni 2007. Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas dan ketentuan Bank Indonesia, bahwa pengurus Bank Perkreditan Rakyat (BPR) harus terdiri dari 2 (dua) orang komisaris dan 2 (dua) orang direktur, maka Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan mengangkat 1 (satu) orang komisaris dan 1 (satu) orang direktur yang telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia pada tanggal 22 September 2008 dan sudah 54

dinyatakan lulus oleh Bank Indonesia. Susunan pengurus PT. BPR Nguter berubah menjadi sebagai berikut : a. Komisaris Utama : Tn. Drs. Sri Dadi Wibowo. MM b. Komisaris : Tn. Anta Winata c. Direktur Utama : Ny. Fransisca Permata Dewi, SE. MM d. Direktur : Ny. Dra Lusiawati Oeyeng Berdasarkan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 03 tanggal 11 November 2008. Pada tanggal 24 Maret 2009 melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa susunan pengurus terakhir PT. BPR NGUTER Surakarta adalah sebagai berikut : a. Komisaris Utama : Tn. Bambang Subartono, SE b. Komisaris : Tn. Drs. Sri Dadi Wibowo. MM c. Direktur Utama : Ny. Fransisca Permata Dewi, SE. MM d. Direktur : Tn. Yusak Adi Nugroho, SE Berdasarkan Akte Notaris Drajad Uripno, SH No. 01 tanggal 04 Maret 2009. Daftar pemegang saham baru PT. BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut : 55

Tabel 3.2 Nama dan Jumlah Pemegang Saham Baru Pemegang Saham Lembar Prosentase Jumlah Saham ( % ) Tn. Djoko Pong Sugoto 4.920 Rp2.460.000.000 60 Ny. Agustine Esther 3.280 Rp1.640.000.000 40 Jumlah 8200 Rp4.100.000.000 100 Sumber : PT. BPR NGUTER Surakarta, 2010 7. Struktur Organisasi dan Job Description Struktur organisasi dalam suatu perusahaan merupakan kerangka dasar atau komponen-komponen yang mempersatukan bagian-bagian yang ada dalam suatu perusahaan sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Struktur organisasi PT. BPR Nguter Surakarta terdiri dari divisi-divisi yaitu: a. RUPS b. Dewan Komisaris c. Direksi d. Kepala Bagian Kredit 1) Administrasi Kredit 2) Account Officer 56

3) Collector/Penagihan Kredit e. Kepala Bagian Operasional 1) Kasir 2) Tabungan/Deposito 3) Pembukuan 4) Umum f. Marketing dan Satuan Pengawas Intern (SPI) Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. BPR NGUTER SURAKARTA Sumber : PT. BPR NGUTER SURAKARTA 57

Job Description a. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di suatu perusahaan. Setiap keputusan penting yang menyangkut perusahaan diputuskan disini. b. Dewan Komisaris Dewan komisaris disini berperan sebagai pengawas dan koordinasi. Atasan langsung dari Dewan Komisaris adalah RUPS. Tugas dan tanggung jawab secara umum yaitu: 1) Membantu para pemegang saham dalam mengatur dan menjalankan BPR supaya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2) Memimpin dan mengawasi kinerja Direksi dalam menjalankan tugas-tugasnya. c. Direksi Tugas dan tanggung jawab secara umum: 1) Melaksanakan kegiatan organisasi serta mengawasi jalannya kebijakan. 2) Mengorganisir kegiatan organisasi serta mengawasi jalannya kebijakan 3) Menambah, mengangkat, memindahkan, serta memberhentikan pegawai 4) Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan kebijakan umum 58

5) Memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar 6) Menindaklanjuti hasil evaluasi dari BI, Komisaris, SPI. d. Kabag. Kredit Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Mengkoordinasi dan merencanakan tugas-tugas admin kredit,account officer dan collection di lapangan. 2) Bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan kepada masyarakat. 3) Bertanggung jawab atas kinerja admin kredit dan kelancaran pencairan. 4) Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit dan pencairan kredit yang disalurkan sudah sesuai dengan System Operation Procedur (SOP) perusahaan. 5) Melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja admin kredit account officer dan collection. e. Admin Kredit Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Menerima pengajuan kredit dari dealer atau umum baik melalui telepon maupun nasabah datang sendiri ke kantor PT. BPR Nguter Surakarta, serta memberikan informasi mengenai proses kredit kepada calon debitur. 2) Melakukan Sistem Informasi Debitur (SID)/BI Checking. 59

