Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

dokumen-dokumen yang mirip
ISOLASI DNA DAN AMPLIFIKASI FRAGMEN D-LOOP MITOKONDRIAL PADA IKAN Ompok hypophthalmus (Bleeker, 1846) DARI SUNGAI KAMPAR PROVINSI RIAU

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia ABSTRACT

Isolasi DNA Total Dan Optimasi Suhu Annealing Untuk Primer COX2 Pada Ikan Ompok eugeneiatus (Vaillant 1893) Asal Sungai Indragiri Hulu Riau

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus BinaWidya Pekanbaru, 28293, Indonesia ABSTRACT

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

OPTIMASI SUHU ANNEALING PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI DNA GEN LINAMARASE

OPTIMASI SUHU ANNEALING PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI DNA GEN MEISA1

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Runutan gen cytochrome C oxydase 1 ikan lais janggut, Kryptopterus limpok (Bleeker, 1852) dari Sungai Kampar dan Sungai Indragiri, Provinsi Riau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

OPTIMASI PCR : KONSENTRASI PRIMER DAN VOLUME TEMPLAT DNA PADA AMPLIFIKASI mtdna IKAN MEDAKA Oryzias spp. DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MAROS

Keanekaragaman Genetika Ikan Lais Cryptopterus spp. dari Propinsi Riau Berdasarkan Sitokrom-b DNA Mitokondria

ANALISA HASIL TRANSFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PCR KOLONI DAN RESTRIKSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

PRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sintesis fragmen gen HA Avian Influenza Virus (AIV) galur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

AMPLIFIKASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) DARI SAMPEL SIRIP IKAN HIU DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA PASANGAN PRIMER

MATERI DAN METODE. Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober Amplifikasi gen Growth

3. METODE PENELITIAN

(A) 530C-550C; (B) 560C, 570C, 580C, 600C; (C) 590C, 610C, 620C; (D)

AMPLIFIKASI in vitro GEN PENGKODE PEMSILIN V ASILASE dari Bacillus sp. strain BACS

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2010 di Laboratorium Zoologi Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

HASIL DAN PEMBAHASAN. DNA Genom

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

KAJIAN KERAGAMAN GENETIK DAN BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAIS DI SUNGAI KAMPAR RIAU ROZA ELVYRA

Teknik-teknik Dasar Bioteknologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB XII. REAKSI POLIMERISASI BERANTAI

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

K. Ratnayani, Sagung Chandra Yowani, dan Liangky Syane S. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

III. Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

AMPLIFIKASI GEN 18S rrna PADA DNA METAGENOMIK MADU DARI DESA SERAYA TENGAH, KARANGASEM DENGAN TEKNIK PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

TINJAUAN PUSTAKA. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Menurut Kottelat dkk., (1993), klasifikasi dari ikan lele dumbo adalah.

Saintek Vol 5, No 6, Tahun 2010 POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Zuhriana K.Yusuf

Pengujian DNA, Prinsip Umum

II. BAHAN DAN METODE


II. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi DNA Genomik Sengon

GAMBARAN RESTRICTION FRAGMENT LENGTH POLYMORPHISM (RFLP) GEN SITOKROM b DNA MITOKONDRIA DARI SEMBILAN SPESIES IKAN AIR TAWAR KONSUMSI DENNY SAPUTRA

POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)

DESAIN PRIMER. LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Molekuler. oleh : Riani Ulfah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. SINTESIS DAN AMPLIFIKASI FRAGMEN GEN tat HIV-1 MELALUI

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Amplifikasi Daerah D-loop M B1 B2 B3 M1 M2 P1 P2 (-)

KERAGAMAN GENETIK POPULASI INDUK ABALONE (Haliotis diversicolor) ASAL SELAT BALI DENGAN MENGGUNAKAN PENANDA Random Amplified Polimorphic DNA (RAPD)

OPTIMASI PCR: SIKLUS DAN VOLUME TEMPLAT DNA PADA AMPLIFIKASI mtdna IKAN MEDAKA Oryzias spp. DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SADDANG ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 4. Hasil Amplifikasi Gen FSHR Alu-1pada gel agarose 1,5%.

