PENGEMBANGAN PRAKTIKUM VIRTUAL URINALISIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA SMA KELAS XI

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KECAMATAN TAMBUSAI

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

Pengembangan Media Pembelajaran Termoelektrik Generator sebagai Sumber Energi

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA NEGERI KABUPATEN MUARO JAMBI

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN SET PRAKTIKUM PEMBIASAN CAHAYA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI

KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI DI SMAN PLOSO JOMBANG

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

Pengembangan Alat Peraga Momentum dengan Sistem Sensor

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

KAJIAN KEBERLANJUTAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 5 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER INSTRUCTION FLIP DAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMIPADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA. Oleh: NUR FIANA A

THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

APLIKASI KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Fashion and Fashion Education Journal

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

THE PRACTICALITY TEST OF MAGNETIC EXPERIMENTAL DEVICES FOR PHYSICS LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Corresponding Abstract. Keywords: high school chemistry lab module, problem based learning, science process skill

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI DAN SMA SWASTA SE EKS KOTATIF JEMBER. Rachma Murtisari Prihastanti 1), Joko Waluyo 2), Pujiastuti 3)

Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Zat Aditif Pada Makanan dan Minuman. Ariska Yuniar Rahmawati (1),Evie Ratnasari (2)

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL JURNAL. Oleh Lia Endah Kusnawati NIM

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INDERA BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6 No. 1, pp January 2017

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

STUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh :

Transkripsi:

BIOSFER (1), 217 / ISSN : 853 2451 PENGEMBANGAN PRAKTIKUM VIRTUAL URINALISIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA SMA KELAS XI Development Virtual Lab Work of Urinalysis as a Learning Media of Biology for Senior High School Grade XI Ade Suryanda,, Rusdi, Dewi Kusumawati Prodi Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Email: adesuryanda@yahoo.com ABSTRACT Lab work has become one of the most important activities in learning Biology. Urinalysis requires special treatment because urinalysis using urine as a sample to be analyzed. There have been limitations in implementation of the lab work of urinalysis at high school level. Learning media such as virtual lab work of urinalysis was expected to overcome the limitations. The aim of this research was to develop virtual lab work as learning media of Biology. The research was held at Senior High School 4 Tangerang, using research and development method. Research and information collecting, planning, product development, and try-out and revision were the steps in this research. Instrumen used were questionnaires for need assessment for students, interviews guide for Biology teacher, and questionnaires of feasibility for media expert, material expert, Biology teacher, and students. In the try-out and revision steps, media expert and material expert were involved in feasibility testing, meanwhile Biology teacher and students grade XI at Senior High School 4 Tangerang were involved in field testing. The average percentage of all test products scored 81,76%. The result of this research showed that the virtual lab work of urinalysis could be utilized as one of learning media of Biology for Senior High School grade XI. Keywords: learning media, virtual lab work, urinalysis PENDAHULUAN Cain dan Evans (dalam Rustaman et al., 23) menyatakan bahwa untuk dapat memahami sains secara utuh, siswa perlu mengalami empat hal yang terkandung didalamnya yaitu konten atau produk, proses atau metode, sikap, dan teknologi. Biologi termasuk dalam sains sehingga dalam memahaminya, siswa tidak hanya mempelajari produk saja, tetapi juga aspek proses, sikap, dan teknologinya. Ketiga aspek tersebut dalam pembelajaran Biologi dapat diperoleh dari kegiatan eksperimen di laboratorium atau disebut juga kegiatan praktikum. Namun faktanya, pelaksanaan kegiatan praktikum di SMA seringkali menemui kendala. Beberapa kendalanya antara lain kondisi laboratorium Biologi yang masih bergabung dengan laboratorium Fisika dan Kimia, laboratorium yang beralih fungsi sebagai ruang kelas, 1