3) Mengetik perjanjian kredit (PK). 4) Membuat kompensasi lembur hari sabtu di setiap bulan. 5) Pengecekan kelengkapan setiap berkas pengajuan kredit dan report survey yang di acc/disetujui oleh pimpinan. 6) Membuat MOU dengan pihak lain. f. Account Officer(AO)/ Surveyor Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Menerima order untuk di survey dari admin kredit 2) Pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur 3) Melakukan survey ke tempat calon debitur (meliputi survey rumah tinggal, jaminan, pekerjaan/usaha, lingkungan sekitar). 4) Menganalisa hasil survey dan dilaporkan kepada komite kredit. 5) Membuat laporan analisa survey report mengenai calon debitur. 6) Menyampaikan pada admin kredit apakah pengajuan kredit calon debitur tersebut disetujui atau ditolak. g. Kasie/Admin Account Officer(AO)/ Surveyor Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas account officer di lapangan 2) Melakukan koordinasi dengan kasie collection jika terdapat permaslahan dalam hal penanganan kredit bermaslah dan 60

membutuhkan informasi tambahan dari account officer mengenai kondisi debitur. 3) Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja account officer. 4) Mengarahkan dan membimbing account officer agar hasil survey dan analisa kredit lebih berkualitas. 5) Menerima laporan hasil survey dari account officer. 6) Bertanggung jawab atas kinerja account officer dan hasil survey. 7) Monitoring hasil kerja per account officer. h. Bagian Kolektor/Collection Filter Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran. 2) Pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan pembayaran yang telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan. 3) Mencari informasi atau lacak pada debitur pindah alamat tanpa sepengetahuan pihak lain. 4) Pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan jaminan yang sudah dipindahalihkan oleh pihak lain. 61

5) Melakukan pengambilan angsuran atau collect ke dealer yang bekerja sama dengan pihak bank. 6) Membuat laporan kronologi. i. Kasie Kolektor/ Collection Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Mendistribusikan pekerjaan atau surat tagihan kepada kolektor. 2) Bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPL atau kredit macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan. 3) Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas kolektor di lapangan. 4) Melakukan koordinasi dengan kasie account officer terkait permaslahan penanganan kredit bermasalah. 5) Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada direksi tentang penanganan kredit bermasalah. 6) Bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang di bawa kolektor. j. Marketing Kredit Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Mencapai target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 2) Menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit antara lain konsumtif, modal kerja dan investasi. 62

3) Melakukan follow up terhadap nasabah yang mengajukan kredit. 4) Mengumpulkan file data calon nasabah baik pengajuan langsung dari nasabah maupun dari dealer/show room atau rekanan lain di PT. BPR Nguter Surakarta. 5) Melakukan surveyor tentang kondisi calon nasabah. 6) Memberikan kabar atau informasi kepada nasabah mengenai hasil survei dalam hal ini di acc atau di tolak oleh PT.BPR Nguter Surakarta. k. Teller/kasir Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Menerima setoran dan pengambilan tunai (angsuran, tabungan, pengambilan tunai dari Bank-pickup service). 2) Pengeluaran biaya-biaya yang disertai nota maupun kuitansi. 3) Pencatatan kuitansi atau nota pemasukan dan pengeluaran di buku kasir kemudian di ulang di buku pemasukan kas dan pengeluaran kas. 4) Meng-input ke program MMS 5) Pencetakan buku tabungan 6) Akhir hari ini membuat laporan mutasi kas (jumlah uang). l. Bagian Staff Tabungan/Deposito Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Staff Tabungan meliputi: 63

a) Melayani pembukuan dan penutupan rekening tabungan b) Melayani transaksi nasabah baik penyetoran, pemindahan atau pemindahbukuan. c) Update bunga tabungan per nasabah setiap akhir bulan. d) Menyimpan (file) aplikasi rekening, bukti setor, voucher bunga transaksi. 2) Staff Deposito meliputi: a) Aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito. b) Pembayaran bunga deposito nasabah. c) Membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo. d) Input transaksi deposito. e) Membuat laporan bulanan untuk lembaga penjamin simpanan (LPS). m. Staff Pembukaan Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Melakukan pengecekan hitungan bunga deposito dari bagian deposito. 2) Membuat laporan BI (laporan bulanan, laporan pengaduan nasabah, laporan publikasi 3 bulan sekali, laporan mingguan) 3) Mengirim laporan keuangan untuk kantor pajak. 4) Membuat voucher pembukuan. 5) Membuat laporan keuangan dan input transaksi. 6) Bertanggung jawab atas setiap pengeluaran dari kas kecil. 64