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Sampel yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

VISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum

DESAIN PRIMER SECARA IN SILICO UNTUK AMPLIFIKASI FRAGMEN GEN rpob Mycobacterium tuberculosis DENGAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN. divisualisasikan padaa gel agarose seperti terlihat pada Gambar 4.1. Ukuran pita

Tabel 1. Komposisi nukleotida pada gen sitokrom-b parsial DNA mitokondria Cryptopterus spp.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

Kolokium Departemen Biologi FMIPA IPB: Ria Maria

HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB I PENDAHULUAN. Famili Columbidae merupakan kelompok burung dengan ciri umum tubuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( )

OPTIMASI PCR (Polymerase Chain Reaction) FRAGMEN 724 pb GEN katg MULTI DRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUK AMPLIFIKASI

BIO306. Prinsip Bioteknologi

III. MATERI DAN METODE. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

SINTESIS cdna DAN DETEKSI FRAGMEN GEN EF1-a1 PADA BUNGA KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 1. Sampel Darah Sapi Perah dan Sapi Pedaging yang Digunakan No. Bangsa Sapi Jenis Kelamin

HASIL DAN PEMBAHASAN. Amplifikasi Gen GH Exon 2

1 0,53 0,59 2 0,3 0,2 3 0,02 0,02 4 0,04 0,04 5 0,3 0,3 Ilustrasi rangkaian isolasi DNA tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menidentifikasi gen angiotensin converting enzyme (ACE)

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Isolasi DNA Total dan Optimasi Suhu Annealing Pada Amplifikasi Fragmen COX2 Mitokondrial Ikan Kryptopterus limpok (Bleeker 1852) dari Sungai Kampar Provinsi Riau KHAIRIZA UMAMI PUTRI PANJAITAN 1*, ROZA ELVYRA 2, DEWI INDRIYANI ROSLIM 3 123 Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jl. HR Soebrantas, Panam, Pekanbaru 28293, Riau, Indonesia * e-mail: khairizaumami@yahoo.co.id ABSTRAK Sungai paparan banjir yang ada di provinsi Riau memiliki ciri khas yaitu memiliki keunikan habitat dan fauna, salah satu jenis ikan yang hidup di sungai paparan banjir Riau adalah ikan yang berasal dari genus Kryptopterus yang perlu dijaga kelestariannya. Isolasi DNA total merupakan teknik yang digunakan untuk mendapatkan DNA murni dari suatu sampel. Molekul DNA total dan fragmen COX2 mitokondrial dari ikan Kryptopterus limpok yang didapatkan kemudian akan digunakan untuk penelitian analisis keanekaragaman genetik sebagai salah satu usaha konservasi terhadap ikan jenis ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi DNA dan menentukan suhu annealing untuk gen COX2 pada K. limpok. Sampel K. limpok berasal dari sungai paparan banjir yang ada di Provinsi Riau, yaitu Sungai Kampar. Otot yang digunakan untuk isolasi berasal dari bagian ekor ikan. Proses isolasi dan purifikasi dilakukan dengan menggunakan Kit isolasi dan purifikasi DNA Dneasy Blood and Tissue Kit dari Qiagen Proses amplifikasi menggunakan 4 pasang primer. Proses isolasi menggunakan Kit isolasi dan purifikasi DNA Dneasy Blood and Tissue Kit dari Qiagen menghasilkan DNA total yang utuh dan tidak smear yang digunakan sebagai cetakan untuk tahap amplifikasi. Pasangan primer COX2_SA_F1 dan COX2_SA_R1 dengan suhu annealing 49ºC merupakan pasangan primer yang tepat untuk amplifikasi fragmen COX2 ikan K. limpok. Kata Kunci: COX2, Isolasi DNA, Kryptopterus limpok, Optumasi PCR, Sungai paparan banjir. ABSTRACT Floodplain in Riau Province has a unique habitat and fauna characteristic. One of fish species occure in this area is the genus Kryptopterus that need to be conserved. Isolation of total DNA is a technique that used to obtain pure DNA from a sample. Total DNA molecules and fragments of the mitochondrial COX2 of Kryptopterus limpok were obtained and will be used to study the genetic diversity analyzes as one of the conservation efforts to conserve this fish. This study aimed to isolate DNA and to determine the optimal temperature in the annealing process of mitochondrial COX2 from K. limpok collected from flood plain, Kampar River, Riau Province,.Tail Muscles was used for DNA isolation. The process of isolation and purification method using DNA Kit DNeasy Blood and Tissue from Qiagen. Amplification process used 4 primer pairs. The total DNA was intact and no smear used, this Dna was then used as a template for amplification stage. Primer pairs COX2_SA_F1 and COX2_SA_R1 with annealing temperature of 49ºC is appropriate primers for amplification COX2 fragment of K. limpok. Key words: COX2, DNA isolation, Kryptopterus limpok,, PCR optimization, floodplain. PENDAHULUAN Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 124