BIOSFER 9 (1), 217 / ISSN : 853 2451 keterbatasan alat dan bahan praktikum di laboratorium, dan kesulitan siswa dalam memahami prosedur kerja praktikum (Hamidah et al., 214). Berdasarkan hasil wawancara guru Biologi, didapatkan fakta bahwa terdapat kegiatan persiapan sebelum praktikum dilaksanakan. Meskipun kegiatan persiapan praktikum sudah dilakukan, tetapi siswa masih kesulitan dan keliru dalam melakukan cara kerja saat praktikum. Hal ini disebabkan karena kegiatan persiapan praktikum masih berpusat pada guru sehingga siswa tidak berperan secara aktif pada kegiatan tersebut. Hasil penelitian Khamida dan Aprilia (214) juga menyebutkan bahwa peran siswa saat kegiatan persiapan praktikum masih tergolong rendah. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah mengembangkan media pembelajaran yang dapat memberikan gambaran atau simulasi kegiatan praktikum secara interaktif sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses persiapan praktikum. Melihat karakteristik siswa berdasarkan hasil analisis kebutuhan, didapatkan fakta bahwa siswa terbiasa menggunakan komputer, dengan ratarata pemakaian ±3 kali dalam seminggu. Selain itu, guru Biologi juga terbiasa menggunakan komputer dalam proses pembelajaran. Berdasarkan fakta tersebut, maka pengembangan media pembelajaran berupa simulasi kegiatan praktikum dapat dibuat menggunakan teknologi komputer dalam bentuk virtual. Penggunaan media pembelajaran berupa praktikum secara virtual dapat dijadikan strategi pembelajaran yang memanfaatkan keterampilan alami siswa. Pemanfaatan teknologi untuk kepentingan pembelajaran bukan lagi menjadi hal yang baru, apalagi di era digital seperti saat ini. Teknologi virtual dapat mendukung pengalaman belajar sehingga direkomendasikan penggunaannya dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk pendidikan (Hanson & Shelton, 28). Praktikum virtual dapat digunakan sebagai media pembelajaran mandiri untuk siswa kelas XI (Mahdini et al., 214). Salah satu materi kelas XI yang dapat diaplikasikan adalah sistem urinaria. Materi sistem urinaria didukung dengan kegiatan praktikum uji urin atau urinalisis. Praktikum urinalisis dapat memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Praktikum urinalisis mengarahkan siswa untuk menganalisis kelainan pada struktur dan fungsi organ serta menjelaskan gangguan fungsi yang terjadi pada sistem urinaria melalui pengamatan dan percobaan terhadap sampel urin. Selain itu, siswa juga dapat mengidentifikasi karakteristik urin normal, serta membuktikan beberapa senyawa yang secara normal ditemukan pada urin dan senyawa lain yang tidak boleh terkandung dalam urin. Praktikum urinalisis menggunakan urin sebagai sampel untuk diuji. Urin memerlukan perlakuan khusus untuk menghindari terjadinya kesalahan saat pemeriksaan agar dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan kondisi klinisnya (Almahdaly, 212). Hal ini pula yang menjadi alasan kegiatan praktikum urinalisis terhitung jarang dilakukan di sekolah. Praktikum virtual urinalisis dapat menyajikan simulasi praktikum urinalisis untuk sekolah yang tidak melaksanakan praktikum urinalisis. Selain itu, simulasi tersebut juga dapat memberikan panduan untuk siswa mengenai cara kerja praktikum urinalisis dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemeriksaan urin, serta membantu guru pada proses persiapan praktikum untuk sekolah yang melaksanakan kegiatan praktikum urinalisis. 2

Skor (%) Skor (%) BIOSFER 9 (1), 217 / ISSN : 853 2451 Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan praktikum virtual urinalisis sebagai media pembelajaran Biologi siswa SMA kelas XI. Media pembelajaran hasil penelitian dan pengembangan ini dapat digunakan Sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan siswa pada proses persiapan praktikum urinalisis, sebagai salah satu alternatif pilihan media pembelajaran Biologi yang dapat digunakan guru untuk memberikan simulasi praktikum urinalisis, hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya. METODE Penelitian ini dilaksankan pada bulan Februari-Juni 216. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA dan guru Biologi kelas XI MIA di SMAN 4 Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Langkah dalam penelitian ini adalah melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, merencanakan produk, mengembangkan produk, dan menyempurnakan produk melalui berbagai uji dan revisi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dapat digabung dengan pembahasan menjadi bab Hasil dan Pembahasan. Pemisahan atau penggabungan kedua bagian ini bergantung pada keadaan data dan kedalaman pembahasannya sesuai dengan arahan pembimbing. Bila Hasil dan Pembahasan disatukan dalam satu bab, sajikan dahulu hasil penelitian, beri penjelasan yang cukup untuk temuan penting, lanjutkan dengan analisis dan kemudian dengan pembahasan. Subbab dalam Hasil dan Pembahasan dikembangkan secara sistematis dan mengarah ke simpulan. Hasil Hasil uji kelayakan oleh ahli media mendapat skor akhir sebesar 78,%. Skor tiap komponen penilaian ahli media dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini: 3 2 82.61 Penyajian 75.2 Kelayakan Kegrafikaan Gambar 1. Hasil Uji Kelayakan Ahli Media Hasil uji kelayakan oleh ahli materi mendapat skor akhir sebesar 86,86%. Skor tiap komponen penilaian ahli materi dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini: 3 2 85.62 88.11 Kelayakan Isi Penyajian Gambar 2. Hasil Uji Kelayakan Ahli Materi 3

