BAB V PENUTUP. untuk menyebut dukun bayi, ma blien merupakan penduduk asli yang sudah sejak

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN. (Informed Concent)

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mampu mengatasi setiap masalah kesehatan, terlebih dengan. semakin beranekaragamnya penyakit dan faktor-faktor yang

ANTHROPOS: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan budaya. Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang masih

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan dan kesejahteraan ibu merupakan unsur utama dalam menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya. pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir.

BAB I PENDAHULUAN. dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang

Analisis Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan Dalam Meningkatkan Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dukun paraji. Saat ini, dukun bayi sebagian besar ditemukan di desa-desa. Peran

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Delapan puluh persen (80%) persalinan. merawat dan memandikan (Yulifah & Yuswanto, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang

PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA SAAT PERTOLONGAN PERSALINAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA WILAYAH KOTA BANDA ACEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian

KONSEPSI SAKIT DAN PENGOBATAN TRADISIONAL PADA IBU DAN ANAK DALAM KEBUDAYAAN JAWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan penghitungan kemiskinan multidimensi anak di Provinsi Sulawesi

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

BAB II INFORMASI MITOS SAAT KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas bagi ibu pasca bersalin. (Saifuddin, 2006). Infeksi. setelah persalinan (Rayburn dan Carey, 2001).

BABV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan dibahas pada bab

BAB I PENDAHULUAN. minggu pertama kehidupan dan 529 ribu ibu meninggal karena penyebab yang

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

DETERMINAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

Hasil Survey AKSES & PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN MISKIN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Undang-undang kesehatan No. 23

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Timur Laut Kabupaten Alor. Desa Taramana terbagi menjadi 2 dusun, yaitu

JAMINAN MUTU LAYANAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K )

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

KEPERCAYAAN WANITA JAWA TENTANG PERILAKU ATAU KEBIASAAN YANG DIANJURKAN DAN DILARANG SELAMA MASA KEHAMILAN

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK

Faktor Predisposisi Terjadinya Persalinan Dukun

BAB 1 PENDAHULUAN. program Millennium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak masih merupakan masalah di beberapa negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

KUESIONER PENELITIAN

PUSKESMAS 9 NOPEMBER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penentuan jarak kehamilan adalah upaya untuk menetapkan atau memberi

BAB 1 PENDAHULUAN. (AKB) di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) saat ini

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ditangani adalah tinggi nya angka kematian ibu (AKI) yang mencapai 307 per

KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatan mutu kesehatan serta derajat kesehatan masyarakat melalui

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia

BABI PENDAHULUAN. (Bunindro Tjokrodipo, 2002 )

HUBUNGAN PERAN SUAMI DENGAN KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN KONTRASEPSI PASCASALIN PADA IBU MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap tahun 4,2 juta bayi lahir di Indonesia (Lombok. News, 2011), sedangkan angka kematian ibu sebesar 228

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

Oleh: Abu Khoiri BAGIAN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER 2012

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN PERILAKU IBU DALAM MEMILIH PENOLONG PERSALINAN. Novi Khila Firani

PERSALINAN DALAM PANDANGAN BUDAYA TIMOR (ATONI) Dewa Ayu Putu Mariana Kencanawati 1 1 Jurusan Kebidanan Poltekeks Kemenkes Kupang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu setiap tahun kurang lebih orang dan mayoritas kematian terjadi di negara berkembang (WHO et

HUBUNGAN ANTARA STATUS EKONOMI DAN JARAK TEMPUH PADA IBU HAMIL DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI DESA NGENDROKILO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara dengan sebaik-baiknya. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MITOS SEPUTAR KEHAMILAN DI DESA PEGIRIKAN TAHUN 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Koperasi Al Mawaddah. Berdasarkan analisis data penelitian dan

PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL. Oleh : SURADI. Staf Pengajar FE UNSA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. di tunda-tunda. Kesehatan memiliki peran penting dalam mempengaruhi derajat

Bab 10. Penutup. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sudut satuan bahasa sebagaimana satuan itu berhubungan dengan yang lain.