Sungai paparan banjir memiliki habitat yang beragam yang memungkinkan banyak spesies ikan memanfaatkan daerah ini dengan berbagai cara untuk menunjang proses kehidupannya (Brocherding et al. 2002). Sungai paparan banjir yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia salah satunya adalah yang ada di Provinsi Riau yaitu Sungai Kampar. Menurut Elvyra (2009), sungai di provinsi Riau memiliki ciri khas yaitu memiliki keunikan habitat dan fauna. Salah satu jenis ikan yang hidup di sungai paparan banjir Riau adalah ikan yang berasal dari genus Kryptopterus yang secara umum di Indonesia dikenal sebagai kelompok ikan selais (Kottelat et al. 1993). Ikan Kryptopterus limpok memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena merupakan ikan konsumsi yang digemari masyarakat pada umumnya terutama jika telah diolah menjadi ikan asap (smoked fish). Ikan selais ini sendiri telah menjadi produk ikan yang mulai di ekspor ke Negara tetangga seperti Malaysia. Nilai komersil yang tinggi dari ikan ini menyebabkan perlu dilakukannya suatu usaha konservasi mengingat jumlah populasinya yang semakin menurun dan belum dapat dibudidayakan. Ikan ini sangat penting untuk dilestarikan jika melihat lokasi persebarannya yang hanya terdapat di beberapa daerah paparan banjiran yang memiliki kelimpahan yang tidak luas (Elvyra 2009). Meskipun ikan ini memiliki potensi yang tinggi (Pulungan et al. 1985), informasi mengenai genom inti dan mitokondrial masih terbatas jumlahnya saat ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui informasi genetik berbasis molekuler guna menunjang usaha konservasi dan perlindungan sumber daya genetik dari fauna sungai paparan banjir ini. Informasi molekuler yang digunakan dalam hal ini adalah gen COX2. Teknik PCR digunakan dalam penelitian ini untuk mengamplifikasi fragmen COX2. PCR ( Polymerase Chain Reaction ) merupakan teknik sintesis dan amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik PCR dapat digunakan untuk mengamplifikasi segmen DNA dalam jumlah jutaan salinan hanya dalam beberapa jam. Keberhasilan suatu proses PCR sangat tergantung dari primer yang digunakan dimana primer oligonukleotida yang berperan sebagai forward dan reverse akan membatasi reaksi amplifikasi DNA (Zein & Prawiradilaga 2014).. Untuk mendapatkan hasil PCR yang optimal perlu dilakukan optimasi pada tahapan proses PCR yang meliputi pra-denaturasi, denaturasi, penempelan primer (annealing), pemanjangan primer (extension). Secara umum optimasi proses PCR dapat dilakukan dengan cara memvariasikan kondisi yang digunakan pada proses PCR tersebut. Optimasi kondisi berkaitan erat dengan faktor-faktor seperti primer, polymerase DNA, suhu, konsentrasi, dalam hal ini berkaitan dengan dntps, DNA polymerase, buffer PCR dan waktu ( Handoyo & Rudietna 2001). Gen COX2 adalah gen mtdna yang mengkode protein sitokrom c oksidase subunit 2. Gen COX2 digunakan sebagai penanda molekuler untuk mengetahui struktur genetika populasi spesies tertentu (Low et al. 2014). Gen COX telah ditetapkan sebagai DNA barcode yang ditujukan untuk pengembangan bioidentifikasi ikan secara global (FishBol 2013; Ivanova et al. 2007). Gen COX1 telah digunakan dalam penelitian molekuler sebagai penanda genetik yang dilakukan terhadap genus Kryptopterus dan Ompok dari provinsi Riau (Elvyra & Duryadi 2013). Penelitian dengan menggunakan gen COX3 juga telah dilakukan pada beberapa ikan dari genus Kryptopterus (Tampubolon 2015). Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan proses isolasi DNA dan amplifikasi dengan mengoptimasikan kondisi PCR untuk mendapatkan fragmen gen COX2 pada ikan Kryptopterus limpok untuk melengkapi informasi genetik dan analisis keanekaragaman genetik ikan jenis ini. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2015 sampai dengan April 2016 di Laboratorium Zoologi dan Genetika Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau. Pengambilan sampel di sungai paparan banjir Provinsi Riau. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung mikrotip mikro, waterbath, gunting, pinset, mesin PCR, mesin elektroforesis horizontal, mesin sentrifus, mesin vortex, sisir dan cetakan agarose, gelas ukur, timbangan analitis, hot plate, stirer, UV transluminator, Kit isolasi dan purifikasi DNA Dneasy Blood and Tissue Kit dari Qiagen, serta mesin pengurutan DNA. Bahan yang digunakan adalah sampel otot ikan K. limpok, Kit isolasi dan purifikasi DNA Dneasy Blood and Tissue Kit dari Qiagen, PCR Kit TopTaq PCR dari Qiagen, PrimerCOX2 yang di rancang dari Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 125