7) Melakukan transaksi yang berhungan dengan antar bank aktiva termasuk monitoring deposito serta mutasi rekening. n. Satuan Pengawas Intern (SPI) Tugas dan tanggung jawas secara umum: 1) Memeriksa mutasi kas pada akhir hari secara berkala. 2) Memeriksa bukti-bukti transaksi harian secara periodic dan membandingkan dengan peraturan-peraturan yang ada. 3) Membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Indonesia. 4) Melakukan On The Spot ke debitur secara berkala. 5) Memeriksa mutasi buku tabungan dan membandingkan dengan kartu tabungan. 8. Produk dari PT. BPR NGUTER Surakarta PT. BPR Nguter Surakarta ini dalam melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kembali kepada masyarakat telah terwujud didalam berbagai produk yang dimiliki, diantaranya : 1) Tabungan Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan Cek, Bilyet Giro, dan atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. 65

2) Simpanan Berjangka atau Deposito Simpanan Berjangka atau Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. 3) Kredit Adapun macam-macam kredit yang ditawarkan oleh PT. BPR Nguter antara lain : a. Kredit Modal Usaha Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk menambah modal usaha nasabah. b. Kredit Multiguna Kredit multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah lainya, seperti pernikahan, pendidikan, renovasi rumah, dll. c. Kredit Konsumtif Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif misalnya, untuk membeli kendaraan, rumah dll. d. Pembiayaan Pembeliaan Sepeda Motor ( th. 1996 ke atas) e. Pembiayaan Pembelian Mobil ( th. 1990 ke atas ) f. Pembiayaan Motor Besar ( MOGE ) 66

B. PEMBAHASAN MASALAH Prosedur pemberian kredit merupakan suatu proses yang harus dilalui agar dana yang disalurkan kepada masyarakat melalui pemberian kredit tersebut dapat tersalurkan dengan baik dan tepat guna. Pada umumnya dalam dunia perbankan syarat dan ketentuan dalam pemberian kredit antara bank yang satu dengan yang lainnya hampir sama, hanya ada beberapa kebijakan yang diberikan khusus dari masing-masing bank yang menjadikan syarat dan ketentuan pemberian kredit kepada masyarakat terlihat berbeda. Kebijakan yang diberikan bank tersebut menjadi suatu dasar pertimbangan sendiri oleh masing-masing bank sebagai tolak ukur atau penilaian terhadap calon debitur mengenai kelayakan kredit tersebut diberikan dan kemampuan calon debitur dalam membayarkan kembali kredit yang telah diterima. Hal itu sangat penting bagi bank karena dapat memperkecil adanya resiko-resiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit. PT. BPR Nguter Surakarta menawarkan berbagai macam produk, dimana salah satunya adalah pemberian pembiayaan pembelian kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil. 1. Prosedur Pengajuan Permohonan Pembiayaan Pembelian Kendaraan Bermotor di PT. BPR Nguter Surakarta Pemberian kredit pembiayaan pembelian kendaraan bermotor oleh PT. BPR Nguter Surakarta tersebut tidak kalah bersaing dengan lembaga pembiayaan lainnya seperti leasing-leasing khususnya yang ada di Surakarta dan sekitarnya. Syarat yang mudah dan proses yang cepat menjadikan salah 67

satu produk yang diberikan tersebut dapat dijangkau semua golongan masyarakat, baik masyarakat golongan atas, menengah hingga golongan kebawah. Berbagai usaha yang dilakukan oleh PT. BPR Nguter dalam menawarkan produk pembiayaan pembelian kendaraan bermotor ini. Usaha usaha tersebut diantaranya dengan menyebarkan brosur, menawarkan produk tersebut kepada nasabah ataupun mantan nasabah (debitur) dan juga melakukan sistem jemput bola. Sistem jemput bola yang dimaksud yaitu teknik penawaran produk pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang dilakukan oleh marketing dengan cara langsung mendatangi target pemasaran, misalnya dealer-dealer ataupun melalui marketing dari dealerdealer yang sudah lama menjalin kerjasama dengan PT. BPR Nguter Surakarta. Calon debitur yang akan mengajukan permohonan kredit pembelian kendaraan bermotor datang ke PT. BPR Nguter Surakarta untuk mencari tahu informasi tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pengajuan permohonan kredit. Customer Service dalam hal ini yang bertugas untuk menjelaskan seluruh persyaratan, prosedur dan ketentuan-ketentuan pengajuan kredit pembelian kendaraan bermotor. Marketing membantu dan membimbing calon debitur dalam memenuhi persyaratan-persyaratan dan melengkapi berkas-berkas yang harus diberikan kepada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai pengajuan permohonan kredit. 68

