PENERAPAN WATER AND WASTE WATER MANAGEMEN UNTUK MEWUJUDKAN GREEN CITY DR. IR. MURSID RAHARJO ASSIDIK, M.Si mursidraharjo@gmail.com Disajikan pada Seminar Nasional Kesehatan Lingkungan Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang September 2017
SUBSTANSI Green City Manajemen Air Bersih (Water Quality Management) Manajemen Air Limbah (Waste Water Quality Management) Integrated Water and Waste Water Management
GREEN CITY Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial/kesehatan dan perlindungan lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni tidak hanya bagi generasi sekarang, namun juga generasi berikutnya. Green city bertujuan untuk menghasilkan sebuah pembangunan kota yang berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan dengan kombinasi strategi tata ruang, strategi infrastruktur dan strategi pembangunan sosial.
KOMPONEN DALAM GREEN CITY Green Planning 1 Green Open Space 2 Green Waste/Waste Water 4 3 Green Transportation 8 6 Green Water Create By Mursid R, 2017 5 9 7 Green Energy Green Community Green Building Green Health
Issue Strategis Water and Waste Water Manajemen di Indonesia Penurunan Kuantitas Air akibat perubahan musim dan iklim Degradasi Kualitas Air Akibat Aktifitas manusia Kontinuitas Sumber Air, sebagai pemicu peningkatan angka penyakit berbasis air
Disparitas Demand and Supply Air Minum
Dissolved Oxygen (DO) BOD/COD HS- H2S Dissolved Mn Dissolved Iron Algae Non Alga Total Organik Nitrogen NH4-N Non Alga Total Organik Phosphore NO3-NO2-N PO4-P Fe-s
PENYEBARAN INSEKTISIDA KE LINGKUNGAN SEKITAR MENGANCAM KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA Pada tahun 1965 telah diketahui bahwa organochloride dari penggunaan DDT sebagai pembasmi serangga ternyata ditemukan tidak hanya pada jaringan sel binatang akan tetapi terakumulasi pada berbagai Tingkatan Rantai Makanan. Penggunaan DDT telah dianggapa sebagai penyebab penurunan drastis jumlah spesies hutan lindung. Terjadinya proses Bio Magnifikasi menyebabkan konsentrasi yang meningkat dari tingkat 0,000003 ppm pada tumbuhan, 0,006 ppm pada fitoplanton, 0,04 ppm pada Zooplankton, 0,5 ppm pada ikan kecil (cyprinidae) dan 2,0 ppm pada belonidae (ikan besar) serta pada burung pemakan ikan menjadi 25 ppm (phalacrocoracidae). Burung Pemakan Ikan DDT 25 ppm DDT 0,000003 ppm Fitoplankton DDT 0,006 ppm Ikan Kecil DDT 0,5 ppm Zooplankton DDT 0,04 ppm Bio-Magnifikasi / Bio Akumulasi DDT di Lingkungan Iikan Besar DDT 2,0 ppm
PERMASALAHAN Dokumentasi Open Defacation
TESTIMONI PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIS AIR BERSIH, AIR BADAN AIR, DAN AIR MINUM KABUPATEN Sumber : Hasil Lab, 2015
WATERBORNE DISEASE VIRUS (Entero Virus, Poliomyletis, Hepatitis, Rotavirus) Bakteri (Campylobacter, Escherichia Coli, Leptospira, Salmonella, Shigella, Vibrio Cholera, Yersinia) Protozoa (Balantidium, Entamoeba Histolytica, Giardina) Helminths (Ancylostoma, Ascaris, Fasciola, Clonorchis, Diphyllobothrium, Schistosoma, Taenia Saginata)
MANAJEMEN AIR BERSIH (WATER MANAGEMENT) Tema Hari Air Dunia 2017, WASTE WATER
SUSTAINBLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) SDG merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada MDGs (Millenium Development Goals), mulai dijalankan pada September 2000 dan berakhir di tahun 2015. MDGs merupakan Deklarasi ini diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut. SDSs memiliki target hingga capaian tahun 2030, mencakup 17 tujuan (goals) Sustainable Development Goals (SDGs)
2030 Agenda for Sustainable Development Goals (SDGs)
Target Bidang Air Bersih dan Sanitasi Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.