fragmen COX2 Ictalurus punctatus dan Silurus asotus, buffer TBE, Buffer TE, Loading Dye, DNA Ladder, etidium bromide, dan agarosa. Isolasi dan Purifikasi DNA Total K. limpok Proses isolasi dan purifikasi dilakukan dengan menggunakan Kit isolasi dan purifikasi DNA Dneasy Blood and Tissue Kit dari Qiagen. Sampel otot bagian ekor ikan K. limpok dicacah kemudian ditambahkan 180 µl Buffer ATL, 20 µl Proteinase K, 200 µl etanol absolut untuk pelisisan sel. Selanjutnya dilakukan proses washing dengan penambahan 500 µl Buffer AW 1 dan 500 µl Buffer AW 2. Kemudian dilakukan proses elusi untuk memperoleh DNA total sebagai stok dengan penambahan 200 µl Buffer AE dalam sampel. Stok DNA total yang didapatkan kemudian disimpan pada suhu 4ºC. Optimasi suhu annealing menggunakan Teknik PCR Molekul DNA total K. limpok digunakan sebagai cetakan untuk proses PCR. Proses PCR dilakukan dengan menggunakan PCR Kit TopTaq PCR dari Qiagen, primer yang dirancang dari fragmen COX2 Ictalurus punctatus dan Silurus asotus (Tabel 1) beserta optimasi Tm (Temperatur melting) untuk kombinasi pasangan primer (Tabel 2) (dengan kondisi PCR menurut Elvyra dan Duryadi (2007) dengan beberapa modifikasi. Tabel 1. Rancangan primer dari fragmen COX2Ictalurus punctatus dan Silurus asotus yang akan mengamplifikasi fragmen COX2 K. limpok Primer 5'---------------3' COX2_SP_F1 AAATCCTGCGTATCTTGAGC COX2_SP_R1 TCAAAGTGCTCTAGGGGAAC COX2_SP_F2 CCCTCACAACTAGGATTCCA COX2_SA_F1 AAACTGACCATGGCACTAAA COX2_SA_R1 ACGAAAACATAGGCTTGGAT COX2_SA_F2 AAGTTACAGCTCTCAATGCT COX2_SA_R2 TGGGCATTAGGGTGATAGTA Keterangan: (SP)Ictalurus Punctatus; (SA)Silurus asotus; (F)Forward; (R)Reverse Tabel 2. Kombinasi pasangan primer dan modifikasi suhu annealing proses amplifikasi. Primer Tm Ta ( ºC ) Forward Reverse Rata-rata (ºC ) Tm -3 Tm -5 COX2_SP_F1 COX2_SP_R1 53,5 50,5 48,5 COX2_SP_F2 COX2_SP_R1 53,95 50,95 48,95 COX2_SA_F1 COX2_SA_R1 52 49 47 COX2_SA_F2 COX2_SA_R2 52,05 49,05 47,05 Keterangan: (Tm)Temperature melting; (Ta) Temperature annealing; (SP)Ictalurus Punctatus;(SA)Silurus asotus; (F)Forward; (R)Reverse HASIL DAN PEMBAHASAN Molekul DNA Total DNA total yang diperoleh merupakan hasil isolasi dan purifikasi ikan K. limpok dari sungai paparan banjir Provinsi Riau yaitu Sungai Kampar. Tujuh belas DNA total yang telah diisolasi kemudian dimigrasikan pada gel agarosa 1,2 % menggunakan mesin UV transiluminator untuk melihat ketebalan pita DNA hasil isolasi yang kemudian akan digunakan sebagai cetakan untuk tahap amplifikasi daerah penyandi gen COX2 (Cytochrome c Oxydase sub unit 2). Berdasarkan hasil elektroforesis, DNA total yang dihasilkan memiliki kondisi pita DNA yang utuh (Gambar 1). Molekul DNA dikatakan baik bila pita yang dihasilkan tebal, tegas, dan tidak smear (DNA yang terfragmentasi atau tidak utuh) (Nugraha 2014). Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 126