Skor (%) Skor (%) Skor (%) BIOSFER 9 (1), 217 / ISSN : 853 2451 Hasil uji coba pada guru Biologi mendapat skor akhir sebesar 81,94%. Skor tiap komponen penilaian guru Biologi dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini: Hasil uji coba pada siswa mendapat skor akhir sebesar 73,2%. Skor tiap komponen penilaian uji lapangan utama dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini: 3 2 85.83 85. 75. 3 2 83. 83.16 83.5 Gambar 3. Hasil Uji Coba pada Guru Biologi Hasil uji coba pada siswa mendapat skor akhir sebesar 77,92%. Skor tiap komponen penilaian uji lapangan awal dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini: 3 2 79.66 78. 76.12 Gambar 4. Hasil Uji Coba Lapangan Awal Gambar 5. Hasil Uji Coba Lapangan Utama Pembahasan Uji kelayakan oleh ahli media mendapat rata-rata skor tertinggi (93,33%) pada sub komponen pemberian motivasi dan daya tarik. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran yang dibuat telah memenuhi salah satu fungsi utamanya sebagai media pembelajaran, dimana disebutkan Kemp dan Dayton dalam Kustandi dan Sutjipto (211) bahwa salah satu fungsi utama dari media pembelajaran adalah memotivasi minat dan tindakan siswa. Uji kelayakan oleh ahli media mendapat rata-rata skor terendah (,%) pada sub komponen suara. Penilaian ini didapatkan karena pada musik latar pada aplikasi memiliki volume yang cukup keras dan tidak terdapat pengatur volume yang 4

BIOSFER 9 (1), 217 / ISSN : 853 2451 memungkinkan pengguna untuk mengatur besar kecilnya suara pada media. Media hasil teknologi komputer seharusnya dapat digunakan sesuai keinginan pengguna. Hal ini berkaitan dengan ciri media hasil teknologi komputer (Kustandi & Sutjipto, 211). Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menurunkan volume musik latar agar tidak mengganggu konsentrasi pengguna saat menggunakan media pembelajaran. Uji kelayakan oleh ahli materi mendapat rata-rata skor tertinggi (,%) pada 6 sub komponen, antara lain kesesuaian dengan perkembangan media pembelajaran, akurasi substansi pada media pembelajaran, gambaran umum, kualitas teknis aplikasi, pemberian motivasi dan daya tarik, serta interaktivitas. Hal ini membuktikan bahwa secara umum media memiliki interpretasi baik dari hasil penilaian ahli materi. Uji kelayakan oleh ahli materi mendapat rata-rata skor terendah (75,%) pada sub komponen kesesuaian dengan kurikulum. Hal ini disebabkan karena pada media belum dicantumkan kompetensi yang harus dicapai siswa setelah melaksanakan praktikum urinalisis. Siswa perlu mengetahui kompetensi yang dicapai karena hal ini terkait dengan berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaan media, salah satunya adalah kompetensi yang diharapkan (Kustandi & Sutjipto, 211). Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menambahkan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dalam pelaksanaan praktikum urinalisis. Uji coba pada guru Biologi mendapat rata-rata skor tertinggi (,%) pada 4 sub komponen, yaitu kesesuaian dengan perkembangan materi pembelajaran, gambaran umum, kelengkapan informasi, dan teks. Hal ini membuktikan bahwa secara umum media memiliki interpretasi baik dari hasil penilaian guru Biologi. Uji coba pada guru Biologi mendapat rata-rata skor terendah (,%) pada 3 sub komponen yaitu ilustrasi, tampilan, dan suara. Penilaian tersebut didapatkan karena menurut penilaian guru Biologi, media pembelajaran kurang memperhatikan detail alat dan bahan praktikum. Terdapat penggabungan alat praktikum yaitu tabung reaksi dengan rak tabung reaksi. Penggabungan beberapa alat menjadi satu kesatuan merupakan salah satu bentuk efisiensi proses pada pengembangan dan penggunaan media pembelajaran. Hal ini juga didukung dengan ciri media pembelajaran yang dikemukakan Gerlach dan Ely dalam Arsyad (214) yaitu media memungkinkan untuk manipulasi objek sesuai dengan keinginan pengembang dan kemudahan pengguna. Uji lapangan awal mendapat rata-rata skor tertinggi (82,%) pada sub komponen keterbacaan. Hal ini disebabkan karena media pembelajaran dibuat dengan mempertimbangkan tingkat berpikir siswa sehingga menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Uji lapangan awal mendapat rata-rata skor terendah (75,%) pada sub komponen teks dan tampilan. Hal ini disebabkan karena warna pada beberapa komponen tampilan, khususnya hasil pemeriksaan pada detail praktikum kurang kontras sehingga menyulitkan siswa dalam membedakan. Uji lapangan utama mendapat rata-rata skor tertinggi (85,%) pada sub komponen pemberian motivasi dan daya tarik. Media pembelajaran dapat menarik perhatian siswa dan memungkinkan siswa mendapatkan 5