Pengajuan permohonan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil diawali dengan pengisian Aplikasi Permohonan Kredit (APK) yang disertai dengan persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan dalam pengajuan permohonan kredit. Persyaratan dan dokumen-dokumen sebagai data yang dibutuhkan oleh pihak bank terhadap calon debitur adalah sebagai berikut : a. Fotocopy KTP Suami/Istri b. Fotocopy Kartu Keluarga c. Fotocopy Surat Nikah d. Fotocopy Jaminan (Sertifikat/BPKB) e. Fotocopy Rekening Listrik, Air, dan Telepon f. Slip Gaji g. Daftar Riwayat Pinjaman (SID) h. Dokumen Pendukung lainnya (bila diperlukan) Aplikasi Permohonan Kredit (APK) juga harus dapat dipenuhi oleh calon calon debitur sebagai syarat dalam pengajuan permohonan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor. 69

Customer service juga bertugas untuk menerangkan beberapa ketentuan-ketentuan yang diberikan PT. BPR Nguter Surakarta kepada para calon debitur yang akan mengajukan permohonan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah sebagai berikut : a. PT. BPR Nguter Surakarta memberikan kredit sebesar 70% dari nilai jaminan atau nilai pasar yang diberikan. b. Suku bunga pinjaman kredit pembelian kendaraan bermotor ada 2 (dua) macam yaitu bunga menurun sebesar 3% dan 2% untuk bunga flat. c. Debitur akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 66.000,- dan biaya materai Rp 24.000,- bagi pemberian pembiayaan diatas Rp 10.000.000,- dan bagi pembiayaan dibawah Rp 10.000.000,- maka debitur akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 78.000,- dan biaya materai Rp 12.000,-. Selain itu seluruh jenis pembiayaan akan dikenakan potongan untuk deposito sebesar Rp10.000,-, jadi total administrasi keseluruhan yang harus dibayar untuk suatu pembiayaan yaitu sebesar Rp 100.000,-. Setelah seluruh dokumen-dokumen dan berkas-berkas dari calon debitur terpenuhi dan telah diserahkan langsung ke bank atau melalui marketing, customer service bertugas untu memberikan berkas-berkas pengajuan kredit tersebut ke bagian Administrasi Account Officer (AO) untuk diperiksa kelengkapannya. Bagian Administrasi AO ini akan melakukan pengecekan status calon debitur dalam dunia perbankan melalui 70

SID (Sistim Informasi Debitur). Melalui SID inilah akan terlihat status atau riwayat calon debitur termasuk lancar atau sedang/pernah bermasalah dengan bank lainnya. Calon debitur dengan status lancar dalam SID maka pengajuan permohonan pembiayaan tersebut akan diproses dengan penilaian terlebih dahulu oleh bagian surveyor yang akan menilai langsung kondisi lapangan calon debitur. 2. Prosedur Penilaian terhadap Debitur yang Mengajukan Permohonan Pembiayaan Pembelian Kendaraan Bermotor Calon debitur yang telah dicek dalam SID dan memiliki riwayat atau status lancar selanjutnya akan dilakukan survey atau penilaian langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi sesungguhnya calon debitur tersebut. Surveyor dan marketing akan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan penilaian kepada calon debitur dengan menerapkan pinsip 5C. Penilaian yang dilakukan akan dituliskan langsung ke dalam lebar Analisis Kredit. Penerapan prinsip 5C yang dilakukan surveyor di PT. BPR Nguter Surakarta dalam melakukan penilaian akan sangat membatu untuk mengambil keputusan kredit. Prinsip 5C yang diterapkan surveyor dalam melakukan penilaian terhadap calon debitur sehingga permohonan kreditnya dapat terealisasi adalah sebagai berikut : a. Capital Gambaran Pekerjaan Debitur 71