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 L Gambar 1. Molekul DNA total K. limpok dari sungai Kampar menggunakan gel agarose 1,2 %. Keterangan: (1-17) DNA total K. limpok dari Sungai Kampar; (L) DNA Ledder; Optimasi Suhu Annealing Pada Proses PCR Proses PCR dilakukan untuk mengamplifikasi fragmen COX2 mitokondrial pada ikan K. limpok. Optimasi proses PCR dilakukan guna mendapatkan pita utuh yang berada pada posisi pasang basa yang diharapkan yang menandakan keberhasilan proses ini. Primer yang digunakan dalam penelitian ini dirancang berdasarkan fragmen COX2 dari Ictalurus punctatus dan Silurus asotus dengan jumlah 20 basa yang akan menempel pada situs 5-3 fragmen COX2. Dalam merancang primer, panjang optimal primer berkisar antara 18 30 basa. Panjang kurang dari 18 bisa akan menjadikan spesifitas primer rendah sedangkan panjang lebih dari 30 basa tidak akan meningkatkan spesifitas primer secara bermakna dan akan memerlukan biaya yang lebih mahal dalam pembuatannya ( Handoyo & Rudietna 2001). Primer yang telah di rancang kemudian dipasangkan berdasarkan kombinasi forward dan reverse pada situs penempelan -3 dan -5 untuk mengamplifikasi fragmen COX2. Pemilihan Tm (Temperature melting) primer sangat penting dan akan berpengaruh dalam pemilihan suhu annealing proses PCR. Pemilihan suhu merupakan hal yang sangat penting mengingat suhu merupakan salah satu faktor yang akan menentukan keberhasilan proses PCR. Dalam hal ini suhu berkaitan dengan proses denaturasi DNA template, annealing dan ekstensi primer. Dalam menentukan suhu annealing yang digunakan perlu diperhatikan adanya mispriming pada daerah target dan non-target, dan keberhasilan suatu proses PCR akan ditentukan oleh eksperimen (Newton & Graham 1994). Optimasi suhu annealing perlu dilakukan untuk memastikan suhu yang tepat yang akan digunakan untuk amplifikasi fragmen COX2 pada K. limpok menggunakan primer 4 pasang primer yang telah dirancang. Pita tunggal yang dihasilkan pada tahap ini menandakan keberhasilan proses PCR dan pasangan primer yang spesifik yang menempel pada posisi yang diharapkan (Ratnayani et al. 2007). Profil DNA hasil amplifikasi disajikan pada Gambar 2. 1 2 3 L 5 6 7 8 Gambar 2. Profil DNA hasil amplifikasi dengan optimasi suhu annealing. Keterangan: (L) DNA Ledder; (1) Suhu annealingcox2_sa_f1/cox2_sa_r1, 47ºC; (2) COX2_SA_F2/COX2_SA_R2, 49,05ºC; (3)COX2_SP_F1/COX2_SP_R1, 48,5ºC; (4) COX2_SP_F2/COX2_SP_R1,50,95ºC; (5) COX2_SA_F2/COX2_ SA_R2, 47,05ºC; (6) COX2_SA_F1/COX2_SA_R1, 49ºC; (7) COX2_SP_F2/COX2_SP_R1, 48,95ºC; (8)COX2_SP_F1/COX2_SP_R1, 50,5ºC. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 127

