BAB I PENDAHULUAN. Surat al-baqarah ayat 2 yang artinya: Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan. padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

dokumen-dokumen yang mirip
Waspadai Produk Gunaan dari Babi

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik Oleh Mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga, Jurnal EKonomi, 2016, hal. 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya mengedepankan aspek hubungan vertikal (hablumminallah), namun

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

Ilmu Al-Qur an. -Pengantar - Pengertian Pisau Analisis - Manthuq & Mafhum - Haqiqi & Majazi - Muthlaq & Muqayyad

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. berarti "diizinkan" atau "boleh ". Istilah ini dalam kosakata sehari-hari lebih sering

MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si

Hukum Syariat Islam sumber utamanya AlQur'an dan Hadis, dari kedua sumber itu ulama fiqih berijtihad sebagai sandaran hukumnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI AYAM ADUAN SEKARAT HASIL KALAH SABUNG AYAM DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORI. secara etimologis, istilah metode berasal dari bahasa Yunani yaitu "metodos".

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

DAFTAR TERJEMAH. 1 1 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku.( surah Adz Dzariyaat ayat 56)

MAKANAN HALALAN THAYYIBAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. kebahagian di akhirat. Bagi orang Islam tentunya wajib mempelajari kitab

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

MAKANAN DAN MINUMAN DALAM ISLAM OLEH : SAEPUL ANWAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran)

{mosimage} Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk

Kajian An Nur SUMBER HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai

MAKANAN HALALAN TOYYIBBAN PERSPEKTIF ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OLEH. MUHAMMAD AJI NUGROHO

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. dengan Allah SWT, maupun hubungan antara hamba dengan sesama. Al-Qur an

Mukadimah. Pengkajian

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang sebagian besar dari penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jalan Penghafal AL-QURAN. Ulin Nuha Mahfudhon

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ASAL-USUL MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran adalah sebagai aktivitas, dalam mengajar guru harus

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Memburu Malam Seribu Bulan

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah


keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang individu dan sebagai warga negara atau masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan manusia akan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan.

Sumber: Gambar 2.1 Salah satu kitab Allah yang diturunkan ke bumi adalah Al-Qur an

MENYAMAKAN PERSEPSI TENTANG ISLAM. Munawar Rahmat. Dosen Pendidikan Agama Islam MKDU UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

Halal (atau) haram?? Bagaimana system kerja MUI sebagai media filter Halal Haram di Indonesia??

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Belajar

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan zaman sebagai efek dari globalisasi yang diakibatkan dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia makhluk yang dikarunia akal dan hati oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

PROPOSAL KEGIATAN PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW SMP NEGERI 14 DEPOK H / 2007 M

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 52 Tahun 2012 Tentang HUKUM HEWAN TERNAK YANG DIBERI PAKAN DARI BARANG NAJIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. Sedangkan proses penyampaiannya melalui perantara malaikat Jibril. 1 Pada hakikatnya al-qur an diturunkan di muka bumi adalah sebagai pentunjuk bagi umat manusia. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Surat al-baqarah ayat 2 yang artinya: Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Al-Qur an yang menjadi sumber nilai dan moral bagi umat Islam di dalamnya terbagi ke dalam 30 juz, 114 surat, lebih dari 6000 ayat serta terdiri dari 74,499 kata atau 325,345 huruf. 2 Akan tetapi mengenai jumlah ayat tersebut ada perbedaan pendapat antara ahli ilmu al-qur an. Perlu diketahui bahwasannya perbedaan tersebut tidak dijadikan sebuah masalah dalam memahami isi dan menghafal Al-Qur an tersebut. Proses penurunan al-qur an diturunkan secara berkala oleh Allah Swt. Penurunan pertama Al-Qur an diturunkan di Lauh Mahfudzh. Adapun posisi tempat ini masih belum diketahui kepastian dimana tempatnya. Dari Lauh Mahfudz selanjutnya Allah menurunkan ke baitul Izzah (langit bumi). Kejadian itu tepatnya disebut sebagai malam lailatul qodr. Selanjutnya dari Baitul Izzah al- 1 Supiana, Metodologi Studi Islam, Jakarta, Kementerian Agama RI, 2009, hal. 106 2 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hal. 93 1

2 Qur an diturunkan bertahap kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. 3 Lima ayat pertama al-quran, diturunkan di gua Hira tepatnya pada 17 Ramadhan tahun pertama sebelum hijrah atau terjadinya malam Nuzul Qur an yaitu ketika Nabi Muhammad berusia 40-41 tahun. Adapun ayat yang diturunkan tersebut adalah Surat al-alaq (96) ayat 1-5, yaitu: Terjemahnya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, (2) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, dan (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 4 Sedangkan ayat terakhir diturunkan di Padang Arafah yaitu tepatnya usia Nabi Muhammad SAW 63 tahun, tanggal 9 Zulhijjah tahun ke 10 Hijrahnya 5 yaitu pada surat al-maidah (5) ayat 3, yaitu: 597 3 Usman, Ulumul Quran, Teras, Yogyakarta, 2009, hal. 39-49 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah, PT. Syamil Media, Jakarta 2003, h. 5 Muhammad Daud Ali, Op.Cit., hal. 94