Penilaian terhadap pekerjaan debitur akan dapat mengetahui asal modal debitur yang ada untuk saat ini. Usaha Pendukung Lain Untuk mengetahui sumber modal lainnya yang dimiliki debitur sebagai pendukung modal utama dari pekerjaannya. b. Collateral Data Jaminan BPKB Merupakan data atau identitas dari BPKB kendaraan motor yang diajukan oleh debitur sebagai barang jaminan kredit. Data jaminan BPKB ini meliputi : - No. BPKB /No. Pol - Merk / Type - No. Rangka /Mesin - Tahun / Warna - Atas Nama - Alamat Taksiran Jaminan Merupakan penaksiran dari harga atau nilai jaminan kredit terbut. Taksiran jaminan meliputi : - Harga Pasar (Bank) / Taksiran - Taksasi - Permintaan Kredit - Call Ratio 72

- Usulan Pencairan Kredit Jaminan yang diberikan kepada bank memiliki nilai lebih dari 70% dari jumlah kredit yang diberikan. Jaminan hendaknya juga diteliti resmi tidaknya surat atas jaminan tersebut untuk mengurangi resiko-resiko yang mungkin terjadi. c. Condition Penilaian terhadap kondisi ekonomi debitur dan prospek usaha yang sedang berjalan. Prinsip condition dalam hal ini meliputi : Status Tempat Tinggal Asset yang Dimiliki Kondisi Ekonomi Penilaian terhadap prospek usaha yang baik akan memperkecil resiko kredit tersebut bermasalah. d. Capacity Penilaian terhadap kemampuan debitur untuk membayarkan kembali kembai kredit yang telah diterimanya. Pengukuran capacity ini dapat dilihat dari aspek-aspek berikut ini : Aspek Pendapatan - Besar pendapatan debitur - Penghasilan Istri/suami/penjamin - Total pendapatan yang diperoleh 73

Aspek Pengeluaran - Biaya rumah tangga - Biaya telepon/hp/listrik - Biaya pendidikan - Biaya lain-lain Biaya-biaya tersebut diatas akan dapat menilai besar pengeluaran debitur yang akan dibandingkan dengan besar pendapatan debitur, darisitu dapat dinilai dari penghasilan bersihnya apakah debitur akan mampu membayarkan kembali kredit yang telah diterimanya atau tidak. Selain itu tanggungan akan anggota keluarga juga menjadi pertimbangan sendiri dalam mengambil keputusan kredit. e. Character Penilaian ini merupakan penilaian terhadap karakter atau watak debitur. Penilaian character ini dapat langsung dilakukan tanya jawab dengan tetangga sekitar rumah debitur untuk dapat memperoleh hasil penilaian dari lingkungan sekitar terhadap debitur. Seluruh hasil penilaian / survey keadaan nasabah akan dituliskan dalam lembar Analisis Kredit. Lembar analisis kredit beserta berkas-berkas debitur diserahkan kembali kepada administrasi AO untuk diperiksa kembali kelayakan debitur untuk diberikan kredit. Seluruh data debitur akan 74

diproses/dianalisa oleh pemeriksa AO atau para analis kredit sebagai dasar keputusan kredit apakah permohonan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor tersebut disetujui atau tidak. Permohonan kredit yang tidak disetujui akan diberikan penjelasan tersendiri mengenai alasan-alasan permohonan kredit tersebut tidak dapat direalisasikan oleh Kepala Bagian Kredit kepada Marketing untuk menyampaikannya kepada calon debitur. Permohonan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang telah disetujui selanjutnya akan dilakukan penandatanagan Lembar Persetujuan Kredit (LPK) oleh kabag kredit. Proses selanjutnya adalah penyerahan laporan analisa kredit beserta berkas-berkas pengajuan kredit yang telah disetujui oleh Kabag kredit kepada Direksi. Direksi akan mengkaji ulang atau menilai ulang hasil laporan analisa kredit beserta kelengkapan persyaratan tersebut, apabila menyetujuinya maka direksi akan menandatangani Lembar Persetujuan Kredit (LPK). 3. Prosedur dan Administrasi Pencairan Kredit Pembelian Kendaraan Bermotor atas Permohonan Kredit Debitur yang Telah Disetujui oleh PT. BPR Nguter Surakarta Persetujuan keputusan kredit oleh Direktur dan Kabag Kredit dilanjutkan dengan pencairan kredit. Pencairan kredit merupakan tugas dari staff PT. BPR Nguter Surakarta bagian administrasi pencairan kredit. Sebelum dilakukan pencairan kredit, staff bagian pencairan kredit mempersiapkan segala berkas-berkas debitur yang telah disetujui besrta 75