Berdasarkan profil DNA dengan optimasi suhu yang telah dilakukan terhadap 4 pasang primer dengan 8 suhu annealing yang berbeda, diketahui bahwa pada hasil nomor 1, pasangan primer COX2_SA_F1/COX2_SA_R1dengan suhu annealing 47ºC tidak menghasilkan pita DNA. Hasil nomor 2 yaitu Pasangan primer COX2_SA_F2/COX2_SA_R2 dengan suhu annealing 49,05ºC menghasilkan pita DNA yang utuh dan tidak smear. Untuk hasil optimasi suhu pada nomor 3, pasangan primer COX2_SP_F1/COX2_SP_R1 dengan suhu annealing48,5ºc, nomor 4 yang menggunakan pasangan primer COX2_SP_F2/COX2_SP_R1 dengan suhu annealing 50,95ºC, dan hasil nomor 5 yang menggunakan pasangan primer COX2_SA_F2/COX2_SA_R2 dengan suhu annealing 47,05ºC tidak menghasilkan pita DNA. Pita DNA juga tidak dihasilkan pada hasil nomor 7 dan 8 yang berturut-turut menggunakan pasangan primer COX2_SP_F2/COX2_SP_R1, suhu annealing 48,95ºC dan COX2_SP_F1/COX2_SP_R1, suhu annealing 50,5ºC. Sedangkan untuk hasil nomor 6 yang menggunakan pasangan primer COX2_SA_F1/COX2_SA_R1 dengan suhu annealing 49ºC menghasilkan pita DNA yang utuh, tebal, terang, dan tidak smear. Pita DNA yang tidak dihasilkan pada hasil nomor 1,3,4,5,7, dan 8 menandakan bahwa pasangan primer dan suhu annealing tersebut bukanlah primer dan suhu yang tepat untuk mengamplifikasi gen COX2 pada K. limpok. Terdapat 2 pasang primer dengan suhu annealing yang menghasilkan pita DNA utuh, yaitu pada hasil nomor 2 dan 6. Pasangan primer COX2_SA_F1/COX2_SA_R1 dengan suhu annealing 49ºC pada hasil nomor 6 menghasilkan pita DNA yang lebih terang dan tegas dibandingkan pita DNA yang dihasilkan oleh pasangan primer COX2_SA_F2/COX2_SA_R2 dengan suhu annealing 49,05ºC pada hasil nomor 2. Oleh karena itu, pasangan primer dan suhu annealing yang tepat yang akan digunakan untuk mengamplifikasi gen COX2 pada K. limpok adalah pasangan primer COX2_SA_F1/COX2_SA_R1 dengan suhu annealing 49ºC. KESIMPULAN Proses isolasi menggunakan Kit isolasi dan purifikasi DNA Dneasy Blood and Tissue Kit dari Qiagen menghasilkan DNA total yang utuh dan tidak smear yang digunakan sebagai cetakan untuk tahap amplifikasi. Pasangan primer COX2_SA_F1 dan COX2_SA_R1 dengan suhu annealing 49ºC merupakan pasangan primer yang tepat untuk amplifikasi fragmen COX2 ikan K. limpok. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis Mengucapkan terimakasih kepada Pusat Studi Pangan, Energi dan Bioteknologi-LPPM Universitas Riau atas bantuan pendanaan penelitian Pusat Studi Tahun anggaran 2015 a.n Roza Elvyra, M.si. DAFTAR PUSTAKA Boercherding J, Bauerfeld M, Hintzen D, Neumann D. 2002. Lateral migrations of fishes between floodplain lakes and their drainage channels at the Lower Rhine: die and seasonal aspects. Journal of FishBiology. 61: 1154-1170. Elvyra R. 2009. Kajian Keragaman Genetik Dan Biologi Reproduksi Ikan Lais Di Sungai Kampar Riau. IPB. Bogor. Elvyra R, Duryadi D. 2013. The Characteristic mitochondrial cytochrome c oxidase sub unit 1 gene of Kryptopterus apogon (Bleeker 1851). International Seminar fo Fishseries and Marine2: 124-127 FishBol. 2013. Fish barcode of live initiative. http://www.fishbol.org/ [ 26 Oktober 2015]. Handoyo D, Rudietna A. 2001. Prinsip Umum dan Pelaksanaan Polymerase Chain Reaction (PCR). Jurnal Bioteknologi. 9(1): 17-29. Ivanova NV, Zemlak TS, Hanner RH, Hebert PDN. 2007. Barcoding: Universal primer cocktails for fish DNA barcoding. Moleculer Ecology Notes. Blackwell PublishingLtd. doi: 10.1111/j. 1471-8286.2007.01748. Kottelat M, Whitten AJ, Kartikasari SN, Wirdjoatmodjo S. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Jakarta: Periplus Edition (HK) in Cwith The Environment Rep. of Indonesia. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 128