BAB 5 HASIL PENELITIAN. n % n % Total % %

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Klinik Bersalin di Gianyar 1

BAB I PENDAHULUAN. bagi bayi hingga berusia 6 bulan. ASI cukup mengandung seluruh zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Ma blien merupakan sebutan yang digunakan masyarakat Aceh Utara untuk menyebut dukun bayi, ma blien merupakan penduduk asli yang sudah sejak lama tinggal di daerah Aceh dan bertugas sebagai penolong persalinan bayi. Ma blien yang ada di desa Sawang sudah memulai pekerjaannya sebagai dukun bayi setelah mereka berkeluarga. Karena setelah berkeluargalah ma blien mengetahui dan merasakan setidaknya bagaimana cara ataupun proses yang harus dilakukan pada persalinan. Ma blien tidak berpendidikan formal, ilmu yang mereka dapatkan adalah ilmu turun temurun yang diberikan dari orang tua sebelumnya. Ma blien yang ada di desa Sawang hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD), yang dulunya disebut dengan Sekolah Rakyat (SR). Metode persalinan yang mereka gunakan juga masih ada yang menggunakan alat-alat tradisional sebagai bahan untuk melakukan pertolongan persalinan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masih adanya rasa kepercayaan masyarakat desa Sawang kepada ma blien dalam pertolongan persalinan, faktor kepercayaan masyarakat bukan merupakan satu-satunya alasan masyarakat menggunakan ma blien. Rasa kepercayaan masyarakat karena pertolongan persalinan yang dilakukan oleh ma blien merupakan tradisi secara turun-temurun oleh keluarga mereka. Masyarakat desa Sawang menganggap ma blien sebagai orang yang diberikan kemampuan untuk membantu persalinan 66

yang berpengalaman memberikan pertolongan persalinan. Terdapat beberapa faktor lain yakni faktor ekonomi, geografis, dan pendidikan. Hubungan emosional antara masyarakat dengan ma blien sudah terjalin dengan baik, karena pemakaian jasa ma blien sebelumnya juga digunakan oleh orang tua ataupun keluarga sebelumnya. Sehingga rasa kepercayaan masyarakat kepada ma blien sangat kuat. Pantangan-pantangan yang ada untuk menjaga si ibu dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pantangan tersebut ada bersamaan dengan adanya mitos dan pantangan turut mempengaruhi bagaimana para ibu dan anggota keluarga lainnya menjaga kehamilan hingga pada proses persalinan tiba. Mitos dan pantangan tidak hanya ditujukan kepada ibu semata tetapi juga kepada suami, orang tua dan orang-orang terdekat yang tinggal bersama. Orang yang paling banyak harus mentaati pantangan selain ibu adalah suami. Ma blien menjelaskan bahwa suami wajib mematuhi semua pantangan yang ditentukan jika ingin kondisi ibu dan bayi dalam keadaan baik-baik saja hingga proses persalinan tiba. Dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat Sawang, dibandingkan dengan harga persalinan oleh tenaga kesehatan yang ada di Sawang membuat masyarakat Sawang lebih baik menggunakan jasa ma blien, karena dengan menggunakan jasa ma blien masyarakat lebih merasa beruntung. Sebab pelayanan yang diberikan oleh ma blien bukan hanya sebatas membantu proses persalinan saja tetapi juga termasuk membersihkan ari-ari si bayi, memandikan si bayi dan mengurut pasca persalinan. 67