TARGET NASIONAL BIDANG AIR MINUM dan SANITASI Pencapaian 100 Akses Air minum Pengurangan Kawasan Kumuh hingga 0% Pencapaian Akses Sanitasi hingg 100%
APAKAH INTEGRATED WATER RESOURCES MANAGEMENT (IWRM) MERUPAKAN ALTERNATIF SOLUSI, UNTUK MANAJEMEN AIR BERSIH?
PERMASALAHAN PERMASALAHAN GLOBAL NASIONAL STRATEGI TARGET DALAM SDGs IWRM (Integrated Water Resources Management) RPIJM AIR MINUM DAN SANITASI
ENVIRONMENTAL PLANNING WATER QUALITY ASSESMENT 4 WATER ECONOMIC 5 3 ENVIRONMENTAL ENGINEERING WATER GOVERNANCE 6 11 KOMPONEN YANG HARUS DITETAPKAN UNTUK MEWUJUDKAN IWRM WETLAND FOR WATER 7 QUALITY WATER 8 AND ENVIROMENTAL LAW 2 1 WATER RESOURCE SISTEM 11 9 AQUATIC ECOSYSTEM 10 PUBLIC PRIVATE WATERSHED AND RIVER BASIN MANAGEMENT
WASTE WATER MANAGEMENT Kepadatan Penduduk Topografi Wilayah Klimatologi Ketersediaan sumber air bersih Kemampuan Pembiyaan dan Penguasaan Teknologi
ALGORITMA PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PERKOTAAN
PENERAPAN INTEGRATED WASTE AND WASTE WATER MANAGEMENT
ENVIRONMENTAL (LINGKUNGAN) SOSIAL DAN POLITIK EKONOMI Keseimbangan antara kepentingan sosial dan politik, kegiatan ekonomi dan Lingkungan.
KETERPADUAN MANAJEMEN Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas Air Bersih Kulaitas Hasil Pengolahan Air Limbah
INTEGRASI REGULASI Amanah UU No 32 Tahun 2009 (Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup) Pasal 5 Perencanaan perlindungan dan pengelolaan : a. inventarisasi lingkungan hidup; b. penetapan wilayah ekoregion; dan c. penyusunan RPPLH Memberikan perkuatan untuk pelestarian sumberdaya alam (termasuk air) dalam rancangan masterplan bidang lingkungan. Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota harus menyusun Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan (RPPLH) dan Ecoregion sebagai dasarnya.
UU No 7 Tahun 2004 sumberdaya air dikelola berdasarkan atas asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, transparasni dan akuntabilitas Sumberdaya air mempunyai fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi diselenggarakan secara selaras Negara menjamihal setiap orang untuk mendapatkan air bagi kehidupan pokok minimal sehari hari guna memenuhi kehidupanya yang sehat, bersih dan produktif.
PP No 16 Tahun 2005 Pasal 14 Perlindungan air baku dilakukan melalui keterpaduan pengaturan pengembangan SPAM dan Prasarana dan Sarana Sanitasi Penyelenggaraan pengembangan SPAM harus dilaksanakan secara terpadu dengan pengembangan Prasarana dan Sarana Sanitasi untuk menjamin keberlanjutan fungsi Penyediaan air minum dan terhindarnya air baku dari pencemaran air limbah dan sampah. Perlunya Keterpaduan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya air, untuk menjamin Penyediaan air yang berkelanjutan
INEGTRASI TEKNIS OPERASIONAL
INTEGRASI INSTITUSI PENGELOLA AIR LIMBAH AIR BERSIH, DAN PEMBIYAAN
INTEGRASI PERKUATAN PERANSERTA MASYARAKAT
SEKIAN DAN TERIMA KASIH