BIOSFER 9 (1), 217 / ISSN : 853 2451 pengalaman belajar yang bervariasi. Hal ini berkaitan dengan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar yang dialami siswa (Sudjana & Rivai, 213). Uji lapangan utama mendapat rata-rata skor terendah (79,%) pada sub komponen teknik penyajian praktikum virtual. Hal ini disebabkan karena pada media pembelajaran tidak terdapat pengaturan urutan praktikum yang harus dilakukan oleh siswa. Berbagai tema praktikum dengan jenis pilihan pemeriksaan maupun pengujian pada praktikum urinalisis yang terdapat pada media pembelajaran dapat secara bebas dipilih oleh siswa. Fleksibilitas tersebut dibuat dengan didasarkan kepada karakteristik media hasil teknologi komputer yang dapat digunakan secara acak (Kustandi & Sutjipto, 211). Dari hasil pengujian lapangan awal dan utama diketahui bahwa setiap komponen mengalami kenaikan skor rata-rata karena telah dilakukan berbagai perbaikan untuk menyempurnakan produk. Pada tahap uji coba lapangan utama, peneliti juga melakukan pengambilan data tambahan berupa pretest dan post test kepada siswa sebelum dan setelah menggunakan media. Hal ini bertujuan untuk melihat penerapan praktikum virtual urinalisis sebagai media pembelajaran Biologi. Hasil yang didapatkan dari nilai pretest dan post test menunjukan kenaikan nilai sebesar 11,5%, dengan rata-rata nilai pretest sebesar 85,9 dan rata-rata nilai post test 94,. Siswa yang mengalami kenaikan nilai sebanyak 55,88%. Siswa yang nilainya tetap sebanyak 38,24%. Siswa yang mengalami penurunan nilai sebanyak 5,88%. Untuk menilai kelayakan dari aplikasi praktikum virtual urinalisis sebagai media pembelajaran Biologi siswa SMA kelas XI dilakukan dengan merata-ratakan persentase skor dari lima uji yaitu uji kelayakan ahli media dan ahli materi, serta uji coba pada guru Biologi, uji lapangan awal dan uji lapangan utama. Rata-rata persentase yang didapatkan adalah 81,76%. Dengan demikian, aplikasi praktikum virtual urinalisis telah layak dijadikan media pembelajaran Biologi. Praktikum virtual urinalisis ini memiliki kelebihan antara lain terdapat materi urinalisis sebelum masuk pada proses praktikum, mencakup beberapa pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan di sekolah maupun yang tidak dilakukan di sekolah, tampilan dibuat mendekati bentuk asli mulai dari dekorasi, tata letak atau penempatan, alat dan bahan, hingga proses detail praktikum. Namun praktikum virtual urinalisis ini juga masih memiliki kekurangan dan keterbatasan diantaranya masih terdapat kesalahan proses (bug atau error) pada beberapa proses detail praktikum, dan komponen suara yang digunakan baru sebatas suara latar dan efek suara, belum ada panduan pada media dalam berbentuk narasi. SIMPULAN Praktikum virtual urinalisis sebagai media pembelajaran Biologi telah berhasil dikembangkan dan memperoleh nilai interpretasi sangat layak. Dapat disimpulkan bahwa media ini dapat digunakan sebagai salah satu variasi media pembelajaran pada mata pelajaran Biologi untuk siswa SMA kelas XI. DAFTAR PUSTAKA Almahdaly, H. (212). Pengaruh Penundaan Waktu Terhadap Hasil Urinalisis Sedimen Urin. 6

BIOSFER 9 (1), 217 / ISSN : 853 2451 Makasar: Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Arsyad, A. (214). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Hamidah, A., Sari, E. N., & Budianingsih, R. S. (214). Persepsi Siswa tentang Kegiatan Praktikum Biologi di Laboratorium SMA Negeri Se- Kota Jambi. Jurnal Sainmatika, 8(1), 49-59. Hanson, K., & Shelton, B. E. (28). Design and Development of Virtual Reality: Analysis of Challenges Faced by Educator. Educational Technology & Society, 11(1), 118-131. Khamida, N., & Aprilia, N. (214). Evaluasi Program Pelaksanaan Praktikum Biologi Kelas XI SMA Se-Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta Semester II Tahun Ajaran 213/214. JUPEMASI-PBIO, 1(1), 5-8. Kustandi, C., & Sutjipto, B. (213). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Mahdini, S., Yelianti, U., & Budiarti. R. S. (214). Pengembangan Media Pembelajaran Laboratorium Virtual pada Materi Uji Zat Makanan untuk Siswa Kelas XI SMA.http://3.26.2.47/eskri psi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/ A1C9 8.pdf Rustaman, N. Y., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D., & Nurjhani, M. (23). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: JICA. Sudjana, N., & Rivai, A. (213). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 7