segala administrasinya. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pencairan kredit adalah sebagai berikut : 1) Bagian administrasi kredit khususnya di bagian pencairan akan menerima berkas-berkas debitur yang telah ditanda tangani oleh Direktur Utama, Direktur, Ketua Bagian Kredit dan Komisaris sebagai tanda perngajuan permohonan pembiayaan tersebut telah disetujui. 2) Setelah semua berkas diterima, langkah selanjutnya yaitu menuliskan surat permberitahuan kepada dealer yang telah ditunjuk bahwa PT. BPR Nguter Surakarta telah menyetujui pembiayaan atas pembelian kendaraan bermotor (sepeda motor atau mobil). Surat pemberitahuan tersebut akan langsung dikirim kepada dealer tersebut. 3) Proses pencairan akan dilakukan apabila PT. BPR Nguter Surakarta telah menerima Surat Keterangan atas identitas kendaraan bermotor yang akan dipesan/diorder tersebut apabila pembelian terhadap kendaraan bermotor baru atau menerima BPKB apabila pembelian tersebut merupakan pembelian kendaraan bermotor bekas dari dealer tersebut. Surat Keterangan Sementara atau BPKB yang diterima tersebut yang akan digunakan sebagai jaminan atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor. BPKB atas pembelian kendaraan bermotor bekas harus dalam kondisi lengkap. Adapun kelengkapan BPKB tersebut adalah sebagai berikut : - BPKB Asli. - Fotocopy STNK yang masih berlaku. 76

- Fotocopy KTP a.n pemilik BPKB. - Gesekan nomor rangka dan nomor mesin sesuai fisik kendaraan jaminan. - Kwitansi kosong bermaterai Rp 6000,- yang telah ditandatangi a.n pemilik BPKB yang paling terakhir. 4) Setelah PT. BPR Nguter Surakarta menerima Surat Keterangan Sementara atau BPKB atas kendaraan bermotor tersebut, langkah selanjutnya yaitu pengisian data nasabah dan data kredit dalam blangko-blangko sebagai syarat adanya pencairan kredit. Adapun blangko dan berkas yang harus dipersiapkan tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengisian Aplikasi Pembukaan Rekening Tabungan (Perorangan) dan Spesimen Tanda Tangan Nasabah (Perorangan) atas nama nasabah yang berhak melakukan penarikan kredit. b. Disposisi Pencairan Kredit yang akan ditandatangani oleh Administrasi Kredi, Kabag Kredit dan Direktur Utama sebagai keputusan persetujuan pemberian pembiayaan. c. Tanda Setor yang berisikan jumlah administrasi yang dikenakan kepada debitur dan Tanda Terima Uang Pinjaman yang akan ditandatangani oleh debitur. d. Surat Kesanggupan Pembayaran Angsuran Kredit yang akan ditantangani oleh debitur dan istri/suami debitur sebagai penjamin. 77

e. Surat Perjanjian Kredit (SPK), pengisian Surat Perjanjian Kredit ini dilakukan dengan cara mengetik secara manual dan disertai materai. Dalam Surat Perjanjian Kredit akan diisikan beberapa data yaitu : - Nomor Surat Perjanjian Kredit - Tanggal pengadaan dan persetujuan Surat Perjanjian Kredit. - Identitas debitur yang terdiri atas nama lengkap, alamat, pekerjaan dan identitas suami/istri/penjamin yang menyetujui pengambilan fasilitas kredit tersebut. - Jumlah pinjaman Kredit yang diberikan dan jangka waktu kredit dalam Pasal 1 Fasilitas Pinjaman dan Jangka Waktu dalam Surat Perjanjian Kredit (SPK). - Identitas Surat Keterangan Sementara atau BPKB atas identitas kendaraan bermotor yang diisikan dalam Pasal 2 tentang Jaminan Kredit. - Tujuan atau kegunaan kredit yang diberikan dalam Pasal 3 tentang Tujuan Kredit. - Besar bunga yang dikenakan dan seluruh biaya-biaya administrasi yang dituliskan dalam Pasal 4 tentang Bunga, Provisi dan Biaya-Biaya Lain. - Dan pengisian tanggal pembayaran angsuran dalam Pasal 5 tetang Sistem Pembayaran. 78