Mengurut adalah salah satu pertolongan yang diberikan oleh ma blien setelah pasca melahirkan kepada bayi, ma blien tidak ada alat khusus yang digunakan untuk mengurut, tetapi hanya dengan ramuan yang berasal dari minyak kelapa yang digunakan untuk memudahkan proses mengurut. Selain mengurut, ma blien juga memandikan bayi dan membantu ibu yang baru melahirkan. Baik itu membersihkan rumah, mencuci pakaian kotor si bayi. Tetapi tidak semua masyarakat yang mau menerima pertolongan ma blien seperti membersihkan rumah dan mencuci pakaian kotor si bayi, karena melihat keadaan fisik ma blien yang sudah tua, keluarga ibu bersalin tidak tega kalau harus ma blien lah yang mencuci pakaian kotor si bayi. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, bidan merupakan sumber daya manusia yang sangat penting, guna menyelenggarakan upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Tuntutan kualitas kesehatan juga perlu didukung oleh tenaga kesehatan yang jumlahnya cukup dan memadai. Tetapi dari hasil penelitian, tenaga kesehatan yang ada di desa Sawang hanyalah berjumlah tiga orang saja. Dan hanya satu orang bidan yang tinggal menetap di PUSTU, sedangkan dua orang bidan lainnya hanya sesekali yang datang ke PUSTU. Apabila mereka di butuhkan, mereka bersedia datang ke PUSTU dan membantu masyarakat yang membutuhkan. Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa bidan yang bertugas di desa Sawang berasal dari luar daerah desa Sawang. Sehingga hubungan masyarakat dengan bidan desa tidak begitu baik, dan sebagian masyarakat juga tidak begitu yakin terhadap pertolongan persalinan yang diberikan, di samping usia bidan yang 68

masih muda, dan tidak semua bidan tinggal di desa. Serta kurangnya kesabaran dalam melayani ibu bersalin juga menjadi faktor yang turut mempengaruhi rendahnya keyakinan masyarakat terhadap bidan desa. Biaya yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan yang ada di desa sangat mahal. Rasa ketidakmampuan masyarakat untuk membayar jasa tenaga kesehatan, bahwa kemampuan masyarakat dalam membayar biaya persalinan oleh ma blien, umumnya tidak ada kendala, karena lebih murahnya biaya persalinan oleh ma blien dibandingkan dengan biaya persalinan tenaga kesehatan yang ada di desa. Biaya persalinan oleh ma blien juga dapat dipermudah, misalnya suami ataupun keluarga ibu bersalin dapat membayar ma blien dengan cara menyicil apabila keluarga tersebut benar-benar tidak dapat membayar ma blien secara langsung. Ma blien lebih menyatu dengan masyarakat dibandingan dengan hubungan masyarakat dengan tenaga kesehatan yang ada. Artinya akses untuk memperoleh jasa ma blien lebih mudah dan adanya rasa kenyamanan masyarakat dibandingkan dengan memperoleh jasa pelayanan tenaga kesehatan seperti bidan yang ada di desa. Keberadaan tenaga kesehatan seperti bidan desa tidak serta merta mengubah pilihan keluarga untuk memilihnya sebagai tenaga penolong persalinan bagi ibu bersalin. 69

2. Saran Adapun saran dalam penelitian ini adalah agar setiap program yang akan ditawarkan kepada masyarakat harus terlebih dahulu memahami apa sebenarnya yang ada dan berkembang di masyarakat. Bagaimana mereka memberlakukann budaya yang mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari, Sehingga apa yang ditawarkan oleh pemerintah dapat sepenuhnya optimal dalam penggunaanya di masyarakat. Dan bagi pemerintah maupun pihak tenaga kesehatan setidaknya mencoba merasakan keterbatasan ekonomi masyarakat, dengan cara mempertimbangkan memberikan harga pelayanan kesehatan. Harga yang cukup mahal membuat masyarakat tidak memilih tenaga kesehatan yang ada dan tetap menggunakan jasa ma blien. Kepada tenaga kesehatan yang ada perlunya memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yakni perbaikan sikap dengan masyarakat desa Sawang baik itu berhubungan dengan masyarakat dalam kehidupan sehar-hari dan selama melakukan pertolongan persalinan. Dan perlunya kerjasama antara tenaga kesehatan yang ada di desa dengan ma blien dalam pelayanan pertolongan persalinan, sehingga dapat menjamin terlaksananya pelayanan persalian yang baik dan aman kepada,masyarakat. 70