3 Terjemahnya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada- Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa. Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 6 Pada hakikatnya al-qur an diturunkan oleh Allah SWT secara bertahap memiliki hikmah serta pelajaran di dalamnya. Melihat kondisi umat Islam dengan berbagai kasus, maka yang menjadi asbab turunya al-qur an secara berkala yaitu: Mengokohkan hati Rasulullah Saw, menyesuaikan dengan kepentingan Rasulullah dan perkembangan, menentang dan melemahkan seluruh penentang kebenaran al-qur an, dan memudahkan untuk dihafal serta dipahami bagi Rasul, masyarakat sosial dan para sahabat. 7 Dari beberapa hikmah tersebut ada salah-satu yang menarik untuk dikaji yaitu memudahkan untuk dihafal. Pada dasarnya proses menghafal al-qur an harus melalui tahap memahami hukum bacaan tersebut. Hakikatnya al-qur an turun di muka bumi ini yaitu untuk dibaca dan diimplementasikan. Oleh sebab itu, esesnsi diturunkan al-qur an sebagai bacaan dalam arti ucapan dan sebutan. 8 Ketika memperhatikan sejarah Rasulullah SAW dalam menghafal al-qur an 6 Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 106 7 Rosihon Anwar, Ulumul Quran, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2013, hal. 36-37 8 Romdoni Massul, Metode Cepat Menghafal dan Memahami Ayat-ayat Suci Al-Qur an, Lafal Indonesia, Yogyakarta, 2014, hal. 15

4 kemudian menyampaikan kepada sahabat dengan memberikan penjelasanpenjelasan yang sangat detail. Sehingga dipastikan tidak akan terjadi kesalahan dalam bacaan dan memahami makna Al-Qur an tersebut. Saat ini dengan berbagai pengaruh yang datang dari luar atau dari dalam individu, sehingga memunculkan stagement bahwa menghafal al-qur an itu merupakan sesuatu yang sangat susah. Padahal melihat sejarah bahwa di zaman Rasul tidak ada fasilitas teknologi yang digunakan untuk menyimpan bacaan tersebut, melainkan bacaan tersebut berserakan di pelepah kurma, tulang dan sebagian besar ada pada sahabat yang tepatnya dihafal. Allah Swt akan memberikan kemudahan bagi orang-orang yang berupaya sungguh-sungguh untuk menghafalnya. Hal itu sebagaimana firman Allah SWT Surat al-qamar ayat 17 yang artinya: Terjemahnya: Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-qur an untuk diingat, apakah ada yang mau mengingatnya.9 Metode menghafal merupakan tehnik klasik yang diterapkan dari sejak zaman Rasulullah, akan tetapi masih dapat digunakan pada masa kini. Agar mengikuti perkembangan zaman metode hafalan itu didesain sebagaimana mestinya agar tidak memberatkan bagi penghafal al-qur an tersebut. Saat ini kegiatan menghafal Qur an tidak hanyak di lingkungan pendidikan Islam saja tetapi sudah menjadi materi pendidikan agama Islam. Misalnya untuk 9 Departemen Agama RI, Al-Jumanatul Ali Al-Qur an dan Terjemahnya, Jumanatul Ali Art, Bandung, 2004, hal. 529

5 Sekolah Dasar sudah ada tuntutan menghafal surat-surat pendek, yang pada hakekatnya merupakan bagian dari al-quran. Berkaitan dengan hafalan, fakta menunjukan bahwa di sekolah dasar banyak siswa yang tidak mencapai target menghafal surat pendek sebagaimana di tetapkan oleh kurikulum. Analisis awal ketidak berhasilan dalam menghafal karnan motivasi siswa masih sangat kurang. Ketidak mampuan siswa menghafal surat pendek akan mempengaruhi hasil pembelajaran. Oleh sebab itu membutuhkan metode dan pendekatan khusus. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya upaya memperbaiki kualitas pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan, pemahaman dan hasil belajar siswa. Hal itu sebagaimana pernyataan di bawah ini, yaitu: Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan yaitu strategi pembelajaran Card Sort. Strategi pembelajaran Card Sort merupakan suatu kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulang informasi. 10 Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran Card Sort yang telah disampaikan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Card Sort adalah strategi dimana guru menggunakan kartu indeks yang berisi bagian-bagian materi yang diajarakan. Siswa akan dituntut untuk mencari bagian-bagian materi yang dimiliki siswa lain kemudian mendiskusikan secara kelompok sesuai dengan kartu yang ia dapatkan. Hal ini bertujuan untuk mereview materi dan meningkatkan keaktifan siswa. Berdasarkan uraian di atas, tentang kemampuan dan hasil belajar menghafal materi surat pendek maka yang menjadi tema dalam penelitian ini 10 Silberman, M. L, Active Learning 101: Strategi Pembelajaran Aktif. Terj Muttaqien, R. Yogyakarta, Pustaka Insan Madani, 2009, hal. 2009