Low VL, et al. 2014. Mitochondrial DNA markers reveal high genetic diversity but low genetic differentiation in the black fly Simulium tani Takaoka & Davies along an elevational gradient in Malaysia. PLoS One. 18;9(6):e100512. doi: 10.1371/journal.pone.0100512. ecollection 2014. Newton CR, Graham A. 1994. PCR. UK: Bios Sciencetific Publisher. Nugraha F. 2014. Analisis Sekuen Ekson 3 Sampai Sebagian Ekson 6 Dari Gen Ferritin2 (Os Fer2) Pada Tiga Genotipe Padi (Oryza sativa L.) Indrairi Hilir, Riau.[skripsi]. Pekanbaru: Universitas Riau. Pulungan CP, Ahmad, Siregar YI, Ma amoen S, Alawi H. 1985. Morfometrik ikan lais Siluridea dari perairan kecamatan Kampar Kiri kabupaten Kampar Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Universitas Riau. Ratnayani K, Wirajana IN, Laksmiwati AAIAM. 2007. Analisis variasi nukleotida daerah D-loop DNA mitokondria pada satu individu suku bali normal. Jurnal Kimia. 1(1): 7-14. Ratnasingham S, Hebert P. 2007. BOLD: The Barcode of Life Data System. Mol Ecol Notes. 7: 355-364. Tampubolon R. 2015. Analisis Penanda Genetik Pada Ktyptopterus apogon (Bleeker 1851) Berdasarkan Gen COX3 Dari Tiga Sungai Paparan Banjir Provinsi Riau. [skripsi]. Pekanbaru: Universitas Riau. Zein MSA, Prawiradilaga DM. 2014. DNA Barcode Fauna Indonesia. Jakarta: Kencana. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 129