f. Surat Pernyataan atas kebenaran tanda tangan debitur dalam KTP dan dalam Perjanjian serta dokumen-dokumen lainnya. g. Perjanjian Penyerahan Hak Milik Secara Kepercayaan (FIDUCIA) dan akan ditandatangani oleh direktur utama, debitur dan istri/suami/penjamin debitur. h. Pernyataan dan Penyerahan Kembali Barang Jaminan, merupakan surat pernyataan penyerahan kembali barang jaminan kepada debitur jika debitur mampu melakukan kewajibannya untuk membayar angsuran-angsuran sesuai waktu yang ditentukan dan telah lunas. Pernyataan dan Penyerahan Kembali Barang Jaminan akan ditanda tangani oleh debitur dan suami/istri debitur. i. Surat Kuasa Untuk Menjual Barang Jaminan yang menyatakan apabila kelak debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam membayar angsuran dalam waktu yang telah ditentukan maka pihak bank dan debitur telah menyepakati untuk menjual barang yang dijaminkan. Surat Kuasa Untuk Menjual Barang Jaminan akan ditantangani oleh direktur utama, debitur dan suami/istri debitur. 5) Setelah semua dokumen dan blangko-blangko diisikan, maka bagian administrasi pencairan kredit akan menemui debitur yang telah datang ke PT. BPR Nguter Surakarta. 79

6) Sebelum memintakan tanda tangan debitur beserta suami/istri/penjamin, debitur dan penjamin akan dijelaskan terlebih dahulu beberapa ketentuan diantaranya : - Jumlah administrasi pencairan - Besar angsuran per bulan - Besar bunga - Tanggal pembayaran angsuran agar debitur tidak terlambat dalam pembayaran angsuran sehingga tidak dikenakan denda. 7) Setelah debitur mengetahui segala ketentuan dan kewajiban sebagai debitur maka debitur mendatangani blangko-blangko dan surat perjanjian kredit sebagai pengikat bahwa telahmenerima fasilitas kredit dari PT. BPR Nguter Surakarta. 8) Jika semua berkas, blangko dan Surat Perjanjian Kredit telah ditanda tangani debitur, administrasi kredit akan menghubungi dealer yang bersangkutan bahwa telah ada persetujuan atas penjanjian kedit antara debitur dengan bank mengenai pembiayaan pembelian sepeda motor atau mobil. 9) Pihak dealer akan datang ke PT. BPR Nguter Surakarta untuk mengambil sejumlah uang sebagai pembiayaan atas pembelian kendaraan motor berupa sepeda motor atau mobil, dan pihak dealer sudah dapat mengirimkan order sepeda motor atau mobil yang dibiayai PT. BPR Nguter Surakrta kepada debitur. 80

10) Setelah pencairan kredit terlaksana, langkah selanjutnya adalah pengisian/penginputan data debitur dan data kredit melalui system komputer. 11) Selain itu juga mengisikan Nota Debet sebagai pencatatan telah ada transaksi pencairan kredit. Dalam Nota Debet akan dituliskan yaitu : - Debet : bunga pinjaman flat atau menurun, beban ditangguhkan jika ada fee, dan tabungan - Kredit : administrasi, materai, biaya transportasi kredit. Setelah itu nota debet akan dikumpulkan di bagian accounting untuk dibukukan. Contoh Study Kasus 1. Jika rumah debitur merupakan rumah kontrakan, maka pengajuan berkas persyaratan termasuk didalamnya fotocopy rekening listrik, air, dan telepon adalah milik rumah itu. Selain itu fotocopy surat perjanjian kontrak rumah antara debitur dan pemilik rumah juga disertakan dalam persyaratan perjanjian kredit sebagai berkas pendukung atau jaminan. Pencairan kredit akan permohonan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor akan disesuaikan antara lama jangka waktu debitur mengajukan kredit dengan jangka waktu rumah kontrakan debitur tersebut. Surveyor yang bertugas untuk menilai kelayakan debitur tersebut dalam membayar kembali angsuran kreditnya hingga lunas, sehingga permohonan kredit debitur dapat disetujui oleh PT. BPR Nguter Surakarta. 81