6 adalah Peningkatan Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Dalam Al- Qur an Melalui Penerapan Model Pembelajaran Card Sort Pada Siswa Kelas IV SDN 72 Batu Lamburi Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bombana. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menghafal; 2. Rendahnya motivasi siswa menghafal; 3. Belum ada metode yang tepat dalam pengajaran menghafal surah-surah pendek. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Card Sort dapat meningkatkan kemampuan menghafal bacaab surah-surah pendek pada siswa kelas IV SDN 72 Batu Lamburi Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bombana D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran materi bacaan surah-surah pendek melalui penerapan model pembelajaran Card Sort pada siswa kelas IV SDN 72 Batu Lamburi Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bombana;

7 2. Untuk menggambarkan kemampuan menghafal bacaan surah-surah pendek melalui penerapan model pembelajaran Card Sort pada siswa kelas IV SDN 72 Batu Lamburi Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bombana. E. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa, untuk menumbuhkan semangat menghafal surat-surat pendek; 2. Bagi guru, dapat memperbaiki proses mengajarnya; 3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan, dan diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang relevan dengan judul ini. F. Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan kemampuan menghafal bacaan surah-surah pendek pada siswa kelas IV SDN 72 Batu Lamburi Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bombana 2. Penerapan model pembelajaran Card Sort tidak dapat meningkatkan kemampuan menghafal bacaan surah-surah pendek pada siswa kelas IV SDN 72 Batu Lamburi Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bombana. G. Definisi Oprasional Agar tidak terjadi multi tafsir dalam penelitian tindakan ini, maka penulis mencoba menguraikan definisi judul penelitian ini, yaitu:

8 1. Peningkatan Peningkatan adalah menjadikan kondisi atau keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam usaha peningkatan tentunya ada tindakan yang jelas. 2. Kemampuan menghafal Kemampuan yang dimiliki siswa dalam mengingat materi setelah mengikuti pembelajaran tertentu. Jika pembelajarannya menghafal maka mampu mengingat surat-surat pendek. 3. Bacaan surah-surah pendek dalam al-qur an Bacaan surat pendek yang dimaksudkan adalah juz 30 dalam mushaf al- Qur an yang dimulai dari An-Naas sampai dengan An-Naba. 4. Model pembelajaran Card Sort Pembelajaran Card Sort merupakan strategi guru meningkatkan hasil pembelajaran menggunakan kartu indeks yang berisi bagian-bagian materi yang diajarakan. Siswa akan dituntut untuk mencari bagian-bagian materi yang dimiliki siswa lain kemudian mendiskusikan secara kelompok sesuai dengan kartu yang ia dapatkan. Hal ini bertujuan untuk mereview materi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan deskripsi per-variabel di atas, maka dapat dirumuskan maksud secara keseluruhan dari judul penelitian Peningkatan Kemampuan Menghafal Bacaan Surah-Surah Pendek Dalam Al-Qur an Melalui Penerapan Model Pembelajaran Card Sort adalah menjadikan kondisi atau keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya khususnya dalam menghafal bacaan surat-surat pendek (juz 30) dalam Al-Qur an dengan menerapkan tehnik

9 membagikan kartu yang berisi bagian-bagian materi surat pendek. Kemudian peserta didik diminta untuk mencocokan kartu tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskrip Metode Card Sort 1. Pengertian Metode Card Sort Sebelum membahas masalah pembelajaran menggunakan metode Card Sort, maka terlebih dahulu sebelumnya dipaparkan deskripsi metode. Adapun secara etimologis, istilah metode berasal dari bahasa Yunani yaitu "metodos". Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu "metha" yang berarti melalui atau melewati dan kata "hodos" yang berarti jalan. Dengan kata lain metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang diinginkan. 1 Sedangkan secara terminologi, metode diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu perubahanperubahan pada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi bila dipandang secara lebih jelasnya, metode dapat diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsepkonsep secara sistematis. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode merupakan cara yang berisi prosedur baku untuk melaksankan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Oleh sebab itu, guru yang professional dan kreatif akan memilih suatu metode mengajar yang lebih 1 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Baru). Remaja Rosda Karya, Bandung, 1995, hal. 30 10