2. Contoh dari perhitungan kredit atas pengajuan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor baik sepeda motor atau mobil di PT. BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut. a. Pembelian sepeda motor Menggunakan bunga flat (2%) Pembelian Honda Revo CW Tahun 2007, harga Rp. 8.250.000,- dengan tenor atau pengambilan jangka waktu angsuran 3 tahun (36 bulan), maka perhitungan kreditnya adalah sebagai berikut : Perhitungan Kredit : Harga : Rp 8.250.000,- DP : Rp 2.100.000,- Pokok Hutang : Rp 6.150.00,- Jadi kredit yang akan diberikan sebesar Rp. 6.150.000,- Yang harus dibayar dimuka oleh debitur : DP : Rp 2.100.000,- Angsuran I : - Administrasi : Rp 100.000,- Provisi : - + Rp 2.200.000,- Maka angsuran yang harus dibayarkan selama 36 bulan adalah sebagai berikut : Pemberian kredit : Rp 6.150.000,- Jangka Waktu : 36 bulan 82

Pokok Pinjaman : Rp 6.150.000,- 36 bulan : Rp 170.900,- Bunga : 2% (flat) : 2% x Rp 6.150.000,- : Rp 123.000,- Jadi jumlah angsuran tiap bulan adalah : Pokok Pinjaman : Rp 170.900,- Bunga : Rp 123.000,- Jumlah Angsuran : Rp 293.900,- Jadi angsuran yang harus dibayarkan debitur untuk tiap bulannya selama 36 bulan adalah sebesar Rp 293.900,- Menggunakan bunga menurun (3%) Pembelian Yamaha RX King Tahun 2001, harga Rp. 9.200.000,- dengan tenor atau pengambilan jangka waktu angsuran 3 tahun (36 bulan), maka perhitungan kreditnya adalah sebagai berikut : Perhitungan Kredit : Harga : Rp 9.200.000,- DP : Rp 3.500.000,- Pokok Hutang : Rp 5.700.000,- Jadi kredit yang akan diberikan sebesar Rp 5.700.000,- Yang harus dibayar di muka oleh debitur : Rp 3.500.000,- 83

Maka angsuran yang harus dibayarkan selama 36 bulan adalah sebagai berikut : Pemberian kredit : Rp 5.700.000,- Jangka Waktu : 36 bulan Pokok Pinjaman : Rp 5.700.000,- 36 bulan : Rp 158.400,- Bunga : 3% (menurun) : 3% x Rp 5.700.000,- : Rp 171.000,- Angsuran bulan ke-1 - Pokok pinjaman : Rp. 158.400,- - Bunga 3% x Rp 5.700.000,- : Rp 171.000,- Jumlah angsuran 1 : Rp 329.400,- Angsuran bulan ke-2 - Pokok pinjaman : Rp. 158.400,- - Bunga 3% x Rp 5.541.600,- : Rp 166.300,- Jumlah angsuran 2 : Rp 324.700,- Angsuran bulan ke-3 - Pokok pinjaman : Rp. 158.400,- - Bunga 3% x Rp 5.383.200,- : Rp 161.500,- Jumlah angsuran 2 : Rp 319.900,- 84

Demikian pula seterusnya untuk bunga bulan ke-4, ke-5 sampai bulan 36 perhitungan bunganya tetap dihitung dari sisa pinjaman. b. Pembelian Mobil Pembelian Daihatsu Taruna CX 2001 AD8xxxZG, dengan tenor atau pengambilan jangka waktu angsuran 4 tahun (48 bulan) dan memilih menggunakan bunga flat sebesar 13,79% per tahun (*bunga masih sesuai ketentuan sebelum tahun 2014), maka perhitungan kreditnya adalah sebagai berikut : Harga : Rp 95.000.000,- DP : Rp 28.500.000,- Pokok Hutang : Rp 66.500.000,- Jadi kredit yang akan diberikan sebesar Rp. 66.500.000,- Yang harus dibayar dimuka oleh debitur : Rp 28.500.000,- Maka angsuran yang harus dibayarkan selama 48 bulan adalah sebagai berikut : Pemberian kredit : Rp 66.500.000,- Jangka Waktu : 48 bulan Pokok Pinjaman : Rp 66.500.000,- 48 bulan : Rp 1.385.500,- Bunga : 13,79% pertahun 85

: 1,15% per bulan : 1,15% x Rp 66.500.000,- : Rp 764.750,- Jadi jumlah angsuran tiap bulan adalah : Pokok Pinjaman : Rp 1.385.500,- Bunga : Rp 764.750,- Jumlah Angsuran : Rp 2.150.250,- Jadi angsuran yang harus dibayarkan debitur untuk tiap bulannya selama 48 bulan adalah sebesar Rp 2.150.250,- 86